1. PENDAHULUAN. Di akhir 90-an, Pemerintah Korea Selatan melaksanakan kebijakan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat. global, yang biasa disebut Korean wave. Korean wave atau hallyu

BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti kognitif, afektif, personal integratif, social integratif, serta

PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1

2015 PENGARUH BUDAYA K-POP TERHADAP NASIONALISME REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. baik di Asia hingga dunia. Perkembangan Budaya Populer di Asia telah menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. sangat mendunia. Menurut Korean Culture and Information Service (2011),

Get Profit with Internet from Thousand Hallyu Nettizen

, 2015 FANATISME PENGGEMAR KOREAN IDOL GROUP PELAKU AGRESI VERBAL DI MEDIA SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan merebaknya popularitas K-pop dengan cepat dinegeri tirai bambu

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Perbandingan Pengguna Media Sosial di Indonesia No Media Sosial Pengguna

BAB I PENDAHULUAN. hidup dengan orang lain dalam kesehariannya. Hal tersebut menciptakan

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Evita Puspita Sari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar peran minat terhadap perilaku pembelajaran budaya Korea.

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave,

Bab I Pendahuluan. di Indonesia ialah budaya korea. Budaya korea disebut juga Hallyu atau "Korean

BAB I PENDAHULUAN. dimakan oleh orang Korea. Di Jepang, fenomena Korean wave juga menjadi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gisela Puspita Jamil, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serempak dari berbagai macam belahan dunia. Media massa merupakan saluran resmi untuk

yang mana film tersebut mencapai rating di atas 40% pada saat episode terakhir ditayangkan dan juga pada negara Iran yang tercatat bahwa drama ini per

BAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi lokal maupun luar negeri. Setiap harinya stasiun televisi

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengidolaan Korean pop belakangan ini sedang banyak terjadi, Kpop atau

BAB IV KESIMPULAN. Dengan kemajuan ekonomi yang dialami Korea Selatan saat ini tidak lepas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RESUME SKRIPSI FAKTOR FAKTOR PENDORONG PERKEMBANGAN KOREAN WAVE DI JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. terbuka seolah-olah batas-batas suatu Negara menjadi sempit dan salah satu

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. penggemar K-Pop di Indonesia untuk mengunduh secara ilegal melalui internet

HUBUNGAN ANTARA PARASOCIAL RELATIONSHIP

BAB I PENDAHULUAN. Korea Selatan merdeka dari penjajahan pada 15 Agustus 1945.

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik

ANALISIS HASIL PENELITIAN PENGARUH PENAYANGAN VIDEO KOREA TERHADAP BODY IMAGE WANITA YANG MENARIK PADA REMAJA PUTRI

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bintang film, olahragawan, atau bahkan pelawak. Fenomena yang paling sering

BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan kepada para remaja yang ingin mempelajari bahasa Korea/Hangeul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi sebagai sebuah fenomena saat ini semakin banyak

BAB I `PENDAHULUAN. Demam korea atau yang dikenal sebagai K-pop di Indonesia telah sampai pada

BAB I PENDAHULUAN. dinikmati secara lokal di tempat tertentu, dapat dinikmati juga oleh banyak orang,

BAB V PENUTUP. 1. Representai Budaya Pop Korea dalam Masyarakat Subkultur Di Kota Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Anisya Andrianita,2015 PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN ASAL INDONESIA KE KOREA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebar ke seluruh dunia dengan sangat cepat.hallyu Wave atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. rambut dan tata rias wajah yang mengusung gaya ketimuran khususnya tren

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kecil seperti inilah yang memunculkan ide dasar dunia kosmetika.

BAB I PENDAHULUAN. tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. negara harus memiliki Soft Power (kekuatan lunak). Kekuatan lunak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. musik pop yang berasal dari Negara Korea. Menurut Chua dan Iwabuchi 2008

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media).

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya sekelompok laki-laki ataupun perempuan yang menari dan menyanyi

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. kualitatif yang bersifat deskriptif. Ini sangat diperlukan sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau Hallyu atau Korean Wave. Hallyu diartikan sebagai gelombang budaya populer

PENGARUH TERPAAN SOOMPI.COM TERHADAP SIKAP KOMUNITAS JOGJA KPOP FAMILY

BAB I PENDAHULUAN. Amerika dan negara-negara Eropa dalam memerkenalkan budayanya secara luas

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

Pola Interaksi Simbolik Pecinta K-Pop

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan akan informasi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang


BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dangdut merupakan musik asli Indonesia yang memiliki banyak peminat.

BAB I PENDAHULUAN. mudah diterima oleh masyarakat tanpa ada batasan ruang dan waktu. Hal ini tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fenomena K-Pop (Korean Pop) yang sedang booming di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.

Kebangkitan ekonomi Korea Selatan tidak dicapai dengan mudah karena melalui proses yang panjang dan berliku. Dari proses yang panjang tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat indonesia yang semakin berkembang dan kritis, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. antar pribadi (personal), komunikasi antar kelompok hingga kepada. tersebut dicari, digunakan, dikonsumsi, oleh audience.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB II LANDASAN TEORI

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun belakang ini, peneliti melihat bangsa Indonesia banyak dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan penggemar boyband Korea

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI REMAJA DEPOK TERHADAP DEMAM KOREA PADA PEMBELIAN PERNAK-PERNIK KOREA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di zaman modern seperti sekarang perkembangan teknologi sangat

BAB I PENDAHULUAN. menjangkiti aspek kehidupan setiap orang di berbagai belahan dunia. Penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi seorang wirausaha yang sukses dibutuhkan motivasi yang. yang kuat menjadi pendorong mereka menjadi wirausaha.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan berita atau pesan kepada masyarakat. Dengan kata lain media massa adalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi favorit banyak kalangan muda. Masyarakat juga sempat tidak bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

Transkripsi:

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di akhir 90-an, Pemerintah Korea Selatan melaksanakan kebijakan dan membuat organisasi yang mendukung ekspor dan penyebaran budaya pop. Serta menjadikan perluasan kebudayaan dan perekonomian sebagai tujuan nasional. Pemerintah Korea rupanya menyadari pentingnya budaya sebagai komoditas ekspor yang diunggulkan (Park : 2011). Korea ( Korea Selatan) merupakan salah satu negara di Asia yang sekarang telah mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat cepat. Kemajuan Negara Korea ini salah satunya adalah didukung oleh aspek kebudayaan Korea khususnya pada dunia hiburan seperti perfilman, musik dan fashion. Kebudayaan yang telah diperlihatkan oleh Korea melalui dunia hiburan ini, kini telah banyak di ikuti oleh masyarakat dari berbagai negara tidak terkecuali Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara yang pada saat ini telah banyak menyukai, mengadopsi serta meniru kebudayaan Korea. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat Indonesia khususnya para remaja dan mahasiswa yang saat ini telah banyak meniru gaya hidup Korea mulai dari baju, gaya rambut, dan bahasa dari Korea. Banyaknya remaja yang saat ini membentuk girlband dan boyband juga merupakan salah satu contoh dari demam Korea yang telah melanda Indonesia. 2

Hallyu atau Korean Wave adalah istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya pop Korea secara global di seluruh dunia tidak terkecuali Indonesia, yang secara singkat mengacu pada globalisasi budaya Korea (Shim :2006). Menyebarnya demam Hallyu di dunia tidak terlepas dari aspek komunikasi massa, komunikasi massa merupakan proses komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi) yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, dan heterogen (Mulyana : 2008). Pada tahun 2002 drama Korea yang berjudul Autumn in My Heart atau yang lebih kita kenal dengan Endless Love mulai ditayangkan di layar televisi Indonesia. Masyarakat Indonesia yang pada dasarnya sangat mudah menerima seseuatu yang menarik dari luar, langsung menyukai drama tersebut. Setelah drama ini membesarkan nama Korea, akhirnya semakin banyak drama drama dan film lainnya yang memikat remaja Indonesia. Produk budaya korea yang menjadi fokus utama penelitian kali ini adalah musik. Boy band dan girl band menjadi salah satu ciri khas musik Korea atau yang lebih dikenal dengan K-pop. Ini yang menjadi salah satu bagian fanatisme remaja Indonesia. Musik Korea yang enak didengar membuat K-pop memiliki banyak penggemar setia, sehingga setiap boy band atau girl band memiliki fans club masing masing. Fans Korea selalu menjadi sensitif terhadap semua hal yang berhubungan dengan idola mereka, hal seperti ini juga terjadi dengan remaja 3

Indonesia yang menggemari para Idola Korea. Remaja Indonesia mulai memisahkan diri pada fans club yang sesuai dengan Idola Korea yang mereka senangi. Banyak sekali fans club atau biasa disebut fandom, seperti Cassie adalah fans club untuk DBSK, VIP adalah fans club untuk BigBang, Sone adalah fans club untuk SNSD, ELF untuk Shinee, Shinee World untuk Shinee dan sebagainya. Dalam dunia K- pop, fanatisme juga terlihat dari cara-cara di mana fans club berpartisipasi dalam acara sosial dan budaya seperti penggalangan dana, sumbangan untuk amal, relawan dalam situasi darurat, seperti tumpahan minyak oleh perusahaan Tae-an di tahun 2007 dan tsunami di Indonesia pada tahun 2004. (Jung, 2012). Fans K-pop atau yang biasa disebut K-popers sangat banyak jumlahnya, salah satunya adalah Shinee World. Shinee World (untuk selanjutnya akan disingkat dengan Shawol) adalah nama resmi klub fans dari Boy Group Shinee. Di Indonesia pun terdapat Shinee World Indonesia. Shawol berasal dari kata Shinee World yang diambil dari judul full album pertama Shinee The Shinee World. Shawol resmi diumumkan sebagai fans club resmi Shinee pada tanggal 31 agustus 2008 (shin, 2011:145). Shinee merupakan kontemporer R&B grup yang debut pada tahun 2008 oleh SM Entertaiment. Dengan single mereka yang berjudul Replay. Shinee terdiri dari Onew, Jonghyun, Minho, Key, dan Taemin. Sejak debut, Shinee sudah merilis empat full album, empat mini album, dan banyak single lain. Shinee juga telah meraih banyak penghargaan baik di ajang nasional maupun internasional. 4

Hal yang demikian membuat jumlah fans Shinee semakin bertambah. Sebagai artis baru, prestasi dan pengalaman Shinee sudah banyak. Mereka sudah melakukan tiga tour konser mereka sendiri yang dinamakan Shinee World Concert, dan mereka juga telah membintangi banyak iklan dari merek terkenal, memenangkan berbagai macam penghargaan. Shinee bahkan memiliki acara reality show mereka sendiri. Sekarang K-pop sudah berhasil menarik perhatian dunia dengan kultur dan ciri khasnya sendiri. Walaupun demikian tidak semua orang dapat menikmati K-pop, dan salah satu alasannya adalah fanatisme yang berlebihan. Di dunia maya biasanya terjadi Fan War perkelahian antar fans yang berkesan sangat berlebihan. Lebih parahnya lagi ada yang membawa perkelahian ini ke dalam dunia nyata, dan dapat berakibat baku hantam antar kedua belah pihak. Tetapi tidak semua penggemar K-pop berprilaku demikian. Ada pula penggemar K-pop yang berpengetahuan luas, berpikiran lebih dewasa dan positif, yang memahami definisi dan sejarah dari K-pop dan para artisnya sendiri, dan tentunya memberikan dukungan kepada para musisi K-pop dengan jalan yang positif pula. Misalnya saja para Shinee World Indonesia yang menyumbangkan beras kepada yang membutuhkan dalam rangka ulang tahun shine yang ke 4 yang lalu di Jakarta (offshawolindo, 2012). Dari sekian banyak artis K-pop, peneliti memilih Shinee karena selain memiliki fanbase yang besar, Shinee juga merupakan artis muda yang juga diidolakan oleh sebagian besar para remaja. Pada usia labil seperti ini, akan banyak 5

hal-hal fanatik yang mereka lakukan dalam mendukung idola favoritnya. Jika dibandingkan dengan artis lain yang kebanyakan memiliki fans dengan usia leih dewasa usianya. Seperti yang dikutip dari jurnal Sun Jung (Jung,2012), kritikus budaya Kim Jak-Ga berpendapat bahwa fans sekarang memiliki potensi besar untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam industri hiburan, dan teknologi konvergensi digital seperti internet membuat fandom menjadi partisipatif. Peneliti memilih Shinee dari sekian banyak artis K-pop lainnya adalah karena Shinee memiliki fanbase yang kuat, di media online juga banyak orang-orang yang membicarakan tentang Shinee, peneliti mengambil statistik yang dikeluarkan oleh Social Bakers. Pada gambar 1.1 dijelaskan bahwa didalam fanpage Shinee terdapat 4.411.865 orang, dan setiap harinya sekitar 148.898 orang membicarakan tentang Shinee di dalam fanpage tersebut. 6

Gambar 1.1 Jumlah Fans Shinee di Fanbase Sumber http://www.socialbakers.com Dari sekian banyak fans yang ada di media sosial, dari berbagai macam latar belakang budaya, bahasa, agama maupun negara, Indonesia merupakan negara dengan persentase fans terbesar. Pada tabel 1.1 dapat dilihat Indonesia menempati posisi pertama dengan 23,2%, yaitu 1.021.567 orang. 7

Tabel 1.1 Distribution of Fans Sumber http://www.socialbakers.com Setiap saat banyak orang yang membicarakan Shinee di media sosial, pada kurva yang terlihat pada gambar 1.2 fans Shinee semakin hari semakin bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Data statistik ini diambil pada tanggal 6 november 2013. Dapat dilihat disana pertumbuhan fans dari enam bulan terakhir hingga hari dimana peneliti mengambil data. 8

bar 1.2 Pertumbuhan Jumlah Fans Shinee Sumber http://www.socialbakers.com Gam Pertumbuhan fans Shinee juga dapat dilihat pada gambar 1.3 yang menunjukan bahwa setiap harinya fans Shinee bertambah sebanyak 3.885 orang, per minggunya sebanyak 51.611 orang, dan perbulannya sebanyak 293. 182 orang. Merupakan angka yang tidak sedikit untuk jumlah fans. Setiap hari terus bertambah dan tidak ada penurunan angka. Hal ini menunjukan bahwa Shinee merupakan artis yang popular sehingga banyak orang yang membicarakan mereka dan ingin mencari tahu lebih banyak tentang Shinee. 9

mbar 1.3 Fans Growth Sumber http://www.socialbakers.com Ga Shinee juga tergolong artis yang aktif sehingga selalu memiliki kegiatan keartisan setiap harinya, sehingga setiap hari selalu saja ada hal-hal yang menarik untuk diperbincangkan tentang Shinee. Pada gambar 1.4 terdapat kurva yang menunjukan jumlah orang yang membicarakan Shinee setiap minggunya. Terdapat peningkatan dan penurunan. Pada saat penurunan kurva terjadi Shinee bukan dalam masa comeback stage yaitu masa dimana mereka mengeluarkan album baru dan aktif melakukan promosi album tersebut ke berbagai tepat diseluruh penjuru dunia pada umumnya di Korea pada khususnya. Sedangkan pada saat peningkatan kurva merupakan pada masa dimana Shinee sedang melakukan comeback stage. 10

mbar 1.4 People Talking About Sumber http://www.socialbakers.com Ga Shawol memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap Shinee. Sebagai fans Shawol selalu menjadi penyemangat pada saat kapanpun shinee tampil di publik. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh fans dari Korea, mengingat mereka tinggal di Negara yang sama. Tetapi apabila Shinee berkunjung ke Indonesia untuk melakukan konser maupun Fanmeet, para Shawol Indonesia juga akan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh fans korea. Contohnya Rasa fanatik remaja Indonesia akan K- pop dapat terlihat dari semakin aktifnya mereka menggunakan internet, karena internet merupakan salah satu akses mereka untuk mengetahui perkembangannya, mengingat masih sedikitnya stasiun televisi yang menyajikan tentang Korea. Selain 11

itu banyak diantara mereka yang menyisihkan uang jajan mereka hanya untuk membeli album original idola yang mereka senangi meski harus dengan harga yang mahal. Hal ini dimanfaatkan oleh banyak orang dengan membuka Online shop (toko yang berbasis internet) untuk mempermudah remaja Indonesia membelinya. Terkadang tak hanya album yang dijual tapi juga pernak pernik yang biasa disebut goodies seperti kaos, gelang, kalung, gantungan handphone dan lainnya seperti pada gambar 1.8. Yang mengejutkan ketika mereka membeli sebuah photobook (buku dengan kumpulan foto) dengan harga yang tak murah. Harganya mencapai 700 ribu dan tidak sedikit yang membeli. Gambar 1.8 Goodies Meskipun album original, photobook, pernak pernik atau goodies, video hasil unduhan sudah dimiliki, namun rasanya tidak akan lengkap jika mereka belum bisa melihat secara langsung idola mereka seperti menonton konser mereka. Lagi lagi harga tiketnya pun terbilang cukup mahal. Harga termurah biasanya sekitar Rp 500.000,- untuk dua jam full performance idola tersebut. 12

Di era internet ini, jenis media sosial online sangat beragam. Salah satunya yang paling populer adalah YouTube. YouTube adalah sebuah situs web video sharing (berbagi video) populer dimana para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip video secara gratis. Umumnya video-video di YouTube adalah klip musik (video klip), film, TV, serta video buatan para penggunanya sendiri (Setiawan, 2013). Media sosial YouTube digemari oleh masyarakat untuk berbagai macam sarana. Baik untuk sekedar melihat video atau pun mengunggah video kedalam YouTube. YouTube sendiri memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah untuk mencari film, melihat musik, video terbaru, dan lain sebagainya. Tidak lepas dari itu Youtube juga memiliki kekurangan misalnya kurang penyaringan antara video yang mencerminkan citra negatif karena untuk pengambilan dan mengunggah dalam bentuk video tidak ada batasan khusus jadi masyarakat dapat secara bebas mengunggah video dari YouTube. Media sosial ini sangat menarik untuk dibahas karena banyak hal yang menjadi pro dan kontra pada situs ini. Tidak sedikit masyarakat yang telah mengakses situs ini, terlebih lagi para remaja kalangan Sekolah Menengah Atas sampai mahasiswa sering sekali mengakses situs ini. Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa YouTube sebagai sarana penyaluran bakat, namun adapula dari situs ini sebagian masyarakat memanfaatkannya sebagai ajang kreativitas. Persepsi orang mengenai media sosial YouTube berbeda-beda karena 13

fungsi yang paling utama dalam media ini adalah mengaplikasikan suatu objek agar dapat disaksikan oleh para pengguna media tersebut. Inilah bukti bagaimana YouTube telah menjadi sebahagian hidup manusia modern pada hari ini. Sebelum Psy, kita telah mendengar bagaimana kemunculan Justin Beaber yang juga popular melalui YouTube. Begitu juga beberapa nama seperti Sinta dan Jojo yang terkenal video lipsingnya di YouTube Norman Kamaru yang menjadi terkenal video lipsingnya melaui media YouTube,Udin Sedunia yang juga terkenal melalui media YouTube dan Bona Paputungan yang terkenal melalui YouTube dengan menyanyikan lagu Gayus Tambunan Fenomena melalui YouTube disini lah yang menjadikan betapa kuatnya terpan media kepada masyarakat dalam media massa karna media massa sangat berpengaruh pada popularitas seseorang,tanpa media budaya populer tak pernah ada. Menurut observsi awal yang dilakukan peneliti, informasi dikonsumsi para fans sebagian besar melalui Youtube, karena media massa di Indonesia jarang menampilkan hal-hal yang berhubungan dengan K-pop. Youtube menjadi media yang selalu di akses para fans apabila mereka sedang online untuk mencari tahu informasi tentang idolanya, dalam hal ini menonton video yang berhubungan dengan idola tersebut. Dengan menonton Youtube, semakin lama fans tersebut akan semakin terjangkit demam Korea, sehingga akan timbul motif di dalam dirinya, demikian pula untuk selanjutnya akan berpengaruh dalam sikap dan prilaku para fans sehari- 14

hari. Misalnya saja dengan menghapal lagu, mengikuti kegiatan sang idola setiap hari dengan menontonnya melalui Youtube, menghapal koreografi, dan hal-hal lainnya yang untuk selanjutnya akan diteliti. Media massa memiliki pengaruh yang sangat besar bagi para fans untuk berkomunikasi dengan idola mereka, segala media yang ada mereka manfaatkan, dari media massa konvensional hingga new media. Informasi lebih mudah didapatkan dari media masa online, dari fanbase online misalnya, seluruh informasi baru dapat di update dengan cepat, foto-foto baru, video-video baru dapat langsung diakses oleh para fans dari seluruh dunia. Gambar 1.5 Viewers Dream Girl Music Video Sumber http://www.youtube.com/ 15

Di dalam video-video yang diunggah kedalam Youtube, para fans juga dapat memberi komentar untuk berkomunikasi satu dengan lainnya. Bahkan komentar para fans juga dapat sampai ke manajemen artis dan juga dibaca oleh sang idola sendiri. Misalkan pada gambar 1.5, dapat dilihat sebanyak 8,383.033 orang telah menonton video klip mereka, dan dibawah video tersebut dapat dilihat interaksi yang dilakukan para fans dengan memberikan komentar. Mereka juga dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Pada gambar 1.6 dapat dilihat komentar tersebut telah mencapai 47.154 komentar. Biasanya komentar yang diberikan pada video klip tersebut dapat menunjukan bagaimana mereka bereaksi terhadap video klip yang baru saja mereka tonton. Reaksi tersebut bermacam-macam, tetapi apabila ada komentar negatif yang menyangkut Shinee, para fans yang lain akan melakukan banded- penghapusan komen, hingga bash-memarahi dan mencerca individu yang memberikan komentar negatif kepada idola mereka. 16

Gambar 1.6 Komentar Shinee World pada Video Klip Shinee Sumber http://www.youtube.com/ Selain itu para fans selalu mengikuti kemana saja Shinee pergi lengkap dengan berbagai atribut fans seperti lightstick, balon, banner, kamera professional, dan lainnya. Kamera professional ini biasanya dilengkapi dengan tripod dan lensa 17

yang sangat panjang untuk mengambil gambar shinee dari jarak yang sangat jauh sekalipun. Hasil rekaman gambar dari para fans ini kemudian diungah ke Youtube untuk selanjutnya menjadi konsumsi publik khususnya para shawol dari seluruh dunia. Hasil rekaman gambar meliputi seluruh kegiatan shinee baik yang on air maupun off air ini dinamakan fancam. Gambar 1.7 merupakan hasil fancam yang diambil sendiri oleh para Shinee World dan diunggah ke Youtube. Kadang kala ada yang melanggar batas privasi sang idola. Sehingga menimbulkan sikap fanatisme yang berlebihan. Gambar 1.7 Fancam Sumber http://www.youtube.com/ 18

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berjudul FENOMENA FANATISME K-POPERS INDONESIA (Studi Fenomenologi pada Shinee World Indonesia). 1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang yang telah dijelaskan maka penulis akan merumuskan permasalahan yang akan diambil dalam penelitian ini. Adapun rumusan masalah yang diambil adalah sebagai berikut : 1. Apa motif tindakan fanatik yang dilakukan Shinee World dengan Youtube sebagai media? 2. Bagaimana bentuk prilaku fanatik Shinee World dengan Youtube sebagai medianya? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui motif tindakan fanatik yang dilakukan Shinee World dengan Youtube sebagai media? 2. Untuk melihat bentuk prilaku fanatik Shinee World dengan Youtube sebagai media? 19

1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini akan berguna bagi pengembangan ilmu Komunikasi terutama untuk melihat fenomena fanatisme K-popers Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini dapat diharapkan menjadi manfaat bagi penulis, pembaca, serta pihak-pihak yang berkepentingan. 1.5 Batasan Penelitian Mengingat begitu luasnya ruang lingkup dari penelitian mengenai fenomena fanatisme K-popers di Indonesia maka penulis membatasi permasalahan tersebut pada salah satu fans klub resmi yakni Shinee World Indonesia dan prilaku fanatik mereka dalam mendukung idola mereka Shinee. Disini yang peneliti amati pun meliputi 2 hal, yaitu motif dan prilaku fanatik para Shawol. 20