HUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN STROKE DI RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR 2012

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau

FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARA-BARAYA MAKASSAR HERIANI

Jurnal Kesehatan Kartika 7

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja (Muttaqin, 2008). Corwin (2009) menyatakan dalam Buku Saku

SAMSUL BAHRI. :Tingkat Pengetahuan, Diabetes Millitus, Kepatuhan Diet rendah glukosa

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah kebagian otak (Baughman, C Diane.dkk, 2000). Menurut europen

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

*Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Muhamamdiyah Klaten

TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DAN KESIAPAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA STROKE DI DESA KEBAKKRAMAT KARANGANYAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MAKRAYU KECAMATAN BARAT II PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran. yang menyumbat arteri. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KOPING PENDERITA GASTROENTERITIS KRONIK DI RSUD. DR. HAULUSSY AMBON TAHUN *Dewiyusrianti Lina

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyakit penyebab kecacatan nomor satu di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

LEMBAR PERSETUJUAN HUBUNGAN FREKUENSI STROKE DENGAN GANGGUAN KOGNITIF PASIEN STROKE NON-HEMORAGIK DI RSUD PROF. DR. H. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO

ARTIKEL PENELITIAN. Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah Kholik³ ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Stroke atau cedera serebrovaskuler (CVA) adalah ketidaknormalan fungsi sistem

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab utama kematian di. Indonesia (Sagita, 2013). Adapun stroke adalah penyakit

HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD Dr. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. ini dituangkan menjadi 4 misi yaitu Meningkatkan derajat kesehatan. tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan

BAB I PENDAHULUAN. Status sehat sakit para anggota keluarga dan keluarga saling

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN ANALISIS FAKTOR RISIKO GAGAL JANTUNG DI RSUD dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat

PENGARUH PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KOMBINASI PROGESTERON ESTROGEN TERHADAP KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Adhar, Lusia, Andi 26-33) 26

BAB I PENDAHULUAN. neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Stroke atau cedera serebrovaskular adalah berhentinya suplai darah ke

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA. Dwika Suryaningdyah. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. otak yang terganggu ( World Health Organization, 2005). Penyakit stroke

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gula. DM memang tidak dapat didefinisikan secara tepat, DM lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

*Dosen Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Klaten

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi pada. kelompok umur tahun, yakni mencapai 15,9% dan

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN HUBUNGAN STRES DENGAN KENAIKAN TEKANAN DARAH PASIEN RAWAT JALAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Jalan Wirosaban No. 1 Yogyakarta. Rumah Sakit Jogja mempunyai visi

BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa

PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

AFAF NOVEL AININ ( S

PENGARUH PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI DI RSKD DADI MAKASSAR

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dasar Disamping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat

BAB I PENDAHULUAN. namun juga sehat rohani juga perlu, seperti halnya di negara sedang

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara

diantaranya telah meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) 26,8%. Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. sistolic dan diastolic dengan konsisten di atas 140/90 mmhg (Baradero, Dayrit &

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan permasalahan yang kompleks, baik dari segi kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Namun pada kenyataannya, kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang

BAB III METODA PENELITIAN. pendekatan, populasi dan sampel, definisi operasional, variabel dan skala

BAB I PENDAHULUAN. mmhg. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita. penyebab utama gagal ginjal kronik (Purnomo, 2009).

PERAN KELUARGA DALAM PELAKSANAAN REHABILITASI MEDIK PADA PASIEN STROKE

Kata Kunci : Peran PMO, Kepatuhan minum obat, Pasien tuberkulosis paru. Pengaruh Peran Pengawas... 90

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT DIABETES MELLITUS DENGAN KEJADIAN STROKE DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2013

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif ditandai dengan

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

UPAYA PASIEN DALAM PROSES PEMULIHAN KEMAMPUAN FISIK PASCA STROKE STUDI KASUS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Poliklin ik Saraf RSUD Dr. Moewardi pada

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tekanan darah tinggi menduduki peringkat pertama diikuti oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN: STROKE HEMORAGIK DI ICU RSUI KUSTATI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. darah menuju otak, baik total maupun parsial (sebagian) (Čengić et al., 2011).

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Chan, sekitar 1 miliar orang di dunia menderita hipertensi, dan angka kematian

MANFAAT AKUPUNKTUR PADA PENDERITA STROKE HEMORRAGIK TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT ANGGOTA GERAK ATAS

BAB 1 PENDAHULUAN. proses transportasi bahan-bahan energi tubuh, suplai oksigen dan kebutuhan

Adelima C R Simamora Jurusan Keperawatan Poltekkes Medan. Abstrak

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

STRES PADA KEJADIAN STROKE

BAB I PENDAHULUAN. lama diketahui bahwa terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sehat dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DAN PENCEGAHANNYA

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang serius dan berdampak pada disfungsi motorik dan

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Prevention (CDC) memperkirakan jumlah penderita hipertensi terus

Transkripsi:

Muh. Anwar Hafid Hubungan Riwayat Hipertensi dengan Kejadian Stroke... HUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN STROKE DI RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR 2012 Muh. Anwar Hafid* *Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar Abstrak Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan penyebab kecacatan nomor satu di seluruh dunia, sebanyak 80-85% stroke non hemoragik. Dari situs WHO stroke memasuki sepuluh top penyakit penyebab kematian di dunia, dimana stroke menempati urutan ketujuh. Tujuan penelitian ini unutk mengetahui hubungan riwayat hipertensi dengan kejadian stroke di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Penelitian dengan rancangan case control. Populasi semua pasien stroke dengan jumlah sampel 20 sampel untuk kelompok kasus dan kontrol. Analisa data menggunakan Odd Ratio dan Mantel dan Haenszel. Hasil Penelitian dengan uji dengan odd ratio Cochran & Mantel Haenszel didapatkan hasil X 2 hitung (4.977) > X 2 Tabel (3,841) atau p (0,026) > α (0,050) dan CI (1.120; 3.571). Orang dengan Riwayat hipertensi lebih berisiko mengalami stroke 2.000 lebih besar dibandingkan orang yang tidak memiliki riwayat hipertensi. Hipertensi faktor utama yang menyebabkan stroke ditunjukkan hasil uji signifikansi chi square Cochran Mantel dan Haenszel didapatkan hasil X 2 Mantel dan Haenszel sebesar 4.977 dengan p = 0.026. Kata Kunci : Riwayat Hipertensi, Kejadian Stroke PENDAHULUAN B eban global penyakit bergeser dari penyakit menular ke penyakit tidak menular, dengan kondisi kronis seperti penyakit jantung dan stroke sekarang menjadi penyebab utama kematian global. "Kami pasti melihat kecenderungan lebih sedikit orang meninggal karena penyakit menular di seluruh dunia,"kata Dr. Dasi Boerma, Direktur Departemen WHO Statistik Kesehatan dan Informatika." (World health Organisation, 2008). Dimana Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan penyebab kecacatan nomor satu di seluruh dunia, sebanyak 80-85% stroke non hemoragik (Muhammad Hayyi, 2010). Dari situs WHO stroke memasuki sepuluh top penyakit penyebab kematian di dunia, dimana stroke menempati urutan ketujuh (WHO, update Juni 2011). Kemungkinan meninggal akibat stroke ini adalah 30% sampai 35%, dan kemungkinan kecacatan mayor pada yang selamat adalah 35% sampai 40%.(Sylvia & Lorraine, 2005). Penyebab stroke mencakup emboli (terbentuknya bekuan darah yang menyumbat arteri) atau thrombosis 234

Jurnal Kesehatan Volume VII No. 1/2014 (terbentuknya bekuan darah pada arteriarteriotak yang sebelumnya sudah mengalami penyempitan oleh deposit lemak). Pecahnya arteri sering kali diakibatkan hipertensi (MIMS Indonesia, 2010). Dimana faktor resiko utama stroke adalah hipertensi kronik yang lebih dikenal oleh orang awam dengan tekanan darah tinggi dan sebagian besar kasus hipertensi dapat diobati, sehingga penurunan tekanan darah ke tingkat normal akan mencegah stroke (Sylvia & Lorraine, 2005). Sementara data dari RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo pada poliklinik neurologis menyimpulkan bahwa stroke berada pada urutan kedua sebagai pasien terbanyak di poliklinik neurologis pada tahun 2011 dengan jumlah 1.112 orang dan ratarata tiap bulan adalah 93 orang (Poliklinik Neurologis RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, 2011). Melihat polemik dan pembahasan di atas peneliti tertarik untuk mengkaji. " apakah ada hubungan antara riwayat hipertensi dengan kejadian stroke", yang nanti diharapkan bisa memberi kontribusi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian kuantitatif, dengan rancangan penelitian case control yaitu rancangan penelitian yang membandingkan antara kelompok kasus dengan kelompok control untuk mengetahui proporsi kejadian berdasarkan riwayat ada tidaknya paparan. Rancangan penelitian ini dikenal dengan sifat retrospektif yaitu rancangan bangun dengan melihat ke belakang dari suatu kejadian yang berhubungan dengan kejadian kesakitan yang diteliti. Yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah semua pasien stroke yang dirawat inap di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo dalam rentang waktu Maret, April dan Mei dengan jumlah 105 pasien. Sedangkan sampel pada populasi ini adalah keselurahan objek yang diteliti atau dianggap mewakili seluruh populasi dengan criteria inklusi dimana sampel berjumlah 40 yang terdiri atas 20 sampel untuk kelompok kasus dan 20 sampel untuk kelompok kontrol. Pengambilan sampel dilakukan secara Nonprobability yaitu purposive sampling. Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data menggunakan alat ukur pengumpulan data yaitu kuesioner. Dan menggunakan angket tertutup atau berstruktur dimana angket tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga pasien/ responden hanya tinggal memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada. Peneliti menggunakan Skala Guttman merupakan skala pengukuran dengan jawabanya atau tidak dan setuju atau tidak setuju (Aziz Alimul hidayat, 2009:86). 235

Muh. Anwar Hafid Hubungan Riwayat Hipertensi dengan Kejadian Stroke... HASIL PENELITIAN tuk tabel dengan penjelasan. Hasil penjelasan Data yang diperoleh pada tersebut adalah sebagai berikut : penelitian ini menggunakan alat ukur kuesioner, kemudian dikumpulkan dan diolah dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) 16.0 dan selanjutnya disajikan dalam ben- Riwayat Hypertensi Kelompok Kasus Karakteristik Responden berdasarkan Riwayat Hipertensi Pada Kelompok Kasus dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel 1. Distribusi Responden berdasarkan Riwayat Hipertensi Pada Kelompok Kasus Riwayat Hipertensi Frekuensi Persen (%) Respoden Ya 16 80 Tidak 4 20 Total 20 100 Sumber : Data Primer, 2012 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan Kelompok Kontrol pada kelompok kasus (riwayat hipertensi) Karakteristik Responden berdasarkan kebanyakan memiliki riwayat hipertensi, Riwayat Hipertensi Pada Ke- yaitu sebanyak 16 responden (80%). lompok Kontrol dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel 2. Distribusi Responden berdasarkan Riwayat Hipertensi Pada Kelompok Kontrol Riwayat Hipertensi Respoden Frekuensi Persen (%) Ya 8 40 Tidak 12 60 Total 20 100 Sumber : Data Primer, 2012 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan pada kelompok kontrol (riwayat hipertensi) kebanyakan tidak memiliki riwayat hipertensi, yaitu sebanyak 16 responden (80%). Hubungan Riwayat Hipertensi Dengan Kejadian Stroke Hubungan riwayat hipertensi dengan kejadian stroke dihitung dengan menggunakan odd ratio dan uji signifikansi dengan menggunakan chi square Maentel & Haenzel dengan terlebih dahulu disusun dalam tabel kontingensi sebagai berikut: 236

Jurnal Kesehatan Volume VII No. 1/2014 Tabel 3. Analisa Bivariat Hubungan Riwayat Hipertensi Dengan Kejadian Hasil uji statistik dengan menggunakan SPSS versi 16.0 didapat hasil OR (Odds Ratio) sebesar 2.000 dengan nilai CI (Confidence Interval) pada (1.120; 3.571). Hasil uji signifikansi dengan chi square Cochran Mantel dan Haenszel didapatkan hasil X 2 Mantel dan Haenszel sebesar 4.977 dengan p = 0.026. Hasil uji statistik menunjukkan OR (Odds Ratio) sebesar 2.000 dengan X 2 hitung (4.977) > X 2 Tabel (3,841) atau p (0,022) < α (0,050) dan CI (1.120; 3.571). Hasil penelitian tersebut menunjukkan riwayat hipertensi memiliki hubungan dalam mencetus terjadinya stroke, sehingga responden dengan riwayat hipertensi berpeluang menderita stroke 2 kali lebih besar dari pada respoden yang tidak memiliki riwayat hipertensi. PEMBAHASAN Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke dan gagal ginjal. Disebut juga sebagai pembunuh diamdiam karena orang dengan hipertensi sering tidak menampakkan gejala (Suzanna & Brenda, 2002). Diagnosa Riwayat hipertensi Total Ya Tidak Kasus 16 4 20 Kontrol 8 12 20 Total 24 16 40 Sumber : Data Primer, 2012 Faktor resiko utama stroke adalah hipertensi kronik yang lebih dikenal oleh orang awam dengan tekanan darah tinggi. Dengan demikian, karena sebagian besar kasus hipertensi dapat diobati, dan karena penurunan tekanan darah ke tingkat normal akan mencegah stroke (Sylvia & Lorraine, 2005). Hipertensi adalah factor resiko utama, pengendalian hipertensi merupakan kunci pencegahan stroke (Suzanna & Brenda, 2002). Hasil pengamatan tabel 5.7 yang dilakukan terhadap 20 respoden stroke dan 20 responden non stroke, didapat hasil pada responden stroke yang memiliki riwayat hipertensi yaitu 16 respoden dan 4 respoden yang tidak memiliki riwayat hipertensi. Sedangkan pada responden non stroke yang memiliki riwayat hipertensi ada 8 respoden dan tidak memiliki riwayat hipertensi 12 responden. Hasil ini menunjukkan pada kelompok kasus yaitu stroke lebih banyak memiliki riwayat hipertensi dari pada kelompok kontrol yaitu non stroke. Perbandingan secara keseluruhan dapat dilihat dari nilai odd ratio sebesar 2.000. Odd ratio sebesar 2.000 menunjuk- 237

Muh. Anwar Hafid Hubungan Riwayat Hipertensi dengan Kejadian Stroke... kan peluang kejadian terjadi stroke pada respoden yang memiliki riwayat hipertensi sebanyak 2.000 kali lebih besar daripada respoden tanpa riwayat hipertensi. Uji signifikansi Mantel dan Haenszel X 2 hitung (4,977) > X 2 Tabel (3,841) atau p (0,026) < (0,050) dan CI (1.120; 3.571) yang menunjukkan riwayat hipertensi merupakan faktor utama penyebab stroke. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipertensi merupakan penyebab utama terjadi stroke, sehingga peneliti berasumsi bahwa tekanan darah yang tidak normal mengakibatkan kerusakan sel-sel endotel pembuluh darah yang menimbulkan jejas pada rongga vaskuler. Dan pada akhirnya jejas atau lesi vaskuler tersebut memicu terjadinya trombosis dan akhirnya terjadi aterosklerosis yang membuat pembuluh darah menyempit sehingga suplai darah ke otak menurun yang mengakibatkan kerusakan sel-sel neuron pada sistem saraf pusat. Maka terjadilah stroke dimana seseorang akan kehilangan fungsi motorik maupun sensoriknya tergantung daerah pada sistem saraf pusat yang mengalami kerusakan. PENUTUP Kesimpulan Penelitian untuk mengetahui hubungan riwayat hipertensi dengan kejadian stroke di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, kesimpulan sebagai berikut: Responden atau pasien yang memiliki riwayat hipertensi lebih beresiko mengalami stroke 2.000 kali lebih besar dibandingkan dengan responden atau pasien tanpa ada riwayat hipertensi. Sehingga orang yang memiliki riwayat hipertensi lebih beresiko terkena stroke dibandingkan orang yang tidak memiliki riwayat hipertensi. Hipertensi merupakan faktor utama penyebab stroke yang ditunjukkan pada uji signifikasi dengan Cochran & Mantel Haenszel didapatkan hasil X 2 hitung (4.977) > X 2 Tabel (3,841) atau p (0,026) < α (0,050) dan CI (1.120; 3.571) Saran Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya karena baru pertama kali dilakukan. Melalui jumlah responden yang lebih besar. Perawat dan petugas kesehatan lain terutama di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar agar mempublikasikan ke masyarakat luas akan dampak yang ditimbulkan oleh hipertensi jika tidak ditangani dengan baik dan cepat karena dapat mengakibatkan stroke. Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang profesional semoga dengan ada hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan terutama pada pasien hipertensi untuk mencegahnya agar tidak terjadi stroke. 238

Jurnal Kesehatan Volume VII No. 1/2014 DAFTAR PUSTAKA Anggota IKAPI. 2007. Kapita Selekta Neurologi. Yogjakarta : GADJAH MA- DA UNIVERSITY Gleadle, Jonathan. 2007. At a Glanee, Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta : Erlangga. Hidayat, A.Aziz Alimul. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika. Mansjoer, Arief dkk. 2009. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3.jakarta : Media Aesculapius. Mardjono, Mahar & Priguna Shidarta. 2008. Neurologis Klinis Dasar. Jakarta : PT. Dian Rakyat. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. 2010. Jakarta : BIP (PT. Bhuana Ilmu Populer) Muttaqqin, arif. 2009. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan system Kardiovaskuler dan Hematologi. Jakarta : Salemba Medika Price, Sylvia A. dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi ke- 6.Jakarta : EGC. Robbins, Stanley.L & Ramzi S., Vinay Kumar. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins. Edisi ke-7, Vol. 1.Jakarta : EGC. Smeltzer, Suzanna C. dan Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi ke-8.jakarta : EGC. Wildani, Muhammad hayyi, dkk.2010. Sains Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol. 2 No.2. Semarang : Fakultas Kedokteran & Kesehatan Universitas islam Sultan Agung Semarang. 239