BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan atau organisasi bisa meraup untung besar atau mencapai bahkan melampaui target kerja, karena kerjasama yang solid dari semua sumber dayanya. Menurut Pace & Faules (2005:149-152) organisasi memiliki unsur-unsur dasar, yaitu pemimpin, karyawan, pekerjaan, struktur, dan pedoman organisasi. Semua unsur-unsur ini saling bersinergi untuk mencapai tujuan perusahaan. Dibalik pertumbuhan bisnis yang kuat di Indonesia, rupanya engagement atau loyalitas dan kesungguhan dalam bekerja yang dimiliki oleh karyawan di Indonesia ini masih tergolong rendah. Hal tersebut terungkap dari survei yang dilakukan Towers Watson. Perusahaan konsultan di bidang tenaga kerja ini merilis survei terbarunya mengenai Global Workforce Study 2012 yang mengikutkan 29 negara termasuk Indonesia dengan total responden sebanyak 32.000 karyawan. Khusus untuk Indonesia, hasilnya ditemukan bahwa sekitar dua pertiga karyawan di Indonesia tidak memiliki engagement yang tinggi terhadap perusahaannya. Bahkan, survei itu juga menyebutkan bahwa sekitar 27% dari karyawan saat ini telah merencanakan untuk pindah dalam dua tahun kedepan. Tak hanya itu, 42% dari total responden di Indonesia yang sebanyak 1.005 karyawan, 1
menyatakan bahwa mereka harus meninggalkan perusahaannya sekarang untuk meningkatkan karirnya di masa depan. Sedangkan karyawan yang memiliki engagement terhadap perusahaannya dimana dia bekerja saat ini, jumlahnya sekitar 36%. Survei yang dilakukan oleh Towers Watson ini meliputi perusahaan yang bergerak di berbagai bidang. Karyawan yang di survei pun berasal dari berbagai usia dan level. Dimana sebagian besar berada di level menengah. (http://industri.kontan.co.id/news/loyalitaskaryawan-di-indonesia-masih-rendah, diakses 27 Oktober 2013) Salah satu cara yang paling efektif untuk mempertahankan SDM yang berkualitas era ini adalah dengan menciptakan komunikasi organisasi yang baik. Seperti yang diungkapkan oleh Arni Muhammad (2009:1) bahwa komunikasi merupakan hal penting bagi manusia, begitu juga halnya bagi organisasi. Komunikasi merupakan jembatan utama bagi suatu organisasi atau lembaga agar dapat terus berjalan. Cutlip dan Center (2006:255) menyatakan bahwa organisasi akan kehilangan sebagian besar potensi sumber daya manusianya karena tidak memprioritaskan komunikasi dua arah yang efektif, yang merupakan landasan untuk hubungan manajemen karyawan dan kinerja secara keseluruhan. Komunikasi yang efektif dalam organisasi membantu dalam membangun kepuasan kerja yang berujung pada loyalitas. Untuk pencapaian komunikasi organissi yang efektif harus tercipta iklim komunikasi yang harmonis di sekitar lingkungan kerja. Iklim komunikasi organisasi menurut Pace dan Faules (2005:147) adalah 2
gabungan dari persepsi-persepsi suatu evaluasi makro mengenai peristiwa komunikasi, perilaku manusia, respons pegawai terhadap pegawai lainnya, harapan-harapan, konflik-konflik antar persona dan kesempatan bagi pertumbuhan dalam organisasi tersebut. Iklim komunikasi organisasi merupakan bagian penting yang menentukan kelangsungan hidup suatu organisasi, sesuai dengan yang dikatakan oleh Pace dan Faules (2005:148) karena iklim komunikasi organisasi mempengaruhi cara hidup anggota-anggota dalam organisasi tersebut seperti kepada siapa mereka berbicara, siapa yang mereka sukai, bagaimana perkembangan mereka, apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana cara mereka menyesuaikan diri dengan organisasi. Menurut Brent D Ruben dan Lea P.Stewart dalam bukunya Communication and Human behavior (2006:299), manusia bekerja ingin dihargai dan dipandang sebagai seorang pribadi. Manusia ingin dipandang sebagai seseorang yang penting dan berguna. Iklim komunikasi dalam organisasi mempunyai konsekuensi penting bagi pergantian dan masa kerja pegawai dalam organisasi. Iklim komunikasi yang positif cenderung meningkatkan dan mendukung komitmen dalam organisasi. (Pace dan Faules, 2005:156) Loyalitas karyawan diperlukan untuk mencapai kesuksesan suatu perusahaan. Semakin tinggi loyalitas para karyawan semakin mudah bagi organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Sebaliknya, bagi perusahaan yang loyalitas 3
karyawannya rendah maka semakin sulit perusahaan dalam mencapai tujuannya. (Saydam, 2000:8) Perusahaan harus berfokus pada komunikasi organisasi yang dapat berpengaruh pada loyalitas kerja sehingga karyawan dapat memberikan kontribusi yang maksimal kepada perusahaan. PT. Maja Agung Elektrindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang sound system yang berkantor pusat di Jl. Industri Raya III Blok AD No. 3 Jatake-Tangerang. PT. Maja Agung Elektrindo adalah sebuah perusahaan swasta yang didirikan dalam bentuk perseroan terbatas (PT). Perusahaan yang bergerak di bidang soundsystem ini didirikan pada tanggal 16 Juni 1994, selama kurang lebih 18 tahun beroperasi PT. Maja Agung Elektrindo memiliki 7 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Grafik1.1 Data Turnover Karyawan PT. Maja Agung Elektrindo (%) 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 1994 1998 2002 2006 2010 2012 Sumber: PT. Maja Agung Elektrindo 4
Berdasarkan data statistik perusahaan, dapat dilihat bahwa turnover di PT. Maja Agung Elektrindo cukup rendah dan stabil dengan rata-rata kisaran 2-2,5%. Menurut Ilham A Ridlo dalam bukunya berjudul Turn Over Karyawan, suatu perusahaan dinyatakan rendah apabila dalam satu tahun turnover yang terjadi tidak lebih dari 10%. (Ridlo, 2012 : 4) PT. Maja Agung Elektrindo memiliki perhatian yang tinggi dalam menjaga komunikasi internal yang efektif dengan para karyawan dengan mengadakan pertemuan-pertemuan regular. Pada pertemuan inilah perusahaan menjalin komunikasi internal secara formal maupun informal. Melalui berbagai pertemuan regular yang diadakan komunikasi internal dapat terjalin dengan baik dikarenakan karyawan selalu mendapat informasi apa yang menjadi tujuan perusahaan begitu pula sebaliknya perusahaan dapat memperoleh informasi apa yang menjadi kebutuhan dan tujuan karyawan. Komunikasi organisasi yang terjalin baik akan membuat karyawan merasa puas dan nyaman sehingga memiliki sense of belonging terhadap perusahaan yang berdampak pada tingkat loyalitas karyawan. Berdasarkan latar belakang di atas dan melihat pengaruh iklim komunikasi terhadap loyalitas karyawan dalam suatu organisasi, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Loyalitas Karyawan PT. Maja Agung Elektrindo 5
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Seberapa kuat pengaruh iklim komunikasi organisasi terhadap tingkat loyalitas karyawan PT. Maja Agung Elektrindo? 1.3. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh iklim komunikasi organisasi terhadap tingkat loyalitas karyawan PT. Maja Agung Elektrindo. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Akademis Penelitian ini dapat menambah kajian dan memperkaya referensi bagi mahasiswa ilmu komunikasi terutama yang mendalami di bidang komunikasi organisasi. Penelitian ini diharapkan dapat menguji teori-teori yang berhubungan dengan komunikasi organisasi. 1.4.2. Manfaat Praktis Penelitian yang dilakukan dapat memberikan manfaat dan bahan evaluasi dalam permasalahan komunikasi organisasi, juga dapat dijadikan suatu acuan dasar bagi suatu organisasi khususnya PT. Maja Agung untuk menciptakan iklim komunikasi organisasi yang kondusif di dalamnya demi meningkatkan loyalitas para karyawannya. 6