Drs. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Laksmi Dewi, M.Pd.

dokumen-dokumen yang mirip
9 Profesionalisasi Kependidikan

KONSEP DASAR DAN CIRI-CIRI PROFESI

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

ETIKA PROFESI GURU. Oleh : Rita Mariyana, M.Pd PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIK ANAK USIA DINI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010

Apa yang dimaksud dengan profesi? Apakah setiap pekerjaan dapat dikatakan sebagai sebuah profesi? Mengapa? PENGERTIAN PROFESI

Profesionalisasi Tenaga Kependidikan

BAB. profesionalisme itu, syarat-syarat/ prinsip-prinsip profesionalitas, istilah-istilah yang berkait dengan profesi, tingkatan-tingkatan profesi

Apa yang dimaksud dengan profesi? Apakah setiap pekerjaan dapat dikatakan sebagai sebuah profesi? Mengapa?

Profesionalisasi Widyaiswara melalui Penguatan Organisasi Profesi

KONSEP DASAR PROFESIONALISME PENDIDIKAN BAGIAN 1. Oleh Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

Pertemuan ke-2. MK. Etika dan Profesi. Dr. I Wayan S. Wicaksana 02. Profesi (MK. Etika Profesi) 1

PROFESI. Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

Pertemuan 2 ETIKA PROFESI

Pembahasan. 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme. seorang Profesional

PENGEMBANGAN PROFESI. WOWO SUNARYO KUSWANA

BAB I PENDAHULUAN. profesional, pemegangnya harus memenuhi kualifikasi tertentu. Kriteria jabatan

PROFESIONALITAS GURU BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH: DRA. WIRDA HANIM M.PSI

Oleh. Salamun Rohman Nudin, S.Kom., M.Kom Etika Profesi/ Teknik Informatika Untag Surabaya

ETIKA PROFESI PURWATI

ETHICS, MULTICULTURAL COMPETENCE, AND WELLNESS LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SD UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU SILABUS PERULIAHAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

PENDEKATAN PROFESIONALISASI. Herka Maya Jatmika

PROFESI dan POFESIONAL

PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar

Profesi dan Profesionalisasi Keguruan. Written by Mudjia Rahardjo Wednesday, 14 April :55 - Last Updated Thursday, 15 April :07

KODE ETIK GURU INDONESIA. Drs. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Laksmi Dewi, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Standarisasi dan profesionalisme pendidikan yang sedang. berlangsung pada zaman ini menuntut pemahaman berbagai pihak terhadap

Seorang pelaku profesi harus mempunyai sifat : 1. Menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya 2. Mampu mengkonversikan ilmu menjadi keterampilan 3.

3 PENDEKATAN PROFESIONALISASI. Pendekatan Karakteristik Pendekatan Institusional Pendekatan Legalitas

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun budaya. Kondisi ini akan

PENGEMBANGAN PROFESI GURU PLB

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS DAN KOMPETENSI GURU

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan matematika merupakan suatu kemampuan dasar yang perlu

Komunikasi dan Etika Profesi

PENELITIAN TINDAKAN, PRAKSIS PENDIDIK PROFESIONAL *)

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU : Tugas Tanpa Akhir

Multiperan Guru. Mendidik, mengajar, membimbing, dan melatih

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan kegiatan pendidikan yang mempunyai kemampuan dalam

ETIKA PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING

2015 PROGRAM PENINGKATAN KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN HASIL ANALISIS KINERJA PROFESIONAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iding Tarsidi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tentang Guru dan Dosen).

PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING Oleh: Drs. Kuntjojo

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2016 PERSEPSI PEMANGKU KEPENTINGAN TERHADAP PROFESIONALITAS GURU PAUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memasuki Abad 21, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

Kurikulum Berbasis KKNI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KONSEP DASAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Pendidik. Hiryanto. ilmu pendidikan

BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM Disampaikan oleh HARTONO Program Studi BK FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Tim Dosen Desain Program Pendidikan dan Pelatihan 1. Dra. Masitoh, M.Pd. 2. Dr. Toto Ruhimat, M.Pd. 3. Riche Cynthia Johan, S.Pd., M.Si.

BAB II KAJIAN TEORI. kali gaji pokok pada tingkat, masa kerja dan kualifikasi yang sama. Sertifikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran.

VISI SISTEM PERKERETAAPIAN NASIONAL (Kajian Implementasi UU No 23 Tahun 2007)

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Desain Kurikulum dan Materi Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERSEPSI MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO TERHADAP PROFESI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

AUDIT SISTEM INFORMASI. Pertemuan 2 Standar Audit SI

Course Perfomance Evaluation Odd Semester of Academic Year 2015/2016

Analisis Pekerjaan. Manajemen Sumber Daya Manusia

GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN TUNTUTAN KOMPETENSI PROFESI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. adanya Undang-undang Guru dan Dosen. Guru bertanggung jawab mengantarkan

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

ETIKA & PROFESIONALISME TSI PENGERTIAN ETIKA IMAM AHMAD TRINUGROHO ATA 2014/2015 ETIKA

Etika Profesional Komputer

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dinamika yang kian mengglobal, ilmu pengetahuan dan teknologi

PEKERJAAN, PROFESI, DAN PROFESIONAL

MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU BERBASIS PENDIDIKAN NILAI. Prof.Dr.H.Sofyan Sauri, M.Pd

Desain Kurikulum dan Materi Pembelajaran

BAB 2 LANDASAN TEORI. anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Artinya, produk

Kompetensi Lulusan Jurusan Arsitektur

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH MENINGKATKAN KINERJA GURU

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Demikian sebuah pernyataan Elaine B. Johnson dalam Ngainun. menciptakan atmosfer pendidikan yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

ABSTRAK. Kata Kunci: COBIT 5, APO (Align, Plan, Organise), PT. POS INDONESIA. Universitas Kristen Maranatha

STRUKTUR KURIKULUM TAHUN 2016 PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN (ADP)

JURUSAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA NIAGA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

MENJADI GURU PROFESIONAL

KODE ETIK GURU INDONESIA

bagi kehidupan modern, khususnya bisnis.

PROFES PRO SIONALISM

ETIK UMB ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI (MATERI TAMBAHAN) Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214

KEAHLIAN KESEHATAN MASYARAKAT. Tinjauan profesionalism Tjipto S. Menado

BAB I PENDAHULUAN. ketakwaan, kecerdasan, dan keterampilan. Untuk dapat menghasilkan produk

BAB I PENDAHULUAN. maupun organisasi yang berorientasi pada laba, namun human assets-lah yang

BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang - Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 menyatakan bahwa. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai suatu upaya pembinaan yang

Definisi dan Ruang Lingkup Praktek Konseling Rehabilitasi. Oleh Didi Tarsidi <a href=" Pendidikan Indonesia (UPI)</a>

Transkripsi:

Drs. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Laksmi Dewi, M.Pd.

PENGERTIAN PROFESI Pertama, profesi itu menunjukkan dan mengungkapkan suatu kepercayaan (to profess means to trust), bahkan suatu keyakinan (to belief in) atas suatu kebenaran (ajaran agama) atau kredibilitas seseorang (Hornby,1962). Kedua, profesi itu dapat pula menunjukkan dan mengungkapkan suatu pekerjaan atau urusan tertentu (a particular business, (Hornby, 1962). profesi itu pada hakikatnya merupakan suatu pekerjaan tertentu yang menuntut persyaratan khusus dan istimewa sehinnga meyakinkan dan memperoleh kepercayaan pihak yang memerlukannya.

ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN PROFESI Sanusi et.al (1991:19) menjelaskan lima istilah yang berkaitan dengan profesi, yaitu : 1. Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (experties) dari para anggotanya. Artinya, ia tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak dilatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu. 2. Profesional menunjuk pada dua hal: Pertama, orang yang menyandang suatu profesi, misalnya Dia seorang profesional. Kedua, penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya yang sesuai dengan profesinya.

3. Profesionalisme adalah menunjuk kepada komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus menerus mengembangkan strategi strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. 4. Profesionalitas mengacu pada sikap para anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki dalam rangka melakukan pekerjaannya. 5. Profesionalisasi menunjuk pada proses peningkatan kualifikasi maupun kemampuan para anggota profesi dalam mencapai kriteria yang standar dalam penampilannya sebagai anggota suatu profesi

KARAKTERISTIK PROFESI Menurut Lieberman (1956), terdapat persamaan persamaan dalam karakteristik profesi. Diantara lain profesi itu adalah : 1. A unique, definite, and essential servive Profesi ini merupakan suatu jenis pelayanan atau pekerjaan yang unik (khas), dalam arti berbeda dari jenis pekerjaan atau pelayanan apapun yang lainnya. 2. An emphasis upon intellectual technique in performing its service Pelayanan itu amat menuntut kemampuan kinerja intelektual, yang berlainan dengan keterampilan atau pekerjaan manual dalam praktek pelayanannya, seperti seorang dokter bedah misalnya menggunakan pisau operasi, namun proses penggunaannya dibimbing oleh suatu teori dan wawasan intelektual.

KARAKTERISTIK PROFESI 3. A long period of specialized training Untuk memperoleh penguasaan dan kemampuan intelektual (wawasan atau visi dan kemampuan atau kompetensi serta kemahiran atau skills) serta sikap profesional. 4. A broad range of autonomy for both the individual practitioners and the occupational group as a whole Kinerja pelayanan itu demikian cermat secara teknis sehingga kelompok (asosiasi) profesi yang bersangkutan sudah memberikan jaminan bahwa anggotanya dipandang mampu untuk melakukannya sendiri tugas pelayanan tersebut. 5. An acceptance by the practitioners of broad personal responsibility for judgments made and acts performed within the scope of professional autonomy Konsekuensi dari otonomi yang dilimpahkan kepada seorang tenaga praktisi profesional itu, maka berarti pula is memikul tanggung jawab pribadinya harus secara penuh

KARAKTERISTIK PROFESI 6. An emphasis upon the service to be rendered, rather than the economic gain to the practitioners, as the basis for the organization and performance of the social service delegated to the occupational group Mengingat pelayanan profesional itu merupakan hal yang amat esensial (dipandang dari pihak masyarakat yang memerlukannya) maka hendaknya kinerja pelayanan tersebut lebih mengutamakan kepentingan pelayanan pemenuhan kebutuhan tersebut, ketimbang untuk kepentingan perolehan imbalan ekonomis yang akan diterimanya 7. A comprehensive self-gouverning organization of practitioners Mengingat pelayanan itu sangat teknis sifatnya, maka masyarakat menyadari bahwa pelayanan semacam itu hanya mungkin dilakukan penanganannya oleh mereka yang kompeten saja.

KARAKTERISTIK PROFESI 8. A code of ethics which has been clarified and interpreted at ambiguous and doubtful points by concrete cases Otonomi yang dinikmati dan dimiliki oleh organisasi profesi dengan para anggotanya seyogyanya disertai kesadaran dan i'tikad yang tulus baik pada organisasi maupun pada individual anggotanya untuk memonitor prilakunya sendiri.

Syarat pekerjaan dikatakan sebagai Porfesi 1. Memiliki cakupan ranah kawasan pekerjaan atau pelayanan khas, definitif dan sangat penting dan dibutuhkan masyarakat. 2. Para pengemban tugas pekerjaan atau pelayanan tersebut telah memiliki wawasan, pemahaman dan penguasaan pengetahuan serta perangkat teoritis yang relevan secara luas dan mendalam 3. Memiliki sistem pendidikan yang mantap dan mapan berdasarkan ketentuan persyaratan standarnya bagi penyiapan (preservice) maupun pengembangan (inservice, continuing, development)

4. Memiliki perangkat kode etik profesional yang telah disepakati d 5. Memiliki organisasi profesi yang menghimpun, membina, dan mengembangkan kemampuan profesionalan selalu dipatuhi serta dipedomani 6. Memiliki jurnal dan sarana publikasi profesional lainnya yang menyajikan berbagai karya penelitian dan kegiatan ilmiah 7. Memperoleh pengakuan dan penghargaan yang selayaknya baik secara sosial (dari masyarakat) dan secara legal (dari pemerintah yang bersangkutan atas keberadaan dan kemanfaatan profesi termaksud).

Lebih mementingkan pelayanan kemanusiaan yang ideal dibandingkan dengan kepentingan pribadi. Seorang pekerja profesional, secara aktif memerlukan waktu yang panjang untuk mempelajari konsep-konsep serta prinsip-prinsip pengetahuan khusus yang mendukung keahliannya. Memiliki kualifikasi tertentu untuk memasuki profesi tersebut serta mampu mengikuti perkembangan dalam pertumbuhan jabatan. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap dan Cara kerja.

Adanya organisasi yang dapat meningkatkan standar pelayanan, disiplin diri dalam profesi, serta kesejahteraan anggotanya. Memberikan kesempatan untuk kemajuan, spesialisasi, dan kemandirian. Memandang profesi suatu karier hidup (alive career) dan menjadi seorang anggota yang permanen. Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi

Ciri-ciri dan Syarat-syarat di atas dapat digunakan sebagai kriteria atau tolok ukur keprofesionalan guru. Selanjutnya kriteria ini akan berfungsi ganda, yaitu : 1. Untuk mengukur sejauh mana guru-guru di Indonesia telah memenuhi kriteria profesionalisasi. 2. Untuk dijadikan titik tujuan yang akan mengarahkan segala upaya menuju profesionalisasi guru.

Menurut National Education Association (NEA) 1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual 2. Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus 3. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama (bandingkan dengan pekerjaan yang memerlukan latihan umum belaka). 4. Jabatan yang memerlukan 'latihan dalam jabatan' yang berkesinambungan

5. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen. 6. Jabatan yang menentukan baku (standar) sendiri. 7. Jabatan yang lebih mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi. 8. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

CHANGES IN TEACHING PRACTICES 1. Peningkatan Kewenangan Sekolah 2. Misi Baru Sekolah 3. Memahami Perbedaan Antar Siswa 8. Adapting Teaching Training CHANGES IN TEACHING PRACTICES 4. Changes in the Family Unit 7. Pendakatan baru dalam Penelitian Pendidikan 6. The Fragmentation of Knowledge and New Learning Paths 5. Perubahan pada Dunia Kerja

A Framework for Understanding Teaching and Learning Teaching as a profession Knowledge of Subject Matter & Curriculum Goals: Educational Goals and Purposes for skills, content, subject matter Knowledge of Learners & their Dev. In Social Context: Learning, Human Dev., Language A Vision of Professional Practice Knowledge of Teaching: Content Plus Content Pedagogy, Teaching Diverse Learners, Assessment, Class Management Learning in a Democracy

Kompetensi Guru Menurut UU No. 14 Tahun 2005 kompetensi pedagogik; kompetensi kepribadian; kompetensi sosial; dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi