PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN CERAMAH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI SMP NEGERI 2 TANJUNGSARI SUMEDANG

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

PENGARUH PENDIDIKAN SEKSUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS X TENTANG KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DI SMA NEGERI 1 LUMBUNG KABUPATEN CIAMIS

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Pengaruh Peer Group Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH SISWA DI SMAN 1 SEMIN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

PERBEDAAN EFEKTIVITAS METODE PEER EDUCATION DAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERSEPSI REMAJA MENGENAI SEKS PRANIKAH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Asti Listyani PROGRAM

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA DI SMK ISLAM WIJAYA KUSUMA JAKARTA SELATAN.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 2

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

PENGARUH INTERVENSI PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI

KELAS BAPAK DAN PENGETAHUAN SUAMI TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

Universitas Sam Ratulangi Manado Jurnal e-gigi (eg), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 7 / No. 2 / Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. setelah masa kanak-kanak dan sebelum dewasa, yaitu pada umur tahun

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

Disusun Oleh : Henni Nunung Vitasari

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Venny Risca Ardiyantini

BAB I PENDAHULUAN. anak mulai berpikir secara konkrit dan rasional. Pada usia sekolah dasar

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS PRANIKAH REMAJA DI SMA N 1 KRETEK BANTUL YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUMBANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL REMAJA PADA SISWA SMA DI KECAMATAN BATURRADEN DAN PURWOKERTO

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP SIKAP SEKSUAL REMAJA DI SMK PIRI 3 YOGYAKARTA 2012

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA 1 PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI RONGKOP GUNUNG KIDUL TAHUN 2012

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GASTRITIS TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN 2014

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKS PRANIKAH SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENYULUHAN PADA SISWA KELAS XI DI SMA N 2 NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. remaja-remaja di Indonesia yaitu dengan berkembang pesatnya teknologi internet

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis (Sarwono, 2013).

Skripsi Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: NORDINA SARI J

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SEKSUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS BEBAS PADA REMAJADI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

Vol. 1. No. 1 Januari 2015 ISSN

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: MUJIASIH

BAB I PENDAHULUAN. ke masa dewasa, yang disertai dengan berbagai perubahan baik secara fisik, psikis

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI STIKES X TAHUN 2014

TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWA SMA KANJENG SEPUH GRESIK

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PRAKTIK IBU HAMIL DALAM UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI POST PARTUM

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS II SMP DI PONDOK TA MIRUL ISLAM SURAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA USIA SUBUR DI KELURAHAN BONGSARI SEMARANG BARAT TAHUN 2011

SibueaSH,Angraini DI, AdnyaniNMD Faculty of Medicine Lampung University

Akademi Kebidanan dan Keperawatan Bhakti Husada Bekasi. Abstrak

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI SMA BERBASIS AGAMA DAN SMA NEGERI DI BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya. (Depkes, 2010)

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI CIREBON

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

Riska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti 3 Universitas Respati Yogyakarta *Penulis korespondensi

Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN 1 KOTA YOGYAKARTA

PENDIDIKAN SEKS MELALUI PEER COUNSELOR TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION

BAB I PENDAHULUAN. definisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Remaja

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PERNIKAHAN DINI PADA SISWA KELAS X DI SMK N 1 SEWON KABUPATEN BANTUL DIY

Maria Ulfa dan Ika Agustina STIKes Patria Husada Blitar

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM PENCEGAHAN SEKS PRANIKAH DI SMA N I PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

TESIS. Oleh HIKMAH NURMARALITA /IKM

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB 1 PENDAHULUAN. yang bisa dikatan kecil. Fenomena ini bermula dari trend berpacaran yang telah

PENDIDIKAN KESEHATAN MEDIA AUDIO VISUAL LEBIH EFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIOVISUAL TENTANG HIV/AIDS TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA KELAS X SMK N 1 BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan kelompok remaja tidak dapat diabaikan begitu saja. World Health

PERBEDAN PENGETAHUAN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI PENYULUHAN GIZI MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT DI SD NEGERI KARANGASEM III SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM MELAKUKAN SADARI PADA IBU

Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh 2, M. Nur Dewi 2 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

PENGARUH PAPARAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL SISWA SMA DI KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA

Journal of Health Education

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah harapan suatu bangsa, karena masa depan bangsa

PENGARUH KONSUMSI TELUR AYAM RAS REBUS TERHADAP PENINGKATAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI BPM WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLATEN TENGAH

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

Transkripsi:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN CERAMAH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI SMP NEGERI 2 TANJUNGSARI SUMEDANG 1 Delli Yuliana, 2 Iyos Sutisna 1,2 Program Studi DIII Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdul Rahman No.211 Kotakaler Sumedang Utara Sumedang Telp. (0261) 201244 Jl. Margamukti No. 93 Licin Cimalaka Sumedang 45353 Telp. / Fax. (0261) 203084 / 205172 Email: Delli_imoet@yahoo.co.id Abstrak Latarbelakang : Salah satu masalah utama yang dialami remaja adalah masalah kesehatan reproduksi. Hal ini didukung data SDKI (2012) yang menyatakan secara nasional terjadi peningkatan angka remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah yaitu sekitar 9,3% atau sekitar 3,7 %. Hal ini akan berdampak meningkatnya masalah reproduksi remaja misalkan kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, penyakit menular seksual (PMS), serta kekerasan seksual. Berdasarkan latar belakang diatas, perlu dilakukan pendidikan kesehatan untuk mengingkatkan pengetahuan remaja terkait kesehatan reproduksi remaja. Menurut beberapa penelitian sebelumnya pendidikan kesehatan terbukti efektif untuk meningkatkan pengetahuan. Adapun tujuannya yaitu untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Metode Penelitian : Rancangan penelitian ini menggunakan eksperimen semu (Quasi exsperimen), dengan pendekatan pre test dan post tes. Jumlah sampel dari masing-masing baik kelompok intervensi maupun kontrol sebanyak 22 responden, teknik pengambilan sampel secara purposive sampling, instrumen dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan ke dalam tiga tahap yaitu tahap persiapan pelaksanaan dan tahap evaluasi, analisis data menggunakan uji statistik t test independent dan dependen. Hasil penelitian terdapat perbedaan yang bermakna pada pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sebelum dan setelah dilakukan pendidikan keseahatan ceramah pada kelompok intervensi (P=0.036), tidak terdapat perbedaan pada kelompok kontrol (p= 0.162). Kesimpulan Pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Kata kunci : Pendidikan kesehatan dan Kesehatan Reproduksi. Abstract Background: One of the main problems teenagers experience is reproductive health issues. This is supported by data of the SDKI (2012) which states nationally an increase in the number of adolescents who have premarital sexual intercourse is about 9.3% or about 3.7%. This will result in increased adolescent reproductive problems such as unwanted pregnancy, abortion, sexually transmitted diseases (PMS), and sexual violence. Based on the above background, it is necessary to do health education to improve adolescent knowledge related to adolescent reproduction health. According to some previous studies health education has proven to be effective for improving knowledge. The purpose is to determine the effect of health education on the level of adolescent knowledge about reproductive health. Research Method: This research design uses quasi experiment (Quasi exsperimen), with pre test and post test approach. The number of samples from each intervention and control group are 22 respondents, the sampling technique is purposive sampling, the instrument in this study by using questionnaire. Implementation of the research carried out into three stages of the preparation phase of implementation and evaluation phase, data analysis using independent and dependent t test statistics. The results showed that there was a significant difference in the knowledge of reproductive health before and after the lecture education in the intervention group (P = 0.036), there was no difference in the control group (p = 0.162). Conclusion Health education with lecture methods can improve adolescent knowledge about reproductive health. Keywords: Health education and Reproductive Health. 45

Pendidikan Kesehatan Ceramah terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan Reproduksi (Delli Yuliana) PENDAHULUAN Hasil penelitian Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan bahwa sebagian besar remaja mendapatkan informasi kesehatan dari televisi sebanyak 85%. Hal ini akan berpengaruh terhadap perkembangan remaja, remaja cenderung akan meniru apa yang dia lihat dan dengar. Apabila informasi tersebut positif akan berpengaruh positif, tetapi apabila informasi yang didapat negatif maka akan menimbulkan masalah kesehatan bagi remaja. Hal ini sesuai dengan data BKKBN (2012) yang menunjukan bahwa pengetahuan remaja perempuan tentang masa subur baru mencapai 29% sedangkan pengetahuan laki laki sebesar 32,2%. Pengetahuan remaja perempuan dan laki-laki tentang resiko kehamilan sebelum nikah mencapai 49,5% dan 45,5%. Sebesar 34,7 % remaja perempuan dan 30,9 % remaja laki-laki yang berusia 14-19 tahun mengatakan mempunyai teman dekat dan pernah melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Data (SDKI) tahun 2012 tentang komponen Kesehatan Reproduksi Remaja, yang menunjukkan bahwa secara nasional terjadi peningkatan angka remaja yang pernah melakukan hubungan seksual pranikah yaitu sekitar 9,3% atau sekitar 3,7 juta remaja. Masa remaja awal mempunyai resiko tinggi melakukan hubungan seksual pranikah. Oleh karena itu, masa yang paling tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan reproduksi adalah pada masa remaja awal. Pendidikan kesehatan merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Pendidikan kesehatan dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satu metode pendidikan kesehatan yang dapat digunakan yaitu metode ceramah. Ceramah adalah pidato yang disampaikan oleh pembicara didepan sekelompok pendengar, metode ini baik untuk sarana yang berpendidikan tinggi maupun berpendididkan rendah (Notoatmojo, 2011). Metode ceramah merupakan cara penyajian materi pembelajaran melalui penuturan secara lisan. Keunggulannya dari metode tersebut adalah baik diterapkan pada sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah, tidak memperlukan persiapan yang rumit cukup menyiapkan ruang kelas serta tempat duduk untuk audien kegiatan sudah bisa dilaksanakan. Hasil penelitian Yuliana, dkk (2014) menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan dengan metode ceramah efektif dapat meningkatkan pengetahuan siswa sekolah dasar tentang kebersihan gigi dan mulut. Hal ini juga didukung dari penelitian Frantin, dkk (2015) menyatakan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan metode ceramah tentang reproduksi remaja terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap Siswa SMP Negeri 08 Belitung. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian Rijal (2015) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara pendidikan kesehatan metode ceramah tentang kesehatan reproduksi remaja terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap tentang perilaku seksual pada remaja di SMP Negeri 2 Galur Kulon Progo. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap 12 siswa, 6 orang mengaku sudah pernah berpacaran, dan didukung dengan aktivitas mereka tentang aktivitas pacaran yaitu bergandengan tangan dan berciuman. Sedangkan 6 orang lainnya mengaku belum pernah berpacaran, dan tidak mengetahui kesehatan reproduksi. Sebagian besar Pengetahuan siswa tentang reproduksi manusia didapatkan dari pelajaran biologi, belum ada pendidikan kesehatan yang diadakan secara khusus tentang kesehatan reproduksi remaja di sekolah ini. 46

Jurnal Keperawatan Komprehensif Vol. 3 No. 1, Januari 2017: 45-51 METODE PENELITIAN Jenis penelitian menggunakan eksperimen semu (Quasi exsperimen) dengan rancangan pre test dan post test nonequivalent control group. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 22 responden pada siswa dan siswi di SMP Negeri 2 Tanjungsari. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu dengan menggunakan kuesioner terkait pengetahuan kesehatan reproduksi. Sedangkan analisis bivariat menggunakan paired sample t test. HASIL PENELITIAN Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Kelompok Karakteristik Intervensi (n 22) Kontrol (n 22) F % F % Jenis Kelamin : Laki-laki 3 13.64 2 9.09 Perempuan 19 86.36 20 90.91 Berdasarkan tabel 1, dapat dijelaskan bahwa jumlah laki-laki pada kelompok intervensi 13.64% lebih banyak daripada jumlah laki-laki kelompok kontrol 9.09%. Sedangkan jumlah perempuan kelompok intervensi 86.36% lebih sedikit daripada jumlah perempuan pada kelompok kontrol 90.91%. Tabel 2. Perbedaan skor Pengetahuan responden sebelum dan sesudah Pendidikan Kesehatan Ceramah tentang Kesehatan Reproduksi Remaja pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol di SMP Negeri 2 Tanjungsari Sumedang Desember 2016 Variabel N Mean Std. Deviation P Intervensi Sebelum 22 94.37 6.8 Sesudah 22 97.2 4.3.036 Kontrol Sebelum 22 84.85 7.9.162 Sesudah 22 84.00 7.5 Paired Sample T-Test Berdasarkan Tabel 2. menunjukkan bahwa nilai p = 0.036 (p<0.05), dapat dijelaskan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada kelompok intervensi, sedangkan pada kelompok kontrol menunjukan bahwa nilai p= 0.162 (p<0.05) sehingga pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan pengetahuan. 47

Pendidikan Kesehatan Ceramah terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan Reproduksi (Delli Yuliana) PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan rata-rata skor pengetahuan antara sebelum diberikan pendidikan kesehatan 94,37 dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan sebesar 97,2. Hasil uji statistik dengan menggunakan paired Samples menunjukkan p-value=0.036 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan Ceramah terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Pendidikan kesehatan merupakan suatu proses perubahan prilaku yang dinamis dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia yang meliputi komponen pengetahuan, sikap, ataupun praktik yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat baik secara individu, kelompok maupun masyarakat, serta merupakan komponen dari program kesehatan. Dalam penyampaian pendidikan kesehatan terhadap masyarakat, terdiri dari 3 (tiga) metode yaitu metode pendidikan individual, metode pendidikan kelompok dan metode pendidikan masa (Notoatmodjo, 2012). Pendidikan kesehatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode/ teknik ceramah (metode pendidikan kelompok) hal tersebut dikarenakan metode ceramah merupakan metode yang sangat efektif untuk semua sasaran baik yang berpendidikan tinggi maupun berpendidikan rendah. Dalam penyampaian materi peneliti menggunakan alat bantu yaitu materi yang sudah disiapkan oleh peneliti dengan menggunakan media power point yang sudah dilengkapi dengan gambar-gambar terkait kesehatan reproduksi. Hasil penelitian Zioleny, et al. (2000) menyatakan bahwa pemanfaatan media dalam penyampaian informasi dapat meningkatkan ketertarikan dan pemahaman materi lebih baik pada anak-anak. Hal tersebut berhubungan dengan tahap perkembangan kognitif anak usia sekolah dimana dalam periode tersebut anak mulai mampu melakukan proses berfikir terhadap suatu kejadian dan tindakan yang mereka lihat secara nyata, Hockenberry dan Wilson (2007, sebagaimana dikutip dalam Potter dan Perry, 2010). Hasil Frantin, dkk (2015) menyatakan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi remaja terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap Siswa SMP Negeri 08 Belitung. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian Rijal Syamsur (2015) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara pendidikan kesehatan kesehatan reproduksi remaja terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap tentang perilaku seksual pada remaja di SMP Negeri 2 Galur Kulon Progo. Hal ini didukung oleh penelitian Nasution (2012) yang menyatakan bahwa ada pengaruh pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja terhadap perilaku seksual pranikah remaja di Indonesia. Dilihat dari beberapa hasil penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya,pendidikan kesehatan terbukti dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. Pius (sebagaimana dikutip dalam kamus bahasa Indonesia, 2001) menyatakan bahwa pengetahuan merupakan proses belajar baik formal maupun informal yang melibatkan panca indra seseorang. Dalam hal ini pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya sebuah perilaku seseorang (overt behaviour). Hasil penelitian Sarah, et al (2013) di Pakistan pengetahuan mempunyai pengaruh terhadap peningkatan perilaku. Hasil penelitian tersebut didukung oleh beberapa penelitian menyebutkan bahwa perilaku yang 48

Jurnal Keperawatan Komprehensif Vol. 3 No. 1, Januari 2017: 45-51 didasarkan oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Dengan demikian pengetahuan merupakan dasar bagi seseorang untuk merubah perilaku kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja penting untuk disampaikan terhadap remaja, mengingat remaja adalah periode dimana terjadinya perubahan ciri-ciri penampilan dan fungsi fisiologis, terutama yang berhubungan dengan organ reproduksi, sedangkan dari sisi psikologis, masa remaja merupakan saat individu mengalami perubahan dalam aspek kognitif, emosi, sosial, dan moral, serta masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anakanak menuju kedewasaan (Kusmiran E, 2011). Pengetahuan kesehatan reproduksi remaja penting untuk disampaikan kepada remaja, jika seorang remaja tidak disertai pengetahuan yang cukup dan dengan emosi yang masih belum stabil maka hal tersebut dapat mengakibatkan efek yang negatif terhadap remaja itu sendiri, seperti ancaman terhadap kesehatan alat reproduksi remaja, aborsi, penyakit menular seksual, penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan lain lain. Menurut teori Piaget kemampuan kognitif remaja termasuk ke dalam tahap formal operasional, dimana tingkah laku yang ditampilkan oleh remaja adalah rasa kritis segala hal harus rasional dan jelas, sehingga remaja sering mempertanyakan kembali aturan-aturan yang diterimanya, rasa ingin tahu yang merangsang adanya kebutuhan atau kegelisahan akan sesuatu yang harus dipecahkan, dan jalan pikiran egosentris yang berkaitan dengan penentangan terhadap pendapat atau pola pikir orang lain yang tidak sejalan dengan pola pikir diri sendiri. Maka seorang remaja sangat penting diberikan suatu informasi yang benar khususnya tentang kesehatan reproduksi remaja, karena seorang remaja sangat rentan terpengaruh oleh hal-hal negatif dibandingkan hal-hal positif karena faktor sarana dan prasarana yang sudah mendukung sekarang ini seperti televisi, radio dan jaringan internet yang dapat dengan mudah di akses oleh para remaja. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Septiana (2014) menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi tidak berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan remaja SMP Islam Ruhama Ciputat. Hasil penelitian Septiana (2014) sejalan dengan penelitian Istichomah (2004) yang berjudul pengaruh pendidikan kesehatan tentang hipertensi kehamilan terhadap pemeliharaan tekanan darah pada ibu hamil di Puskesmas Pundong Bantul didapatkan hasil bahwa tidak ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang hipertensi kehamilan terhadap terpeliharanya tekanan darah ibu hamil. Menurut Tana (2004, dalam Nurfitrianie 2008) menyatakan bahwa berbagai faktor yang memungkinkan dapat berpengaruh pada pendidikan kesehatan adalah pemberi materi, media penyuluhan, serta sasaran yang akan diberikan intervensi. Media dalam pemberian pendidikan kesehatan ceramah penting untuk di perhatikan mengingat media merupakan alat untuk menyampaikan materi yang akan disampaikan kepada responden. Dalam menyiapkan media penyuluhan penting kita sebagai pemberi materi menyiapkan media sesuai dengan usia perkembangannya, sehingga materi yang disampaikan sesuai tujuan yang diharapkan. Selain itu, pemberi materi disarankan dapat meningkatkan keberagaman metode, sebab penggunaan metode tunggal sepanjang kegiatan diperkirakan akan menurunkan tingkat perhatian responden. 49

Pendidikan Kesehatan Ceramah terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan Reproduksi (Delli Yuliana) Keberhasilan suatu pendidikan kesehatan sangat ditentukan oleh pemberi materi dan media yang digunakan. Pemberi materi harus lebih keatif dalam menyampaikan materi, harus mengetahui tahap perkembangan responden, serta menyiapkan media dengan menarik, sehingga diharapkan materi dapat tersampaikan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. PENUTUP Kesimpulan Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan ceramah tentang kesehatan reproduksi terhadap peningkatan pengetahuan remaja. Saran Perlu dikembangkan pendidikan kesehatan ceramah dilingkungan sekolah, dengan menambilkan media yang lebih kreatif, karena menurut penelitian pendidikan kesehatan terbukti dapat meningkatkan pengetahuan remaja. DAFTAR PUSTAKA Darma, K. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: Trans Info Media. Frantin F. K, dkk. 2015. Pengaruh Promosi Kesehatan Reproduksi Remaja terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SMP Negeri 08 Belitung. Politeknik Kemenkes Manado. Jurnal Ilmiah Bidan. Istichomah. 2004. Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Hipertensi Kehamilan terhadap Pemeliharaan Tekanan Darah Ibu Hamil di Puskesmas Pundong Bantul. Yogyakarta: Jurnal Kesehatan Surya Medika. Kusmiran E. 2 0 1 1. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo. 2012. Promosi Kesehatan di Sekolah: Jakarta: Rineka Cipta. Nasotion, Lilestina. 2012. Pengaruh Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja terhadap Perilaku Seksual Pranikah di Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan KB dan Keluarga Sejahtera. BKKBN. Pius. 2001. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Refika Aditama. Potter dan Perry. 2010. Fundamental of Nursing: Fundamental keperawatan: Buku 1: Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika. Rijal. 2015. Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Reproduksi terhadap pengetahuan dan Sikap tentang perilaku seksual pada remaja di SMP Negeri 2 Galur Kulon Progo. Yogyakarta: Naskah Publikasi. Septiana. 2014. Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan Reproduksi di SMP Islam Ruhuma Ciputat. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja. Diunduh 20 November 2016, dari http://www. Kesga.kemkes.go.id. Yuliana, Sekarwana, dan Susanti. 2014. Pengaruh Edukasi Sebaya terhadap 50

Jurnal Keperawatan Komprehensif Vol. 3 No. 1, Januari 2017: 45-51 Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Kebersihan Gigi Dan Mulut pada Anak Usia Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kebon Hui Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Tesis. Universitas Padjadjaran: Bandung. Tidak Dipublikasikan. Zioleny, R., Kimzeke, G., Stakic, S., Bruyn, M.D., et al (2000). Peer education training of trainers manual: Youth peer education elektronik resources. Diunduh 24 November 2016, dari http://www.aidsmark.org/ipc.en/pdf. 51