Efektivitas Media Timbangan Bilangan Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Sonorejo 01 Sukoharjo Indonesia Dwi Anggraeni Siwi dan Para Mitta Purbosari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Veteran Bangun nusantara Jalan Letjend. S Humardani No. 1, Jombor, Sukoharjo, Indonesia Telp: +6285727345900, E-mail: deanggraenny@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Teridentifikasinya konsep-konsep matematika SD yang esensial yang bisa diajarkan dengan lebih mudah jika menggunakan media Timbangan Bilangan; 2) Hasil belajar siswa kelas II SD N Sonorejo 01 pada materi operasi hitung bilangan meningkat yang dibuktikan dengan tercapainya 80% nilai siswa diatas KKM yang ditentukan yaitu 7.0; 3) SD N Sonorejo 01 diberikan 15 media Timbangan Bilangan beserta buku petunjuk penggunaannya. Kegiatan penelitian ini berupa implementasi program yaitu tim penelitian berkolaborasi dengan guru kelas II SD N Sonorejo 01 melaksanakan pembelajaran pada operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, serta pembagian. Evaluasi yang digunakan adalah penilaian hasil belajar pada aspek kognitif menggunakan 20 soal uraian. Selain itu penilaian menggunakan angket untuk aspek afektif, dan penilaian menggunakan lembar observasi untuk aspek psikomotorik. Hasil penelitian ini adalah 1) Hasil belajar siswa kelas II meningkat, terbukti dari jumlah siswa sebanyak 14 siswa, hanya 1 siswa yang tidak tuntas nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sebesar 7,0. 2) Prosentase ketuntasan belajar siswa kelas II SD N Sonorejo 01 sebesar 92.85% dengan rata rata kelas 85. 3) diberikannya media timbangan bilangan sejumlah 15 untuk SD N Sonorejo 01 Sukoharjo. Kata-kata kunci: timbangan, bilangan Media Effectiveness Scale Of Numbers In Mathematics Teaching Second Grade Students in Public Primary Schools Sonorejo 01 Sukoharjo Indonesia Dwi Anggraeni Siwi and Para Mitta Purbosari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Veteran Bangun nusantara Jalan Letjend. S Humardani No. 1, Jombor, Sukoharjo, Indonesia Telp: +6285727345900, E-mail: deanggraenny@yahoo.com Abstract: This study aims to: 1) Identification of elementary mathematical concepts essential that can be taught more easily when using media Scales Numbers; 2) The students of class II SD N Sonorejo 01 on a material number arithmetic operations increased as evidenced by the achievement of 80% of students score above the KKM is determined to be 7.0; 3) SD N Sonorejo 01, was given 15 Scales Numbers and their media usage guide. This service activities such as the implementation program that is dedicated teams collaborate with classroom teachers II SD N Sonorejo 01 implementing learning in arithmetic operations as addition, subtraction, multiplication, and division. Evaluation used is the assessment of learning outcomes in the cognitive aspects of using 20 about the description. Besides assessment using questionnaires for affective aspects, and assessment using observation sheet for psychomotor aspects. The results of this study were 1) the results of II grade students increased, as evidenced by the number of students by 14 students, only one student who did not complete the KKM (Criterion Complete Minimal) of 7.0. 2) Percentage of mastery learning grade II SD N Sonorejo 01 amounted to 92.85% with the average - average grade 85. 3) it provides a number of media weight 15 to SD N Sonorejo 01 Sukoharjo Keywords: weights, numeral 29
30 JURNAL PENDIDIKAN, VOLUME 25, NOMOR 1, MARET 2016 Pendahuluan Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang perlu mendapat perhatian lebih. Karena matematika merupakan ilmu dasar dari ilmu-ilmu yang lain. Banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang paling sulit, meskipun demikian, semua orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, seperti halnya bahasa, membaca dan menulis. Kesulitan matematika harus diatasi sedini mungkin, kalau tidak akan menghadapi banyak masalah karena hampir semua bidang studi memerlukan matematika yang sesuai. Untuk itu agar siswa dapat memahami matematika dengan baik diperlukan konsep dasar matematika yang diajarkan di SD. Salah satu materi konsep dasar matematika adalah operasi hitung bilangan yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Untuk memudahkan hal tersebut maka dipergunakanlah alat peraga matematika pada siswa SD yang cara berfikirnya masih bersifat kongkrit. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di SD N Sonorejo 01 ditemukan bahwa dari jumlah siswa kelas II SD Negeri Sonorejo 01 sebanyak 14 siswa, 8 diantaranya nilai masih di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 7,0. Hal ini dikarenakan penggunaan media pembelajaran untuk mendukung kegiatan belajar mengajar masih sangat minim, keberadaan media yang sudah mulai rusak dan jumlahnya terbatas, yaitu hanya memiliki 1 media berupa KIT Matematika yang mewakili masing masing materi yang diajarkan. Sehingga biasanya guru menggunakan metode demonstrasi agar materi dapat tersampaikan kepada seluruh siswa. Walaupun pada kenyataannya, ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan dan ramai sendiri dengan temannya. Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode demonstrasi menjadikan siswa pasif, hanya mendengarkan dan mencatat, dan sesekali saja menjawab pertanyaan jika ada pertanyaan dari guru. Selama pembelajaran gurulah yang aktif, guru sebagai satu-satunya sumber informasi. Pengadaan media timbangan bilangan berasal dari bantuan pemerintah melalui dana BOS dan media tersebut merupakan salah satu bagian dari isi paket KIT Matematika SD. Hasil observasi juga menunjukkan bahwa sebagian media tersebut belum pernah digunakan dan banyak yang telah rusak sebelum digunakan. Ada banyak alasan hal tersebut terjadi, antara lain: guru belum mampu menggunakan paket media KIT Matematika, buku petunjuk percobaan tidak jelas, paket alat peraga tidak lengkap, guru takut media tersebut rusak saat digunakan, guru SD masih mengampu semua mata pelajaran, dan materi mata pelajaran matematika terlalu banyak, sehingga guru merasa repot harus menyiapkan alat peraga matematika. Hasil wawancara dengan guru kelas II, Makmur Hidayanto, S.Pd diperoleh data bahwa kemampuan siswa dalam menghitung bilangan (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) masih sangat bergantung pada media yang mereka bawa sendiri dari rumah berupa potongan potongan lidi. Padahal dalam materi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan diperlukan pengalaman melalui berbagai media yang mendorong siswa untuk dapat meraba, mendemontrasikan, menghitung, dan menafsirkan apa yang dipegang dengan bebas, salah satunya yaitu dengan menggunakan media timbangan bilangan. Menurut E.T Rusefendi (1980: 5) menyatakan bahwa Timbangan Bilangan dapat dipergunakan untuk memahami konsep pengerjaan hitung, yaitu: penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Adapun teknik penggunaan media timbangan bilangan menurut Sukayati (2003: 11) adalah dengan menyeimbangkan dua buah balok kayu kecil yang digantungkan di sebelah kiri tangan timbangan sesuai dengan lambang
Dwi Anggraeni Siwi dan Para Mitta Purbosari, Efektivitas Media Timbangan...31 bilangan yang akan dijumlahkan dengan satu balok kayu yang digantungkan nantinya di sebelah kanan tangan timbangan. Lalu dilihat di lambang bilangan mana yang menjadikan kondisi timbangan tersebut setimbang. Maka itulah hasil dari penjumlahan tersebut. Berdasarkan pertimbangan fakta yang ada, tim ingin melaksanakan penelitian di SD N Sonorejo 01 dengan memberikan sebuah terobosan berupa media timbangan bilangan yang berjumlah 15, jadi masing masing siswa bisa mengoperasikan sendiri media tersebut dan bisa membangkitkan aktivitas dalam pembelajaran matematika sehingga proses pembelajaran matematika materi operasi hitung bilangan menjadi aktif, inovatif, kreatif, menarik dan menyenangkan. Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif untuk mengetahui efektivitas penggunaan media timbangan bilangan pada siswa kelas II SD N Sonorejo 01 Tahun Ajaran 2015/ 2016. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II berjumlah 14. Pengumpulan data pada penelitian ini berupa penilaian hasil belajar pada aspek kognitif menggunakan 20 soal uraian. Selain itu penilaian menggunakan angket untuk aspek afektif, dan penilaian menggunakan lembar observasi untuk aspek psikomotorik. Analisis data pada penelitian ini adalah dengan analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kualitatif dilaksanakan untuk menganalisis hasil wawancara kepada guru dan kepala sekolah melalui triangulasi data. Analisis kuantitatif digunakan untuk penilaian aspek kognitif serta psikomotorik siswa. indikator keberhasilan jika 85% siswa mendapatkan nilai diatas KKM, yaitu 7,00. Hasil Penelitian Pada kegiatan awal pembelajaran ketua tim penelitian memberikan motivasi dengan mengajak siswa bernyanyi Satu Ditambah Satu dengan lirik yang diubah menjadi materi operasi hitung bilangan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Siswa sudah nampak antusias. Hal ini terbukti dari beberapa siswa yang berani menjawab pertanyaan yang diajukan ketua tim lewat lagu tersebut. Setelah motivasi dilakukan, dilanjutkan dengan siswa melaksanakan pretest untuk mengukur kemampuan awal pada materi operasi hitung bilangan. Dengan berpedoman pada Standar Kompetensi mata pelajaran matematika, tim penelitian melakukan langkah langkah pembelajaran matematika dengan menggunakan timbangan bilangan. Tim berkolaborasi dengan Guru kelas II melakukan pelatihan menggunakan timbangan bilangan. Sebelum siswa menggunakan media timbangan bilangan, ketua tim menjelaskan atau mendemonstrasikan cara menggunakan media timbangan bilangan yang ditunjukkan dengan mengerjakan soal latihan. Sebagai contoh siswa diminta memilih dua bilangan yang dijumlahkan tetapi satu angka misal 6 + 3, kemudian ketua tim mendemonstrasikan cara mengerjakan soal yang disepakati bersama itu dengan menggunakan timbangan bilangan. Anggota tim bertindak membimbing siswa menggunakan media tersebut sampai semua siswa berhasil menemukan jawabannya baik pada saat soal operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, maupun pembagian. Awalnya siswa masih terlihat malu-malu untuk bertanya, tetapi dengan menggunakan
32 JURNAL PENDIDIKAN, VOLUME 25, NOMOR 1, MARET 2016 pendekatan selama proses pembelajaran siswa menjadi berani untuk melakukan tanya jawab dengan tim pengabdian dan mahasiswa sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi aktif dan menyenangkan. Pada kegiatan akhir proses pembelajaran tim dan siswa melakukan evaluasi terhadap apa yang sudah dipelajari di kegiatan inti. Guru membimbing siswa menarik kesimpulan hasil pembelajaran menggunakan timbangan bilangan. Pada akhir pembelajaran siswa melaksanakan postest untuk mengevaluasi proses pembelajaran serta mengukur kemampuan memahami materi setelah menggunakan media timbangan bilangan. Soal postest berbentuk uraian/ soal cerita sebanyak 20 soal. Jadi siswa dituntut untuk dapat memecahkan masalah pada materi operasi hitung bilangan. Hasil belajar siswa terbukti mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai postest dibanding nilai pretes yang dilakukan di awal pembelajaran. Hasil pretest diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas II SD N Sonorejo 01 masih rendah. Jumlah siswa sebanyak 14 siswa, 8 diantaranya nilai masih dibawah KKM dan 6 siswa memperoleh nilai diatas KKM dengan prosentase ketuntasan sebesar 42, 85%. Setelah dilakukan postest pada kegiatan akhir pembelajaran hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Dari jumlah siswa kelas II sebanyak 14 siswa, hanya 1 siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM yaitu 30. Sedangkan 13 siswa lainnya nilai sudah diatas KKM dengan prosentase ketuntasan 92,85% dan rata-rata kelas 85. Nilai tertinggi pada saat pretest adalah 95 hanya diperoleh 2 siswa. kemudian pada saat postest terdapat 10 siswa yang memperoleh nilai 100. 3 siswa memperoleh nilai 80. Nilai terendah yaitu 30, diperoleh pada saat pretest dan postest (tidak mengalami peningkatan) yaitu pada siswa dengan nomor absen 01 atas nama Meyta Putri K. Sedangkan 13 siswa mengalami peningkatan nilai diatas KKM yang ditetapkan yaitu 7,00. Pada akhir pembelajaran setelah kegiatan evaluasi berlangsung, siswa diminta untuk mengisi angket afektif dengan indikator sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral. Soal sebanyak 15 dan wajib diisi dengan sejujur-jujurnya. Dari hasil angket yang dikerjakan siswa diperoleh data bahwa seluruh siswa senang membaca buku matematika dan mencatat materi matematika dengan lengkap. Tetapi disisi lain mereka mengakui bahwa mereka sulit belajar matematika tanpa menggunakan media atau alat peraga. Siswa berharap pembelajaran matematika lebih banyak menggunakan media untuk menjembatani cara berpikir siswa yang masih bersifat konkret ke materi matematika yang bersifat abstrak. Siswa sangat senang melaksanakan pembelajaran menggunakan media timbangan bilangan karena menjadikan pembelajaran seperti sebuah taman bermain. Mereka bisa mengalami sendiri mengotak atik media sesuai soal yang diberikan sehingga apa yang mereka pelajari melekat dalam ingatan. Mereka sangat yakin bahwa prestasi belajar siswa kelas II SD Negeri Sonorejo 01 dapat ditingkatkan. Mereka berjanji akan belajar sungguh-sungguh dan selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru, serta berkomitmen mau bekerja sama dan membantu teman yang kesulitan belajar matematika. Observasi aktivitas siswa dilaksanakan oleh guru kelas II yang bertindak sebagai observer (pengamat). Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung siswa cukup aktif bertanya kepada guru, aktif menjawab pertanyaan, berani melakukan percobaan menggunakan timbangan bilangan, menggunakan timbangan bilangan (memanipulasi/ mengotak-atik), serta terampil berkomunikasi di depan kelas waktu menjawab pertanyaan. Dari hasil penilaian aspek psikomotor yang dilakukan oleh guru kelas II didapatkan hasil data bahwa pada indikator 1 bertanya pada guru rata-rata siswa bertanya dengan aktif kepada guru tentang materi yang dipelajari, pada indikator 2 menjawab pertanyaan guru masih ada 1 siswa yang tidak aktif menjawab pertanyaan
Dwi Anggraeni Siwi dan Para Mitta Purbosari, Efektivitas Media Timbangan...33 yang diberikan karena setelah di cek lebih lanjut diketahui bahwa siswa dengan nama Meyta Putri K (Absen 1) memiliki daya tangkap yang kurang dibanding teman-temannya. Pada indikator 3 melakukan percobaan masih ada 2 siswa yang tidak melakukan percobaan dan melakukan aktivitas diluar percobaan yang dilakukan. Siswa dengan nama Meyta Putri K (No. Absen 1) dan Alya Ardita (No. Absen 2) pada saat pembelajaran berlangsung lebih senang bermain timbangan bilangan sendiri tanpa menghiraukan soal yang diberikan oleh tim pengabdian walaupun pada saat itu guru sudah berusaha menegur. Indikator 4 menggunakan timbangan bilangan masih ada 6 siswa yang kebingungan pada saat awal menggunakan media timbangan bilangan sehingga memerlukan bimbingan lebih lanjut oleh anggota tim. Indikator 5 keterampilan berkomunikasi di depan kelas walaupun semua siswa sudah berani maju ke depan kelas untuk menjawab pertanyaan, tetapi masih terdapat 9 siswa yang salah dalam menjawab pertanyaan, tetapi perlu diapresiasi bahwa seluruh siswa kelas II mau dan berani maju ke depan kelas. Pada akhir pembelajaran, tim pengabdian memberikan reward kepada seluruh siswa kelas II dengan memberikan alat tulis berupa buku kepada masing masing siswa. Pembahasan Dalam penerapan media timbangan bilangan untuk siswa kelas II SD N Sonorejo 01 pada materi operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian ditinjau dari aspek kognitif, afektif, psikomotor diketahui bahwa hasil belajar siswa meningkat. Walaupun terdapat beberapa kendala waktu pelaksanaan pengabdian yaitu bersamaan dengan waktu pelatihan pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan ruang kelas I sebagai tempat pelatihan. Siswa kelas I pada saat itu digabung dengan kelas II yang pada saat tersebut juga sedang berlangsung penelitian penggunaan media timbangan bilangan sehingga kondisi siswanya tidak kondusif, walaupun pada waktu kegiatan inti pembelajaran semua siswa baik kelas I maupun kelas II sangat antusias mengikuti pembelajaran menggunakan timbangan bilangan. Dengan bimbingan dari guru kelas II kondisi siswa dapat dikendalikan. Siswa kelas I mengikuti pembelajaran dengan baik dan siswa kelas II sebagai sasaran peneltian tetap bisa fokus terhadap pembelajaran matematika. Menurut E.T Rusefendi (1980: 5) menyatakan bahwa Timbangan Bilangan dapat dipergunakan untuk memahami konsep pengerjaan hitung, yaitu: penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Adapun teknik penggunaan media timbangan bilangan menurut Sukayati (2003: 12) adalah dengan menyeimbangkan dua buah balok kayu kecil yang digantungkan di sebelah kiri tangan timbangan sesuai dengan lambang bilangan yang akan dijumlahkan dengan satu balok kayu yang digantungkan nantinya di sebelah kanan tangan timbangan. Lalu dilihat di lambang bilangan mana yang menjadikan kondisi timbangan tersebut setimbang. Maka itulah hasil dari penjumlahan tersebut. begitu juga dengan teknik penggunaan pada pengurangan, perkalian, dan pembagian. Timbangan bilangan adalah suatu alat atau media Matematika yang berbentuk seperti timbangan yang didalamnya terdapat anak timbangan sebagai pengontrol dan deretan angka sebagai bilangan yang ingin di ukur dan digunakan untuk menjelaskan konsep operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Surisma A.M (1997) yang berjudul, Upaya Guru meningkatkan kreativitas siswa melalui alat peraga timbangan bilangan dalam Proses Belajar Mengajar Matematika
34 JURNAL PENDIDIKAN, VOLUME 25, NOMOR 1, MARET 2016 di SDN 2 Selagamider Bandarlampung. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan alat peraga dapat memotivasi, mendorong kegiatan berfikir dan mengembangkan siswa dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas. Simpulan dan Saran Efektivitas penggunaan media timbangan pada pembelajaran matematika siswa kelas II Sekolah dasar Negeri sonorejo 01 Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/ 2016 dapat meningkatkan hasil belajar siswa. hal ini terbukti dari jumlah siswa sebanyak 14 siswa, hanya 1 siswa yang tidak tuntas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan prosentase ketuntasan sebesar 92, 85% dengan rata rata kelas 85. Daftar Rujukan Ruseffendi, E.T. (1980). Pengajaran Matematika Modern. Bandung: Tarsito. Sukayati. (2003). Media Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Yogyakarta : PPPG Matematika. Sari Maya W. (2013). Penggunaan Media Timbangan Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Menjumlahkan Bagi Anak Tunagrahita Ringan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus. Vol 1 Nomor 1 Januari 2013. https://educationshare88.files.wordpress.com diakses pada tanggal 31 Januari 2015 jam 12. 09 WIB Sumardi. (2010). Penggunaan Media Timbangan Bilangan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Operasi Perkalian Dan Pembagian Pada Siswa Kelas II SD. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Surisma A. M. (1997). Upaya Guru Meningkatkan Kreativitas Siswa melalui alat peraga dalam Proses Belajar Mengajar Matematika di SD N 2 Selagaminder Bandarlampung. Skripsi tidak diterbitkan Semarang: Unnes Semarang.