KARAKTERISTIK, MOTIVASI, DAN PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP JASA PELAYANAN SHUTTLE BUS DI DAERAH UBUD, GIANYAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bali terkenal sebagai daerah tujuan wisata dengan keunikan berbagai hasil

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PADA PT. MERRYS TOUR AND TRAVEL SERVICE

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA PADA DIVISI OPERASIONAL DI PT. ASIALINK HOLIDAYS SANUR, BALI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN INTENSITAS KUNJUNGAN WISATAWAN DI DAYA TARIK WISATA CANDIDASA, KABUPATEN KARANGASEM, BALI

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN LANJUT USIA TERHADAP PRODUK WISATA DI KAWASAN WISATA UBUD

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sosial dan ekonomi. Menurut undang undang kepariwisataan no 10

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang ditempuh oleh banyak negara di dunia untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

MOTIVASI DAN PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA BERWISATA ALAM TREKKING MOUNTAIN DI TAMAN WISATA ALAM GUNUNG BATUR BUKIT PAYANG

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI MBA TOUR & TRAVEL

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PRAMUWISATA LOKAL TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS WISATAWAN DI DAYA TARIK WISATA ALAS KEDATON TABANAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN WISATAWAN DALAM MEMBELI PAKET WISATA DI PT. BALI SUCI TOUR AND TRAVEL

PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAPA KUALITAS PELAYANAN PEMANDU WISATA DI DESA WISATA PINGE, KECAMATAN MARGA, KABUPATEN TABANAN

PENGARUH FAKTOR KUALITAS PELAYANAN BIRO PERJALANAN WISATA TERHADAP KEPUASAN WISATAWAN PADA PAKET WISATA BULAN MADU KE BALI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Denpasar, Juni Penulis

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya melalui industri pariwisata. Sebagai negara kepulauan,

Sarana Akomodasi Sebagai Penunjang Kepariwisataan. di Jawa Barat. oleh : Wahyu Eridiana

STRATEGI PEMASARAN PAKET INBOUND TOUR: STUDI KASUS DI PT. LOTUS ASIA TOURS JIMBARAN BALI

Jurnal Destinasi Pariwisata ISSN: Vol. 2 No. 1, 2014

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PT. UBS TOUR AND TRAVEL DI DENPASAR BALI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengoptimalkan penelitian ini, terdapat beberapa telaah hasil

PERSEPSI WISATAWAN TENTANG DESTINASI WISATA PANTAI PASIR JAMBAK KOTA PADANG RIO NALDO PAKPAHAN /2011

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI WISATAWAN DOMESTIK PENGGUNA LOW COST CARRIER PADA MASKAPAI PENERBANGAN LION AIR DI BANDARA INTERNASIONAL NGURAH RAI BALI

BAB I PENDAHULUAN. penting. Bahkan sektor ini diharapkan akan dapat menjadi penghasil devisa nomor. sektor Migas, sektor Batubara, dan Kelapa Sawit.

PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP AKSESIBILITAS DARI PENELOKAN MENUJU OBJEK WISATA TOYA BUNGKAH KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain itu juga didukung oleh masyarakat lokal Bali yang ramah,

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia yang

PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PRAMUWISATA DI BALI

DEFINISI- DEFINISI A-1

STRATEGI PENGEMBANGAN KUTA LOMBOK SEBAGAI DESTINASI PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

SARANA AKOMODASI SEBAGAI PENUNJANG KEPARIWISATAAN DI JAWA BARAT. Oleh: Wahyu Eridiana*)

KARAKTERISTIK DAN PERSEPSI KENYAMANAN WISATAWAN MANCANEGARA DI PANTAI KUTA BALI

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak pulau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR. masukan dan motivasinya selama penyelesaian skripsi ini. 7. Dr, Made Heny Urmila Dewi, SE, M.Si. sebagai penguji skripsi atas waktu,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pariwisata menjadi aktivitas yang mendapat perhatian besar, baik dari

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan dan saling pengertian di antara negara-negara sudah berkembang,

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAYANAN RESERVASI HOTEL DI PT. BALI MEGAH WISATA TOUR AND TRAVEL

BAB I PENDAHULUAN. mancanegara masih mengenal beberapa destinasi saja, seperti Bali yang sudah

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN DALAM PENGGUNAAN MASKAPAI PENERBANGAN AIRASIA DI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, pengusaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, industri pariwisata telah menjadi sektor

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. objek wisata di Indonesia, yang sudah mulai berkembang salah satunya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Yogyakarta adalah kota yang dikenal sebagai kota perjuangan, pusat

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP NIAT BERKUNJUNG KEMBALI WISATAWAN MANCANEGARA KE DAYA TARIK WISATA ALAS PALA SANGEH

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. 5.1 Kondisi Umum Kawasan Muaro Silokek Durian Gadang. Kawasan Musiduga terletak di Kanagarian Muaro, Kanagarian Silokek,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Pajak Dan Retribusi Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

ABSTRAK. Kata Kunci: Partial Least Square (PLS), citra destinasi, motivasi wisatawan, kepuasan wisatawan.

III. METODE PENELITIAN. atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Restoran aneka bali boga di Denpasar

STUDI KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHA DAGANG BAJU (STUDI KASUS PEDAGANG BAJU BALI MENETAP DAN SEMI MENETAP DI DAERAH KUTA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki potensi besar dalam lingkup pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. daya tarik wisata, serta usaha terkait lainnya. Pembangunan kepariwisataan juga

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang diunggulkan sebagai

SKRIPSI ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN LANJUT USIA TERHADAP PRODUK WISATA DI KAWASAN WISATA UBUD

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan pembangunan di Bali sejak tahun 1970-an. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. kawasan wisata primadona di Bali sudah tidak terkendali lagi hingga melebihi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan

BAB I PENDAHULUAN. rutinitasnya masing-masing. Baik yang sudah bekerja atau yang masih

BAB I LATAR BELAKANG

STANDARISASI KEAMANAN DAN KESELAMATAN WISATAWAN YANG WAJIB DIPENUHI OLEH BIRO PERJALANAN WISATA

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK PROGRAM STUDI S1 INDUSTRI PERJALANAN PARIWISATA FAKULTAS PARIWISATA UNIVERSITAS UDAYANA SKRIPSI

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI OBJEK WISATA JAM GADANG BUKITTINGGI BAYU PERMANA PUTRA

2016 KEMENARIKAN DAYA TARIK WISATA KAWASAN PANTAI UJUNG GENTENG KECAMATAN CIRACAP KABUPATEN SUKABUMI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN A KUISIONER

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) ada pengunjung yang berasal dari luar negeri (wisatawan mancanegara)

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

Denpasar,28 Juli Gusti Made Sugiwinata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang terus

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok di dalam wilayah sendiri atau negara lain dengan

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

PENGARUH PELAYANAN PRAMUWISATA LOKAL TERHADAP CITRA DAYA TARIK WISATA BESAKIH

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

Preferensi wisatawan repeater terhadap pemilihan homestay di kelurahan ubud gianyar bali

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemajuan ekonomi masyarakat baik lokal maupun global. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. baik dari segi alam, sosial, maupun budaya. Kuta yang teletak di Kabupaten

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Transkripsi:

KARAKTERISTIK, MOTIVASI, DAN PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP JASA PELAYANAN SHUTTLE BUS DI DAERAH UBUD, GIANYAR I Putu Putrawan Ni Made Sofia Wijaya Luh Gede Leli Kusuma Dewi Email : putrawan_p@gmail.com PS. S1 Industri Perjalanan Wisata Fakultas Pariwisata UNUD ABSTRAK Saat ini sektor pariwisata di Ubud mengalami perkembangan dengan meningkatnya jumlah wisatawan (384.835 orang) yang menggunakan jasa pelayanan shuttle bus dari tahun 2011 sampai tahun 2015 pada perusahaan transportasi di Ubud. Shuttle bus merupakan transportasi publik yang melayani wisatawan dengan sistem sharing pick up dalam melakukan perjalanan ke tempat tujuan. Kemacetan di daerah pariwisata Ubud membuat wisatawan lebih cenderung memilih menggunakan pelayanan shuttle bus ke tempat tujuan wisata, maka ingin diketahui bagaimana karakteristik, motivasi dan persepsi wisatawan mancanegara terhadap jasa pelayanan shuttle bus di Ubud yang hasilnya diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan transportasi di Ubud khususnya dalam hal pelayanan kepada wisatawan mancanegara. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan data kualitatif dan data kuantitaif, menggunakan data primer dan data sekunder, penentuan informan digunakan teknik purposive sampling untuk teknik pengambilan sampel secara accidental sampling melalui penyebaran 100 kuesioner kepada wisatawan mancanegara yang menggunakan pelayanan shuttle bus dan teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan skala likert. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa karakteristik wisatawan mancanegara terhadap jasa pelayanan shuttle bus pada perusahaan shuttle bus di Ubud : bertujuan rekreasi berjumlah 87 orang (87%), jenis kelamin perempuan berjumlah 55 orang (55%), berusia 16 - - 30 tahun berjumlah 68 orang (68%), belum menikah berjumlah 63 orang (63%), pendidikan Universitas berjumlah 58 orang (58%), berprofesi pegawai swasta berjumlah 43 orang (43%), berasal dari negara Jerman berjumlah 28 orang (28%), pendapatan rata-rata $500 berjumlah 64 orang (64%) dan sumber informasi agen berjumlah 55 orang (55%). Mempunyai motivasi terhadap harga murah daripull factor motivasi berjumlah 55 orang (55%) dan persepsi wisatawan mancanegara terhadap jasa pelayanan shuttle bus adalah baik dengan jumlah total skor 4.598 dan rata-rata skor 45,98%. Wisatawan mancanegara menggunakan jasa pelayanan shuttle bus di Ubud mayoritas wisatawan Eropa (28%), mempunyai motivasi terhadap harga murah (55%) dan mendapat persepsi pelayanan yang baik (45,98%) dari perusahaan transportasi di Ubud. Untuk saran perlu penerapan SOP (Standar Operasional Prosedur) bagi sopir shuttle bus agar lebih mengoptimalkan pelayanan yang efektif kepada wisatawan. Kata Kunci : Karakteristik, Motivasi, Persepsi, Pelayanan. PENDAHULUAN Perkembangan sektor pariwisata di Bali membuat peningkatan pembangunan akomodasi hotel, restoran, art shop, atraksi wisata dan perusahaan transportasi pada daerah wisata. Kabupaten Gianyar merupakan salah satu Kabupaten di Bali yang hingga kini menjadi lumbung daya tarik wisata seni dan budaya daerah. Sektor pariwisata di Kabupaten Gianyar relatif berkembang dengan berbagai produk kesenian di masing-masing 38

daerah yang menjadi daya tarik wisata dan mampu mendatangkan kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara. Diketahui jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Gianyar (Sumber: Dinas Pariwisata Kab. Gianyar, 2015) dalam lima tahun terakhir mengalami peningkatan dari tahun 2010 sampai tahun 2014 dengan rata-rata pertumbuhan 9,19%. Berdasarkan pertumbuhan tersebut, adanya peningkatan pembangunan sarana prasarana di Kabupaten Gianyar berdampak pada kemacetan khsusunya di Ubud. Berkembangnya sektor pariwisata di Ubud berdampak pada kemacetan dan menjadi masalah utama bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata. Adanya kemacetan di Ubud membuat wisatawan lebih cenderung menggunakan transportasi publik dalam melakukan perjalanan wisata. Salah satu transportasi publik yang berkembang di Ubud yaitu shuttle bus. Transportasi publik ini difungsikan mengurangi kemacetan dan melayani wisatawan dengan menggunakan sistem pelayanan sharing pick up yang mampu menampung wisatawan cukup banyak (± 20 orang) dalam menghantarkan wisatawan ke suatu tempat tujuan. Terdapat tiga perusahaan transportasi darat yaitu CV. Ubud Lestari Padma Transports, PT. Gedong Sari Tour and Travel, Gora Bali Transports yang berkembang cukup pesat dalam hal penyediaan jasa pelayanan shuttle bus. Tiga Perusahaan shuttle bus di Ubud (CV. Ubud Lestari Padma Transports, PT. Gedong Sari Tour and Travel dan CV. Gora Bali Transports) mengalami peningkatan pertumbuhan wisatawan pengguna jasa pelayanan shuttle bus dalam empat tahun terakhir dari tahun 2011 sampai tahun 2014 dengan rata-rata pertumbuhan 9,94% pada CV. Ubud Lestari Padma Transport, tahun 2011 sampai tahun 2014 dengan rata-rata pertumbuhan 10,05% pada PT. Gedong Sari Tour and Travel, tahun 2011 sampai tahun 2014 dengan rata-rata pertumbuhan 11,6% pada CV. Gora Bali Transports (Sumber: CV. Ubud Lestari Padma Transports, PT. Gedong Sari Tour and Travel dan CV. Gora Bali Transports 2015). Berdasarkan peningkatan pertumbuhan wisatawan yang menggunakan jasa pelayanan shuttle bus pada tiga perusahaan shuttle bus diatas, maka menarik untuk diketahui mengenai karakteristik, motivasi, dan persepsi wisatawan mancanegara terhadap jasa pelayanan shuttle bus di Ubud. Untuk mengetahui karakteristik wisatawan digunakan konsep trip descriptor (karakteristik perjalanan wisatawan) dan tourist descriptor (karakteristik sosiodemografis, karakteristik geografis dan karakteristik sosio-ekonomi) (Seaton dan Bonnet, 1996 dalam Lucky Setiawan, 2014 : 15), motivasi wisatawan digunakan konsep push factor (kebutuhan internal) dan pull factor (kebutuhan eksternal) (Suntikul et al., 2010) dalam Seebaluck,Naidoo,Munhurrun dan Mungur (2013:147-148), Ryan (1991) dalam Pitana dan Gayatri (2005:67) dan Jakckson (1989) dalam Pitana dan Gayatri (2005 : 68) dan Persepsi wisatawan digunakan konsep fisik (kondisi objek) dan non fisik (jasa dan pelayanan) (Cahya Murti dan Sujali, 2013:246-266). METODE Metode yang digunakan adalah deskriptif dan teknik pengambilan digunakan rumus Slovin dalam Wicaksono (2012), sebagai berikut: N n = 1 + Ne² Ket : n : ukuran sampel N : Ukuran populasi e : Nilai kritis e² : 0,1(ini berarti batas kesalahan yang diinginkan hanya 10% dari batas kesalahan tertinggi). Berdasarkan rumus tersebut diketahui : n = 384.835 Jadi : n =!"#.!"#!!!"#.!"#!,!² =!"#.!"#!.!"! = 100 Berdasarkan hasil perhitungan rumus tersebut, maka dengan menyebarkan 100 kuesioner kepada wisatawan mancanegara yang menggunakan jasa pelayanan shuttle bus pada tiga perusahaan transportasi di Ubud dengan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling dan teknik penentuan informan secara purposive. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan data kuantitaif diperoleh melalui skala likert dengan penggunaan rumus berikut : Skor tertinggi skor terendah = Interval kelas Jumlah kelas 39

5 1 = 0,8 5 (Slamet, 1993:19 (dalam Ni Nyoman Sukmayanti 2005:33) sebuah laporan akhir) Berdasarkan jumlah interval tersebut maka disusun kategori skala sikap wisatawan sebagai berikut : Tabel 1 Skala Sikap Wisatawan No Skala Sikap Wisatawan Sikap Skor Kategori 1 Sangat baik 5 4,24-5,04 2 Baik 4 3,43-4,23 3 Cukup 3 2,62-3,42 4 Buruk 2 1,81-2,61 5 Sangat buruk 1 1,00-1,80 Sumber : Hasil modifikasi skala likert (Slamet, 1993:19 (dalam Ni Nyoman Sukmayanti 2005:33), sebuah laporan akhir). PEMBAHASAN Berdasarkan analisis data pada karakteristik wisatawan mancanegara pengguna jasa pelayanan shuttle bus di Ubud, adalah sebagai berikut : Tabel 2 Karakteristik Wisatawan Mancanegara Pengguna Jasa Pelayanan di Ubud No Karakteristik Dominan Presentase (%) 1. Berdasarkan Rekreasi 87% Tujuan Berwisata 2. Berdasarkan Jenis Perempuan 55% Kelamin 3. Berdasarkan Umur 16--30 tahun 68% 4. Berdasarkan Status Belum 63% Perkawinan Menikah 5. Berdasarkan Universitas 58% Pendidikan 6. Berdasarkan Pegawai 43% Pekerjaan Swasta 7. Berdasarkan Jerman 28% Daerah Asal 8. Berdasarkan $ 500 54% Pendapatan 9. Berdasarkan Sumber Informasi Agen 55% Sumber : Data diolah dari hasil penelitian Agustus 2015 Berdasarkan tabel 2, karakteristik wisatawan mancanegara pengguna jasa pelayanan shuttle bus di Ubud adalah dominan dengan tujuan rekreasi (87%), berjenis kelamin perempuan (55%), kelompok umur 16--30 tahun (68%), berstatus belum menikah (63%), pendidikan Universitas (58%), berprofesi sebagai pegawai swasta (43%), berasal dari negara Jerman (28%), pendapatan rata-rata $ 500 (54%) dan sumber informasi Agen (55%). Berdasarkan analisis data dari motivasi wisatawan mancanegara pengguna jasa pelayanan shuttle bus di Ubud, adalah sebagai berikut : Tabel 3 Motivasi Wisatawan Mancanegara Pengguna Jasa Pelayanan di Ubud No Push Factor Motivasi Presentase (%) 1. Lebih aman 4 2. Lebih nyaman berinteraksi 2 dengan orang lain No Pull Factor Motivasi Presentase (%) 1. Harga murah 55 2. Fasilitas bus memadai 39 Jumlah 100 Sumber : Data diolah dari hasil penelitian Agustus 2015 Berdasarkan tabel 3.1, motivasi wisatawan mancanegara pengguna jasa pelayanan shuttle bus adalah mayoritas pada motivasi harga murah (55%). Berdasarkan analisis data dari persepsi wisatawan mancanegara terhadap jasa pelayanan shuttle bus di Ubud, adalah sebagai berikut : Tabel 4 Persepsi Wisatawan Mancanegara Terhadap Jasa Pelayanan di Ubud No Persepsi Kategori/Presentase (%) 1. Kebersihan 2. Keamanan 3. Kenyamanan 4. Fasilitas 5. Ketepatan Waktu Pelayanan 6. Sopan Santun Sopir 7. Keramahan Bus 8. Kemampuan Penanganan Keluhan 9. Kemampuan Pemberian Informasi 10. Kemampuan SB B C B SB 34% 54% 12% 0% 0% 20% 51% 24% 5% 0% 24% 36% 30% 7% 3% 10% 26% 57% 5% 2% 19% 33% 41% 6% 1% 33% 44% 12% 11% 0% 31% 36% 25% 7% 1% 25% 37% 35% 1% 2% 10% 60% 21% 7% 2% 24% 56% 16% 2% 2% 40

Berkendara 11. Kesediaan Bus Memberikan Pertolongan 12. Kesediaan Pengucapan Salam 34% 55% 8% 2% 1% 28% 42% 24% 6% 0% Sumber : Data diolah dari hasil penelitian Agustus 2015 Ket : SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup B : Buruk SB : Sangat Buruk Berdasarkan tabel 4, persepsi wisatawan mancanegara terhadap jasa pelayanan shuttle bus di Ubud adalah persepsi terhadap kebersihan shuttle bus dikategorikan baik (54%), persepsi terhadap keamanan shuttle bus dikategorikan baik (51%), persepsi terhadap kenyamanan shuttle bus dikategorikan baik (36%), persepsi terhadap fasilitas shuttle bus dikategorikan cukup (57%), persepsi terhadap ketepatan waktu pelayanan shuttle bus dikategorikan cukup (41%), persepsi terhadap sopan santun sopir shuttle bus dikategorikan baik (44%), persepsi terhadap keramahan sopir shuttle bus dikategorikan baik (36%), persepsi terhadap kemampuan sopir shuttle bus dalam penanganan keluhan dikategorikan baik (37%), persepsi terhadap kemampuan sopir shuttle bus dalam pemberian informasi dikategorikan baik (60%), persepsi terhadap kemampuan sopir shuttle bus dalam berkendara dikategorikan baik (56%), persepsi terhadap kesediaan sopir shuttle bus memberikan pertolongan dikategorikan baik (55%) dan persepsi terhadap kesediaan sopir shuttle bus dalam pengucapan salam dikategorikan baik (42%). Perusahaan shuttle bus di Ubud (CV. Ubud Lestari Padma Transports, PT. Gedong Sari Tour and Travel, Gora Bali Transports), bahwa karakteristik wisatawan mancanegara pengguna jasa pelayanan shuttle bus di Ubud adalah mayoritas dengan tujuan rekreasi (87%) diakarenakan sebagaian besar wisatawan mancanegara mempunyai tujuan rekreasi berkunjung ke Ubud, berjenis kelamin perempuan (55%) dikarenakan dominan wisatawan mancanegara (perempuan) lebih berkelompok menggunakan shuttle bus, kelompok umur 16--30 tahun (68%) dikarenakan wisatawan mancanegara yang lebih muda lebih tertarik menggunakan shuttle bus, status perkawinan belum menikah (63%) dikarenakan mayoritas wisatawan mancanegara yang belum menikah lebih suka berinteraksi dengan wisatawan lainnya dalam menggunakan shuttle bus, pendidikan Universitas (58%) dikarenakan mayoritas wisatawan mancanegara yang menikmati liburan semester (Universitas) lebih dominan menggunakan shuttle bus, berprofesi sebagai pegawai swasta berjumlah (43%) dikarenakan wisatawan mancanegara yang menikmati liburan semester (Univeritas) sambil bekerja sebagai pegawai swasta, berasal dari negara Jerman (28%) dikarenakan wisatawan Jerman lebih suka berkelompok (keluarga) dalam menggunakan shuttle bus, pendapatan $500 (64%) dikarenakan mayoritas wisatawan mancanegara berstatus mahasiswa menggunakan shuttle bus dan sumber informasi dari agen (55%) dikarenakan banyak terdapat agen di Ubud (hotel dan tourist information). Motivasi wisatawan mancanegara pengguna jasa pelayanan shuttle bus di Ubud adalah mayoritas mempunyai motivasi terhadap harga murah dari pull factor (55%) dikarenakan pelayanan shuttle bus di Ubud menggunakan sistem sharing pick up dengan harga yang relatif murah. Persepsi wisatawan mancanegara terhadap jasa pelayanan shuttle bus di Ubud adalah persepsi terhadap kebersihan shuttle bus dikategorikan baik (54%) dengan jumlah keseluruhan sikapnya 425 dan rata-rata sikap 4,25 dikarenakan pembersihan shuttle bus dilakukan setiap hari, persepsi terhadap keamanan shuttle bus dikategorikan baik (51%) dengan jumlah keseluruhan sikapnya 389 dan rata-rata sikap 3,89 dikarenakan sebagian besar shuttle bus tersedia safety belt dan terdapat beberapa shuttle bus yang tidak tersedia seafety belt, persepsi terhadap kenyamanan shuttle bus dikategorikan baik (36%) dengan jumlah keseluruhan sikapnya 368 dan rata-rata sikap 3,68 dikarenakan sebagian besar shuttle bus tersedia long seat space dan terdapat beberapa shuttle bus yang tidak ada seat space, persepsi terhadap fasilitas shuttle bus dikategorikan cukup (57%) dengan 41

jumlah keseluruhan sikapnya 315 dan rata-rata sikap 3,15 dikarenakan sebagian besar shuttle bus tersedia AC (airconditioner) dan terdapat beberapa shuttle bus yang tidak tersedia AC (airconditioner), persepsi terhadap ketepatan waktu pelayanan shuttle bus dikategorikan cukup (41%) dengan jumlah keseluruhan sikapnya 365 dan rata-rata sikap 3,65 dikarenakan shuttle bus menggunakan sistem pelayanan sharing pick up, persepsi terhadap sopan santun sopir shuttle bus dikategorikan baik (44%) dengan jumlah keseluruhan sikapnya 400 dan rata-rata sikap 4 dikarenakan sebagian besar sopir berpengalaman melayani wisatawan dan terdapat beberapa sopir yang belum berpengalaman melayani wisatawan, persepsi terhadap keramahan sopir shuttle bus dikategorikan baik (36%) dengan jumlah keseluruhan sikapnya 388 dan rata-rata sikap 3,88 dikarenakan sebagian besar sopir ramah terhadap wisatawan dan terdapat beberapa sopir yang tidak ramah terhadap wisatawan dan belum berpengalaman melayani wisatawan, persepsi terhadap kemampuan sopir shuttle bus dalam penanganan keluhan dikategorikan baik (37%) dengan jumlah keseluruhan sikapnya 322 dan rata-rata sikap 3,22 dikarenakan sebagian besar sopir tanggap terhadap keluhan wisatawan dan terdapat beberapa sopir yang belum tanggap terhadap keluhan wisatawan, persepsi terhadap kemampuan sopir shuttle bus dalam pemberian informasi dikategorikan baik (60%) dengan jumlah keseluruhan sikapnya 343 dan rata-rata sikap 3,43 dikarenakan sebagian besar sopir menguasai bahasa inggris dan terdapat beberapa sopir yang belum berpengalaman berbahasa inggris, persepsi terhadap kemampuan sopir shuttle bus dalam berkendara dikategorikan baik (56%) dengan jumlah keseluruhan sikapnya 407 dan rata-rata sikap 4,7 dikarenakan sebagian besar sopir sudah berpengalaman mengendarai mini bus dan terdapat beberapa sopir yang belum berpengalaman mengendarai mini bus, persepsi terhadap kesediaan sopir shuttle bus memberikan pertolongan dikategorikan baik (55%) dengan jumlah keseluruhan sikapnya 352 dan rata-rata sikap 3,52 dikarenakan sebagian besar sopir tanggap membantu wisatawan dan masih terdapat beberapa sopir yang belum tanggap membantu wisatawan dalam hal penurunan bagasi, persepsi terhadap kesediaan sopir shuttle bus dalam pengucapan salam dikategorikan baik (42%) dengan jumlah keseluruhan sikapnya 391 dan rata-rata sikap 3,91 dikarenakan sebagian besar sopir ramah (greeting) terhadap wisatawan dan masih terdapat beberapa sopir yang belum ramah (greeting) terhadap wisatawan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat diambil simpulan, sebagai berikut : Karakteristik wisatawan mancanegara pengguna jasa pelayanan shuttle bus di Ubud adalah mayoritas dengan tujuan rekreasi, berjenis kelamin perempuan, berusia 16--30 tahun, berstatus belum menikah, tingkat pendidikan Universitas, berprofesi sebagai pegawai swasta, berasal dari negara Jerman, tingkat pendapatan rata-rata $ 500dan memperoleh sumber informasi melalui agen. Motivasi wisatawan mancanegara terhadap jasa pelayanan shuttle bus di Ubud adalah mempunyai motivasi terhadap harga murah dari pull factor motivasi. Persepsi wisatawan mancanegara terhadap jasa pelayanan shuttle bus di Ubud adalah dikategorikan baik dengan skor ratarata 45,98. Saran Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat diberikan saran, sebagai berikut : Bagi owner atau manager pada tiga perusahaan shuttle bus di Ubud (CV. Ubud Lestari Padma Transports, PT. Gedong Sari Tour and Travel, Gora Bali Transports) perlu meningkatkan promosi dan kerja sama dengan perusahaan lainnya, menerapkan standar keamanan, kenyamanan, fasilitas shuttle bus dan mengoptimalkan Standar Operasional Prosedur bagi karyawan untuk pertumbuhan wisatawan menggunakan shuttle bus dan selanjutnya dapat diperluas permasalahan terutama yang berhubungan dengan transportasi di daerah pariwisata. DAFTAR PUSTAKA Cahya Murti, Hestara dan Sujali. 2013. Persepsi Wisatawan Terhadap 42

Pengembangan Obyek Wisata Batang Dolphin Center.UGM.Jurnal Pengembangan Obyek Wisata : Vol. 2, Nomor 2, 2013. CV. Ubud Lestari Padma Transport, PT. Gedong Sari Tour and Travel dan CV. Gora Bali Transport. 2015. Data Jumlah Wisatawan Yang Menggunakan Jasa Pelayanan Shuttle Bus Di Tiga Perusahaan Transportasi Darat. Ubud, Gianyar-Bali. Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar. 2015. Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Dan Nusantara Ke Kabupaten Gianyar, Bali. Gianyar- Bali. Pitana, Prof. Dr. I Gd, M.Sc dan Gayatri, Ir. Putu G., M.Si. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: ANDI. Seebaluck, Vanessa. Naido, Perunjodi. Ramseook-Munhurrun, Prabha dan Mungur, Samer. 2013. An Evaluation Of Tourists Travel Motivation : Case Of Mauritius.Lecturer, University of Technology, Mauritius.Journal Global Conference on Business and Finance Proceedings : Vol. 8, No. 2, 2013. Setiawan, Lukcy. 2014. Karakteristik Dan Persepsi Wisatawan Terhadap Daya Tarik Wisata Pantai Kata Di Kota Pariaman, Sumatera Barat. (Skripsi). Denpasar : Program Studi Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana. Sukmayanti, Ni Nyoman. 2005. Karakteristik Dan Motivasi Wisatawan Terhadap Pertunjukan Cabaret Show Di The Oriental, Kuta, Bali. (Laporan Akhir). Denpasar : Program Studi D4, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana. Wicaksono, R. 2012. Dalam http://analisis statistika.blogspot.com/2012/09/mene ntukan-jumlah-sampel-denganrumus.html. diunduh pada tanggal 5 April 2015. 43