HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek

dokumen-dokumen yang mirip
PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagaimana suatu perilaku terbentuk dan factor apa saja yang mempengaruhi.

BAB II TELAAH TEORITIS. Dalam telaah teoritis, dibahas landasan teori dan penelitian terdahulu

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sivaramakrishna. Dy. Excecutive Director dan Dr. Sharma S Mantha

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. topik penelitian selama beberapa dekade terakhir. Budaya dan sejarah yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pendekatan Interpretif Pendekatan ini untuk menggali secara

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN

BAB II URAIAN TEORETIS. Penelitian yang berkaitan dengan kemasan telah dilakukan oleh Manaf

BAB II KERANGKA TEORI

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi fungsi manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan merupakan salah satu hal yang tidak dapat dihindari oleh

BAB III KERANGKA TEORETIS. perusahaan. Citra adalah persepsi konsumen tentang kualitas yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7) pemasaran adalah proses sosial dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kegiatan pemasaran sebagaimana telah diketahui bersama adalah suatu usaha

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa. Sedangkan menurut David (2011:198):

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. NIlai, Biaya dan Kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. dalam era globalisasi. Ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MEMBELI KARTU SELULER SIMPATI DI KOTA SAMARINDA. Yuni Berta. Abstrak

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

II. LANDASAN TEORI. di mana kita semua hidup dengan menukarkan sesuatu serta menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik

LANDASAN TEORI. teknologi, dan perubahan gaya hidup manusia modern, maka jenis dan tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Pemasaran didefinisikan secara luas, dan beberapa ahli dibawah ini

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli,

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari banyaknya Coffee Shop saat ini yang bermunculan, seperti

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengembangkan sebuah program untuk mencapai pasar yang diinginkan,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat. Dengan semakin berkembangnya sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KESESUAIAN CITRA DIRI DAN KESUKAAN MEREK PADA KONSUMEN. Rusnandari Retno Cahyani 1. Abstract

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. Kegiatan pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan pendekatan teori perilaku (behavioral theory) yang banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen. Menurut Setiadi (2008:415) berpendapat bahwa pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. 1995, hlm Hargo Utomo. Manajemen Pemasaran.Penerbit Gunadarma. Jakarta. 1993, hlm. 39

BAB II LANDASAN TEORI. Produk merupakan salah satu aspek penting dalam variabel marketing mix.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. mengembangkan produk, menetapkan harga, mempromosikan produk

bermunculan lah pengusaha-pengusaha risol baru yang menjadi pesaing dari usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

I. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang perlu dilaksanakan oleh perusahaan dalam

2.1 Motif Pembelian Penggunaan internet di masa sekarang semakin hari semakin meningkat di Indonesia, kebutuhan akan internet semakin dirasa penting

KEPUTUSAN PEMBELIAN Iman Mulyana Dwi Suwandi

98 berpindah merek konsumen pada smartphone dapat terjadi karna pelayanan yang diberikan smartphone Blackberry pada pengguna nya tidak dilayani dengan

Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Nila Wijayanti

ARTIKEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam rangka memperoleh suatu pedoman guna lebih memperdalam

LANDASAN TEORI. merupakan salah satu kegiatan jual beli yang di dalamnya meliputi kegiatan. penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

BAB I 1 BAB I PENDAHULUAN. mana yang dapat dipercaya, sehingga masing-masing perusahaan harus

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 6 PERILAKU KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer untuk menunjang segala aktifitas masyarakat di Kabupaten Karawang.

Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. 1.1 Pengertian Keputusan Pembelian

BAB II TINJUAN PUSTAKA. konsumen (consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia, hewan, maupun mesin (Haryono:2009). Transportasi. sangat berperan dalam pembangunan secara menyeluruh.

BAB II TINJAUAN TEORI. pemahaman dan pemecahan masalah dalam penelitian ini. pengembangan produk (penambahan menu nasi) Mc.

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Semua manusia ingin tampil menarik dan menyenangkan, khususnya

Transkripsi:

HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek Pertemuan : X (Sepuluh) Topik/Pokok Bahasan : Minat Beli Konsumen Pokok-Pokok Perkuliahan : Tahapan Proses Pembelian Motif-Motif Pembelian Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Keputusan Pembelian Model Pengambilan Keputusan Konsumen Hubungan Citra Merek dengan Minat Beli Konsumen MINAT beli adalah suatu keinginan yang timbul dibenak konsumen untuk dapat memiliki atau membeli suatu produk atau jasa yang baru diingat, didengar atau dirasakannya. Menurut Mc Carthy (dalam Dharma, 2003:298) minat beli merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang dan jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya. Dengan demikian, maka minat beli merupakan kesungguhan hati untuk memiliki sesuatu dengan pengorbanan dimana minat beli ini timbul karena konsumen merasa puas terhadap kualitas produk yang diterimanya. 1) Tahapan Proses Pembelian Menurut Philips Kotler dan Keller (2007:269) ada beberapa tahapan proses saat konsumen melakukan pembelian terhadap suatu produk, baik barang maupun jasa, antara lain : Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang [1]

diinginkannya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau dari luar. Misalnya kebutuhan haus atau lapar akan meningkat hingga mencapai suatu ambang rangsang dan berubah menjadi suatu dorongan berdasarkan pengalaman yang sudah ada. Pencarian Informasi Konsumen yang tergugah terhadap suatu produk akan mulai melakukan pencarian informasi yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan keputusan pembeliannya nanti. Seberapa jauh orang tersebut mencari informasi tergantung pada kuat lemahnya dorongan kebutuhan, banyaknya informasi yang dimiliki, kemudahan memperoleh informasi, tambahan dan kepuasan yang diperoleh dari kegiatan mencari informasi. Biasanya jumlah kegiatan mencari informasi meningkat tatkala konsumen bergerak dari keputusan situasi pemecahan masalah yang terbatas kepemecahan masalah yang maksimal. Evaluasi Alternatif Konsumen memiliki sifat yang berbeda-beda dalam memandang atribut-atribut yang dianggap relevan dan penting. Dalam tahap ini konsumen akan memproses informasi merek yang kompetitif dan membuat penilaian akhir. Mereka akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya. Informasi yang didapat dari calon pembeli digunakan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-alternatif yang dihadapinya serta daya tarik masing-masing alternatif. Karenanya, pihak pembuat produk atau produsen harus berusaha memahami cara konsumen mengenal informasi yang diperolehnya dan sampai pada sikap tertentu mengenai produk merek dan keputusan untuk membeli. Keputusan Pembelian Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk referensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai. Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda, atau menghindari suatu keputusan pembelian sangat [2]

dipengaruhi oleh risiko yang dirasakan. Besarnya risiko yang dirasakan berbeda-beda menurut besarnya uang yang dipertaruhkan, besarnya ketidakpastian atribut, dan besarnya kepercayaan diri konsumen. Perilaku Pasca Pembelian Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemkaian dan pembuangan pascapembelian. hasil dari pemantauan tersebut kemudian digunakan sebagai penilaian atas keberhasilan atau kegagalan dari produk tersebut. Apabila barang yang dibeli tidak memberikan kepuasan yang diharapkan, maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek barang tersebut menjadi sikap negatif, bahkan mungkin akan menolak dari daftar pilihan. Sebaliknya bila konsumen mendapat kepuasan dari barang yang dibelinya maka keinginan untuk membeli terhadap merek barang tersebut cenderung untuk menjadi lebih kuat. Produsen harus mengurangi perasaan tidak senang/negatif terhadap suatu produk dengan cara membantu konsumen menemukan informasi yang membenarkan pilihannya melalui komunikasi yang diarahkan terhadap para pembeli produknya. 2) Motif-Motif Pembelian Para pembeli memiliki motif-motif pembelian yang mendorong mereka untuk melakukan pembelian. Buchari Alma (2007:97) mengatakan ada tiga (3) motif pembelian, yakni : 1. Primary buying motive Yaitu motif untuk membeli yang sebenarnya. 2. Selective buying motive Yaitu pemilihan terhadap barang, ini bisa berdasarkan rasio. Misalnya, apakah ada keuntungan bila kita membeli. [3]

3. Patronage buying motive Ini adalah selective buying motive yang ditujukan kepada tempat atau toko tertentu. Pemilihan ini bisa timbul karena layanan yang memuaskan, tempatnya dekat, cukup persediaan barang, dan sebagainya. 3) Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Menurut Buchari Alma (2007:101) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembelian, di antaranya : 1. Social Factor Yakni berupa grup-grup yang turut mempengaruhi dimana seseorang masuk sebagai anggota, misalnya kelompok famili, teman, tetangga, klub hobi, dan kelompok komunitas lainnya. 2. Cultural Factor Yakni faktor budaya yang begitu banyak kelompoknya, mulai dari kelompok negara hingga kelompok etnis atau suku memiliki budaya dan kebiasan dan adat istiadat. 2. Personal Factor Yakni menyangkut masalah usia, pekerjaan, jabatan, keadaan ekonomi pribadi, gaya hidup, dan kepribadian. 3. Psychological Factor Yakni menyangkut motivasi seseorang untuk membeli apakah mengikuti Teori Motivasi Maslow atau karena dorongan lainnya, juga menyangkut masalah persepsi seseorang terhadap sesuatu. Sementara itu, terdapat lima (5) faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian, di antaranya : 1. Motivasi (Motivation) Merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Persepsi (Perception) Merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut. 3. Pembentukan sikap (Attitude formation) Merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka atau tidak suka seseorang akan suatu hal. [4]

4. Integrasi (Integration) Merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membuat seseorang menolak produk tersebut. 4) Keputusan Pembelian Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia, pekerjaan, keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian. Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler and Armstrong (2001:226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. 5) Model Pengambilan Keputusan Konsumen Proses pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai tiga tahap yang berbeda namun memiliki hubungan satu sama lain diantaranya: Tahap Input Merupakan tahap yang mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan atas produk dan terdiri dari dua sumber informasi utama, yaitu: - Usaha pemasaran perusahaan (produk itu sendiri, harganya, promosi dan dimana ia dijual), - Pengaruh sosiologis eksternal atas konsumen (keluarga, temanteman, tetangga, sumber informal). Hal ini merupakan input yang mungkin mempengaruhi apa yang dibeli konsumen dan bagaimana mereka menggunakan apa yang mereka beli. Tahap Proses Merupakan tahap yang memfokuskan pada cara konsumen mengambil keputusan. Berbagai faktor psikologis yang melekat pada setiap individu, mempengaruhi input dari luar pada tahap input mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap [5]

kebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelian, dan evaluasi terhadap berbagai alternatif. Tahap Output Merupakan pengambilan konsumen terdiri dari dua macam kegiatan setelah pengambilan keputusan yang berhubungan erat dengan perilaku membeli dan evaluasi setelah membeli. Percobaan merupakan tahap penyelidikan pada perilaku pembelian, yakni konsumen menilai produk melalui pemakaian langsung pembelian ulang biasanya menandakan penerimaan akan produk. 6) Hubungan Citra Merek dengan Minat Beli Konsumen Citra yang diyakini oleh konsumen mengenai suatu merek sangat bervariasi tergantung dari persepsi masing-masing individu. Kepribadian manusia pada umumnya ditentukan melalui nilai dan keyakinan yang mereka miliki. Apabila merek suatu produk memiliki citra yang positif dan diyakini dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya, maka minat untuk membeli suatu produk atau jasa akan timbul dalam diri manusia. Sebaliknya apabila merek suatu produk atau jasa memiliki kesan negatif maka minat beli konsumen terhadap produk atau jasa tersebut akan rendah. Citra yang positif tentu dapat menjadi kekuatan bagi merek yang digunakan produk tersebut. Citra merek yang positif berkaitan dengan kesetiaan konsumen, kepercayaan konsumen mengenai nilai merek yang positif, dan kesediaan untuk mencari merek tersebut. Citra merek yang positif juga membantu meningkatkan minat beli konsumen pada promosi merek di masa yang akan datang, dan memperkuat posisi dalam berbagai kegiatan pemasaran pesaing. Sebaliknya, jika citra suatu produk sudah jelek, maka susah bagi produk tersebut untuk mengembalikan persepsi positif konsumen terhadap produk tersebut, sehingga lambat laun produk tersebut akan ditinggalkan oleh konsumen [6]

Sumber Referensi : 1. Buchari Alma. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV. Alfabeta. 2. Dharma, Agus. 2003. Manajemen Supervisi: Petunjuk Praktis Bagi Para. Supervisor. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 3. Kotler dan Keller, 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks. 4. Kotler, Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi keduabelas, Jilid 1. Jakarta: Erlangga. [7]