PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 26 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan pasal 2 ayat (2) dan (3) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, dipandang perlu menetapkan Organisasi Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam suatu Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 4. Undang-undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3903); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4262); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Nomor 14 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas-dinas Daerah, Lembaga-lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan.
Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR. MEMUTUSKAN MENETAPKAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TENTANG ORGANISASI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur; b. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah Otonomi lain sebagai Badan Eksekutif Daerah; c. Bupati ialah Bupati Tanjung Jabung Timur; d. Sekretaris Daerah ialah Sekretaris Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur; e. Kantor adalah Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur; f. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur; g. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok yang terdiri dari tenaga Fungsional dan bertugas melakukan kegiatan teknis di lingkungan Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Jabatan Non Struktural yang melaksanakan tugas berdasarkan bidang keahlian. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk lembaga : Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 3 (1) Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat merupakan unsur pelaksana tugas dibidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati meialui Sekretaris Daerah. (2) Tugas dibidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi bidang Hubungan Antar Lembaga dan Demokratisasi,
Perlindungan Masyarakat, Penanggulangan Bencana, Kesatuan Bangsa dan penanganan masalah aktual. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat; b. Pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat. BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Pasal 4 (1) Susunan Organisasi Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat terdiri dari: a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Hubungan antar Lembaga dan Demokratisasi; d. Seksi Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana; e. Seksi Kesatuan Bangsa dan Penanganan Masalah Aktual; f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Organisasi Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat sebagaimana terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB V KEWENANGAN Pasal 5 (1) Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 3, Kantor Kesatuan Bangsa Perlindungan Masyarakat mempunyai Kewenangan sebagai berikut: a. perumusan kebijakan fasilitasi hubungan antar lembaga; b. perumusan kebijakan fasilitasi pemantapan kesatuan bangsa dan penyelenggaraan perlindungan masyarakat; c. perumusan kebijakan, pengkajian masaiah strategis di daerah; d. pengkoordinasian penyusunan program dan kegiatan fasilitasi di bidang kesatuan bangsa; e. perumusan kebijakan dan pelaksanaan demokratisasi; f. perumusan kebijakan dan pelaksanaan wawasan kebangsaan; (2) Tugas dibidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi bidang Hubungan Antar Lembaga dan Demokratisasi, Perlindungan Masyarakat, Penanggulangan Bencana dan Kesatuan Bangsa. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat; b. Pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat.
BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Pasal 4 (1) Susunan Organisasi Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat terdiri dari: a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Hubungan antar Lembaga dan Demokratisasi; d. Seksi Perlindungan Masyarakat dan Penangguiangan Bencana; e. Seksi Kesatuan Bangsa dan Penanganan Masalah Aktual; f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Organisasi Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat sebagaimana terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB V KEWENANGAN Pasal 5 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 3, Kantor Kesatuan Bangsa Perlindungan Masyarakat mempunyai Kewenangan sebagai berikut: a. perumusan kebijakan fasilitasi hubungan antar lembaga; b. perumusan kebijakan fasilitasi pemantapan kesatuan bangsa dan Penyelenggaraan Perlindungan masyarakat; c. perumusan kebijakan, pengkajian masalah strategis di daerah; d. pengkoordinasian penyusunan program dan kegiatan fasilitasi di bidang kesatuan bangsa; e. perumusan kebijakan dan pelaksanaan demokratisasi; f. perumusan kebijakan dan pelaksanaan wawasan kebangsaan; g. penyelenggaraan perlindungan masyarakat; h. pengelolaan urusan ketatausahaan Kantor Kesatuan Bangsa; i. Pembinaan kesadaran politik, kesatuan dan persatuan, keamanan lingkungan dan penegakan Hak azasi Manusia ( HAM ) j. penyusunan program kegiatan Satlak Penanggulangan Bencana di Daerah; k. pelaksanaan urusan ketatalaksanaan, perlengkapan, kepegawaian, keuangan dan rumah tangga; l. penyelenggaraan penangguiangan bencana yang terjadi baik bersifat prepentif maupun refresif; m. evaluasi pelaksanaan tugas dan peiaporan. BAB VI ESELONNERING KANTOR KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT Pasal 6 Eselonnering bagi pejabat pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat adalah : a. Kepala Kantor adalah Eselon III.a; b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha adalah Eselon IV.a; c. Kepala Seksi adalah Eselon IV.a.
BAB VII TATA KERJA Pasal 7 Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan unit organisasi dilingkungan Kantor dan Kelompok tenaga Fungsional wajib menerapkan prinsip Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten serta dengan Instansi lain diluar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 8 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 9 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 10 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. Pasal 11 Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara Fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 12 Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan organisasi dibantu oleh satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat berkala. BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 13 Uraian tugas dari masing-masing jabatan struktural pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur akan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 14 Pemangku jabatan yang ada pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebelum ditetapkannya Peraturan Daerah ini akan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati sesuai dengan kebutuhan Organisasi Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat serta Pemerintah Daerah.
BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. Pasal 16 Ketentuan mengenai Organisasi Kecamatan dan Kelurahan dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak diubah dengan ketentuan lain. Pasal 17 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas-Dinas Daerah, Lembaga-Lembaga Tekhnis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2002 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas-Dinas Daerah, Lembaga-Lembaga Tekhnis Daerah, Kecamatan Dan Keiurahan dan Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasi Kantor Pertambangan Energi dan Lingkungan Hidup serta Kantor Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan ketentuan lain yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini, dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 18 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Ditetapkan di : Muara Sabak Pada tanggal : 24 Juni 2003 BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR dto Diundangkan di : Muara Sabak Pada tanggal : 25 Juni 2003 Drs. H. ABDULLAH HICH SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR dto SYARIFUDDIN FADHIL LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2003 NOMOR 39 SERI
PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 26 TAHUN 2003 ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR I. UMUM Dalam Era Reformasi ini, masyarakat menghendaki adanya perubahan secara menyeluruh termasuk membenahi sistem Pemerintahan baik dari tingkat pusat sampai kepada tingkat jajaran yang paling bawah. Atas tuntutan Reformasi tersebut telah diadakan pembentukan sistem Pemerintahan Daerah dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah sebagai pengganti Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa. Dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 memberikan landasan yang kuat bagi daerah untuk menyelenggarakan Otonomi dengan diberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab dengan harapan dapat memenuhi tuntutan dan aspirasi masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan baik ekonomi, politik, sosio kultur dan penegakan hukum maupun penegakan hak asasi manusia. Disamping itu diharapkan dapat mengembangkan dan melestarikan potensi daerah dengan menumbuh kembangkan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang tersedia dengan menerapkan kemajuan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat di bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung khususnya dan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada umumnya. Pasal 60 Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah ditetapkan bahwa Perangkat Daerah terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah lainnya sesuai dengan kebutuhan daerah, kebutuhan tersebut ditegaskan lebih lanjut dalam Pasal 68 ayat (1) yang menetapkan bahwa susunan Organisasi Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah pasal (8, 9, 10). Reformasi birokrasi baik pada Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Kabupaten merupakan kebutuhan dalam upaya mewujudkan kepemerintahan yang baik. Perubahan birokrasi pada jajaran Pemerintah Kabupaten diarahkan untuk melakukan koreksi dan penyempurnaan terhadap segala kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan kebijakan desentralisasi sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan fungsi utama birokrasi yaitu pelayanan publik yang secara langsung bersentuhan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Untuk memenuhi tuntutan dan harapan masyarakat tersebut perlu menata kembali Perangkat Daerah yang benar-benar proposional sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah yang lebih efisien, efektip dan dinamis maka Peraturan Daerah ini menetapkan organisasi dan tata kerja, Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga-lembaga Teknis Daerah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Dengan memperhatikan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah Pasal (20).
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 26 TAHUN 2003 TANGGAL : 24 JUNI 2003 BAGAN ORGANISASI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR KEPALA KANTOR KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUBBAG TU SEKSI SEKSI SEKSI HUBUNGAN ANTAR PERLINDUNGAN KESATUAN BANGSA LEMBAGA DAN MASYARAKAT DAN DAN PENANGANAN DEMOKRATISASI PENANGGULANGAN MASALAH AKTUAL BENCANA BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR dto DRS. ABDULLAH HICH