ANGKET UNTUK KEPALA SEKOLAH

dokumen-dokumen yang mirip
INSTRUMEN PEMETAAN PENDIDIKAN DI SMA..

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 43 TAHUN 2009 TANGGAL 30 JULI 2009

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 42 TAHUN 2009 TANGGAL 30 JULI 2009

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG

STANDAR KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGELOLA KURSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH

II. Rangkuman Eksekutif

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STRATEGI MANAJEMEN MUTU PADA SMA NEGERI UNGGULAN DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada SMA Negeri 3, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kota Bandung)

terdahulu, maka kesimpulan peneliti sebagai berikut: semaka makin tinggi motivasi berprestasi guru.

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2007 TANGGAL 17 APRIL 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

MODEL 2 INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH MEJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PD MUHAMMADIYAH MANDAILING NATAL

INSTRUMEN AKREDITASI MANAJEMEN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENDIDIKAN PROFESI GURU: IMPLIKASI DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 KAMIN SUMARDI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH

STANDAR SUASAN AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG

MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN DAN PENINJAUAN KURIKULUM TINGKAT FAKULTAS

Bukti Instrumen PKKS Kompetensi KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA

Standar Kompetensi Lulusan STIKES HARAPAN IBU

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah dibagi menjadi 3 tingkat


2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pengelolaan kurikulum dan pembelajaran dalam implementasi MBSdi

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

ANGKET UNTUK WAKIL KEPALA SEKOLAH KURIKULUM

ANALISIS PRIORITAS KEBUTUHAN SOFTWARE APLIKASI DI PERGURUAN TINGGI BERDASARKAN BOBOT BORANG AIPT

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii RANGKUMAN EKSEKUTIF viii TIM PENYUSUN EVALUASI DIRI.. xi

BAB I PENDAHULUAN. adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala. Sekolah adalah sebuah people changing instituation, yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

Model Quality Assurance dalam Pembelajaran

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Tanggal terbit : 05 Januari 2017

Dokumen Mutu SPMI Universitas Diponegoro

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

BUKTI FISIK STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN - SMK BIMBINGAN AKREDITASI SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang muncul bersamaan dengan hadirnya ide-ide baru. pendidikan dan pemberdayaan sumber daya manusia. 1

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Standar Mahasiswa & Pengelolaan Alumni STIKES HARAPAN IBU

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa. Namun pada kenyataannya pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

PENDUKUNG AKREDITASI

BORANG PROGRAM STUDI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Status akreditasi suatu program studi merupakan cerminan kinerja program

SUATU PANDANGAN TENTANG KURIKULUM dan PENYUSUNAN KURIKULUM MATEMATIKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. a. Kinerja pimpinan meliputi integritas kepribadian, proaktif, kemampuan

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

LAPORAN KINERJA FAKULTAS / UNIT

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Profesi guru sebagaimana profesi lainya, tidak lepas dari. kehidupan sosial, ekonomi, dan kehidupan profesinya.

BUKTI FISIK STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN - SMK BIMBINGAN AKREDITASI SEKOLAH

1. TUJUAN Prosedur ini ditetapkan dengan tujuan untuk memberikan kepastian dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum sebelum digunakan.

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah merambah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pondasi awal untuk

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB I PENDAHULUAN. mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi

STANDAR ISI PEMBELAJARAN

LAPORAN KINERJA TAHUN AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

-23- BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

UNIVERSITAS AIRLANGGA

U N I V E R S I T A S N E G E R I G O R O N T A L O

Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

Penjaminan Mutu Satuan Pendidikan (SMK) Sebagai Upaya Pengendalian Mutu Pendidikan

Penilaian potensi kepemimpinan. kepala sekolah. Suryanto Kepala Lembaga Pengembangan pembelajaran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Transkripsi:

Lampiran 2 Nama : NIP : Sekolah : Bagian A. Standar Isi ANGKET UNTUK KEPALA SEKOLAH Berilah tanda checklist ( ) pada pilihan yang sesuai bagi setiap pertanyaan berikut: 1. Program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan konseling. a. Sekolah melaksanakan > 1 jenis layanan konseling b. Sekolah melaksanakan 1 jenis layanan konseling c. Sekolah tidak melaksanakan layanan konseling Bagian B. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 2. Integritas guru terkait kepribadian dan tindakan yang sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta a. Tindakan guru selalu sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta b. Tindakan guru sering sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta c. Tindakan guru jarang sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta d. Tindakan guru tidak pernah sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta e. Guru sering berkomunikasi dengan sesama guru, tenaga, orang tua dan masyarakat f. Guru jarang berkomunikasi dengan sesama guru, tenaga, orang tua dan masyarakat g. Guru tidak pernah berkomunikasi dengan sesama guru, tenaga, orang tua dan masyarakat 3. Kualifikasi akademik kepala sekolah a. Kepala Sekolah berijazah setaraf strata 3 b. Kepala Sekolah berijazah setaraf strata 2 c. Kepala Sekolah berijazah setaraf strata 1/D4 4. Kepala sekolah berstatus sebagai pendidik a. Ya b. Tidak 60

5. Kepala sekolah memiliki sertifikat pendidik a. Ya b. Tidak 6. Lama mengajar Kepala Sekolah a. Kepala Sekolah memangku jabatannya > 10 tahun b. Kepala Sekolah memangku jabatannya antara 5 - < 10 tahun c. Kepala Sekolah memangku jabatannya < 5 tahun 7. Kemampuan menejerial Kepala Sekolah atas dasar lulusan ujian akhir a. Kemampuan menejerial kepala sekolah sangat baik b. Kemampuan menejerial kepala sekolah baik c. Kemampuan menejerial kepala sekolah cukup baik d. Kemampuan menejerial kepala sekolah jelek e. Kemampuan wirausaha kepala sekolah baik f. Kemampuan wirausaha kepala sekolah cukup baik g. Kemampuan wirausaha kepala sekolah jelek Bagian C. Standar Pengelolaan 8. Visi sekolah mudah dipahami dan a. Visi sekolah mudah dipahami dan b. Visi sekolah mudah dipahami dan namun c. Visi sekolah sulit dipahami dan namun d. Visi sekolah sulit dipahami serta tidak 9. Kesesuaian misi sekolah dengan visi sekolah serta mudah dipahami dan a. Misi sekolah sesuai dengan visi sekolah serta mudah dipahami dan b. Misi sekolah sesuai dengan visi sekolah serta mudah dipahami namun tidak c. Misi sekolah sesuai dengan visi sekolah sulit dipahami namun d. Misi sekolah sesuai dengan visi sekolah sulit dipahami dan tidak e. Misi sekolah kurang sesuai dengan visi sekolah sulit dipahami namun f. Misi sekolah kurang sesuai dengan visi sekolah sulit dipahami dan tidak g. Misi sekolah tidak sesuai dengan visi sekolah namun mudah dipahami dan h. Misi sekolah tidak sesuai dengan visi sekolah sulit dipahami dan akan tetapi 61

i. Misi sekolah tidak sesuai dengan visi sekolah serta sulit dipahami dan tidak 10. Kesesuaian tujuan sekolah dengan misi sekolah serta mudah dipahami dan a. Tujuan sekolah sesuai dengan misi sekolah serta mudah dipahami dan b. Tujuan sekolah sesuai dengan misi sekolah serta mudah dipahami namun tidak c. Tujuan sekolah sesuai dengan misi sekolah sulit dipahami namun d. Tujuan sekolah sesuai dengan misi sekolah sulit dipahami dan tidak e. Tujuan sekolah kurang sesuai dengan misi sekolah namun mudah dipahami dan f. Tujuan sekolah kurang sesuai dengan misi sekolah sulit dipahami dan g. Tujuan sekolah kurang sesuai dengan misi sekolah serta sulit dipahami dan tidak h. Tujuan sekolah tidak sesuai dengan misi sekolah namun mudah dipahami dan i. Tujuan sekolah tidak sesuai dengan misi sekolah sulit dipahami akan tetapi j. Tujuan sekolah tidak sesuai dengan misi sekolah serta sulit dipahami dan tidak 11. Ada atau tidaknya rencana kerja tahunan maupun yang berjangka menengah dan a. Sekolah merumuskan rencana kerja tahunan maupun yang berjangka menengah dan b. Sekolah merumuskan rencana kerja tahunan maupun yang berjangka menengah namun tidak c. Sekolah merumuskan rencana kerja tahunan dan namun tidak merumuskan rencana kerja yang berjangka menengah d. Sekolah tidak merumuskan rencana kerja tahunan, hanya merumuskan rencana kerja berjangka menengah dan e. Sekolah tidak merumuskan rencana kerja tahunan maupun berjangka menengah 12. Ada atau tidaknya pedoman tertulis yang mengatur berbagai aspek pengelolaan a. sekolah merumuskan pedoman tertulis yang mengatur berbagai aspek pengelolaan dan b. sekolah merumuskan pedoman tertulis yang mengatur berbagai aspek pengelolaan namun 62

c. sekolah tidak merumuskan pedoman tertulis yang mengatur berbagai aspek pengelolaan 13. Ada atau tidak adanya stuktur organisasi yang memperhatikan kejelasan tugas a. Terdapat struktur organisasi yang meperhatikan kejelasan tugas b. Terdapat struktur organisasi namun tidak merumuskan kejelasan tugas c. Tidak terdapat struktur organisasi yang meperhatikan kejelasan tugas 14. Pelaksanaan kegiatan sekolah sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan (RKT) a. Kegiatan sekolah sesuai dengan RKT b. Kegiatan sekolah kurang sesuai dengan RKT c. Kegiatan sekolah tidak sesuai dengan RKT 15. Ada atau tidak adanya pengelolaan kegiatan kesiswaan a. Sekolah memiliki dan melaksanakan > 1 program pengelolaan kegiatan kesiswaan b. Sekolah memiliki dan melaksanakan 1 program pengelolaan kegiatan kesiswaan c. Sekolah tidak memiliki program pengelolaan kegiatan kesiswaan 16. Ada atau tidak adanya pengelolaan kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran a. Sekolah memiliki dan melaksanakan > 1 program pengembangan kurikulum dan pembelajaran b. Sekolah memiliki dan melaksanakan 1 program pengembangan kurikulum dan pembelajaran c. Sekolah tidak memiliki program pengembangan kurikulum dan pembelajaran 17. Ada atau tidak adanya program pengelolaan pembiayaan pendidikan a. Sekolah memiliki dan melaksanakan > 1 program pengelolaan pembiayaan pendidikan b. Sekolah memiliki dan melaksanakan 1 pengelolaan pembiayaan pendidikan c. Sekolah tidak memiliki program pengelolaan pembiayaan pendidikan 18. Ada atau tidak adanya kegiatan penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif a. Sekolah memiliki dan melaksanakan > 1 kegiatan penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif b. Sekolah memiliki dan melaksanakan 1 kegiatan penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif c. Sekolah tidak memiliki kegiatan penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif 63

19. Ada atau tidak adanya program pengawasan yang kepada tenaga pendidik dan a. Sekolah memiliki dan melaksanakan > 1 program pengawasan yang kepada tenaga pendidik dan b. Sekolah memiliki dan melaksanakan 1 program pengawasan yang kepada tenaga pendidik dan c. Sekolah memiliki > 1 program pengawasan, namun tidak kepada pendidik dan tenaga d. Sekolah memiliki 1 program pengawasan, namun tidak kepada pendidik dan tenaga e. Sekolah tidak memiliki program pengawasan yang kepada tenaga pendidik dan 20. Ada atau tidak adanya kegiatan evaluasi program kerja sekolah setiap tahun/ sesuai dengan kebutuhan a. Sekolah melaksanakan > 1 kali kegiatan evaluasi program kerja sekolah setiap tahun /sesuai dengan kebutuhan b. Sekolah hanya melaksanakan 1 kali kegiatan evaluasi program kerja sekolah setiap tahun /sesuai dengan kebutuhan c. Sekolah tidak pernah melakukan kegiatan evaluasi kerja sekolah 21. Ada atau tidak adanya program kegiatan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga a. Sekolah melaksanakan > 1 kali kegiatan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga b. Sekolah hanya melaksanakan 1 kali kegiatan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga c. Sekolah tidak pernah melakukan kegiatan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga 22. Ada atau tidak adanya struktur kepemimpinan sesuai standar pendidik dan tenaga a. Struktur kepemimpinan sesuai standar pendidik dan tenaga b. Struktur kepemimpinan tidak sesuai standar pendidik dan tenaga 23. Ada atau tidak adanya sistem informasi manajemen untuk pendudkung administrasi pendidikan a. Sistem informasi manajemen untuk mendukung administrasi pendidikan baik b. Sistem informasi manajemen untuk mendukung administrasi pendidikan kurang baik c. Sistem informasi manajemen untuk mendukung administrasi pendidikan tidak baik 64