Lampiran 1 Analisis probit uji LC50-96 jam minyak sereh. Pengamatan Jumlah Respon

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Rumus konversi dalam pembuatan media

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

Lampiran 1. Pembuatan Media Bakteri (SWC dan TCBS).

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian

Lampiran 1. Tata letak wadah percobaan dan media pemeliharaan ikan nila merah (Oreochromis sp.) PIPA INLET P1U2 P7U3 P8U2 P5U3 P9U3 P5U2 P1U3

Laporan Praktikum Histotehnik. Oleh: Lucia Aktalina. Jum at, 14 September WIB

Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Usus Halus Ayam Broiler. Menggunakan Metode Paraffin

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Mikro Ileum Itik Cihateup Menggunakan Metode Paraffin Haemotoksilin Eosin

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA. Universitas Lampung untuk pemeliharaan, pemberian perlakuan, dan

Lampiran 1. Pembuatan Ekstrak Daun Nangka. (a) (b) (c)

LAPORAN PRAKTIKUM. : Histoteknik : Selly Oktaria Tanggal Praktikum : 14 September 2012

BAB III METODE PENELITIAN. dan 1 kontrol terhadap ikan nila (O. niloticus). bulan, berukuran 4-7 cm, dan berat gram.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA

Lampiran 1. Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) Data SR Setiap Perlakuan Selama Pemeliharaan

METODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan

Nama, Spesifikasi dan Kegunaan Bahan Penelitian No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Larva ikan nilem hasil kejut panas

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur kerja Kemampuan puasa ikan Tingkat konsumsi oksigen Laju ekskresi amoniak

Lampiran 1 Tahapan Penelitian. Penirisan. 1 ekor karkas ayam segar. Tanpa perlakuan kitosan (Kontrol) Serbuk kitosan komersil.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan. menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5

Lampiran 1 Skema Prosedur Pembuatan Preparat Histologi Skema langkah-langkah pengujian histologi secara garis besar adalah sebagai berikut:

Lampiran 1. Surat Rekomendasi Persetujuan Kode Etik Penelitian Kesehatan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Vili Ileum Itik Cihateup Menggunakan Metode Paraffin

Lampiran 1. Ilustrasi ligasi antara GP25 dan pt-easy

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat Penelitian 3.3 Metode Penelitian

II. BAHAN DAN METODE 2. 1 Rancangan penelitian 2.2 Persiapan wadah 2.3 Penyediaan larva ikan patin

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK DASAR

II. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Tahap Penelitian 2.3 Alat dan Bahan Alat dan Bahan untuk Penentuan Kemampuan Puasa Ikan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen karena pada penelitian

Waktu dan Tempat Penelitian Materi Penelitian Metode Penelitian Pembuatan Tikus Diabetes Mellitus Persiapan Hewan Coba

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan pengumpulan dan analisis data yang bertujuan untuk menggambarkan

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

I. METODE PENELITIAN. Penelitian dan pembuatan preparat ulas darah serta perhitungan hematokrit sel

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, selama 8 minggu.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Fakultas Matematika dan

Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan Cangkang Kapsul Alginat. Alat pencetak kapsul (batang besi) Alat pencetak kapsul yang dilapisi natrium alginat

METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN Persiapan Penelitian Penelitian Pendahuluan Tahap 1 Waktu dan Tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi dan Fisika FMIPA Universitas

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

II. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK Disusun oleh: Jekson Martiar Siahaan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR LAMPIRAN. No. Judul Halaman. 1. Pelaksanaan dan Hasil Percobaan Pendahuluan a. Ekstraksi pati ganyong... 66

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Analisis pengaruh peningkatan kepadatan terhadap tingkat kelangsungan hidup (survival rate) benih ikan nilem

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN

METODE DASAR MIKROTEKNIK DAN PEWARNAAN HISTOLOGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

b. Hasil tangkapan berdasarkan komposisi Lokasi

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah eksperimen dengan metode desain paralel.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan

Lampiran 1. Penghitungan Dosis Pemberian Kepel.

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Jenis Data Data Primer

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan

LAPORAN PRAKTEK LABORATORIUM HISTOTEKNIK TISSUE PROCESSING DAN PEWARNAAN

PEMBUATAN PREPARAT IRISAN MELALUI METODE PARAFIN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) Penelitian ini

3. METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1 Proses Dehidrasi Jaringan

BAB III METODE PENELITIAN. pemberian ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana) terhadap

Lampiran 1. Data pemberian obat kepada kelinci. Tanggal Pemberian obat ,750 1, ,650 1,500

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN

PEMBUATAN PREPARAT MELINTANG DENGAN METODE PARAFIN

Lampiran 1. Data dan Analisis Statistik Berat Paru-paru Mencit

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Penelitian Kandang Hewan Coba Laboratorium Histopatologi

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Bayam

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

Lampiran 1. Analisis Sifat-sifat Fisik dan Mekanik Edible film. Analisis terhadap sifat-sifat fisik, mekanik dan biologis edible filmini meliputi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik. Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Persentase Data Pengamatan Kultur yang Membentuk Kalus. Ulangan I II III. Total A 0 B

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.

METODE PENELITIAN Persiapan Penelitian Penelitian Pendahuluan Uji Nilai Kisaran Waktu dan Tempat

Transkripsi:

58 Lampiran 1 Analisis probit uji LC5096 jam minyak sereh LC 50 96jam Konsentrasi Jumlah Terekspos Pengamatan Jumlah Respon Pengaturan Proporsi Respon Prediksi Proporsi Respon Proposi Respon 60 10 1 0,1000 0,1000 0,1536 80 10 5 0,5000 0,5000 0,4194 100 10 7 0,7000 0,7000 0,6667 120 10 8 0,8000 0,8000 0,8287 140 10 9 0,9000 0,9000 0,9173 Chi Square Heterogeneity = 0,635 Ratarata = 1,934169 Jumlah = 0,152812 Parameter Estimate Std. Err. Tingkat kepercayaan 95% Intercept 7,657166 3,374617 ( 14,271416, 1,042916) Slope 6,543980 1,711045 ( 3,190332, 9,897629) Teori spontanitas tingkat respon = 0,0000 LC 50 96jam Estimasi Consentrasi Efektif (EC) dan Tingkat Kepercayaan Titik EC Konsentrasi Tingkat Kepercayaan 95% Terendah Tertinggi 1,00 37,9038 14,4410 52,4758 5,00 48,1735 23,4435 61,9387 10,00 54,7426 30,2808 67,8263 15,00 59,6753 35,9271 72,2393 50,00 85,9348 70,3027 99,2640 85,00 123,7496 105,9474 177,1095 90,00 134,9005 113,4419 209,0210 95,00 153,2957 124,7892 268,7614 99,00 194,8302 147,8693 434,6042

59 LC 50 96jam Plot probit terkoreksi dan garis regresi prediksi Probit 10+ 9+ 8+. 7+...........o 6+......o o......... 5+ o............... 4+......o....... 3+.. 2+ 1+ 0+ +++++++ EC01 EC10 EC25 EC50 EC75 EC90 EC99 ++++ EC01 EC10 EC25 EC50 EC75 EC90

60 Analisis Regresi y = 3.50 + 0.0950 x Prediktor Koef. Koef. Kesalahan baku t P Konstan 3.500 1.873 1.87 0.159 x 0.09500 0.01803 5.27 0.013 S = 1.14018 RSq = 90.3% RSq(adj) = 87.0% Anova Sumber keragaman Db JK KT Fhit P Regresi 1 36.100 36.100 27.77 0.013 Kesalahan Baku 3 3.900 1.300 Total 4 40.000

61 Lampiran 2 Prosedur pengukuran kondisi histologi insang ikan kerapu macan pasca pengangkutan dan setelah 7 hari pemeliharaan Prosedur pembuatan preparat jaringan adalah sebagai berikut: fiksasi, dehidrasi, penjernihan, impregnasi, pemblokan, pemotongan, pewarnaan, mounting, dan dokumentasi. Proses fiksasi dilakukan apabila jaringan telah diambil dan direndam dengan larutan fiksatif Davidson dengan perbandingan volume larutan 5 kali dari volume jaringan yang difiksasi. Proses fiksasi berlangsung selama 2472 jam. Setelah itu direndam dalam alkohol 70% untuk menghilangkan kelebihan larutan Davidson selama 24 jam. Selanjutnya material jaringan didehidrasi secara bertahap dengan mengunakan larutan: alkohol 80% selama 2 jam alkohol 90% selama 2 jam alkohol 95% selama 2 jam alkohol 90% selama 2 jam alkohol 100% selama 12 jam (semalam) Dehidrasi merupakan proses untuk menarik air dalam jaringan dengan mengunakan bahan kimia tertentu yang berfungsi untuk menarik air keluar. Selanjutnya dilakukan proses penjernihan yang bertujuan untuk menggantikan alkohol dan sekaligus menambahkan clearing agent yang berfungsi sebagai pelarut parafin. Proses penjernihan dilakukan dengan cara merendam material jaringan secara berturutturut ke dalam alkohol 100% selama 60 menit alkohol xilol (1:1) selama 30 menit xilol I selama 30 menit xilol II selama 30 menit xilol III selama 30 menit Setelah proses ini selesai dilanjutkan dengan proses impregnasi yaitu proses pergantian xilol dengan parafin yang berlangsung di dalam oven dengan suhu 60 o C, dengan pemindahan sebagai berikut: Parafin : xilol III (1:1) selama 45 menit Parafin I selama 45 menit

62 Parafin II selama 45 menit Parafin III selama 45 menit Material jaringan selanjutnya diblok dalam parafin (embedding). Jaringan diletakkan sedemikian rupa di dalam wadah berukuran 2x2x2 cm 3 yang terbuat dari kertas aluminium foil, dengan sisi jaringan yang akan dipotong mengendap permukaan dasar wadah. Parafin cair dari dalam oven dituangkan ke dalam wadah tersebut secukupnya sampai seluruh material jaringan terendam. Kemudian dibiarkan dalam suhu ruang selama 24 jam. Sebelum dilakukan pemotongan, terlebih dahulu dilakukan pengikisan parafin di sekitar materi jaringan yang akan dipotong, agar hasil pemotongan mengandung parafin sedikit mungkin. Selanjutnya blok parafin yang berisi material jaringan itu diletakkan pada alat pelekat (block holder) mikrotom. Pisau mikrotom dipasang sedemikian rupa sehingga diperoleh sudut kemiringan sekitar 60 o atau diatur sampai jaringan dapat dipotong dengan baik. Ketebalan pemotong jaringan berkisar antara 3 4μm. Hasil pemotongan jaringan berupa sayatan tipis yang diletakkan pada gelas objek kemudian dibiarkan kering pada suhu kamar. Pewarnaan preparat jaringan mengunakan hematoxylin dan eosin. Proses pewarnaan dilakukan dengan cara merendam preparat jaringan ke dalam larutan berturutturut: 1. xilol I selama 2 menit 2. xilol II selama 2 menit 3. xilol III selama 2 menit 4. alkohol absolut I selama 2 menit 5. alkohol absolut II selama 2 menit 6. alkohol 95% selama 2 menit 7. alkohol 85% selama 2 menit 8. alkohol 70% selama 2 menit 9. alkohol 50% selama 2 menit 10. alkohol 30% selama 2 menit 11. akuades selama 2 menit Proses 1, 2, dan 3 bertujuan untuk menghilangkan parafin dari dalam jaringan. Proses 4 11 bertujuan agar jaringan mengandung air kembali sehingga

63 pewarnaan dapat berjalan sempurna. Selanjutnya dilakukan pewarnaan hematosilin dan eosin dengan cara preparat jaringan yang sudah mengalami hidrasi langsung dimasukkan ke dalam: 1. Zat warna hematocilin selama 5 menit 2. Air ledeng yang mengalir selama 510 menit, tujuannya untuk menghilangkan kelebihan zat warna yang tidak terserap dan membuat inti sel berwarna lebih biru. 3. Eosin selama 4 menit 4. Alkohol 30% selama 2 menit 5. Alkohol 50% selama 2 menit 6. Alkohol 70% selama 2 menit 7. Alkohol 85% selama 2 menit 8. Alkohol 95% selama 2 menit 9. Alkohol absolut I selama 2 menit 10. Alkohol absolut II selama 2 menit 11. Xilol I selama 2 menit 12. Xilol II selama 2 menit 13. Xilol III selama 2 menit Pemakaian xilol bertujuan sebagai medium pengantar ke enthellan, karena xilol dapat melarutkan enthellan. Selain itu xilol juga dapat menjernihkan jaringan. Setelah dikeluarkan dari xilol III, dilakukan mounting dengan cara memberikan satu tetes enthellan pada preparat jaringan yang masih basah dan segera ditutup dengan kaca penutup. Penutup preparat dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak terdapat gelembung udara yang terperangkap antara kaca preparat dan kaca penutup. Selanjutkan preparat ditiriskan pada suatu tempat yang kering sampai kaca penutup merekat kuat (sekitar 24 jam). Kemudian preparat diamati dengan mikroskop.

64 Lampiran 3 Gambaran darah ikan kerapu macan pasca pengangkutan dan hasil analisis statistik A. Jumlah Sel Darah Merah (SDM) 1. Diskripsi SDM (x10 6 sel/mm 3 ) N K 10 20 30 1 1,19 3,01 1,19 2,29 3,19 2 1,28 3,21 1,36 2,5 3,4 Ratarata 1,235 3,11 1,275 2,395 3,295 stdev 0,064 0,141 0,120 0,148 0,148 2. Anova SDM ANOVA Sumber keragaman JK db KT Fhit. Pvalue F tabel 7.66556 4 1.9164 116.0042373 4.076E05 5.19216777 Galat 0.0826 5 0.0165 Total 7.74816 9 3. Uji Tukey SDM Tukey HSD Subset for alpha =.05 N 1 2 3 Normal 2 1.2350 A(10 ppm) 2 1.2750 B(20 ppm) 2 2.3950 Kontrol 2 3.1100 C(30 ppm) 2 3.2950 Sig..997 1.000.633 B. Jumlah Sel Darah Putih (SDP) 1. Diskripsi SDP (x10 4 sel/mm 3 ) N K 10 20 30 1 2.25 3.46 2.45 2.65 2.89 2 3.18 3.65 2.75 2.89 2.96 Ratarata 2.72 3.56 2.6 2.77 2.93 stdev 0.66 0.13 0.21 0.17 0.05

65 2. Anova SDP Sumber keragaman SS df MS F Pvalue F crit 1.13986 4 0.285 2.704935928 0.1521848 5.19216777 Galat 0.52675 5 0.1054 Total 1.66661 9 C. Konsentrasi Hemoglobin 1. Diskripsi Hemoglobin (%) N K 10 20 30 1 3.2 5.9 4 4.5 4.2 2 3.8 5.4 3.6 4.9 5 Ratarata 3.5 5.65 3.8 4.7 4.6 stdev 0.4243 0.3536 0.2828 0.28284 0.566 2. Anova Hemoglobin A NOVA Sumber keragaman JK db KT Fhit. Pvalue F tabel 5,7 4 1,425 9,076433 0,0163 5,192168 Galat 0,785 5 0,157 Total 6,485 9 3. Uji Tukey Hemoglobin N Subset for alpha =.05 1 2 Normal 2 3.5000 A(10 ppm) 2 3.8000 C(30 ppm) 2 4.6000 4.6000 B(20 ppm) 2 4.7000 4.7000 Kontrol 2 5.6500 Sig..132.195 D. N:L rasio 1. Diskripsi N:L rasio N K 10 20 30 1 0.56 0.29 0.13 0.23 0.28 2 0.42 0.24 0.19 0.23 0.22 Ratarata 0.49 0.265 0.16 0.23 0.25 stdev 0.10 0.04 0.04 0.00 0.04

66 2. Anova N:L rasio Sumber keragaman JK db KT F Pvalue F tabel 0.12424 4 0.03106 10.60068 0.011694 5.192168 Galat 0.01465 5 0.00293 Total 0.13889 9 3. Uji Tukey N:L rasio N Subset for alpha =.05 1 2 A(10 ppm) 2.1570 B(20 ppm) 2.2275.2275 C(30 ppm) 2.2495.2495 Kontrol 2.2635.2635 Normal 2.4950 Sig..683.093 E. Kadar Glukosa Darah 1. Diskripsi Kadar Glukosa N K 10 20 30 1 34.85 54.16 35.23 72.98 80.67 2 35.61 49.62 33.71 70.20 78.79 Ratarata 35.23 51.89 34.47 71.59 79.73 stdev 0.54 3.21 1.07 1.97 1.33 2. Anova Kadar Glukosa Sumber keragaman JK db KT Fhit Pvalue F tabl 3416.609 4 854.152319 235.300395 7.08E06 5.19216777 Galat 18.15025 5 3.63005051 Total 3434.76 9 3. Uji Tukey Kadar Glukosa Subset for alpha =.05 N 1 2 3 4 A(10 ppm) 2 34.4700 Normal 2 35.2300 Kontrol 2 51.8950 B(20 ppm) 2 71.5950 C(30 ppm) 2 79.7350 Sig..993 1.000 1.000 1.000 Keterangan : huruf yang berbeda pada setiap baris menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05)

67 Lampiran 4 Gambaran darah ikan kerapu macan setelah 7 hari pemeliharaan dan hasil analisis statistik. A. Jumlah Sel Darah Merah (SDM) 1. Diskripsi SDM N A B C 1 1190000 1790000 1990000 2470000 2 1280000 1850000 1840000 2360000 Ratarata 1235000 1820000 1915000 2415000 stdev 63639.61 42426.41 106066 77781.75 2. Anova SDM Sumber keragaman JK db KT F Pvalue F tabel 1.40504E+12 3 4.6835E+11 80.92369 0.00049 6.591382 Galat 23150000000 4 5787500000 Total 1.42819E+12 7 3. Uji Tukey SDM N Subset for alpha =.05 1 2 3 Normal 2 1275000.0000 A(10 ppm) 2 1820000.0000 B(20 ppm) 2 1915000.0000 C(30 ppm) 2 2415000.0000 Sig. 1.000.740 1.000 B. Jumlah Sel Darah Putih (SDP) 1. Diskripsi SDP SDP N 10 20 30 1 22500 29050 32600 44800 2 31800 28900 37800 40550 Ratarata 27150 28975 35200 42675 stdev 6576.093 106.066 3676.955 3005.204

68 2. ANOVA SDP Sumber keragaman JK db KT F Pvalue F tabel 295370650 3 98456883.3 6.823695 0.047278 6.591382 Galat 57714700 4 14428675 Total 353085350 7 C. Konsentrasi Hemoglobin 1. Diskripsi Hemoglobin N A B C 1 3.2 3.6 4.2 5.2 2 3.8 3.2 3.8 6.2 Ratarata 3.5 3.4 4 5.7 stdev 0.42 0.28 0.28 0.71 2. Anova Hemoglobin Sumber keragaman JK db KT F Pvalue F tabel 6.82 3 2.27333333 11.96491 0.018207 6.591382 Galat 0.76 4 0.19 Total 7.58 7 3. Uji Tukey Hemoglobin N Subset for alpha =.05 1 2 A(10 ppm) 2 3.4000 Normal 2 3.5000 B(20 ppm) 2 4.0000 4.0000 C(30 ppm) 2 5.7000 Sig..604.067 D. N:L rasio 1. Diskripsi N:L rasio N A B C 1 0.56 0.5 0.47 0.3 2 0.42 0.32 0.27 1 Ratarata 0.49 0.41 0.37 0.65 stdev 0.099 0.127 0.141 0.495

69 2. Anova N:L rasio Sumber keragaman JK db KT F Pvalue F tabel 0.0737375 3 0.02457917 0.249884 0.858085 6.591382 Galat 0.39345 4 0.0983625 Total 0.4671875 7 E. Kadar Glukosa Darah 1. Diskripsi Kadar Glukosa N A B C 1 34.85 36.85 30.99 37.68 2 35.61 35.58 29.94 38.38 Ratarata 35.23 36.22 30.47 38.03 stdev 0.54 0.90 0.74 0.49 2. Anova Kadar Glukosa Sumber Keragama JK db KT F Pvalue F tabel 1567.034738 3 522.344913 167.693 0.000116 6.591382 Galat 12.45955 4 3.1148875 Total 1579.494288 7 3. Uji Tukey Kadar Glukosa Subset for alpha =.05 N 1 2 3 B(20 ppm) 2 30.4650 Normal 2 35.2300 A(10 ppm) 2 36.2150 36.2150 C(30 ppm) 2 38.0300 Sig. 1.000.544.174

70 Lampiran 5 Suhu ratarata media air pengepakan Jam ke Suhu 0 27 27 27 27 24 22±0 22±0 22±0 22±0 48 22±0 22±0 22±0 22±0 56 22±0 22±0 22±0 22±0 Lampiran 6 Konsentrasi Salinitas ratarata media air pengepakan Jam ke Salinitas (mg/l) 0 31,0 31,0 31,0 31,0 24 31,8±0,4 31,0±0,0 31,0±0,0 31,0±0,0 48 31,5±0,7 31,5±0,7 31,5±0,7 32,0±0,0 56 31,5±0,7 31,5±0,7 31,5±0,7 32,0±0,0 Lampiran 7 ph ratarata media air pengepakan Jam keph 0 7,20 7,20 7,20 7,20 24 6,76±0,17 6,71±0,23 6,50±0,04 6,50±0,01 48 6,75±0,11 6,42±0,28 6,29±0,18 6,31±0,18 56 6,75±0,03 6,56±0,03 6,39±0,07 6,43±0,04 Lampiran 8 DO ratarata media air pengepakan Jam ke DO (mg/l) 0 4,31 4,31 4,31 4,31 24 4,61±0,156 3,99±0,962 4,42±0,537 4,5±0,226 48 3,49±0,255 3,63±0,742 3,79±0,474 3,06±0,707 56 2,81±0,764 3,31±0,905 2,5±0,424 2,57±0,134

71 Lampiran 9 Karbondoiksida ratarata media air pengepakan Jam ke CO 2 (mg/l) 0 13,983 13,983 13,983 13,983 24 37,455±3,531 14,982±0 17,479±3,531 32,461±3,531 48 27,966±11,300 25,969±8,475 25,969±8,475 25,969±8,475 56 41,950±8,475 32,561±6,498 28,965±7,062 27,966±11,300 Lampiran 10 TAN ratarata media air pengepakan Jam ke TAN (mg/l) 0 0,544 0,544 0,544 0,544 24 0,852±0,031 0,656±0,084 0,761±0,217 0,933±0,005 48 6,076±0,481 4,792±0,481 5,208±0,481 5,785±0,481 56 7,775±0,006 6,459±0,318 7,193±0,331 7,344±1,291 Lampiran 11 NH 3 ratarata media air pengepakan Jam ke NH 3 (mg/l) 0 0,0056 0,0056 0,0056 0,0056 24 0,002±0,001 0,002±0,001 0,006±0,006 0,001±0,000 48 0,017±0,007 0,001±0,001 0,014±0,009 0,0046±0,003 56 0,021±0,000 0,011±0,002 0,019±0,002 0,008±0,001

72 Lampiran 12 Kesadahan ratarata media air pengepakan Jam ke Kesadahan (mg/l) 0 5045,04 5045,04 5045,04 5045,04 24 5085,08±169,88 4944,94±84,94 4664,66±28,31 4804,80±0,00 48 4744,74±311,44 8328,32±622,88 12692,68±566,25 15895,88±792,75 56 4524,52±566,25 8048,04±226,50 12012,00±56,63 16176,16±16176,16 Lampiran 13 Alkalinitas ratarata media air pengepakan Jam ke Alkalinitas (mg/l) 0 85,20512 85,20512 85,20512 85,20512 24 80,721±38,0521 143,503±6,342 192,833±25,368 264,584±25,368 48 132,292±9,513 82,963±34,881 121,081±12,684 206,286±44,394 56 147,988±12,684 67,267±12,684 116,596±6,342 186,106±15,855 Lampiran 14 Nitrit ratarata media air pengepakan Jam ke Nitrit (mg/l) 0 0,269±0 0,269±0 0,269±0 0,269±0 24 0,978±0,162 1,022±0,050 1,118±0,022 1,296±0,085 56 1,887±0,220 2,376±0,000 2,351±0,135 2,024±0,057 Lampiran 15 Jumlah ikan hidup selama pengangkutan Jam Data ikan hidup (ekor) ke K1 K2 A1 A2 B1 B2 C1 C2 0 20 20 20 20 20 20 20 20 12 20 20 20 20 20 20 20 20 24 18 19 20 20 20 20 20 20 36 13 12 20 20 20 20 20 20 42 11 10 20 20 20 20 20 20 48 7 6 20 20 20 20 19 18 56 5 4 19 20 18 19 11 10

73 Lampiran 16 Tingkat kelangsungan hidup ikan selama pengangkutan Jam SR (%) 0 100 100 100 100 12 100 100 100 100 24 92,5 100 100 100 36 62,5 100 100 100 42 52,5 100 100 100 48 32,5 100 100 92,5 56 22,5 97,5 92,5 52,5 Lampiran 17 Jumlah ikan yang mati selama pengangkutan Jam Data kematian ikan (ekor) K1 K2 A1 A2 B1 B2 C1 C2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 0 0 0 0 0 0 0 0 24 2 1 0 0 0 0 0 0 36 7 8 0 0 0 0 0 0 42 9 10 0 0 0 0 0 0 48 7 6 0 0 0 1 2 1 56 5 4 1 2 2 1 7 7 Lampiran 18 Kelangsungan hidup selama pemeliharaan A B C Waktu Pengamatan 0 I II III IV I 10 10 9 9 9 II 10 10 8 8 8 Total 20 20 17 17 17 Rerata 10 10 8.5 8.5 8.5 Stdev 0 0 0.71 0.71 0.71 I 10 10 8 7 7 II 10 10 8 6 5 Total 20 20 16 13 12 Rerata 10 10 8 6.5 6 Stdev 0 0 0 0.71 1.41 I 10 10 8 6 5 II 10 10 7 6 4 Total 20 20 15 12 9 Rerata 10 10 7.5 6 4.5 Stdev 0 0 0.71 0.00 0.71

74 Lampiran 19 Persentase ikan hidup selama pemeliharaan A B C Waktu Pengamatan 0 I II III IV I 100 100 90 90 90 II 100 100 80 80 80 Total 200 200 170 170 170 Rerata 100 100 85 85 85 Stdev 0 0 7.07 7.07 7.07 I 100 100 80 70 70 II 100 100 80 60 50 Total 200 200 160 130 120 Rerata 100 100 80 65 60 Stdev 0 0 0 7.07 14.14 I 100 100 80 60 50 II 100 100 70 60 40 Total 200 200 150 120 90 Rerata 100 100 75 60 45 Stdev 0 0 7.07 0.00 7.07 Lampiran 20 Pengukuran bobot tubuh ikan Kerapu macan selama pemeliharaan Waktu Pengamatan (minggu) 0 1 2 3 4 A (10 mg/l) 1 5.58 5.91 6.36 6.98 7.16 2 5.22 5.45 5.8 6.81 7.69 Ratarata 5.40 5.68 6.08 6.90 7.43 Stdev 0.25 0.33 0.40 0.12 0.37 1 4.81 5.12 5.53 5.78 6.19 B (20mg/l 2 5.07 5.51 6.03 6.22 6.13 Ratarata 4.94 5.32 5.78 6.00 6.16 Stdev 0.18 0.28 0.35 0.31 0.04 1 4.86 5.02 5.56 5.98 6.36 C (30 mg/l) 2 5.39 5.4 5.5 6.55 6.58 Ratarata 5.125 5.21 5.53 6.27 6.47 Stdev 0.37 0.27 0.04 0.40 0.16

75 Lampiran 21 Laju pertumbuhan Spesifik ikan kerapu macan selam pemeliharaan Laju Pertumbuhan Spesifik ln W0 ln Wt SGR A 1 1.56 1.97 1.46 2 1.65 2.04 1.39 Ratarata 1.61 2.01 1.43 Stdev 0.06 0.05 0.05 B 1 1.57 1.82 0.89 2 1.62 1.81 0.68 Ratarata 1.67 1.98 0.79 Stdev 0.14 0.09 0.15 C 1 1.67 1.85 0.64 2 1.68 1.88 0.71 Ratarata 1.675 1.875 0.68 Stdev 0.00 0.00 0.05 ANOVA SGR Sumber keragama JK db KT F Pvalue F tabel 0.648911 2 0.324455 34.30181 0.008576 9.552094 Galat 0.028377 3 0.009459 Total 0.677287 5 Tukey SGR N Subset for alpha =.05 1 2 C 2.6750 B 2.7850 A 2 1.4250 Sig..548 1.000