Tugas. Pengaruh penyakit terhadap fungsi fisiolgis Tanaman

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tugas. Pengaruh penyakit terhadap fungsi fisiolgis Tanaman"

Transkripsi

1 Materi (1) Istilah istilah dalam ilmu penyakit tumbuhan (2) Parasitisme dan perkembangan penyakit (3) Gejala dan tanda (4) Diagnosa dasar penyakit tumbuhan (5) Postulat Koch

2 Tugas Pengaruh penyakit terhadap fungsi fisiolgis Tanaman

3 Istilah istilah dalam ilmu penyakit tumbuhan Patogen Inang (host) Penyakit

4 PATOGEN Patogen berasal dari kata pathos dan genesis Pathos artinya menderita atau iritasi Genesis artinya asal Sebagai istilah patogen adalah sesuatu yang benar-benar ada wujudnya (organisme) yang menyebabkan tanaman sakit

5 PENYEBAB PENYAKIT ABIOTIK : SUHU EKSTRIM KELEMBABAN TANAH EKSTRIM POLUSI UDARA KONDISI CUACA YANG TIDAK SESUAI KEKURANGAN, KELEBIHAN DAN KETIDAK SEIMBANGAN UNSUR HARA, SENYAWA KIMIA TOKSIK KEKURANGAN OKSIGEN GARAM STRUKTUR TANAH

6 PENYEBAB PENYAKIT Biotik BIOTIK JAMUR BAKTERI NEMATODA VIRUS VIROID TANAMAN TINGKAT TINGGI

7 Tanaman Inang Merupakan tanaman yang menjadi tempat hidup dan berkembangnya organisme lain yang bersifat merugikan Contoh : Colletotrichum sp inangnya Cabe

8 KISARAN INANG Masing masing pathogen berbeda (luas, sempit): Jenis tumbuhan : kingdom, genus, spesies, varietas Organ : Akar, daun, buah, bunga, batang, Jaringan : vascular / pembuluh, Umur : kecambah, muda, tua.

9 KONSEP TERJADINYA PENYAKIT

10 KONSEP INTERAKSI (MODERN) 1. Segitiga penyakit (disease triangle) 2. Segiempat penyakit (disease square) 3. Piramida penyakit (disease pyramide) 10

11 1. SEGITIGA PENYAKIT 3 komponen penyakit Tumbuhan (= T), Patogen (= P) dan Lingkungan (= L) Syarat terjadinya penyakit Tumbuhan rentan (tidak tahan) Patogen virulen Mampu menyerang & menyebabkan sakit Lingkungan Tidak cocok utk. tumbuhan, cocok utk. patogen T P L 11

12 SEGITIGA PENYAKIT Berlaku di ekosistem alami (natural ecosystem) Belum ada campur tangan manusia Bukan di lahan pertanian Dicirikan adanya keragaman & keseimbangan Contoh Interaksi tumbuhan-patogen di hutan belantara 12

13 2. SEGIEMPAT PENYAKIT L KOMPONEN PENYAKIT T P T = Tumbuhan P = Patogen L = Lingkungan M = Manusia M Segitiga penyakit ditambah Manusia 13

14 PYRAMIDA PENYAKIT VIRULENSI & FLEKSIBILITAS POTENSI REPRODUKSI POP EFISIENSI PENYEBARAN POP EFISIENSI SURVIVAL POP POPULASI TANAMAN AREAL DAN DISTRIBUSI POP GENOTIF TUMBUHAN INANG IKLIM MIKRO KONDISI CUACA CARA BERCOCOK TANAM PROSEDUR PENGENDALIAN

15 Parasitisme dan perkembangan penyakit

16 Parasitisme dan perkembangan penyakit Parasit : organisme yang hidup pada atau di dalam organisme lain dan mendapatkan makanan dari organisme yang diterakhir Saprofit : memperoleh makanan dari sel yang sudah mati Parasitime : hubungan antara parasite dengan inangnya Patogenesitas : kemampuan parasite mengganggu satu fungsi penting tumbuhan atau lebih

17 Perkembangan penyakit siklus penyakit PATOGENESIS FASE AKTIF SAPROGENESIS FASE INAKTIF PATOGENESIS: PATOGEN AKTIF TUMBUH DAN BERKEMBANG DARI WAKTU KE WAKTU SAPROGENESIS: PATOGEN TIDAK AKTIF, HIDUP MEMPERTAHANKAN DIRI PADA KONDISI KURANG MEMUNGKINKAN UNTUK BERTAHAN HIDUP (DORMANSI)

18 PERKEMBANGAN PENYAKIT => PERKEMBANGAN PENYAKIT PERLU DIPELAJARI DALAM RANGKA MENENTUKAN PENGELOLAAN TANAMAN AGAR TERHINDAR DARI PENYAKIT (UNTUK TINDAKAN PENGENDALIAN) => PERKEMBANGAN PENYAKIT SANGAT TERGANTUNG PADA TIGA KOMPONEN PENENTU TERJADINYA PENYAKIT (lihat segi tiga penyakit) => PERKEMBANG PENYAKIT TIDAK AKAN TERJADI APABILA SALAH SATU KOMPONEN TIDAK MENDUKUNG PELAJARI PROSES INFEKSI PATOGEN

19 PROSES INFEKSI JAMUR PATOGEN 1. Inokulasi PRA 2. Perkecambahan spora 3. Pembentukan tab kecambah PEN 4. Pembentukan appressorium 5. Penetrasi pada inang MIk WG 6. Kolonisasi pada inang POST 7. Gejala Awal pada inang 8. Sporulasi/pemencaran MIf 9. Matinya koloni

20 INOKULASI INOKULASI: TERJADINYA KONTAK ANTARA PATOGEN DENGAN TANAMAN INANGNYA Bagian patogen yang dapat menginokulasi = INOKULUM IInokulum: primer dan sekunder Kondisi yang mendukung keberhasilan : jumlah inokulum, arah angin, jarak, jumlah dan ukuran inang, sifat permukaan tanaman (adanya lap. Lilin dll) Inokulasi : secara pasif dan atau aktif

21 perkecambahan dan pertumbuhan tabung kecambah SYARAT UTAMA : - KONDISI LINGKUNGAN MENDUKUNG (suhu, RH, air tipis, embun, eksudat tanaman, adanya mikroba lain, ph, ) - DALAM KURUN WAKTU TERTENTU Perlu waktu tertentu Apabila kondisi tidak mendukung atau waktu yang tidak memenuhi maka patogen akan mati

22 PENETRASI PENETRASI: MASUKNY PATOGEN KE DALAM TANAMAN PENETRASI LANGSUNG ATAU LEWAT LUBANG ALAMI BEBERAPA JAMUR DENGAN BANTUAN APRESSORIUM DAN JARUM INFEKSI PENETRASI DENGAN BANTUAN ENZIM

23 KOLONISASI PATOGEN KOLONISASI : PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI PATOGEN DALAM TANAMAN BEDA ANTARA GEJALA LOKAL DAN SISTEMIK JAMUR BERKOLONISASI DI BAGIAN ANTAR SEL (interselular) DAN DALAM SEL (intra selular) BAKTERI UMUMNYA HIDUP SECARA INTERSELULAR SELAMA DINDING SEL TIDAK RUSAK NEMATODA HIDUP SECARA INTERSELULAR VIRUS, VIROID, RLB, MLO HIDUP SECARA INTRASELULAR

24

25

26 BERTAHAN HIDUP PATOGEN HIDUP TANPA ADA TANAMAN INANG JAMUR: SPORA ISTIRAHAT, TANAMAN INAG PERANTARA BAKTERI PADA SISA TANAMAN, SPORA ISTIRAHAT, DAN TANAMAN INANG PERANTARA VIRUS, VIROID, MLO, RLB: HIDUP PADA ORGAN TANAMAN YANG HIDUP, BIJI, VEKTOR

27 DIAGNOSIS PENYAKIT GEJALA TIDAK KHAS GEJALA KHAS SELESAI FAKTOR BIOTIK FAKTOR LINGKUNGAN NEMATODA Berstilet patogen JAMUR BAKTERI MLO, RLB, VIROID, PROTOZOA TIDAK DAPAT DITULARKAN JMLH TDK TERBATAS GEJALA TDK KHAS (penularan tan indikator, mikroskop elektron,uji antibiotik, uji antiserum PAKAR BIDANGNYA BISA LANGSUNG MENENTUKAN

28 POSTULAT KOCH DIPERLUKAN UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT YANG BELUM DIKENAL => MULA-MULA TENTUKAN APAKAH PENYEBAB PENYAKIT FAKTOR BIOTIK ATAU ABIOTIK => APAKAG ADA GEJALA KHAS. BILA GEJALA KHAS MAKA DAPAT MENENTUKAN SAMPAI NAMA PENYEBAB PENYAKIT TERSEBUT => APAKAH PAKAR DAPAT MEMASTIKAN BERDASARKAN PENGALAMANNYA => PENELITIAN LEBIH TELITI DIPERLUKAN KARENA PADA BAGIAN BERGEJALA BUKAN HANYA PATOGEN PRIMER TAPI JUGA SEKUNDER BAHKAN SAPROFIT => UMUMNYA GEJALA SULIT DITENTUKAN SECARA PASTI, KARENA GEJALA YANG NAMPAK BANYAK MACAM, BANYAK VARIASI KARENA BUKAN HANYA TERGANTUNG JENIS PATOGEN TAPI JUGA KONDISI LINGKUNGAN DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN PATOGEN POSTULAT KOCH

29 POSTULAT KOCH 1. PATOGEN HARUS DITEMUKAN BERASOSIASI DENGAN PENYAKIT PADA SEMUA TANAMAN SAKIT YANG DIAMATI 2. PATOGEN HARUS DAPAT DIISOLASI DAN DIKULTURKAN DALAM BIAKAN MURNI PADA MEDIUM NUTRIEN DAN SIFAT-SIFATNYA DIAMATI (UNTUK PARASIT NON-OBLIGAT); ATAU PADA TANAMAN INANG RENTAN (UNTUK PARASIT OBLIGAT), DAN PENAMPAKANNYA SERTA PENGARUHNYA DICATAT 3. PATOGEN DARI BIAKAN MURNI HARUS DAPAT DIINOKULASIKAN PADA TANAMAN SEHAT DARI VARIETAS/SPESIES TANAMAN YANG SAMA DENGAN MUILA-MULA PENYAKIT YANG DITEMUKAN, DAN HARUS MENIMBULKAN GEJALA PENYAKIT YANG SAMA 4. PATOGEN DARI GEJALA PENYAKIT YANG TIMBUL DARI HASIL INOKULASI BUATAN (POINT 3) HARUS DAPAT DIISOLASI KEMBALI PADA BIAKAN MURNI, DAN SIFAT-SIFAT PERTUMBUHANNYA HARUS SAMA DENGAN HASIL PENGAMATAN PADA POINT 2

30 PERMASALAH DIAGNOSIS VIRUS # SULIT MENDIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT VIRUS KARENA - UKURAN YANG SANGAT KECIL, TRANSPARAN DAN DISTRIBUSINYA DALAM TANAMAN TIDAK MERATA, SEHINGGA PERLU MIKROSKOP ELEKTRON UNTUK MENGAMATINYA - GEJALA YANG TAMPAK PADA TANAMAN SAKIT TIDAK KHAS, DAN GEJALANYA SERINGKALI MIRIP SATU SAMA YANG LAIN. Sulit DIBEDAKAN DENGAN GEJALA AKIBAT PATOGEN ABIOTIK (FAKTOR LINGKUNGAN) - DIAGNOSIS VIRUS PERLU INOKULASI PADA BEBERAPA JENIS TANAMAN INDIKATOR, MENGAMATI JARINGAN YG TERINFEKSI ATAU DENGAN PERLAKUAN PEMBERIAN ANTIBIOTIK # PENULARAN YANG DILAKUKAN PADA UJI POSTULAT KOCH DAPAT DILAKUKAN DENGAN CARA : PENYAMBUNGAN, OKULASI TUNAS, INOKULASI MEKANIS, PENULARAN DENGAN BANTUAN VEKTOR

31 Kerugian karena penyakit lahan basah Penyakit layu bakteri pisang Penyakit bercak sempit padi Penyakit CPVD Pada tahun1983, penyakit CVPD menyebabkan kerugian senilai Rp 26,4 milyar. Sementara itu direktorat jenderal pertanian tanaman pangan (1984) melaporkan bahwa CVPD telah memusnahkan jutaan pohon jeruk di Indonesia. Kehilangan jeruk oleh penyakit tersebut ditaksir ton buah per tahun (Hutagalung, 1985) Diplodia???????????? Tungro padi Antraknosa cabe. Jamur Akar Putih Karet Busuk Pangkal Batang Kelapa sawit. Beri contoh lainnya

32 Blas (All part all stage)

33 Penyakit blas menimbulkan dua gejala khas, yaitu blas daun dan blas leher. Blas daun merupakan bercak coklat kehitaman, berbentuk belah ketupat, lebar ditengah dan kedua ujung meruncing.dengan pusat bercak berwarna putih. Sedang blas leher berupa bercak coklat kehitaman pada pangkal leher yang dapat mengakibatkan leher malai tidak mampu menopang malai dan patah. Kemampuan patogen membentuk strain dengan cepat menyebabkan pengendalian penyakit ini sangat sulit.

34

35

36

37

38 Bercak coklat padi

39 Bercak coklat Helminthosporium sp. Link & Fries

40

41 rcak coklat sempit / bercak cercospora

42 Cercospora oryzae Miyake (teleomorph : Sphaerulina oryzina Hara) - Cercospora Leaf Spot, Narrow Brown Leaf Spot

43

44

45 Σ (nxv) I = x 100 % Z x N Di mana: I = Intensitas serangan n = Jumlah tanaman yang terserang dengan kategori tertentu v = Nilai skala setiap kategori serangan Z = Nilai skala tertinggi N = Jumlah tanaman yang diamati

46

47 Nilai skoring yang digunakan adalah : Skala 0 = tidak ada serangan 1 = 1-20 % bagian tanaman yang terserang 2 = % bagian tanaman yang Terserang 3 = % bagian tanaman yang terserang 4 = % bagian tanaman yang terserang 1 = % bagian tanaman yang terserang

48 Untuk mengitung intensitas serangan dari penyakit yang gejalanya bersifat sistemik digunakan rumus sebagai berikut : A P = x 100 % B Di mana : P = Intensitas serangan A = Jumlah tanaman yang sakit

49 Hawar Pelepah except the roots all stage

50

51

52 Gejala Khas pola seperti kulit ular

53 Awal infeksi dimulai pada bagian batang yang berada pada batas air sawah

54 Hawar daun bakteri/kresek

55 Tungro (virus) Wereng HIJAU (VEKTOR)

56

57 BULAI Busuk pelepah P E N Y A K I T J A G U N G HAWAR DAUN Karat

58 Maize dwarf mosaic potyvirus Bulai/downy mildew

59

60 Gejala khas penyakit bulai warna khlorotik memanjang sejajar tulang daun dengan batas terlihat jelas antara daun sehat. Bagian daun permukaan atas maupun bawah terdapat warna putih seperti tepung, sangat jelas di pagi hari. pertumbuhan tanaman jagung akan terhambat, termasuk pembentukan tongkol buah, bahkan tongkol tidak terbentuk, daun-daun menggulung serta terpuntir, bunga jantan berubah menjadi massa daun yang berlebihan. Penyakit bulai tanaman jagung menyebabkan gejala sistemik dimana gejalanya meluas ke seluruh bagian tanaman jagung serta menimbulkan gejala lokal (setempat). Gejala sistemik terjadi bila infeksi cendawan mencapai titik tumbuh sehingga semua daun akan terinfeksi. Tanaman terinfeksi penyakit bulai saat umur tanaman masih muda umumnya tidak menghasilkan buah, tetapi bila terinfeksi saat tanaman sudah tua masih dapat terbentuk buah, sekalipun buahnya kecil-kecil karena umumnya pertumbuhan tanaman mengerdil.

61

62

63 Rhizoctonia zeae

64 Fusarium moniliforme Scheld. - Fusarium Ear Rot

65 F u s a r i u m s t a l k r o t

66 Anthracnose Stalk

KONSEP, DIAGNOSIS, DAN KLASIFIKASI PENYAKIT TANAMAN

KONSEP, DIAGNOSIS, DAN KLASIFIKASI PENYAKIT TANAMAN KONSEP, DIAGNOSIS, DAN KLASIFIKASI PENYAKIT TANAMAN DEFINISI PENYAKIT TANAMAN Whetzel (1929), penyakit adalah suatu proses fisiologi tumbuhan yang abnormal dan merugikan yang disebabkan oleh faktor primer

Lebih terperinci

Pengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati

Pengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati Pengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati Tanaman jagung disamping sebagai bahan baku industri pakan dan pangan pada daerah tertentu di Indonesia dapat juga sebagai makanan pokok. Karena

Lebih terperinci

KONSEP PENYAKIT TUMBUHAN

KONSEP PENYAKIT TUMBUHAN KONSEP PENYAKIT TUMBUHAN Tujuan Pembelajaran Mahasiswa memahami definisi penyakit tumbuhan, tumbuhan sehat dan tumbuhan sakit serta pengelompokan penyakit tumbuhan. 1. Tumbuhan Sehat Seluruh fungsi-fungsi

Lebih terperinci

KULIAH 2. ILMU PENYAKIT TUMBUHAN DASAR

KULIAH 2. ILMU PENYAKIT TUMBUHAN DASAR KULIAH 2. ILMU PENYAKIT TUMBUHAN DASAR Gejaladan Tanda Penyakit Definisi Penyakit Tumbuhan Kondisi dimana sel & jaringan tanaman tidak berfungsi secara normal, yang ditimbulkan karena gangguan secara terus

Lebih terperinci

Hama Patogen Gulma (tumbuhan pengganggu)

Hama Patogen Gulma (tumbuhan pengganggu) KOMPONEN OPT Hama adalah binatang yang merusak tanaman sehingga mengakibatkan kerugian secara ekonomi. Patogen adalah jasad renik (mikroorganisme) yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman Gulma (tumbuhan

Lebih terperinci

III. PROSES TERJADINYA PENYAKIT TUMBUHAN

III. PROSES TERJADINYA PENYAKIT TUMBUHAN III. PROSES TERJADINYA PENYAKIT TUMBUHAN 3.1 Penyebaran dan Penularan Penyakit Pada penyakit tumbuhan yang infeksius (menular) ada beberapa rangkaian kejadian yang berurutan satu dengan yang lainnya. Ada

Lebih terperinci

PROSES PENYAKIT TUMBUHAN

PROSES PENYAKIT TUMBUHAN PROSES PENYAKIT TUMBUHAN Perkembangan Penyakit pada Tumbuhan Patogen: Jamur Bakteri Virus Nematoda Inang: Tingkat ketahanan Lingkungan: Suhu Kelembapan Angin Light intensity, light quality, soil ph, fertility

Lebih terperinci

DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN. Oleh: Tim Dosen HPT. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 2013

DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN. Oleh: Tim Dosen HPT. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 2013 DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN Oleh: Tim Dosen HPT Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 2013 1 Abiotik Biotik PENYEBAB ABIOTIK Kekurangan air Udara terlalu kering

Lebih terperinci

Diagnosa Penyakit Akibat Jamur pada Tanaman Padi (Oryza sativa) di Sawah Penduduk Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat

Diagnosa Penyakit Akibat Jamur pada Tanaman Padi (Oryza sativa) di Sawah Penduduk Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat Diagnosa Penyakit Akibat Jamur pada Tanaman Padi (Oryza sativa) di Sawah Penduduk Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat Rahmawati 1)*, Achmad Jailanis 2), Nurul Huda 1) 1) Program

Lebih terperinci

SIKLUS PENYAKIT DAN PENGHITUNGAN INTENSITAS PENYAKIT TANAMAN. Compilled by N.Istifadah

SIKLUS PENYAKIT DAN PENGHITUNGAN INTENSITAS PENYAKIT TANAMAN. Compilled by N.Istifadah SIKLUS PENYAKIT DAN PENGHITUNGAN INTENSITAS PENYAKIT TANAMAN SIKLUS penyakit = siklus infeksi = tahap-tahap patogenesis Siklus hidup patogen : perkembangan patogen yang meliputi tahap aseksual dan seksual

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kacang Tanah Kacang tanah berasal dari Amerika Selatan, namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis. Cina dan India merupakan penghasil

Lebih terperinci

II KONSEP ILMU PENYAKIT HUTAN

II KONSEP ILMU PENYAKIT HUTAN II KONSEP ILMU PENYAKIT HUTAN 1. Penyebab Penyakit Penyakit tanaman hutan dapat disebabkan oleh banyak faktor, baik faktor biotik (sesuatu yang hidup) maupun abiotik (sesuatu yang tidak hidup). Dalam pengertian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan tanaman pangan penghasil beras yang tergolong dalam famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan tanaman pangan penghasil beras yang tergolong dalam famili 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi Padi merupakan tanaman pangan penghasil beras yang tergolong dalam famili rumput berumpun yang berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat. Sampai saat ini

Lebih terperinci

Foto: Ibu Mariana (Disertasi Pascasarjana Unibraw)

Foto: Ibu Mariana (Disertasi Pascasarjana Unibraw) APA PENYAKIT ITU? Busuk upih, bercak daun dan Blas pada padi Foto: Ibu Mariana (Disertasi Pascasarjana Unibraw) APA PENYAKIT ITU? Karat, gosong dan Rhizoctonia pada jagung Foto-Foto : ALA APA PENYAKIT

Lebih terperinci

ILMU PENYAKIT TUMBUHAN

ILMU PENYAKIT TUMBUHAN ILMU PENYAKIT TUMBUHAN Kami ( Allah ) telah menguji pemilik kebun ( anggur ), ketika mereka bersumpah bahwa mereka pasti panen esok hari, mereka lupakan ( dalam pembicaraannya ) hak hak fakir miskin ;

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.2

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.2 1. TMV merupakan virus yang menyerang tanaman SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.2 Padi Jagung Gandum Tembakau Kunci Jawaban : D TMV (Tobacco Mosaic VirusI) merupakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis(zea mays var saccarata) merupakan tanaman pangan yang. bahan baku industri gula jagung (Bakhri, 2007).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis(zea mays var saccarata) merupakan tanaman pangan yang. bahan baku industri gula jagung (Bakhri, 2007). II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Jagung Manis (Zea mays var saccarata) Jagung manis(zea mays var saccarata) merupakan tanaman pangan yang digemari oleh penduduk Indonesia. Jagung manis juga memiliki manfaat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Agrios (1996), penyakit bercak coklat sempit diklasifikasikan

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Agrios (1996), penyakit bercak coklat sempit diklasifikasikan TINJAUAN PUSTAKA Patogen C. oryzae Miyake Biologi Menurut Agrios (1996), penyakit bercak coklat sempit diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Divisio Sub divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Myceteae

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional di masa yang akan datang

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional di masa yang akan datang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional di masa yang akan datang dan mencukupi kebutuhan pangan Indonesia memerlukan peningkatan produksi padi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Fungi mikoriza arbuskular (FMA) merupakan fungi obligat, dimana untuk

TINJAUAN PUSTAKA. Fungi mikoriza arbuskular (FMA) merupakan fungi obligat, dimana untuk II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fungi Mikoriza Arbuskular Fungi mikoriza arbuskular (FMA) merupakan fungi obligat, dimana untuk kelangsungan hidupnya fungi berasosiasi dengan akar tanaman. Spora berkecambah dengan

Lebih terperinci

PENYAKIT PENYAKIT YANG SERING MENYERANG CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)

PENYAKIT PENYAKIT YANG SERING MENYERANG CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) PENYAKIT PENYAKIT YANG SERING MENYERANG CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Masalah yang sering dihadapi dan cukup meresahkan petani adalah adanya serangan hama

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut. : Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut. : Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyakit Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut Dwidjoseputro (1978) sebagai berikut : Divisio Subdivisio Kelas Ordo Family Genus Spesies : Mycota

Lebih terperinci

Cara Menyerang Patogen (1) Mofit Eko Poerwanto

Cara Menyerang Patogen (1) Mofit Eko Poerwanto Cara Menyerang Patogen (1) Mofit Eko Poerwanto Mofit.eko@upnyk.ac.id Deskripsi Kuliah ini menjelaskan tentang perkembangan penyakit tanaman dan penyebaran patogen Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Mahasiswa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Antraknosa Cabai Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan Colletotrichum yaitu C. acutatum, C. gloeosporioides, dan C. capsici (Direktorat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kitin dan Bakteri Kitinolitik Kitin adalah polimer kedua terbanyak di alam setelah selulosa. Kitin merupakan komponen penyusun tubuh serangga, udang, kepiting, cumi-cumi, dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Dwidjoseputro (1978), Cylindrocladium sp. masuk ke dalam

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Dwidjoseputro (1978), Cylindrocladium sp. masuk ke dalam TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Cylindrocladium sp. Menurut Dwidjoseputro (1978), Cylindrocladium sp. masuk ke dalam subdivisi Eumycotina, kelas Deuteromycetes (fungi imperfect/fungi tidak sempurna), Ordo Moniliales,

Lebih terperinci

PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA

PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA NUR HIDAYATI BALAI BESAR PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN PEMULIAAN TANAMAN HUTAN KONSEP PENYAKIT TANAMAN Penyakit tumbuhan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai (Capsicum annuum L.) termasuk dalam genus Capsicum yang spesiesnya telah dibudidayakan, keempat spesies lainnya yaitu Capsicum baccatum, Capsicum pubescens,

Lebih terperinci

MENGIDENTIFIKASI DAN MENGENDALIKAN PENYAKIT BLAST ( POTONG LEHER ) PADA TANAMAN PADI

MENGIDENTIFIKASI DAN MENGENDALIKAN PENYAKIT BLAST ( POTONG LEHER ) PADA TANAMAN PADI MENGIDENTIFIKASI DAN MENGENDALIKAN PENYAKIT BLAST ( POTONG LEHER ) PADA TANAMAN PADI Disusun Oleh : WASIS BUDI HARTONO PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN BP3K SANANKULON Penyakit Blas Pyricularia oryzae Penyakit

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH

IDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH IDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH Nurbaiti Pendahuluan Produktifitas cabai di Aceh masih rendah 10.3 ton/ha (BPS, 2014) apabila dibandingkan dengan potensi produksi yang

Lebih terperinci

ILMU PENYAKIT TUMBUHAN

ILMU PENYAKIT TUMBUHAN ILMU PENYAKIT TUMBUHAN SKS / minggu : Bagi mahasiswa 50 (lima puluh) menit untuk acara tatap muka terjadual dengan Dosen (Tenaga Pendidik), dapat berupa perkuliahan, diskusi kelas, presentasi tugas, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat yang paling baik

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat yang paling baik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman kedelai di Indonesia merupakan tanaman pangan penting setelah padi dan jagung. Kedelai termasuk bahan makanan yang mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi.

Lebih terperinci

Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang

Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang 1 Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang Kelompok penyakit tanaman adalah organisme pengganggu tumbuhan yang penyebabnya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang seperti : cendawan, bakteri,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 : Pengamatan mikroskopis S. rolfsii Sumber :

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 : Pengamatan mikroskopis S. rolfsii Sumber : 4 TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyebab Penyakit Jamur penyebab penyakit rebah semai ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Fungi : Basidiomycota : Basidiomycetes

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Tanaman Bawang merah (Allium ascalonicum L) merupakan tanaman semusim yang membentuk rumpun, tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 15-50 cm (Rahayu, 1999). Menurut

Lebih terperinci

IV INTERAKSI FAKTOR PENYEBAB DAN EPIDEMI PENYAKIT

IV INTERAKSI FAKTOR PENYEBAB DAN EPIDEMI PENYAKIT IV INTERAKSI FAKTOR PENYEBAB DAN EPIDEMI PENYAKIT Menurut konsep timbulnya penyakit dinyatakan bahwa ada interaksi antara inang, patogen, lingkungan, dan manusia yang saling mendukung dalam waktu yang

Lebih terperinci

MODUL-12 MENGENAL GEJALA PENYAKIT DAN TANDA PADA TANAMAN. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP A. KOMPTENSI DASAR B.

MODUL-12 MENGENAL GEJALA PENYAKIT DAN TANDA PADA TANAMAN. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP A. KOMPTENSI DASAR B. MENGENAL GEJALA PENYAKIT DAN TANDA PADA TANAMAN MODUL-12 Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP Department of Dryland Agriculture Management, Kupang State Agriculture Polytechnic Jl.

Lebih terperinci

BAB IV. EKOLOGI PENYAKIT TUMBUHAN PENDAHULUAN

BAB IV. EKOLOGI PENYAKIT TUMBUHAN PENDAHULUAN BAB IV. EKOLOGI PENYAKIT TUMBUHAN PENDAHULUAN Materi ini menguraikan tentang pengaruh lingkungan terhadap perkembangan penyakit tumbuhan. Patogen penyebab penyakit tumbuhan merupakan jasad yang berukuran

Lebih terperinci

MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU

MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN JL. RAYA DRINGU 81 TELPON 0335-420517 PROBOLINGGO 67271 MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU Oleh

Lebih terperinci

BAB. V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB. V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB. V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Hasil análisis data penelitian dari masing-masing parameter adalah sebagai berikut: a. Hasil Analisis Kandungan Tabel 1. Tandan Kosong Kelapa Sawit *) Parameter

Lebih terperinci

BLAS (BLAST) Blas pada tulang daun: luka pada tulang daun berwarna coklat kemerahan hingga coklat yang dapat merusak seluruh daun yang berdekatan.

BLAS (BLAST) Blas pada tulang daun: luka pada tulang daun berwarna coklat kemerahan hingga coklat yang dapat merusak seluruh daun yang berdekatan. BLAS (BLAST) Patogen penyebab blas: Pyricularia grisea P. oyzae Cavara Magnaporthe grisea Magnaporthe oryzae Peyakit blas berkembang terbawa udara melalui konidia cendawan yang mungkin berasal dari inang.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), klasifikasi jamur C. cassiicola. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), klasifikasi jamur C. cassiicola. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.) Wei. 19 TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyakit Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), klasifikasi jamur C. cassiicola adalah sebagai berikut : Divisio Sub Divisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Eumycophyta : Eumycotina

Lebih terperinci

CARA TUMBUHAN MEMPERTAHANKAN DIRI DARI SERANGAN PATOGEN. Mofit Eko Poerwanto

CARA TUMBUHAN MEMPERTAHANKAN DIRI DARI SERANGAN PATOGEN. Mofit Eko Poerwanto CARA TUMBUHAN MEMPERTAHANKAN DIRI DARI SERANGAN PATOGEN Mofit Eko Poerwanto mofit.eko@upnyk.ac.id Pertahanan tumbuhan Komponen pertahanan: 1. Sifat-sifat struktural yang berfungsi sebagai penghalang fisik

Lebih terperinci

Cara patogen menyerang tumbuhan

Cara patogen menyerang tumbuhan Cara patogen menyerang tumbuhan CARA PATOGEN MENIMBULKAN PENYAKIT MENGKONSUMSI KANDUNGAN SEL INANG SECARA TERUS MENERUS MEMBUNUH SEL ATAU MERUSAK AKTIVITAS METABOLISME KARENA ENZIM, TOKSIN ATAU ZAT TUMBUH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada beras sebagai bahan pangan pokok. Pembangunan pertanian

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada beras sebagai bahan pangan pokok. Pembangunan pertanian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Padi (Oryza sativa L.) merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Sampai saat ini sekitar 90% penduduk Indonesia tergantung pada beras sebagai

Lebih terperinci

Penyakit Layu Bakteri pada Kentang

Penyakit Layu Bakteri pada Kentang Penyakit Layu Bakteri pada Kentang Penyakit layu bakteri dapat mengurangi kehilangan hasil pada tanaman kentang, terutama pada fase pembibitan. Penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kondisi Umum Tanaman Phalaenopsis pada setiap botol tidak digunakan seluruhnya, hanya 3-7 tanaman (disesuaikan dengan keadaan tanaman). Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan tanaman

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN TANAMAN JAGUNG DARI PENYAKIT BULE

PEMELIHARAAN TANAMAN JAGUNG DARI PENYAKIT BULE PEMELIHARAAN TANAMAN JAGUNG DARI PENYAKIT BULE Kuswanto Luqman Qurata Aini Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Makalah disampaikan pada acara Pengabdian Masyarakat Jurusan Budidaya Pertanian, di desa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun yang diserang rusak dan kering sehingga aktivitas fotosintesa terganggu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun yang diserang rusak dan kering sehingga aktivitas fotosintesa terganggu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Bercak Daun Kelapa (BDK) Penyakit BDK adalah penyakit yang dapat menurunkan produktifitas karena daun-daun yang diserang rusak dan kering sehingga aktivitas fotosintesa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mikoriza merupakan fungi akar yang memiliki peran dan manfaat yang penting

I. PENDAHULUAN. Mikoriza merupakan fungi akar yang memiliki peran dan manfaat yang penting I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Mikoriza merupakan fungi akar yang memiliki peran dan manfaat yang penting dalam dunia pertanian, karena mikoriza memiliki kemampuan menunjang pertumbuhan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), jamur Ceratocystis fimbriata

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), jamur Ceratocystis fimbriata 4 TINJAUAN PUSTAKA Biologi Ceratocystis fimbriata. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), jamur Ceratocystis fimbriata dapat diklasifikasikan sebagai berikut, Kingdom : Myceteae, Divisi : Amastigomycota,

Lebih terperinci

I. TOLAK PIKIR PERLINDUNGAN TANAMAN

I. TOLAK PIKIR PERLINDUNGAN TANAMAN I. TOLAK PIKIR PERLINDUNGAN TANAMAN 1.1 Arti Penting Pengganggu Tanaman Kehidupan manusia boleh dikatakan sangat tergantung kepada tumbuhan. Ketergantungan tersebut disebabkan karena banyaknya kebutuhan

Lebih terperinci

PENGENALAN HAMA DAN PENYAKIT UTAMA PADA JAGUNG

PENGENALAN HAMA DAN PENYAKIT UTAMA PADA JAGUNG PENGENALAN HAMA DAN PENYAKIT UTAMA PADA JAGUNG I. Hama utama pada tanaman jagung Jenis hama utama yang banyak menyerang tanaman jagung di Indonesia termasuk daerah pertanaman jagung di Sulsel yaitu Agrotis,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 10 HASIL DAN PEMBAHASAN Survei Buah Sakit Survei dilakukan di kebun percobaan Leuwikopo, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, di lahan ini terdapat 69 tanaman pepaya. Kondisi lahan tidak terawat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Syarat Tumbuh Tanaman Pisang Sistem Perakaran Tanaman Pisang Sistem Bercocok Tanam Pisang

TINJAUAN PUSTAKA Syarat Tumbuh Tanaman Pisang Sistem Perakaran Tanaman Pisang Sistem Bercocok Tanam Pisang 3 TINJAUAN PUSTAKA Syarat Tumbuh Tanaman Pisang Tanaman pisang tumbuh subur di daerah tropis dataran rendah yang curah hujannya lebih dari 1250 mm per tahun dan rata-rata suhu minimum 15 0 C (Simmonds

Lebih terperinci

Cultural Control. Dr. Akhmad Rizali. Pengendalian OPT melalui Teknik Budidaya. Mengubah paradigma pengendalian OPT:

Cultural Control. Dr. Akhmad Rizali. Pengendalian OPT melalui Teknik Budidaya. Mengubah paradigma pengendalian OPT: Cultural Control Dr. Akhmad Rizali Pengendalian OPT melalui Teknik Budidaya Mengubah paradigma pengendalian OPT: Dari: mengendalikan setelah terjadi serangan OPT, Menjadi: merencanakan agroekosistem sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Mukarlina et al., 2010). Cabai merah (Capsicum annuum L.) menjadi komoditas

BAB I PENDAHULUAN. (Mukarlina et al., 2010). Cabai merah (Capsicum annuum L.) menjadi komoditas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cabai merupakan tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan diusahakan secara komersial baik dalam skala besar maupun skala kecil (Mukarlina et

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Virus pada Pertanaman Mentimun

HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Virus pada Pertanaman Mentimun 16 HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Virus pada Pertanaman Mentimun Bogor dikenal sebagai salah satu daerah sentra pertanian khususnya tanaman hortikultura seperti buah-buahan, cabai, tomat, kacang panjang,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi penyakit busuk pangkal batang (Ganodermaspp.) Spesies : Ganoderma spp. (Alexopolus and Mims, 1996).

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi penyakit busuk pangkal batang (Ganodermaspp.) Spesies : Ganoderma spp. (Alexopolus and Mims, 1996). 5 TINJAUAN PUSTAKA Biologi penyakit busuk pangkal batang (Ganodermaspp.) Kingdom Divisio Class Ordo Famili Genus : Myceteae : Eumycophyta : Basidiomycetes : Aphyllophorales : Ganodermataceae : Ganoderma

Lebih terperinci

HAMA PENYAKIT TANAMAN PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA

HAMA PENYAKIT TANAMAN PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA HAMA PENYAKIT TANAMAN PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA Yurista Sulistyawati BPTP Balitbangtan NTB Disampaikan dalam Workshop Pendampingan UPSUS Pajale, 18 April 2017 PENDAHULUAN Provinsi NTB: Luas panen padi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman yang dibudidayakan kerap mengalami gangguan atau pengrusakan

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman yang dibudidayakan kerap mengalami gangguan atau pengrusakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman yang dibudidayakan kerap mengalami gangguan atau pengrusakan oleh organisme pengganggu yang secara ekonomis sangat merugikan pembudidaya karena dapat menjadi

Lebih terperinci

Penyakit Karena Bakteri

Penyakit Karena Bakteri Penyakit Karena Bakteri BAHAN KULIAH DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN Link : http://www.apsnet.org/edcenter/intropp/pathogengroups/pages/bacteria.aspx PENYAKIT KARENA BAKTERI PATOGEN Bakteri adalah sekelompok

Lebih terperinci

Mengukur Serangan Penyakit Terbawah Benih (Hawar Daun) Pada Pertanaman Padi

Mengukur Serangan Penyakit Terbawah Benih (Hawar Daun) Pada Pertanaman Padi Mengukur Serangan Penyakit Terbawah Benih (Hawar Daun) Pada Pertanaman Padi Penyakit hawar daun yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris pv. Oryzae termasuk penyakit utama yang menyerang tanaman

Lebih terperinci

Ketahan Tumbuhan. Mofit Eko Poerwanto

Ketahan Tumbuhan. Mofit Eko Poerwanto Ketahan Tumbuhan Mofit Eko Poerwanto mofitnuk@yahoo.com KETAHANAN TUMBUHAN Deskripsi Kuliah ini menjelaskan mekanisme ketahanan tanaman terhadap patogen 02/09/2017 18:00 IPT - Mofit 2 Tujuan Instruksional

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu komoditas penting

I. PENDAHULUAN. Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu komoditas penting I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu komoditas penting sebagai bahan pembuatan gula yang sudah menjadi kebutuhan industri dan rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 1 Tanaman Padi

BAB I PENDAHULUAN. Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 1 Tanaman Padi BAB I PENDAHULUAN Pentingnya padi sebagai sumber utama makanan pokok dan dalam perekonomian bangsa indonesia tidak seorangpun yang menyangsikannya. Oleh karena itu setiap faktor yang mempengaruhi tingkat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tanaman jagung yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Zea mays L.,

PENDAHULUAN. Tanaman jagung yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Zea mays L., 13 PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman jagung yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Zea mays L., adalah salah satu jenis tanaman biji-bijian yang menurut sejarahnya berasal dari Amerika. Orang-orang Eropa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha memenuhi kebutuhan primernya, dan salah satu kebutuhan primernya tersebut adalah makanan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai berbentuk perdu dengan tinggi lebih kurang cm.

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai berbentuk perdu dengan tinggi lebih kurang cm. TINJAUAN PUSTAKA Sistematika dan Biologi Tanaman Kedelai berikut: Menurut Sharma (2002), kacang kedelai diklasifikasikan sebagai Kingdom Divisio Subdivisio Class Family Genus Species : Plantae : Spermatophyta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun. Tanaman ini berasal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun. Tanaman ini berasal II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun. Tanaman ini berasal dari benua Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis. Pertumbuhan tanaman padi dibagi menjadi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memikat perhatian banyak mata. Pemuliaan anggrek dari tahun ke tahun,

I. PENDAHULUAN. memikat perhatian banyak mata. Pemuliaan anggrek dari tahun ke tahun, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bunga anggrek adalah salah satu jenis tanaman hias yang mampu memikat perhatian banyak mata. Pemuliaan anggrek dari tahun ke tahun, terus menghasilkan ragam varietas anggrek

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman mentimun berasal dari kaki pegunungan Himalaya. Domestikasi dari tanaman liar ini berasal dari India utara dan mencapai Mediterania pada 600 SM. Tanaman ini dapat tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Colletotrichum capsici dan Fusarium oxysporum merupakan fungi

BAB I PENDAHULUAN. Colletotrichum capsici dan Fusarium oxysporum merupakan fungi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Colletotrichum capsici dan Fusarium oxysporum merupakan fungi patogen tular tanah (Yulipriyanto, 2010) penyebab penyakit pada beberapa tanaman family Solanaceae

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari daerah Brasilia (Amerika Selatan). Sejak awal abad ke-17 kacang tanah telah

BAB I PENDAHULUAN. dari daerah Brasilia (Amerika Selatan). Sejak awal abad ke-17 kacang tanah telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kacang tanah (Arachis hypogea. L) merupakan tanaman yang berasal dari daerah Brasilia (Amerika Selatan). Sejak awal abad ke-17 kacang tanah telah dibudidayakan

Lebih terperinci

dan kehilangan kemampuan untuk berproduksi tinggi. Penyebaran dan tingkat serangan penyakit tergantung pada kondisi lingkungan seperti temperatur dan

dan kehilangan kemampuan untuk berproduksi tinggi. Penyebaran dan tingkat serangan penyakit tergantung pada kondisi lingkungan seperti temperatur dan VII penyakit KACANG H1JAU DAN PENANGGULANGANNYA SriHardaningsib, Yuliantoro Baliadi dan NasirSaleh ^ Kacang hijau tumbuh dengan baik di daerah tropis seperti di Asia Tenggara dan India. Sejak tanaman ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan pangan dari tahun ke tahun meningkat, hal ini sejalan dengan

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan pangan dari tahun ke tahun meningkat, hal ini sejalan dengan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kebutuhan pangan dari tahun ke tahun meningkat, hal ini sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang juga meningkat. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penting di antara rempah-rempah lainnya (king of spices), baik ditinjau dari segi

I. PENDAHULUAN. penting di antara rempah-rempah lainnya (king of spices), baik ditinjau dari segi I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Lada (Piper nigrum L.) merupakan salah satu jenis rempah yang paling penting di antara rempah-rempah lainnya (king of spices), baik ditinjau dari segi perannya dalam menyumbangkan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN PENYAKIT PADA KOMODITAS PEPAYA. disusun oleh: Vishora Satyani A Listika Minarti A

LAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN PENYAKIT PADA KOMODITAS PEPAYA. disusun oleh: Vishora Satyani A Listika Minarti A LAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN PENYAKIT PADA KOMODITAS PEPAYA disusun oleh: Lutfi Afifah A34070039 Vishora Satyani A34070024 Johan A34070034 Listika Minarti A34070071 Dosen Pengajar:

Lebih terperinci

Mollicutes (Phytoplasma)

Mollicutes (Phytoplasma) Virus Pada waktu yang sama, banyak penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, Dutchman Adolph Mayer pada 1886, jus yang disuntikkan diperoleh dari tanaman daun tembakau dan menunjukkan berbagai pola

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang diintrodusir oleh manusia

Faktor-faktor yang diintrodusir oleh manusia PIP 5 Faktor-faktor yang diintrodusir oleh manusia 1. Benih/Bibit unggul 2. Pemupukan 3. Pengairan 4. Penyiangan 5. Perlindungan tanaman CIRI-CIRI BENIH BERMUTU 1. Varietasnya asli. TINGGI 2. Benih bernas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Jumlah Infestasi terhadap Populasi B. tabaci pada Umur Kedelai yang Berbeda

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Jumlah Infestasi terhadap Populasi B. tabaci pada Umur Kedelai yang Berbeda BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Jumlah Infestasi terhadap Populasi B. tabaci pada Umur Kedelai yang Berbeda 4.1.1 Pengaruh Jumlah Infestasi terhadap Populasi B. tabaci Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 6 HASIL DAN PEMBAHASAN Pembiakan Streptomyces katrae pada Formulasi Media Beras, Jagung dan Limbah Baglog Jamur S. katrae merupakan aktinomiset dari golongan Streptomyces yang pertama diisolasi dari tanah

Lebih terperinci

I. KEBERADAAN OPT PADI

I. KEBERADAAN OPT PADI I. KEBERADAAN OT ADI ada periode 1-15 Mei 2015 dilaporkan pertanaman padi di Jawa Timur seluas 534.325,40 Ha dan terpantau 22 jenis OT yang menyerang tanaman dengan keberadaan serangannya (keadaan dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Rizobakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman (PGPR) Enzim ACC Deaminase dan Etilen

TINJAUAN PUSTAKA Rizobakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman (PGPR) Enzim ACC Deaminase dan Etilen TINJAUAN PUSTAKA Rizobakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman (PGPR) Rizobakteri pemacu tumbuh tanaman yang populer disebut plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) diperkenalkan pertama kali oleh Kloepper

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Benih adalah ovule atau bakal biji yang masak yang mengandung suatu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Benih adalah ovule atau bakal biji yang masak yang mengandung suatu II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kuaiitas dan Kesehatan Benih Cabai Benih adalah ovule atau bakal biji yang masak yang mengandung suatu tanaman mini atau embrio yang biasanya terbentuk dari bersatunya sel-sel

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), adapun sistematika dari hama ini adalah

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), adapun sistematika dari hama ini adalah TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Menurut Kalshoven (1981), adapun sistematika dari hama ini adalah Kingdom Filum Class Ordo Famili Genus : Animalia : Arthopoda : Insekta : Lepidoptera : Plutellidae : Plutella

Lebih terperinci

Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP

Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP POSTULAT KOCH MODUL-13 Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP Department of Dryland Agriculture Management, Kupang State Agriculture Polytechnic Jl. Prof. Herman Yohanes Penfui, PO Box

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Magniliophyta, subdivisi: Angiospermae, kelas: Liliopsida, ordo: Asparagales, famili:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Magniliophyta, subdivisi: Angiospermae, kelas: Liliopsida, ordo: Asparagales, famili: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Anggrek Dendrobium Tanaman anggrek dikiasifikasikan ke dalam kingdom: Plantae, divisi: Magniliophyta, subdivisi: Angiospermae, kelas: Liliopsida, ordo: Asparagales, famili:

Lebih terperinci

HAMA DAN PENYAKIT BENIH Oleh: Eny Widajati

HAMA DAN PENYAKIT BENIH Oleh: Eny Widajati HAMA DAN PENYAKIT BENIH Oleh: Eny Widajati SERANGGA HAMA Di lapang Di gudang Menyerang benih dengan kadar air masih tinggi Mampu menyerang benih berkadar air rendah Serangga hama di penyimpanan dibedakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagian besar hutan Indonesia termasuk dalam kategori hutan hujan tropis karena memiliki curah hujan tinggi dan suhu hangat sepanjang tahun. Hutan hujan tropis merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pangan yang terus meningkat. Segala upaya untuk meningkatkan produksi selalu

BAB I PENDAHULUAN. pangan yang terus meningkat. Segala upaya untuk meningkatkan produksi selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman padi (Oryza sativa) merupakan tanaman yang memegang peranan penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia sebagai bahan utama pangan. Peningkatan produksi padi

Lebih terperinci

Praktikum Teknologi Produksi Tanaman

Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Praktikum Teknologi Produksi Tanaman aspek HPT MATERI-1 Intensitas Penyakit dan Kerusakan Akibat OPT Anam Rifai Pengertian Hama adalah hewan/binatang, merusak tanaman budidaya, merugikan secara ekonomi

Lebih terperinci

PENYAKIT TANAMAN TEMBAKAU VIRGINIA

PENYAKIT TANAMAN TEMBAKAU VIRGINIA PENYAKIT TANAMAN TEMBAKAU VIRGINIA Nurul Hidayah dan Supriyono *) PENDAHULUAN Penyakit tanaman merupakan salah satu faktor pembatas dalam budi daya tanaman, termasuk tembakau virginia. Berbagai penyakit

Lebih terperinci

Pembinaan Terhadap Terpidana Lanjut Usia di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Jambi

Pembinaan Terhadap Terpidana Lanjut Usia di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Jambi IDENTIFIKASI JAMUR PATOGEN PENYEBAB PENYAKIT PADA TANAMAN PADI (Oryza sativa) DI LUBUK RUSO KECAMATAN PEMAYUNG KABUPATENBATANGHARI JAMBI Yuza Defitri 1 Abstract The research about identification of pathogenic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki pasar global, persyaratan produk-produk pertanian ramah

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki pasar global, persyaratan produk-produk pertanian ramah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi budidaya tanaman yang dilakukan perlu berorientasi pada pemanfaatan sumber daya alam yang efektif penggunaannya, sehingga

Lebih terperinci

Memahami Konsep Perkembangan OPT

Memahami Konsep Perkembangan OPT DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN Oleh: Tim Dosen HPT Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan - Fakultas Pertanian - Universitas Brawijaya - 2013 Memahami Konsep OPT Memahami Konsep Perkembangan OPT 1 Batasan/definisi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Jagung Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Anonim (1993) klasifikasi ilmiah tanaman jagung adalah sebagai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Penghutanan kembali (reforestation) dengan menggunakan spesies tanaman yang tumbuh cepat (fast-growing) merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah menurunnya area hutan,

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tembakau dalam sistem klasifikasi tanaman masuk dalam famili

I. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tembakau dalam sistem klasifikasi tanaman masuk dalam famili I. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tanaman Tembakau 1.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman tembakau dalam sistem klasifikasi tanaman masuk dalam famili Solanaceae. Secara sistematis, klasifikasi tanaman tembakau

Lebih terperinci

Ralstonia solanacearum

Ralstonia solanacearum NAMA : Zuah Eko Mursyid Bangun NIM : 6030066 KELAS : AET-2A Ralstonia solanacearum (Bakteri penyebab penyakit layu). Klasifikasi Kingdom : Prokaryotae Divisi : Gracilicutes Subdivisi : Proteobacteria Famili

Lebih terperinci