OBSERVASI PERAWATAN TALI PUSAT TERHADAP WAKTU PENGERINGAN DAN PELEPASAN TALI PUSAT DI RUANG RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN LAMA LEPAS TALI PUSAT PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN KASA STERIL DIBANDINGKAN KASA ALKOHOL DI DESA BOWAN KECAMATAN DELANGGU SKRIPSI

Diah Eko Martini ...ABSTRAK...

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi V). Jakarta: Rineka Cipta.

Diah Sukarni, Eprila, Indah Puji Septeria Dosen Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang

Dwi Sogi Sri Redjeki 1, Husin Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Sari Mulia Banjarmasin. ABSTRAK

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

SILABUS : KEPERAWATAN MATERNITAS I. : 1. SRI SAT TITI H,S.Kep,Ns.,M.Kep 2. Chori Elsera,S.Kep, Ns 3. dr. Zamzuri Sp.OG 3. Supriyatin, S.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

GAMBARAN CARA PERAWATAN TALI PUSAT DAN LAMA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN BAKI SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Sisa tali

PERBANDINGAN PENGGUNAAN TOPIKAL ASI DENGAN PERAWATAN KERING TERHADAP LAMA PELEPASAN TALI PUSAT BAYI

GAMBARAN CARA PERAWATAN TALI PUSAT DAN LAMA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKI SUKOHARJO

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta DEVY ISTIQOMAH

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik. Diikuti prospektif. Perawatan terbuka (Kontrol)

BAB IV METODE PENELITIAN. ditetapkan di Ruang Pemulihan RSUP Dr. Kariadi Semarang. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Dr.

Widi Apriani Putri 1) Ai Sri Kosnayani, dan Lilik Hidayanti 2)

PENGARUH MANDI RENDAM PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP KEJADIAN HIPOTERMI DI RS DR. R SOEDJATI PURWODADI

Puji Astutik STIKes Satria Bhakti Nganjuk ABSTRAK

Endang Wahyuningsih, Sri Wahyuni ABSTRAK

Pelepasan Tali Pusat dan Omphalithis Kajian terhadap Perawatan dengan Air Susu Ibu, Alkohol 70% dan Teknik Kering Terbuka

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB 1 PENDAHULUAN. program kesehatan reproduksi. Sebaik apapun program yang dilakukan

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

MAKALAH MEMANDIKAN DAN PERAWATAN TALI PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan World Health Organitation tahun 2014, kasus penularan

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

BAB I PENDAHULUAN. peralihan, masa bayi juga memerlukan penyesuaian. Bagi beberapa bayi

HUBUNGAN BERBAGAI VARIASI NUTRISI DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN NEONATUS USIA HARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GARUDA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang

PENGARUH PENERAPAN METODE KANGURU TERHADAP PENINGKATAN SUHU BAYI BARU LAHIR (Di BPS. Kasih Ibu Ny. Soenarlin Jatirogo Tuban)

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kesehatan reproduksi wanita menjadi perhatian yang perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika bayi lahir, kondisi bayi masih lemah sehinggga butuh perhatian dan

PREVALENSI PHLEBITIS PADA PASIEN RAWAT INAP DENGAN INFUS DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengideraan

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI DENGAN YANG DIBERI PASI DI DESA GLAGAH JATINOM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Patria Asda, A., Perbedaan Persepsi Pasien...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KETUBAN PECAH DINI DENGAN PERSALINAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA SALATIGA

Kata kunci: mobilisasi dini, penyembuhan luka operasi, sectio caesarea(sc)

BAB IV METODE PENELITIAN. Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Basket Pleburan, Semarang.

STATUS KESEHATAN BAYI BERBASIS PADA PEMBERIAN MAKANAN BAYI. Islami. STIKES Muhammadiyah Kudus

Tali Pusat Pada Janin

BAB III METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Variabel bebas yang. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr Moewardi.

BAB 1 PENDAHULUAN. nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi

DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN IBU PRIMIPARA DALAM MERAWAT BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

*Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Muhamamdiyah Klaten

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

Seprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

Infeksi Nosokomial. Chairuddin P. Lubis. Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN LUKA PERINEUM DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM IBU POST PARTUM. Nur Hasana* dan Irma Damayanti** ABSTRAK

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

BAB 1 PENDAHULUAN. tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka morbiditas

PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR

Jurnal Siklus Volume 6 No 1 Januari 2017

DUKUNGAN KELUARGA PADA IBU NIFAS DALAM MENGKONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK SUKOHARJO Kadarwati 1) Dewi Susilowati 2)

PERBEDAAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT ANTARA PERAWATAN KASA TOPIKAL ASI DAN KASA STERIL DI WILAYAH KERJA BPM ISTIQOMAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

TINDAKAN PERAWAT DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL LUKA PASCA BEDAH

MODEL AMERICAN ASSOCIATION OF CRITICAL CARE NURSES

BAB I PENDAHULUAN. Masa neonatus adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia

METODE PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA PADA BAYI DI RUANG BAYI RSUD. ULIN BANJARMASIN

BAB V HASIL PENELITIAN. Universitas Diponegoro / RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RSUD Kota

BAB I PENDAHULUAN. berat badan kurang dari 2500 gram pada saat lahir (Hasan & Alatas, 2005).

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

No. Kuesioner : I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : 5. Pekerjaan : 6. Sumber Informasi :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. tahun diperkirakan wanita di dunia meninggal sebagai akibat. per kelahiran hidup (Wiknjosastro, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. (GBHN) diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan termasuk keadaan

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (Maternity Mortality Rate) sampai pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

PERSIAPAN PERSALINAN IBU HAMIL DITINJAU DARI JUMLAH PERSALINAN DAN JUMLAH KUNJUNGAN KEHAMILAN

HUBUNGAN PARITAS DENGAN PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR OLEH IBU POSTPARTUM DI KLINIK BERSALIN HJ. S. TARIGAN DI KOTA PANGKALPINANG

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dalam pelayanan kesehatan. Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran

BAB 3 METODE PENELITIAN Disain Penelitian Disain penelitian yang digunakan adalah metode survei yaitu dengan rancangan cross-sectional.

BAB I PENDAHULUAN. orang. Menurut (World Health Organization,2012) kesehatan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. hari) dan ada yang mengalami kelambatan dalam penyembuhannya (Rejeki,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Inisiasi Menyusu Dini ( IMD) adalah suatu proses membiarkan bayi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

BAB I PENDAHULUAN. Centre for Disease Control (CDC) memperkirakan setiap tahun terjadi

DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN SAKIT PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI KABUPATEN KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap penyakit dan kondisi hidup yang tidak sehat. Oleh sebab itu,

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PENINGKATAN SUHU TUBUH BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI PUJI LESTARI MAWUNG TRUCUK

Meningkatkan Kinerja Bidan dalam Upaya Menurunkan Angka Kejadian Partus Lama di RSUD Rokan Hulu. Andriana* Syafneli**

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. adalah kematian ibu dan angka kematian perinatal. Di dunia, setiap menit

Transkripsi:

OBSERVASI PERAWATAN TALI PUSAT TERHADAP WAKTU PENGERINGAN DAN PELEPASAN TALI PUSAT DI RUANG RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Eka Safitri Rakhmawati, Retno Yuli Hastuti ABSTRAK Latar Belakang : Kesalahan intervensi perawatan memungkinkan bayi akan berespon yang tidak diinginkan, misalnya pada saat melakukan perawatan tali pusat tidak dilakukan secara rutin dan tidak menjaga kebersihan daerah sekitar tali pusat, yang akan mengakibatkan tali pusat menjadi basah dan lama mongering. Respon lain yang memungkinkan dapat ditimbulkan adalah terjadinya infeksi tali pusat yang mengakibatkan tali pusat lebih lama lepas. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu pengeringan dan pelepasan tali pusat setelah dilakukan perawatan di ruang C RSUP. DR. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif. Rancangan penelitian yang digunakan asalah rangcangan Cohort. Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 1 Desember 2005 sampai dengan 7 Januari 2006. Analisa data dilakukan setelah data terkumpul, diseleksi, ditabulasi dan disajikan berupa rerata waktu pengeringan dan pelepasan tali pusat. Hasil : Berdasarkan hasil observasi perawatan tali pusat terhadap 37 bayi baru lahir di ruang C RSUP.DR.Soeradji Tirtonegoro Klaten menunjukkan bahwa hasil rata-rata waktu pengeringan tali pusat adalah 2, 95 hari standar deviasi 0,468 hari dan rata-rata waktu pelepasan tali pusat adalah 6,30 hari standar deviasi 0,968 hari. Hal ini sesuai dengan teori Bobak bahwa waktu yang dibutuhkan untuk tali pusat mongering selama 3-5 hari dan waktu pelepasan tali pusat selama 6-8 hari. Kesimpulan : Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan tali pusat adalah 2,95hari dan rata ratawaktu pelepasan tali pusat adalah 6,30 hari. Kata Kunci : Tali pusat, waktu pengeringan, waktu pelepasan tali pusat Eka Safitri Rakhmawati, Retno Yuli Hastuti, Dosen Prodi D III Keperawatan Stikes Muh. Klaten

42 MOTORIK,. VOL 2 NOMOR 4 AGUSTUS 2007 LATAR BELAKANG Sistem pelayanan kesehatan anak di Indonesia telah berkembang baik melalui pelayanan terpadu maupun pelayanan klinik di rumah sakit, salah satu bentuk pelayanan adalah perawatan bayi. Perawatan pada bayi baru lahir yang sering diajarkan oleh petugas kesehatan pada ibu sebelum pulang dari rumah sakit atau rumah bersalin salah satu caranya adalah perawatan tali pusat. Pada minggu minggu pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan tali pusat dari pangkal sampai ujungnya. Perawatan pada bayi baru lahir memerlukan kehati-hatian, perhatian dan kecermatan tersendiri. Hal ini tidak lain dimaksudkan untuk mengurangi kesakitan atau keadaan yang lebih buruk akibat intervensi perawatan. Kesalhan intervensi perawatan memungkinkan bayi akan merespon yang tidak diinginkan, misalnya pada saat melakukan perawatan tali pusat tidak dilakukan secara rutin dan tidak menjaga kebersihan daerah sekitar tali pusat, yang akan mengakibatkan tali pusat menjadi basah dan lama mengering. Respon lain yang memungkinkan dapat ditimbulkan adalah terjadinya infeksi tali pusat yang mengakibatkan tali pusat lebih lama lepas. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Ruang C.RSUP.DR.Soeradji Tirtonegoro Klaten didapatkan data bahwa dalam melakukan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir menggunakan perawatan tertutup yaitu dengan cara membungkus tali pusat dengan kassa steril yang sudah dibasahi dengan alcohol 70 %. Dari uraian tersebut diatas, penulis tertaik untuk mengetahui waktu pengeringan dan pelepasan tali pusat setelah dilakukan perawatan di ruang C RSUP.DR.Soeradji.Tirtonegoro Klaten. SUBYEK DAN METODE Subyek penelitian ini adalah semua bayi yang dirawat gabung diruang C.RSUP.DR.Soeradji.Tirtonegoro Klaten. Jumlah sebanyak 37 sampel. Sampel ditentukan dengan metode purposive sampling dan diseleksi dengan criteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2005. Analisa data dilakukan setelah data terkumpul, diseleksi, dan ditabulasi dan disajikan berupa rerata waktu pengeringan dan pelepasan tali pusat.

Eka Safitri Rakhmawati, dkk., Observasi Perawatan Tali Pusat. 43 HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil observasi perawatan tali pusat terhadap 37 bayi baru lahir di ruang C.RSUP.DR.SoeradjiTirtonegoro Klaten menunjukkan bahwa hasil rata-rata waktu pengeringan tali pusat adalah 2,95 hari standar deviasi 0,468 hari dan rata-rata waktu pelepasan tali pusat adalah 6,30 hari standar deviasi 0,968 hari. Hal ini sesuai dengan teori Bobak bahwa waktu yang dibutuhkan untuk tali pusat mongering selama 3-5 hari dan waktu pelepasan tali pusat selama 6-8 hari. Penelitian tentang perawatan tali pusat menggunakan air steril memberikan hasil pelepasan tali pusat dalam waktu 5-15 hari setelah lahir. Rerata waktu pengengeringan dan pelepasan tali pusat berdasarkan karakteristik responden disajikan dalam table 1. Tabel 1. Karekteristik waktu pengeringan dan pelepasan tali pusat bayi baru lahir yang dirawat diruang C RSUP.DR.Soeradji Tirtonegoro Klaten No. Karakteristik 1. Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 2. Umur Bayi Umur 1 hari Umur 2 hari 3. Pemberian ASI Sudah diberikan belumdiberikan Frekuensi (F) 21 16 30 7 35 2 Prosentase (%) 57 43 81 19 95 5 Waktu pengeringan 2,82 hari 3,05 hari 3,06 hari 2,85 hari 3,06 hari 3 hari Waktu Pelepasan 6,46 hari 6,20 hari 6,1 hari 7,14 hari 6,22 hari 7,5 hari Dari hasil penelitian didapatkan 21 bayi laki-laki dengan rata-rata waktu pengeringan tali pusat adalah 2,82 hari dan rata-rata waktu pelepasan tali pusat adalah 6,46 hari. Pada 16 bayi perempuan didapatkan rata-rata waktu pengeringan tali pusat adalah 3,05 hari rata-rata waktu pelepasan tali pusat adalah 6, 20 hari.

44 MOTORIK,. VOL 2 NOMOR 4 AGUSTUS 2007 Dibandingkan bayi laki-laki, bayi perempuan mengalami rata-rata pengeringan tali pusat lebih lambat yaitu 3,05 hari, tetapi selisih waktu pengeringan ini tidak terlampaui jauh dibandingkan bayi laki-laki. Sedangkan rata-rata waktu pelepasan tali pusat pada bayi baru perempuan mengalami rata rata pengeringan tali pusat lebih cepat yaitu 6,20 hari. Tali pusat merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri, banyak cara dilakukan untuk perawatan tali pusat. Waktu pemisahan tali pusat tergantung tipe perawatan, tipe kelahiran dan juga keadaan perinata. Perawatan tali pusat mulai dilakukan pada 30 bayi dengan umur 1 hari didapatkan ratarata waktu pengeringan tali pusat adalah 3,06 hari dan rata-rata waktu pelepasan tali pusat adalah 6,1 hari. Sedangkan 7 bayi dengan umur 2 hari yang mulai dilakukan perawatan tali pusat di ruang C didapatkan rata-rata waktu pengeringan tali pusat adalah 2,85 hari dan rata-rata waktu pelepasan tali pusat adalah 7,14 hari. Bayi yang dimulai dilakukan perawatan tali pusat sejak umur satu hari mengalami pengeringan tali pusat lebih lambat dibandingkan dengan bayi yang mulai dilakukan perawatan tali pusat di ruang C pada hari kedua. Tetapi bayi yang dirawat sejak umur satu hari mengalami pengeringan tali pusat lebih cepat dibandingkan bayi yang baru dilakukan perawatan di ruang C pada hari ke dua. Dalam hal perawatan bayi terutama perawatan tali pusat, rawat gabung juga dapat menyebabkan resiko terjadinya infeksi silang. Semua ibu ingin melakukan perawatan rawat gabung, harus diberitahukan bahwa kalu terdapat komplikasi seperti ikterus, infeksi pada tali pusat maka rawat gabung mungkin harus ditunda sampai kondisi bayinya kembali normal dan tidak membutuhkan perawatan yang khusus. Dari hasil wawancara dengan 37 ibu responden didapatkan bahwa pemberian ASI pada bayi hanya 35 bayi yang memenuhi kebutuhan bayi dan didaptkan rata-rata waktu pengeringan tali pusat adalah 3,06 hari dan rata-rata pelepasan tali pusat adlah 6,22 hari. Sedangkan 2 bayi yang tidak mendapatkan ASI diperoleh hasil rata-rata waktu pengeringan tali pusat adalah 3 hari dan rata-rata waktu pelepasan tali pusat adalah 7,5 hari. Dalam beberapa hari setelah lahir pembuluh darah tali pusat masih poten, sehingga masih mempunyai hubungan langsung dengan pembuluh darah bayi. Punting tali pusat merupakan bagian rentan terhadap infeksi sistemik pada bayi baru lahir. Merawat tali pusat tetap bersih upaya pencegahan infeksi.

Eka Safitri Rakhmawati, dkk., Observasi Perawatan Tali Pusat. 45 Perawatan praktis yang memungkinkan dapat mengurangi resiko terjadinya infeksi tali pusat adlah denga cara rawat gabung dan kontak langsung kulit bayi dan ibunya mulai lahir, agar bayi mendapatkan pertumbuh flora normal dari ibunya yang bersifat non pathogen. Pemberian ASI yang dini dan sering akan memberikan antibodi kepada bayi untuk melawan infeksi. Pemberian antiseptic pada tali pusat mungkin tidak diperlukann, karena factor terjadinya kontaminasi adalah kecil, yang terpenting dijaga kebersihannya. Waktu pengeringan dan pelepasan tali pusat akan disajikan pada tabel 2. Tabel 2. Rerata waktu pengeringan dan pelepasan tali pusat pada bayi baru lahir yang dirawat di ruang C RSUP.DR.Soeradji Tirtonegoro Klaten Pengeringan pelepasan 3-5 Hari >5 hari 6-8 Hari >8 hari Frekuensi (f) 37 0 35 2 Prosentase (%) 100 0 95 5 Mean (hari) 2,95 0 6,11 9,5 Standar Defiasi (hari) 0,468 0 0,826 0,926 Bayi yang pengeringan tali pusat pada hari ke tiga sampai hari ke lima sebanyak 37 bayi atau 100 %. Sedangkan pelepasan tali pusat pada hari ke 6 sampai hari ke 8 terdapat 35 bayi atau 95 % dari jumlah seluruh bayi dan bayi yang mengalami pelepasan tali pusat lebih dari 8 hari sebanyak 2 ahri atau 5 %. Sebagian besar hasil yang diperoleh untuk waktu pengeringan dan pelepasan tali pusat sesuai dengan teori Bobak, yang menyatakan bahwa pengeringan tali pusat terjadi pada hari ke 3-5 dan pelepasan tali pusat terjadi [ada hari ke 6-8.

46 MOTORIK,. VOL 2 NOMOR 4 AGUSTUS 2007 Penelitian Byrne, mendapatkan waktu pelepasan tali pusat yang lebih pendek yaitu umur 5-8 hari setelah lahir. Kelambatan pelepasan tali pusat pada pemberian antiseptic mungkin karena dihancurkannya flora normal di sekitar tali pusat dan berkurangnya leukosit yang dating ke tali pusat. Penelitian yang dilakukan Dore yang membandingkan pemakian alkohol 70 % kassa steril terhadap waktu pelepasan tali pusat menunjukkan bahwa waktu pelepasan tali pusat pada pemakian kassa steril 40 jam lebih pendek dibandingkan perawatan memakai alkohol 70 %. Lama pelepasan tali pusat dengan menggunakan kassa steril adalah 195,84 + 74,4 jam dan aklohol 70 % adalah 235,2 + 110,4 jam Jung, dalam penelitiannya mendapatkan bahwa antiseptic mempunyai sifat toksisitas yang rendah terhadap sel tubu, dapat digunakan secara langsung pada membran mukosa dan kulit. Yodium providon 10 % dipakai sebagai obat antiseptic karena dapat mengurangi pertumbuhan kuman juga dapat mengeringkan tali pusat lebih baik. Pemakaian antiseptic pada perawatan tali pusat dapat mempengaruhi waktu pengeringan dan pelepasan tali pusat karena merusak flora normal sekitar tali pusat sehingga memperlambat waktu pengeringan dan pelepasan tali pusat yang terlambat diperkirakan dapat meningkatkan resiko timbulnya infeksi. Penelitian yang dilakukan oleh Lacour menyebutkan rekomendasi penggunaan antiseptic kepada bayi tidak selalu bermanfaat. Bayi menunjukkan toleransi yang baik dan efisien, walau ada keterlambatan dalam pelepasan tali pusat. Selanjutnya dari penelitian tentang penggunaan air steril sebaiknya digunakan untuk perawatan tali pusat. Alcohol tidak boleh dioleskan karena merupakan bahan tiksik. Bila diperlukan antibiotika topical boleh digunakan klorheksedin. Tujuan perawatan pada bayi yang baru lahir sejak saat pemulihan dari kelahirannya sampai ia keluar dari rumah sakit adalah untuk memastikan bahwa bayi tersebut tetap terjaga kehangatannya, mendapatkan nutrisi yang memadai dan bebas dari infeksi. Observasi yang terus menerus dan seksama pada saat ini merupakan factor penting untuk mencegah agar setiap permasalahan yang ringan tidak berkembang menjadi permasalahan berat. Penelitian ini dilakukan dirumah sakit pendidikan yang lengkap dan dilakukan oleh petugas yang telah terlatih. Perlu dilakukan penelitian di masyarakat oleh petugas kesehatan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Eka Safitri Rakhmawati, dkk., Observasi Perawatan Tali Pusat. 47 KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa perawatan tali pusat berpengaruh terhadap waktu pengeringan dan pelepasan tali pusat pada bayi baru lahir di ruang C RSUP.DR.Soradji Tirtonegoro Klaten maka peneliti mengambil kesimpulan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan tali pusat adalah 2,95 hari dan rata-rata waktu pelepasan tali pusat adlah 6,30 hari. B. Saran 1. Bagi profesi khususnya perawat a. Meningkatkan pengetahuan tentang perawatan bayi baru lahir terutama cara perawatan tali pusat yang benar, manfaat perawatan tali pusat, masalah-masalah yang timbul akibat perawatan tali pusat yang tidak baik. b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan tali pusat bayi baru lahir kepada ibu. 2. Bagi peneliti lanjutan Peneliti yang akan dating sebaiknya memperhatikan variable- variable lain yang mempengaruhi pengeringan dan pelepasan tali pusat yang antara lain usia lahir bayi apakah cukup bulan atau kurang bulan, cara memandikan bayi, cara perawatan tali pusat terbuka atau tertutup. DAFTAR PUSTAKA Bobak, Lowderik, Jensen, 1933, Maternity and Gynecologic, Edisi 4, Mosby San Jose State Univesity : California. Bobak, Lowderik, Jensen, 2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4, Alih bahasa : Wijayarani M, EGC : Jakarta Doenges, Marilym E, 2011, Rencana Perawatan Maternal / Bayi, EGC : Jakarta.

48 MOTORIK,. VOL 2 NOMOR 4 AGUSTUS 2007 Ferrer, Helen,1999, Perawatan Maternitas. Edisi 2, EGC : Jakarta Hamilton, P.M, 1995, Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi6, EGC : Jakarta. Huliana, MeLLyna, 2003, Perawatan Ibu Pasca Melahirkan, Puspa Swara : Jakarta. Sacharin, Rosa M, 1993, Prinsip Keperawatan Pediatrik. Edisi 2, EGC : Jakarta Subagyo, 2003, Lama Pelepasan Tali Pusat pada Perawatan Tali Pusat Menggunakan Air Steril dibandingkan dengan Alkohol 70% dan Yodium Providon 10 % di RS.Dr.Sardjito Yogyakarta. Testis Program. Pasca Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Jurusan Ilmu Kesehatan Minat Utama Maternal Perinatal UGM. Whaley & Wong s, 1995, Nursing Care of Infants and Children, Mosby San Jose State University : California. World Health Organization, 1998, Care of the umbilical cord, a review of the Evidence. WHO/RHT/MSM/98.4