II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis(zea mays var saccarata) merupakan tanaman pangan yang. bahan baku industri gula jagung (Bakhri, 2007).

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays var. saccarata) adalah tanaman pangan yang kebutuhan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk fase vegetatif dan paruh kedua untuk fase generatif. Jagung memiliki

III. BAHAN DAN METODE

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut. : Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

Pengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays. L.) merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi kehidupan

I. PENDAHULUAN. seluruh dunia dan tergolong spesies dengan keragaman genetis yang besar.

PENGARUH PENYIMPANAN DAN FREKUENSI INOKULASI SUSPENSI KONIDIA Peronosclerospora philippinensis TERHADAP INFEKSI PENYAKIT BULAI PADA JAGUNG

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), klasifikasi jamur C. cassiicola. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.

PEMELIHARAAN TANAMAN JAGUNG DARI PENYAKIT BULE

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai berbentuk perdu dengan tinggi lebih kurang cm.

PENDAHULUAN. Tanaman jagung yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Zea mays L.,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Agrios (1996) taksonomi penyakit busuk pangkal batang

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), jamur Ceratocystis fimbriata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi jagung manis menurut Linneus dalam Falah (2009) adalah sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 : Pengamatan mikroskopis S. rolfsii Sumber :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tembakau dalam sistem klasifikasi tanaman masuk dalam famili

SUMBER INOKULUM PENYAKIT BULAI Peronosclerospora philippinensis PADA TANAMAN JAGUNG

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman pangan yang menduduki perinkat kedua

TINJAUAN LITERATUR. Klasifikasi jamur Corynespora cassiicola menurut Alexopolus dan Mims. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PENYAKIT VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD) PADA TANAMAN KAKAO (THEOBROMA CACAO L) DAN. Oleh Administrator Kamis, 09 Februari :51

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Dwidjoseputro (1978), Cylindrocladium sp. masuk ke dalam

FUNGISIDA METALAKSIL TIDAK EFEKTIF MENEKAN PENYAKIT BULAI (Peronosclerospora maydis) DI KALIMANTAN BARAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Agrios (1996), penyakit bercak coklat sempit diklasifikasikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan tanaman pangan penghasil beras yang tergolong dalam famili

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi penyakit busuk pangkal batang (Ganodermaspp.) Spesies : Ganoderma spp. (Alexopolus and Mims, 1996).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU

PENGARUH Trichoderma viride dan Pseudomonas fluorescens TERHADAP PERTUMBUHAN Phytophthora palmivora Butl. PADA BERBAGAI MEDIA TUMBUH.

BAB IV. EKOLOGI PENYAKIT TUMBUHAN PENDAHULUAN

PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH STOMATA DAN KLOROFIL PADA KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS JAGUNG TERHADAP PENYAKIT BULAI

Akibat Patik Setitik, Rusaklah Penghasilan Petani

IDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH

BAB I PENDAHULUAN. Colletotrichum capsici dan Fusarium oxysporum merupakan fungi

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi jamur Corynespora cassiicola menurut Alexopolus dan Mims. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.

PENGENALAN HAMA DAN PENYAKIT UTAMA PADA JAGUNG

PENDAHULUAN. Sebagian besar produk perkebunan utama diekspor ke negara-negara lain. Ekspor. teh dan kakao (Kementerian Pertanian, 2015).

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang senang mengkonsumsinya. Kebutuhan jagung manis nasional tanun 2015

BAB I PENDAHULUAN. atsiri yang dikenal dengan nama Patchouli oil. Minyak ini banyak dimanfaatkan

TINJAUAN PUSTAKA Penyakit Layu Fusarium Pada Pisang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berpotensi sebagai komoditas agribisnis yang dibudidayakan hampir di seluruh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Benih adalah ovule atau bakal biji yang masak yang mengandung suatu

PENYAKIT PENYAKIT YANG SERING MENYERANG CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), adapun sistematika dari hama ini adalah

Bakar Serangan Luka Api pada Tebu

TINJAUAN PUSTAKA. Akar tanaman padi merupakan akar tumbuhan graminae. Tumbuhan. untuk menyerap unsur hara dari dalam tanah. Akar akar tanaman akan

PENGENDALIAN PENYAKIT BULAI JAGUNG MANIS MENGGUNAKAN Paenibacillus polymyxa dan Pseudomonas fluorescens. (Skripsi) Oleh DANI ADITAMA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Patogen serangga adalah mikroorganisme infeksius yang membuat luka atau

WASPADA PENYAKIT Rhizoctonia!!

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi pertanian, khususnya dalam pengendalian penyakit tanaman di

TINJAUAN LITERATUR. Klasifikasi penyakit C. gloeosporioides (Penz.) Sacc menurut

II. TINJAUAN PUSTAKA

PROSES PENYAKIT TUMBUHAN

CARA TUMBUHAN MEMPERTAHANKAN DIRI DARI SERANGAN PATOGEN. Mofit Eko Poerwanto

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.)

FENOMENA PENYAKIT BUDOK PADA TANAMAN NILAM

Ralstonia solanacearum

BAB I PENDAHULUAN. hortikultura yang tergolong tanaman semusiman. Tanaman berbentuk perdu

KAJIAN JENIS FUNGISIDA SISTEMIK TERHADAP PERKEMBANGAN PENYAKIT BULAI (Peronosclerospora maydis) PADA JAGUNG

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), Setothosea asigna di klasifikasikan sebagai

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional di masa yang akan datang

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.2

I. TINJAUAN PUSTAKA. 1.1 Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Taksonomi Tanaman Karet Sistem klasifikasi, kedudukan tanaman karet sebagai berikut :

Tugas. Pengaruh penyakit terhadap fungsi fisiolgis Tanaman

HASIL DAN PEMBAHASAN Budidaya Cabai Keriting Hibrida TM 999 secara Konvensional dan PHT

UJI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT BULAI (Peronosclerospora maydis)

BAB 5 PENEKANAN PENYAKIT IN PLANTA

Penyakit Bulai di Pulau Madura Jawa Timur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tomat merupakan salah satu tanaman hortikultura yang penting di dunia.

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kakao menurut Tjitrosoepomo (1988) dalam Bajeng, 2012

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. jumlah spesies jamur patogen tanaman telah mencapai lebih dari

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan

TINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki pasar global, persyaratan produk-produk pertanian ramah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seorang ahli botani bernama Linnaeus adalah orang yang memberi nama latin Zea mays

BLAS (BLAST) Blas pada tulang daun: luka pada tulang daun berwarna coklat kemerahan hingga coklat yang dapat merusak seluruh daun yang berdekatan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea. sistimatika tanaman jagung yaitu sebagai berikut :

TINJAUAN PUSTAKA. Fungi mikoriza arbuskular (FMA) merupakan fungi obligat, dimana untuk

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Pandey (1969) tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut:

BAB III. EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TUMBUHAN PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. memikat perhatian banyak mata. Pemuliaan anggrek dari tahun ke tahun,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berikut adalah taksonomi pengisap polong kedelai (EOL, 2014):

TINJAUAN PUSTAKA. Jamur penyebab penyakit pada tanaman krisan

KARAKTERISTIK PENYEBAB PENYAKIT LAYU BAKTERI PADA TANAMAN TEMBAKAU DI PROBOLINGGO

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Jagung Manis (Zea mays var saccarata) Jagung manis(zea mays var saccarata) merupakan tanaman pangan yang digemari oleh penduduk Indonesia. Jagung manis juga memiliki manfaat sebagai bahan baku industri gula jagung (Bakhri, 2007). Salah satu kultivar jagung manis adalah kultivar Bonanza F1. Kultivar Bonanza F1 merupakan salah satu kultivar jagung manis yang rentan terhadap serangan penyakit bulai. Berdasarkan hasil penelitian Pajirin, Panggesso, dan Rosmini (2013), intensitas serangan penyakit bulai pada tanaman jagung manis kultivar Bonanza F1 mencapai 58,30% dengan laju infeksi sebesar 14,80% per minggu. Oleh karena itu, kultivar Bonanza F1 termasuk kultivar yang rentan terhadap serangan penyebab penyakit bulai. Menurut Pajirin et al. ( 2013), tingginya intensitas serangan bulai pada kultivar Bonanza F1 disebabkan oleh kultivar Bonanza tidak memiliki mekanisme ketahanan terhadap Peronosclespora maydis, padahal patogen yang menyerang merupakan patogen yang virulen dan kondisi lingkungan yang lembab saat penelitian berlangsung.

2.2 Penyakit Bulai pada Tanaman Jagung 7 Penyakit bulai atau downy mildew merupakan penyakit utama yang menyerang areal pertanaman jagung. Penyakit bulai dapat menyebabkan kehilangan hasil sekitar 80-100%. Hampir seluruh areal pertanaman jagung di Indonesia dapat dijumpai penyakit bulai seperti di Bengkayang, Kalimantan Barat, Kediri, Jawa Timur, dan Sumatera Utara yang merupakan daerah endemik penyakit Bulai (Badan Litbang Pertanian, 2012). 2.2.1 Gejala Penyakit Bulai Jagung Penyakit bulai dapat mengakibatkan gejala sistemik pada tanaman jagung. Gejala sistemik terjadi apabila jamur P. maydis menyerang titik tumbuh. Pada sisi bagian bawah daun terdapat lapisan putih yang terdiri dari konidiofor dan konidium jamur yang terlihat pada pagi hari (Semangun, 1993). Gejala khas yang biasanya muncul pada tanaman jagung yang terserang bulai (P. maydis) adalah munculnya klorotik sejajar tulang daun dengan batas daun sakit dan daun sehat yang terlihat jelas. Tanaman jagung yang terserang penyakit bulai (P. maydis) akan terhambat pertumbuhannya, tanaman tidak dapat membentuk tongkol, daundaun menggulung, serta bunga jantan berubah menjadi massa daun yang berlebihan (Badan Litbang Pertanian, 2012). 2.2.2 Penyebab Penyakit Bulai Jagung Penyakit bulai pada jagung disebabkan oleh P. maydis. P. maydis mengembangkan miselium di dalam ruang antar sel. Miselium pada P. maydis

ada dua macam yaitu miselium yang hifanya banyak bercabang dan miselium 8 yang kurang bercabang serta menjalar panjang. Hifa kemudian akan membentuk haustorium yang masuk ke dalam rongga sel. Haustorium memiliki bentuk batang, paku, cacing, jari, atau gelembung (Semangun, 1993). Miselium membentuk konidiofor pada saat permukaan daun berembun. Pada awalnya konidiofor membentuk batang yang kemudian membentuk cabang dikotom. Panjang konidiofor adalah 200-500 μm. Panjang konidiofor dipengaruhi oleh tebal tipisnya lapisan embun (Semangun, 1993). 2.2.3 Daur Penyakit Bulai P. maydis merupakan jenis parasit obligat yang hanya dapat bertahan hidup pada tanaman inang yang hidup. Jagung merupakan tanaman pangan yang selalu ada pada areal pertanian petani. Oleh karena itu,jamur P. maydis mampu bertahan pada tanaman hidup. Jamur tersebut dapat terbawa dalam biji tamanam yang telah terserang bulai, namun hanya akan terjadi apabila biji masih muda dan basah. Konidium terbentuk pada waktu suasana gelap dan saat daun berembun kemudian konidium disebarkan oleh angin. Namun, konidium tidak dapat disebarkan terlalu jauh oleh angin karena embun hanya terjadi apabila angin tidak terlalu kencang. Konidium kemudian berkecambah dengan membentuk buluh kecambah yang akan menginfeksi daun muda pada tanaman muda melalui mulut daun selanjutnya buluh kecambah membentuk apresorium pada mulut daun (Semangun, 1993).

2.2.4 Pengendalian Penyakit Bulai 9 Penyakit bulai merupakan penyakit utama pada tanaman jagung yang dapat menyebabkan penurunan produksi. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pengendalian penyakit bulai. Upaya pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengendalikan penyakit bulai antara lain penggunaan kultivar tahan seperti jagung hibrida kultivar Bima-1, Bima-3, Bima-9, Bima-14, dan Bima-15 serta jagung komposit kultivar Lagaligo dan Lamuru; periode bebas tanaman jagung dari areal pertanian; sanitasi kebun; rotasi tanaman; eradikasi pada tanaman yang terserang penyakit bulai; dan penggunaan fungisida. Jagung yang selalu ada di areal pertanian mengakibatkan jamur P. maydis selalu dapat bertahan hidup pada tanaman jagung. Sanitasi kebun bertujuan untuk membersihkan rumputrumput yang dapat menjadi inang P. maydis sehingga akan menjadi sumber inokulum pertanaman jagung berikutnya (Semangun, 1993). 2.3 Molase Molase berperan sebagai bahan pembawa, pelindung sinar matahari, dan sumber nutrisi dengan kandungan utama yaitu senyawa gula terutama sukrosa. Molase merupakan salah satu bahan pembawa yang bermanfaat baik di laboratorium maupun di lapangan karena molase bersifat multifungsi yang dapat digunakan sebagai pelindung matahari, pengental, phagostimulant, dan sebagai penutup faktor perlawanan dari daun serta dapat digunakan sebagai bahan pengawet selama penyimpanan (Burges dan Jones (1998) dalam Hanudin dan Marwoto, 2012)

2.4 Bakteri Paenibacillus polymyxa sebagai Agen Hayati 10 Bakteri Paenibacillus polymyxa merupakan bakteri antagonis dengan klasifikasi sebagai berikut: Kingdom Divisi Class Order Family Genus Spesies : Bacteria : Firmicutes : Bacilli : Bacillales : Paenibacillaceae : Paenibacillus : Paenibacillus polymyxa (Ash et al., 1994). P. polymyxa dapat mengendalikan beberapa penyakit melalui mekanisme antagonis dan kompetitor. P.polymyxa diketahui menghasilkan dua jenis antibiotik peptida yaitu antibiotik yang hanya aktif terhadap bakteri dan yang aktif terhadap jamur, bakteri gram positif, dan actinomycetes. P. polymyxa menghasilkan antibiotik Polymyxin dan Fusaricidin. Antibiotik Polymyxin merupakan antibiotik yang aktif terhadap bakteri gram negatif sedangkan antibiotik Fusaricidin aktif terhadap jamur dan bakteri gram positif (Raza et al., 2008). 2.5 Bakteri Pseudomonas fluorescens sebagai Agen Hayati Bakteri P. fluorescens merupakan bakteri antagonis dengan klasifikasi sebagai berikut:

Kingdom Divisi Class Family Genus Spesies : Procaryotae (Bacteria) : Proteobacteria : Proteobacteria : Pseudomonadales : Pseudomonas : Pseudomonas fluorescens 11 (Anonim a, 2013). Bakteri Pseudomonas fluorescens merupakan bakteri gram negatif yang sebagian besar bersifat nonpatogenik dan saprofitik pada tanah dan daerah rizosfer tanaman. Pseudomonas fluorescens merupakan bakteri yang bersifat antagonis dengan membentuk antibiotik dan siderofor yang berfungsi untuk mengikat ion Fe 3+ sehingga patogen tidak mampu memanfaatkan ion Fe 3+ yang mengakibatkan pertumbuhan patogen terhambat (Dowling dan O Gara, 1994).