Sumber Hk
2 Protokol Tambahan 1977 ( PT 1977 ) : merupakan tambahan dan pelengkap atas 4 Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 ( KJ 1949 ) PT I/1977 berkaitan dengan perlindungan korban sengketa bersenjata internasional PT II/1977 berkaitan dengan perlindungan korban sengketa bersenjata non-internasional
Perlindungan terhadap orang yang tidak ikut / tidak ikut lagi dalam pertempuran Perlindungan korban sengketa bersenjata non internasional sejak KJ 1949
Pasal 1 Menghormati dan menjamin penghormatan konvensi dalam segala kegiatan Pasal 2 Berlakunya konvensi Perang yang diumumkan Pertikaian bersenjata sekalipun keadaan perang tidak diakui Pendudukan sebagian/seluruhnya sekalipun tidak menemui perlawanan Menghapuskan klausula si Omnes Pasal 3 Mini Convention, Ttg konflik bersenjata non internasional Jaminan perlindungan hak-hak fundamental/mendasar perlakuan secara manusiawi tanpa pembedaan apapun Dilarang tindakan, Ex: kekerasan atas jiwa dan raga, penyanderaan, perkosaan, proses peradilan, dll.
Pasal 49-52 Pelanggaran dan penyalahgunaan konvensi Pasal 49 Mewajibakn pihak peserta agung menerapkan sanksi pidana efektif bagi pelaku pelanggaran berat pada Konvensi. Membuat perundang-undangan tingkat nasional Mencari orang2 yg disangka melakukan pelanggaran berat HHI Mengadili pelaku pelanggaran mengambil tindakan lain yg perlu untk memberantas pelanggaran berat Pasal 50 Konvensi I Pelanggaran berat HHI Pembunuhan yang disengaja Perlakuan tidak manusiawi (penganiayaan, percobaan biologis) Menyebabkan dg sengaja penderitaan besar atas badan/kesehatan Pembinasaan yg luas dan tindakan atas harta benda yang tidak dibenarkan oleh kepentingan militer yang dilaksanakan scr sewenangwenang.
Metode dan tata cara berperang Konvensi Den Haag 1899 Tanggal 20 Mei 1899 Menghasilkan 3 Konvensi dan 3 Deklarasi 3 Konvensi : Konvensi I tentang penyelesaian damai persengketaan internasional; Konvensi II tentang hukum dan kebiasaan perang di darat; Konvensi III tentang adaptasi asas-asas Konvensi Jenewa tanggal 22 Agustus 1864 tentang hukum perang di laut. 3 Deklarasi: Melarang penggunaan peluru dum-dum (peluru yang bungkusnya tidak sempurna menutup bagian dalam sehingga dapat pecah dan membesar dalam tubuh manusia); Peluncuran proyektil-proyektil dan bahan-bahan peledak dari balon, selama jangka lima tahun yang berakhir di tahun 1905 dilarang; Penggunaan proyektil yang menyebabkan gas-gas cekik dan beracun dilarang.
Konvensi Den Haag 1907 Menghasilkan 13 Konvensi: Konvensi I tentang Penyelesaian Damai persengketaan Internasional Konvensi II tentang embatasan kekerasan senjata dalam menuntut pembayaran hutang yang berasal dari perjanjian perdata Konvensi II tentang Cara memulai peperangan Konvensi IV tentang Hukum dan kebiasaan perang di darat, dilengkapi dengan peraturan Den Haag Konvensi V tentang Hak dan Kewajiban negara dan warga negara netral dalam perang di darat Konvensi VI tentang Status Kaal dagang musuh pada saat permulaan peperangan Konvensi VII tentang Status Kapal dagang menjadi kapal perang Konvensi VIII tentang Penempatan ranjau otomatis di dalam laut Konvensi IX tentang pemboman oleh Angkatan Laut di waktu perang. Konvensi X tentang Adaptasi asas-asas Konvensi jenewa tentang perang di laut Konvensi XI tentang Pembatasan tertentu terhadap penggunaan hak penangkapan dalam perang angkatan laut Konvensi XII tentang Mahkamah barang-barang sitaan Konvensi XIII tentang Hak dan kewajiban negara netral dalam perang di laut.