1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkebunan di Indonesia dimulai pada abad ke 19 di Kawasan Sumatera, ketika itu hutan-hutan di daerah Sumatera dijadikan hamparan tanah komoditi yang pada masa itu mendukung Indonesia menjadi bagian dari perdagangan internasional. Perkebunan di daerah Sumatera dipilih oleh pemerintahan pada saat itu karena beriklim tropik yang sangat baik, kondisi ini merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kecocokan sebagai lahan pertanian dan perkebunan terutama tembakau, kelapa sawit, karet teh dan kakao. Di Indonesia sendiri terdapat banyak perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan mulai dari perkebunan pemerintah, swasta sampai perkebunan rakyat. Perkebunan pemerintah terdiri dari 14 perusahaan yang yaitu PT. Perkebunan Nusantara I sampai dengan PT. Perkebunan Nusantara XVI. PT. Perkebunan Nusantara III Setelah menempuh perjalanan lebih dari 40 tahun PTPN III berhasil berkembang menjadi perusahaan agro industri yang diperhitungkan dalam dunia bisnis Indonesia serta diakui keberadaanya di dunia internasional. Hal tersebut terbukti dengan penghargaan yang diraih oleh PTPN III baik berskala nasional maupun internasional. Hal tersebut tidak diraih dengan mudah, diperlukan kerja keras yang kini dirasakan oleh PTPN III. Keberhasilan itu tidak terlepas dari peran publik internal dan para karyawan didalamnya, tanpa mengesampingkan komponen publik lainnya. Hal ini
2 dikarenakan karyawan sebagai komponen publik internal merupakan aset yang penting dari sebuah perusahaan. Oleh karena itu, dalam menciptakan hubungan yang baik antara perusahaan dan karyawan, PTPN III menggunakan media majalah internal, yakni jurnal yang semata-mata bersifat internal (khusus untuk para karyawan dan manajemen perusahaan) Fungsi Komunikasi dewasa ini dipandang semakin penting dalam memajukan sebuah perusahaan, dalam praktiknya kegiatan komunikasi dalam perusahaan diletakkan dalam posisi strategis dan sejajar dengan fungsi lain seperti penjualan, keuangan maupun SDM. Didalam dunia bisnis dengan tingkat persaingan yang semakin tinggi, komunikasi memegang peranan penting di dalam sebuah perusahaan. Komunikasi yang baik dalam sebuah organisasi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan. Peran komunikasi telah berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Dengan terciptanya komunikasi yang baik antara perusahaan dengan publiknya, maka akan lebih mudah mencapai sebuah kesepakatan dalam mencapai tujuan dari perusahaan tersebut. Komunikasi yang terjadi antara karyawan dengan pimpinan dan rekan kerja akan menciptakan hubungan yang harmonis dalam suatu organisasi. Komunikasi yang baik juga dapat memberikan kepuasan bagi kedua belah pihak sehingga dapat meningkatkan semangat kerja, menjalin kerjasama, meningkatkan disiplin, dan kinerja karyawan. Dalam hal ini setiap perusahaan mempunyai publik yang berbeda-beda, baik yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung. Publik merupakan mitra dari sebuah perusahaan, yang
3 secara garis besar terbagi atas publik internal (pihak didalam perusahaan) dan publik eksternal (pihak di luar perusahaan). Publik internal dan publik eksternal memiliki peranan yang sama pentingnya bagi setiap perusahaan. Publik internal perusahaan merupakan motor penggerak perusahaan, yaitu manajemen dan karyawan yang menjadi komponen utamanya. Sedangkan pelanggan, investor, distributor, media massa, pemerintah, dan masyarakat luas merupakan publik eksternal dari sebuah perusahaan. Peranan publik internal dan publik eksternal memiliki hubungan yang sangat erat, sehingga peranan publik eksternal sangat dipengaruhi oleh peranan publik internal sebagai motor penggerak perusahaan. Hal ini disebabkan, peran humas dalam menjalankan keefektifan komunikasi di dalam publik internal menentukan keberhasilan suatu perusahaan di mata publik eksternal. Oleh karena itu, sebelum menciptakan dan membina komunikasi dua arah yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya, unit kerja kehumasan terlebih dulu menciptakan keharmonisan komunikasi di dalam publik internal. Komunikasi yang terjadi tersebut bukan hanya memperlancar, tetapi justru sebagai penggerak perusahaan. Melalui komunikasi, direksi dapat mengemukakan sasaran dan membuat para karyawan memahaminya, sehingga akan memperbesar kemungkinan tujuan akhir dapat tercapai. Dalam melakukan tujuan tersebut, divisi humas memerlukan media komunikasi internal yang efektif, media komunikasi internal merupakan aktivitas komunikasi yang terorganisir yang secara langsung ditujukan kepada khalayak tertentu untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
4 Dalam hal ini PT. Perkebunan Nusantara III menggunakan media komunikasi majalah internal dalam mencapai tujuan tersebut, karena bila dinilai secara geologis majalah internal dinilai dapat menyampaikan pesan secara menyeluruh baik di kantor pusat, bagian, unit maupun area perkebunan sedangkan bila dinilai secara efisiensi waktu majalah internal dapat lebih mudah digunakan dibanding media internal lainnya. Menurut pengamatan awal yang peneliti lakukan bahwa informasi/kebijakan peraturan tidak dengan mudah sampai kepada seluruh karyawan terutama di unit dan area perkebunan yang tidak semuanya mendapatkan akses teknologi informasi. Alasan pemilihan peneliti melakukan penelitian di PT. Perkebunan Nusantara III adalah karena PT. Perkebunan Nusantara III mempunyai karyawan dengan jumlah ribuan yang tersebar di berbagai daerah yang belum kesemuanya mendapatkan akses teknologi informasi yang efektif. Berdasarkan latar belakang masalah di atas serta memiliki kemudahan dalam mendapatkan data, maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang gambaran majalah internal sebagai media informasi dalam komunikasi internal PTPN III.
5 B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu : Sejauhmana Efektivitas Majalah Media Nusatiga sebagai Sumber Informasi bagi Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III di Kantor Perwakilan Jakarta? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan peneliti pada PTPN III untuk mengetahui efektivitas majalah internal dalam menyampaikan pesan atau informasi untuk mencapai tujuan perusahaan dan membina hubungan yang berkualitas antara perusahaan dengan publik internalnya agar tetap terjalin. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis Sebagai sumbangsih bagi pembaca yang berminat untuk mengangkat masalah kehumasan serta dapat dijadikan referensi dalam memperluas pengetahuan mengenai media komunikasi internal dalam hal ini majalah internal. 2. Manfaat Praktis Manfaat yang diperoleh oleh peneliti adalah dapat mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu komunikasi dalam dunia kerja serta mengenai perilaku nyata kegiatan komunikasi internal dalam sebuah perusahaan.
6 E. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN : Dalam bab ini diuraikan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan dan menjabarkan masalah atau fenomena yang hendak diteliti yaitu mengenai efektivitas majalah Media Nusatiga sebagai sumber informasi bagi karyawan PT. Perkebunan Nusantara III di Kantor Perwakilan Jakarta. Bab ini terdiri dari : latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA : Tinjauan pustaka memuat secara sistematis dasar-dasar pemikiran secara teoretis yang digunakan untuk memberikan arah pada penelitian yang dilakukan yaitu mengenai efektivitas majalah Media Nusatiga sebagai sumber informasi bagi karyawan PT. Perkebunan Nusantara III di Kantor Perwakilan Jakarta. BAB III METODOLOGI PENELITIAN : Dalam bab ini diuraikan metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu penggunaan metode penelitian kuantitatif survey, yang terdiri dari tipe/sifat penelitian, populasi dan sampel, definisi dan operasional konsep, teknik pengumpulan data, serta teknik analisi data. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN : Bab ini ditujukan untuk memaparkan temuan-temuan yang didapat oleh peneliti dan bagaimana temuan-temuan tersebut akhirnya dapat menjawab
7 pertanyaan yang menjadi fokus penelitian. Bab ini terdiri dari : gambaran umum obyek penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN : Kesimpulan merupakan rangkuman dari hasil pembahasan yang menjawab perumusan masalah dan tujuan penelitian. Saran merupakan implikasi dari hasil penelitian terhadap ilmu pengetahuan, memberi saran bagi peneliti berikutnya, dan penggunaan praktis.