BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Ujicoba Instrumen Uji coba instrumen dilaksanakan pada minggu ke-4 Juli 2015 sampai dengan minggu ke-1 Agustus 2015. Uji dilaksanakan di kantor pusat National Paralympic Comitte Jawa Tengah yang bertempat di kompleks Stadion Manahan Surakarta. 2. Penelitian Berdasarkan beberapa kendala terkait waktu, tempat, dan biaya maka penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai Maret 2016 di Sragen, dengan lokasi kantor National Paralympic Comitte Sragen dan GOR Diponegoro. B. Metode Penelitian/Evaluasi Penelitian ini adalah penelitian evaluatif dengan model Context Input Process Product (CIPP) yang dikemukakan Stufllebeam. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian evaluatif ini adalah pendekatan kuntitatif yang didukung dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menggambarkan data evaluasi secara mendalam dan komprehensif. Pendekatan kualitatif dilakukan untuk melakukan kajian pada komponen organisasi pembinaan prestasi olahraga panahan NPC Sragen. Pelaksanaan evaluasi akan dibagi kedalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan penetapan sampel penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi data. Pengumpulan data pada tahap pertama ini meliputi pengertian dan karakteristik pembinaan prestasi olahraga panahan NPC Sragen, latar belakang berdirinya NPC, dan bagaimana proses merumuskan pembinaan prestasi olahraga panahan NPC Sragen. Komponen tersebut digunakan peneliti untuk 83
84 menentukan semua faktor yang berkaitan dengan pembinaan prestasi olahraga panahan NPC Sragen dan model evaluasi yang dapat digunakan. Pengumpulan data pada tahap pertama dilakukan dengan menggunakan metode survey dan telaah dokumen. Hasil analisis pada tahap pertama digunakan sebagai bahan untuk mengembangkan instrumen pengumpulan data pada tahap dua. Pada tahap kedua juga dilakukan justifikasi instrumen dengan meminta saran dan masukan kepada ahli. Masukan-masukan yang diberikan para ahli selanjutnya dipergunakan untuk dilakukan perbaikan-perbaikan instrumen. Instrumen hasil perbaikan digunakan untuk pengumpulan data dilapangan. C. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik purposive sample (sampel bertujuan). Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto, 2002:117). Penggunaan teknik sampling dilakukan dengan pertimbangan agar semua informasi dari pengelola ataupun orang-orang yang ikut berperan langsung dalam pelaksanaan pembinaan prestasi olahraga panahan NPC Sragen dapat dijadikan sampel dan responden dalam penelitian. D. Metode Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian evaluatif ini, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Berdasarkan sumber dan jenis data yang dikumpulkan, maka teknik pengumpulan data dalam penelitian evaluatif ini adalah dengan observasi/angket(kuisioner), Analisis Dokumen dan wawancara.
85 a) Observasi Langsung Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat kejadian atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi ini di sebut observasi langsung. Hal yang diobservasi yaitu proses pengelolaan pembinaan oalhraga panahan pada NPC Sragen Jawa tengah. Observasi disebut juga dengan pengamatan, meliputi kegiatan pengamatan terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Suharsimi Arikunto, 2010: 199). Observasi dapat dilakukan dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Observasi ini dilakukan pada komponen masukan, proses maupun hasil dari suatu program. Pengambilan data dengan observasi ini digunakan untuk memperkuat hasil dari angket (kuesioner) yang akan dilakukan dalam proses pelaksanaan evaluasi. Angket (kuesioner) merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya (Sugiyono, 2010: 199). Pemberian angket (kuesioner) pada responden dapat dilakukan secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet. Pemberian angket (kuesioner) ini meliputi semua komponen, baik komponen konteks, masukan, proses, dan hasil dari pelaksanaan program pembinaan. Teknik pengambilan data dapat dilihat dalam tabel 1.1 pada lampiran 8. Teknik pengumpulan data tersebut di atas sudah mencakup keseluruhan dari komponen pelaksanaan Pembinaan Prestasi Olahraga Panahan NPC Sragen. Pengumpulan data dilakukan pada sumber data yaitu atlet, pelatih, dan Stake holder/pihak pengelola pembinaan prestasi olahraga panahan NPC Sragen. Indikator-indikator tersebut sebagai acuan pelaksanaan penelitian evaluasi pelaksanaan pembinaan prestasi olahraga panahan NPC Sragen.
86 b) Analisis Dokumen Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen atau arsip yang ada di tempat penelitian. Dokumen atau arsip sebagai data yang nyata dan benar-benar telah dilakukan oleh pengelola NPC Sragen. Dokumen atau arsip yang dianalisis yaitu: proses manajemen pembinaan prestasi pada NPC Sragen Jawa tengah. c) Wawancara / Interview Wawancara adalah alat yang digunakan dalam penelitian yang berbentuk sejumlah pertanyaan lisan yang diajukan oleh pencari informasi dan dijawab lisan pula oleh responden berbentuk tanggapan, pendapat, keyakinan hasil pemikiran dan pengetahuan seseorang tentang segala sesuatu yang dipertanyakan sehubungan masalah yang diteliti. Dalam hal ini pelaksanaan wawancara dilakukan seputar fungsi manajemen yaitu program perencanaan, pelaksanaan pengorganisasian, pelaksanaan program pergerakan serta sistem evaluasi pengawasan. Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui enam bagian yaitu; sumber dan jenis data, manusia sebagai instrumen dan pengamatan berperan serta, pengamatan, wawancara, catatan lapangan, dan pengumpulan dokumen. 2. Skala Pengukuran Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket dengan menggunakan skala likert. Skala pengukuran ini digunakan untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah selanjutnya (Saifuddin Azwar, 2012: 37). Prinsip pokok skala likert adalah menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu kontinum sikap terhadap objek sikap, mulai dari sangat negatif sampai sangat positif. Pembuatan alat ukur ini menggunakan skala 4 yakni skala likert yang dimodifikasikan menjadi empat alternatif jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS) dengan menghilangkan alternatif jawaban R (Ragu-Ragu) kerena orang cenderung untuk memilih alternatif tersebut (alur tengah) dan tidak akan memilih jawaban ekstrim.
87 Tabel 1.2 Skala Likert NO Pilihan Respon Singkatan Skor ( + ) Skor ( - ) 1 Sangat Sesuai SS 4 1 2 Sesuai S 3 2 3 Tidak Sesuai TS 2 3 4 Sangat Tidak Sesuai STS 1 4 E. Instrumen dan Uji Instrumen Penelitian 1. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data (Purwanto, 2007: 9). Cara ini digunakan untuk memperoleh data yang objektif yang diperlukan untuk menghasilkan kesimpulan penelitian yang objektif pula. Penelitian evaluasi pelaksanaan program pembinaan prestasi olahraga panahan NPC sragen menggunakan instrumen penelitian yaitu pedoman observasi dan angket (kuesioner). Penggunaan instrumen berupa angket (kuesioner) untuk memperoleh data yang akurat diperlukan alat pengumpulan data yang dapat dipertanggungjawabkan dengan diuji validitas dan reliabilitasnya. Validitas menunjukkan kepastian, ketelitian atau ketepatan alat ukur, sedangkan reliabilitas menunjukkan konsistensi jika alat ukur itu dipergunakan. a. Pedoman Observasi Kisi-kisi yang digunakan untuk instrumen pedoman observasi dapat dilihat pada lampiran 8 tabel 1.3, tabel 1.4 dan tabel 1.5. b. Angket (Kuesioner) Kisi-kisi yang digunakan untuk instrumen angket yang akan diberikan pada atlet, pelatih dan pengelola adalah sebagai berikut : 1) Kisi-kisi Angket Atlet Kisi-kisi angket Atlet dan Pelatih merupakan pedoman untuk membuat angket (kuesioner) yang akan diberikan kepada Atlet dan
88 Pelatih. Angket (kuesioner) tersebut kemudian di isi sesuai dengan hal yang dialami Atlet dan Pelaktih pada pelaksanaan program pembinaan prestasi olahraga panahan NPC Sragen. Tabel kisi-kisi angket tiap dimensi ada pada lampiran 8, dimensi konteks pada tabel 1.6, dimensi Input pada tabel 1.7 dan dimensi proses pada 1.8. 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Sebelum penelitian dilakukan, instrumen yang digunakan untuk mengambil data yang sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan ujicoba / tryout instrumen, untuk mengetahui tingkat kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas). Suharsimi Arikunto (2010 :228) menyatakan bahwa tujuan ujicoba instrumen yang berhubungan dengan kualitas adalah upaya untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. Suatu instrumen itu valid, apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan tinggi reliabilitas menunjukkan bahwa instrumet tersebut dapat mengukur apa yang dimaksud dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan diantara subjek. Data yang baik adalah data yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya dan data tersebut bersifat tetap dan dapat dipercaya. Data yang sesuai dengan kenyataannya disebut data valid dan data yang dipercaya disebut dengan data reliabel. Agar dapat diperoleh data yang valid dan reliabel, maka instrumen penilaian yang digunakan untuk mengukur objek yang akan dinilai baik tes atau nontes harus memiliki bukti validitas dan reliabilitas. Penelitian evaluasi pembinaan prestasi olahraga panahan juga menggunakan instrumen yang harus dilakukan ujicoba untuk mengetahui tingkat validitas (kesahihan) dan reliabilitas (keandalan). a. Uji Validitas (Uji Kesahihan) Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2010: 363). Pengujian validitas pada penelitian evaluatif ini menggunakan logical validity (validitas logis). Validitas logis untuk sebuah
89 instrumen menunjuk pada kondisi sebuah instrumen yang memenuhi syarat valid berdasarkan hasil penalaran dan rasional. Instrumen yang diuji validitasnya adalah intrumen komponen konteks, masukan, proses dan hasil. Uji validitas pada penelitian evaluasi pembinaan prestasi olahraga panahan NPC Sragen ini menggunakan teknik uji validitas korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Rumus tersebut adalah: ( ( ( ( Keterangan : X Y N ΣX2 ΣY2 =Koefisien korelasi = Skor butir = Skor total yang diperoleh = Jumlah responden = Jumlah kuadrat nilai X = Jumlah kuadrat nilai Y ( Suharsimi Arikunto, 2010: 213) Hasil perhitungan rxy atau rhitung dikonsultasikan dengan harga rtabel dengan taraf signifikan 5%. Jika harga rhitung lebih besar dari rtabel maka dapat dikatakan item tersebut valid. Item Sahih Dan Item Gugur Kuisioner dapat dilihat pada lampiran 8 Tabel 1.9. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa instrumen yang digunakan dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Syarat kualifikasi suatu instrumen pengukur adalah konsisten, keajegan, atau tidak berubah-ubah (Saifuddin Azwar, 2012: 110). Instrumen yang diuji reliabilitasnya adalah instrumen yang dibuat oleh peneliti. Dalam hal ini instrumen tersebut adalah instrumen komponen konteks, masukan, proses dan hasil. Reliabilitas ditentukan atas dasar proporsi varian total yang merupakan varian total sebenarnya. Makin besar proporsi tersebut berarti makin tinggi reliabilitasnya. Untuk menguji reliabilitas instrumen yang akan
90 digunakan dalam penelitian ini digunakan rumus koefisien Alpha karena skor pada butir-butir instrumen merupakan skor bertingkat yaitu antara 1 sampai 4 atau 1 sampai 5. Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 164), instrumen yang berbentuk multiple choice (pilihan ganda) maupun skala bertingkat maka reliabilitasnya dihitung dengan menggunakan rumus Alpha. Rumus tersebut adalah : Keterangan : Untuk menyatakan reliabilitas instrumen, digunakan interpretasi terhadap koefisien korelasi, yaitu : Antara 0,800 s/d 1,000 sangat tinggi 0,600 s/d 0,800 tinggi 0,400 s/d 0,600 cukup 0,200 s/d 0,400 rendah 0,000 s/d 0,200 sangat rendah (Suharsimi Arikunto, 2010: 238) Hasil uji reliabilitas instrumen, secara ringkas disajikan pada tabel berikut ini, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Tabel 2.1 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Koef. Alpha (rii) Keterangan Pelaksanaan Pembinaan Prestasi 0,959 Reliabel Olahraga Panahan NPC Sragen Berdasarkan tabel tersebut di atas, diketahui bahwa semua instrumen pada penelitian ini dinyatakan reliabel atau andal, sehingga instrumen pada penelitian ini dapat dilanjutkan untuk pengambilan data penelitian.
91 F. Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data peneliti melakukannya selama berada di lapangan, bahwa dalam penelitian kualitatif dimungkinkan melakukan analisis data pada waktu penelitian berada dilapangan atau setelah selesai pengambilan data. Sementara itu menurut ( Bungin 2010:64 ) alur analisis yang dilakukan mengikuti model analisis interaktif. Analisis dalam penelitian ini dilaksanakan dalam empat tahap yaitu; 1. Tahap pengumpulan data 2. Tahap reduksi data 3. Tahap penyajian data 4. Tahap penarikan kesimpulan / verifikasi Dari uraian diatas maka bisa dilihat bahwa beberapa bagian saling keterkaitan antara satu sama lainnya. Penyajian data selain berasal dari hasil reduksi, perlu juga dilihat proses pengumpulan datanya. Dengan demikian berikut uaraian tentang penjelasan pada tiap-tiap analisis tersebut 1. Tahap pengumpulan data Data dikumpulkan diawali dengan melakukan pengamatan ditempat penelitian. Selanjutnya dilakukan wawancara dan pengisian angket dengan informan. Sebagai tambahannya, peneliti mengambil data dokumentasi yang sesuai dengan objek penelitian. 2. Reduksi data Dari data yang begitu banyak dan kompleks serta masih campur aduk, maka perlu dilakukan reduksi data. Data yang direduksi adalah data yang diperoleh dari hasil observasi, pengisian angket dan hasil wawancara. 3. Penyajian data Setelah data direduksi kemudian disajikan baik secara naratiif atau bentuk matrik, tabel dan lain-lain, yang fungsinya menjelaskan, meringkas, menyederhanakan data kompleks agar data menjadi mudah dipahami oleh pembaca, sehingga dapat dicerna dengan jelas apa yang terjadi, selanjutnya baru dilakukan langkah analisis.
92 4. Penarikan kesimpulan Langkah ini dilakukan setelah penyajian data sesuai dengan tema masing-masing dengan menarik kesimpulan dan verifikasi yang hasil dari data-data yang telah dihitung selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan diagram yang ditambah dengan penjelasan secara naratif agar lebih mudah dipahami sebagai data yang bersifat kuantitatif. Sedangkan data kualitatif yang berupa hasil wawancara dari berbagai narasumber akan disajikan dalam bentuk teks berupa rangkaian pertanyaan disertai dengan jawaban dari para narasumber. Tahap analisis data yang terakhir adalah penarikan kesimpulan serta verifikasinya. Penarikan kesimpulan berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas sehingga setelah diteliti kemudian menjadi jelas. Kesimpulan yang dibuat dapat menjawab rumusan masalah yang diperkuat dengan berbagai data, sehingga dapat dijadikan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan yang dipaparkan adalah hasil dari sajian data berupa data kuantitatif dan data kualitatif yang saling menguatkan satu sama lain.