Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap oang untuk menggubah, mempebaiki, dan membuat ciptaan tuunan bukan untuk kepentingan komesial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan tuunan dengan syaat yang seupa dengan ciptaan asli. Copyight and euse: This license lets you emix, tweak, and build upon wok non-commecially, as long as you cedit the oigin ceato and license it on you new ceations unde the identical tems. Team poject 2017 Dony Patidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Tanggapannya tehadap pesan komunikasi itu akan diubah oleh tatanan psikologisnya.(effendy 2003 : 316). 2.5 Hipotesis Penelitian Adanya sikap khalayak tehadap kekeasan pogam acaa Pesbukes di ANTV (suvey tehadap emaja di Kampung dongkal RT 01, RT 02, RT 03 / RW 04. Kel Pondok Jagung Timu, Kec Sepong Utaa.Tangeang Selatan). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Pada dasanya sifat penelitian dibagi dua yaitu kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif dan kualitatif seing dipasangkan dengan nama : metode tadisional dan metode bau, metode postivistik dan metode postpositivistik, metode scientific dan intepetif.
Metode kuantitatif dinamakan metode tadisional, kaena metode ini sudah digunakan sangat lama sehingga sudah menjadi tadisi sebagai metode yang untuk penelitian, dengan kata lain metode kuantitatif bayak digunakan dalam penelitian. Metode ini juga disebut medode discovey, kaena metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan bebagai iptek bau. Dalam penelitian ini, pendekatan yang dilakukan adalah menggunakan sifat kuantitatif. Metode ini menggunakan data penelitian yang beupa angka-anggka dan analisis yang menggunakan statistik untuk mempeoleh data dan hasil yang dihaapkan (Sugiyono, 2011:7). Tujuan dai penelitian kuantitatif ialah menguji teoi atau hipotesis, mendukung atau menolak teoi, dan data hanya sebagai saan konfimasi teoi ataau teoi yang dibuktikan dengan data (Kiyantono, 2006:56). Sifat penelitian yang digunakan oleh penulis adalah deskiptif. Jenis penelitian ini menuut tingkat ekplanasinya adalah deskiptif kuantitatif. Penelitian deskiptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai vaiabel mandii, baik satu vaiabel atau lebih (independen) tanpa membuat pebandingan, atau hubungan dengan vaiabel yang lain. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana sikap khalayak pada tayangan Pesbukes di ANTV di Kampung Dongkal RT 01, RT 02, RT 03 / RW 04. Kel Pondok Jagung Timu, Kec. Sepong Utaa, Tangeang Selatan. 3.2 Paadigma Penelitian
Penelitian pada hakikatnya meupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaan. Usaha tesebut dilakukan oleh paa filsuf, peneliti, maupun oleh paa paktisi melalui model-model tetentu yang biasanya dikenal dengan paadigma (Moleong, 2012:49). Denzin dan Lincoln (2009:135) menyatakan epistemologi paadigma Positivisme adalah dualis dan objektivis. Peneliti dan objek yang diteliti dianggap sebagai entitas yang tepisah, sedangkan peneliti dipandang mampu mempelajai objek tanpa memengauhi atau dipengauhi olehnya. Ketika diketahui tejadi pengauh pada kedua aah (ancaman tehadap validitas), atau bahkan sekada diduga, maka bebeapa stategi pun ditempuh untuk meeduksi dan menyingkikannya. Penelitian belangsung laksana melalui cemin satu aah. Sugiyono (2011: 8) menyatakan, filsafat positivisme memandang ealitas/ gejala/ fenomena itu dapat diklasifikasikan, elatif tetap, konkit, teamati, teuku, dan hubungan gejala besifat sebab akibat. Penelitian pada umumnya dilakukan pada populasi atau sampel tetentu yang epesentatif. Poses penelitian besifat deduktif, di mana untuk menjawab umusan masalah digunakan konsep atau teoi sehingga dapat diumuskan hipotesis. Hipotesis tesebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan data di lapangan. Untuk mengumpulkan data digunakan instumen penelitian. Data yang telah tekumpul selanjutnya dianalisis menggunakan statistik deskiptif atau infeensial sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang diumuskan tebukti atau tidak.
Dapat dikatakan atau dengan kata lain, penelitian ini menggunakan paadigma positivisme sesuai dengan yang dinyatakan oleh Sugiyono bahwa ealitas/ gejala/ fenomena yang diamati dapat diklasifikasikan, elatif tetap, konkit, teamati, teuku, dan hubungan gejala besifat sebab akibat. 3.3 Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah suvei. Suvei meupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang ditujukan pada sejumlah besa individu / kelompok. Dengan suvei peneliti hendak menggambakan kaakteistik tetentu dai suatu populasi. Vaiabel yang ditelaah disejalankan dengan kaakteistik yang menjadi fokus pehatian suvei tesebut. Kaena dimaksudkan untuk menggambakan kaakteistik tetentu dai suatu populasi, maka individu / kelompok yang diteliti hauslah bisa mewakili populasi (Faisal, 2001: 23). Poses suvei dimulai dengan mengumpulkan data lewat kuesione yang dibeikan kepada esponden, mengenai pengauh pogam acaa Pesbukes di ANTV tehadap pesepsi emaja pemula yang beusia 12 17 tahun di Kampung Dongkal RT 01, RT 02, RT 03 / RW 04. Kel Pondok Jagung Timu, Kec Sepong Utaa, Tangeang Selatan. 3.4 Populasi dan Sampel
Sugiyono (2002: 55) bependapat bahwa populasi adalah wilayah genealisasi yang tedii dai objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan kaakteistik tetentu yang ditetapkan oleh peiset untuk dipelajai, kemudian ditaik suatu kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah emaja awal yang beusia 12 17 tahun Kampung dongkal RT 01, RT 02, RT 03 / RW 04, Kel Pondok Jagung Timu, Kec Sepong Utaa, Tangeang Selatan bejumlah 51 oang bedasakan data dai ketua RT setempat. Sampel tebagi menjadi dua yaitu sampel acak (andom sampling / pobability sampling) dan sampel tidak acak (nonandom samping/nonpobability sampling). Ditinjau dai banyaknya anggota populasi, penelitian ini memiliki populasi tebatas (tehingga), sedangkan dilihat dai sifatnya, heteogen (beaneka agam). Sedangkan sampel yang digunakan adalah total sampling atau menggunakan seluuh anggota populasinya. Total sampling dapat disebut juga sampling jenuh. Menuut Sugiyono (2011:85) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini seing dilakukan bila jumlah populasi elatif kecil, kuang dai 30 oang, atau penelitian yang ingin membuat genealisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus. Menuut Husaini (2006:181) penggunaan sampel total (total sampling) belaku jika jumlah anggota elatif kecil. Kaena menggunakan total sampling maka tidak dibutuhkan umusan untuk menetukan jumlah sample. 3.5 Opeiasionalisasi Konsep
Tayangan Pesbukes dapat diuku dengan dimensi-dimensi sebagai beikut : - Fekuensi menonton, meupakan sebeapa banyak khalayak menonton tayangan televisi Pesbukes dalam etan waktu yang telah ditentukan - Intensitas, meupakan keadaan tingkat pehatian atau ketetaikan atau ukuan intens khalayak ketika menonton Pesbukes, hal ini dapat dilihat dai bagaimana pola menonton objek yak diteliti. - Duasi, meupakan jumlah waktu yang dihabiskan khalayak untuk mengakses infomasi tayangan Pesbukes. - Isi, meupakan apa yang didapay oleh khalayak dai tayangan pesbukes ini. - Kognitif : Menuut Moiaty (2011: 140) menyatakan kognisi meupakan caa konsumen mencai dan meespons infomasi, caa belaja seta memahami sesuatu. Dalam espons kognitif, konsumen membutuhkan sesuatu atau pelu mengetahui sesuatu, dan infomasi dikumpulkan dalam espons tesebut sehingga akan menimbulkan pemahaman. Pendoong utama dai espons kognitif ialah poses belaja, pemahaman, difeensiasi, dan ingatan. - Afektif : Menuut Moiaty (2011: 139), penggeak espons afektif adalah keinginan, peasaan, asa suka, dan esonansi. Respons emosional adalah kuat. Emosi membuat khalayak measakan sesuatu. Keinginan digeakkan oleh emosi dan didasakan pada haapan, keinduan, dan kehendak.
- Konatif : Menuut Rakhmat (2000: 219) konatif meujuk pada sikap nyata yang diamati, meliputi pola-pola tindakan, kegiatan atau kebiasaan besikap. Konatif bekaitan dengan niat, tekad, upaya, usaha, yang cendeung menjadi suatu kegiatan atau tindakan. Opeasional Konsep Tabel 3.1 No. Dimensi Sikap pada kekeasan dalam tayangan Indikato 1. Fekuensi Sebeapa seing melihat pogam acaa 2. Intensitas 3. Duasi Sebeapa lama melihat pogam acaa Apakah menonton acaa dai awal sampai akhi Beapa lama pogam acaa tesebut belangsung Hibuan / Entetainment Gossip Selebitis 4. Isi Infomasi 5. Kognitif Host Pengetahuan tentang kekeasann dalam acaa Pesbukes Pemahaman tentang kekeasan dalam acaa Pesbukes Menyadai adanya kekeasan
6. 7. Afektif Konatif Tetaik menonton acaa pesbukes kaena adanya kekesan Menilai acaa pesbukes penuh kekeasan Meyakini adanya kekeasan Membahas Memilih Mengajak Mengikuti 3.6 Teknik Pengumpulan Data 3.6.1 Data Pime Data pime adalah data yang dipeoleh dan diolah langsung dai sumbenya (Muhidin, 2007:17). Dalam penelitian ini data pimenya adalah emaja di Kampung dongkal RT 01, RT 02, RT 03 / RW 04, Kel Pondok Jagung Timu, Kec Sepong Utaa, Tangeang Selatan. Kuesione adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan membei angket petanyaan atau penyataan tetulis kepada esponden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011: 142). Kuesione dapat beupa petanyaan atau penyataan tetutup maupun tebuka, dapat dibeikan langsung kepada esponden secaa langsung atau dikiim melalui pos atau intenet. 3.6.2 Data Sekunde Data sekunde meupakan data yang didapat dalam bentuk yang sudah jadi. Data sekunde meupakan hasil pengumpulan dan pengolahan pihak lain yang behubungan dengan penelitian yang diteliti (Muhidin, 2007:17). Dalam penelitian ini
data sekunde dipeoleh dai efensi-efensi buku, junal-junal komunikasi, atikel intenet yang bekaitan dan dapat mendukung penelitian ini. 3.7 Teknik Pengukuan Data Dalam iset komunikasi dikenal empat jenis skala pengukuan, yaitu: skala nominal, skala odinal, skala inteval, dan skala asio (Sugiyono, 2012: 93). Skala asio adalah skala yang mempunya nilai nol mutlak dan mempunyai jaak yang sama. Misalnya, umu manusia (0,1,2,3 tahun, dst), beat badan, tinggi badan, dan lainnya. Masing-masing skala dapat menggunakan bebeapa tipe atau pendekatan skala. Penelitian ini menggunakan skala asio tipe skala liket. Skala liket digunakan untuk menguku sikap seseoang tentang sesuatu objek sikap. Objek sikap ini biasanya telah ditentukan secaa spesifik dan sistematik oleh peiset. Indikato-indikato dai vaiabel sikap tehadap suatu obyek meupakan titik tolak dalam membuat petanyaan atau penyataan yang haus diisi esponden. Setiap petanyaan dan penyataan tesebut dihubungkan dengan jawaban yang beupa dukungan atau penyataan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata: sangat setuju (SS); setuju (S), agu-agu (R), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS) (Sugiyono, 2012: 93). 3.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Meupakan suatu poses penentuan apakah suatu suvei atau obsevasi dilakukan sudah bena dan bebas dai bias (Hemawan, 2006). Menuut Ghozali,
(2011), uji validitas adalah menguku apa yang hendak diuku. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Coelation Poduct Moment, dengan caa mengkoelasikan setiap buti penyataan dengan sko total yang meupakan jumlah dai sko penyataan. Dengan keputusan : 1). Jika nilai hitung > tabel beati valid. 2). Jika nilai Jika nilai hitung < tabel beati tidak valid. Sedangkan uji eliabilitas ini dilakukan untuk menguji konsistensi atau kestabilan jawaban dai esponden melalui penyataan yang dibeikan dai waktu ke waktu (Ghozali, 2011). Uji eliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Conbach s Alpha. Apabila nilai Conbach s Alpha lebih besa dai 0,6 maka semua buti penyataan dianggap eliabel (Ghozali, 2011). Bedasakan hasil pengolahan data uji instumen yaitu uji validitas dan eliabilitas maka dapat diuaikan pada tabel beikut. Tabel 3.2 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas N o 1. 2. Nilai Item Penyataan Pogam Pesbukes Fekuensi menonton seminggu. Fekuensi menonton Pesbukes. televisi dalam pogam acaa hitung tabel 0,474 0,617 3. Intensitas menonton televisi setiap hai. 0,353 4. Menonton pogam acaa Pesbukes dai awal hingga akhi. 0,377 5. Pogam acaa Pesbukes besifat hibuan. 0,455 6. Pogam acaa Pesbukes beisi gosip selebiti. 0,457 Conbach Alpha 0,691 Keputusa n
7. Pemain dalam pogam acaa Pesbukes menghibu dengan bejoget. Item Penyataan Sikap-Kognitif 1. 2. 3. 4. 5. Mengetahui pogam acaa Pesbukes becandanya besifat kekeasan. Memahami pogam acaa Pesbukes mengandung kekeasan vebal. Memahami pogam acaa Pesbukes mengandung kekeasan non vebal. Menyadai pogam acaa Pesbukes beisi pemain yang saling mencela. Memahami lelucon pogam acaa Pesbukes dengan melakukan penghinaan. Item Penyataan Sikap-Afektif 1. Tetaik menonton kekeasan pada pogam acaa Pesbukes. 2. Menilai pogam acaa Pesbukes tedapat kekeasan Menilai pemain pogam acaa Pesbukes 3. senang menggoda bintang tamu dengan kata yang tidak tepuji. 4. Menilai pemain pogam acaa Pesbukes senang melakukan kekeasan anta pemain. 5. Menilai lawakan pogam acaa Pesbukes meupakan hibuan yang menaik. 6. Menilai pogam acaa Pesbukes senang membuka masalah pibadi anta pemain. 7. Menilai pemain pogam acaa Pesbukes Olga seing bebicaa kasa. 8. Menilai pemain pogam acaa Pesbukes Jessica seing bepenampilan menaik. 0,399 hitung tabel Conbach Alpha Keputusan 0,312 0,537 0,434 0,461 0,375 hitung tabel 0,528 0,521 0,609 0,528 0,691 0,507 0,341 0,450 0,693 Conbach Alpha Keputusan 0,802
Item Penyataan Sikap-Konatif Tayangan Pesbukes pelu dipehatikan dan diubah aga tidak banyak mengandung kekeasan. Menyaankan tayangan Pesbukes 2. tidak banyak dikonsumsi kaena banyak mengandung kekeasan Menyaankan oang tua 3. mendampingi anaknya menonton tayangan Pesbukes Melakukan pembahasan mengenai 4. pogam acaa Pesbukes setelah menonton. Sumbe : Hasil SPSS, (2015) (Lampian 4) 1. hitung tabel Conbach Alpha 0,533 0,630 0,639 0,460 Kesimpulan 0,757 Pada tabel di atas, diketahui bahwa pada vaiabel pogam acaa Pesbukes yang memiliki 7 item petanyaan telihat secaa keseluuhan memiliki -hitung > tabel. Maka dapat diatikan bahwa seluuh item-item petanyaan yang membentuk pogam acaa Pesbukes dinyatakan valid. Begitu juga dengan vaiabel sikap yang memiliki 17 item dai tiga dimensi yaitu sikap kognitif, sikap afektif dan sikap konatif, secaa keseluuhan memiliki -hitung > tabel. Maka dapat diatikan bahwa seluuh item-item petanyaan yang membentuk vaiabel sikap adalah valid. Bedasakan tabel di atas, juga dijelaskan bahwa vaiabel pogam acaa Pesbukes dan ketiga dimensi sikap yakni kognitif, afektif dan konatif memiliki nilai Conbach s Alpha melebihi nilai 0,6. Maka jawaban esponden tehadap penyataan-penyataan yang digunakan untuk menguku masing-masing vaiabel adalah konsisten dan vaiabel dapat dihandalkan (eliable).