Psl. 463 BW tidak memberikan definisi ketidakhadiran, melainkan hanya memberikan gambaran kapan ketidakhadiran itu dapat terjadi menurut hukum

dokumen-dokumen yang mirip
Dalam praktek hukum istilah ini acap kali digunakan, tetapi dalam berbagai konteks pengertian, sbb. : mengalami suasana kejiwaan tertentu

(Reglement op het Notarisambt in Indonesie) Ordonansi tgl. 11 Januari 1860 Stb. 1860/3

Kedewasaan adalah mereka yang telah berumur genap 21 tahun atau telah melakukan perkawinan sah atau bagi mereka yang memperoleh perlunakan (handlichti

Notaris adalah Pejabat Umum yang berwenang untuk. kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam UU ini (Pasal 1 ayat 1)

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG BALAI HARTA PENINGGALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Notaris adalah Pejabat Umum yang berwenang untuk. kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam UU ini (Pasal 1 ayat 1)


Prof. H.T. Syamsul Bahri, SH H. Syahril Sofyan, SH, MKn

Seorang pria yang telah 18 tahun dan wanita yang telah 15 tahun boleh

BERITA NEGARA. No.1027, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Penjualan. Harta Kekayaan. Tidak Hadir. Tidak Terurus. BHP. Permohonan Izin.

Psl. 119 BW jo. Psl. 124 BW

BERITA NEGARA. No.2052, 2015 KEMENKUMHAM. Kerugian. Negara. Penyelesaian. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

SOSIALISASI RUU BHP : TELAAH SINGKAT RANCANGAN UNDANG-UNDANG BALAI HARTA PENINGGALAN (RUU BHP)

(van rechtswege nietig)

Oleh: Ricardo Simanjuntak SH,LL.M., ANZIIF.CIP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.138, 2009

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

HUKUM WARIS PERDATA BARAT

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BALAI HARTA PENINGGALAN DALAM LINGKUP KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DIKAITKAN DENGAN PERATURAN-PERATURAN PELAKSANAAN

BAB IV PENDAFTARAN BOEDEL. seseorang, dalam arti keseluruhan aktiva dan pasiva. mengkonstatir harta boedel (mencari tahu isi dari boedel).

PROFIL DAN PERKEMBANGAN HUKUM BALAI HARTA PENINGGALAN.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 24/PMK.04/2011 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN DI BIDANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERAN JASA NOTARIS DALAM PENYELESAIAN WARISAN. Oleh: H. Syahril Sofyan Direktur Sekolah Pascasarjana UNPAB

1905:217 juncto Staatsblad 1906:348) sebagian besar materinya tidak

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 24/PMK.04/2011 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN DI BIDANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

PENAGIHAN SEKETIKA SEKALIGUS

BAB II PIDANA TAMBAHAN DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI YANG BERUPA UANG PENGGANTI. A. Pidana Tambahan Dalam Tindak Pidana Korupsi Yang Berupa Uang

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

: PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BEA MASUK DAN/ATAU CUKAI.

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

diasuh oleh team-teaching PROGRAM PASCASARJANA USU Program Magister Kenotariatan

PASAL-PASAL DALAM UNDANG-UNDANG YANG AKTA-AKTANYA HARUS DIBUAT DALAM AKTA NOTARIIL. A. Yang tercantum dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW)

Perbandingan Hukum Orang di Belanda dan Indonesia.

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 41 / HUK / 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2014 TENTANG

2014, No c. bahwa guna memberikan kepastian hukum dalam pelaksanaan Pencegahan dalam rangka pengurusan Piutang Negara dan tidak dilaksanakannya

Apakah Pailit = Insolvensi? Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BAB II LANDASAN TEORI

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 76/HUK/2006 TENTANG

HUKUM WARIS. Hukum Keluarga dan Waris ISTILAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TINJAUAN HUKUM SURAT WASIAT MENURUT HUKUM PERDATA M. WIJAYA. S / D

LAMPIRAN II : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 600/PRT/M/2005 Tanggal : 23 Desember 2005

Calon suami isteri berhak menyimpang atau menghindarkan diri dari aturan menurut UU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2014, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lemb

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENAGIHAN PAJAK DAERAH DENGAN SURAT PAKSA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pada prinsipnya asas pada Hukum Acara Perdata juga berlaku di PA Asas Wajib Mendamaikan Asas Persidangan Terbuka Untuk Umum, kec.

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. membuat keseimbangan dari kepentingan-kepentingan tersebut dalam sebuah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

AKTA PEMBAGIAN DAN PEMISAHAN HARTA PENINGGALAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

Heri Hartanto - FH UNS

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA OLEH KORPORASI

BAB III WASIAT DALAM KUH PERDATA. perbuatan pewaris pada masa hidupnya mengenai harta kekayaannya apabila

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 / HUK / 2014 TENTANG

PP 4/1998, TATA CARA PENJUALAN BARANG SITAAN YANG DIKECUALIKAN DARI PENJUALAN SECARA LELANG DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2011 TENTANG PENYELESAIAN KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.04/2013 tentang Tata Cara Penagihan Bea Ma

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No dan Pemberitahuan Berakhirnya Status Badan Hukum Yayasan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan (Lembaran

2014, No pengurang kewajiban Bank Dalam Likuidasi kepada Pemerintah Republik Indonesia setelah dapat dicairkan atau ditetapkan sebagai Barang Mi

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. satu cara yang dapat dilakukan adalah membuka hubungan seluas-luasnya dengan

PENYELESAIAN GANTI KERUGIAN NEGARA TERHADAP BENDAHARA. Oleh: Mukhtaromin (Widyaiswara Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan) ABSTRAK:

c. Pihak yang Dilayani/Stakeholder: Pemohon Lelang/Penjual.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN TUNTUTAN KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kembali hak-haknya yang dilanggar ke Pengadilan Negeri

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PERWALIAN MENURUT K.U.H.P. PERDATA DAN U.U. NO. 1 TAHUN 1974 SUNARTO ADY WIBOWO. Program Studi Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

UU 37/2004, KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG *15705 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDINESIA (UU) NOMOR 37 TAHUN 2004 (37/2004)

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG

BAB II RUANG LINGKUP TANPA WALI. A. Pengertian Perwalian dan Asas tentang Wali

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN NAMA UNIT ORGANISASI/SATUAN KERJA. LAPORAN HASIL PENELITIAN/PEMERIKSAAN Nomor: Tanggal.. Atas nama.. NIP. a...

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Penagihan Pajak. a. Pengertian Penagihan Pajak b. Sifat Utang Pajak c. Tatacara Penagihan Pajak (siklus) d. Pencairan Tunggakan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kompilasi UU No 28 Tahun 2004 dan UU No16 Tahun 2001

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat mencegah permasalahan mengenai harta warisan tersebut, hukum

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN TUNTUTAN KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Yayasan Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan (Lembaran Ne

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENYELESAIAN KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

Diatur dalam Bab-XVIII Buku I BW (Stb. 1847/23 jo. Stb. 1848/10) mulai Pasal-463 dst Psl. 463 BW tidak memberikan definisi ketidakhadiran, melainkan hanya memberikan gambaran kapan ketidakhadiran itu dapat terjadi menurut hukum

1. Dinyatakan takhadir dengan penetapan PN 2. Atas tuntutan pihak yang berkepentingan (belanghebbende partij) atau Jawatan Kejaksaan 3. Ditunjuk pengurus atau instansi yang mewakili si takhadir sepeninggal si takhadir : 3.1. Bila kekayaannya tak seberapa, boleh ditunjuk keluarga sedarah atau semenda si takhadir itu, atau suami/istrinya 3.2. Dalam hal lain ditunjuk BHP setempat selaku pengurus kekayaan si takhadir itu

Jadi jelas bahwa menurut perintah Psl. 463 BW maka seorang yang dinyatakan takhadir (dalam praktik termasuk badan hukum) akan diwakili oleh pengurus (bukan wali atau curator atau pengampu) yang ditentukan oleh PN dalam penetapannya, yang menurut hukum wajib bertugas untuk mengurus serta mewakili serta membela segala kepentingan dari --dan oleh karena itu untuk dan atas nama-- si takhadir tadi

tugasnya adalah sebagai pengurus yang mewakili serta membela segala kepentingan dari subjek yang dinyatakan takhadir tadi

Penggunaan istilah wali ( ada kekuasaan perwalian) atau orang-tua ( ada kekuasaan orang-tua) dimaksudkan untuk menggambarkan siapa penanggung-jawab dalam mengurus diri dan harta kekayaan dari seorang anak yang masih dibawah umur

Penggunaan istilah curator ditujukan kepada orang yang mengurus diri serta mewakili dan membela segala kepentingan dari orang dewasa ( yang memperoleh masalah tertentu dungu, idiot, bodoh, mata-gelap) atau orang dewasa (atau badan hukum) yang menghadapi masalah kepailitan sangat berbeda dgn curator ventris yaitu pengurus yang mewakili dan membela kepentingan hukum dari bayi yang ada dalam kandungan ibunya

Penggunaan istilah curator ventris hanya berlaku untuk menggambarkan siapa penanggung-jawab untuk mewakili serta membela kepentingan dari anak yang sedang berada dalam kandungan ibunya bila kepentingannya terbuka vide Psl. 44-Psl.46 Stb. 1872/166 proces verbaal van zwangerschaap (Berita Acara Kehamilan)

hanya manusia ex Psl. 463 BW dalam praktiknya ternyata badan hukum juga dinyatakan takhadir diluar system BW, akan tetapi diterima oleh karena dapat menjawab kebutuhan praktik

berlaku bagi setiap WNI yang termasuk ke dalam ketiga golongan hukum sesuai dengan penggolongan hukum dan penggolongan penduduk yang sampai kini ada di Indonesia, i.c. Golongan Eropa, Golongan Timur Asing dan Golongan Bumiputra

berlaku Buku-I BW mulai Pasal- 463 dst. Jis. Ketentuan-ketentuan tentang pengurusan harta anak dibawah umur yang terdapat dalam Buku-I BW. Jadi pada asasnya cara mengurus atas boedelafwezig itu secara mutatis-mutandis menyesuaikan diri dengan cara mengurus harta kekayaan anak dibawah umur

berlaku atas dasar Psl. 235 HIR (het Herziene Indonesisch Reglement Stb. 1941/44 jo. Psl. 271 RBg (Rechtsreglement Buitengewesten Stb. 1927/227) meskipun dengan perumusan sedikit berbeda dari rumusan Psl. 463 BW

ditemukan Penetapan Pengadilan Negeri yang menentukan bahwa subjek-hukum badan hukum sebagai tidakhadir (afwezig) bahkan ada badan hukum asing dinyatakan afwezig saat RI tak mempunyai hubungan diplomatik dgn negara asal badan hukum itu

ditemukan 10 dari 21 kasus ketidakhadiran dalam wilayah kerja BHP Medan sejak tahun 1967 yang menetapkan badan hukum sebagai subjek ketidakhadiran menurut Psl. 463 BW hanya subjek hukum manusia saja yang dapat dinyatakan tak hadir

Juga ditemukan kenyataan bahwa ada boedel afwezig yang sudah diurus oleh BHP Medan selama lebih 1/3 abad yang sudah berwujud uang tunai tetapi dananya belum disetorkan ke kas Negara

1. Fase pertama tentang ketentuan umum mengenai ketidakhadiran 2. Fase kedua tentang pernyataan barangkali meninggal-dunia (vermoedelijk overlijden) 3. Fase ketiga hak-hak dan kewajiban para barangkali ahli-waris dan yang berkepenti ngan setelah adanya pernyataan barangkali meninggal-dunia, hak-hak yang jatuh kepada seorang yang takhadir yang hidup atau tidak nya diragukan serta tentang akibat keadaan takhadir berhubungan dgn perkawinan

Diatur dalam bagian Kesatu Bab-XVIII Buku-I mulai Pasal-463 BW s/d Pasal-465 BW yang mengatur tentang ketentuan umum mengenai ketidakhadiran

Pengurusan dalam fase pertama ini mempergunakan dasar anak kalimat terakhir Psl. 464 BW jis. seluruh ketentuan Buku-I BW prihal cara pengurusan harta anak dibawah umur. Setelah terbit penetapan dan setelah penetapan berkekuatan pasti, pengurus diminta untuk mulai melakukan pendaftaran atas harta kekayaan (boedel aktiva dan pasiva) milik takhadir itu dan selanjutnya mengumumkannya dalam surat-surat kabar yang bersirkulasi lokal dan nasional serta dalam Berita Negara RI

Selanjutnya BHP selaku pengurus menyurati seluruh instansi yang mengelola daftar dari harta kekayaan secara umum (Ditlantas, BPN, Syahbandar, Bapepam dll.) untuk menanyakan apakah atas nama si takhadir ada terdaftar perkiraan pada instansi tersebut baik berupa kekayaan (kendaraan bermotor, kendaraan air, tanah, surat berharga dll) perkiraan maupun tagihan, dan diminta supaya segera menyam paikannya untuk dikelola dan/atau diselesaikan oleh BHP.

Dalam proses pengurusannya ada kalanya pengurus harus berhadapan dengan pihak lain guna membela kepentingan si takhadir di depan Pengadilan sampai tingkat terakhir (dengan menggunakan ongkos atau biaya yang diambilkan dari saldo kekayaan si takhadir itu sendiri) asasnya adalah pengurusan atas harta kekayaan anak dibawah umur adalah dengan menggunakan kekayaan anak dibawah umur itu sendiri sepanjang kepentingannya menghendaki dan sepanjang saldo hartanya mencukupi untuk itu

Apabila saldo kekayaan si takhadir itu sangat kecil, terbuka kemungkinan untuk mencabut penetapan kepailitan itu dengan tidak menutup kemungkinan si takhadir itu dinyatakan pailit bila syarat-syaratnya mencukupi

Apabila kepentingan boedel itu sendiri menghendaki, umpamanya supaya jangan sampai menerbitkan kerugian yang lebih besar bagi boedel itu sendiri, maka objek dari boedel afwezig itu sendiri dapat dijual atau dialihkan kepada pihak ketiga dengan memenuhi syarat UU Psl. 464 jo. Psl. 393 dan untuk pelaksanaannya masih diperlukan izin tertulis (dalam rangka pengawasan melekat) dari Menteri Kehakiman c.q. Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum. Izin jual diajukan melalui Direktur Direktorat Perdata Ditjen AHU

Pelaksanaan penjualan sangat tergantung dari isi diktum penetapan PN yang memberikan izin menjual. Mungkin saja dalam diktum penetapan hakim yang berisi izin menjual ditentukan harus dijual melalui lelang umum dan dapat pula dilakukan secara dibawah tangan dengan mempergunakan akta-otentik. Di sini pengertian dibawah tangan adalah sebagai lawan dari pengertian penjualan dimuka umum (lelang)

Uang hasil penjualan boedel afwezig itu wajib dikelola oleh BHP dengan memperhatikan Stb. 1897/231 tiap tahun harus diberi bunga menurut UU dan disimpan selama lebih dari 1/3 (sepertiga) abad (meer dan een derde van eene eeuw beheerd wordende) ex Stb. 1836/56 jo. Stb. 1850/3 dan selama disimpan harus dikembangkan (beleggen) menurut asas yang terdapat dalam Psl. 391 BW

Diatur dalam Bahagian Kedua Bab-XVIII Buku-I BW mulai Pasal-476 BW s/d Pasal-471 BW yang mengatur mengenai pernyataan barangkali meninggal-dunia (vermoedelijk overlijden)

Diatur dalam bahagian Ketiga, Keempat dan Kelima Bab-XVIII Buku-I BW mulai Pasal-472 s/d Pasal-495 BW yaitu mengatur hak-hak dan kewajiban- kewajiban para barangkali ahli-waris dan mereka lainnya yang berkepentingan setelah adanya pernyataan barangkali meninggal dunia, hak-hak yang jatuh kepada seorang takhadir yang hidup atau tidaknya diragukan serta tentang akibat-akibat keadaan takhadir berhubungan dengan perkawinan

1. Apakah subjek ketidakhadiran itu cukup berupa subjek-hukum manusia saja ataukah dapat diperluas daya berlakunya sehingga mencakup subjek-hukum badan-hukum (rechtspersoon) 2. Apakah perluasan pengertian subjek ketidakhadiran itu dapat diterima secera praktis, baik oleh atasan langsung yang membawahi Balai Harta Peninggalan yang bersangkutan maupun oleh aparat Pemerintah yang bertugas melakukan pengawasan fungsional maupun struktural. 3. Dalam melakukan tugas selaku pengurus harta kekayaan takhadir, apakah Balai Harta Peninggalan melaksanakannya secara taat asas, sehingga benar-benar saldo kekayaan takhadir berupa uang tunai yang sudah diurus atau dikelola sampai selama 1/3 (sepertiga) abad disetorkan ke Kas Negara pada waktunya sesuai dengan prosedur 4. Bagaimanakah proses menyerahkannya kepada Negara dan instansi resmi Pemerintah manakah yang dapat dianggap tepat untuk menerima penyerahannya sebagai unit kerja yang mewakili Negara apabila ternyata masih ada saldo kekayaan milik takhadir yang dikelola oleh Balai yang masih berupa benda tetap