BAB I PENDAHULUAN. pembentukan sumber daya manusia yang terampil harus berusaha untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 PENGARUH IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PEMBELAJARAN PRAKTIK PRODUKTIF DI BENGKEL OTOMOTIF SMK

2015 PENGUASAAN PENGETAHUAN PEMBUATAN BATIK CAP PADA PESERTA DIDIK SMKN 14 BANDUNG

2016 PENERAPAN KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN (K3) KERJA PADA PELAKSANAAN PRAKTIK MEMBATIK DI SMK NEGERI 3 TASIKMALAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu, hal tersebut dapat dilihat dari semangat dan prestasi belajar siswa

, 2016 PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN TPHP DI SMKN 4 GARUT

BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. mendukung pembangunan nasional, khususnya dalam menyiapkan tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. hasil kayu merupakan kegiatan yang paling berat. Kegiatan pemanenan hasil

2015 PENERAPAN BUKU AJAR PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMKN 2 INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fortunata Merry Octaria, 2013

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditentukan oleh pendidikan bangsa itu sendiri (Sudirman, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal, baik aspek kognitif, apektif maupun psikomotorik. bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami siswa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional dilaksanakan melalui tiga jalur yaitu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wenda Anggia Purnomo, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. dan dikondisikan oleh pihak perusahaan. Dengan kondisi keselamatan kerja

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini, menuntut perusahaan berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di bagian Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. tersebut terdiri atas manfaat nyata yang terukur (tangible) berupa hasil hutan

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara

BAB I. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan. yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan

BAB I PENDAHULUAN. seamkin baik pula kualitas sumber daya manusianya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tri Juliana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. dunia dalam segala aspek kehidupan. Salah satu faktor penentu siap atau

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan industri di Indonesia tidak diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. tepat akan dapat merugikan manusia itu sendiri. Penggunaan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK KONSTRUKSI BATU DI SMK NEGERI 5 BANDUNG

I. PENDAHULUAN. secara rinci masing-masing kajian tersebut dikemukakan sebagai berikut. Pendidik di SMK Negeri 1 Candipuro harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dapat tercapai. Adapun upaya peningkatan kualitas SDM. tersebut adalah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.

ORIENTASI K3 UNTUK PEKERJA BARU

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi K3 di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu melakukan perubahan dalam kehidupannya, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat. Hal ini ditegaskan dalam Undang-undang

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MENGOLAH HIDANGAN SATE ATAU JENIS MAKANAN YANG DIPANGGANG PADA KESIAPAN MEMBUKA USAHA FOOD COURT

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang sengaja diciptakan

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi. Salah satunya adalah negara Indonesia. Pertumbuhan

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk berbudaya, karenanya manusia selalu berupaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faris Fauzi, 2014

PANDUAN PENGGUNAAN APD DI RS AT TUROTS AL ISLAMY YOGYAKARTA

Oleh : Pengaruh kreatifitas siswa dan prestasi belajar mata diklat produktif terhadap

ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP)

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di Era Globalisasi seperti sekarang ini setiap negara di seluruh dunia. semakin terbuka dalam segala bidang usaha seperti bidang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembelajaran kewirausahaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan di bidang tersebut, juga karena semakin. lebih memperhatikan penampilan berbusananya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan diperlukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Tabel I.1 Data Kecelakaan Kerja di Rumah Batik Komar. (Sumber : Rumah Batik Komar) Kecelakaan kerja Dampak Frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. Angka lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) setiap tahun

RANI DIANDINI, 2016 PENDAPAT SISWA TENTANG PELAKSANAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DI SMK NEGERI 2 BALEENDAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekar Arum Ningtyas, 2014 Hubungan Antara Kebiasaan Belajar dengan Hasil Belajar Sistem Pengapian

1. Setiap penggunaan alat dan laboratorium harus diketahui teknisi/laboran atas izin kepala lab atau penanggung jawab praktikum.

2015 PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA D ALAM UNIT PROD UKSI TERHAD AP KESIAPAN KERJA SISWA TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN (THP) D I BID ANG AGROINDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran adalah interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, seperti: sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan kesehatan. Dewasa

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA PROGRAM KERJA K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan dan dipraktekkan. Idealnya pelajaran produktif khususnya pada

BAB II LANDASAN TEORI. dan proses produksi (Tarwaka, 2008: 4). 1. Mencegah dan Mengurangi kecelakaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki tugas tersendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. diikuti dengan resiko pekerjaan yang tinggi. Resiko kerja yang tinggi disebabkan karena

2016 ANALISIS PELAKSANAAN UNIT PRODUKSI LAUNDRYDI SMK NEGERI 3 KOTA CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

BAB I PENDAHULUAN. penduduk ( 2015). Sementara itu, McClelland dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai wadah pembentukan sumber daya manusia yang terampil harus berusaha untuk menghasilkan tenaga kerja yang berkemampuan sesuai kebutuhan dunia industri. Sehingga diharapkan siswa dapat menyesuaikan diri untuk memenuhi kebutuhan tuntutan kerja di dunia industri. Termasuk implementasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang merupakan hal penting untuk dilakukan disebuah proses produksi dalam suatu industri. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan tugas semua orang yang bekerja, baik siswa pada saat praktek. Siswa merupakan aset yang paling berharga bagi sekolah. Oleh karena itu agar siswa dapat melaksanakan pekerjaan dengan aman dan produktif, maka setiap siswa harus waspada dan berusaha agar selalu dalam keadaan selamat dan sehat dalam bekerja. Namun pada kenyataannya masih banyak sekolah, yang belum memberikan perhatian dengan serius materi pelajaran keselamatan dan kesehatan kerja. Materi pelajaran keselamatan dan kesehatan kerja yang sudah diberikan belum efektif karena hanya dominan pada pengetahuan saja, selain itu pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di sekolah 1

masih belum sejalan dengan standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di industri Pengetahuan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diajarkan oleh guru adalah untuk menjaga keselamatan dan kesehatan siswa pada saat bekerja di sekolah maupun di dalam dunia industri dan menghindarkan siswa terhadap resiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi. Untuk itu, setiap tempat kerja hendaknya perlu mengimplementasikan keselamatan dan kesehatan kerja terutama disekolah menengah kejuruan, khususnya dalam pembelajaran praktek siswa berhadapan dengan bahan, peralatan, dan perlengkapan kerja yang memiliki potensi bahaya. Kaitannya dengan keselamatan dan kesehatan kerja pada saat membatik, perilaku siswa dalam implementasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) belum berjalan dengan baik. Hal ini terlihat pada saat siswa praktek masih ada beberapa siswa yang mengabaikan keselamatan dan kesehatan kerjanya dan di silabus membatik unsur unsur K3 belum terimplementasikan dengan maksimal, penerapan APD (Alat Pelindung Diri) juga belum diimplementasikan secara maksimal, padahal hal tersebut penting untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang terjadi di sekolah. Selain itu juga belum diterapkan bagaimana cara menangani bahaya yang terjadi pada saat praktek. Dalam praktik implementasi mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangatlah penting. Implementasi merupakan suatu proses penerapan konsep agar mencapai 2

tujuan yang ditetapkan. Implementasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah saat siswa memperoleh pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di kelas X, kemudian siswa akan menilai atau meresponya dengan cara menolak atau menerima pengetahuan tersebut, dan terwujud dalam tindakan yang berulang ulang sehingga akan terbentuk perilaku. Perilaku itu terdiri dari pengetahuan, sikap, dan tindakan, sehingga tercapainya suatu hal yang diinginkan dalam implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu terhindar dari kecelakaan kerja. Disinilah pentingnya penelitian mengenai perilaku siswa dalam mengimplementasikan keselamatan dan kesehatan keja dan upaya pencegahannya untuk implementasi keselamatan dan kesehatan kerja di sekolah dilakukan sejak dini karena sekolah menengah kejuruan sebagai salah satu lembaga pendidikan yang banyak mencetak lulusan yang siap kerja. Sehingga diharapkan kelak dapat dijadikan bekal bagi siswa untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja apabila nantinya mereka bekerja pada industri ataupun berwirausaha sendiri. Dari uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang seberapa besar perilaku siswa yang meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan, dalam implementasi keselamatan dan kesehatan kerja praktek membatik di SMK Negeri 6 Yogyakarta. 3

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1. Masih banyak sekolah yang belum menerapkan peraturan tentang Keselamatan dan kesehatan kerja secara baik sejalan dengan implementasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Industri. 2. Belum adanya format inovatif program kerja sama dengan lembaga yang dapat mendukung implementasi keselamatan dan kesehatan kerja. 3. Masih banyak siswa yang mengabaikan instruksi kerja sesuai prosedur keselamatan dan kesehatan kerja. 4. Peralatan pengamanan waktu praktek (sarung tangan, pakaian kerja, masker, sepatu anti selip dan lain-lain) yang ada di sekolah belum lengkap dan jumlahnya masih terbatas. 5. Belum adanya rambu-rambu K3 yang secara tertulis terpasang pada lab batik 6. Kurangnya sarana promosi atau sosialisasi implementasi keselamatan dan kesehatan kerja seperti poster, petunjuk, larangan, tata tertib bekerja di lab membatik. 7. Upaya penanganan kecelakaan kerja belum dilakukan maksimal. 8. Belum ada informasi cara menanggulangi bahaya. 4

C. Batasan Masalah Berdasarkan permasalahan yang ada perlu adanya suatu pembatasan untuk memfokuskan permasalahan yang akan dibahas. Pada kesempatan ini peneliti akan memfokuskan tentang bagaimana perilaku siswa dalam implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) siswa kelas XI pada saat praktek membatik yang dilihat dari perilaku siswa meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan dalam mengimplementasikan keselamatan dan kesehatan kerja pada saat praktek membatik siswa kelas XI di SMKN 6 Yogyakarta. D. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah pengetahuan siswa kelas XI tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada praktek membatik di SMK Negeri 6 Yogyakarta? 2. Bagaimanakah sikap siswa kelas XI dalam implementasi keselamatan dan kesehatan kerja pada praktek membatik di SMK Negeri 6 Yogyakarta? 3. Bagaimanakah tindakan siswa kelas XI dalam implementasi keselamatan dan kesehatan kerja pada praktek membatik di SMK Negeri 6 Yogyakarta? 5

E. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengetahuan siswa kelas XI tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada pembelajaran praktek membatik SMK Negeri 6 Yogyakarta. 2. Untuk mengetahui sikap siswa kelas XI dalam implementasi keselamatan dan kesehatan kerja pada pembelajaran praktek membatik. SMK Negeri 6 Yogyakarta. 3. Untuk mengetahui tindakan siswa kelas XI dalam implementasi keselamatan dan kesehatan kerja pada praktek membatik di SMK Negeri 6 Yogyakarta. F. Manfaat Penelitian 1. Bagi SMK Negeri 6 Yogyakarta : a) Dengan diketahuinya perilaku siswa dalam mengimplementasikan pengetahuan, sikap dan tindakan siswa tentang keselamatan dan kesehatan kerja maka dapat melatih kesadaran siswa untuk menjaga kesehatan keselamatan dan keamanan kerja serta peduli terhadap lingkungan sekolah terutama pada saat pelajaran praktek. b) Memberikan masukan kepada sekolah bahwa Keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting pada semua pelajaran teori maupun praktek agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar. 2. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan, wawasan, serta pengalaman mengenai keselamatan dan kesehatan kerja. 6

3. Bagi pembaca skripsi ini dapat digunakan sebagai informasi mengenai keselamatan dan kesehatan kerja di sekolah. 7