GALERI TANAMAN HIAS DI MAKASSAR PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN

dokumen-dokumen yang mirip
PUSAT OLAHRAGA TINJU DI MAKASSAR PENERAPAN ARSITEKTUR FUTURISTIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG. Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda

GEDUNG ORKESTRA DI MAKASSAR DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR FUTURISTIK

MAL MEDIS DI MAKASSAR DENGAN PENDEKATAN BANGUNAN SEHAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Marina Central Place di Jakarta Utara (Sebagai Lokasi Sentral Bisnis dan Wisata Berbasis Mixed Use Area)

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi UKDW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

1BAB I PENDAHULUAN. KotaPontianak.Jurnal Lanskap Indonesia Vol 2 No

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

DAFTAR ISI. BAB III OBJEK STUDI 3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi Tinjauan Umum Tinjauan Lokasi Analisa Tapak...

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Seminar Tugas Akhir 1

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

STUDIO TUGAS AKHIR DOSEN PEMBIMBING : Dr. ANDI HARAPAN S., S.T., M.T. BAB I PENDAHULUAN

Hotel Resor dan Wisata Budidaya Trumbu Karang di Pantai Pasir Putih Situbondo

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

PUSAT INFORMASI PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN SULAWESI SELATAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN

MUSEUM TEMBIKAR DAN KERAJINAN TANGAN DENGAN PENDEKATAN BANGUNAN PINTAR DI MAKASSAR

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

TAMAN HERBAL SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN DAN REKREASI EKOLOGI DI KARANGANYAR JAWA TENGAH

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user

Perancangan Kepanjen Education Park

BAB V KONSEP PERANCANGAN

- BAB I - PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

Fasilitas Sinema Terpadu di Surabaya

Penataan Bukit Gombel, Semarang dengan Bangunan multifungsi Penekanan pada Green Architecture

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Projek Gagasan awal. Projek akhir arsitektur berjudul Pusat Rekreasi dan Interaksi

Universitas Sumatera Utara

BAB 6. Figure 6. 1 Denah Opened-Gallery. sumber: Analisis Penulis, 2016 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman

PUSAT REKREASI DAN PEMBENIHAN IKAN AIR TAWAR DI MUNCUL DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

Wahana Rekreasi Edukatif Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia Di Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MALL DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN KONSEP CITY WALK

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. selalu harus diikuti sesuai dengan peningkatan konsumsi. Pariwisata adalah

BAB VI LANDASAN TEORI

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

b. Pemanfaatan potensi Sungai Mahakam

Hotel Resor dan Fasilitas Wisata Mangrove di Pantai Jenu, Tuban

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SEMARANG LP3A TUGAS AKHIR 138

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Redesain Pusat Kegiatan Budaya Melayu di Pekanbaru 1

PERANCANGAN PONDOK PESANTREN MADINATUL QUR AN JONGGOL. Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK Gagasan Awal. Dalam judul ini strategi perancangan yang di pilih adalah

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN. iii KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI. vi DAFTAR TABEL

PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 06 KODE / SKS : KK / 4 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

Bab I PENDAHULUAN April :51 wib. 2 Jum'at, 3 Mei :48 wib

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

BAB VI HASIL RANCANGAN. Objek rancangan adalah Pusat Peragaan dan Pengkajian Ilmu Pengetahuan

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

MUSEUM SEJARAH KABUPATEN BERAU DI TANJUNG REDEB KALIMANTAN TIMUR DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN

FASILITAS BUDIDAYA BUNGA POTONG DAN PASAR BUNGA DI TOMOHON ARSITEKTUR LANSEKAP

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI

BAB III: DATA DAN ANALISA

Pusat Wisata Kopi Sidikalang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

SEKOLAH TINGGI ASTRONOMI DI KOTA PARE-PARE TEMA ARSITEKTUR METAFORA

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. kota yang diminati oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan semakin banyaknya

I. PENDAHULUAN. Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran

2.8 Kajian dan konsep figuratif rancangan (penemuan bentuk dan ruang). 59 bagian 3 hasil Rancangan dan pembuktiannya Narasi dan Ilustrasi

PLANETARIUM SEMARANG TA 118 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kendaraan tapi cukup dengan berjalan kaki saja.

diakui keberadaannya didunia. bahkan ditahun 1984 Indonesia pernah mencapai swasembada tanaman hias yang cukup tinggi. Namun akibat kebijakan

Kajian Lanskap Wisata Pantai Puteh di Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

TAMAN EDUKASI SATWA YOGYAKARTA

Transkripsi:

GALERI TANAMAN HIAS DI MAKASSAR PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN Surya Ulandari 1, Taufik Arfan 2 Jurusan Arsitektur Fakultas Sains & Teknologi UIN-Alauddin Makassar Abstrak Kota Makassar membutuhkan sarana pewadahan sebuah galeri untuk melestarikan berbagai jenis tanaman hias dan disediakan pula berbagai fasilitas penunjang bagi para penikmat tanaman hias khususnya masyarakat kota Makassar. Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya gagasan untuk merencanakan galeri tanaman hias selain meningkatknya minat masyarakat terhadap tanaman hias dalam pembuatan taman yang perlu ditunjang dengan wadah penyediaan tempat perbelanjaan tanaman hias yang memadai, dan menjadi kebutuhan hidup masyarakat disamping kebutuhan primer yang sudah terpenuhi juga perlu melestarikan dan membudidayakan berbagai jenis tanaman hias agar terhindar dari kepunahan. Maka perlu dibuat Galeri Tanaman Hias di Makassar Pendekatan Arsitektur Modern. Kata Kunci : Galeri, Tanaman Hias, Arsitektur Modern Abstract Makassar city requires a place of gallery to preserve various types of ornamental plants and also provided various supporting facilities for lovers of ornamental plants, especially urban communities Makassar. Other factor that influence the appearance of the idea to plan the gallery of ornamental plants and also increase public interest toward the manufacture of garden plants that need supported by the container provision of adequate shopping ornamental plants, and become a need of life besides the primary requirement has been fulfilled also need to preserve and cultivate various types of ornamental plants in order to avoid extinction. It needs to be made "Gallery of Ornamental Plants in Makassar Approach Modern Architecture". Kata Kunci : Gallery, Decorative plants, Modern Architecture 1 Alumni Jurusan Teknik Arsitektur UIN Alauddin Makassar, Angkatan 2015 2 Dosen Jurusan Teknik Arsitektur UIN Alauddin Makassar Halaman 1

PENDAHULUAN Keanekaragaman jenis tanaman hias di Indonesia sangat berlimpah.tanaman hias dapat dijumpai, mulai dari bentuk rerumputan dan penutup tanah; herba daun dan bunga; semak dan perdu yang menggerombol; liana yang menjalar, merambat, dan menjuntai berenda-renda; hingga tanaman besar dalam bentuk pohon yang menjulang tinggi.tanaman hias tersebut bebas dipilih dengan memperhatikan tampilan fisik (ukura n, bentuk, tekstur dan warna) dan persyaratan lingkungan (tanaman membutuhkan cahaya penuh dan tanaman yang tahan naungan). (Arifin, 2007 : 2) Untuk melestarikan berbagai jenis tanaman hias agar terhindar dari kepunahan dan memenuhi kebutuhan tanaman dalam jumlah dan kualitas tertentu yang sesuai dengan yang diinginkan oleh seorang perencana ( planner) dan perancang ( designer) lanskap maka kehadiran suatu usaha pembibitan, pembudidayaan tanaman hias dan pusat perbelanjaan tanaman hias dalam jumlah banyak serta pelestariannya. Berdasarkan kondisi di atas menghasilkan suatu gagasan bahwa di Makassar membutuhkan sarana pewadahan sebuah galeri untuk melestarikan berbagai jenis tanaman hias dan disediakan pula berbagai fasilitas penunjang bagi para penikmat tanaman hias khususnya masyarakat kota Makassar.Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya gagasan untuk merencanakan galeri tanaman hias selainmeningkatknya minat masyarakat terhadaptanaman hiasdalam pembuatan taman yang perlu ditunjang dengan wadah penyediaan tempat perbelanjaan tanaman hias yang memadai, dan menjadikebutuhan hidup masyarakat disamping kebutuhan primer yang sudah terpenuhi juga perlu melestarikan dan membudidayakan berbagai jenis tanaman hias agar terhindar dari kepunahan. Maka perlu dibuat Galeri Tanaman Hias di Makassar Pendekatan Arsitektur Modern. Perbedaan Galeri Tanaman Hias dengan pedagang Tanaman Hias yang akan dibangun di kota Makassar ini adalah selain fungsi galeri lebih mengutamakan pelestarian dan pembudidayaan tanaman hias juga desain bangunan akan menciptakan konsep berbeda dari pusat perbelanjaan tanaman hias yang ada di Kota Makassar dengan menyediakan pasilitas lengkap sehingga pengunjung tidak hanya datang untuk berbelanja tanaman hias tetapi juga berwisata alam buatan sehingga bangunan di peruntukkan tidak hanya untuk warga Kota Makassar tetapi juga di peruntukkan untuk para wisatawan karena menyajikan konsep berbeda dari pusat perbelanjaan Tanaman Hias lainnya RUMUSAN MASALAH A. Permasalahan Umum (Non-Arsitektural) 1. Belum adanya wadah yang sesuai untuk menampung kegiatan pelestarian dan budidaya tanaman hias di Kota Makassar 2. Belum adanya tempat khusus/sarana rekreasi yang diperuntukan untuk menikmati keindahan tanaman hias di Kota Makassar dengan berbagai macam spesiesnya. B. Permasalahan Khusus (Arsitektural) 1. Bagaimana menentukan lokasi/site yang sesuai dengan peruntukan Galeri Tanaman Hias di Makassar 2. Bagaimana mendesain bentuk penampilan bangunan yang sesuai dengan fungsi bangunan sebagai Galeri Tanaman Hias yang memiliki daya tarik sehingga dapat pula dijadikan sarana rekreasi bagi masyarakat Kota Makassar 3. Bagaimana menciptakan bangunan yang dapat mendukung proses budidaya dan melindungi tanaman dari perubahan suhu/cuaca sehingga tanaman yang tumbuh didalamnya dapat tumbuh dengan baik Halaman 2

4. Bagaimana menciptakan bangunan Galeri Tanaman Hias yang menerapkan sistem Arsitektur Modern 5. Bagaimana menentukan pola sirkulasi dalam dan luar bangunan 6. Bagaimana menetukan jenis material yang akan digunakan pada bangunan Galeri Tanaman Hias LINGKUP PEMBAHASAN 1. Ruang Lingkup Substansial Ruang lingkup dititik beratkan pada perencanaan Galeri Tanaman Hias di Makassar Pendekatan Arsitektur Modern yang bersifatkomersial yang mampu mendukung segala aktivitas edukasi masyarakat di Kota Makassar, oleh karena itu perencanaan Galeri Tanaman Hias ini juga memperhatikan fasilitas-fasilitaspendukung yang ada di dalamnya dan desain bentuk bangunan yang sesuai dengan fungsinya sebagai Galeri Tanaman Hias. 2. Ruang Lingkup Spasial Galeri Tanaman Hias yang menyediakan berbagaijenis tanaman hias ini akan dibangun di atas lahan di Kota Makassar, berada pada kawasan perdagangan dan pariwisata terpadu. METODE DAN SISTEMATIKA PENULISAN 1. Studi Literature (Studi Preseden), dilakukan untuk lebih mengenal dan mendalami masalah Galeri Tanaman Hias. Kebutuhan-kebutuhan akan berbagai kepentingan di dalamnya dan faktor-faktor pendukung persyaratan teknis bangunan serta studi banding terhadap tiga bangunan yang serupa untuk mendapatkan perbandingan referensi yang optimal. 2. Pengamatan lapangan, berupa survey atau studi banding terhadap fasilitas dan kegiatan pada galeri, agar dapat diperoleh data lapangan mengenai permasalahan teknis yang terjadi.pengamatan mengenai potensi lingkungan dan perancangan bangunan. Kedua komponen perolehan data di atas kemudian dianalisis dan merupakan landasan konseptual yang ditransformasikan ke dalam suatu konsep dasar perencanaan. HASIL DESAIN A. Lokasi Site Proyek ini berlokasikan di Makassar tepatnya di Jl. Abdul Kadir, Maccini Sombala ini bertujuan untuk memberikan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan sumber daya alam berupa tanaman hias dengan menghadirkan fasilitas rekreasi yang edukatif, dan dibangun atas lahan dengan luasan kurang lebih 1,5Ha. Halaman 3

Gambar. 1: Lokasi dan Luas Site B. Konsep Site 1. Konsep Pemanfaatan Lahan Konsep pemanfaatan lahan yaitu menggunakan perbandingan 30% lahan terbangun untuk bangunan utama dan 70% untuk open space yang termasuk didalamnya elemen-elemen tapak misalnya jalan, taman, dan area perkerasan Gambar.2: Pemanfaatan Lahan 2. Konsep Desain Tapak Konsep utama desain tapak yaitu kenyamanan aktivitas sirkulasi manusia dan kendaraan, dan kesesuaian zoning elemen-elemen tapak, perencana ingin agar aktivitas sirkulasi dalam tapak berjalan lancar, dan penempatan elemen tapak sesuai dengan sifat zoningnya, misalnya penempatan pintu masuk tapak yang sifatnya publik maka perlu diletakkan di area depan yang berhubungan langsung dengan jalan utama sedangkan bangunan utama yang sifatnya privat maka diletakkan di area yang lebih khusus dan kesesuain dengan luasan tapak. 3. Konsep Bentuk Gambar.3: Konsep DesainTapak Halaman 4

Gambar.4: Konsep Bentuk 4. Konsep Massa Gambar.5: Konsep Tata Massa 5. Konsep Tata Ruang Luar Gambar.6: Penggabungan Konsep Bentuk dan Tata Massa Halaman 5

Gambar.7: Konsep Penataan Ruang Luar Gambar.8: Desain Tapak Halaman 6

Gambar.9: Luasan Site C. Konsep Bentuk dan Penampilan Bangunan 1. Eksterior Gambar.10: Tampak Depan Galeri Halaman 7

2. Interior Gambar.11: Denah Galeri 3. Potongan Gambar.12: Potongan Proses Penyiramana Tanaman Halaman 8

Gambar.13: Potongan Memanjang Gambar.14: Potongan Melebar Halaman 9

6. Konsep Struktur dan Material Gambar.15: Struktur Galeri D. Konsep Pendekatan Modern Gambar.16: Konsep Pendekatan Moderen Halaman 10

REFERENSI Arifin, Hadi Susilo. Tanaman Hias Tampil Prima. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta. 2007, BPS Makassar, Rencana Umum Tata Ruang Kota, Makassar 2010 Data Arsitek 2011. Data Arsitek Jl. 2 Ed.33. PT. Erlangga Jakarta 2011 David Marks, 2012. Royal Botanic Garden Kew, Sydney. www.bdonline.co.uk, diakses 15/04/14: 22.05wib, Furuhitho, ST.,MT. Teori Arsitektur I. Penerbit Erlangga. Jakarta 2010, Internet. Jurnal Ilmiah Arsitektur UPH, Vol.3. Tahun 2006. Internet, 2010. Konsep Bentuk dan Ruang Dalam Arsitektur Modern. www. kelembabanbangunan.blogspot.com, diakses, 28/04/2014: 09.08wib Sukoharjo, 2007. Pengertian dan Ciri-Ciri Arsitektur Modern. www. arsitektur-mudasukoharjo.blogspot.com, diakses 28/04/2014 : 09.08wib, Wasilah, ST.,MT. Perkembangan Arsitektur Modern dan Pasca Modern. Penerbit Alauddin University Press. Makassar 2012, Halaman 11