BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Atas Laporan Arus Kas Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Purwakarta

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

lokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS DANA DAN ARUS KAS

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada suatu perusahaan. Menurut (Ang, 1997 dalam Adiliawan, 2010)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial diharapkan

bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan selama suatu periode tertentu kepada pihak-pihak yang

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan menyajikan informasi untuk pasar modal. Teori sinyal

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR LIKUIDITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. SWAKARYA INDAH BUSANA.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pun mereka menganggap Bank merupakan nyawa untuk. menggerakkan perekonomian negara tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian laporan keuangan lainnya yang diungkapkan oleh Munawir

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh besarnya aliran imbal hasil (return) yang akan diperoleh

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LAPORAN ARUS KAS

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

BAB II LANDASAN TEORI. pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan. pengertian laporan keuangan dari beberapa para ahli :

BAB ANALISA LAPORAN KEUANGAN. Menurut PSAK No.1, laporan keuangan bertujuan untuk : besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

SESI 2. HUBUNGAN ANTARA HARTA DAN SUMBER SUMBER HARTA.

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

BAB I PENDAHULUAN. Selama bertahun-tahun pemerintah pada tingkat-tingkat tertentu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. operasi, dari aktivitas investasi, dan dari aktivitas pendanaan.

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan kegiatan usahanya dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. yang membutuhkannya. Disamping itu bank dikenal sebagai tempat untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

Sartono ( 2001: 6 ) Manajemen keuangan adalah sebagai manajemen dana, baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II LANDASAN TEORI. banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu

Catatan 31 Maret Maret 2010

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntan Indonesia (Revisi 2015) mengatakan bahwa : keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. akhir dari proses akuntansi, yang disajikan sebagai bahan informasi bagi

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan perusahaan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dari suatu perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di luar perusahaan, sehingga yang bersangkutan dapat menggunakannya sebagai dasar pengambilan keputusan mengenai perusahaan tersebut. Dalam penyusunan laporan keuangan tersebut harus dilakukan menurut tata cara yang telah ditentukan dan lazim berlaku serta diterima oleh umum. Menurut Munawir (2002:2) menyatakan bahwa Laporan Keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktiva perusahaan tersebut. Menurut Kasmir (2012:59), mendefinisikan laporan keuangan sebagai ringkasan dari suatu proses pencatatan, transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Disamping itu 5

6 laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Bagi para analisis, laporan keuangan merupakan alat yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Pada tahap pertama seorang analisis tidak akan mampu melakukan pengamatanlangsung ke suatu perusahaan. Dan seandainya dilakukan, ia pun tidak akan dapat mengetahui banyak tentang situasi perusahaan. Oleh karena itu yang paling penting adalah media laporan keuangan. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan sarana informasi (screen) bagi analisis dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan dalam suatu periode, dan arus dana (kas) perusahaan dalam periode tertentu (Sofyan,2010:100). Berdasarkan beberapa pengertian di atas, menunjukkan bahwa laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansu yang berisi informasi keuangan dan sejarah perusahaan, dan laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya, baik pemakai internal maupun pihak eksternal perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Menurut Lukman Syamsudin, (2007:40-41), laporan keuangan utama ada empat macam, yaitu : a. Neraca Neraca (atau laporan posisi keuangan) adalah laporan sumbersumber dari suatu perusahaan (harta), kewajiban perusahaan

7 (utang), dan perbedaan antara yang dimiliki (harta) dan apa yang dipinjam (utang), yang disebut ekuitas. b. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi (atau laporan dari pendapatan) adalah laporan jumlah laba yang didapat oleh suatu perusahaan selama satu periode. Laporan laba rugi menggambarkan usaha yang terbaik untuk mengukur kinerja ekonomi dari suatu perusahaan. c. Laporan Perubahan Modal Laporan perubahan modal adalah bagian dari laporan dengan yang mencatat informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama kurun waktu tertentu. d. Laporan Arus Kas Laporan arus kas melaporkan jumlah kas yang dikumpulkan dan dibayarkan oleh suatu perusahaan dalam tiga jenis kegiatan sebagai berikut : operasi, investasi, dan pendanaan. 2. Pengertian Laporan Arus Kas Kas sangat diperlukan oleh setiap perusahaan baik itu perusahaan swasta maupun perusahaan milik pemerintah. Pada umunya kas diperlukan perusahaan karena tiga alasan yaitu untuk transaksi, untuk berjaga-jaga dan untuk spekulasi guna mengambil keuntungan kalau kesempatan ada. Karena alasan itulah perusahaan dituntut untuk mempunyai ketersediaan kas yang cukup dan juga perusahaan harus bisa mengelola arus kas tersebut.

8 Menurut Sofyan Syafri Harahap (2004:257), Arus kas merupakan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu periode tertentu dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan: operasi, pembiayaan dan investasi. Menurut Skousen dkk (2009:284), Laporan arus kas didefinisikan sebagai laporan keuangan yang melaporkan sejumlah kas yang diterima dan dibayar oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa laporan arus kas merupakan laporan yang menginformasikan arus kas masuk dan arus kas keluar yang dihasilkan dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan atau pembiayaan. 3. Tujuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas Tujuan utama dari laporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode. Tujuan keduanya adalah memberikan informasi atas dasar kas mengenai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Menurut Keiso dan Weygant (2007) tujuan laporan arus kas adalah sebagai berikut : a. Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas masa depan b. Menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban, kemampuan membayar deviden dan kebutuhannya dan pendanaan ekstern

9 c. Menilai alasan antara perbedaan laba bersih dan penerimaan serta pembayaran kas yang berkaitan d. Menilai pengaruh pada posisi keuangan suatu perusahaan dan transaksi investasi dan pendanaan kas serta non kasnya selama satu periode. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari laporan arus kas masa depan dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. Selain itu, laporan arus kas juga dapat digunakan untuk menentukan kebijakan deviden, menilai efisiensi dan efektivitas setiap departemen serta mengukur kinerja setiap departemen yang telah diserahi wewenang, mengevaluasi imbas dan kebijakan pokok investasi dan pendanaan, serta memperoleh informasi yang relevan dalam penyusunan anggaran biaya, anggaran pendapatan maupun anggaran laba rugi untuk menentukan prosedur dan kebijakan yang lebih tepat sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik dengan menjaga struktur permodalan yang sehat. Bagi pihak eksternal perusahaan, laporan arus kas ini akan membantu para pemodal, kreditur, dan pihak lainnya dalam menilai

10 berbagai aspek dari posisi keuangan perusahaan, seperti yang dikemukakan oleh Keiso (2007), kegunaan laporan arus kas bagi pihak eksternal yaitu : a. Menilai kinerja perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih pada masa yang akan datang b. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan membayar deviden, dan kebutuhan pendanaan ekstern c. Penilaian atas alasan perbedaan antara laba bersih dengan kas bersih dari penerimaan serta pembayaran kas yang berkaitan d. Menilai pengaruh posisi laporan keuangan perusahaan dari transaksi investasi dan pendanaan kas dan non kas selama satu periode. Kegunaan arus kas menurut Harahap (2013:257), yaitu dapat diketahui sebagai berikut : a. Kemampuan perusahaan meng generate kas, merencanakan, mengontrol arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan pada masa lalu; b. Informasi bagi investor dan kreditor untuk memproyeksikan return dari sumber kekayaan perusahaan; c. Kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas ke perusahaan di masa yang akan datang d. Pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu

11 4. Klasifikasi Laporan Arus Kas a. Aktitas Operasi Laporan arus kas dimulai dengan menghitung arus kas dari aktivitas operasi. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities)dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan (Syukur,2009:40). Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas pengahasil utama pendapatan entitas. Pada umumnya arus kas tersebut berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Demikian juga Arus Kas Masuk lainnya yang berasal dari kegiatan operasional, misalnya : a) Penerimaan dari pelanggan b) Penerimaan dari piutang bunga c) Penerimaan deviden d) Penerimaan refund dari supplier Arus Kas Keluar misalnya berasal dari : a) Kas yang dibayarkan untuk pembelian barang dari jasa yang akan dijual b) Bunga yang dibayar atas utang perusahaan c) Pembayaran pajak penghasilan d) Pembayaran gaji

12 b. Aktivitas Investasi Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas (Syakur,2009:40). Aktivitas investasi yang utama adalah pembelian dan penjualan tanah, bangunan, peralatan, dan aktiva lainnya yang tidak dibeli untuk dijual kembali. Arus kas yang diterima misalnya dari : a) Penjualan aktiva tetap b) Penjualan surat berharga yang berupa investasi c) Penagihan pinjaman jangka panjang (tidak termasuk bunga jika ini merupakan kegiatan investasi) d) Penjualan aktiva lainnya yang digunakan dalam kegiatan produksi (tidak termasuk persediaan) Arus kas keluar dari kegiatan investasi misalnya dari : a) Pembayaran untuk mendapatkan aktiva tetap b) Pembelian investasi jangka panjang c) Pemberian pinjaman pada pihak lain d) Pembayaran untuk aktiva lain yang digunakan dalam kegiatan produktif seperti hak paten (tidak termasuk persediaan yang merupakan persediaan operasional). c. Aktivitas Pendanaan Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.

13 Pengungkapan arus kas yang timbul dari transaksi ini berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Termasuk dalam aktivitas pendanaan adalah transaksi dan kejadian dimana kas diperoleh dari dan dibayarkan kembali kepada para pemilik dan kreditor. Arus kas masuk misalnya dari : a) Pengeluaran saham b) Pengeluaran wesel c) Penjualan obligasi d) Pengeluaran surat hipotek, dan lain-lain. Arus kas keluar misalnya dari : a) Pembayaran dividen dan pembagian lainnya yang diberikan kepada pemilik b) Pembelian saham pemilik (treasury stock) c) Pembayaran utang pokok dana yang dipinjam (tidak termasuk bunga karena dianggap sebagai kegiatan operasi). 5. Metode Pelaporan Arus Kas Menurut Sofyan Syafri Harahap (2011:263), mengemukakan bahwa untuk menyajikan laporan arus kas digunakan metode yaitu : a. Direct Method (Metode Langsung) Dalam metode langsung dilaporkan golongan penerimaan kas bruto dari aktivitas operasi dan pengeluaran bruto untuk kegiatan operasi.

14 Perbedaan antara penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan sebagai arus kas bersih dari aktivitas operasi. Dengan kata lain metode langsung, mengurangkan pengeluaran kas operasi dari penerimaan kas operasi. Metode langsung menghasilkan penyajian laporan penerimaan dan pengeluaran kas secara ringkas. Keunggulan utama dari metode langsung adalah metode ini memperlihatkan laporan penerimaan dan pengeluaran kas lebih konsisten dengan tujuan suatu laporan arus kas. Di samping itu metode langsung ini lebih mudah dimengerti dan memberikan informasi yang lebih banyak dalam mengambil keputusan. b. Indirect Method (Metode Tidak Langsung) Dalam metode tidak langsung, pengaruh dari semua penangguhan penerimaan dan pengeluaran kas di masa lalu dan semua akurat dari penerimaan kas dan pengeluaran yang diharapkan pada masa yang akan datang dihilangkan dari laba bersih yang diperhitungkan laba rugi. Penyediaan ini dilakukan dengan menambahkan pos-pos yang tidak memerlukan pengeluaran kas kembali ke laba bersih serta penambahan dan pengurangan, kenaikan maupun penurunan utang dan piutang. Keunggulan utama dari metode ini adalah bahwa hal ini memusatkan perbedaan antara laba bersih dan aliran kas bersih dari aktivitas operasi. Metode ini memberikan jaminan yang berguna antara laporan arus kas dan perhitungan laba rugi serta neraca. Selain itu, data yang diperlukan untuk metode tidak langsung umumnya lebih siap tersedia dan lebih mudah

15 untuk diperoleh, dibandingkan dengan data yang diperlukan dalam metode langsung. Dalam metode tidak langsung ini, penyajian dimulai dari laba rugi bersih dan selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan-perubahan dalam pos-pos yang mempengaruhi operasioanal seperti penyusutan naik turun pos aktiva dan hutang lancar. 6. Pengertian Alokasi Dana Bank Lembaga keuangan dalam melaksanakan fungsi ekonomisnya, bank harus mencari penempatan yang berdaya guna dan menguntungkan untuk semua dana-dana yang dimilikinya baik yang dihimpun melalaui fungsi deposito/penyetora, maupun yang diterima dari sumber-sumber lain. Ini berarti bank harus memperoleh pendapatan yang menghasilkan aktiva untuk mengimbangi passivanya. Alokasi dana adalah menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan dana dalam bentuk simpanan. Dalam hal pengalokasian dananya ke masyarakat pihak perbankan membebankan bunga dengan prosentasi tertentu sesuai dengan penetapan harga bunga oleh BI (Akhmad,2011:4). Menurut Prof. DR. I Wayan Sudirman (2013:36), Alokasi dana adalah dana bank yang diproduktifkan untuk memperoleh pendapatan dana bank berupa uang. Pada umumnya, sebagian besar pendapatan bank bersumber dari bunga kredit yang disalurkan oleh bank. Sebagian kecil dana bank

16 digunakan untuk pengadaan inventaris, aktiva tetap, dan rupa-rupa aktiva karena berfungsi sebagai fasilitas dalam melaksanakan kegiatan usaha bank. 7. Efisiensi Alokasi Dana Efisiensi adalah suatu kondisi atau keadaan, dimana penyelesaian suatu pekerjaan dilaksanakan dengan benar dan dengan penuh kemampuan yang dimiliki. Konsep efisiensi akan tercipta jika keluaran yang diinginkan dapat dihasilkan secara optimal dengan hanya masukan yang relative tetap, atau jika masukan yang sekecil mungkin dapat mengahasilkan keluaran yang optimal. Efisiensi alokasi dana adalah kemampuan sebuah perusahaan dalam menghasilkan sejumlah output pada kondisi minimisasi rasio biaya input. Kebijakan alokasi dana ke dalam berbagai bentuk kesempatan investasi, memiliki peran yang sangat besar dalam mencapai keuntungan suatu perusahaan. Dengan demikian bank harus mampu menempatkan dananya (sisi pasiva) pada kesempatan investasi (sisi aktiva) secara efisien, untuk dapat memberikan tingkat keuntungan yang maksimal. Untuk dapat mengalokasi dana ke dalam bentuk aktiva yang efisien, seorang manajer keuangan harus mengetahui terlebih dahulu tingkat keuntungan(expected return) yang diharapkan dan resiko (risk) yang akan terjadi pada setiap kesempatan investasi. Dengan diketahuinya tingkat keuntungan yang diharapkan dan resiko, maka akan dapat dilakukan diversifikasi investasi dengan membentuk suatu portofolio yang efisien, sehingga dapat memberikan tingkat keuntungan yang maksimal.

17 8. Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Alat Bantu Dalam Alokasi Dana Laporan arus kas merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kas yang telah digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, apakah pengalokasian arus kas masuk dan arus kas keluar tepat dan efisien. Suatu keharusan bagi perusahaan mencantumkan laporan arus kas dalam laporan keuangan tahunan, membuat penggunaan informasi laporan arus kas sebagai alat pengambilan keputusan pihak perusahaan dalam pengalokasian dana. Hingga saat ini kehidupan perekonomian dunia tidak dapat dipisahkan dari dunia perbankan. Dikaitkan dengan masalah pendanaan, hampir semua segi aktivitas perekonomian memanfaatkan perbankan sebagai lembaga keuangan yang dapat menjamin berjalannya aktivitas usaha atau bisnis. Danadana yang dihimpun oleh bank akan digunakan untuk berbagai pembiayaan khususnya ke dalam aktiva-aktiva yang dapat menghasilkan keuntungan, seperti pemberian kredit, penanaman dana dan usaha-usaha lainnya. Dengan adanya analisa laporan arus kas, dapat menjadi salah satu alat bantu bagi pihak-pihak yang berkepentingan pada bank baik pihak intern, pihak manajemen, maupun pihak ekstern untuk mengetahui darimana diperoleh sumber kas dan bagaimana pengalokasian dana yang tepat dan efisien. Dengan demikian bank perlu memperhatikan efisiensi kas agar menghindari terjadinya kerugian.

18 B. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual merupakan unsur pokok penelitian guna persamaan persepsi tentang bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang berhubungan dengan judul penelitian ini. Berdasarkan rumusan masalah dan landasan teori yang telah dikemukakan, maka dapat dibentuk kerangka konseptual pada gambar II.1 di bawah ini : Gambar II.1 Kerangka Konseptual C. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis mengambil hipotesis sementara dalam memecahkan masalah tersebut, bahwa : Laporan Arus Kas sangat diperlukan sebagai salah satu alat bantu dalam meningkatkan efisiensi Alokasi Dana pada PT. Bank Danamon Cabang Tanjung Morawa.