BAB V PENERAPAN KONSEP

dokumen-dokumen yang mirip
5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

BAB V KONSEP RANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA. ±4000 org b. Debarkasi Penumpang

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL

BAB II Manusia, Aktifitas dan Ruang

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB IV DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB VI : DESAIN RANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Bab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

Pelabuhan Teluk Bayur

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

PURWOKERTO EXPO CENTER Oleh : Larasati Probosiwi,, Budi Sudarwanto, Agung Dwiyanto

Development Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB IV KONSEP PERENCAAAN DAN PERANCANGAN

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STASIUN KA BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAGIAN DESKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5 BAB V KONSEP PERANCANGAN

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SOLO MOVIES AREA

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Transformasi pada objek

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

TUJUAN JENIS KEGIATAN. Latar Belakang Pemilihan OBJEK

BAB III: DATA DAN ANALISA

lib.archiplan.ugm.ac.id

BAB VI LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Program Perencanaan Arsitektur Aspek Fungsional

BAB III ANALISA 3.1 ANALISA TAPAK

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Main Entrance. Pusat Perbelanjaan. Apartemen 1 Unit Kamar Tidur

BAB V KONSEP. Gambar 5. 1 Konsep Dasar. Sumber: dokumentasi pribadi, 2015

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

Hal ini dengan tujuan akhir agar setiap bagian dari bangunan yang didesain dapat menghidupkan kembali daerah sekitar stasiun Gubeng.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

STUDIO PERANCANGAN TUGAS AKHIR. 4.1 Analisis Kegiatan Dalam Ruang Pamer. MAIN ENTRANCE GEDUNG/HALL Kegiatan: membeli tiket mencari informasi.

BAB VI Konsep Perencanaan Dan Program Dasar Perancangan

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL RANCANGAN

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM HOTEL BINTANG 3 DENGAN KONSEP REFUNGSIONAL DAN PENGEMBANGAN GEDUNG EXIM

BAB V KONSEP RANCANGAN

BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING. Dalam desain Gedung Kantor LKPP terdapat 13 point target


BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING CENTER DI YOGYAKARTA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Sampit. Desain Shopping Arcade ini juga merespon akan natural setting, Dalam aktivitas urban, desain Shopping Arcade dapat menjadi

semarang exhibition center LEMBAR PENGESAHAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG EXHIBITION CENTER

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

SOLO MICE HALL DENGAN PENERAPAN ANALOGI PENDHAPA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB V PENERAPAN KONSEP 5.1 Konsep Kawasan Integrated Convention & Exhibition Center Konsep bangunan sesuai dengan tujuan utamanya yaitu fleksibiltas. Hal-hal yang diperhatikan: - Akses dan sirkulasi - Fleksibilitas dan kemudahan adaptasi fungsi ruang - Integrasi antarbangunan dan antarruang 5.2 Konsep Sirkulasi 5.2.1 Trial & Error Gambar 5.1 Trial & Error Sirkulasi 1 Analisis dimulai dengan melihat potensi arus pengunjung terbesar

Gambar 5.2 Trial & Error Sirkulasi 2 Alur utama adalah Masuk > Drop Off > Keluar dengan alur yang jelas Gambar 5.2 Trial & Error Sirkulasi 2 Dibuat beberapa titik yang direncanakan untuk meletakkan bangunan. Arus keluar dikonsentrasikan pada alur keluar utama.

Gambar 5.3 Trial & Error Sirkulasi 3 Jalur Drop Off dibuat lebar untuk menghindari kemacetan dalam site. Gambar 5.4 Trial & Error Sirkulasi 4 Beberapa titik masa bangunan diletakkan. Gambar 5.5 Trial & Error Sirkulasi 5

Konsep sirkulasi utama per bangunan di masukkan dan dihubungkan satu sama lain. Gambar 5.6 Trial & Error Sirkulasi 6 Konsep integrasi antarbangunan dalam site. Gambar 5.7 Trial & Error Sirkulasi 7 Konsep utama bahwa setiap bangunan memiliki sirkulasi utama sendiri Gambar 5.8 Maket studi gubahan masa dan sirkulasi Sumber: dokumen penulis

Gambar 5.9 Konsep Penyusunan Sirkulasi 1 Hotel memiliki sifat yang lebih privat dari bangunan lainnya, oleh karena itu, sirkulasi kendaraan terpisah baik yang di atas bangunan maupun di basement. Akan tetapi sirkulasi penghubung di basement diperuntukkan bagi pengguna yang berjalan kaki. Gambar 5.10 Konsep Penyusunan Sirkulasi 2 Konsentrasi pada pengaturan sirkulasi bangunan Exhibition & Convention Center serta hubungannya dengan bangunan-bangunan pendukung lainnya.

Gambar 5.11 Konsep Penyusunan Sirkulasi 3 Alternatif 1: Drop off diletakkan di sisi Selatan Bangunan Exhibition untuk memperpanjang alur masuk kendaraan. Ternyata hal ini mengakibatkan crossing lebih banyak terjadi. Gambar 5.12 Konsep Penyusunan Sirkulasi 4 Alternatif 2: Drop off diletakkan sisi kiri bangunan Exhibition. Hal ini memperpendek jalur drop off.

Gambar 5.13 Konsep Penyusunan Sirkulasi 5 Alternatif 3: Drop off diletakkan di sisi Utara bangunan. Jalur masuk dari sisi Barat bangunan. Hal ini menyebabkan user harus memutar dan tidak sesuai urutan Masuk, Drop Off, Parkir / Keluar / Kembali ke Drop Off. Gambar 5.14 Konsep Penyusunan Sirkulasi 6 Alternatif 4: Drop Off di sisi utara. Jalur masuk melalui sisi Timur. Hal ini paling efisien karena kendaraan masuk pada pintu utama potensi arus masal, serta sesuai urutan, sehingga pengguna tidak harus memutar.

Gambar 5.15 Konsep Penyusunan Sirkulasi 7 Alternatif 5: Drop Off di sisi utara, alur masuk di sisi Timur yang mengharuskan pengguna memutar. Drop Off convention di sisi Selatan, hal ini memperpendek sisi drop off. Gambar 5.16 Konsep Penyusunan Sirkulasi 8 Alternatif 6: Dropoff Convention di sisi Timur. Hal ini dianggap paling efisien.

Gambar 5.17 Konsep Penyusunan Sirkulasi 9 Alternatif sirkulasi service dan loading. Keuntungannya, sirkulasi ini memudahkan pengaturan sirkulasi pengguna biasa, akan tetapi dengan jalur yang memutar, truk besar dan kontainer tidak memiliki ruang yang cukup. Gambar 5.18 Konsep Penyusunan Sirkulasi 10 Alternatif penggabungan sirkulasi pengguna dan servis.

Gambar 5.19 Konsep Penyusunan Sirkulasi 11 Alternatif sirkulasi servis: membuat satu jalur khusus servis. Keuntungannya, truk besar dan kontainer dapat masuk. Untuk pengaturan sirkulasi supaya tidak mengganggu jalur pengguna biasa perlu diperhatikan. Gambar 5.20 Konsep Penyusunan Sirkulasi 12 Alternatif menggabungkan jalur sirkulasi linier satu jalur servis dengan jalur pengguna biasa.

Gambar 5.21 Konsep Penyusunan Sirkulasi 13 Alternatif menggabungkan kedua jalur servis (linier dan memutar) dengan alur sirkulasi pengguna biasa. Terjadi banyak crossing dan jalur-jalur terkesan tidak jelas. Gambar 5.22 Konsep Penyusunan Sirkulasi 14 Alternatif basement. Adanya penggabungan struktur bangunan Exhibition, Convention, Parking Building untuk memuat tambahan area parkir di basement.

Gambar 5.23 Konsep Penyusunan Sirkulasi 15 Zonasi alternatif peletakan masa bangunan dan jalan sebagai alur sirkulasi. Gambar 5.24 Konsep Sirkulasi Umum Exhibition Sirkulasi pengunjung, exhibitor, planner untuk Exhibition Center

Gambar 5.25 Konsep Sirkulasi Umum Convention Sirkulasi pengunjung, tamu dan planner untuk Convention Center Gambar 5.26 Konsep Sirkulasi Servis dan Loading Sirkulasi servis dan loading barang untuk Convention & Exhibition Center

Gambar 5.27 Konsep Sirkulasi Keseluruhan Sirkulasi keseluruhan untuk Exhibition & Convention Center Gambar 5.28 Konsep Alternatif Connecting Bridge Gambar 5.29 Konsep Terpilih Perletakan Masa Bangunan

Beberapa crossing perlu dianalisis lebih lanjut. Beberapa alternatif sebelumnya memiliki beberapa kelemahan: a. Bagi pengunjung Exhibition, setelah melalui Drop Off, jalur parkir kurang terlihat b. Adanya perpotongan jalan-jalan yang berpotensi menyebabkan kemacetan karena arah belok yang tidak sempurna. Diputuskan untuk menukar lokasi Gedung Parkir dan Rumah Utilitas serta memundurkan lokasi bangunan Exhibition. Keuntungan yang didapatkan: a. Pengunjung yang ingin parkir di gedung parkir dapat dengan mudah menemukan jalur menuju gedung parkir (termasuk di mana pintu masuknya). b. Jalur servis lebih simpel dan jalur keluar dapat terpusat seperti yang telah dikonsep sebelumnya. 5.2.2 Sirkulasi Pengunjung Gambar 5.29 Konsep Sirkulasi pengunjung umum, tamu exhibitor dan planner Exhibition & Convention Center 5.2.3 Sirkulasi Exhibitior dan Planner Exhibitor dapat menggunakan jalur umum maupun jalur servis. Ada beberapa alternatif untuk masuk jalur servis. Hal ini untuk memudahkan exhibitor dan planner dalam mengawasi loading barang dan melakukan pengaturan pada event.

5.2.4 Sirkulasi Service & Loading Gambar 5.30 Konsep Sirkulasi Service dan Loading Exhibition & Convention Center Sirkulasi servis dan loading cenderung linier dan satu arah. Hal ini memudahkan sirkulasi terutama untuk kendaraan-kendaraan besar seperti truk dan kontainer.

Gambar 5.31 Konsep Sirkulasi Gabungan Exhibition & Convention Center dan Parkir Basement Gabungan sirkulasi umum dan servis. Terdapat beberapa crossing antara jalur umum dan servis, tetapi telah diminalisir dengan alur yang linier. Hal ini tidak mengganggu aktivitas selama pameran, karena aktivitas loading dan servis yang berat dan padat terjadi sebelum dan pasca event.

5.3 Konsep Tata Masa Bangunan Gambar 5.32 Konsep Perletakan Tata Masa Bangunan dan Sirkulasi Exhibition & Convention Center Konsep tata masa bangunan dan jalan sirkulasi setelah dilakukan trial & error. 5.4 Konsep Fungsi Gambar 5.33 Konsep Multifungsi pada penggunaan fungsi ruang

Untuk mendukung fungsi, menerapkan konsep Multifungsi dan memaksimalkan ruang-ruang yang ada, beberapa ruang dapat digunakan secara fleksibel dan dan bersama-sama. 5.5 Konsep Ruang Tabel 5.1 Skema Kebutuhan Ruang Kegiatan Utama Kegiatan Utama Jenis Kegiatan Konvensi, Konferensi, Konggress, Lauching produk, Konser Seminar, Workshop, Simposium, Forum, Panel Diskusi, Wisuda, Pernikahan Pameran (Exhibition) Pengguna Aktivitas Detail Delegasi, Kepala Negara, Utusan, Umum Presentor, Umum, Utusan Penyelenggara, Peserta, Pengunjung Komunikasi dalam forum besar, Pertunjukan Pertemuan dan Acara Komunikasi Produk Aktivitas Sidang, Rapat besar, Penyampaian makalah, Diskusi, Presentasi, Istirahat, Pertunjukan, Wisuda Pertemuan ilmiah, Wisuda, Pernikahan, Promosi Produk, Training, dll Pameran, Transaksi, Hiburan, Presentasi Produk Sumber: penulis Kebutuhan area dan pendukung Ruang pertemuan besar >500m 2 dan fasilitas pendukung, ruang akustik, kursi Luas ruang sedang sampai besar 30m 2 500m 2 Luas ruang besar >1000m 2, luas fleksible, memiliki hubungan dengan ruang konferensi, dapat indoor maupun outdoor Kebutuhan Ruang Lobby, Main Hall, Ballroom, Meeting Room, Lounge, VIP Room, Interpreter Room, Press Room, Telecomunicati on Room, Control Room, Bonded Warehouse

Jenis Kegiatan Akomodasi Food Court dan Restoran Pusat Informasi dan Souvenir Tabel 5.2 Skema Kebutuhan Ruang Kegiatan Pendukung Kegiatan Pendukung Pengguna Aktivitas Detail Delegasi, Peserta, Penyelenggara, Pameran Pemilik Restoran, Penyelenggara, Delegasi, Peserta, Umum Penyewa, Penyelenggara, Delegasi, Peserta, Umum Penginapan Makan dan Minum Informasi dan Belanja Aktivitas Penginapan dan fasilitasnya Makan, Minum, Perjamuan Pusat Informasi, Business Center, Belanja souvenir khas, Convinient Store Sumber: penulis Kebutuhan area dan pendukung Bangunan hotel Space Foodcourt dan Space Restoran bermodul Beberapa ruang luas sedang, Memiliki penanda jelas, Ada di beberapa titik bangunan Kebutuhan Ruang Bangunan Hotel, Restoran, Foodcourt, Coffee Shop, Shopping Arcade, Pusat Infomasi dan Travel Agent, Business Center, Pos, Bank, Money Changer

Jenis Kegiatan Servis untuk Fasilitas Bangunan Perawatan Bangunan Gedung Keamanan Administrasi dan Marketing Tabel 5.3 Skema Kebutuhan Ruang Kegiatan Servis Kegiatan Servis dan Pengelolaan Pengguna Aktivitas Detail Staf dan karyawan Karyawan Staf Keamanan Staf Pimpinan Pelayanan Acara dan Kegiatan Perawatan Bangunan Pelayanan keamanan Perkantoran Aktivitas Pelayanan Kendaraan, Pusat Informasi, Pengelolaan, Marketing, Penyimpanan, dsb Kebersihan bangunan, teknis dan utilitas bangunan Pengawasan, Kontrol Marketing dan Administrasi Sumber: penulis Kebutuhan area dan pendukung Ruangruang pendukung fasilitas dan kantor kebutuhan staf Ruang kontrol, ruang karyawan Ruang kontrol dan CCTV Ruang Tamu, Meeting, Pimpinan, Staf, Istirahat Kebutuhan Ruang

5.5.1 Konsep Fleksibilitas Komponen-Komponen Bangunan Tabel 5.4 Data Fleksibilitas dan Persyaratan Komponen Bangunan

Sumber: Accoustics and Sound Insulation, 2009, Lawson, Freed. 1981. Conference, Convention, and Exhibiition Facilities, analisis penulis

5.6 Konsep Bentuk 5.6.1 Konteks Lingkungan Gambar 5.34 Konsep Ruang Terbuka di atas Bangunan Salah satu tanggapan dari konteks lingkungan yang ada di sekitarnya adalah dengan memberikan ruang publik yang sekaligus dapat digunakan untuk keperluan eksibisi serta dapat menjadi daya tarik bangunan. Salah satunya dengan memberikan ruang terbuka di atas bangunan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan menambahkan ruang terbuka ini: a. Struktur bentang panjang Struktur bentang panjang tanpa kolom diperlukan untuk bangunan exhibisi. Dengan ruang terbuka yang dapat diberi beban hidup dan beban tambahan lainny, maka struktur menggunakan beton. Alternatifnya dengan menggunakan sisi bagian depan untuk aktivitas, sedangkan sisi belakang tetap menggunakan struktur bentang panjang biasa tanpa boleh digunakan untuk aktivitas. b. Keamanan Dengan adanya akses menuju ke atas bangunan, keamanan harus diperketat terutama akses-akses dari atap untuk masuk ke dalam bangunan. 5.6.2 Public Area Selain menambahkan ruang terbuka di atas bangunan, beberapa titik di site dapat digunakan secara multifungsi, seperti area parkir outdoor yang suatu waktu dapat digunakan sebagai area pameran outdoor maupun festival.

5.6.3 Sebagai Landmark Gambar 5.35 Konsep Masa Bangunan Convention & Exhibition Center Bentuk mengikuti fungsi. Setelah itu dilakukan beberapa desain arsitektural yang disesuaikan dengan konteks makro maupun mikro lingkungannya, sehingga dapat menjadi salah satu landmark kota. 5.6.4 Menggabungkan elemen formal dan informal Gambar 5.36 Konsep Masa dengan elemen informal Ide desain untuk menggabungkan elemen formal dan informal, misalnya dengan menambahkan elemen membran yang fleksibel penggunaannya pada beberapa titik bangunan. Sehingga bangunan terlihat lebih atraktif dan memiliki daya tarik untuk mendatangkan masa. 5.6.5 Ruang dan Facade Bentuk bangunan Convention & Exhibition Center cenderung form follow function dalam usaha memaksimalkan penggunaan ruang dan keefektifitasannya. Struktur yang dibutuhkan (bentang lebar dengan minimum kolom) juga akan

mempengaruhi bentuk bangunan secara keseluruhan. Berikut konsep keruangan Integrated Convention & Exhibition Center: Gambar 5.37 Konsep Double Drop Off Convention Building Bangunan Convention memiliki façade menghadap ke Barat dan memiliki alur sirkulasi sendiri. Memiliki 5 lantai, bangunan ini membutuhkan sirkulasi dobel sehingga jika ada dua atau lebih acara yang bersamaan, area drop off dapat lebih banyak dan mengurangi kemacetan. Gambar 5.38 Konsep Double Drop Off Convention Building

Gambar 5.39 Konsep pembagian ruang Convention Building Gambar 5.40 Konsep zonasi Lantai Convention Building Pada Convention Building, setiap lantai memiliki area servis. Selain itu, Business Center, Lounge, Gudang dan Lavatory terdapat pada semua lantai kecuali basement. Kantor pengelola berada di lantai dasar dan lantai paling atas (lebih besar) untuk memudahkan pengelolaan. Auditorium membutuhkan rangka atap yang kuat dan ruang tanpa kolom, sehingga berada di lantai teratas dengan ruang pre-function yang luas.

Bangunan Exhibition yang efisien adalah bangunan berlantai satu. Alternatif atap ringan maupun datar dengan berbagai konsekuensi. Atap dapat digunakan sebagai tempat aktivitas pada sisi-sisi tertentu. Gambar 5.41 Konsep ruang-ruang terbuka Exhibition Hall Exhibition Hall memiliki sebuah ruang besar yang dapat dibagi menjadi empat bagian sama besar, masing-masing seluas 5.000m 2. Masing-masing hall ini memiliki fasilitas yang sama: Registration Spot, Loading Bay, Lavatory, Office. Gambar 5.42 Konsep Pembagian Ruang Exhibition Hall

Gambar 5.43 Konsep Zonasi Exhibition Hall Sisi lobby Barat dan Timur memiliki dua lantai untuk fasilitas seperti kantor, arcade, restoran, dan lain sebagainya. Gambar 5.44 Konsep Zona Loading dan Service Exhibition Hall Gambar 5.45 Konsep Area Depan Exhibition Hall

Gambar 5.46 Konsep skematik bangunan Gambar 5.47 Konsep skematik konstruksi dasar bangunan Exhibition Gambar 5.48 Konsep skematik alternative bangunan

Gambar 5.49 Konsep skematik lobby Exhibition 5.7 Konsep Struktur dan Utilitas Untuk mendukung fungsi-fungsi di dalam bangunan serta memaksimalkan kefektivitasan ruang, banyak ruang yang membutuhkan konstruksi bebas kolom dengan struktur bentang lebar. Penambahan ruang semi basement untuk area pameran dan basement untuk parkir memaksimalkan penggunaan area yang dapat digunakan (hasil dari pembuatan pondasi) Struktur yang digunakan merupakan struktur bangunan permanen baik pada dinding, lantai, kolom, balok, atap. 5.7.1 Bentang Lebar Struktur bentang lebar pada bangunan exhibition menggunakan space truss dan plane truss. Jarak antar kolom pada basement 9m untuk memudahkan pengaturan parkir. Struktur bangunan exhibition bagian depan digunakan untuk ruang terbuka di atap, sehingga menggunakan konstruksi beton bertulang.

Gambar 5.50 Struktur Baja Bentang Lebar Sumber: http://www.pfeifer.de 5.7.2 Sistem Utilitas Sistem jaringan air dan limbah memiliki sistem berbeda antara bangunan convention & exhibition dengan hotel. Sistem transportasi dalam bangunan menggunakan elevator, escalator, dan tangga biasa. Sistem AC pada exhibition center disesuaikan dengan kebutuhan dengan perhitungan bahwa untuk mendinginkan setiap 60m 3 ruangan, membutuhkan 1 PK. Sistem AC yang digunakan adalah Water Cooled System dengan perlengakapannya diletakkan pada rumah utilitas.

Gambar 5.51 Sistem AC Water Cooled System Sumber: http://www.buildings.com 5.7.3 Keselamatan dan Keamanan Sistem Fire Protection diantisipasi dengan pemasangan heat, smoke, fire detector, sprinkle, dan hydrant. Sumber air pada hydrant akan mempengaruhi kapasitas ground tank. Perhitungan jumlah dan jarang tangga darurat pada bangunan serta pintu keluar disesuaikan dengan standar keselamatan dan keamanan bangunan.