MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PETANI JAMBU METE

dokumen-dokumen yang mirip
P E N U T U P P E N U T U P

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

Tim Pendampingan PUAP BPTP Jatim

RENCANA KERJA DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id. 1.1 Latar Belakang

IbM Kelompok Tani Buah Naga

I. PENDAHULUAN. Tabel 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun (juta rupiah)

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

Oleh Drs. EKSAN GUNAJATI, M.Si Kepala BAPPEDA Kabupatn Jombang

KOMODITAS PERKEBUNAN UNGGULAN JAWA TIMUR. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010

Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota

BAB I PENDAHULUAN. mengurus dan mengatur keuangan daerahnya masing-masing. Hal ini sesuai

ISU STRATEGIS DAN ARAH KEBIJAKAN

2. JUMLAH USAHA PERTANIAN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016

IBM KELOMPOK MASYARAKAT PETANI BAWANG MERAH DI DESA NUSAJAYA HALMAHERA TIMUR PROVINSI MALUKU UTARA. Sofyan Samad 1, Sundari 2

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. sebuah provinsi yang dulu dilakukan di Indonesia atau dahulu disebut Hindia

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya bahwa sektor pertanian masih

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Bila pada tahun 1969 pangsa sektor pertanian primer

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

I. PENDAHULUAN. tinggi secara langsung dalam pemasaran barang dan jasa, baik di pasar domestik

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Pemberdayaan Kelompok Tani Usaha Budidaya Jamur Tiram Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo. Sapar 1 Muh. Halim Palatte 2 Imran Ukkas 3

MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN

PKM Perajin Tedung Desa Mengwi Di Kabupaten Badung, Bali

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

POSITIONING JAMBU AIR CAMPLONG : SEBUAH KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2009 TENTANG

Diversifikasi Ikan Lele Menjadi Produk Olahan Pangan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Lele

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 109 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

Al-Khwarizmi, Vol.I, Maret

Renstra BKP5K Tahun

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA SEI KEPAYANG TENGAH MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH TEMPURUNG KELAPA

HASIL DAN PEMBAHASAN

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sekitar pulau

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

TABEL II.B.1. KEGIATAN ANEKA USAHA KEHUTANAN DI KABUPATEN/ KOTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 159 TAHUN 1980

Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris memiliki kekayaan alam hayati yang

PELATIHAN PEMBUATAN SELAI LABU PARANG UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI KELUARGA BAGI RT 013/01 KELURAHAN PASAR REBO JAKARTA TIMUR

BAB V RENCANA PROGRAM DAN PRIORITAS DAERAH

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang sedang. berkembang, sebagian besar penduduknya hidup bergantung pada bidang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Program dari kegiatan masing-masing Pemerintah daerah tentunya

PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWATIMUR

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Guna meningkatkan pendapatan, pembudidaya rumput laut perlu

INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE

The 7 th University Research Colloquium 2018 STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 1998 TENTANG

P E N D A H U L U A N

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia terbentang sepanjang

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR

ANALISIS POTENSI DAN DAYA SAING SUB SEKTOR PERIKANAN KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TIMUR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 2 April Juni 2015

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

Tabel I.16. Program/Kegiatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi D.I.Yogyakarta yang Dibiayai oleh APBD Tahun 2007

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG MASALAH Dinamika yang terjadi pada sektor perekonomian Indonesia pada masa lalu

BAB II KELURAHAN TUGU SEBAGAI SENTRA BELIMBING. Letak geografis Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 4 Oktober Desember 2015

DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 21

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2003 TENTANG PEMBANGUNAN JEMBATAN SURABAYA-MADURA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATRIKS RENCANA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. utama dari usaha-usaha pembangunan ekonomi selain menciptakan

Transkripsi:

MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PETANI JAMBU METE Mei Indrawati, Dwi Lesno Panglipursari, Rakhmat Hidayat Kurniawan Universitas Wijaya Putra Email: meiindrawati@uwp.ac.id, dwilesno@uwp.ac.id, kurniawan_syakir@yahoo.com ABSTRAK. Kegiatan ini dilaksanakan di Kecamatan Dasuk Kabupaten Sumenep pada dua desa penghasil utama jambu mete yaitu Desa Jelbudan dan Desa Beringin. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah : 1) peningkatan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Dasuk 2) peningkatan jiwa wirausaha dan ketrampilan masyarakat kecamatan Dasuk 3) peningkatan kemampuan masyarakat petani jambu mete untuk melakukan difersifikasi produk 4) terbentuknya usaha ekonomi masyarakat dan kelembagaan yang terstruktur untuk petani jambu mete. Kegiatan ini menggunakan dua metode yaitu metode pelatihan dan pendampingan. Metode pelatihan meliputi : 1) pelatihan kewirausahaan; 2) pelatihan keterampilan difersifikasi produk jambu mete secara profesional dan 3) pelatihan pemasaran melalui pelabelan kemasan produk yang menarik dan 4) pelatihan tertib administrasi. Sedangkan metode pendampingan meliputi :1) pendampingan alih teknologi difersifikasi produk jambu mete secara profesional; 2) pendampingan penguatan jaringan kegiatan pemasaran dan 3)pendampingan penguatan kelembagaan. Hasil dari kegiatan ini adalah semakin tumbuhnya jiwa wirausaha pada masyarakat Kecamatan Dasuk. Dimana untuk saat sekarang pada jiwa masyarakat Dasuk sudah muncul keinginan untuk meningkatkan nilai tambah dengan mengolah jambu mete menjadi selai, sirup, dan lain sebagainya.. Dari sisi pemasaran, mereka sudah mampu untuk membuat label-label pada aneka macam kemasan produk mereka. Dan untuk memperkuat kegiatan usaha diantara para petani jambu mete, telah terbentuk kelompok tani di dua desa tersebut. Kata Kunci: Pelatihan; pendampingan; wirausaha; daya saing PENDAHULUAN 1. Analisis Situasi Kabupaten Sumenep berada diujung timur Pulau Madura, berjarak ± 200 km dari ibu kota Propinsi Jawa Timur. Wilayah ini unik, karena terdiri dari wilayah daratan dan lautan dengan pulau yang tersebar.terletak di antara 113 32'54"-116 16'48" Bujur Timur dan di antara 4 55'- 7 24' Lintang Selatan. Kabupaten Sumenep memiliki potensi sumberdaya alam dan potensi sosial ekonomi yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehjateraan masyarakat. Namun potensi sumber daya alam Kabupaten Sumenep belum sepenuhnya diolah secara optimal, sehingga nilai tambah kekayaan alam tersebut belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat. Salah satu wilayah yang ada di Kabupaten Sumenep yang punya potensi untuk berkembang dan menjadi masyarakat yang lebih mandiri adalah Kecamatan Dasuk. Kecamatan Dasuk merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sumenep yang memiliki luas wilayah 64,50 km 2, dengan 15 Desa yang ada diwilayahnya. kecamatan ini sebelah utara berbatasan dengan laut Jawa, Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Batu Putih, Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Rubaru dan sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Ambuten. Memiliki lahan sawah 534,54 ha dan lahan kering 5915,39 ha. Kecamatan ini merupakan penghasil hasil perkebunan untuk buah Jambu Mete terbesar di Kabupaten Sumenep. Hasil ini terutama diperoleh dihasilkan di Desa Jelbudan dan Desa Beringin. Hasil biji Jambu Mete dari wilayah ini banyak yang dipasarkan keluar pulau dan luar negeri. Sayangnya, tingkat kesehjateraan petani perkebunan dan masyarakat di wilayah ini secara umum masih relatif rendah. Berdasarkan data dari Dinas perkebunan Propinsi Jawa Timur tahun 2012, Kabupaten Sumenep memiliki luas area produksi Jambu Mete terluas di Jawa Timur. bahwa kabupaten Sumenep adalah Kabupaten penghasil Jambu Mete terbesar di Jawa Timur. Tabel 1 menunjukkan data luas area perkebunan Jambu Mete yang ada di Kota/ Kabupaten di Jawa Timur. 187

Tabel 1. Luas Area Produksi Jambu Mete di Kabupten/Kota Jawa Timur No Wilayah Produksi Area (Ha) 1 Kabupaten Sumenep 12,258 2 Kabupaten Sampang 10,619 3 Kabupaten Bangkalan 9,466 4 Kabupaten Ngawi 3,083 5 Kabupaten Pamekasan 2,419 6 Kabupaten Pacitan 2,118 7 Kabupaten Tuban 1,526 8 Kabupaten Probolinggo 1,302 9 Kabupaten Ponorogo 1,314 10 Kabupaten Nganjuk 1,092 11 Kabupaten Kediri 1,064 12 21 kabupaten/kota ain 6,642 Jumlah 52,903 Sumber : Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Timur, 2012. Permasalahan yang dihadapi adalah bahwa selama ini hasil pengolahan buah jambu mete belum memberikan nilai ekonomi yang maksimal bagi masyarakat, petani menjual produknya dalam bentuk biji/gelondong mete dan limbah dari jambu mete dibuang begitu saja. Akibatnya nilai ekonomis yang di dapat dari komoditas jambu mete belum bisa dimaksimalkan. Hal inilah yang menyebabkan tingkat kesejahteraan petani jambu mete secara umum masih relatif rendah. Padahal, seandainya buah jambu mete bisa diolah lebih lanjut sebagai bahan dasar untuk berbagai jenis komoditas olahan bahan makanan, maka hal ini akan bisa berdampak pada peningkatan kesehjateraan petani Jambu mete. 2. Permasalahan Wilayah Permasalahan yang dijumpai dalam mengoptimalkan peran masyarakat antara lain adalah : 1. Kualitas sumberdaya yang rendah, dengan tingkat pendidikan yang rendah. 2. Kurangnya kemampuan masyarakat untuk meningkatkan diversifikasi produk yang memiliki nilai jual tinggi. 3. Kemajuan teknologi dan teknik pemasaran hasil perkebunan jambu mete masih belum memadai. 4. Masih kurangnya inovasi untuk memproses bahan limbah jambu mete menjadi bahan yang berguna dan memiliki nilai ekonomi. 5. Keterbatasan dana, sarana dan prasarana untuk pengembangan program. 3. Solusi yang Ditawarkan Untuk menjadikan penduduk Kecamatan Dasuk, bisa lebih mandiri dan sejahtera, maka perlu ada penanganan dari beberapa aspek yaitu : 1. Aspek pendidikan, melalui penyuluhan kewirausahaan dan penyuluhan tentang kemampuan petani jambu mete dalam membuat laporan keuangan sederhana. 2. Aspek agribisnis dan teknologi pangan, melalui pengenalan teknologi tepat guna bagi pengolahan jambu mete. 3. Aspek manajemen, terutama manajemen pemasarannya, yang bisa dilihat dari sisi kemasan produk, pelabelan sampai pada distribusi pemasarannya. 4. Aspek kelembagaan, melalui penguatan kelompok tani. 4.Target Luaran Target luaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik melalui pemanfaatan sumberdaya lokal yang memiliki 188

nilai ekonomi, peningkatan keterampilan dan profesionalisme masyarakat, peningkatan kemampuan masyarakat untuk melakukan diversifikasi produk, serta terbentuknya usaha ekonomi masyarakat dan kelembagaan yang terstruktur untuk petani jambu mete. METODE PELAKSANAAN Metode pelaksanaan kegiatan ini pada dasarnya menggunakan dua pendekatan yaitu : 1) metode kegiatan pelatihan : - pelatihan kewirausahaan - Pelatihan pembuatan laporan keuangan sederhana bagi kelompok tani. - pelatihan keterampilan diversifikasi produk jambu mete secara profesional - pelatihan pembuatan label/pelabelan 2). Metode pendampingan : - pendampingan alih teknologi diversifikasi produk jambu mete secara profesional - pendampingan penguatan jaringan kegiatan pemasaran - pendampingan penguatan kelembagaan Adapun secara proses, metode pelaksanaan untuk masing-masing program solusi untuk memecahkan permasalahan adalah sebagai berikut : Penyuluhan Simulasi Penerapan Pendampingan Bertambahnya keterampilan dan peningkatan jiwa wirausaha pada masyarakat Gambar 1. Alur pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan HASIL YANG DICAPAI 1. Program pendidikan dan Pelatihan kewirausahaan diberikan kepada kelompok masyarakat yang ada Desa Jelbudan dan Beringin, di kecamatan Dasuk baik yang sudah mempunyai usaha maupun yang ingin membuka usaha dalam bentuk penyuluhan, simulasi dan pendampingan. Materi pelatihan/penyuluhan meliputi motivasi wirausaha, manajemen pengembangan usaha, dan pembuatan laporan keuangan sederhana. Dilanjutkan dengan simulasi dari materi yang telah diberikan. Berdasarkan hasil penyuluhan pembuatan laporan keuangan sederhana khususnya pengisian buku arus kas, diketahui bahwa pada kedua kelompok tani yang ada, belum ada pencatatan secara teratur tentang arus kas. Mereka sangat antusius dalam mengikuti kegiatan ini. Diharapkan setelah megikuti ini peserta menerapkannya dalam usaha mereka. Untuk memantau penerapan dari program ini, tim PKW melakukan pendampingan sekaligus sebagai tempat konsultasi bagi masyarakat/peserta jika mereka mengalami kesulitan. 189

Gambar 2. penyuluhan tentang Pembuatan laporan keuangan sederhana bagi Kelompok Tani dan Karang Taruna Desa Beringin Gambar 3. Penyuluhan tentang Pembuatan laporan keuangan sederhana bagi Kelompok Tani dan Karang Taruna Desa Beringin 2. Program pelabelan dan pengemasan produk bagi kelompok tani dilakukan melalui pelatihan, bagaimana melakukan pengemasan dengan media plastik atau kaleng yang benar untuk produk olahan jambu mete baik biji mete maupun diversifikasi produk jambu mete lainnya. Pelabelan diberikan dengan penyuluhan dan pelatihan tentang membuat label produk yang menarik menggunakan program Corel Draw, dimana sebelum penyuluhan dan simulasi, Tim PKW menyerahkan satu set laptop dan printer untuk Desa Jelbudan dan Desa Beringin yang diinstall program Corel Draw. Pengetahuan ini merupakan hal yang baru bagi kelompok tani maupun Karang Taruna di Desa Jelbudan maupun di Desa Beringin. Mereka sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Dengan penyuluhan dan simulasi pembuatan label ini, diharapkan petani mete di kedua desa ini dapat membuat label sendiri yang menarik dan mempunyai nilai jual. Gambar 4. Pelatihan Dasar-Dasar Coreldraw untuk membuat Label Produk dan yang telah dibuat untuk hasil olahan Jambu Mete contoh label 190

3. Penguatan kapasitas kelembagaan bertujuan untuk membentuk gabungan kelompok tani, yang kemudian dilanjutkan dengan membentuk jaringan kelompok tani. Diharapkan dari jaringan kelompok tani ini, maka komunikasi dan kerjasama antar kelompok tani ini bisa dilakukan untuk memperkuat pemasaran produk mereka keluar, bahkan bisa sampai ekspor. Mereka tidak tergantung lagi terhadap tengkulak. Kegiatan ini dilakukan melalui penyuluhan dan simulasi penyempurnaan struktur organisasi, pembuatan struktur organisasi dan papan nama Kelompok Tani untuk desa Jelbudan dan Beringin. Dengan adanya gabungan kelompok tani ini diharapkan dapat menimbulkan sinergi bagi kedua kelompok tani di kedua desa tersebut. Mereka dapat melakukan pengadaan sarana produksi dan pemasaran secara bersama-sama. Gambar 5. Diskusi tentang penguatan kelembagaan Gambar 6. Sertifikat Kelompok Tani Desa Beringin Dari Dinas Pertanian tanaman Pangan 191

Gambar 7. Sertifikat Kelompok Tani Desa Jelbuddan Dari Dinas Pertanian tanaman Pangan 4. Tim telah melakukan pemesanan alat vacuum frying untuk penerapan TTG bagi diversifikasi produk jambu mete berupa kripik jambu mete. Diharapkan dengan adanya penerapan TTG ini, akan semakin banyak pemanfaatan buah jambu mete untuk produk olahan, sehingga diharapkan bisa meningkatkan kesehjateraan petani jambu mete. KESIMPULAN Program pendidikan dan Pelatihan kewirausahaan diberikan kepada kelompok masyarakat Desa Jelbudan dan Beringin Kecamatan Dasuk dalam bentuk penyuluhan, simulasi pembuatan laporan keuangan sederhana, khususnya pengisian buku arus kas dan pendampingan, serta sekaligus sebagai tempat konsultasi bagi masyarakat/peserta jika mereka mengalami kesulitan. Karena sebagian besar dari anggota kelompok tani tidak lulus Sekolah Dasar. Program pelabelan diberikan dengan penyuluhan dan pelatihan tentang membuat label produk yang menarik menggunakan program Corel Draw untuk pelabelan dan pengemasan produk olahan jambu mete baik biji mete maupun diversifikasi produk jambu mete lainnya. Kendala kegiatan ini adalah tidak semua anggota kelompok tani mampu mengoperasikan laptop dan jumlah laptop yang terbatas. Penguatan kapasitas kelembagaan bertujuan untuk membentuk gabungan kelompok tani. Diharapkan komunikasi dan kerjasama antar kelompok tani bisa dilakukan untuk 192

memperkuat pemasaran produk mereka keluar, bahkan bisa sampai ekspor. Mereka tidak tergantung lagi terhadap tengkulak. Kegiatan penguatan kapasitas kelembagaan dilakukan melalui penyuluhan dan simulasi penyempurnaan struktur organisasi. Kegiatan ini juga meliputi pembuatan papan nama dan papan struktur organisasi yang sebelumnya belum ada. Tim telah melakukan pemesanan alat vacum frying untuk penerapan TTG bagi diversifikasi produk jambu mete berupa kripik jambu mete. Dengan adanya penerapan TTG ini, akan semakin banyak pemanfaatan buah jambu mete untuk produk olahan, sehingga diharapkan bisa meningkatkan kesehjateraan petani jambu mete. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik, 2013. Kecamatan Dasuk Dalam Angka 2013. Biro Pusat Statistik Kabupaten Sumenep Jawa Timur, Sumenep. DRPM Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, 2017. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Edisi XI. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Jakarta Pemerintah Kabupaten Sumenep, 2011, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumenep Tahun 2011-2015 RPJMD. Sumenep Saragih, Yan Pieter; Haryadi, Yadi, 1994, METE, Budidaya Jambu Mete. Pengupasan Gelondong. Bogor, Penebar Swadaya. Tribunejatim.com, 2011. Pemprop Jatim akan Bagikan 140.000 biji Jambu Mete. Surabaya 193