BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang akan dicapai dari 2016 pencapaian pembangunan

dokumen-dokumen yang mirip
DI SOGATEN RT 3 RW 15 PAJANG LAWEYAN DI WILAYAH PUSKESMAS PAJANG SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kesehatan semakin menjadi perhatian luas diseluruh

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A DENGAN GANGGUAN PERNAFASAN : ASMA BRONKIAL DI BANGSAL CEMPAKA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kesehatan yang baik merupakan suatu kondisi dimana tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN juta orang di seluruh dunia (Junaidi, 2010). Asma bronkial bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan dalam masyarakat (Depkes RI, 2009). pembangunan berkelanjutan yang diberi nama Sustainable Development Goals

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Stroke merupakan masalah kesehatan yang utama bagi masyarakat modern

BAB I PENDAHULUAN. maju maupun di negara-negara sedang berkembang. berbagai sel imun terutama sel mast, eosinofil, limposit T, makrofag, neutrofil

BAB 1 PENDAHULUAN. menyerang lebih dari 25% populasi dewasa. (Smeltzer & Bare, 2001)

BAB I PENDAHULUAN. masih cenderung tinggi, menurut world health organization (WHO) yang bekerja

BAB I PENDAHULUAN. Sering juga penyaki-penyakit ini disebut dengan Cronic Obstruktive Lung

kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai Indonesia sehat, dalam Indonesia sehat diharapkan setiap warga negara Indonesia tinggal dalam

BAB I PENDAHULUAN. mmhg. Berdasarkan tinggi rendahnya diastolic maka dapat beberapa gradasi

DI RT 06 RW 02 DESA KUDU KELURAHAN BAKI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKI I SUKOHARJO

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai derajat Ahli Madya. Oleh : TEGUH BUDIANTO

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sehat dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kematian akibat asma mengalami peningkatan dalam beberapa dekade

BAB I PENDAHULUAN. Prevalensi asma semakin meningkat dalam 30 tahun terakhir ini terutama di

BAB I PENDAHULUAN. terpisah. Rentang sehat-sakit berasal dari sudut pandang medis. Rentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisai membawa pengaruh yang sangat besar tidak hanya dalam

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, dimana jarak ini menentukan apakah seseorang dikatakan sehat

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN ASMA BRONKHIAL DI RUANG ANGGREK BOUGENVILLE RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi menyebabkan kebutuhan hidup manusia semakin meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Asma adalah suatu penyakit jalan nafas obstruktif intermitten,

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudian akan mengalami asma dan rhinitis alergi (Djuanda, 2007). inflamasi dan edukasi yang kambuh-kambuhan (Djuanda,2007).

BAB I PENDAHULUAN. paru yang disebabkan oleh kuman dari kelompok Mycobacterium

BAB I PENDAHULUAN. ini dituangkan menjadi 4 misi yaitu Meningkatkan derajat kesehatan. tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Asma adalah suatu inflamasi kronik dari saluran nafas yang menyebabkan. aktivitas respirasi terbatas dan serangan tiba- tiba

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan sehat atau sakit mental dapat dinilai dari keefektifan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Salah satu masalah kesehatan yang kita hadapi sekarang ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BAB I PENDAHULUAN. Asma bronkial merupakan penyakit kronik yang sering dijumpai pada anak

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari sudut panang medis. Rentang adaptasi-maladaptasi berasal dari sudut sudut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. patofisiologi, imunologi, dan genetik asma. Akan tetapi mekanisme yang mendasari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut WHO upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

kekambuhan asma di Ruang Poli Paru RSUD Jombang.

BAB I PENDAHULUAN. dunia, diantaranya adalah COPD (Chonic Obstructive Pulmonary Disease)

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak terjadi di masyarakat adalah penyakit asma (Medlinux, (2008).

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjadi menyempit karena meningkatnya prevalensi di negara-negara berpendapatan

BAB I PENDAHULUAN. memburuk menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang sering berubahubah. yang merugikan kesehatan, kususnya pada penderita asma.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Penyakit Paru Obstruktif Kronik selanjutnya disebut PPOK atau

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam penyakit yang ada. Salah satu diantaranya adalah Diabetes

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. hati. Deskripsi sirosis hati berkonotasi baik dengan status pato-fisiologis

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dunia. Penderita Diabetes Mellitus diperkirakan akan terus

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan manusia, kesehatan merupakan hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. negara maju tetapi juga di negara berkembang. Menurut data laporan dari Global

BAB 1 PENDAHULUAN. negara di seluruh dunia (Mangunugoro, 2004 dalam Ibnu Firdaus, 2011).

HUBUNGAN ANTARA LAMA SENAM ASMA DENGAN FREKUENSI SERANGAN ASMA DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan

BAB I PENDAHULUAN. kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) atau Cronic Obstruktive

BAB I PENDAHULUAN. lima tahun pada setiap tahunnya, sebanyak dua per tiga kematian tersebut

PENGARUH PEMBERIAN SENAM ASMA TERHADAP FREKWENSI KEKAMBUHAN ASMA BRONKIAL

BAB I PENDAHULUAN. bronkus. 3 Global Initiative for Asthma (GINA) membagi asma menjadi asma

BAB I PENDAHULUAN. (Sudarta, 2013). Penyakit Jantung Bawaan penyebab kematian pada bayi dan

BAB I LATAR BELAKANG

mengalami gangguan jiwa ditemukan di negara-negara berpenghasilan rumah tangga menderita gangguan kesehatan jiwa (Yosep, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke dalam bahasa inggris berarti pukulan. Ada

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Asma adalah penyakit saluran nafas kronis yang penting

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar belakang. Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN. berfokus dalam menangani masalah penyakit menular. Hal ini, berkembangnya kehidupan, terjadi perubahan pola struktur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. termasuk kelompok gangguan saluran pernapasan kronik ini. Dalam beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Efusi pleura Di Ruang Inayah RS PKU Muhamadiyah Gombong.

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan dalam kehidupan dapat memicu seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan masalah kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama pada bagian perawatan anak (WHO, 2008). kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20%

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang. menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak merupakan anugerah Tuhan yang Maha Kuasa. Sudah semestinya

BAB I PENDAHULUAN. pada beberapa Negara industri maju dan Negara berkembang seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia sedang berkembang dan terus mencanangkan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN ASMA DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN PADA PENDERITA ASMA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan peradangan brokioli yang lebih kecil.edema membran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang menuju masyarakat industri. Perubahan kearah. pada gilirannya dapat memacu terjadinya perubahan pola penyakit.

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan, tidak saja di negara berkembang tetapi juga di negara

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu

BAB I PENDAHULUAN. umumnya. Seseorang bisa kehilangan nyawanya hanya karena serangan

BAB 1 PENDAHULUAN. darah. Kejadian hipertensi secara terus-menerus dapat menyebabkan. dapat menyebabkan gagal ginjal (Triyanto, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. padalaki-laki dibandingkan perempuan. Sebagai contoh penelitian dari. dan perempuan 35,90% dengan rerata umur 49,13 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamisnya kehidupan masyarakat. Masalah ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sehat adalah suatu keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial serta

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. DHF (Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat awam sering

BAB I PENDAHULUAN. asma di dunia membuat berbagai badan kesehatan internasional. baik, maka akan terjadi peningkatan kasus asma dimasa akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. reversible di mana trakea dan bronkus berespon secara hiperaktif terhadap stimuli

BAB I PENDAHULUAN. mengi, sesak nafas, batuk-batuk, terutama malam menjelang dini hari. (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kurang baik ataupun sakit. Kesehatan adalah kunci utama keadaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan bagian dari penerapan pembangunan global. Salah satu aspek yang akan dicapai dari 2016 pencapaian pembangunan millennium SDGs adalah kesehatan. Salah satu diantaranya adalah kesehatan dalam rangka SDGs yaitu yang saat ini menjadi perhatian baru di SDGs salah satunya adalah pembahasan mengenai kontaminasi dan polusi air, udara, tanah. Kontaminasi dari polusi udara saat ini jugamenjadi perhatian baru di SDGs masalah kesehatan yang berkembang saat ini sangat bervariasi, salah satu penyakit yang menjadi factor penyebab gangguan pernafasan salah satunya adalah asma (KEMENKES RI, 2015) Penyakit asma dapat menyerang semua golongan usia, baik anakanak, dewasa, laki-laki maupun perempuan, apalagi faktor faktor yang dapat menyebabkan serangan asma sangat bersinggungan dengan masyarakat dan kebutuhan hidup bagi setiap individu yang semakin kompleks menjadi salah satu faktor. Seorang penderita asma akan mudah mengalami serangan jika si penderita tidak mampu mengendalikan koping individu, dan di jaman sekarang ini dengan tingkat polusi udara yang tinggi juga menjadi faktor tingginya angka kejadian asma. Asma bronkial ialah salah satu penyakit kronik dengan tingkat mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Dalam duapuluh tahun terakhir, terjadi peningkatan jumlah pasien asma, terutama anak- anak dan bias berkembang sampai dewasa. 1

2 Prevalensi asma terus meningkat baik di Negara maju maupun Negara berkembang, berdasarkan data, 300 juta penduduk dunia menderita asma. Diperkirakan pada tahun 2025 angka ini akan meningkat menjadi 400 juta jiwa dengan setidaknya 250 000 orang meninggal setiap tahunnya. Di Indonesia pun jumlah penderita asma semakin hari semakin meningkat, namun tidak tercatat dengan baik. Hasil penelitian di Indonesia menunjukan prevalensi asma yang sangat bervariasi (Yunus dkk.2011) meneliti prevalensi asma di Jakarta dengan menggunakan kuesioner International Study of Asthma and Allergies in Childhood (ISAAC) pada tahun 20011 dan 2008 dengan prevalensi kumulatif masing-masing 11,5% dan 12,2%. Kemudian, laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) oleh kementerian kesehatan republik Indonesia tahun 2007 mengatakan bahwa prevalensi asma di Jakarta mencapai 2,9% (Eric D.2014). Asma bronkhial terjadi akibat penyempitan jalan nafas yang reversible dalam waktu singkat oleh karena mucus kental, spasme, dan edema mukosa serta deskuamasi epitel bronkus/bronkeolus, akibat inflamasi eosinofilik dengan kepekaan yang berlebihan. Serangan asma bronkiale sering dicetuskan oleh ispa, merokok, tekanan emosi, aktivitas fisik, dan rangsangan yang bersifat antigen dan juga yang bersifat allergen yaitu, inhalan, ingestan, kontaktan. Prevalensi kasus asma di Jawa Tengah pada tahun 2012 sebesar 0,42% mengalami penurunan bila dibanding kan pada tahun 2011 yaitu sebesar 0,55% dan prevalensi tertinggi di kota Surakarta sebesar 2,46%. (Dinkes 2012)

3 Di kabupaten Banyumas sendiri khususnya di kecamatan kalibagor terbilang pasien dengan asma terbilang cukup tinggi tercatat di puskesmas kalibagor selama tahun 2015 terdapat 298 kasus penderita asma yang melakukan rawat jalan dan terdapat 113 kasus asma yang dilakukan rujukan kerumah sakit di sekitar kabupaten Banyumas. Asma bronkhial merupakan penyakit yang cukup tinggi terjadi di kecamatan kalibagor dan biasanya seorang penderita asma jarang sekali yang melakukan pengobatan secara rutin ke fasiltas kesehatan atau rumah sakit ketidaktauan keluarga akan penyakit asma jadi faktor mendasar kenapa keluarga dengan asma kurang bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan. Faktor mengapa angka kejadian asma cukup tinggi juga di dukung oleh factor pencetus asma yang sangat dekat dengan masyarakat missal debu, udara dingin dan stress dan lain sebagainya. Maka dari itu asuhan keperawatan keluarga dengan masalah asma ini menjadi sangat penting dilakukan demi menghindari faktor pencetus asma dan demi melakukan pertolongan sederhana di tingkat keluarga pada saat terjadi serangan asma.

4 B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Melaporkan pengelolaan kasus asma pada keluarga Tn. A di Desa Srowot, Kecamatan kalibagor, Kabupaten Banyumas dengan pendekatan proses keperawatan 2. Tujuan Khusus a. Pengkajian pada keluarga dengan masalah asma. b. Analisa data dari hasil pengkajian dan penetapan diagnosa keperawatan pada keluarga dengan masalah asma. c. Penetapan rencana tindakan keperawatan pada keluarga dengan masalah asma d. Implementasi keperawatan pada keluarga dengan masalah asma e. Evaluasi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada keluarga dengan masalah asma f. Pendokumentasian terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan pada keluarga dengan masalah asma C. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data untuk penyusunan laporan kasus ini digunakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:

5 1. Observasi partisipatif Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi terhadap klien dan dengan melakukan asuhan keperawatan dimana terdapat interaksi antara perawat dan klien. 2. Wawancara Pengumpulan data dilakukan dengan cara Tanya jawab atau anamnesis kepada klien, keluarga klien atau orang terdekat dengan klien atau kepada tenaga kesehatan lainnya. 3. Studi literature Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggali sumber-sumber pengetahuan melalui buku-buku atau jurnalterkini (misalnya browsing/telususr internet) yang berkaitan dengan asuhan keperawatan pada klien. 4. Studi Dokumentasi Pengumpulan data dilakukan dengan cara melihat data yang ada seperti data tentang penderita asma di wilayah kecamatan Kalibagor yang di ambil dari puskesmas Kalibagor. D. Tempat dan waktu Asuhan keperawatan ini dillakukan di rumah keluarga Tn. A di Desa srowot Rt 03 Rw 03 kecamatan Kalibagor kabupaten Banyumas pada tanggal 30-31 mei 2016.

6 E. Manfaat Penulisan Penulisan laporan ini diharapkan bermanfaat antara lain: 1. Penulis Mendapatkan pengalaman belajar dan menambah pengetahuan serta ketrampilan dalam pemberian asuhan keperawatan yang berkaitan dengan Asma. 2. Bagi institusi Sebagai sumber referensi dalam pemberian asuhan keperawatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan keperawatan. Dan dapat sebagai bahan bacaan untuk menambah waawasan ilmu. 3. Bagi pelayanan kesehatan Sebagai bahan untuk penambahan pengetahuan, dan sebagai masukan dalam meningkatkan pemberian pelayanan kesehatan berkaitan dengan klien asma. F. Sistematika penulisan Adapun sistematika penulisan laporan ini 1. BAB I pendahuluan, membahas tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, pengumpulan data, tempat dan waktu, manfaat penulisan serta sistematika penulisan. 2. BAB II Tinjauan pustaka, membahas tentang konsep keluarga dan konsep masalah kesehatan asma

7 3. BAB III Tinjauan kasus meliputi tentang pengkajian, analisa data, diagnose keperawatan, prioritas masalah, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. 4. BAB IV Pembahasan, berisi tentang pembahasan secara umum dari asuhan keperawatan yang telah diberikan. 5. BAB V Penutup. Berisi kesimpulan dan saran