BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN PENDIDIKAN WARGA SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
TOKOH-TOKOH TIONGHOA DALAM REVOLUSI KEMERDEKAAN INDONESIA 1

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

NASIONALISME ETNIS TIONGHOA DI INDONESIA, Oleh: Ririn Darini 1

Suhartono, Sejarah Pergerakan Nasional: dari Budi Utomo Samapai Proklamasi , (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 6.

CONTOH AKTA PENDIRIAN (BARU) YAYASAN YAYASAN

SEKOLAH TIONG HWA HWEE KWAN (THHK) DI MOJOKERTO PADA TAHUN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

ANGGARAN DASAR YAYASAN GEDHE NUSANTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN

YAYASAN Contoh akta Yayasan yang didirikan sebelum berlakunya Undang-undang nomor 16

I. SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA KELENTENG HOK TEK BIO CIAMIS.


YAYASAN Contoh akta perubahan anggaran dasar Yayasan untuk Yayasan yang didirikan

Kompilasi UU No 28 Tahun 2004 dan UU No16 Tahun 2001

DAFTAR PUSTAKA. Kumpulan Arsip Digital Yayasan Khong Kauw Hwee. Kumpulan Arsip Digital Yayasan Kong Tik Soe

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

YAYASAN Contoh akta perubahan anggaran dasar Yayasan untuk Yayasan yang didirikan sebelum

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Rp ,- (seratus juta rupiah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. moral dan juga nasionalisme. Hal tersebut melatarbelakangi pendirian Sekolah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Apa yang dapat kami uraikan seperti yang tercatat dibawah ini adalah:

I. PENDAHULUAN. oleh Indonesia adalah suku Cina atau sering disebut Suku Tionghoa.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMA NEGERI DELAPAN JAKARTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

tinggal di Jakarta, Apartemen French Walk Unit LDG 06 A, Rukun

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMK NEGERI 5 DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. kaya di Asia Tenggara. Hal ini begitu tampak dari pakaian, makanan, dan

Bab 1. Pendahuluan Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja

BAB III STATUS KEWARGANEGARAAN KOMUNITAS CINA DI YOGYAKARTA. A. Dasar Hukum Kewarganegaraan Komunitas Keturunan Cina

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan untuk

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN JAWATAN (PERJAN) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II DINAMIKA PENDIDIKAN ETNIS TIONGHOA DI MOJOKERTO PADA MASA KOLONIAL. Sekolah THHK yang pertama kali terbentuk pada awal abad ke-20 dan

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

AKTA PENDIRIAN YAYASAN Nomor : -Pada hari ini,

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

BUPATI BULELENG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH SWATANTRA KABUPATEN BULELENG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA (PERUM PERURI)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PENGANGKUTAN PENUMPANG DJAKARTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UPAYA PENGUATAN NASIONALISME ORANG INDONESIA TIONGHOA PASCA PERISTIWA MEI 1998

BAB IV PENGARUH NASIONALISME ETNIS KETURUNAN ARAB TERHADAP ETNIS KETURUNAN LAIN DI INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-Pada hari, tanggal pukul

RANCANGAN TATA TERTIB MUSYAWARAH LOKAL XII ORARI LOKAL GARUT

PERATURAN DAERAH WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II BANDUNG NOMOR : 17 TAHUN 1998 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 48 TAHUN 1960 TENTANG PENGAWASAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN ASING PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 1999 TENTANG PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FENOMENA PENGGUNAAN NAMA DIRI PADA BERITA DUKA SURAT KABAR KOMPAS DAN SOLOPOS EDISI NOVEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN JAWATAN (PERJAN) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA

Matraman, Kelurahan Kebon Manggis, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 001,

BAB III DESKRIPSI HASIL PENELITIAN. merdeka. Oleh karena itu tak heran jika masyarakat Kapasan sangat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

DINAMIKA PENDIDIKAN DALAM SEKOLAH- SEKOLAH DI YAYASAN PENDIDIKAN WARGA SURAKARTA TAHUN

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN AWAL BERDIRINYA PERUSAHAAN OEI TIONG HAM DI SEMARANG. A. Kondisi Sosial Ekonomi Semarang Awal Abad XX

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127 TAHUN 2000 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN JAWATAN RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN HARAPAN KITA JAKARTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 91 TAHUN 2000 (91/2000) TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PENGANGKUTAN PENUMPANG DJAKARTA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI INDONESIA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAERAH KERJA, DAN WAKTU. Pasal 1 NAMA

BAB III OBJEK PENELITIAN. maupun kegiatan yang selama ini dilakukan di TITD Kwan Sing Bio Tuban.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) PEMBUKAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PENGANGKUTAN PENUMPANG DJAKARTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI HSINCHU TAHUN 2014

BAB III TINJAUAN UMUM UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2004 TENTANG YAYASAN

Siapa bilang orang Tionghua numpang di Indonesia, Sejarah Cina Peranakan membela Ibu Pertiwi

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 19 TAHUN 2003 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 8 TGL. 17 MARET 1992 SERI D NO. 6

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Perda No. 14/1998 tentang Pendirian Perusahaan Aneka Usaha Pertambangan Bahan Galian Gol. C Kab.Magelang.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. 3.1 Gambaran Umum Universitas Tarumanagara

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga:

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 40 TAHUN 2012 TENTANG FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB) DI JAWA BARAT

Transkripsi:

BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN PENDIDIKAN WARGA SURAKARTA A. Sejarah Berdirinya Yayasan Pendidikan Warga Surakarta 1. Sekolah Tiong Hoa Hwee Kwan Surakarta Tiong Hoa Hwe Kwan (THHK) dibentuk pada tanggal 17 Maret 1900 di Batavia dengan tujuan untuk menjadi pusat seluruh pergerakan (Tionghoa) untuk reformasi adat istiadat dan tradisi Tionghoa. Sekolah Tiong Hoa Hwee Kwan pertama kali dibuka di Jakarta pada tahun 1901. 1 Perkumpulan Tiong Hoa Hwee Kwan di Surakarta berdiri pada tanggal 30 November 1904 bersamaan dengan didirikannya sekolah Tiong Hoa Hwee Kwan di Surakarta. Sekolah THHK didirikan oleh Majoor Be Kwat Koen seorang opsir yang sekaligus masyarakat Tionghoa di Surakarta bersama sahabat-sahabat serta pedagang-pedagang dan pelajar-pelajar Tionghoa. 2 Pendirian sekolah ini sesuai dengan petunjuk dan saran dari Kang Yoe Wei yang merupakan salah satu pengurus THHK di Jakarta yang sebelumnya sudah melakukan kunjungan diberbagai kota di Jawa dan mengadakan pembicaraan dengan tokoh-tokoh masyarakat untuk mendirikan sekolah didaerah seperti di Jakarta. Sekolah 1 Setelah Air Mata Kering, Masyarakat Tionghoa Pasca Peristiwa Mei 1998, (Jakarta: Kompas, 2010), halaman 53. 2 Yayasan Pendidikan Warga (b), 50 Tahun Yayasan Pendidikan Warga, (Surakarta: Yayasan Pendidikan Warga, 1954), halaman 75 37

38 THHK awalnya bertempat di Klenteng Tin Kok Sie. Pendirian sekolah THHK sulit mendapatkan izin dari pemerintah, baru pada tanggal 14 Pebruari 1905 disahkan oleh Sri Paduka yang dipertuan Besar Gubernur Jendral Hindia Belanda. 3 Susunan langkap pengurus THHK tersebut dibawah ini: 1. Ketua : Jo Jong Tjoan 2. Wakil Ketua : Tjiook Le Tjiauw dan Kwik Ing Giok 3. Sekertaria : Soei In Tjoan 4. Bendahara : Sie Koei Toan 5. Penasehat : Letnan Siem Tjiang Sien dan Letnan Be Siauw Tjong 6. Komisaris : Kho Tjian Hwa Lie Biauw Lian Tjoa Tjoe Kwan Sie Twa Bak Go Ke Lian Lie Djiet Sien Oei Djoen Boet Ong Tjian Thong Njoo Tjing Kuan Tjan Thwan Sing Tan Ming Siet Ko Tjien Bo Tan Hoo Hiap Tan Tjing He Tan Kiem Goan Tan Kiong Wie Tjan Tiauw San Go Tjiam Ing Tan A Loei Hoo Tjing Siang Jap Bing Ho Tan Khiang Ling 3 Yayasan Pendidikan Warga (a), Buku Peringatan 30 Tahun Tiong Hoa Hwee Kwan, (Surakarta: Tiong Hoa Hwee Kwan, 1935), Halaman 21.

39 Kwik Hong Hie Kwik Kiem Oen Kwik Tjen Gwan Sie Tjien Siong Ong Koei Thong Gan Kam Kwan A Wie. 4 Perkumpulan THHK ini langsung mulai membangun gedung sekolah di jalan Purwodiningratan yang sekarang gedung SD Warga, yang ditandai dengan peletakan batu pertama THHK membuka dua rumah sekolah yaitu bertempat di Kelenteng Tien Kok Sie di Pecinan (jalan Ketandan), dan di rumah Tn. Sie Twa Bak di Coyudan. Pendirian sekolah ini disambut baik oleh masyarakat Tionghoa di Surakarta. Saat itu jumlah murid yang bersekolah di THHK sekitar 40 sampai 50 orang, kepala sekolah saat itu ialah Tan Beng Kie dibantu oleh The Kok Le, dan dua tahun kemudian jumlah murid di sekolah THHK menjadi 100 orang. Dengan bertambahnya jumlah siswa kemudia tempat sekolah di Coyudan dipindah ke rumah Sie Tjien Lok di jalan Darpoyuda 129. Pada tahun 1908 pembangunan gedung sekolah THHK di jalan Purwodiningratan sudah selesai, semua kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke gedung baru. Para siswa menyambut dengan gembira pembukaan gedung baru, para siswa memakai topi rumput dengan tulisan warna emas Tiong Hoa Hak Tong. Jumlah siswa mencapai 200 orang dan kepala sekolah yang baru ialah Kwan Joe Hie yang berasal dari Tiongkok. 4 Yayasan Pendidikan Warga (c), 100 Tahun Yayasan Pendidikan Warga, (Surakarta: Yayasan Pendidikan Warga, 2006), halaman 14.

40 Dalam perkembanganya THHK mengalami pasang surut dalam menyelenggarakan pendidikan bagi masyarakat Tionghoa di Surakarta. Pada tahun 1910 THHK dipimpin secara bergantian oleh Be Siauw Tjong dan Kwik Teng Bie yang membuka Sekolah Rakyat Bagian Atas (Kao Ting Pan) yang memiliki sarana belajar yang baik, sehingga jumlah siswa semakin bertambah dan membuka cabang di Pasar Pon untuk membantu siswa yang rumahnya jauh, namun dua tahun kemudian cabang itu ditutup. Pada tahun 1919 THHK mengalami kemajuan pesat dengan jumlah siswa meningkat sampai 500 orang yang merupakan suatu rekor baru dalam 20 tahun. Pada tahun 1922 terjadi bentrokan hebat antara pengurus, guru, dan siswa yang tidak menemui jalan keluar sehingga THHK mengalami perpecahan. Setelah peristiwa perpecahan itu diadakan pemilihan pengurus baru. Untuk mengganti guru-guru yang meninggalkan sekolah, para alumni THHK menawarkan diri untuk menjadi guru sementara. Pada tahun 1930 pimpinan THHK digantikan oleh Yap Kioe Ong. Setelah mengalami masa-masa sulit dibidang keuangan, pajak tanah selama 11 tahun belum terbayarkan dan sekolah terancam ditutup oleh pemerintah, Yap Kioe Ong dapat mengatasi semua permasalahan yang di THHK. Inilah puncak keemasan yang dicapai oleh THHK selama 36 tahun berdiri.

41 Pengurus THHK pada waktu itu ialah: Ketua : Yap Kioe Ong, Kwee Tiong Tjhing, Liem Thaij Tjwan, Dr. Oen Boen Ing, dan Tan Wie Gan. Bagian Pendidikan : Jap Tiang Liem, Kho Khik Lian, Yap Kioe Ong, Sie Ngo Siang, Tjhie Hwaij Tjhiang, dan Jap Tiang Seng. 5 Setelah mengalami pembaharuan dalam tubuh kepengurusan di tahun 1940, sekolah THHK mulai mendapatkan kepercayaan dari masayarakat Tionghoa kembali. Jumlah siswa mulai mengalai peningkatan yang lumayan besar. Pada tahun 1942 ketika Jepang menduduki kota Surakarta memerintahkan untuk menutup tujuh sekolah yang ada di Surakarta. Setelah empat bulan Jepang Menduduki Kota Surakarta, sekolah-sekolah yang ditutup diperintahkan untuk dibuka kembali dengan satu macam sekolah dengan nama Hoa Kiauw Soe Lip Djee Ting Hak Hauw dibawah kepemimpinan Kakyo Sokai. Jumlah murid di THHK justru mengalami peningkatan hingga 700 siswa. Kenaikan jumlah siswa tersebut akibat dari penutupan Holandsch Chineesh School (HCS) di Surakarta oleh Pemerintah Jepang sehingga para siswa yang sebelumnya bersekolah di HCS pindah ke sekolah THHK. Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Ketua THHK dipegang oleh Dr. Kwik Tjie Tiok dan kepala sekolah dijabat oleh Tjia Kong Wan. THHK tumbuh menjadi lembaga pendidikan yang berkembang pesat. Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesadaran orang-orang Tionghoa untuk 5 Ibid., halaman 17

42 menyekolahkan anak-anak mereka. Orang Tionghoa miskin merasa tertolong dengan adanya sekolah THHK ini karena mereka tidak memerlukan biaya yang besar untuk menyekolahkan anak mereka. Pendirian sekolah THHK ini telah banyak membantu pendidikan bagi anak-anak Tionghoa di Surakarta. 2. Lahirnya Yayasan Pendidikan Warga Surakarta Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, terjadi kenaikan jumlah sekolah-sekolah Cina secara drastis. Pada bulan Oktober 1947 dikeluarkannya peraturan pemberian bantuan kepada sekolah-sekolah berbahasa Cina, tetapi secara khusus disebutkan bahwa sekolah yang menerima bantuan harus memberi pelajaran bahasa Indonesia 6 jam seminggu mulai dari kelas 3 sekolah dasar. Pada tahun 1950 pemerintah Indonesia menghentikan subsidi kepada sekolah-sekolah berbahasa pengantar Cina, tetapi warga negara Indonesia keturunan Tionghoa masih diperbolehkan bersekolah. Pada tahun 1952 pemerintah mulai menjalankan pengawasan terhadap sekolah-sekolah berbahasa Cina. Semua sekolah berbahasa Cina harus didaftar pada Kementrian Pendidikan, dan bahasa Indonesia harus diajarkan mulai dari kelas tiga sekolah dasar. 6 SMP CHCH didirikan pada tahun 1951 menempati gedung sekolah yang terletak di Mertolulutan. Pada tanggal 25 Agustus 1954 pengurus 6 Leo Suryadinata, Dilema Minoritas Tionghoa, (Jakarta: PT. Grafiti Pers. 1984), halaman 157

43 Chung Hua Chung Hsioh (CHCH) yang menyelenggarakan pendidikan Sekolah Menengah Pertama Chung Hua Chung Hsioh dan pengurus THHK mengalami kesepakatan dan bergabung dengan nama Tiong Hoa Hwee Kwan. 7 Saat itu jumlah siswanya hanya 70 orang yang berasal dari Sekolah Rakyat yang ingin pindah ke pendidikan nasional, sementara itu jumlah SMP Negeri maupun Swasta belum cukup memadai untuk menampung siswa lulusan Sekolah Rakyat, hingga untuk melanjutkan pendidikan ditingkat SMP tidak mudah dan mahal. Dengan penggabungan ini, maka THHK menyelenggarakan Sekolah Rakyat THHK dan SMP CHCH dengan susunan pengurus baru ialah Penasehat Direktorium Penulis Bendahara : Dr. Kwik Tjie Tiok, Nyoo Hong Yauw, Tjeng Hay Swie dan Liem Djing Hay. : Tan Hwat Sing (ketua), Liem Thiam Bie, Dr. Tjan Khee Swan, Kho Khik Lian, Tjia Ling Sien dan Oei Hong Boe. : Ong Soen Bing dan Tjiong Joe Bok. : Go Dhiam Ik dan Souw Thiam Pie. Dewan Penasehat pendidikan dan Pengajaran : Jap Hway Liem, Liem Kian Hien, Tan Kiem Tjwan dan Khoe Thiam Ing. Bagian pendidikan : Tjan Thiam Hien, Kho Kian Tjhing, Oei Hong Boe, Kho Khik Lian dan Oen Boen Dhwan. Bagian Usaha : Liem Hing Tjiok, Souw Thian Pie, Oei Wang Mien, Oei Kiem Ting, Ong Biauw Lan, Kang Ing San, Tio Biauw 7 Penggabungan Sekolah Tiong Hoa Hwe Kwan dan Sekolah Chung Hua Chung Hsioh. (Arsip Yayasan Pendidikan Warga)

44 Tjwan, Tan See Hwa, Tjan Hwan Tjwan dan Siek Djing Swan. Komisaris bagian gedung : Oei Wang Mien dan Kho Kian Len. Komisaris bagian penilik tata usaha : Tjan Bian Lie. 8 Penggabungan kedua sekolah tersebut dimaksudkan untuk memperluas dan memperbaiki sistem pendidikan, baik sekolah rakyat maupun sekolah menengah untuk keperluan masyarakat umum di Surakarta. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diharapkan orang tua murid dapan memberikan bantuan maupun doa untuk kepentingan pendidikan. 3. Pergantian Nama Tiong Hoa Hwee Kwan Menjadi Yayasan Pendidikan Warga Surakarta Semangat Nasionalisme dari para pengurus THHK dan keputusan untuk menyelenggarakan pendidikan sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah waktu itu, dimana Kementerian P. P. dan K menunjuk beberapa sekolah menjadi Sekolah Rakyat Percobaan, dan Sekolah Rakyat THHK ditunjuk oleh Kementerian P. P. dan K. Pada tahun 1955 Indonesia mengadakan pemilihan umum yang pertama, dan pada saat itu banyak masyarakat Tionghoa yang memutuskan menjadi warga negara Indonesia, hal itu juga yang melandasi gagasan untuk mengganti nama Sekolah Rakyat THHK menjadi Sekolah Rakyat Warga. Dan pada tanggal 14 September 1958 nama Tiong Hoa Hwee Kwan berubah menjadi Yayasan Pendidikan Warga, dan sekolah-sekolah yang diselenggarakan Yayasan 8 Ibid

45 Pendidikan Warga bernama Sekolah Rakyat Tiong Hoa Hwee Kwan menjadi Sekolah Rakyat Warga dan SMP Chung Hua Chung Hsioh menjadi SMP Warga. Pada tahun 1958 Pemerintah menutup sekolah-sekolah asing yang berorientasi ke Taiwan, maka banyak sekolah-sekolah Tionghoa yang dibentuk oleh Panitia Penampungan bagi siswa-siswa yang sekolahnya ditutup oleh pemerintah. Melalui Surat Keputusan Mentri P.P. dan K. No.58568/B.II pada tanggal 1 Januari 1957 menetapkan SR Warga menjadi sekolah partikelir yang mendapatkan sokongan berupa bantuan yang terhitung mulai tanggal 1 April 1959 ditetapkan menjadi suatu sekolah partikelir yang mendapatkan bantuan berupa subsidi. 9 Pada tahun 1960 Yayasan Pendidikan Warga mendapatkan bantuan tanah seluas 4.445 m2 dan bangunan dari Kwa Sam Hen, seorang pengusaha dari Solo yang memiliki pabrik rokok Menara yang melihar sekolah Warga saat itu sedang berkembang dan membutuhkan lahan untuk mengembangkan pendidikan bagi masyarakat luas. Maka sejak tahun 1960, SMP Warga yang sebelumnya terletak di Jl. Purwodiningratan 89 Surakarta setelah pindah dari Mertolulutan, dipindahkan ke Jl. Monginsidi No. 15 Surakarta. Tahun 1960 merupakan tahun perencanaan program pemerintah Republik Indonesia dalam hal pembaruan. Di kota Surakarta saat itu, SMA Warga ditunjuk menjadi Pilot Proyek Pembaruan walaupun 9 Kutipan daftar Surat Putusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan kebudayaan Republik Indonesia, No. 58568 /B.II.-, Tanggal 23 Juni 1959

46 SMA Warga baru berumur beberapa bulan. Pengurus yayasan mengintruksikan semua unit untuk menerima murid yang berasal dari warga pribumi. Setelah terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia tersebut, maka pengurus Sekolah Warga mengukuhkan Sekolah Warga menjadi badan hukum yang berbentuk Yayasan dengan menggunakan nama Yayasan Pendidikan Warga yang didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya dan dimulai pada tanggal penandatanganan akta pendirian ini. Maksud dan tujuan pendirian Yayasan ini ialah membimbing dan mempengaruhi kepada calon anak didik supaya dapat memperkembangkan jiwa serta raganya agar dapat menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Yayasan Pendidikan Warga berusaha: a. Mendirikan sekolah-sekolah yang bersifat umum seperti Sekolah Taman Kanak-Kanak (S.T.K), Sekolah Rakyat (S.R.), Sekolah Menengah Pertama (S.M.P), Sekolah Menengah Atas (S.M.A), dan lain sebagainya b. Mendirikan sekolah-sekolah kejuruan tingkat menengah dan Akademi seperti Sekolah Teknik Menengah, dan lain sebagainya c. Mangadakan pilot-project untuk pelaksanaan macam-macam bidang pendidikan seperti Kinder Garden, Balai Istirahat Pelajar,

47 Perkampungan Pelajar, Perpustakaan Pelajar, Penerbitan Pelajar, dan lain sebagainya. Pengurus pertama Yayasan Pendidikan Warga ialah sebagai berikut: Ketua : Liem Thiam Bie Wakil Ketua : Tjia Ling Sien Bendahara I : Souw Tian Pie Bendahara II : Kwa Sing Ging Komisaris Pendidikan : Tjan Thiam Hien, Dr Tjan Khee Swan, Oei Hong Boe Komisaris Bagian Usaha : Tjan Bian Lie, Ong Soen Bing, Liem Hing Tjiok, Kwee Ging San Komisaris Bagian Perumahan : Kho Kian In, Oei Wang Mien. 10 Pada tahun 1973 Yayasan Pendidikan Warga memperoleh bantuan tanah di Jl. Kol. Sutarto 92 dari Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), tanah tersebut merupakan bagian dari tanah Tiong Ting yang keseluruhan luasnya kurang lebih 15.000 M2 yang merupakan tanah pemberian dari Paduka Kanjeng Susuhunan Pakubuwana VII kepada masyarakat Tionghoa Surakarta dan sekitarnya. Pada tanggal 4 September 1973 Yayasan Pendidikan Warga saat itu kemudian mendirikan Sekolah 10 Akta Notaris R. Soegondo Notodisoerjo, No. 11, Tanggal 5 Juli 1961.

48 Teknologi Menengah (STM) Warga jurusan mesin, dan mendirikan Akademi Teknik Mesin (ATM) Warga di atas tanah tersebut dengan mengeluarkan SK No 091/Kep/YPW/IX1973 tentang pendirian STM Warga dan ATM Warga. 11 B. Struktur Organisasi Yayasan Pendidikan Warga Surakarta Setiap organisasi pasti mempunyai struktur organisasi, begitu juga dengan Yayasan Pendidikan Warga juga memiliki struktur organisasi yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana hak dan kewajiban setiap pengurus dari organisasi tersebut. Selain itu dengan adanya struktur organisasi juga mempermudah kinerja para pengurus. Sistem kepengurusan dibawah penerapan satu sistem yang mirip dengan sistem manajemen profesional yang senantiasa berorientasi pada peningkatan sumber daya manusia yang ada didalam meningkatkan kualitas produksinya. Dengan demikian Yayasan Pendidikan Warga Surakarta dengan pengurusnya yang berkualitas akan meningkatkan produksinya yaitu pendidikan dan pengajaran melalui sekolah-sekolah dibawah naungan Yayasan Pendidikan Warga yang didirikan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Yayasan Pendidikan Warga menunjukan kualitasnya dengan adanya kepengurusan yang terarah dan mampu melaksanakan kewajibannya dalam kepengurusan yang telah ditentukan dalam rapat kerja pengurus. 11 Yayasan Pendidikan Warga (d), 110 Tahun Yayasan Pendidikan Warga, (Surakarta: Yayasan Pendidikan Warga, 2014), Halaman 125.

49 Susunan pengurus Yayasan Pendidikan Warga banyak mengalami perubahan, hal tersebut terjadi karena belum adanya peraturan dari Pemerintah tentang Yayasan. Pengangkatan pengurus Yayasan Pendidikan Warga melalui rapat dewan pembina yang masa jabatannya tidak dibatasi waktu, sehingga pengurus bisa menjabat dalam waktu yang lama. Susunan Pengurus Yayasan Pendidikan Warga 1. Pengurus Yayasan Pendidikan Warga Surakarta Tahun 1961-2010 Setelah pergantian nama Tiong Hoa Hwee Kwan menjadi Yayasan Pendidikan Warga, sejak tahun 1961 sampai 1998 Yayasan Pendidikan Warga mengalami perubahan-perubahan di dalam struktur kepengurusan. Hal tersebut membuktikan bahwa Yayasan Pendidikan Warga ingin menjadi sebuah Yayasan yang maju dibidang pendidikan dan memberikan pengabdian kepada masyarakat luas. Pengurus Yayasan Pendidikan Warga tahun 1961 sampai 1991 ialah sebagai berikut: a. Mulai 5 Juli 1961 Ketua Wakil Ketua Bendahara I Bendahara II Komisaris Pendidikan : Liem Thiam Bie : Tjia Ling Sien : Souw Thian Pie : Kwa Sing Ging : Than Thiam Hien, Dr. Tjan Khee Swan, Oei Hong Boe

50 Komisaris Bagian Usaha : Tjan Bian Lie, Liem hing Tjiok, Ong Soen Bing, Kwee Ging San Komisaris Bagian Perumahan: Kho Kian In, Oei Wang Mien. b. Mulai 19 Juli 1974 Ketua Penulis Bendahara Bagian Pendidikan Komisaris : Sindu Setijawan : Satyahardaya : Somadi Kasigit : dr. Handojo Tjandrakusuma : drg. Tjan Khee Swan, Tjan Thiam Hien, Liem Hing Tjiok, Kwee Ging San c. Mulai 20 Agustus 1981 Ketua Wakil Ketua Penulis Wakil Penulis Bendahara Wakil Bendahara : Sindu Setijawan : Kwik Ging San : dr. Handojo Tjandrakusuma : Ir. Djoko Basiran : Somadi Kasigit : Subianto Sutopo, MSc Bagian Pendidikan : dr. Handojo Tjandrakusuma, Ir. Djoko Basiran, Ir. Rusmono Besari, Ir. Dharmawan Tjondronegoro Bagian Bangunan : Ir. Untung Soewono, Ir. Rusmono Besari Administrasi Yayasan : Satyahardaya

51 d. Mulai 27 September 1984 Ketua Wakil Ketua I Wakul Ketua II Penulis Wakil Penulis Bendahara Wakil Bendahara Komisaris : Sindu Setijawan : Kwik Ging San : Ir. Untung Suwono : dr. Handojo Tjandrakusuma : Djoko Basiran : Ir. Subianto Sutopo Msc : Ir. Rusmono Besari : dr. Prasetya Hudaya Koordinator Akademi : dr. Handojo Tjandrakusuma Pembina Akademi : Ir. Djoko Basiran Pembina SMTP/SMTA: Ir. Rusmono Besari Pembina TK/SD Bagian Bangunan : Ir. Dharmawan Tjondronegoro : Ir. Untung Suwono, Ir. Djoko Basiran Administrasi Yayasan : Satyahardaja e. Mulai 9 Januari 1986 Ketua Wakil Ketua Penulis Wakil Penulis Bendahara : dr. Handojo Tjandrakusuma : Kwik Ging San : Ir. Rusmono Besari : Ir. Untung Suwono : Subianto Sutopo MSc

52 Wakil Bendahara Komisaris Akademi : dr. Andri Iryawan : Ir. Untung Suwono Komisaris SLTA/SLTA: Ir. Rusmono Besari Komisaris TK/SD Bagian Bangunan : Subianto Sutopo MSc : Ir. Tedjowijono Komisaris Kesehatan : dr. Andri Iryawan Pembantu Umum Direktur Pelaksana : dr. Prasetya Hudaya, Hary Santoso : Satyahardaja. f. Mulai 21 Nopember 1990 Ketua Wakil Ketua Penulis Wakil Penulis Bendahara Wakil Bendahara Komisaris TK/SD : dr. Handojo Tjandrakusuma : dr. Prasetya Hudaya, Kwee Ging San : Ir. Rusmono Besari : Thomas Sulistyono : Ir. Untung Suwono : Ir. Tedjowijono : Hary Santoso Komisaris SLTP/SLTA: Ir. Rusmono Besari Komisaris Akademi Bagian Bangunan Bagian Bengkel Pembantu Umum : Thomas Sulistyono : Ir. Tedjowijono, Ir. Untung Suwono : Ir. Tedjowijono : Subianto Sutopo MSc

53 Direktur Pelaksana : Setyahardaja. g. Mulai 1 April 1991 Ketua Wakil Ketua Sekertaris Wakil Sekertaris Bendahara Wakil Bendahara Komisaris TK/SD : dr. Handojo Tjandrakusuma : dr. Prasetya Hudaya, Kwee Ging San : Ir. Rusmono Besari : Sulistyono : Ir. Untung Suwono : Ir. Tedjowijono : Hary Santoso Komisaris SLTP/SLTA: Ir. Rusmono Besari Komisaris Akademi Bagian Bangunan Bagian Bengkel Pembantu Umum : Sulistyono : Ir. Tedjowijono, Ir. Untung Suwono : Ir. Tedjowijono : Subianto Sutopo MSc, DR. RM Taroeno Djojodeningrat, Drs. Gunawan Prawirosuharto Direktur Pelaksana : Satyahardaja. 12 Dari kepengurusan diatas dapat diketahui tidak adanya batasan periode jabatan yang pasti. Hal tersebut sudah merupakan kesepakatan 12 Yayasan Pendidikan Warga (c), Op. Cit, Halaman 73-74

54 antara pengurus Yayasan Pendidikan Warga. Pengurus-pengurus Yayasan Pendidikan Warga tidak mempunyai kepentingan pribadi untuk dimanfaatkan, hal itu dikarenakan pengurus Yayasan Pendidikan Warga merupakan para pengusaha dan hanya ingin menyediakan fasilitas pendidikan yang terbaik untuk masyarakat luas. Setelah terbitnya Undang-Undang Yayasan oleh Pemerintah yang isinya mengatur segala kegiatan yang berhubungan dengan Yayasan, maka Yayasan Pendidikan Warga merespon dengan merubah dan menyusun kembali Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Yayasan Pendidikan Warga. Perubahan dan penyusunan kembali ini juga merubah susunan Pengurus Yayasan Pendidikan Warga. 13 Sesuai dengan hasil rapat pada tanggal 4 Mei 2005, susunan pengurus yang baru ialah sebagai berikut: a) Susunan Pengurus Yayasan Pendidikan Warga periode 2005-2010 Dewan Pembina : dr. Handojo Tjandrakusuma Drs. Gunawan Prawirosuharto, Apt dr. Prasetya Hudaya Dewan Pengawas : Ir. Rusmono Besari Ir. Untung Suwono Djoefri Hartanto 13 Wawancara dengan Bapak Stef. Unyanto, ST., tanggal 28 Juni 2016.

55 Dewan Pengurus Ketua Wakil Ketua Sekertaris I Sekertaris II Bendahara I Bendahara II Anggota : Sulistyono : Dipl. Ing. Robby Koesnadhi : Ir. Agus Nugroho. MBA : Mega Handoyo Yusuf : Dipl. Ing. Gunawan Tjokrosetio : Ir. Onggo Tjandra Librawan : Ir. Tedjowijono. b) Susunan Pengurus Yayasan Pendidikan Warga periode 2010-2015 Dewan Pembina : dr. Handojo Tjandrakusuma Drs. Gunawan Prawirosuharto Dr. Prasetya Hudaya Dewan Pengawas : Ir. Rusmono Besari Ir. Untung Suwono Ir. Tedjowijono Dewan Pengurus Ketua Wakil Ketua Sekertaris I Sekertaris II Bendahara I : Sulistyono : Dipl. Ing. Robby Koesnadhi : Ir. Agus Nugroho. MBA : Mega Handoyo Yusuf : Gunawan Tjokrosetio

56 Bendahara II Anggota : Ir. Onggo Tjandra Librawan : Wiryawan Arya Direktur Pelaksana: Stef. Unyanto, ST. 14 2. Tugas dan Wewenang Pengurus Yayasan Pendidikan Warga Surakarta a. Pembina Pembina adalah organ Yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak diserahkan kepada Pengurus atau Pengawas. Yayasan dibina oleh Pembina yang terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang anggota yang salah satunya menjabat sebagai ketua. Anggota Pembina tidak diberi gaji atau tunjangan oleh Yayasan. Masa jabatan Pembina tidak ditentukan lamanya dan tidak boleh merangkap sebagai anggota pengurus atau anggota pengawas. Tugas dan wewenangan pembina: 1. Keputusan mengenai perubahan anggaran dasar 2. Pengangkatan dan pemberhentian anggota pengurus dan anggota pengawas 3. Penetapan kebijakan umum yayasan berdasarkan anggaran dasar yayasan 4. Pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan yayasan 14 Yayasan Pendidikan Warga (d), Op. Cit, Halaman xxvii

57 5. Penetapan keputusan mengenai penggabungan atau perubahan yayasan 6. Pengesahan laporan tahunan 7. Penunjukan likuidator dalam hal yayasan dibubarkan. 15 b. Pengurus Pengurus adalah organ yayasan yang melaksanakan kepengurusan yayasan yang sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekertaris dan bendahara. Pengurus diangkat oleh pembina melalui rapat pembina untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali. Pengurus dapat menerima gaji, upah atau honorarium apabila pengurus yayasan bukan pendiri yayasan dan tidak terafiliasi dengan pendiri, pembina, dan pengawas, serta melaksanakan pengurusan yayasan secara langsung dan penuh. Tugas dan wewenangan Pengurus: 1. Bertanggung jawab penuh atas pengurusan yayasan untuk kepentingan yayasan 2. Pengurus wajib menyusun program kerja dan rancangan anggaran tahunan yayasan untuk disahkan pembina 3. Pengurus wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh pengawas Halaman 6, 8 15 Akta Notaris Lia Fanty Santosa, SH, No. 43, Tanggal 24 Februari 2006,

58 4. Setiap anggota pengurus wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Pengurus berhak mewakili yayasan didalam dan diluar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian. 16 c. Pengawas Pengawas adalah organ yayasan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberi nasihat kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan. Pengawas terdari dari sekurangkurangnya 2 (dua) orang yang salah satunya menjadi ketua pengawas. Pengawas diangkat oleh pembina melalui rapat pembina untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali. Tugas dan wewenang pengawas: 1. Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas pengawasan untuk kepentingan yayasan. 2. Ketua pengawas dan satu anggota pengawas berwenang bertindak untuk dan atas nama pengawas 3. Pengawas berwenang untuk: a) memasuki bangunan, halaman, atau tempat lain yang dipergunakan yayasan, b) memeriksa dokumen, c) memeriksa pembukuan dan 16 Ibid, Halaman 13, 15.

59 mencocokkannya dengan uang kas, d) mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh pengurus, e) memberi peringatan kepada pengurus. 17 17 Ibid, Halaman 22, 24.