LAMPIRAN PERJANJIAN SERTIFIKASI PERATURAN SERTIFIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
SYARAT DAN ATURAN SERTIFIKASI B4T - QSC

SYARAT DAN ATURAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PALEMBANG LSPRO BIPA

PERJANJIAN LISENSI PENGGUNAAN TANDA SNI No. : /ABI-Pro/X/2014

SURAT PERJANJIAN SERTIFIKASI PRODUK/PENGGUNAAN SPPT SNI ANTARA ... DENGAN LSPRO CHEMPACK. Nomor :... Nomor :...

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PT QUALIS INDONESIA

PROSEDUR MUTU ABI-Pro

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

PERSYARATAN SERTIFIKASI F-LSSM

PT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT PANDUAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG SERTIFIKASI PRODUK HASIL KELAUTAN DAN PERIKANAN

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001

PERJANJIAN PENGGUNAAN LISENSI, SERTIFIKAT PRODUK, DAN TANDA KESESUAIAN Nomor :.../PL/SDPPI/2016

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7

CODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan

2. Layanan-layanan LS ICSM Indonesia akan memberikan layanan-layanan sebagai berikut:

LSSM BBLM PEDOMAN MUTU ATURAN SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN MUTU

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001

PROSEDUR MUTU LSPro-BBIA

Pedoman KAN Penilaian Kesesuaian Ketentuan umum penggunaan tanda kesesuaian berbasis SNI dan/atau regulasi teknis

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang

Terbitan Nomor : 4 Desember 2012

Penerapan skema sertifikasi produk

Penilaian Kesesuaian Ketentuan umum penggunaan tanda kesesuaian produk terhadap SNI

SKEMA SERTIFIKASI SEMEN

SKEMA SERTIFIKASI BAJA LEMBARAN LAPIS SENG & BAJA LEMBARAN DAN GULUNGAN LAPIS PADUAN ALUMUNIUM SENG

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MANADO (LSPro BARISTAND INDUSTRI MANADO)

PROSES SERTIFIKASI 20/6/2012

Pedoman: PD Rev. 02

Penerapan skema sertifikasi produk

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM

SKEMA SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL DAN RE-SERTIFIKASI

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK, PROSES, JASA. Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia

Skema sertifikasi produk

SKEMA SERTIFIKASI LAMPU SWA-BALLAST UNTUK PELAYANAN PENCAHAYAAN UMUM SKEMA SERTIFIKASI

SKEMA SERTIFIKASI SETRIKA LISTRIK

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 0027 TAHUN 2005 TENTANG

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

SKEMA SERTIFIKASI POMPA LISTRIK

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

2017, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 322); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL TENT

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

SKEMA SERTIFIKASI PERALATAN AUDIO, VIDEO DAN ELEKTRONIK SEJENIS - PERSYARATAN KESELAMATAN

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

Komite Akreditasi Nasional

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

Penerapan Skema Sertifikasi Produk

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI DAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

LEMBAGA SERTIFIKASI SISTEM MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA (LSSMBTPH)

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:

Meliputi penerimaan survailen, resertifikasi & perluasan lingkup audit.

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL ASSOCIATE SISTEM PLAMBING & ADVANCED ASSOCIATE SISTEM PLAMBING

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website "

Semua persyaratan pada klausul 5.1 dari ISO terpenuhi. 5.d Lembaga Sertifikasi harus mempunyai dokumen legalitas hukum

SKEMA SERTIFIKASI BAN KENDARAAN BERMOTOR

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

Pedoman Multilokasi Sertifikasi Produk dan Legalitas Kayu

PROSES SERTIFIKASI Hal. 1 dari 8

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

Penerapan skema sertifikasi produk

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL SPESIALIS SISTEM PLAMBING BERSERTIFIKAT & ADVANCED SPESIALIS SISTEM PLAMBING BERSERTIFIKAT

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

SKEMA SERTIFIKASI AKI KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT ATAU LEBIH

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

PT MUTUAGUNG LESTARI

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL SPESIALIS DRAINASE DAN PEMBUANGAN & ADVANCED SPESIALIS DRAINASE DAN PEMBUANGAN

SKEMA SERTIFIKASI PERALATAN AUDIO, VIDEO DAN ELEKTRONIK SEJENIS - PERSYARATAN KESELAMATAN

BAB I KETENTUAN UMUM Menteri adalah Menteri Perindustrian.

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI ORGANIK. Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

Pedoman Umum Akreditasi dan Sertifikasi Ekolabel

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI DAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL SPESIALIS SUPLAI AIR & ADVANCED SPESIALIS SUPLAI AIR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENGALIHAN SPPT SNI. Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

Transkripsi:

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK Jl. Sangkuriang No. 14 Bandung 40135 JAWA BARAT INDONESIA Telp. 022 2504088, 2510682, 2504828 Fax. 022 2502027 Website : www.b4t.go.id E-mail : b4t@b4t.go.id LAMPIRAN PERJANJIAN SERTIFIKASI PERATURAN SERTIFIKASI B4T-LSPr adalah Lembaga Sertifikasi Produk terdaftar di Komite Akreditasi Nasional (KAN) No. LSPr-013- IDN, dokumen ini diterbitkan untuk aplikan yang mengajukan permohonan sertifikasi SPPT SNI. Dokumen berisi persyaratan serta aturan sertifikasi yang diterbitkan oleh B4T-LSPr yang harus dipenuhi oleh seluruh pemohon dan pemegang sertifikat. Dokumen ini dilengkapi oleh skema sertifikasi B4T-LSPr (Lampiran 1). Untuk standar dan aturan khusus (jika ada) akan dibuatkan terpisah. Dalam memberikan layanan jasa sertifikasi, B4T-LSPr tidak berpihak, independen dan bebas dari tekanan komersial dan tekanan lainnya serta memegang teguh kerahasiaan mengenai seluruh informasi yang dianggap rahasia yang diperoleh selama B4T-LSPr berhubungan dengan Pemegang Sertifikat. Pasal 1 Hak dan kewajiban 1.1. Pemegang Sertifikat menyetujui bahwa produk yang disertifikasi, dimanufaktur dan dipasok olehnya sebagaimana ditetapkan dalam sertifikat. Selanjutnya B4T-LSPr memberi wewenang kepada Pemegang Sertifikat untuk menyatakan bahwa produknya yang tercakup dalam sertifikat telah disertifikasi sesuai dengan standar dan aturan sistem sertifikasi. 1.2. Pemegang Sertifikat berhak : a) Menggunakan sertifikat yang diterbitkan oleh B4T - LSPr sesuai dengan aturan yang ditetapkan b) Membubuhkan tanda SNI pada produk atau kemasannya yang termasuk lingkup sertifikasi. c) Menggunakan logo B4T-LSPr di dokumen resmi perusahaan. Tata cara penggunaan sertifikat, pembubuhan tanda SNI dan penggunaan logo B4T-LSPr diatur oleh B4T LSPr sebagaimana ditetapkan dalam lampiran II dokumen ini. d) Mengajukan penambahan atau pengurangan lingkup sertifikasi e) Mengajukan keluhan, banding dan penyelesaian perselisihan kepada B4T-LSPr f) Mendapatkan informasi setiap adanya perubahan persyaratan sertifikasi g) Mendapatkan informasi nama anggota tim audit yang akan melaksanakan audit 1.3. Pemegang memiliki kewajiban sebagai berikut : a) Mendatangani dan mematuhi kesepakatan sertifikasi. b) Menanggung biaya yang ditetapkan oleh B4T-LSPr untuk pelaksanaan kegiatan sertifikasi dan survailen.

c) Pemegang Sertifikat membolehkan kepada personel B4T-LSPr untuk akses tak terbatas pada jam kerja tanpa pemberitahuan sebelumnya kelokasi pabrik tercakup sertifikat. d) Menginformasikan kepada B4T-LSPr berkaitan dengan : 1. Perubahan organisasi dan manajemen. 2. Perubahan alamat, kepemilikan, status hukum dan status komersial organisasi. 3. Perubahan pedoman sistem manajemen, kebijakan atau prosedur. 4. Perubahan peralatan, fasilitas dan/atau sumber daya lainnya yang dapat mempengaruhi mempengaruhi mutu produk 5. Perubahan desain produk dan atau proses e) Menangani keluhan dari pelanggan pemegang sertifikat. f) Memenuhi persyaratan skema sertifikasi pada saat membuat acuan status sertifikasinya dalam media komunikasi seperti internet, brosur atau iklan, atau dokumen lainnya. g) Tidak membuat atau mengijinkan pernyataan yang menyesatkan berkenaan dengan sertifikasinya h) Tidak menggunakan atau mengijinkan penggunaan dokumen sertifikasi atau bagian darinya dalam cara yang menyesatkan. i) Menghentikan penggunaan seluruh materi periklanan yang memuat acuan sertifikasi, sebagaimana ditentukan oleh B4T-LSPr bila terjadi pembekuan atau pencabutan sertifikasi. j) Merubah seluruh materi periklanan pada saat lingkup sertifikasi dikurangi. k) Tidak menyiratkan bahwa sertifikasi berlaku untuk kegiatan di luar lingkup sertifikasi. l) Tidak menggunakan sertifikasinya yang dapat membawa B4T-LSPr dan/atau sistem sertifikasi kehilangan reputasi dan kepercayaan publik. m) Melaksanakan tindakan korektif terhadap ketidaksesuaian yang ditemukan pada saat audit. n) Mentaati penggunaan tanda SNI, sertifikat dan logo B4T-LSPr serta penggunaan logo KAN. o) Pemegang Sertifikat menjamin bahwa produk yang tercakup dalam sertifikat diproduksi sesuai dengan standar dan spesifikasi yang sama seperti produk yang diambil sebagai contoh pengujian oleh B4T-LSPr dan dinyatakan pada lembar Pernyataan Pertanggungjawaban Produk. p) Mengirimkan contoh produk ke laboratorium B4T atau ke laboratorium lainnya yang ditetapkan oleh B4T-LSPr. Pasal 2 Proses Evaluasi Sertifikasi 2.1. Lama proses sertifikasi adalah 41 hari kerja, terhitung mulai diterimanya applikasi sampai terbit sertifikat. Waktu tersebut tidak termasuk waktu tindkan korektif dan pengujian. Lama pengujian ditentukan oleh jenis pengujian yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia. 2.2. Proses evaluasi akan dilaksanakan setelah persyaratan permohonan sertifikasi dinyatakan lengkap dan diterima. Serta dilengkapi dengan surat keterangan atau rekomendasi dari Kementerian Perindustrian yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal terkait sesuai dengan komoditas yang diaplikasikan. 2.3. Proses evaluasi meliputi audit sistem manajemen mutu dan atau audit produk, pengambilan contoh produk dan pengujian. Pelaksanaan audit dan pengambilan contoh produk didasarkan pada skema sertifikasi yang sesuai yang ditetapkan oleh B4T-LSPr.

2.4. Audit kecukupan dokumen sistem manajemen mutu dilakukan apabila perusahaan belum memiliki sertifikasi ISO 9001 atau yang setara. Audit kecukupan dokumen dilakukan sebelum pelaksanaan audit dilapangan. 2.5. Tindakan korektif atas temuan ketidaksesuaian audit harus dilakukan oleh perusahaan dalam batas waktu yang ditetapkan dan hasilnya disampaikan ke B4T-LSPr untuk diverifikasi pemenuhannya. Bila tidak memenuhi, perusahaan harus melakukan tindakan korektif yang tepat dalam batas waktu yang ditetapkan. 2.5. Pengambilan contoh produk dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan audit atau terpisah sesuai dengan kebutuhan. Lokasi pengambilan dan jumlah contoh yang diambil sesuai dengan skema sertifikasi yang ditetapkan B4T-LSPr. 2.6. Pengujian contoh produk dilakukan oleh laboratorium B4T atau laboratorium lainnya yang ditetapkan oleh B4T-LSPr. Pengujian dilakukan sesuai dengan persyaratan SNI dan atau regulasi yang berlaku. Pasal 3 Pengkajian dan Keputusan Sertifikasi 3.1. Pengkajian sertifikasi dilakukan oleh B4T-LSPr terhadap dokumen aplikasi, perencanaan dan laporan audit, laporan pengambilan contoh produk dan laporan hasil uji. Dokumen dan rekaman tersebut diverifikasi kesesuaiannya terhadap persyaratan kriteria keberterimaan yang ditetapkan. 3.2. Jika dari hasil pengkajian sertifikasi merekomendasikan pemberian sertifikasi, maka B4T-LSPr mengambil keputusan untuk memberikan sertifikasi ke perusahaan yang dimaksud, akan tetapi jika tidak ada rekomendasi pemberian sertifikasi, maka B4T-LSPr mengambil tindakan yang sesuai dan hal ini diinformasikan ke perusahaan untuk ditindaklanjuti. 3.3. B4T-LSPr menerbitkan dokumen sertifikat berupa SPPT SNI dan diserahkan kepada perusahaan yang berhak menerimanya. Sertifikat tersebut berlaku selama 4 tahun sejak diterbitkan. Pasal 4 Penggunaan Tanda SNI, Sertifikat dan Logo B4T-LSPr 4.1. Penggunaan tanda SNI, sertifikat dan logo B4T-LSPr serta logo KAN diatur dalam lampiran II dokumen perjanjian ini Pasal 5 Survailen 5.1. Untuk setiap pemegang sertifikat harus dilakukan survailen minimal setahun sekali sejak diterbitkan sertifikat SPPT SNI selama periode masa berlaku sertifikat kecuali ditetapkan lain dalam skema sertifikasi.

Maksud dan tujuan dari survailen ini adalah untuk membuktikan konsistensi dari perusahaan dalam memproduksi produknya sesuai dengan persyaratan SNI yang terkait. 5.2. Kegiatan survailen sesuai dengan skema sertifikasi yang ditetapkan meliputi audit sistem manajemen mutu dan atau audit produk, pengambilan contoh produk dan pengujian di laboratorium yang ditetapkan oleh B4T-LSPr, pengkajian terhadap laporan hasil survailen untuk merekomendasikan keputusan tentang pemberian ijin penggunaan tanda SNI dan sertifikat SPPT SNI. 5.3. Keputusan hasil survailen tersebut dapat mengakibatkan adanya putusan pengurangan atau pembekuan atau pencabutan sertifkasi Pasal 6 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat 6.1. Pembekuan sertifikasi dapat terjadi apabila terdapat satu kasus atau lebih dibawah ini: a) Gagal memenuhi ketentuan peraturan sertifikasi. b) Pemegang sertifikat tidak memperbolehkan adanya audit survailen pada frekwensi yang dipersyaratkan, atau c) Penyimpangan terhadap persyaratan SNI d) Pemegang sertifikat meminta pembekuan secara sukarela. e) Pemegang sertifikat tidak memenuhi kewajiban pembayaran 6.2. Jangka waktu pembekuan akan ditetapkan kemudian akan tetapi tidak lebih dari 6 bulan dan hal ini diinformasikan ke pemegang sertifikat. 6.3. Dalam kondisi pembekuan, pemegang sertifikat tidak diperbolehkan untuk membubuhkan tanda SNI pada produk yang termasuk lingkup sertifikasi dan tidak boleh menggunakan sertifikat dan logo B4T- LSPr untuk keperluan apapun. Status pembekuan sertifikasi dapat diakses publik. 6.4. Sertifikasi dicabut apabila kondisi seperti yang dijelaskan pada butir 6.1 diatas tidak diperbaiki dalam batas waktu yang telah ditetapkan. Pemegang sertifikat diinformasikan atas keputusan pencabutan sertifikasinya dan kepada pemegang sertifikat tersebut diperingatkan untuk tidak melanjutkan penggunaan tanda SNI, sertifikat dan logo B4T-LSPr dalam bentuk dan kondisi apapun. 6.5. Segala dokumen dan rekaman yang terkait dengan pemegang sertifikat tersebut ditiadakan dari daftar pemegang sertifikat dan status pencabutan ini dapat diakses oleh pihak tertentu apabila diperlukan. Segala dokumen dan rekaman yang terkait di keluarkan dari skema sertifikasi. Pasal 7 Pengurangan dan Penambahan Lingkup Sertifikasi 7.1. Pengurangan atau penambahan lingkup sertifikasi yang dimaksud adalah penambahan atau pengurangan merek, tipe/jenis/ukuran produk dan importir ( untuk luar negeri )

7.2. Ruang lingkup sertifikasi yang telah diberikan dapat berkurang apabila terjadi kondisi satu atau lebih berikut ini : a) Karena terjadi kasus seperti yang diuraikan dalam butir 5.1 pasal 5 atau 6.1 pasal 6 b) Permintaan dari pemegang sertifikat. 7.3. Keputusan pengurangan ruang melalui tahapan proses kajian dan keputusan ini diinformasikan ke pemegang sertifikat. 7.4. Hasil keputusan pengurangan ruang lingkup sertifikasi akan dipantau oleh team audit dari B4T-LSPr pada saat pelakasanaan audit survailen atau resertifikasi. 7.5. Pemegang sertifikat diperbolehkan untuk mengajukan penambahan ruang lingkup sertifikasi ke B4T- LSPr. Waktu, biaya dan kegiatan evaluasinya sesuai dengan yang ditetapkan dalam skema sertifikasi. 7.6. Penambahan ruang lingkup sertifikasi akan diberikan, apabila hasil kajian merekomendasikan untuk diberikan penambahan ruang lingkup sertifikasi tersebut. 7.7. Sertifikat atau lampirannya diterbitkan ulang sesuai dengan ruang lingkup yang baru dan masa berlakunya mengacu pada masa berlaku sertifikat sebelumnya. Pasal 8 Re-Sertifikasi 8.1. Setiap pemegang sertifikat, paling lambat 3 bulan sebelum masa berlaku setifikatnya berakhir diinformasikan mengenai jadwal pelaksanaan re-sertifikasi. 8.2. Apabila pemegang sertifikat tidak bersedia untuk dilakukan re-sertifikasi, maka kepada pemegang sertifikat tersebut diinfromasikan tidak boleh lagi menggunakan tanda SNI, sertifikat dan logo B4T-LSPr dalam bentuk dan kondisi apapun. 8.3. Apabila masih dalam proses penyelesaian re-sertifikasi, sementara sertifikat sebelumnya telah berakhir masa berlakunya, maka kepada pemegang sertifikat tersebut diinformasikan untuk sementara tidak boleh membubuhkan tanda SNI, sertifikat dan logo B4T-LSPr dalam bentuk dan kondisi apapun sampai sertifikat yang baru terbit. 8.4. Proses re-sertifikasi sama dengan proses sertifikasi awal mulai dari permohonan re-sertifikasi, penerbitan perjanjian sertifikasi, evaluasi ( audit, pengambilan contoh dan pengujian ), kajian dan keputusan sertifikasi.

Pasal 9 Informasi Dari Pemegang Sertifikat 9.1. Pemegang Sertifikat harus menginformasikan ke B4T-LSPr jika terjadi : a) Perubahan struktur organisasi dan sistem manajemen mutu. b) Perubahan alamat, kepemilikan, status hukum dan status komersial organisasi. c) Perubahan pedoman sistem manajemen, kebijakan atau prosedur. d) Modifikasi atau perubahan desain produk dan proses produksi Pasal 10 Publikasi 10.1. Pemegang Sertifikat mempunyai hak untuk mempublikasikan bahwa Pemegang Sertifikat telah diberi wewenang untuk menyatakan produknya yang tercakup sertifikat telah disertifikasi sesuai standar dan sistem sertifikasi yang berlaku. 10.2. B4T-LSPr mempublikasikan perusahaan yang mendapatkan sertifikat dan mempublikasikan pembekuan, pengurangan dan penambahan lingkup sertifikasi serta mempublikasikan pencabutan sertifikat dari Pemegang Sertifikat. Pasal 11 Kerahasiaan 11.1. B4T-LSPr bertanggungjawab bahwa kerahasiaan dipelihara dan dijaga oleh seluruh personel B4T- LSPr mengenai seluruh informasi yang dianggap rahasia yang diperoleh selama B4T-LSPr berhubungan dengan Pemegang Sertifikat. Pasal 12 Perubahan / revisi persyaratan SNI 12.1. Jika ada revisi SNI yang terkait dengan produk yang dicakup dalam sertifikasi, B4T-LSPr menginformasikan hal tersebut ke pemegang sertifikat. 12.2. Pemegang sertifikat harus mengikuti persyaratan SNI yang direvisi dan harus mampu menunjukkan bahwa produknya telah memenuhi persyaratan SNI yang direvisi 12.3. Bersamaan dengan pelaksanaan survailen atau resertifikasi atau dalam waktu yang ditetapkan, B4T- LSPr mengevaluasi, mengkaji dan memutuskan pemenuhan penyesuaian produk yang diproduksi oleh pemegang sertifikat terhadap persyaratan SNI yang direvisi. 12.4. B4T-LSPr menerbitkan sertifikat SPPT SNI yang baru sesuai dengan SNI yang telah direvisi apabila telah ada keputusan pemberian sertifikasi. Pasal 13 Keluhan dan Banding

13.1. Pemegang sertifikat dapat menyampaikan keluhan secara tertulis ke B4T-LSPr yang berkaitan dengan kegiatan sertfikasi yang merupakan tanggung jawab B4T-LSPr. Selanjutnya keluhan tersebut akan ditindaklanjuti dan hasil penyelesaian keluhan akan diinformasikan ke yang mengajukan keluhan. 13.2. Pelanggan pemegang sertifikasi atau pihak lain, juga dapat menyampaikan keluhan secara tertulis ke B4T-LSPr berkaitan dengan mutu produk yang disertifikasi. Keluhan ini disampaikan ke pemegang sertifikat untuk diinvestigasi dan pemegang sertifikat diharuskan untuk mengadakan koreksi dan tindakan perbaikan dalam waktu yang ditetapkan dan hasilnya harus disampikan ke B4T-LSPr dan pelanggan pemegang sertifikat. 13.3. Pemegang sertifikat atau pihak lain dapat mengajukan banding ke B4T-LSPr, apabila keputusan dari B4T-LSPr tentang penyelesaian keluhan yang diajukannya dianggap belum memenuhi atau belum memuaskan pihak yang mengajukan keluhan tersebut. 13.4. Pengajuan banding harus dalam bentuk tertulis dan disampaikan ke B4T-LSPr paling lambat 30 hari sejak keputusan penyelesaian keluhan diterima oleh pihak yang mengajukan keluhan. 13.5. Pihak yang mengajukan banding diberi hak untuk mengirim perwakilannya ke B4T-LSPr untuk ikut dalam investigasi dan penyelesaian banding tersebut. Keputusan banding akan diinformasikan kepada pihak terkait dan keputusan tersebut tidak dapat diganggu gugat. 13.6. Matriks keluhan dan banding dapat dilihat pada Lampiran V.

LAMPIRAN I SKEMA SERTIFIKASI

LAMPIRAN II ATURAN PENGGUNAAN SERTIFIKAT SPPT SNI, LOGO B4T LSPr DAN PEMBUBUHAN TANDA SNI Penggunaan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI Sertifikat hanya digunakan untuk produk yang termasuk lingkup sertifikasi. Sertifikat tidak boleh digandakan dengan maksud penggunaan untuk produk yang tidak termasuk lingkup sertifikasi. Aturan yang berkaitan dengan penyalahgunaan tanda SNI pada produk dan aturan tindakan perbaikan terhadap produk bertanda SNI yang terbukti berbahaya sesuai dengan Pedoman KAN No. 404-2001. Pedoman bagi lembaga sertifikasi untuk melakukan tindakan perbaikan terhadap produk bertanda SNI yang terbukti berbahaya dan / atau penyalahgunaan tanda SNI pada produk dan PSN 307 2006 Penilaian kesesuaian - Pedoman bagi lembaga sertifikasi untuk melakukan tindakan koreksi terhadap penyalahgunaan tanda kesesuaian atau terhadap produk bertanda kesesuaian namun ternyata berbahaya Tata Cara Pembubuhan Tanda SNI Tanda SNI dibubuhkan terbatas hanya pada produk yang telah dinyatakan sesuai dengan standar yang diwakili oleh contoh yang diambil dan dilakukan pengujian serta konsisten dalam arti memenuhi standar system manajemen mutu yang diacu. Produsen yang telah diberikan sertifikat produk penggunaan tanda SNI berhak mempublikasikan tanda SNI pada brosur atau bahan publisitas lainnya, tanda SNI tidak digunakan untuk kegiatan yang di luar lingkup sertifikasi. Jika produsen mengalami pembekuan sertifikasi produk penggunaan tanda SNI, maka harus segera menghentikan pembubuhan tanda SNI pada produk dan atau kemasannya. Produsen yang sertifikat produk penggunaan tanda SNI dicabut atau telah berakhir masa berlakunya dan tidak diperpanjang, harus segera menghentikan pembubuhan tanda SNI pada produk atau kemasannya. Pembubuhan tanda SNI selain yang diatur dalam pedoman ini tidak dibenarkan. Aturan yang lebih rinci tentang pembubuhan tanda SNI dapat dilihat pada Pedoman KAN No. 407 2001 Tata Cara Pembubuhan Tanda SNI dan Pedoman PSN No. 403-2011 Penilaian Kesesuaian Ketentuan Umum Penggunaan Tanda Kesesuaian Produk Terhadap SNI Untuk pembubuhan tanda kesesuaian SNI, tercantum dalam Lampiran III. Aturan penggunaan logo B4T LSPr, bentuk, ukuran dan warna Logo B4T LSPr Jenis karakter Q adalah Algerian, sedangkan karakter B4T LSPr dari jenis Tahoma. Logo dapat diperkecil atau diperbesar asalkan proporsional dengan ukuran yang sebenarnya. Logo ini tidak boleh digunakan pada produk dalam bentuk apapun dan pada sertifikat atau laporan uji. Digunakan hanya pada kop surat, brosur dan sejenisnya. Aturan ini tercantum di Lampiran II

LAMPIRAN III LOGO B4T - LSPr 52 80 62 35 1 11 18 Catatan : ukuran dalam milimeter dan proporsional

LAMPIRAN IV TATA CARA PEMBUBUHAN TANDA SNI SNI aa-bbbb-yyyy LSPr-013-IDN/ No. Reg. oleh Instansi Teknis terkait Besarnya ukuran SNI dinyatakan dengan ketentuan sbb : a b1 x b2 t r b c a a / 11 a / 11 a / 11 7a / 11 a / 11 4a / 11 a / 11 Tanda Kesesuaian SNI harus dibubuhkan langsung pada produk, kecuali tidak dimungkinkan baik karena ukuran produk terlalu kecil atau karena sifat dari produk tersebut; dalam hal yang demikian, tanda SNI harus dibubuhkan pada kemasan terkecil yang dipergunakan dalam memasarkan produk tersebut Pembubuhan tanda SNI diletakkan pada tempat yang mudah terlihat dengan ukuran yang sedemikian rupa agar tanda SNI dan informasi pelengkapnya dapat terbaca dengan mudah tanpa alat bantu. Kode SNI aa-bbbb-yyyy menunjukkan nomor SNI yang diacu Kode LSPr-013-IDN menunjukkan nomor akreditasi LSPro B4T. Kode lembaga sertifikasi dapat juga berupa No. Registrasi yang diterbitkan oleh Instansi Teknik terkait dengan penerapan regulasi teknis. Catatan : Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 102 tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional, PSN No. 306-2006 dan Pedoman PSN No. 403 2011.

LAMPIRAN V MATRIKS PROSES KELUHAN DAN BANDING Matriks Proses Keluhan dan Banding Pihak yang mengajukan keluhan/banding Kasie MBBT Bidang Sertifikasi Kepala B4T Panel Banding Mengisi formulir keluhan Identifikasi keluhan Validasi Keluhan K E L U H A N Hasil Keputusan Investigasi Keluhan Keputusan Persetujuan Keputusan Puas SELESAI Tidak puas B A N D I N G Pengajuan Banding Hasil Keputusan Identifikasi Banding Validasi Banding Investigasi Banding Persetujuan Keputusan Keputusan