8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Remaja 1. Definisi Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan masa dewasa. Dalam masa ini, remaja itu berkembang kearah kematangan seksual, memantapkan identitas sebagai individu yang terpisah dari keluarga, dan menghadapi tugas menentukan cara mencari mata pencaharian (Atkinson Rita L, 1999).
9 2. Batasan Usia Remaja Mengenai batasan usia seorang anak dikatakan remaja, apabila: a. Menurut WHO mendefinisikan bahwa anak bisa dikatakan remaja apabila telah mencapai umur 10 19 tahun. b. Dalam UU No. 4 tahun 1979 mengenai kesejahteraan anak, remaja adalah individu yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah. c. Menurut UU Perkawinan No. 1 tahun 1974, anak dianggap sudah remaja apabila sudah cukup matang untuk menikah yaitu umur 16 tahun untuk anak perempuan dan 19 tahun untuk anak laki laki. d. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, menganggap remaja bila sudah berusia 18 tahun yang sesuai dengan saat lulus dari sekolah menengah. 3. Perkembangan fisik pada remaja Perkembangan fisik remaja berhubungan erat dengan mulainya pubertas. Adanya pertumbuhan ciri ciri seksual sekunder seperti perkembangan alat kelamin luar, peningkatan tinggi badan, dan perubahan suara pada laki laki, sedangkan pada wanita adanya pembesaran payudara dan pinggul lebih lebar, serta di tandai dengan pertumbuhan badan yang pesat (Tim Pembina UKS, 2004). 4. Perkembangan psikososial remaja
10 Pada masa remaja juga mengalami perubahan perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan, dan tanggung jawab yang dihadapi. Pada masa ini remaja mulai tertarik pada lawan jenis. Remaja putri akan terlihat atraktif sedang remaja laki laki ingin terlihat sifat kelaki lakiannya. Beberapa perubahan mental yang juga terjadi adalah berkurangnya kepercayaan diri seperti malu, sedih, khawatir, dan bingung. Remaja juga merasa canggung dengan lawan jenis, remaja akan lebih sering pergi bersama sama dengan temannya daripada tinggal di rumah, dan cenderung tidak menurut pada orangtuanya, mencari perhatian serta sering bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Hal ini akan membuat remaja lebih mudah terpengaruh oleh temannya. Remaja putri sebelum menstruasi akan menjadi sangat sensitif, emosional, dan khawatir tanpa alasan yang jelas (Santrock, 2003). 5. Perkembangan seksual pada remaja Pematangan seksual pada perempuan lebih jelas dibandingkan dengan anak laki laki. Menarche atau permulaan haid dipakai sebagai tanda permulaan pubertas. Menarche merupakan ukuran yang baik, karena hal itu menentukan salah satu ciri pematangan seksual yang pokok (Monks FJ, 2002).
11 Di awal masa pubertas, hormone seseorang akan aktif memproduksi 2 jenis hormone pertumbuhan yaitu Follicle Stimulating Hormon (FSH) dan Luteinizing Hormon (LH). Pada anak perempuan, kedua hormone tersebut merangsang pertumbuhan estrogen dan progesteron. Peningkatan kedua kadar hormon tersebut akan menyebabkan terjadinya perkembangan payudara, rahim, ovarium, dan dimulainya siklus menstruasi yang pertama (menarche) (Setiono, 2000). Kejadian yang terpenting dalam pubertas adalah timbulnya haid yang pertama kali (menarche). Walaupun demikian menarche merupakan gejala pubertas yang lambat. Peristiwa yang pertama terjadi adalah pertumbuhan payudara (thelarche), kemudian tumbuh rambut kemaluan (pubarche), disusul dengan tumbuhnya rambut pada aksila. Barulah terjadi menarche yang merupakan periode pertama menstruasi (Sastrawinata, 1995). B. Menarche Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang usia 10 16 tahun atau masa awal remaja (Ferryefendi, 2007).
12 Menurut Semmelweis menyatakan bahwa 100 tahun yang lalu umur gadis gadis Vienna pada waktu menarche berkisar antara 15 19 tahun. Saat ini banyak negara termasuk Indonesia, usia menarche cenderung menurun, ratarata sekitar 13 tahun. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh nutrisi yang baik, derajat kesehatan yang meningkat, faktor genetik, dan faktor pengaruh luar. Keadaan gizi yang semakin baik akan mempercepat pertumbuhan organ organ seksual manusia dan hubungan antara jenis yang serba permisif sehingga mempercepat kematangan tubuh. Penelitian diatas juga didukung penelitian di Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa usia rata rata menarche terus menurun rata rata 4 bulan tiap dekade selama beberapa abad ini (Santrock, 2003). Faktor faktor yang mempengaruhi usia menarche (Llewellyn Jones 1997), yaitu: 1. Faktor ras dan genetik Dalam penelitian sebelumnya didapatkan perbedaan rata rata umur menarche pada beberapa macam ras. Di Inggris menarche datang pada usia 13 tahun, sedangkan di Amerika Serikat rata rata usia menarche 12,5 tahun. 2. Faktor sosial ekonomi
13 Usia menarche yang lebih muda pada golongan tingkat sosial ekonominya baik,maka akan berpengaruh juga pada keadaan gizi anak. 3. Faktor tempat Hasil beberapa penelitian menjelaskan gadis gadis di kota mendapatkan menarche pada usia yang lebih muda daripada gadis gadis di desa. Dikarenakan gadis gadis di kota dapat menikmati berbagai fasilitas hiburan seperti video, film, televisi, internet, dan lain lain. Sehingga dapat merangsang produksi hormon seksual lebih dini. 4. Faktor psikis Stres emosional berpengaruh terhadap datangnya menarche, dan juga siklus menarche, serta dapat berakibat terlambatnya menarche atau terhentinya menstruasi tanpa sebab yang jelas. C. Kesiapan remaja menghadapi menarche Kata kesiapan berasal dari kata dasar siap yang diberi imbuhan ke dan an. Kata siap berarti sudah mampu untuk melakukan sesuatu, sedangkan imbuhannya berarti hal, keadaan, atau hasil. Jadi kata kesiapan berarti menunjukkan seseorang sudah mampu untuk melakukan sesuatu (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1999).
14 Menurut Yusuf (2002) terdapat tiga aspek mengenai kesiapan, yaitu: 1. Aspek pemahaman, yaitu pengalaman seseorang terhadap kejadian yang dialaminya. Sejauh mana seseorang mengerti dan mengetahui akan kejadian yang dialaminya juga bisa dijadikan sebagai salah satu jaminan bahwa dia akan merasa siap menghadapi hal hal yang terjadi. 2. Aspek penghayatan, yaitu sebuah kondisi psikologis di mana seseorang merasa siap secara alami bahwa segala hal yang terjadi secara alami akan menimpa hampir semua orang adalah sesuatu yang wajar, normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Serta merasakan keyakinan yang tinggi, dalam hal pandangan religi (Islam), menstruasi merupakan suatu anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada perempuan karena hal tersebut merupakan salah satu tanda kesempurnaan perempuan. Disisi lain datangnya menstruasi merupakan tanda bahwa seorang anak perempuan sudah baligh (sampai pada umurnya), sehingga dia sudah harus mengerjakan kewajiban yang ada di dalam ajaran agama (Yusuf, 2004). Apabila seseorang telah mempunyai pengetahuan akan sesuatu hal, maka alangkah baiknya bila kemudian dia berempati terhadap orang orang yang mengalami kejadian tersebut disertai kandungan mental positif dalam memaknainya.
15 3. Aspek kesediaan, yaitu suatu kondisi psikologis di mana seseorang sanggup atau rela untuk berbuat sesuatu sehingga dapat mengalami secara langsung segala hal yang seharusnya dialami sebagai salah satu proses kehidupannya. Berkaitan dengan menarche, sebuah kesiapan memang sangat diperlukan untuk menghadapinya. Hal ini dikarenakan menarche merupakan peristiwa yang sangat penting dalam perkembangan hidup seorang wanita dan tidak semua meresponnya secara positif, bahkan ada yang menganggap sebagai pengalaman traumatis (Noe, 1999). Fase tibanya haid ini merupakan satu periode di mana seorang anak perempuan telah benar benar siap secara biologis menjalani fungsi kewanitaannya. Gejala yang sering terjadi dan sangat mencolok pada haid pertama adalah kecemasan atau ketakutan (Zein, 2005) Menarche sebagai salah satu perubahan biologi yang mencolok sangat dipengaruhi emosi. Di satu pihak seorang gadis mempunyai potensi keibuan dan di pihak lain disadari seperti penyakit bulanan. Pada satu pihak gadis merasa sangat feminim, sedang di pihak lain ia telah jelas dengan seksualnya dan harus lebih menyadari tentang tanggung jawabnya (Kartono, 1995). Pengalaman secara psikoanalitis menunjukkan bahwa ada reaksi reaksi psikis tertentu saat haid pertama. Timbul proses yang disebut Helena Portsch
16 sebagai kompleks kastrasi atau trauma genetalis. Pada beberapa peristiwa trauma genetalis muncul gambaran gambaran fantasi yang aneh disertai kecemasan kecemasan dan ketakutan ketakutan yang tidak riil juga perasaan berdosa dan juga perasaan bersalah yang semuanya dikaitkan dengan perdarahan pada organ kelamin pada proses haidnya. ( E. Saringendyanti, 1998). Suatu peristiwa yang menjadi bagian dari proses pendewasaan merupakan salah satu stresor yang berkaitan dengan fase fase perkembangan timbulnya gangguan penyesuaian yang terjadi dalam jangka waktu relatif pendek (Murni, 1998 dalam Erma,2006). Gejala yang sering terjadi sangat mencolok pada peristiwa haid pertama adalah ketidaksiapan yang diperkuat oleh keinginan untuk menolak proses fisiologis. Sehingga banyak peristiwa haid pertama yang di hayati oleh anak gadis sebagai suatu pengalaman traumatis (E. Saringendyanti, 1998) Reaksi individual anak anak gadis pada saat menarche bervariasi antara lain perasaan tidak enak, rasa mual dan ingin muntah, cepat lelah dan juga diliputi suasana depresi, sedih, serta tertekan. Apabila reaksi anak gadis pada haid pertamanya merupakan reaksi penolakan, maka kejadian ini bisa menyebabkan proses reaksi pengereman fungsional. Artinya karena ketidaksiapan tersebut ada beberapa fungsi fisik dan psikis akan mengalami hambatan (Kartono, 1995).
17 Keadaan pikiran dan persiapan gadis remaja yang menghadapi menarche sebagai peristiwa emosi dapat mempengaruhi persepsi terhadap diri sendiri dan reaksi terhadap menstruasi selanjutnya. Dan juga memerlukan adaptasi yang sulit selama pubertas dan berhubungan dengan respon emosi yang kuat, baik positif maupun negatif (Santrock, 2003).
18 D. Fokus Penelitian Kesiapan dalam menghadapi menarche Aspek pemahaman tentang menarche Aspek penghayatan dalam menghadapi menarche Aspek kesediaan dalam menghadapi menarche Gambar 2.1 Skema fokus penelitian (Yusuf, 2002). E. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah kesiapan remaja putri Sekolah Dasar dalam menghadapi menarche. Untuk menjelaskan variabel tersebut, maka kesiapan menghadapi menarche dikelompokkan tiga yaitu: untuk mengetahui