VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN

V. RUMUSAN KEGIATAN MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 07/TAP/BPM FEB UI/IV/2015

KETETAPAN NOMOR: 02/TAP/BPM FEUI/II/2014 TENTANG GARIS BESAR HALUAN KERJA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA

BAB V PEMBAHASAN. menganalisa data-data yang sudah terkumpul. Hal itu dilakukan agar dapat

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012

ANALISA KAPASITAS MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berjamaah di SMP Assalaam Bandung secara umum adalah sebuah upaya untuk

Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga (AD/ART) Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Husna. Wetar Copper Project

BAB V PENUTUP Kesimpulan

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Hal ini berkaitan erat dengan aktivitas dakwah yang dilakukan, dakwah

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH

1 ( atau

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siti Alifah Bezlina,2013

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PADANG LAWAS SAMBUTAN BUPATI PADANG LAWAS PADA PENGAJIAN AMALIYAH AKBAR KECAMATAN ULU BARUMUN KABUPATEN PADANG LAWAS RABU, 20 FEBRUARI 2016

02/07/2014. Norma Sari, S.H.,M.Hum Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah

III. METODOLOGI Kerangka Pemikiran

PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN KAMPUNG BINAAN KELUARGA SAKINAH DI KABUPATEN SIAK

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN

Modul ke: MASYARAKAT MADANI. 13Fakultas FASILKOM. Salamah, SPd. MSi. Program Studi Teknik Informatika

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

BAB II ARAHAN UMUM PENGURUS BEM HIMAGRIN FPTK UPI PRAKATA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

BAB VI PENUTUP. 1. Konversi Agama Pengikut Jama ah Tabligh di Desa Kutoanyar

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Pemberdayaan Masyarakat

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MEMBIASAKAN PENGAMALAN AGAMA PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH MAMBA UL HUDA KELURAHAN GUMAWANG WIRADESA

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

KAPASITAS KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL

PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari masyarakat Islam itu sendiri. Keberadaan masjid pada

SAMBUTAN PADA ACARA PERESMIAN MUSDA III PD. BKMM-DMI KOTA BANDUNG HARI/TANGGAL : SELASA, 26 APRIL 2016 : PUKUL WIB

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS SEMPENA MENYAMBUT 1 RAMADHAN 1437 H TAHUN 2016 BENGKALIS, 5 JUNI 2016

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

MENGELOLA DESA SECARA PARTISIPATIF REFLEKSI STUDI BANDING DESA MUARA WAHAU KE WILAYAH DIY. Oleh: Sri Purwani Konsultan

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

NOTULEN PERTEMUAN TA MIR MASJID BAITUS SALAM RUMAH (Rapat Umum Malam Ahad)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar

GUBERNUR PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya Pengajian Rutinan Tafsir Al-Qur an

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROFIL KADER MUHAMMADIYAH. Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

REVOLUSI MENTAL DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA OLEH : I GEDE KANEKA SETIAWAN, SSTP, MPA

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN

STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM BERDASARKAN ANALISIS HARVARD DAN PEMBERDAYAAN LONGWE

BAGIAN I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

Laporan Tahunan Dewan Takmir LAPORAN TAHUNAN DEWAN TAKMIR MASJID RAYA VILA INTI PERSADA. Periode Agustus 2008 Desember / 43

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRO MI ROJ NABI MUHAMMAD SAW. FORUM TAKMIR MASJID SE-DESA MUNCAR

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Bersama Nasional, 27 Desember 2010 Senin, 27 Desember 2010

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01/TAP/BPM FMIPA UI/II/2016.

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

BAB V KESIMPULAN, APLIKASI, DAN REKOMENDASI. Setelah membahas hasil penelitian yang diketengahkan dalam bab IV,

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW MAJELIS TA LIM AHAD PAGI MASJID AGUNG KABUPATEN SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

pelaksanaan pemerintahan terbebas dari praktek-praktek KKN,

BAB IV KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM MENINGKATKAN KERUKUNAN MASYARAKAT ISLAM PADA APARATUR KECAMATAN BEKRI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR Majelis ta lim sebagai lembaga pendidikan non formal, sebagai lembaga da wah islam mempunyai peran strategis dalam pengembangan masyarakat lebihlebih dalam mewujudkan learning society suatu masyarakat yang memiliki tradisi belajar yang tidak dibatasi oleh usia dan tingkat pendidikan. Selain berfungsi sebagai tempat menambah ilmu bagi jamah, juga merupakan media konsolidasi bagi jamaah untuk melaksanakan kegiatan lainnya baik yang bersifat sosial maupun ekonomi. Majelis ta lim dan pengembangan masyarakat berkaitan erat. Hal tersebut disebabkan fungsi majelis ta lim yang berhubungan dengan kesejahteraan jamaah. Berdasarkan hasil wawancara dan Focus Group Discution (FGD) yang dilaksanakan pada tanggal 11 januari 2009 diikuti oleh pengurus Majelis ta lim, tokoh masyarakat, tokoh agama dan aparat Desa. Dari FGD tersebut dirancang program penguatan majelis ta lim. Program tersebut juga dengan mempertimbangkan kekuatan yang ada, sehingga diharapkan program tersebut dapat mencapai tujuan yang diharapkan yaitu pengembangan masyarakat. Berdasarkan hasil analisa dengan metode SWOT, maka dibuatlah program aksi pengembangan masyarakat melalui majelis ta lim seperti yang dipaparkan di bawah ini. 7.1. Tujuan Program Tujuan program pengembangan masyarakat melalui majelis ta lim yang dibuat berdasarkan hasil FGD. Tujuan program ini dibuat atas adanya kenyataan bahwa perencanaan program dirasakan oleh jamaah masih belum menyentuh tentang upaya perbaikan ekonomi mereka. Adapun dalam pelaksanaan kegiatan terutama kegiatan rutin seperti mengikuti pengajian setiap sore jum at, dirasakan masih belum optimal, karena dalam kegiatan majelis ta lim tersebut hanya menyentuh tentang pelaksanaan ibadah dan usaha perbaikan ahlak, sedangkan

68 kegiatan usaha yang berkaitan dengan perbaikan ekonomi tidak dibicarakan. Tujuan Program pengembangan masyarakat melalui majelis ta lim adalah: 1. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman jamaah majelis ta lim tentang fungsi Majelis ta lim, melalui transfer nilai dan pengetahuan jamaah secara komprehensip tentang pentingnya fungsi/peran pengurus dan anggota secara partisipatif dalam kegiatan sosial, budaya, agama dan ekonomi dalam upaya pengembangan masyarakat. 2. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman jamaah majelis ta lim manajemen kelembagaan kelompok, manajemen keuangan, manajemen lembaga keuangan mikro dan koperasi. 3. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan pengurus dan anggota dalam perencanaan kegiatan alakosi sumberdaya majelis ta lim 4. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan pengurus dan anggota majelis ta lim dalam kewirausahaan sosial dengan penciptaan ekonomi produktif. 5. Peningkatan kemampuan pengurus dan anggota majelis ta lim dalam membangun jaringan kelembagaan dan usaha. 7.2. Manfaat Program Program yang direncanakan untuk pengembangan majelis ta lim tersebut diharapkan dapat membawa dampak dalam pengembangan masyarakat khususnya di Desa Rambah Hilir Timur. Manfaat program yang dibuat meliputi: 1. Peningkat kekuatan majelis ta lim yaitu dengan mantapnya perencanaan program, pelaksanaan program dan alokasi sumberdaya. 2. Peningkatan kesejahteraan perubahan pola pikir pengurus dan anggota majelis ta lim yang diawali dengan berperan positifnya majelis ta lim di Desa Rambah Hilir Timur. 7.3. Hasil Yang Diharapkan Penguatan majelis taklim dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari faktor internal dan eksternal berupa fasilitas, kemampuan pengurus dan jamaah, kegiatan majelis ta lim dukungan serta kerjasama dengan berbagai pihak. Program penguatan majelis ta lim Desa Rambah Hilir Timur diharapkan dapat menambah

69 dukungan terhadap kekuatan dan kesempatan serta dapat mengatasi kelemahan dan ancaman tersebut sehingga fasilitas majelis ta lim semakin lengkap, kualitas pengurus dan jamaah meningkat kegiatan majelis ta lim semakin baik termasuk kegiatan dalam upaya peningkatan ekonomi jamaah dalam bentuk usaha peremejaan kebun karet yang didukung dengan kegiatan usaha pertanian tanaman semusim serta meningkatnya dukungan dari berbagai pihak 7.4. Alat Pencapaian Untuk mencapai tujuan dan menghasilkan yang diharapkan maka direncanakan program peningkatan majelis ta lim Desa Rambah Hilir Timur. Adapun kerangka logis untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilihat pada Tabel 15 berikut : Tabel 15 : Kerangka kerja logis program peningkatan Majelis ta lim Desa Rambah Hilir Timur Tujuan Akhir Indikator Kinerja Alat Verifikasi Sasaran 1. Terjadinya peningkatan kesejahteraan dan polapikir masyarakat yang berorientasi pada agama dan ekonomi syariah Kepemimpinan, proses perencanaan, aturan main yang jelas (AD/ART).pelaksanaan program, alokasi sumberdaya pada kegiatan ekonomi produktif dan hubungan sosial keagamaan, hubungan dengan pihak luar menguat. FGD Jamaah Majelis ta lim Manfaat Indikator Kinerja Alat Verifikasi Sasaran 1. Meningkatnya kekuatan dan mengatasi kelemahan Majelis ta lim 2. meningkatnya perencanaan program pelaksanaan program dan alokasi sumberdaya Jamaah dan masyarakat merasakan manfaat Majelis ta lim semakin meningkat, baik dalam bentuk sosial keagamaan maupun peningkatan akses ekonomi melalui kegiatan peremajaan tanaman perkebunan karet yang didukung oleh kegiatan usaha tanaman semusim. FGD Jamaah Majelis Ta lim

70 Hasil Indikator Kinerja Alat Verifikasi Sasaran 1. Menguatnya Kapasitas Kelembagaan Majelis ta lim 2. Terciptanya kegiatan ekonomi produktif masyarakat yang mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan berasal dari pengelolaan sumber daya lokal yang ada. 3. Terbentuknya Himpunan Organisasi Majelis ta lim di tingkat daerah dengan visi peningkatan ekonomi 4. Pelaksanan dakwah islamiahyang menyentuh segenap lapisan masyarakat 1. Perencanaan program program semakin baik, AD/ART organisasi telah ada, pengurus dan jamaah semakin aktif, kegiatan selain perbaikan ahlak juga upaya perbaikan ekonomi 2. Terciptanya kegiatan ekonomi produktif komunitas yang spesisfik daerah dan mempunyai potensi pasar yang baik 3. Berdirinya lembaga keuangan mikro/koperasi syariah untuk membuka akses permodalan bagi usaha masyarakat, khususnya kegiatan peremajaan karet dan usaha tanaman semusim FGD Jamaah Majelis Ta lim, Pemerintah, LSM, Parpol Alat Pencapaian 4. Terbangunnya kerjasama antar komunitas Majelis ta lim yang mendorong kebijakan pemerintah tentang pembangunan ekonomi masyarakat yang agamais Indikator Kerja Alat Verifikasi Sasaran 1. Peningkatan kapasitas pengurus dan anggota Majelis ta lim training kepemimpinan, manajemen kelembagaan dan keuangan. 2. Meningkatnya dukungan pihak luar kepada Majelis ta lim terutama pada kegiatan penyusunan materi dakwah, kurikulum serta pengembangan usaha produktif masyarakat. 3. Meningkatnya partisipasi anggota dalam kegiatan Majelis ta lim dan perencanaan kegiatan. 1. Bertambahnya jumlah jama ah Majelis ta lim yang terus berpartisipasi 2. Kegiatan dakwah telah terskedul dan tersusun rapi menurut kurikulum yang ada. 3. Pendampingan dari lembaga pendamping masyarakat (LSM dan pemerintah) telah berjalan dengan baik. 4. Jaringan kerja dan usaha telah berjalan yang dapat dilihat dengan telah adanya dukungan lembaga keuangan syariah telah berjalan. FGD Pengurus dan jamaah Majelis ta lim

71 Adapun rincian alat pencapaian program peningkatan Majelis ta lim tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Meningkatnya perencanaan program dan pelaksanaan program. Peningkatan perencanaan program yang selama ini dilakukan hanya lebih banyak kepada pembinaan rohani dan perbaikan akhlak, sementara penguatan ekonomi melalui pengembangan usaha-usaha produktif berbasis sumberdaya lokal belum tanggap. Perencanaan program mendatang akan lebih banyak dilakukan pada peran Majelis ta lim dalam peningkatan perekonomian anggotanya melalui pembentukan usaha produktif komunitas, dapat berupa unit simpan pinjam, koperasi dan lain-lain yang dibentuk oleh anggota Majelis ta lim secara partisifatif, dengan administrasi yang relatif sederhana yang diimbangi kontrol sosial yang lebih ketat karena terjadi dalam kelompok yang relatif kecil dan saling mengenal. Hal ini dapat diharapkan dapat mendukung ekonomi keluarga. 2. Meningkatkan koordinasi antar pengurus dan anggota (jemaah Majelis ta lim). Untuk menjalankan setiap program dan pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan, sangat diperlukan koordinasi, baik internal pengurus dan antara pengurus dengan jamaah Majelis ta lim. Koordinasi ini dilakukan juga untuk meningkatkan kemampuan pengurus dalam melaksanakan program dan kegiatan yang telah direncanakan. Koordinasi tidak hanya melalui forum khusus seperti rapat tertentu, namun yang penting adalah untuk melakukan pengawasan terhadap program yang direncanakan agar dapat berjalan sesuai dengan harapan. Koordinasi tersebut juga bisa dilakukan secara sederhana, sambil mengikuti shalat berjamaah, atau dalam kunjungan shilaturrahmi kerumah anggota. Hal ini dilakukan untuk menghindari kejenuhan jamaah dari melaksanakan rapatrapat. Adapun pendekatan-pendekatan yang dilakukan yaitu : a. Pendekatan budaya, yaitu dengan memperhatikan pentingnya nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.

72 b. Pendekatan sosial, yaitu mendorong Majelis ta lim agar menjadi kekuatan sosial yang dapat bersinergis dengan kekuatan lainnya dalam menciptakan ketenangan dan keserasian serta keharmonisan sehingga terwujud masyarakat yang berakhlak mulia sehingga terwujud ketahanan sosial. c. Pendekatan politis, untuk memperoleh aksesebilitas pelayanan publik, aksesebilitas tentang hak dan kewajiban Majelis ta lim, dalam pengambilan keputusan atas dasar demokrasi, akuntabilitas dan tranparansi. d. Pendekatan ekonomi memperkuat Majelis ta lim dalam mengembangkan perekonomian rakyat dengan kegiatan utama peremajaan karet dan usaha tanaman semusim e. Pendekatan agama, yaitu senantiasa memperkuat nilai-nilai agama khususnya agama islam dikalangan pengurus dan jamaah untuk seterusnya akan ditulaskan dalam kehidupan berkeluarga dan masyarakat. Kelima pendekatan tersebut tidak dapat terlepas dari nilai-nilai yang ada dalam masyarakat yaitu: a. Agama yang dianut. Karena kegiatan Majelis ta lim bergerak dalam bidang da wah dan pendidikan dalam pembinaan umat terutama dalam meningkatkan iman dan takwa. b. Sosial dan budaya berupaya hubungan sosial, solidaritas sosial ( kesetiakawanan sosial), dan keharmonisan untuk mencapai keadaan yang kondusif dalam masyarakat. c. Politik, yaitu berupa asas-asas yang digunakan dalam pengambilan keputusan ( demokratis, pertanggung jawaban dan transparan ). d. Ekonomi, dalam rangka pengembangan ekonomi lokal sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan anggota Majelis ta lim di Desa Rambah Hilir Timur. Melalui kegiatan peremajaan tanaman karet dan usaha pertanian tanaman semusim 3. Program pendampingan dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pengurus dan jamaah Majelis ta lim. Membuat kegiatan Majelis ta lim agar lebih

73 komprehensif dan dapat menjalani kerjasama dengan pihak luar. Pendampingan ini dilakukan oleh aktivis sukarelawan yang biasanya memiliki kepedulian terhadap komunitasnya ingin melakukan pengembangan masyarakat. Hal ini bisa dilakukan oleh tokoh masyarakat atau kader-kader masyarkat yang mempunyai jiwa sosial. Hal ini diperlukan oleh pengurus dan anggota Majelis ta lim sendiri yang merasa belum mampu dan belum berpengalaman untuk melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk merancang serta melaksanakan program dengan baik. Program pendampingan akan di laksanakan melalui pemberian bimbingan keterampilan, peningkatan kemampuan kelembagaan meliputi perbaikan organisasi dan manajemen, keuangan, budidaya tanaman karet dan tanaman semusim, serta kegiatan kesejahteraan dan perbaikan ekonomi jamaah Majelis Taklim. 4. Keteladan merupakan hal yang diperlukan dalam pembinaan jamaah Majelis ta lim, karena sesuai dengan perinsip da wah dan mengajak orang lain dalam hal yang positif diperlukan adanya keteladanan. Program keteladanan yang direncanakan yaitu mulai bulan februari 2009 ini menekankan kepada seluruh pengurus Majelis ta lim agar menjadikan pribadi mereka sebagai contoh untuk ditiru oleh jamaah Majelis ta lim, baik dalam mengikuti pengajian, meramaikan shalat berjamaah. 5. Penambahan Program dan Kegiatan Penambahan program dan kegiatan yang dimaksudkan adalah peningkatan kualitas program yang sudah ada serta menambah kegiatan-kegiatan yang membawa kepada kesejahteraan jamaah Majelis ta lim dan masyarakat secara luas. Adapun penambahan program dan kegiatan yang direncanakan dimaksud adalah dengan meningkatkan kualitas pengajian rutin dengan cara : a. Pembuatan kurikulum yang jelas, terprogram dan terarah b. Pemilihan Ustaz yang memberikan pengajian, yaitu penceramah yang berkualitas lebih baik dan sekali-sekali dengan mengundang penceramah dari luar Desa Rambah Hilir Timur yang berbobot, sehingga pembicaraan tersebut diharapkan mampu menarik perhatian para jamaah untuk mendengar ceramahnya secara seksama.

74 c. Materi yang diberikan dalam kegiatan Majelis ta lim tidak hanya berorientasi pada peningkatan moral dan akhlak tetapi juga menyentuh tentang pengembangan dan kesejahteraan masyarakat dalam penguatan ekonomi, seperti pengajian wiraswata yang berisi kiat-kiat berusaha mandiri secara islami. d. Mengadakan khitan massal. Pengurus Majelis ta lim Desa Rambah Hilir Timur bekerjasama dengan badan kontak Majelis ta lim Kecamatan Rambah Hilir akan melakukan khitan massal khususnya bagi anak yatim dan anak-anak miskin kegiatan ini diusulkan oleh ibu Em (42 th ). Dana yang diperlukan untuk kegiatan tersebut selain sumbangan dari anggota Majelis ta lim juga bantuan dari pemerintah Desa dan Kecamatan. Program khitan massal ini merupakan program yang bersifat sosial yang akan membuat daya tarik bagi jamaah untuk lebih meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan Majelis ta lim. Pelaksanaannya direncanakan pada libur anak sekolah pada bulan juni 2009. e. Memberikan Bantuan Musibah. Majelis ta lim akan memberikan sikap kepeduliannya kepada masyarakat yang terkena musibah, seperti gempa bumi, banjir, kebakaran dan lainnya. Hal ini akan membuat masyarakat tertarik dengan kegiatan- kegiatan Majelis ta lim. f. Lomba- lomba, pengadaan lomba-lomba tersebut diperuntukkan bagi beberapa group rebana yang ada dikecamatan Rambah Hilir. Hal tersebut diharapkan menjadi faktor penarik bagi kaum ibu agar lebih aktif dalam menggiatkan seni budaya islam, dan lebih bersemangat untuk ikut bergabung dalam kegiatan Majelis ta lim. Kegiatan ini diusulkan oleh ibu mur (38 th). Lomba dimaksud direncanakan dilaksanakan dalam rangka menyambut peringatan isra mi raj Nabi 1430 H pada bulan juli 2009. Pendanaan kegiatan ini berasal dari iyuran dari anggota Majelis ta lim dan bantuan dari pengurus masjid Al jamaah dan kekurangannya dari Kepala Desa. g. Pelatihan Membaca Alquran, keinginan jamaah untuk melaksanakan pelatihan membaca Alquran ini didasarkan pada kehendak supaya dapat membaca Alquran sesuai dengan aturan, bila perlu sedikit dengan lagu dan

75 iramanya. Kegiatan ini belum pernah dilaksanakan kecuali dalam melaksanakan tadarus Al Quran dimalam-malam bulan Ramadhan, tapi tidak pelatih secara khusus. Usul kegiatan ini disampaikan oleh ibu RM (56 th ). Jamaah ingin segera melaksanakan pelatihan tersebut, dan menurut rencana pelatihannya Ustaz Al-Azhar sebagai Qori Tingkat Kecamatan. Kegiatan tersebut akan dibicarakan pada awal Agustus 2009. Kegiatan ini ditujukan selain meramaikan kegiatan Majelis ta lim juga dalam rangka lebih mencintai mesjid sebagai rumah Allah.