BAB I PENDAHULUAN. memegang peran penting dan strategis dalam kaitannya penyediaan modal.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya Undang-undang No.10 Tahun Dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, UPP-AMP YKM, Yogyakarta, 2002, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang dan memaksimalkan kesejahteraan manusia (fala>h{). Fala>h{

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan dan kecukupan dalam keuangan, maka masyarakat dapat

BAB I PENDAHULUAN. masalah perekonomian. Allah SWT berfirman QS;17:9 Sesungguhnya Al Qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. dan pembangunan nasional. Kegiatan utama dari perbankan syariah adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis tidak lepas dari peran bank selaku pelayan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pemantapan jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan. Oleh karena itu peranan

PENDAHULUAN. orang-orang yang melanggar perintahnya, maka amal perbuatan mereka akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan laju jumlah Bank Umum Syariah yang tumbuh dari yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. yang dilarang oleh agama. (Sahara, 2007) dalam Ariyanti (2011)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Adapun salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan segala sesuatu agar perekonomian mereka menjadi lebih stabil. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang berkelebihan untuk kemudian di salurkan kepada pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. beranggapan bahwa bank syariah belum memiliki perbedaan yang esensial dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama yang memuat ajaran yang bersifat universal dan

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB I PENDAHULUAN. kembali dalam rangka meningkatkan tarif hidup rakyat banyak. 1. sebagai lembaga intermediasi di dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut. 1. saling terkait dan saling membutuhkan satu sama lain dan tidak bisa lepas berdiri

BAB I PENDAHULUAN. dengan lahirnya UU No 7 Tahun1992 tentang perbankan nasional Indonesia

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkannya. Bank juga dikenal sebagai lembaga keuangan. yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Ekonomi, 2005, h Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari ah, Cet. III, 2 Ibid. h. 96.

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada hukum Islam yang sah. Tujuan ekonomi Islam bagi bank

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula

BAB I PENDAHULUAN. lalu di Indonesia dengan konsep perbankan, baik yang berbentuk konvensional

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN. konvensional, bank syariah merupakan lembaga perbankan yang operasionalnya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat memiliki kebutuhan-kebutuhan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk yang disebabkan oleh adanya krisis moneter (tahun 1997 tahun 1998),

BAB I PENDAHULUAN. teguh pada tali Allah (hablum min Allah) dan tali perjanjian sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad, Pengantar Akuntansi Syariah, Salemba Empat, Jakarta, 2002, hlm. 35.

BAB I PENDAHULUAN. 2004, hlm Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil (BMT), UII Pres Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Priyono dan Teddy Candra, Esensi Ekonomi Makro, Surabaya: Zifatama Publisher,

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. tidak menawarkan sesuatu yang merugikan hanya demi sebuah keuntungan sepihak.

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah pertama kali dilakukan di Pakistan dan Malaysia. Bank ini

BAB I PENDAHULUAN. peranan kredit dalan operasi bank sangat besar dan penting. Sebagian besar bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pokok bank yaitu menghimppun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. agama serta etika dalam bermuamalah, yang memberikan nilai keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi nasional, perbankan harus melaksanakan fungsinya dengan baik yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam. memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai lembaga yang dapat. pembangunan nasional mengakibatkan perlu adanya pembinaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 2001, hlm Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Gema Insani, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak dan neraca pembayaran yang biasanya ditangani oleh kementrian keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya kajian dan publikasi prinsip-prinsip dan praktik-praktik mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. ekonominya. Untuk meningkatkan perekonomian, fokus pemerintah. Indonesia salah satunya pada sektor keuangan dan sektor riil.

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju seperti negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai peningkatan kemampuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

BAB I PENDAHULUAN. untuk investasi, modal kerja, maupun konsumsi. Salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga tersebut mencakup bagian dari keseluruhan sistem sosial masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat yang berkekurangan dana disebut bank. Tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN. informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil. Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) sudah diatur peraturan tentang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sebab sering dijumpai ada anggota masyarakat yang melakukan jual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan hendaknya memberikan dampak positif dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1. Bank yang melakukan usaha secara konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. adalah hancurnya rasa kemanusiaan dan hilangnya semangat nilai-nilai etika religius

BAB II LANDASAN TEORI TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH

BAB I PENDAHULUAN. perolehan kembaliannya berupa bunga yang relatif pasti dan tetap. 1 Investasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. kontroversi praktik bunga bank yang dilakukan pada bank bank konvensional

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Al-Qur an dan As-Sunnah, termasuk dari segi ekonominya. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ismail, Perbankan Syariah, Prenadamedia Group, Jakarta, 2011, hlm 29-30

BAB I PENDAHULUAN. konvensional. Namun, orang awam dan orang-orang mengenal bank syari ah dari

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan pemerintah. dalam bentuk kredit maupun bentuk lainnya (Kasmir, 2004).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula permintaan/kebutuhan pendanaan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan dan lain sebagainya. Namun, dana pemerintah yang bersumber APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) sangat terbatas untuk menutup kebutuhan dana, oleh karena itu pemerintah menggandeng dan mendorong pihak swasta untuk ikut serta berperan dalam membiayai pembangunan potensi ekonomi bangsa. Swastapun, secara individu maupun kelembagaan, kepemilikan dananya juga terbatas untuk memenuhi operasional dan pengembangan usahanya. Dengan keterbatasan kemampuan finansial lembaga negara dan swasta, maka perbankan nasional memegang peran penting dan strategis dalam kaitannya penyediaan modal. Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, telah lama mendambakan kehadiran sistem kelembagaan keuangan yang sesuai tuntutan kebutuhan tidak terbatas finansial namun juga tuntutan moralitasnya. Bagi kaum muslimin, kehadiran bank syariah adalah memenuhi kebutuhannya, namun bagi masyarakat lainnya bank Islam adalah sebagai sebuah alternatif lembaga jasa keuangan disamping perbankan konvensional yang telah lama ada. Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang memiliki fungsi intermediasi, yaitu menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan dalam 1

2 bentuk pembiayaan kepada kelompok masyarakat yang memerlukan. Seperti bank konvensional, salah satu aktivitas bank syariah yang dominan adalah penyaluran pembiayaan kepada masyarakat. Penyaluran pembiayaan menjadi bagian yang sangat penting bagi bisnis bank karena menunjukkan keberpihakan bank pada kemajuan ekonomi masyarakat. 1 Pembiayaan di bank syariah pada dasarnya merupakan sebuah kesepakatan bank dengan nasabah yang memerlukan dana untuk membiayai kegiatan atau aktivitas tertentu. Serta bank harus dapat memperhatikan asasasas pembiayaan yang sehat. Bank syariah melandasi kegiatan penyaluran pembiayaan dengan Al- Qur an surah Al-Baqarah ayat 278, yang berbunyi: Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa Riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. (Q.S. Al-Baqarah: 278) 2 Atas dasar itu bank syariah mengimplementasi pembiayaan yang bebas riba. Adapun salah satu prinsip syariah dalam sistem perbankan adalah menggunakan bagi hasil (profit and loss sharing) sebagai pengganti bunga. 1 Ikatan Bankir Indonesia, Memahami Bisnis Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2014), 202. 2 Departemen Agama RI, Al-Qur an Dan Terjemahnya Al-Jumanatul Ali (Jakarta: CV Penerbit J- ART, 2005), 47.

3 Disamping itu, prinsip perbankan syariah memperhatikan kemaslahatan bagi orang banyak. 3 Dalam hal ini, Pembiayaan merupakan aktivitas yang sangat penting karena dengan sumber pembiayaan akan memperoleh sumber pendapatan utama dan menjadi penunjang kelangsungan usaha bank. Sebaliknya, bila pengelolaan tidak baik akan menimbulkan permasalahan dan berhentinya usaha bank. Manajemen Pembiayaan harus memperhatikan pengelolaan yang efektif dan efesien terhadap penyaluran yang dilakukan oleh bank kepada pihak lain dengan melibatkan sumber daya Insani (SDI) yang ada. Oleh karena itu, perlu adanya suatu manajemen pembiayaan syariah yang baik sehingga penyaluran dana dalam pembiayaan kepada nasabah bisa efektif dan efesien sesuai dengan tujuan dari perusahaan maupun syariat Islam itu sendiri. PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Jember berlokasi di Jl. Ahmad Yani No. 39 Merupakan Bank Syariah yang cukup mampu mendapat kepercayaan masyarakat dan mengembangkan usaha pembiayaannya. PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Jember salah satu lembaga keuangan di Jember, berusaha untuk membantu kesejahteraan masyarakat Jember dan sekitarnya. Pada khususnya untuk pembiayaan perorangan dan lembaga dengan membantu memberikan modal usaha secara pembiayaan. 3 M. Sulhan & Ely Siswanto, Manajemen Bank Konvensional dan Syariah (Malang: UIN Malang Press, 2008), 126.

4 Dalam pelaksanaan pemberian fasilitas pembiayaan kepada nasabahnya, lembaga keuangan bank yang dihadapkan permasalahan yang cukup kompleks yaitu kepada siapa pembiayaan diberikan?, untuk (obyek) apa pembiayaan diberikan?, apakah calon nasabah pembiayaan dalam menerima pembiayaan akan mampu memberikan pokok ditambah dengan profit margin/bagi hasil serta kewajiban lainnya?, berapa jumlah maksimum pembiayaan yang layak diberikan?, apakah pembiayaan yang diberikan cukup aman atau resikonya kecil?. Selain itu, masalah-masalah umum yang harus dipecahkan oleh lembaga keuangan dalam pemberian pembiayaan juga dihadapkan pada permasalahan-permasalahan yang sifatnya khusus yaitu yang menyangkut kegiatan usaha dari calon nasabah dengan spesifik, sebab pembiayaan mempunyai sifat yang kauasistis artinya masing-masing calon nasabah mempunyai permasalahan yang sangat spesifik berbeda secara materiil antara nasabah satu dengan nasabah lainnya. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang Penerapan Manajemen Pembiayaan Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Jember. B. Fokus Penelitian Perumusan masalah disebut dengan istilah Fokus Penelitian. Bagian ini mencantumkan semua fokus permasalahan yang dicari jawabannya melalui proses penelitian. 4 4 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2015), 47.

5 Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi fokus penelitian ini adalah: 1. Bagaimana Penerapan Manajemen Pembiayaan Produktif Pada Pembiayaan Mudharabah PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Jember? 2. Bagaimana Penerapan Manajemen Pembiayaan Konsumtif Pada Pembiayaan Murabahah PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Jember? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian harus mengacu kepada masalah-masalah. Adapun tujuan-tujuan yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Untuk Mendiskripsikan Penerapan Manajemen Pembiayaan Produktif Pada Pembiayaan Mudharabah PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Jember. 2. Untuk Mendiskripsikan Penerapan Manajemen Pembiayaan Konsumtif Pada Pembiayaan Murabahah PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Jember. D. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain: 1. Manfaat Teoritis Menambahkan pengembangan ilmu pengetahuan bagi penelitian dan pembaca, khususnya dalam penelitian yang berkaitan dengan

6 Penerapan Manajemen Pembiayaan Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Jember. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan ekonomi kepada pembaca mengenai bahasan tentang Manajemen Pembiayaan yang terjadi pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Jember. b. Bagi IAIN Jember Penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan khususnya dibagian skripsi IAIN Jember Fakultas Syariah Jurusan Hukum Ekonomi Islam Program Studi Muamalah (MU), dan dapat dijadikan referensi atau acuan untuk penelitian-penelitian selanjutnya. c. Bagi Lembaga Hasil dari penelitian ini diharapakan dapat menjadi salah satu bahan informasi dan sebagai bahan evaluasi untuk mengembangkan PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Jember. E. Definisi Istilah Definisi istilah yaitu berisi tentang istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian penelitian dalam judul penelitian. Tujuannya agar tidak terjadi kesalah fahaman terhadap makna istilah sebagaimana yang dimaksud oleh peneliti.

7 Adapun penelitian yang berjudul Penerapan Manajemen Pembiayaan Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Jember. Akan dijelaskan makna dari masing-masing kata yang terdapat dalam judul penelitian tersebut. 1. Penerapan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, penerapan diartikan proses, cara, perbuatan menerapkan. 5 2. Manajemen Manajemen adalah suatu aktivitas khusus menyangkut kepemimpinan, pengarahan, pengembangan personal, perencanaan, dan pengawasan terhadap pekerjaan-pekerjaan yang berkenaan dengan unsurunsur pokok dalam suatu proyek. 6 Manajemen sendiri terdiri dari POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controling) yang dapat dipaparkan sebagai berikut: a. Planning Perencanaan adalah untuk menjaga konsistensi ke arah pencapaian tujuan manajemen. 7 b. Organizing Pengorganisasian adalah pembagian kerja yang logis, penetapan garis tanggung jawab dan wewenang yang jelas. 8 5 http://kamusbahasaindonesia.org/penerapan (28 Mei 2016) 6 Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2015), 68. 7 Ibid., 82. 8 Ibid., 89.

8 c. Actuating Pelaksanaan adalah serangkaian tahapan dalam proses pemberian pembiayaan secara end to end (awal sampai akhir). 9 d. Controling Pengawasan adalah pengamatan dan pengukuran terhadap jalannya operasi berdasarkan rencana yang telah ditetapkan, penafsiran dan perbandingan hasil yang dicapai dengan standar yang diminta, dan perbandingan antara hasil (output) yang dicapai dengan masukan (input) yang digunakan. 10 3. Pembiayaan Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihakpihak yang merupakan defisit unit. 11 Sedangkan menurut UU No. 10 tahun 1998, pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan oleh itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. 12 9 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bank Syariah (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014), 70. 10 Muhamad, Manajemen Dan, 101. 11 Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2001), 160. 12 Kasmir, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), 85.

9 4. PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Jember PT. Bank BNI Syariah adalah lembaga perbankan di Indonesia. Bank ini bermula bernama Unit Usaha Syariah. Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi bank umum syariah dengan nama PT. Bank BNI Syariah. 13 PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Jember diresmikan pada tanggal 4 Desember 2007 dan sudah berdiri sendiri serta menjalankan operasional kegiatannya sesuai dengan syariat Islam. 14 F. Sistematika Pembahasan Untuk mempermudahkan dalam mempelajari materi ini, penting adanya sebuah sistematika pembahasan. Adapun sistematika ini dirancang menjadi lima bab sebagai berikut: Bab Satu, berupa pendahuluan menguraikan tentang latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, serta sistematika pembahasan. Bab Dua, berupa kajian kepustakaan yang membahas mengenai penelitian terdahulu, kajian teori. Bab Tiga, berupa metodologi penelitian yang memaparkan pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, tahap-tahap penelitian. Bab Empat, berupa penyajian data dan analisis data yang menguraikan dan memaparkan tentang hasil penelitian Bab lima, berupa penutup yang berisi kesimpulan dan saran. 13 https://id.m.wikipedia.org/wiki/bank_bni-syariah (09 maret 2016) 14 Wawancara, Ariadie, Back Office Head, jember: 05 April 2016.