BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

I. PENDAHULUAN. SMA Negeri 12 Bandar Lampung terletak di jalan H. Endro Suratmin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183)

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

I. PENDAHULUAN. kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif, dan berakhlak. Fungsi lain dari

BAB I PENDAHULUAN. mengesankan. Aktivitas belajar dapat merangsang siswa terlibat secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekitarnya. (Sapriya, 2011:12) menyatakan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. belajar siswa menjadi penentu bagi keberhasilan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Proses belajar mengajar yang dikatakan berhasil apabila ada perubahan

I. PENDAHULUAN. pesat. Manusia dituntut memiliki keterampilan berpikir kritis, sistematis,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perkembangan potensi bagi manusia agar bermanfaat bagi

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula dengan sumber belajar yang akan digunakan karena dari sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS No.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini kemajuan IPTEK terus berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang menanamkan. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelompok, serta belajar berinteraksi dan berkomunikasi. dapat dilakukan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya di negara kita agar dapat

2015 PENINGKATAN KARAKTER RASA INGIN TAHU SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran dan evaluasi. Untuk mendapat out-put belajar-mengajar yang

I. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun. Berdasarkan hal itu pemerintah terus berupaya mewujudkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam sebuah Negara. dikembangkan dalam semua aspek kehidupan. Karena itu negara harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menghiasi praktek pembelajaran di kelas. Pada umumnya guru

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peserta didik yang berkualitas, baik dilihat dari prestasi bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan berperan penting dalam menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan apa yang mereka pelajari. Pembelajaran aktif merupakan langkah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN TEKNIK PROBING PROMPTING

BAB I PENDAHULUAN. upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah merupakan strategi dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor. Salah satunya adalah kemampuan guru menggunakan desain

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

I. PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Geografi, yang diujikan dalam ujian nasional merupakan pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk social tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada era globalisasi, dituntut suatu mutu lulusan yang disiapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor terpenting dalam era globalisasi, sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi dunia serta dimulainya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

BAB I. melalui proses pendidikan akan memunculkan manusia-manusia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas salah satunya dapat

I. PENDAHULUAN. Sistem pendidikan nasional di era globalisasi seperti saat ini menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. (transfer ilmu) kepada siswa. Salah satu faktor yang sangat menentukan mutu

BAB I PENDAHULUAN. itulah terjadi proses transformasi ilmu pengetahuan serta nilai-nilai. Ketika

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran berakar pada pihak pendidik. Anshari (1979:15) mengemukakan bahwa :

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. problema pendidikan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu manusia yang tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan generasi emas, yaitu generasi yang kreatif, inovatif, produktif,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan wadah kegiatan sebagai pencetak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga, peneliti berhasil

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Terlepas dari hal itu, penanaman nilai-nilai melalui sikap

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang baik, yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan merupakan hal yang sangat erat ikatan nya dengan manusia sebagai mahluk yang memiliki daya kemampuan otak yang paling sempurna, keterampilan menjadi modal utama manusia dalam mengembangkan nilai hidupnya menjadi lebih baik. Dengan keterampilan yang dimiliki manusia,akan menambah nilai guna sesuatu yang ada disekitarnya. Proses keterampilan merupakan kemampuan individu untuk mencipkatan suatu barang atau gagasan yang belum pernah ada sebelumnya, yang menjadikan proses ini menjadi sangat penting yang dimiliki manusia untuk menambah kualitas hidupnya. Proses keterampilan ini semata-mata tidak langsung dimiliki, dibutuhkan pemikirankreatif, kerja keras, ketelitian serta kesabaran. Perkembangan zaman yang semakin ketat dengan persaingan disemua sektor, keterampilan merupakan salah satu modal manusia untuk tetap bertahan di era globalisasi ini. Keterampilan dikembangkan dengan berbagai cara, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan masa kini, yang dikembangkan melalui berbagai cara dan metode yang diterapkan dalam pembelajaran dikelas, dimana guru melibatkan siswa secara langsung dalam praktek proses pembelajaran. Salah satunya keterampilan mencari, memilih, mengolah, dan menggunakan informasi.. Menurut Supriatna (2010:129), keterampilan mencari, memilih, mengolah dan menggunakan informasi merupakan keterampilan yang harus dimiliki siswa sebagai tujuan dan dasar pembelajaran IPS yang harus dikembangkan. Keterampilan mencari, memilih, mengolah dan menggunakan informasi bertujuan memberdayakan diri serta keterampilan

bekerjasama dengan kelompok yang majemuk nampaknya merupakan aspek yang sangat penting dimiliki oleh peserta didik yang kelak akan menjadi warganegara dewasa dan berpartisipasi aktif di era global, alasanya adalah era global yang ditandai dengan persaingan dan kerjasama disegala aspek kehidupan. Adapun keterampilan mencari, memilih, mengolah dan menggunakan informasi merupakantahap awal praktek peneliti agak banyak menjelaskan pada siswa tentang cara belajar di lapangan untuk memperoleh pengalaman belajar; seperti bagaimana menggunakan alat-alat, bagaimana mencatat hasil penelitian, membuat kesimpulan, berdiskusi dan menyampaikan hasil pembahasan (mempresentasikan), melalui kegiatan belajar mengajar IPS dikelas. Tercapainya tujuan tersebut maka guru IPS dituntut untuk memiliki kemampuan dan keterampilan menanamkan sedini mungkin kepada siswa keterampilan mencari, memilih, mengolah, dan menggunakan informasi. Hal ini tidak hanya dapat dicapai dari materi pembelajaran yang diberikan guru dikelas tetapi bisa dilakukan dengan praktek diluar kelas untuk menunjang keterampilan siswa, sering kali keterampilan mencari, memilih, mengolah dan menggunakan informasi pada siswa ini mengalami penurunan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor external dan internal yang terdapat dari sisi siswa maupun guru seperti yang peneliti temukan di kelas VIII-A semester 2 SMP Pasundan 4 Bandung. Berdasarkan hasil penelitian oleh peneliti dalam proses pengajaran selama PPL yang dilaksanakan pada bulan Febuari-Mei di kelas VIII-A semester 2 di SMP Pasundan 4 Bandung. Ditemukan permasalahan sebagai berikut: Pertama, dalam pembelajaran IPS di kelas aktifitas siswa pasif, yang bisa dilihat dari perilaku siswa yang hanya mendengarkan penjelasan guru tanpa ada reaksi balikan darir siswa seperti menyanggah, menanggapi, dan menjawab pertanyaan yang sering guru ajukan terkait dengan materi

yang telah dijelaskan sebelumnya, tidak terlihat ada proses tanya jawab antara guru dan siswa. Dari hal tersebut bisa dikarenakan ada kejenuhan pada proses pengajaran sehingga siswa terlihat kurang memperhatikan ketika guru membahas materi dikarenakan pemberian dan penjelasan materi pembelajaran hanya disampaikan secara hafalan dan pengetahuan. Adapun cara pembelajaran dengan menggunakanvariasi lain dalam belajar misalnya dengan menggunakan media pembelajaran baik itu media yang diciptakan sendiri seperti alat peraga yang dibuat oleh siswa, ataupun media pembelajaran menggunakan teknologi seperti menggunakan infokus yang dipasangkan dengan laptop dimana didalamnya guru telah membuat media berupa gambar,video, dll. Infokus ini merupakan fasilitas yang telah disediakan oleh sekolah, apabila tidak ada infokus di sekolah bisa menggunakan media pembelajaran yang lain seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu media yang diciptakan sendiri dengan berbagai cara. Disinilah selanjutnya dapat terlihat ada ketertarikan siswa untuk belajar, sehingga siswa diharapkan dapat memicu keaktifan siswa belajar dikelas dan menghilangkan rasa bosan serta jenuh yang tercermin dari siswa selama mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa di kelas menunjukan bahwa siswa merasa bosan dengan pelajaran IPS, hal ini dikarenakan pembelajaran dikelas tidak membuat siswa menjadi aktif dalam pembelajaran IPS. Seharusnya, peran guru di dalam pembelajaran tidak selalu menjadi pusat dalam menyampaikan informasi, namun guru mampu menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing untuk memberikan kesempatan pada siswa untuk menggali potensi-potensi yang dimiliknya. Jika metode ceramah diterapkan secara murni saat pembelajaran oleh guru, hal tersebut akan membuat siswa menjadi pasif dan tidak dapat mengembangkan keterampilanya.

Materi-materi pembelajaran tersebut tentunya lebih menekankan pada tingkat hafalan yang tinggi, sehingga membuat siswa beranggapan bahwa pembelajaran IPS adalah pembelajaran yang sangat membosankan, karena selalu menghafalkan materi yang begitu banyak, sedangkan pada dasarnya pembelajaran yang baik siswa harus dijadikan objek dan subjek dalam belajar (Sagala,2010:196).. Kedua, kerja sama siswa dikelas rendah dilihat dari cara siswa dalam bekerja sama dengan kelompok atau group. Bisa terlihat ketika guru menugaskan setiap kelompok yang telah dibentuk mengerjakan tugas untuk menganalisis suatu materi pembelajaran dan mencatat serta mengemukakan pendapat kelompok atas materi tersebut,sekitar tiga puluh persen siswa terkesan acuh dan kurang berpartisipasi aktif dalam mengerjakan tugas kelompoknya. Hanya siswa-siswa tertentu saja yang ikut serta mengerjakan tugas yang diberikan guru, aktif bertanya, menjawab, menanggapi, mengemukakan pendapatnya, sehingga hal ini dirasakan sebagai kendala bagi pengajar (guru) mata pelajaran IPS. Ketiga pengolahan informasi yang dimiliki siswa rendah, terlihat ketika siswa melakukan diskusi dan menyampaikan hasil diskusi tersebut didepan kelas, siswa kurang memahami informasi apa yang dia dapatkan dari pembelajaran dan diskusi yang dilakukan dengan kelompoknya. Siswa masih ragu-ragu dan tidak yakin dengan apa yang akan disampaikan, disinilah dapat disimpulkan informasi yang didapatkan oleh siswa ketika guru menjelaskan materi dinilai kurang memotifasi siswa untuk kritis dalam berfikir dan menerima informasi dari pembelajaran dikelas. Kondisi diatas menggambarkan materi pembelajaran yang monoton dan tidak melibatkan siswa berperan aktif, proses pembelajaran yang masih terbatas yang didominasi oleh metode ceramah, serta cara siswa dalam bekerja sama dan diskusi dengan kelompok yang rendah mengakibatkan pengolahan informasi yang dimiliki siswa pun rendah. Hal ini tentunya

menjadi penghambat dalam menggali keterampilansiswa. Akibatnya keadaan tersebut membuat pembelajaran IPS menjadi tidak bermakna. Disinilah peran guru sangat dibutuhkan, salah satunya dengan menggunakan metode pembelajaran yang akan memacu pada peningkatan aktifitas, kerjasama, dan pengolahan informasi pada siswa. Menurut permasalahan tersebut maka digunakan metode cooperative learning tipe group investigation yang akan melibatkan siswa terlibat langsung pada proses pembelajaran, diharapkan proses pembelajaran menggunakan metode metode cooperatif learning tipe group investigation dapat mengatasi permasalahan yang selama ini terdapat pada siswa dalam pembelajaran dikelas. Berdasarkan dari beberapa pandangan masalah di atas, peneliti tertarik untuk meningkatkan keterampilan mencari, memilih, mengolah, dan menggunakan informasi siswa melalui tugas pembuatan kliping atau makalah dengan menerapkanmetode group investigationuntuk mengungkapkan apakah dengan metodegroup investigation dapat meningkatkan keterampilan mencari, memilih, mengolah dan menggunakan informasi melalui pembelajaran IPS yang disampaikan dikelas. Penulis memilih metode pembelajaran ini mengkondisikan siswa untuk terbiasa menemukan, mencari, mendikusikan sesuatu yang berkaitan dengan pengajaran (Siadari, 2001: 4). Dengan menggunakan metode pembelajaran group investigation siswa lebih aktif dalam memecahkan untuk menemukan, sedang guru berperan sebagai pembimbing atau memberikan petunjuk cara memecahkan masalah itu. Sedangkan investigasi kelompok merupakan tipe pembelajaran berkelompok yang melibatkan siswa dalam perencanaan baik dari topik yang dipelajari dan bagaimana jalanya penyelidikan mereka (Trianto, 2009:78)

Metode Group Investigation dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran akan memberi peluang kepada siswa untuk lebih mempertajam gagasan dan guru akan mengetahuikemungkinan gagasan siswa yang salah, sehingga guru dapat memperbaiki kesalahanya. Selain hal diatas juga didasarkan pada beberapa peneliti terdahulu yang menggunakan metode pembelajaran group investigation seperti pada skripsi yang disusun oleh Teten Mudrika (2007) tentang Penerapa Model Investigasi Kelompok untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah. kemudian tesis yang disusun oleh Momoh Halimah (2008) menyimpulkan bahwa sedikit banyak telah memberikan masukan bagi guru dan terutama siswa dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Dari latar belakang tersebut di atas maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul " Mengembangkan Keterampilan Mencari,Memilih,Mengolah dan Menggunakan Informasi Melalui Metode Group Investigation Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas di kelasviii-a SMP Pasundan 4 Bandung) B. Identifikasi dan Rumusan Masalah a). Identifikasi Masalah berdasarkan penelitian dan observasi yang peneliti lakukan di SMP Pasundan 4 Bandung terdapat beberapa permasalahan yang siswa alami dalam belajar IPS diantaranya siswa masih pasif dalam belajar, kerjasama siswa rendah, dan cara menggunakan informasi siswa pun rendah. Disini peneliti merasa perlu mengubah dan memperbaiki permasalahan yang terdapat pada siswa tersebut dengan menggunakan teknik atau metode pembelajaran yang

dirasa mampu memperbaiki permasalahan yang dialami siswa yaitu dengan menggunakan metode group investigation. Dari beberapa pandangan masalah diatas, peneliti tertarik untuk meningkatkan keterampilan mencari, memilih, mengolah, dan menggunakan informasi siswa melalui tugas pembuatan kliping atau makalah dengan menerapkan metode group investigation untuk mengungkapkan apakah dengan metode group investigation dapat meningkatkan keterampilan mencari, memilih, mengolah, dan menggunakan informasi melalui pembelajaran IPS yang disampaikan dikelas. Penulis memilih metode pembelajaran ini mengkondisikan siswa untuk terbiasa menemukan, mencari, mendiskusikan sesuatu yang berkaitan dengan pengajaran (Siadari, 2001:4). Dengan menggunakan metode pengajaran group investigation siswa lebih aktif dalam memecahkan dan menemukan permasalahan, sedangkan guru berperan sebagai pembimbing atau memberikan petunjuk cara memecahkan masalah itu. Sedangkan investigasi kelompok merupakan tipe pembelajaran berkelompok yang melibatkan siswa dalam perencanaan baik dari topic yang dipelajari dan bagaimana jalan penyelidikan mereka (Trianto,2009:78). Metode group investigation dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap terakhir pembelajaran akan memberi peluang kepada siswa untuk lebih mempertajam gagasan dan guru akan mengetahui kemungkinan gagasan siswa yang salah, sehingga dapat memperbaiki kesalahannya. b). Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah penelitian antara lain : 1. Bagaimana merencanakan pembelajaran dengan menggunakan metode group investigation untuk meningkatkan keterampilan mencari, memilih,

mengolah, dan menggunakan informasi dikelas VIII A di SMP Pasundan 4 BANDUNG Tahun Pelajaran 2012/2013? 2. Bagaimana melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode Group Investigation untuk mengembangkan keterampilan mencari, memilih,mengolah, dan menggunakan informasi pada siswa kelas VIII A di SMP Pasundan 4 BANDUNG Tahun Pelajaran 2012/2013? 3. Bagaimana guru merefleksi kendala dalam menerapkan metode Group Investigation untuk mengembangkan keterampilan mencari, memilih, mengolah, dan menggunakan informasi pada siswa kelas VIII A di SMP Pasundan 4 BANDUNG Tahun Pelajaran 2012/2013? 4. Bagaimana penerapan keterampilan mencari, memilih, mengolah, dan menggunakan informasi pada siswa kelas VIII A di SMP Pasundan 4 BANDUNG Tahun Pelajaran 2012/2013? C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan umum dalam penelitian ini adalah: Mengembangkan keterampilan siswa dalam mencari, memilih, mengolah, dan menggunakan informasi melalui metode group investigation pada siswa di kelas VII-A SMPPasundan 4 Bandung?. Untuk lebih memperjelas tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Guru mampu merencanakan pembelajaran dengan menggunakan metode group investigation pada mata pelajaran IPS di SMP. 2) Guru mampumelaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode Group Investigationdalam mengembangkan keterampilan mencari, memilih,

mengolah dan menggunakan informasiyang diterapkan pada mata pelajaran IPS di SMP. 3) Guru mampu merefleksikan kendala-kendala dalam menerapkan metode Group Investigation untuk mengembangkan keterampilan mencari, memilih, mengolah, dan menggunakan informasi pada pelajara IPS di SMP. 4) Guru mampu merefleksikan kendala-kendala dalam menerapkan metode Group Investigation untuk mengembangkan keterampilan mencari, memilih, mengolah, dan menggunakan informasi pada pelajara IPS di SMP. D. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat teoritis maupun praktis sebagaimana dijelaskan berikut: 1. Manfaat Teoritis Sebagai pengembang pengetahuan tentang penelitian dalam pembelajaran IPS melalui kegiatan yang dikembangkan bertumpu pada beberapa nilai-nilai luhur kehidupan, salah satunya yakni peduli lingkungan. 2. Manfaat Praktis Adapun beberapa manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini, antara lain adalah sebagai berikut : 1) Bagi Siswa : a. Melatih siswa untuk lebih meningkatkan kemampuan berkomunikasi. b. Melatih siswa untuk lebih aktif,kreatif,belajar bekerja sama,bertanggung jawab,memecahkan masalah,mandiri dan memperkaya pengalaman siswa.

c. Memberi pengalaman dalam memecahkan masalah dengan terlibat langsung dalam proses pembelajaran. 2) Bagi Guru a. Sebagai masukan bagi para guru tentang pentingnya memilih metode yang tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam belajar. b. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk mengadakan perbaikan proses belajar mengajar. 3). Bagi Sekolah Hasil penelitian diharapkan memberikan sumbangan pemikiran kepada dunia pendidikan pada umumnya dan kepada SMP PASUNDAN 4 BANDUNG pada khususnya dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran IPS. 4). Bagi Program Studi Pendidikan IPS Menjadi referensi untuk peneliti yang selanjutnya bagi para adik tingkat baik di prodi Pendidikan IPS maupun program studi dan jurusan lain. E. Struktur Organisasi Skripsi Untuk mempermudah penulisan, maka penyusunan penelitian akan dijabarkan dalam sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Bab ini memaparkan secara garis besar mengenai masalah yang akan dikaji didalamnya terdapat sub pokok yang terdiri dari; Latar Belakang Masalah, Identifikasi dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan. Bab II Kajian Pustaka

Pada Bab ini peneliti memaparkan kajian yang akan dipakai serta dijadikan acuan oleh peneliti dalam melakukan peneliti dalam melakukan penelitian. Kajian pustaka ini meliputi; pengertian dan ruang lingkupketerampilan mencari, memilih, mengolah dan menyampaikan informasi, model pembelajaran Cooperatif Learning tipe Group Investigation, dan mata pelajaran IPS. Adapun teori-teori yang digunakan berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan dari para ahli dan peneliti yang telah melakukan penelitian lebih dahulu mengenai masalah yang sama. Bab III Metode Penelitian Pada Bab ini meliputi tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian yang terdiri dari; Metode Penelitian, Lokasi Penelitian, Lokasi dan Subjek yang peneliti akan laksanakan, Desain Penelitian, Tahapan Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Validitas dan Realibitas Data, dan Analisis Data yang akan dilakukan oleh peneliti. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada Bab ini memaparkan hal-hal yang berkenaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan analisis data dan fakta yang ditemukan dilapangan selama penelitian. Bab ini juga meliputi gambaran umum sekolah, deskripsi hasil penelitian, dan pembahasan penerapan model pembelajaran proyek (Project-based Learning) tipe Group Investigation dalam pembelajaran IPS untuk mengembangkan keterampilan mencari, memilih, mengolah dan menyampaikan informasi pada siswa. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab ini merupakan Bab terakhir yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan serta berisi pula saran bagi pihak-pihak terkait untuk dikembangkan pada penelitian selanjutnya.