Arahan Pengendalian Konversi Lahan Pertanian ke Non-Pertanian di Kabupaten Gresik Oleh: Fajar Firmansyah 3604100031 Dosen Pembimbing : Ir. Heru Purwadio, MSP. Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013
Latar Belakang Persentase luas sawah Indonesia kurang dari 5% dari luas daratan dan terus menyusut (Isa, 2006) Target surplus beras di Jawa Timur sebesar 5 juta ton di tahun 2014 terancam gagal karena setiap tahun sekitar 3.807 hektar lahan sawah dialihfungsikan menjadi kawasan properti, jalan tol, dan pergudangan. (BAPPEDA Jawa Timur, 2012) Produksi padi di Kabupaten Gresik hanya sekitar 3 % dari total seluruh produksi padi di propinsi Jawa Timur (BPS Kabupaten Gresik, 2012)
Ruang Lingkup Kec. Duduksampeyan Kec.Cerme Kec. Menganti
Ruang Lingkup Wilayah Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten Gresik dengan studi kasus di Kecamatan Menganti, Cerme dan Duduksampeyan dan menggunakan batas administratif kecamatan tersebut sebagai batasan wilayah penelitian. Pembahasan Mengkaji alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian di Kecamatan Menganti, Cerme, dan Kecamatan Duduksampeyan Substansi Tata guna lahan Perubahan pemanfaatan lahan Pengendalian alih fungsi lahan
Tinjauan Pustaka Arsyad dan Rustiadi, 2008. Wild, 2003. Kustiawan, 2007. Lahan didefinisikan sebagai sumberdaya alam yang memiliki karakteristik kompleks memiliki fungsi pendukung ekosistem dan secara spasial berfungsi sebagai masukan utama bagi aktivitas dan kebutuhan manusia Sanggono dan Zulkaidi dalam Ariastita dan Navastara, 2009. Perubahan pemanfaatan lahan adalah perubahan penggunaan lahan tertentu menjadi penggunaan lainnya yang berakibat berkurangnya guna lahan yang lain. Perubahan penggunaan lahan ini dapat mengacu pada perubahan pemanfaatan sebelumnya atau mengacu pada rencana tata ruang yang ada. (Kustiwan, 1997 Savitri, 1997 Luthfi, 1997, Isa 2006, Warpani 1990) faktor faktor penyebab konversi pertanian: Pendapatan petani, produktivitas lahan pertanian, ketersediaan air, harga lahan, bencana alam (banjir).
Kabupaten Gresik terletak di sebelah Barat Laut dari Ibukota Propinsi Jawa Timur (Surabaya) dengan luas daratan 1.191,25 km² dan luas wilayah perairan 5.773,80 km². Kepadatan penduduk Kecamatan Menganti 1.544 jiwa/km2, Kecamatan Cerme 954 jiwa/km2, Kecamatan Duduksampeyan 678 jiwa/km2. Gambaran Umum
Hasil dan Pembahasan 1. Analisis Faktor Penyebab Konversi Lahan Pertanian, hasilnya adalah : 1. Pendapatan petani merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi konversi lahan pertanian 2. Produktivitas lahan pertanian merupakan salah satu faktor penyebab konversi 3. Ketersediaan air merupakan salah satu faktor penyebab konversi 4. Harga Lahan merupakan salah satu faktor penyebab konversi 5. Banjir merupakan salah satu faktor penyebab konversi 2. Analisis Expert Judgement Faktor Penyebab Konversi Lahan Pertanian, hasilnya adalah: 1.Pendapatan petani adalah faktor penyebab konversi 2. Produktivitas lahan pertanian merupakan salah satu faktor penyebab konversi 3. Harga Lahan merupakan salah satu faktor penyebab konversi 4. Banjir merupakan salah satu faktor penyebab konversi
Hasil dan Pembahasan 3. Analisis arahan pengendalian konversi lahan pertanian ke non pertanian, hasilnya berupa arahan pengendalian: a. Menaikkan harga dasar gabah dengan memberikan subsidi kenaikan harga gabah kepada KUD dan penggilingan padi setempat untuk meningkatkan pendapatan petani meningkat dengan signifikan dan mendorong petani untuk mempertahankan lahan pertaniannya. b. Pemberian subsidi teknologi kepada petani mulai dari teknologi pada proses budidaya sampai tahapan pasca panen c. Melakukan soil management untuk mengembalikan kesuburan tanah d. Melakukan diversifikasi tanaman pertanian e. Peningkatan kualitas irigasi nonteknis menjadi irigasi teknis f. Membangun sarana irigasi bagi lahan pertanian yang tidak memiliki sarana irigasi sama sekali g. Mencari sumber air baru untuk lahan pertanian melalui perluasan waduk atau membangun waduk baru h. Lahan pertanian di Kecamatan Cerme yang terkena banjir pada musim hujan dapat dimanfaatkan untuk budidaya pembibitan ikan melalui sistem mina padi untuk meningkatkan kesejahteraan petani i. Pemberian jaminan ganti rugi pada petani yang gagal panen akibat bencana banjir j. Pemberian subsidi bagi petani yang tidak menjual lahan pertaniannya baik berupa subsidi pupuk, benih maupun saprotan k. Adanya peningkatan pajak yang signifikan bagi lahan pertanian yang diubah penggunaannya ke nonpertanian l. Pemberian insentif pajak bumi bangunan (PBB) kepada petani yang mempertahankan lahan pertaniannya
Saran 1. Perlu adanya penelitian lebih detail mengenai faktor-faktor penyebab konversi lahan pertanian ke non pertanian di Kabupaten Gresik dengan menggunakan variabel-variabel penelitian lainnya. 2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk merumuskan arahan pengendalian konversi lahan pertanian ke non pertanian di Kabupaten Gresik dengan pendekatan partisipatif masyarakat.
Terima Kasih