BAB II Manusia, Aktifitas dan Ruang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SOLO MOVIES AREA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sragen Convention Centre. : Kabupaten yang berada di bagian Timur Provinsi Jawa Tengah. (id.wikipedia.org/wiki/kabupaten_sragen)

BAB V PENERAPAN KONSEP

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

PURWOKERTO EXPO CENTER Oleh : Larasati Probosiwi,, Budi Sudarwanto, Agung Dwiyanto

BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN TANGGAPAN

Medan Convention and Exhibition Center 1 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KONVENSI DAN PAMERAN

KEBUTUHAN BESARAN RUANG GEDUNG MUSEUM WAYANG

SEKOLAH TINGGI ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

BAB III ANALISA 3.1 ANALISA TAPAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL. Tabel 5.1 Program Ruang Unit Pengelola No Nama Ruang Jumlah Luas Kegiatan Utama (Administrasi) A. Pengelola Yayasan 1.

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

REDESAIN TAMAN SRIWEDARI SEBAGAI PUSAT KONVENSI DAN PAMERAN DI KOTA SURAKARTA

BAB IV ANALISA PERENCANAAN. Dalam analisa perencana dan perancangan Arsitektur, terdapat bebrapa hal yang menjadi bahan pertimbangan antara lain:

CONVENTION AND EXHIBITION CENTRE SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN ADVANCED STRUCTURE

BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK. Tabel V.1 Program Ruang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

2.2 Jenis-jenis Forum Ilmiah. b. Seminar

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III ELABORASI TEMA

Pusat konvensi dan eksebisi di Solo

Laporan Tugas Akhir Bandung Concert Hall - Song in Architecture

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III PERENCANAAN PROYEK

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB IV ANALISIS DATA. menentukan berapa besar energi yang dikonsumsi per tahun. Data yang diperoleh,

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB III METODE PERANCANGAN SISTEM PENERANGAN

III.1 ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.1.1 ANALISIS KONDISI LAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 3

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. konvensi diselenggarakan melalui kegiatan-kegiatan pertemuan asosiasi,

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB IV PENDEKATAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

SEMARANG CONVENTION CENTER

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

EXHIBITION HALL DI BANDUNG

by N a d j m a A c h m a d _ Arena Olahraga (Sportainment) Dosen Pembimbing : Ir. HARI PURNOMO, M.BDG.SC

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Ruang Kerja. Ruang Kerja. Ruang Tamu. Ruang Kerja. Ruang Tamu. Ruang Kerja. Ruang Tamu. Ruang Kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. SDM yang baik atau SDA yang menguntungkan. Banyak sekali sektor pariwisata

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Kegiatan Kegiatan Utama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

BAB IV ANALISIS. tapak, keadaan lingkungan pada tapak, batas-batas tapak, dan potensi yang ada

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab III. Analisis. Aktivitas yang Dilakukan Ruang 1. Pengunjung. duduk & membaca. mengambil kembali tas & jaket. membeli. makan

menjadi konsep dasar didalam penataan ruang dan juga mengenai analisis akhirnya mendapatkan konsep perencanaan bangunan Batam Music Center.

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

MAKALAH TUGAS AKHIR 2014 Wedding Hall BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER I TAHUN 2007/2008 JAKARTA MUSIC ARENA. oleh: FAHRY ADHITYA PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

BAB II DESKRIPSI PROYEK

PEKANBARU CONVENTION CENTER DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MELAYU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PKM UNDIP DI TEMBALANG TA - 37 BAB I PENDAHULUAN

BAB IV KONSEP PERENCAAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN

Teater Universitas Diponegoro, Semarang

BAB 4. Analisa. Berdasarkan studi banding dan studi literatur, dapat disimpulkan beberapa bagian fungsional seperti berikut:

BAB I PENDAHULUAN. orang membutuhkan informasi sebagai suatu hal yang hakiki. Karena tanpa

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan

ADVENTURE CENTRE. ROMA SUHERMAN Jurusan Teknik Arsitektur, FTSP, Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGENALAN OBYEK RANCANG PENJELASAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di

Transkripsi:

BAB II Manusia, Aktifitas dan Ruang Setelah mendapatkan data dan menganalisisnya, hal yang kami lakukan selanjutnya adalah merancang program ruang. hal yang pertama yang kami lakukan adalah mengidentifikasi kegiatan yang akan dilakukan dalam gedung konvensi, kemudian menganalisis masing-masing kegiatannya. Setelah itu akan muncul kebutuhan-kebutuhan untuk memfasilitasi kegiatan tersebut, dalam bentuk jenis-jenis ruang pada gedung konvensi. Kemudian setiap jenis ruang yang ada diidentifikasi persyaratannya, bentuknya, kapasitasnya, perabotnya, hingga dapat dihitung berapa luas yang dibutuhkan. 2.1. Kebutuhan Ruang dan Program Kegiatan Konvensi merupakan tempat untuk menampung pertemuan sekelompok orang, seperti: kegiatan konfrensi yang dilakukan oleh sekelompok orang seperti kelompok industri, pelaku bisnis, dan staf pemerintahan kegiatan seminar lokakarya dan penataran resepsi yaitu acara yang bersifat informal seperti acara silaturahmi, ulang tahun, dan pernikahan kongres merupakan kegiatan pertemuan berupa diskusi untuk menyelesaikan beberapa masalah, merupakan jenis kegiatan pertemuan besar yang bersifat formal untuk bertukar informasi, mencari pemecahan terhadap suatu permasalahan workshop merupakan kegiatan pertemuan dimana kegiatan ini membahas sesuatu dan memberi pelatihan secara bersama-sama antar kelompok peserta, sehingga para peserta mendapatkan ilmu, wawasan dan keahlian seperti workshop desain dan fotografi kuliah umum panel yang yang berupa tanya jawab oleh dua atau lebih kelompok peserta forum, merupakan kegiatan diskusi dua arah dimana pesertanya dari bidang yang berlainan 19

Ruang konvensi dirancang untuk mengakomodasi penonton dalam jumlah besar. Dengan demikian, mereka cenderung memiliki rentang ruangan yang luas untuk mengakomodasi tempat duduk, sightline, dan persyaratan akustik yang baik. Panggung/ podium lantai dan peralatan pencahayaan khusus sering diperlukan juga. Untuk memenuhi kebutuhan para peserta konvensi areal pusat konvensi ini dilengkapi dengan teater, auditorium, areal pekan raya, stadion, gedung pameran. Bagi perancang penyelenggaraan konvensi (convention planner), persyaratan kebutuhan, peralatan serta kelengkapan lokasi maupun tempat diselenggarakannya suatu konvensi sesungguhnya meliputi ruang lingkup yang sangat luas. Tidak saja dalam wujud fisik bangunan pusat konvensi, balai sidang atau hotel besar yang komprehensif seperti disebutkan di atas, melainkan juga meliputi hal-hal yang lebih luas lagi, terutama perangkat keras berupa perlengkapan sekretariat, peralatan persidangan, perangkat dan dekorasi ruang sidang, sistem suara dan lampu, perlengakapan presentasi pembicara, proyektor dan layar, audio-visual dan sebagainya yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan suatu konvensi modern. Juga sangat penting adanya perangkat lunak atau sumber daya manusia jasa pelayanan yang profesional dalam bidangnya masing-masing. Kami juga harus mengetahui sifat (jenis) persidangan konvensi )lokal, daerah, nasional, regional, internasional), ukuran keci-besarnya konvensi menurut jumlah yang hadir, siapa-siapa yang akan menyelenggarakan konvensi (partai politik, organisasi sosial, instansi pemerintah, asosiasi profesi, perserikatan buruh, organisasi sosial, instansi perusahaan atau korporasi, independen, dan sebagainya). Kami mencari referensi untuk bangunan utama dengan survey literatur maupun survey lapangan. Untuk survey literatur kami menjadikan Conference, convention, and exhibition hall, karangan Fred Lawson sebagai rujukan serta buku Data arsitek karangan Neufert. Sedangkan survey lapangan kami mensurvey Tiara convention center. Dari survey yang kami lakukan, kami menemukan beberapa ruangan inti pada gedung ini dimana pada ruangan-ruangan ini terdapat beberapa ruangan yang mengakomodir beberapa kegiatan dan pengguna di dalamnya. Ruangan-ruangan 20

tersebut yakni ruang konvensi, perkantoran administrasi, pengelola, dapur dan servis. Pada ruang konvensi, terdapat beberapa sub-ruang. Ruang konvensi ini digunakan untuk kegiatan utama. Sebelum menuju ke dalam ruang konvensi terdapat lobby sebagai ruang tunggu para peserta. Kemudian ada ruang tunggu, yang digunakan oleh pembicara ataupun bintang tamu sebelum menuju ke panggung. Ada ruang informasi untuk peserta dan penyelenggara yang ingin mencari informasi. Kemudian ada ruang konferensi yang digunakan pembicara untuk berpidato. Ruang penyelenggara untuk operasional penyelenggara. Kemudian ada mushola sebagai tempat ibadah, kantin dan juga toilet sebagai area servis pengguna. Lalu ada ruang kontrol untuk mengontrol sistem perlengkapan yang digunakan oleh teknisi, biasanya ruang kontrol sound, lightning, dan proyektor. Gudang untuk tempat penyimpanan barang. Pada ruangan yang berfungsi sebagai perkantoran dan administrasi terdapat beberapa sub-ruang yakni informasi, ruang direksi, sekretaris, rapat, administrasi, kantin, toilet dan gudang. Kemudian pada ruangan pengelola. Disana terdapat ruang kerja direksi beserta staf-staf nya. Ada ruang rapat yang befungsi sebagai tempat rapat para pengelola. Ruang tamu untuk menerima tamu. Gudang sebagai ruangan untuk penyimpanan arsip dan berkas-berkas kesekretarian gedung. Serta juga ada kantin, toilet dan mushola. Terdapat ruangan yang berfungsi sebagai dapur untuk keperluan penyediaan konsumsi atau katering pada gedung ini. disana terdapat ruang loading dock untuk menerima dan menyimpan bahan makanan. Dapur yang berfungsi sebgai tempat menyediakan menu makanan bagi koki dan para pelayan untuk menyiapkan pesanan. Disini juga terdapat ruang cuci untuk mencuci peralatan dapur. Dan juga gudang untuk menerima dan menyimpan barang. Dan terdapat ruang istirahat dan toilet bagi para karyawan dapur. Untuk mengakomodir sistem utilitas mekanikal dan elektrikal terdapat ruangan elektrikal untuk merawat sistem mekanikal elektrikal. Disini ada ruang kerja karyawan ME untuk menjalankan operasional bangunan. Kemudian terdapat ruang ganti untuk tempatmengganti pakaian karyawan. Serta juga terdapat toilet. 21

Di ruang karyawan terdapat ruang karyawan yang bertugas merawat bangunan. Ada juga ruan ganti, ruang karyawan dan mushola. Serta terdapat gudang untuk menyimpan alat. Ruangan untuk mengontrol sistem utilitas yang lain adalah ruang AHU, ruang Chiller, ruang panel, ruang pompa, ruang workshop dan ruang reparasi. Karena pada fungsi bangunan ada ruangan sebagai tempat pameran atau eksibisi, kami mencari referensi pada buku fred lawson. Disana ada ruang eksibisi sebagai tempat pameran. Gudang untuk menyimpan barang dan juga toilet. Dari uraian di atas, maka dapat dijabarkan kegiatan-kegiatan oleh pelaku atau penggunanya. Setelah itu akan dapat dijabarkan kebutuhan-kebutuhan untuk memfasilitasi kegiatan tersebut, dalam bentuk jenis-jenis ruang. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat penjabarannya pada tabel di halaman lampiran. 2.2. Pola Kegiatan Setelah mendapatkan kebutuhan ruang yang diperlukan untuk gedung konvensi, berikut dijabarkan bagan pola kegiatan pengguna yang ada pada bangunan ini. Rekreasi Pola kegiatan pengunjung 22

Pola kegiatan penyelenggara dan peserta pameran R. Konferensi Pers Pola kegiatan pengelola 23

Pola kegiatan servis 2.3. Program Ruang Langkah selanjutnya adalah membuat program yang kemudian akan menjadi acuan pembuatan rancangan. Kami menjadikan buku Fred Lawson dan buku data arsitek karangan Neufert sebagai rujukan. Dari hasil analisis untuk mengidentifikasi jenis ruang, hubungan dan organisasi ruang, pengguna, sifat ruang-ruang diatas, maka dapat diambil kesimpulan pemrograman ruang yang disajikan dalam bentuk tabel pada halaman lampiran 24