BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

SMP NEGERI 2 PASURUAN TAHUN 2015

Pedoman Observasi Evaluasi Harian/Formatif

UST.HJ.MOHD SALEH BIN RAMLI PENSYARAH MAAHAD TAHFIZ NEGERI PAHANG BAHAGIAN 1

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

MODUL. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bone-Bone Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas / Semester : XI / 1

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PERNYATAAN... PERSEMBAHAN... NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TESIS... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Dinamakan bacaan izhar halqi apabila terdapat nun sukun ( ن ) atau tanwin (

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Penelitian tentang kemampuan menulis KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS AL-QURAN SISWA

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TRANSLITERASI...

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR TRANSLITERASI... x

DAFTAR ISI. Halaman BAB II STUDI TOKOH. A. Pengertian Studi Tokoh B. Profil Tokoh... 30

DAFTAR ISI HALAMAN DAFTAR GAMBAR... PEDOMAN TRANSLITERASI... ABSTRAK INDONESIA... ABSTRAK ARAB...

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal Dimensi Komunikasi Interpersonal C. Komitmen Organisasi

SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... MOTTO... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GRAFIK... xiv

RANGKUMAN MATERI HURUF HIJAIYAH. BACAAN ALIF LAM ( lam Ta rif )

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. PENGESAHAN...iii. PERSEMBAHAN... iv. MOTTO... v. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...

KOMPETENSI DASAR: Menjelaskan hukum bacaan Qalqalah dan Ra. Menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan Ra dalam bacaan surat-surat Al- Quran dengan benar.

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

DAFTAR ISI. Pedoman Translitrasi... Abstraks...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO... PERSEMBAHAN... ABSTRAK...

: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : X SEMUA KOMPETENSI KEAHLIAN

SOAL MFQ TAJWID. A. Soal Paket Penyisihan 1. Soal :Apa yamg dimaksud dengan saktah atau sakt

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... MOTTO.. PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI..

DAFTAR ISI. BAB II PERILAKU KONSUMEN PADA PERUSAHAAN JASA A. Pemasaran Pengertian Pemasaran... 23

KELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 TAJWID KBM 1

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 23 Banjarmasin

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR TRANSLITRASI..

; ) ا ( alif Disebut mad thabi i (mad asli) apabila terdapat harakat fathah diikuti

STANDAR KOMPETENSI 9: Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati.

TESIS. Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister (S.2) Manajemen Pendidikan Islam

MACAM-MACAM HUKUM ILMU TAJWID

Baca Tulis Qur an (BTQ) Kelas 3

PEDOMAN TRANSLITERASI. Penulisan Transliterasi Arab-latin dalam penyusunan Tesis ini

KELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 TAJWID KBM 2

ARAB-LATIN. A. KONSONAN TUNGGAL Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan. Bâ' B - ت. Tâ' T - ث. Jim J - ح. Khâ Kh - د. Dâl D - ذ. Râ' R - ز.

AYAT AL-QUR AN TENTANG PERINTAH MENJAGA LINGKUNGAN DISUSUN OLEH: FUAD, M.Pd.I

DAFTAR ISI... Halaman PERSETUJUAN... i SURAT PERNYATAAN... PENGESAHAN... ABSTRAKSI... PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan... Halaman Persembahan... Halaman Persetujuan Pembimbing... Halaman Pengesahan... Halaman Motto...

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii. PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iii. PANDUAN TRANSLITERASI... iv. ABSTRAK...

Baca Tulis Qur an (BTQ) Kelas 2

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DAN DRILL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS MATERI QOLQOLAH KELAS VIII SEMESTER I

MAKALAH TANDA-TANDA PENULISAN DALAM BAHASA ARAB DAN TATA CARA MENULIS HURUF ARAB YANG BAIK DAN BENAR

Baca Tulis Qur an (BTQ) Kelas 1

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... REKOMENDASI PEMBIMBING... NOTA DINAS... HALAMAN PERSEMBAHAN...

Penulis : Muhammad Ma mun Salman JILID 2

PEMIKIRAN POLITIK ISLAM MENURUT AHMAD HASSAN DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAM INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

Yuk Belajar... Huruf Hijaiyah

PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN

STRATEGI DAKWAH KULTURAL SUNAN KALIJAGA (DESKRIPTIF ANALISIS)

KEMAMPUAN SISWA KELAS IV MEMBACA SURAT- SURAT PENDEK MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADIS MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI BANTURUNG KOTA PALANGKA RAYA

BAB 7 ASPEK AL-QUR AN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diturunkannya kepada Rasul Saw. Alquran telah mendidik jiwa manusia untuk selalu

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Pelajaran Tajwid

PERSEPSI KIAI MUHAMMAD ULIN NUHA AL-HAFIDZ TENTANG ISU-ISU GENDER DALAM KITAB UQUDULLUJAIN

BAB III METODE PENELITIAN

- لخ بي ر ر ب ه م م ن- ي و م ذ ذ.9 و ا ن ه لش د ي د د - ل م و ري ت قد ح ا.A ا لمغ ي رت ص ب ح ا ف -و ا ن ه و ا ن ه لا- ا ذاب ع ث ر

POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH (Studi Kasus Pola Komunikasi antara Kepala Sekolah dan Guru di SDN 36 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran )

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Daftar Tabel... Pedoman Transliterasi Arab-Indonesia... Latar Belakang Masalah... Batasan Masalah Penelitian...

PENGESAHAN. Telah dimunaqasyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang pada tanggal : Semarang, 22 januari 2016.

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK MATERI POKOK AKHLAK TERPUJI DENGAN METODE ROLE PLAYING

SKRIPSI. Oleh : Nama : Isna Khomsa Fitriyah N I M :

BUAH-BUAHAN DALAM AL-QUR AN (KAJIAN TEMATIK)

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

STRATEGI BANK BRISYARIAH CABANG BANJARMASIN DALAM MEMPEROLEH NASABAH PRODUK TABUNGAN HAJI

DAFTAR ISI. SAMPUL LUAR... i. SAMPUL DALAM... ii. ABSTRAK... iii. PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv. PERNYATAAN KEASLIAN... v. KATA PENGANTAR...

( Word to PDF Converter - Unregistered )

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang

B. Apakah pengembangan sumber daya manusia dapat Memperbaiki, meningkatkan pengetahuan secara teori atau praktek dan pelatihan, serta promosi...

mura>bah}ah BNI Syariah Kantor Cabang Surabaya... 60

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S1) dalam Ilmu Tarbiyah. Disusun oleh : SUSI SUSANTI

PENGARUH PENGASUHAN ORANG TUA TERHADAP KESADARAN RELIGIUS SISWA DI MTs. DARUN NAJAH NGEMPLAK KIDUL MARGOYOSO PATI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

WALI DAN KARAMAH AMANG GAGA DI DESA UJUNG BARU, KECAMATAN BATI-BATI, KABUPATEN TANAH LAUT

DAFTAR ISI PENGAKUAN ABSTRACT PENGHARGAAN PANDUAN TRANSLITERASI

Bab 1. Memperindah Bacaan Qur an Dengan Tajwid Yang Benar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

ISI KANDUNGAN ABSTRAK PENGHARGAAN SENARAI RINGKASAN JADUAL TRANSLITERASI SENARAI JADUAL BAB : PENDAHULUAN. 1 Pendahuluan 1. 2 Latar Belakang Kajian 1

STANDAR KOMPETENSI 1: Menerapkan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qamariyah

BAB II PROBLEMATIKA BACA TULIS AL-QUR AN. berarti sesuatu yang dibaca. Jadi, arti Al-Qur an scara lughawi adalah

BAGI SISWA KELAS IV MI AL-MUJAHIDIN GUMALAR ADIWERNA TEGAL.

KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER ISLAMI (TELAAH KRITIS ATAS PEMIKIRAN NAJIB SULHAN)

الممدمة. Pendahuluan. Bait syair ini adalah untuk orang yang menginginkan (pembahasan) pada masalah nun, tanwin, dan madmad..

IMPLEMENTASI PENANAMAN TRADISI KEILMUAN ISLAMI PADA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH AL-FATTAH DESA TAMBAKROTO SAYUNG DEMAK TAHUN PELAJARAN

LEMBAR OBSERVASI UNTUK SISWA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SIKLUS 1

NAMA : MUHAMMAD DAWAM NIM

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Tarbiyah Jurusan PGMI

BAB III : DESKRIPSI SISTEM KERJA DAN PENGUPAAN PENCARI DONATUR PADA YAYASAN PESANTREN AL-QUR AN NURUL FALAH SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI METODE TEAMS

(Kertas soalan ini mengandungi 6 halaman bercetak termasuk muka hadapan)

Transkripsi:

65 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya Pesantren Sullamul Ulum Pesantren Sullamul Ulum beralamat di Kecamatan Rantau Badauh. Pesantren ini didirikan pada tanggal 08 Mei 1950 oleh tokoh agama setempat yang bernama K.H. Marzuki. Pesantren ini berdiri di atas sebidang tanah wakaf yang dihibahkan oleh warga yang bernama H. Bajuri dengan luas tanah 867 m². Lokasi pesantren ini berada di seberang jalan H. Hasan Basri RT 05 Kecamatan Rantau Badauh kabupaten Batola. Jarak pesantren ini dari ibukota kabupaten Marabahan sekitar 15 Km, dan merupakan daerah lalu lintas menuju ke ibukota Kabupaten. Adapun yang pernah menjabat sebagai pimpinan pesantren Sullamul Ulum, yaitu: a. K.H. Marzuki, menjabat sebagai pimpinan pesantren sejak 1950-1970 b. H. Basuni menjabat sebagai pimpinan pesantren sejak 1970-1990 c. H. Suni menjabat sebagai pimpinan pesantren sejak 1990-2010

66 d. H. Mukhtar menjabat sebagai pimpinan pesantren sejak 2010- sekarang. 2. Visi dan Misi Pesantren Sullamul Ulum Agar menjadi sebuah pesantren yang unggul dan kompetitif, maka pesantren Sullamul Ulum memiliki visi dan misi sebagai berikut: Visi Pesantren: Terwujudnya suasana yang Islami, cerdas, terampil yang didasari keimanan dan ketakwaan. Misi Pesantren: Menumbuhkan penguasaan agama khususnya kitab-kitab salafiah Menumbuhkan akhlak islami Menumbuhkan kemandirian Menumbuhkan keterampilan berhubungan dengan orang lain dan menyiasati kehidupan Meningkatkan mutu pendidikan pesantren 3. Keadaan Pesantren Sullamul Ulum Gedung pesantren Sullamul Ulum ini berdiri di atas tanah seluas 867m². Bangunannya permanen dengan beratap genting. Pesantren ini mempunyai batasbatas sebagai berikut: Sebelah Timur berbatasan dengan perumahan penduduk Sebelah Barat berbatasan dengan perumahan penduduk Sebelah Utara berbatasan dengan jalan umum

67 Sebelah Selatan berbatasan dengan persawahan penduduk 4. Jumlah Guru di Pesantren Sullamul Ulum Tenaga pengajar di Pesantren Sullamul Ulum tahun pelajaran 2015/2016 berjumlah 10 orang, yang terdiri dari 7 orang pengajar di tingkat Awaliyah dan 3 orang pengajar tingkat Tsanawiyah, termasuk pimpinan pesantren. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan seluruh guru pesantren Sullamul Ulum dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1: Data Tenaga Pengajar Pesantren Sullamul Ulum Tahun Pelajaran 2015/2016 No Nama Pendidikan Kelas yang diampu 1 H.Syairazi PP Darussalam I Awaliyah 2 H.Jahruni PP Darussalam II Awaliyah 3 H.Saidi PP Darussalam III Awaliyah 4 Mahmudin PP Darusslam III Awaliyah 5 Husnan PP Darussalam IV Awaliyah 6 H.Mukhtar PP Darussalam V Awaliyah 7 H.Anang Royani PP Darussalam VI Awaliyah 8 Abdul Hadi PP Darussalam I Tsanawiyah 9 Muhammad Hatta PP Darussalam II Tsanawiyah 10 Muhammad PP Darussalam III Tsanawiyah

68 Sumber: Sekertaris Pesantren sullamul Ulum 5. Jumlah Santri Pesantren Sullamul Ulum Jumlah santri Awaliyah Sullamul Ulum tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 259 santri. Yang terdiri dari kelas I sampai kelas VI. Tabel 4.2 Jumlah Santri Kelas v Awaliyah Sullamul Ulum Tahun Pelajaran 2015/2016 Kelas Jumlah lokal Jumlah santri I 1 52 II 1 47 III 2 53 IV 1 32 V 1 33 VI 1 42 Jumlah 259 Sumber: Sekretaris Pesantren Sullamul Ulum 6. Sarana dan Prasarana Pesantren Sullamul Ulum

69 Berdasarkan data dan dokumen dari hasil observasi yang penulis lakukan terlihat bahwa sarana dan prasarana di Pesantren Sullamul Ulum mempunyai fasilitas 11 ruang kelas, 1 buah ruang dewan guru, 1 buah mushalla, 2 buah tempat wudhu, 2 buah WC, 2 buah kantin dan 1 buah parkir. B. Penyajian Data Penyajian data ini adalah hasil dari penelitian di lapangan dengan menggunakan tes kemampuan terhadap santri awaliyah pesantren Sullamul Ulum yang meliputi kemampuan melafalkan makhraj huruf-huruf hijaiyyah dan kemampuan menerapkan hukum ilmu tajwid yang berkenaan dengan bacaan mad tabi I, mad wajib muttashil, mad jaiz munfashil, izhar, ikhfa, idgham bigunnah, idgham bilagunnah, iqlab, al-qamariyah, al-syamsiah, serta tanda waqaf dan washal dalam membaca Alquran. Hal ini sesuia dengan perumusan masalah dan tujuan yang ingin menggambarkan bagaimana kemampuan santri awaliyah pesantren Sullamul Ulum dalam membaca Alquran untuk menjawab permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian lapangan dengan temuan sebagai berikut: Tabel 4.3 Nilai-Nilai Membaca Alquran Santri Awaliyah Sullamul Ulum Nilai No Nama Santri L/P Makhraj Tajwid 1 2 Abdul Haris L 78,94 85,52 Ahmad Faisal L 68,42 73,68

70 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Alfianor Saputra L 73,68 84,21 Arif Tirtana L 78,94 85,52 Fitri Azizah P 100 98,68 Hadriannor L 73,68 90,78 Halimah P 89,47 86,84 Hendry Fadillah L 100 89,47 Husnul Nadela P 100 94,73 Jailani L 94,73 100 Lina P 57,89 86,84 M. Fadilah L 100 94,73 M. Hafizh L 100 97,36 Muhammad Adi L 100 100 Muhammad Haidir L 89,47 100 Muhammad Hidayat L 89,47 100 Muhammad Rizal L 100 100 Muhammad Saleh L 100 94,73 Muna P 100 98,68 Najwa P 100 100 Noor Atiqah P 84,21 94,73 Nor Atikah P 100 94,73 Nor Hafizah P 100 100 Rahman L 100 100

71 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Ramadhan Saputra L 100 82,89 Ratih P 94,73 100 Rima P 78,94 98,68 Siti Mariam P 100 100 Siti Aminah P 94,73 100 St. Jam ah P 100 100 Surya Al Ahmed Hidayat L 94,73 100 Yuliana P 89,47 100 Zahratunnisa P 84,21 82,89 Sumber: hasil tes 1. Kefasihan Membaca Alquran dengan Makhraj Huruf Untuk mengetahui kemampuan membaca Alquran dapat dilihat pada kefasihan dalam membaca sesuia dengan makhraj huruf. Untuk lebih jelasnya lihat pada tabel berikut: No Responden Tabel 4.4 kemampuan Santri Membaca Alquran dari Segi Makhraj Huruf Kategori Huruf ك ق ض د ه خ ح ظ ز ذ ج ص ش س ث ط ت ع ا 1 2 R1 - - - - - - - x x x - - - - - - - x - R2 - - - - - - x x x x - - - - x - - x -

72 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 R3 - - - - - - - x x x - - - - x - - x - R4 - - - - - x - x - x - - - - x - - - - R5 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - R6 X X - - - x - - x x - - - - - - - - - R7 X - - - - - - - - - - - - - x - - - - R8 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - R9 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - R10 - - - - - - x - - - - - - - - - - - - R11 X X - - - - -- - x x x x - - x - X - - R12 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - R13 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - R14 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - R15 X X - - - - - - - - - - - - - - - - - R16 - - - - - - - - x x - - - - - - - - - R17 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - R18 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - R19 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - R20 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - R21 - - - - - - - - x x - - x - - - - - - R22 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - R23 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - R24 - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

73 25 26 27 28 29 30 31 32 33 R25 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - R26 X - - - - - - - - - - - - - - - - - - R27 - - - - - - - x x x - - - - x - - - - R28 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - R29 - - - - - - - - - - - - - - X - - - - R30 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - R31 - - - - - - - - - - - - - x - - - - - R32 - - - - - - - - x x - - - - - - - - - R33 - - - - - - - - x x - - - x - - - - - 28 30 33 33 33 31 31 28 23 22 32 32 32 31 26 33 32 30 33 Benar Jumlah Salah 5 3 0 0 0 2 2 5 10 11 1 1 1 2 7 0 1 3 0 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa makhraj huruf yang paling banyak benar dilafalkan santri adalah makhraj huruf ا (alif), ط (tha), ه (ha), د (dal), dan ض (dha). Sedangkan makhraj huruf yang paling banyak salah dilafalkan santri adalah ذ (dzal), ز (zai), ث (tsa), ظ (zha), dan ك (kaf).

74 Setelah diketahui tingkat kemampuan makhraj huruf, maka akan diketahui bagaimana hasil tes yang diperoleh responden secara keseluruhan pada tabel berikut: Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi kefasihan Membaca Alquran dengan Makhraj Huruf No Nilai Frekuensi % Kualifikasi 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Sumber: hasil tes 100 16 90 4 85 4 80 2 75 3 70 2 78,78% Sangat Mampu 15,15% Mampu 65 1 3,03% CukupMampu 55 1 3,03 33 100% Kurang Mampu Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebaran skor cukup bervariasi yaitu berkisar dari 55 sampai 100. Untuk mengetahui bagaimana kefasihan dalam membaca Alquran sesuai dengan makhraj huruf maka digunakan perhitungan rata-rata yaitu:

75 Tabel 4.6 Perhitungan Data Tentang Kefasihan Membaca Alquran dengan Makhraj Huruf No Skor F X Fx 80 100 26 90 2.340 1 70 - < 80 5 75 375 2 60 - < 70 1 65 65 3 50 - < 60 1 55 55 4 33 2.835 Jumlah Dari tabel di atas ƩFx = 2.835 kemudian untuk menghitung rata-rata menggunakan rumus: Mx = ƩFx N = 2.835 33 = 85,90 Dengan demikian rata-rata kefasihan membaca Alquran sesuai dengan makhraj huruf tergolong sangat mampu yaitu 85,90. 2. Kemampuan Membaca Alquran dengan kaidah Ilmu Tajwid Untuk mengetahui kemampuan membaca Alquran dari segi kaidah ilmu tajwid dapat dilihat pada tabel berikut:

76 No Responden Tabel 4.7 Kemampuan Membaca Alquran dengan Kaidah Ilmu Tajwid Hukum-hukum bacaan Alquran dalam kaidah Ilmu Tajwid Mad Tabi i Mad Wajib Muttasi Mad Jaiz Munfasil Izhar Ikhfa Idgham Bigunnah Idgham Bilagunn ah Iqlab Al Qamariah Al Syamsiah Waqaf Wasal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 R1 - X - - X - - X - X X X R2 X X X - X - - - - - X - R3 - X X - X - - - - - X - R4 X X - - - - - - - - - - R5 - - - - - - - - - - X - R6 X X - - - - - - - X - - R7 X X - - - - - - - - X - R8 - X - - X - - - - - X - R9 - - X - - - - - - - - - R10 - - - - - - - - - - - - R11 X X - - - - - - - - - - R12 - X - - - - - - - - X - R13 - - - - - - - - - - X X R14 - - - - - - - - - - - - R15 - - - - - - - - - - - - R16 - - - - - - - - - - - -

77 17 18 19 R17 - - - - - - - X - - - - R18 - X - - - - - - - - - - R19 - - - - - - - - - - - - No Respond en Mad tabi i Mad wajib Muttashi Mad l jaiz munfashi l izhar ikhfa Idgham bigunnah Idgham bilagunn ah iqlab Al qamariya h Al syamsiah waqaf wasal 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Benar Jumlah Salah R20 - - - - - - - - - - - - R21 - - X - - - - - - - - - R22 - - X - - - - - - - - - R23 - - - - - - - - - - - - R24 - - - - - - - - - - - - R25 X - - - - - - - - - - - R26 - - - - - - - - - - X - R27 - X - - - - - - - - - - R28 - - - - - - - - - - - - R29 - - - - - - - - - - - - R30 - - - - - - - - - - - - R31 - - - - - - - - - - - - R32 - - - - - - - - - - - - R33 X X X - - - - X - - x - 26 21 27 33 29 33 33 30 33 31 23 31 7 12 6 0 4 0 0 3 0 2 10 2

78 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kemampuan santri dalam menerapkan kaidah ilmu tajwid yang paling banyak benar ada hukum bacaan yaitu Izhar, Idgham Bigunnah, Idgham Bilaghunnah dan Al qamariyah. Sedangkan penerapan kaidah ilmu tajwid yang paling banyak salah adalah pada hukum bacaan Mad Wajib Muttashil, Waqaf, Mad Tabi I, Mad Jaiz Munfashil dan Ikhfa. Setelah diketahui tingkat kemampuan dalam membaca Alquran sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, maka akan diketahui bagaimana hasil nilai yang diperoleh setiap responden secara keseluruhan ada tabel berikut: Tabel 4.8 Distribusi Kemampuan dalam Membaca Alquran dengan Kaidah Ilmu Tajwid No Nilai Frekuensi % Kualifikasi 1 2 3 4 5 6 100 14 95 4 90 6 85 5 80 3 96,96 Sangat Mampu 70 1 3,03 Mampu

79 Jumlah 33 100% Sumber: Hasil Tes Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebaran skor cukup bervariasi dari 70 sampai 100. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan dalam membaca Alquran dengan kaidah ilmu tajwid, maka dipergunakan perhitungan nilai rata-rata, yaitu: Tabel 4.9 Perhitungan Data tentang Kemampuan dalam Membaca Alquran dengan Kaidah Ilmu Tajwid No Skor F X FX 1 2 3 4 80 100 32 90 2.880 70 - < 80 1 75 75 60 - < 70 0 0 0 50 - < 60 0 0 0 Jumlah 33 2.955 Dari tabel di atas Fx = 2.955 kemudian untuk menghitung rata-rata menggunakan rumus: Mx = ƩFx N = 2.795 33 = 89,54

80 Dengan demikian rata-rata kemampuan membaca Alquran sesuai dengan kaidah ilmu tajwid tergolong sangat sangat mampu yaitu 89,64. C. Analisis Data Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka selanjutnya data akan dianalisis sesuia dengan permasalahan penelitian yang menjadi fokus pembahasan dalam menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, yaitu bagaimana kemampuan membaca Alquran santri kelas V awaliyah dalam membaca Alquran yang meliputi; Kemampuan dalam melafalkan makhraj huruf-huruf hijaiyyah dan kemampuan menerapkan hukum ilmu tajwid yang berkenaan dengan bacaan mad tabi I, mad wajib muttashil dan mad jaiz munfashil. Bacaan izhar, ikhfa, idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, iqlab, dan al qamariyah, al syamsiah, serta baca waqaf dan washal. Analisis ini diharapkan dapat menemukan titik terang dari permasalahan yang dikembangkan dalam penelitian ini sampai menjadi kesimpulan, selanjutnya analisis data dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Kemampuan Santri Kelas v Awaliyah Sullamul Ulum dalam Melafalkan Makhraj Huruf-Huruf Hijaiyyah

81 Berdasarkan hasil tes kemampuan membaca Alquran dari segi makhraj huruf telah dikemukakan pada tabel dari 33 santri, terdapat 26 orang yang memperoleh skor antara 80-100 kategori sangat mampu dengan persentase 78,78%, kemudian 5 orang memperoleh skor antara 70- < 80 kategori mampu dengan persentase 15,15%, kemudian 1 orang memperoleh skor antara 60 -< 70 kategori cukup mampu dengan persentase 3,03%, dan 1 orang yang memperoleh skor antara 50- < 60 kategori kurang mampu dengan persentase 3,03%. Sedangkan kategori tidak mampu tidak ada. Dari hasil tes kesalahan terbanyak terjadi pada pelafalan makhraj huruf ذ (dzal), ز (zai), ث (tsa), ظ (dzo), dan ك (kaf). Masih banyak diantara santri yang melafalakan huruf ز (zai) dan ذ (dzal) dilafalkan sama seperti huruf ج (jim). Ini terjadi karena kesalahan letak posisi lidah santri dalam pelafalan, waktu melafalkan pertengahan lidah bertemu dengan langit-langit atas, dan pertengahan lidah tersebut tidak menempel pada langit-langit atas. Sehingga makhraj hurufnya berada pada tengah lidah dan menghasilkan bunyi ج (jim) seperti bunyi J pada alphabeta. Padahal berdasarkan teori, makhraj huruf ز (zai) dan ذ (dzal) berada pada ujung lidah, pelafalan huruf ز (zai) seperti huruf Z pada alphabet

82 pada waktu melafalkan ujung lidah hampir bertemu gigi bawah. Dan huruf ذ (dzal) dilafalkan dengan ujung lidah sedikit dikeluarkan (dza) tidak boleh dibaca (za). Oleh karena itu untuk melafalkan huruf ز (zai) dan ذ (dzal) dengan benar harus sesuai dengan teori bagaimana letak posisi lidah pada waktu huruf itu dilafalkan. Kesalahan pada huruf ث (tsa) dilafalkan sama seperti huruf س (sin). Ini terjadi karena kesalahan letak posisi lidah santri dalam pelafalan, waktu melafalkan ujung lidah hampir bertemu gigi bawah. Padahal berdasarkan teori, makhraj huruf ث (tsa) adalah terletak pada ujung lidah. Pada waktu melafalakan ujung lidah sedikit dikeluarkan. Oleh karena itu, untuk melafalkan huruf ث (tsa) dengan benar harus mengetahui tempat keluarnya huruf ث (tsa) tersebut dibunyikan dan bagaimana letak posisi lidah pada saat huruf itu dilafalkan. Kesalahan pada huruf ظ (dzo) dilafakan sama seperti huruf ز (zai). Ini terjadi karena kesalahan letak posisi lidah waktu melafalkan huruf ujung lidah hampir bertemu gigi bawah. Padahal berdasarkan teori, makhraj huruf ظ berada pada ujung lidah sedikit dikeluarkan. Oleh karena itu untuk melafalkan huruf ظ

83 (dzo) dengan benar harus mengetahui bagaimana letak posisi lidah pada waktu huruf dilafalkan. Dan kesalahan dengan tertukar dalam melafalkan huruf ك (kaf) dilafalkan menjadi huruf ق (qaf). Ini terjadi karena pada waktu melafalkan pangkal lidah bertemu dengan sesuatu di atasnya, yakni langit-langit bagian atas. Padahal berdasarkan teori, makhraj huruf ك (kaf) berada pada pangkal lidah, yakni sebelah bawah sedikit dari tempat keluar huruf ق (qaf). Oleh karena itu unutk melafalkan huruf ك (kaf) dengan benar harus mengetahui bagaimana letak posisi lidah pada waktu huruf dilafalkan. Sedangkan makhraj huruf yang paling banyak benar adalah makhraj huruf ا (alif), ط (tho), ه (ha), د (dal) dan ض (dhod). Sebab sebagian huruf ini bunyinya sama dengan alphabeta dan kebiasaan santri dalam melafalkan huruf sehingga menjadi lidah menjadi terbiasa. Dilihat dari segi rata-rata keseluruhan santri menunjukkan bahwa santri dalam membaca Alquran dari segi makhraj huruf, termasuk kategori sangat mampu. Hal ini disebabkan karena kebanyakan mereka sangat mampu melafalkan makhraj huruf dengan nilai rata-rata yaitu 85,90.

84 2. Kemampuan Santri Kelas v Awaliyah Sullamul Ulum dalam menerapkan Kaidah Ilmu Tajwid Berdasarkan hasil tes kemampuan membaca Alquran yang dikemukakan pada tabel diketahui dari 33 santri terdapat 32 santri yang memperoleh skor antara 80 100 kategori sangat mampu dengan persentase 96,96%, dan 1 santri yang memperoleh skor antara 70 - < 80 kategori mampu dengan persentase 3,03%. Sedangkan kategori cukup mampu, kurang mampu dan tidak mampu tidak ada. Dari hasil tes kemampuan kesalahan terbanyak terjadi meliputi penerapan bacaan mad wajib muttashil, waqaf, mad tabi I, mad jaiz munfashil dan ikhfa. Kesalahan penerapaan bacaan mad wajib muttashil dan mad jaiz munfashil hanya dibaca 2 harakat. Ini terjadi karena santri tidak teliti pada tanda mad atau bendera (~). Padahal berdasarkan teori, bacaan mad wajib muttashil dibaca panjang empat harakat atau dua alif, karena ada hamzah setelah mad tabi I dan hamzah itu berada dalam satu kata dengan mad tabii I. Bacaan mad jaiz munfashil dibaca panjang empat harakat atau dua alif. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan bacaan mad harus mengetahui tanda-tanda mad yang dibaca panjang 2, 4, dan 6 harakat berdasarkan teori. Kesalahan pada tanda waqaf ق ة) (م ع ان berhenti pada kedua tanda waqaf dan tidak berwaqaf dikedua waqaf tersebut. Ini terjadi karena

85 kebanyakan santri tidak memperhatikan tanda waqaf. Padahal berdasarkan teori boleh berhenti pada salah satu tanda, tetapi tidak boleh berhenti pada keduanya. Kesalahan penerapan bacaan mad tabi I karena memendekkan bacaan yang seharusnya panjang. Ini terjadi karena ingin mempercepat bacaan sehingga bacaan yang seharusnya panjang terbaca pendek. Padahal berdasarkan teori,.(ا و ي) memanjangkan bacaan disebabkan bertemu dengan salah satu huruf mad Kesalahan penerapan bacaan ikhfa yang dibaca sama seperti izhar. Ini terjadi karena santri hanya memperhatikan huruf nun mati/tanwin yang diucapkan dengan makhraj dan sifat yang dimilikinya tetapi tidak memperhatikan huruf yang ditemui sesudahnya yang menimbulkan hukum bacaan yang baru. Sehingga bacaan nun mati/tanwin dibaca jelas tanpa dengung. Padahal berdasarkan teori, bacaan ikhfa seharusnya dibaca dengan membunyikan nun mati/tanwin dibaca antara izhar dan idgham secara samar-samar dengan berdengung. Sedangkan hukum bacaan yang paling banyak benar adalah pada hukum bacaan izhar, idgham bighunnah, idgham bilaghunnah,al qamariyah, dan al syamsiah. pada bacaan izhar semua santri benar dalam penerapan bacaannya karena santri membaca nun mati/tanwin tetap nyata terdengar dalam pengucapannya. Sesuai dengan teori, pengucapan izhar adalah dengan mengucapkan huruf nun mati/tanwin sesuai dengan makhraj dan sifat yang dimiliki huruf tersebut. Sedangkan penerapan bacaan idgham bighunnah semua

86 santri benar semua dalam pengucapannya. Ini karena bacaan mereka sudah sesuai dengan teori yaitu memasukkan nun mati/tanwin kepada salah satu huruf yang empat yaitu ي و ن م dan membacanya dengan berdengung. Begitu juga dengan penerapan bacaan idgham bilaghunnah semua santri benar semua dalam pengucapannya. Ini karena bacaan mereka sudah sesuai dengan teori yaitu memasukkan nun mati/tanwin kepada salah satu huruf yaitu ل dan ر dengan tidak berdengung. Sedangkan pada hukum bacaan al syamsiah yang memudahkan santri adalah dalam penulisannya. Hukum al syamsiyah menggunakan tanda tasydid pada huruf syamsiyah yang berada setelah alif-lam hal ini sebagai tanda bahwa bunyi alif-lam hilang karena diidghamkan kepada huruf tersebut. Dan hukum bacaan al qamariyah karena biasanya didahului oleh lam-ta rif. Dilihat dari segi rata-rata keseluruhan santri menunjukkan bahwa kemampuan mereka dalam membaca Alquran dengan kaidah ilmu tajwid termasuk kategori sangat mampu. Hal ini disebabkan karena kebanyakan mereka sangat mampu membaca Alquran dengan kaidah ilmu tajwid dengan nilai ratarata 89,54.