Pengkelasan dengan Logika Fuzzy

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Komponen Angin Landas Pacu (Runway) Bandara Depati Amir Pangkalpinang

Pendugaan Selang Kepercayaan Persentil Bootstrap Nonparametrik untuk Parameter Regresi

METODOLOGI PENELITIAN

SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

Saintia Matematika ISSN: Vol. 2, No. 2 (2014), pp

NURAIDA, IRYANTO, DJAKARIA SEBAYANG

STUDY TENTANG APLIKASI FUZZY LOGIC MAMDANI DALAM PENENTUAN PRESTASI BELAJAR SISWA (STUDY KASUS: SMP PEMBANGUNAN NASIONAL PAGAR MERBAU)

Proses Pendiagnosaan Penyakit Menggunakan Logika Fuzzy Dengan Metode Mamdani

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS & DESAIN SISTEM FUZZY. Menggunakan TOOLBOX MATLAB

BAB 2 LANDASAN TEORI

Siska Ernida Wati, Djakaria Sebayang, Rachmad Sitepu

Prediksi Jumlah Produksi Mebel Pada CV. Sinar Sukses Manado Menggunakan Fuzzy Inference System

Proses Defuzzifikasi pada Metode Mamdani dalam Memprediksi Jumlah Produksi Menggunakan Metode Mean Of Maximum

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB Ι PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN APLIKASI METODE FUZZY MAMDANI

Bab 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PERBANDINGAN LOGIKA FUZZY DENGAN REGRESI BERGANDA SEBAGAI ALAT PERAMALAN

IMPLEMENTASI FUZZY MAMDANI DALAM MENENTUKAN PEMBELIAN CAT (STUDI KASUS PT. XYZ)

IMPLEMENTASI METODE FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) MAMDANI DALAM PEMILIHAN PEKERJAAN BAGI LULUSAN IBI DARMAJAYA

PERBANDINGAN METODE FUZZY

Pengaruh Bimbingan Belajar terhadap Nilai Mahasiswa dengan Uji Permutasi

PERENCANAAN JUMLAH PRODUK MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI BERDASARKAN PREDIKSI PERMINTAAN Oleh: Norma Endah Haryati ( )

Pemodelan Regresi Probit Ordinal Pada Kasus Penentuan Predikat Kelulusan Mahasiswa FMIPA Universitas Mulawarman Tahun 2014

Hubungan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan Nilai Ujian Akhir Nasional (UAN): Studi Kasus di FMIPA Unsyiah

SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN PERMINTAAN DAN PASOKAN TIDAK PASTI (Studi Kasus pada PT.XYZ) AYU TRI SEPTADIANTI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Praktikum sistem Pakar Fuzzy Expert System

IMPLEMENTASI METODE FUZZY MAMDANI DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS

Regresi Linier Berganda untuk Penentuan Nilai Konstanta pada Fungsi Konsekuen di Logika Fuzzy Takagi-Sugeno

Penerapan Fuzzy Logic Sebagai Pendukung Keputusan Dalam Upaya Optimasi Penjualan Barang

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Elin Haerani. Kata Kunci : Defuzzifikasi, COA (center of area), bisektor, MOM (mean of maximum) LOM

Penerapan Fuzzy Mamdani Pada Penilaian Kinerja Dosen (Studi Kasus STMIK Kaputama Binjai)

PEMODELAN FREKUENSI PETIR DI BOGOR MENGGUNAKAN PENDEKATAN LOGIKA FUZZY PENDAHULUAN

PERENCANAAN JUMLAH PRODUKSI MIE INSTAN DENGAN PENEGASAN (DEFUZZIFIKASI) CENTROID FUZZY

Metode Mamdani Untuk Klasifikasi Dalam Prediksi Indeks Pembangunan Manusia Di Kota Banda Aceh

1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

Fuzzy Logic. Untuk merepresentasikan masalah yang mengandung ketidakpastian ke dalam suatu bahasa formal yang dipahami komputer digunakan fuzzy logic.

BAB III METODE FUZZY MAMDANI

Implementasi Logika Fuzzy Mamdani untuk Mendeteksi Kerentanan Daerah Banjir di Semarang Utara

Penggunaan Mamdani Fuzzy Expert System untuk Mengevaluasi Kinerja Dosen

BAB 2 LANDASAN TEORI

ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA

Perekrutan Karyawan Tetap Dengan Fuzzy Inference System Metode Mamdani

Oleh: ABDUL AZIS JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

SIDANG TESIS. Oleh : Enny Rohmawati Malik. Dosen Pembimbing : Dr. Imam Mukhlash,S.Si,M.T

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN PRODUKSI KOPI OPTIMUM ANTARA METODE F UZZY MAMDANI DENGAN F UZZY SUGENO PADA PT XYZ. Rianto Samosir, Iryanto, Rosman Siregar

KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8. Entin Martiana

Bab III TEORI DAN PENGONTOR BERBASIS LOGIKA FUZZI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI TELEVISI MERK X MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI

Penentuan Jumlah Konsumsi Dengan Metode Penalaran Fuzzy Mamdani ( Studi Kasus Prediksi Konsumsi Susu Untuk Balita ) Agus Purwo Handoko 1)

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN JUMLAH PRODUKSI MEJA ALUMUNIUM UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE FUZZY MAMDANI Di UD. Meubel Alumunium, Mojokerto

LOGIKA FUZZY (Lanjutan)

BAB IV METODOLOGI. Gambar 4.1 Model keseimbangan air pada waduk (Sumber : Noor jannah,2004)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Logika fuzzy memberikan solusi praktis dan ekonomis untuk mengendalikan

Menentukan Jumlah Produksi Berdasarkan Permintaan dan Persediaan Dengan Logika Fuzzy Menggunakan Metode Mamdani

PENGARUH PERAN DOSEN PEMBIMBING TERHADAP KUALITAS TUGAS AKHIR (Studi Kasus : Mahasiswa Fmipa Unsyiah)

IMPLEMENTASI FUZZY MAMDANI DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN KESESUAIAN BIDANG PEMINATAN MAHASISWA (STUDI KASUS : UNIVERSITAS POTENSI UTAMA)


Model Evaluasi Performa Mahasiswa Tahun Pertama Melalui Pendekatan Fuzzy Inference System dengan Metode Tsukamoto

Sistem Inferensi Fuzzy

PREDIKSI JUMLAH PRODUKSI BARANG BEDASARKAN JUMLAH PERMINTAAN DAN DATA JUMLAH PERSEDIAAN CV.CIHANJUANG INTI TEKNIK MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY MAMDANI

DAFTAR ISI. LEMBAR PERNYATAAN. ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMAKASIH. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

masukan pada sistem yang umumnya berapa data yang diturunkan dari kebutuhan perangkat lunak atau program komputer

FUZZY MAMDANI DALAM MENENTUKAN TINGKAT KEBERHASILAN DOSEN MENGAJAR

Penggunaan Metode Logika Fuzzy Untuk Memprediksi Jumlah Kendaraan Bermotor Berdasarkan Tingkat Kebisingan Lalu Lintas, Lebar Jalan Dan Faktor Koreksi

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. MOTO DAN PERSEMBAHAN... v. DAFTAR ISI...

1 BAB I 2 PENDAHULUAN. sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula dalam penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kata kunci: Sistem pendukung keputusan metode Sugeno, tingkat kepribadian siswa

PENGGUNAAN SISTEM INFERENSI FUZZY UNTUK PENENTUAN JURUSAN DI SMA NEGERI 1 BIREUEN

Volume 9 Nomor 2 Desember 2015

PENENTUAN TINGKAT PELUNASAN PEMBAYARAN KREDIT PEMILIKAN MOBIL DI PT AUTO 2000 MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

Penilaian Hasil Belajar Matematika pada Kurikulum 2013 dengan Menggunakan Logika Fuzzy Metode Mamdani

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING DENGAN METODE LOGIKA FUZZY

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI AUTOMATIC FUZZY RULES EXTRACTOR UNTUK MENGESTIMASI VARIABEL RESERVOIR ABSTRAK

LOGIKA FUZZY DALAM TEKNIK PERAMALAN SECARA STATISTIK

Fuzzy Set Logika Fuzzy Fuzzy System

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN BERDASARKAN TINGKAT PELAYANAN DAN HARGA KAMAR MENGGUNAKAN APLIKASI FUZZY DENGAN MATLAB 3.5.

BAB IV KONSEP FUZZY LOGIC DAN PENERAPAN PADA SISTEM KONTROL. asing. Dalam pengalaman keseharian kita, permasalahan yang berkaitan dengan fuzzy

Kata kunci : Efikasi Diri, Kemandirian Belajar, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

PENERAPAN METODE FUZZY MAMDANI DALAM MEMPREDIKSI TINGGINYA PEMAKAIAN LISTRIK ( STUDI KASUS KELURAHAN ABC )

Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Nilai Akhir SMA/MA di Kabupaten Aceh Selatan Menggunakan Analisis Diskriminan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dalam tinjauan pustaka dibawah ini terdapat 5 referensi dan 1 referensi dari

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam hidup sehari-hari, banyak hal-hal yang saling berpasangan, seperti hitam

Prof. Erich P., Johannes Kepler Univ. Suyanto, Artificial Intelligence

SISTEM INFERENSI FUZZY MAMDANI BERBASIS WEB

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN PENERAPAN METODE FUZZY MAMDANI DAN SUGENO DALAM MEMPREDIKSI TINGGINYA PEMAKAIAN LISTRIK ( STUDI KASUS KELURAHAN XYZ)

Transkripsi:

Statistika, Vol. 13 No. 2, 103 108 November 2013 Pengkelasan dengan Logika Fuzzy FMIPA Universitas Syiah Kuala Jl. Syech Abdul Rauf No. 3 Darussalam, Banda Aceh Abstrak Pengkelasan atau pengelompokan suatu objek dapat ditentukan melalui suatu model matematika. Tulisan ini mengkaji tentang pengkelasan dengan menggunakan logika fuzzy. Proses ini memakai 17 aturan fuzzy untuk 3 metode, yaitu Centroid (Composite Moment), Bisector, dan Mean of Maximum (MoM). Data yang digunakan adalah data mahasiswa S-1 Matematika Universitas Syiah Kuala. Nilai prediksi yang diperoleh dibandingkan dengan nilai yang sebenarnya. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode Mean of Maximum (MoM) tidak lebih baik dibanding dengan dua metode lain, yaitu Centroid (Composite Moment), Bisector, jika dilihat dari persentase kesalahan dalam pengkelasan objek. Setiap metode memiliki tingkat kesalahan sebesar 25% dari 20 objek yang digunakan. Kata Kunci: aturan Mamdani, logika fuzzy, pengkelasan. 1. PENDAHULUAN Hubungan linier fungsional antara beberapa peubah bebas dan peubah tak bebas dapat menggunakan model regresi linier berganda. Hal ini sudah sangat umum dilakukan. Seiring dengan perkembangan teori himpunan fuzzy, hubungan linier ini sudah juga dikaji dengan menggunakan teori fuzzy. Dalam beberapa tulisan pengkajian ini dinamakan dengan regresi berganda dengan peubah fuzzy. Bargiela at all (2007) menyatakan model regresi yang didasarkan pada data fuzzy memiliki keuntungan yang besar dalam pola data yang umum jika dibandingkan dengan data numerik. Data peubah tak bebas dalam suatu model regresi dapat berskala kontinu ataupun tak kontinu. Skala tak kontinu biasanya dinamakan dengan skala katagori (nominal ataupun ordinal). Dalam kasus peubah tak bebas yang katagorik, biasanya regresi logistik menjadi pilihan. Dalam sudut pandang yang lain, kasus ini juga dapat dianggap sebagai pengkelasan suatu objek. Misalkan jika suatu objek dengan keadaaan tertentu (peubah bebas) maka objek tersebut akan masuk ke katagori tertentu (peubak tak bebas) pula. Lama studi merupakan salah satu indikator dalam penilaian akreditasi suatu program studi. Lama studi seorang mahasiswa dianggap dipengaruhi oleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan lama waktu yang dibutuhkan dalam penyusunan Tugas Akhirnya. Data yang digunakan adalah data mahasiswa S-1 Matematika Universitas Syiah Kuala. Dalam hal ini, lama studi diasumsikan sebagai peubah tak bebas sedangkan peubah-peubah lain sebagai peubah bebas. Tujuan penulisan ini adalah untuk membandingkan 3 metode logika fuzzy dalam aturan Mamdani dengan menggunakan data lulusan mahasisawa Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Syiah Kuala serta menerapkannya dalam kasus pengkelasan objek. 2. DATA DAN METODE ANALISA Penelitian ini menggunakan data mahasiswa Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Syiah Kuala angkatan (tahun masuk) 2006. Data ini digunakan untuk mengetahui kesalahan prediksi dengan menggunakan 3 metode dari logika fuzzy untuk aturan Mamdani. Peubah yang dilibatkan dalam penelitian ini sebanyak 3 buah. Peubah yang dimaksudkan adalah peubah lama studi sebagai peubah serta dua peubah yaitu peubah lama skripsi dan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) masing-masing sebagai peubah dan. Jumlah mahasiswa yang diambil sebagai sampel adalah 20 orang. Data tersebut selengkapnya disajikan pada Tabel 1. 103

104 Tabel 1. Data Sampel 5 3.53 49 4 3.10 50 5 3.21 50 6 3.38 50 6 3.00 51 7 3.16 52 7 3.22 52 7 3.17 52 7 3.13 52 7 2.97 52 8 3.24 52 7 3.24 52 8 3.20 53 4 2.76 58 1 2.74 58 2 2.93 58 5 2.92 59 7 2.87 70 10 2.75 80 13 2.54 83 Pendugaan peubah dilakukan melalui 3 metode. Ketiga metode itu adalah Centroid (Composite Moment), Bisector, dan Mean of Maximum (MoM). Adapun fungsi keanggotaan masing-masing peubah terdiri dari fungsi keanggotaan trapesium dan segitiga. Evaluasi didasarkan kepada kesalahan prediksi yang dihasilkan baik berupa galat maupun berupa katagori pengkelasan. Metode yang galat absolutnya paling kecil dan persentase ketepatan pengkelasan yang besar, dianggap sebagai metode yang lebih baik. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan perangkat lunak MATLAB 7.0 3. FUNGSI KEANGGOTAAN Fungsi keanggotaan dalam himpunan fuzzy terdapat dalam selang antara 0 dan 1. Fungsi keanggotaan dalam sistem fuzzy ada beberapa macam. Fungsi keanggotaan yang paling sederhana adalah fungsi keanggotaan linier dan segitiga. Di samping itu terdapat juga fungsi keanggotaan trapesium, Gauss, Cauchy, Sigmoid, dan lain-lain. Fungsi keanggotaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah fungsi keanggotaan segitiga dan trapesium. Peubah dibagi menjadi 3 katagori, yaitu cepat, sedang, dan lama. Hal yang sama juga dilakukan untuk peubah, yaitu rendah, standar, dan tinggi. Sementara tiga katagori untuk peubah adalah cepat, normal, dan lama. Secara keseluruhan terdapat 9 fungsi keanggotaan yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun semua fungsi keanggotaan tersebut adalah sebagai berikut. 1 ; 2 6 ;2 4 6 0 ; 6 4 ; 4 2 6 8 ;6 2 8 0 ; 0 ; 6 6 ;6 6 12 1 ; 12

Pengkelasan dengan Logika Fuzzy 105 1 ; 2.75 3.125 ;2.75 0.375 3.125 0 ; 3.125 2.75 ; 2.75 0.375 3.125 3.51 ; 3.125 0.375 3.51 0 ; 0 ; 3.125 3.125 ; 3.125 0.375 3.51 1 ; 3.51 1 ; 48 60 ;48 60 12 0 ; 60 48 ;48 60 12 72 ;60 72 12 0 ; 0 ; 72 72 ;72 84 12 1 ; 84 4. ATURAN FUZZY Logika fuzzy merupakan suatu wilayah aplikasi dalam teori himpunan fuzzy. Penggunaan konsep, prinsip dan metode dalam logika fuzzy ini dilakukan untuk merumuskan berbagai format yang mendekati dalam mengambil keputusan (Wibisono, 2008). Aplikasi operator fuzzy dalam tulisan ini menggunakan 17 aturan fuzzy. Adapun aturan fuzzy tersebut tersusun sebagai berikut: R1. Jika adalah cepat dan adalah rendah maka adalah normal R2. Jika adalah cepat dan adalah standar maka adalah cepat R3. Jika adalah cepat dan adalah standar maka adalah normal R4. Jika adalah cepat dan adalah tinggi maka adalah cepat R5. Jika adalah cepat dan adalah tinggi maka adalah normal R6. Jika adalah sedang dan adalah rendah maka adalah normal R7. Jika adalah sedang dan adalah rendah maka adalah lama R8. Jika adalah sedang dan adalah standar maka adalah cepat R9. Jika adalah sedang dan adalah standar maka adalah lama R10. Jika adalah sedang dan adalah tinggi maka adalah cepat R11. Jika adalah sedang dan adalah tinggi maka adalah normal R12. Jika adalah lama dan adalah rendah maka adalah normal R13. Jika adalah lama dan adalah rendah maka adalah lama R14. Jika adalah lama dan adalah standar maka adalah normal R15. Jika adalah lama dan adalah standar maka adalah lama R16. Jika adalah lama dan adalah tinggi maka adalah normal R17. Jika adalah lama dan adalah tinggi maka adalah lama 5. Nilai Dugaan Peubah

106 Optimasi nilai peubah atau dugaan nilai yang menggunakan metode Centroid, Bisector, dan MoM disajikan dalam tabel di bawah ini. Mamdani (1981) menjelaskan bahwa solusi crisp pada metode Centroid diperoleh dengan cara mengambil titik pusat daerah fuzzy. Secara umum, solusi crisp untuk peubah yang kontinu dapat dirumuskan: Solusi crisp dalam metode Bisector diambil nilai pada domain fuzzy yang memiliki nilai keanggotaan setengah dari total nilai keanggotaan pada daerah fuzzy. Secara umum solusi crisp-nya dapat ditulis: Sedangkan untuk metode MoM, solusi crisp-nya diperoleh dengan cara mengambil nilai ratarata domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. Nilai prediksi dari ketiga metode ini disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 2. Nilai Prediksi Sampel Centroid Bisector MoM 1 55.5 55.4 54.0 2 57.3 56.7 54.4 3 55.5 55.4 54.0 4 55.0 55.0 52.7 5 59.8 58.8 52.7 6 58.5 57.5 54.0 7 58.5 57.5 54.0 8 58.5 57.5 54.0 9 58.5 57.5 54.0 10 62.0 61.3 54.0 11 67.1 67.2 68.0 12 58.5 57.5 54.0 13 67.1 67.2 68.0 14 63.0 63.0 62.7 15 61.9 60.5 47.4 16 62.8 62.6 61.9 17 63.3 63.0 69.1 18 64.5 64.7 69.1 19 67.9 67.2 70.3 20 68.3 67.2 84.0 Sedangkan nilai galat mutlak dari pendugaan nilai peubah untuk masing-masing metode yang digunakan, disajikan dalam Tabel 3. Metode MoM memiliki nilai galat mutlak yang relatif lebih kecil apabila dibandingkan dengan dua metode lainnya. Hal ini terlihat pada tabel di atas. Sebelum nilai galat ini diambil nilai mutlaknya, maka jumlah galat untuk metode Centroid, Bisector, dan MoM berturut-turut adalah sebesar -91, -80, dan -59 dengan standar deviasi masing-masing adalah 7.34, 7.48, dan 6.27. Jadi secara standar deviasi pun, metode MoM memberikan hasil yang lebih sedikit dibanding dengan dua metode lainnya. Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap pengkelasan dari masing-masing objek atau sampel. Sampel yang masuk dalam dalam katagori cepat hanya 1, yaitu sampel nomor urut 1. Sampel yang masuk dalam katagori lama sebanyak 4, yaitu sampel nomor urut 15, 18, 19, dan 20. Sedangkan yang lainnya masuk dalam katagori normal.

Pengkelasan dengan Logika Fuzzy 107 Tabel 3. Nilai Galat Mutlak Sampel Centroid Bisector MoM 1 7 6 5 2 7 7 4 3 6 5 4 4 5 5 3 5 9 8 2 6 7 6 2 7 7 6 2 8 7 6 2 9 7 6 2 10 10 9 2 11 15 15 16 12 7 6 2 13 14 14 15 14 5 5 5 15 4 3 11 16 5 5 4 17 4 4 10 18 6 5 1 19 12 13 10 20 15 16 1 Evaluasi ini dilakukan dengan cara memasukkan kembali nilai prediksi yang diperoleh dari masing-masing metode ke dalam fungsi keanggotaan untuk peubah. Derajat keanggotaan yang paling tinggi di antara ketiga katagori (cepat, normal, dan lama) diambil sebagai indikator pengkelasan. Misalkan untuk metode Centroid, telah diperoleh nilai prediksinya untuk objek atau sampel pertama sebesar 55.5. Nilai ini kemudian dimasukkan ke dalam fungsi keanggotaan dari peubah, maka diperoleh derajat keanggotaannya masing-masing adalah sebagai berikut: 0.375 0.625 0 Berarti objek atau sampel pertama ini, menurut prediksi termaasuk dalam katagori normal. Hal yang sama dilakukan juga untuk semua objek atau sampel yang lain. Diperoleh bahwa untuk metode Centroid dan Bisector semua objek masuk ke dalam katagori normal. Artinya untuk kedua metode ini terjadi kesalahan sebanyak 25 persen. Hal ini karena dalam data sebenarnya, objek yang masuk dalam katagori normal hanya 15 saja atau dengan kata lain ada kesalahan sebanyak 5 objek. Sedangkan untuk metode MoM hasil pengkelasan ini sedikit variatif. Katagori cepat ada 4 objek dan katagori lama ada 1 objek. Sementara 15 objek lainnya masuk dalam katagori normal. Namun demikian, secara persentase kesalahan metode ini tidak lebih baik jika dibandingkan dengan dua metode lainnya. 6. SIMPULAN Evaluasi terhadap pengkelasan suatu objek atau sampel telah dilakukan dengan logika fuzzy aturan Mamdani. Tiga metode dan 17 aturan fuzzy digunakan untuk data mahasiswa Jurusan Matematika Universitas Syiah Kuala. Beberapa hal yang dapat disimpulkan sehubungan dengan evaluasi ini, yaitu: 1) Ditinjau dari jumlah dan standar deviasi galat terhadap masing-masing metode, maka metode MoM relatif lebih baik untuk data ini dibanding dengan metode Centroid dan metode Bisector karena jumlah dan standar deviasi galatnya lebih kecil.

108 2) Dalam penerapan terhadap data ini, metode MoM tidak lebih baik dibanding dengan dua metode lain, jika dilihat dari persentase kesalahan dalam pengkelasan objek. DAFTAR PUSTAKA [1]. Bargiela, A., Pedrycz, W., dan Nakashima, T. (2007). Multiple Regression with Fuzzy Data. Fuzzy Sets and System 158: 2169-2188 [2]. Gottwald, S. (1993). Fuzzy Sets and Fuzzy Logic: Foundations of Application from a Mathematical Point of View. Vieweg, Wiesbaden [3]. Mamdani. (1981). Fuzzy Resoning and It s Application. London Academic, London [4]. Susilo, F.S. (2006). Himpunan dan Logika Kabur serta Aplikasinya. Graha Ilmu, Yogyakarta [5]. Wibisono, S. (2008). Matematika Diskrit Edisi 2. Graha Ilmu, Yogyakarta.