BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha-usaha peningkatan manajemen mengalami perkembangan ke arah penyempurnaan. Pada awalnya hanya terbatas dalam lingkup perusahaan kemudian berkembang ke luar perusahaan. Pada saat ini terdapat banyak perhatian terhadap para pelanggan atau konsumen. Salah satunya adalah permasalahan mutu atau kualitas barang/jasa yang diberikan. Untuk mendapatkan kualitas produk yang baik, maka perusahaan dan konsumen perlu melakukan pengendalian mutu produk baik berupa barang maupun jasa. Namun hal tersebut belumlah dianggap cukup, sehingga perlu pihak ketiga yang sifatnya independen untuk melakukan pengujian serta memberikan sertifikat kendali mutu. Kehadiran pihak ketiga ini dianggap lebih objektif dan dapat memuaskan pihak produsen dan konsumen sehingga mulai muncul badan-badan atau lembaga akreditasi. Badan ini semula adalah suatu lembaga pemerintah atau assosiasi dalam suatu negara dan tugas utamanya adalah mengawasi dan mengakreditasi produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang berada dalam negara, seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) dulu namanya SII, dan Japan Industrial Standar (JIS). Perkembangan perdagangan dunia semakin luas yang semula bilateral, berubah menjadi internasional dan saat ini berubah menjadi perdagangan yang sifatnya global. Keadaan demikian menuntut perlu adanya pihak ketiga yang dapat diterima oleh semua pihak atau banyak negara yang memiliki hubungan dagang. Kesepakatan diantara negara-negara MEE (ketika itu) telah memunculkan sistim standar yang kemudian dikenal dengan International Organization for Standardization (ISO). International Organization for Standardization (ISO) mempunyai beberapa standar internasional diantaranya ISO 9000 dan ISO 14000. Perbedaan antara ISO 9000 dan ISO 14000 adalah ISO 9000 memfokuskan pada sistem manajemen mutu
dengan tujuan untuk memuaskan pelanggan dengan mencapai seluruh persyaratan yang telah ditetapkan. Sedangkan ISO 14000 memfokuskan pada bagaimana melindungi lingkungan dari pencemaran. International Organization for Standardization (ISO) 9001 tahun 2000 mencakup beberapa seri berikut: ISO 9004, ISO 9000, dan ISO 19011. Keluarga dari ISO 9001:2000 ini dapat dilihat sebagaimana Gambar 1. Gambar 1. Keluarga Standar ISO 9001 Tahun 2000 Gambar 1. Keluarga Standar ISO 9001 Tahun 2000 Setiap perusahan didirikan mempunyai tujuan antara lain untuk memperoleh keuntungan dan kelangsungan hidup perusahaan, untuk pertumbuhan perusahaan dan untuk menjaga nama baik perusahaan tersebut. Dalam mencapai tujuan tersebut perusahaan harus memperhatikan kepuasan pelanggan dan mutu produk yang dijual untuk bertahan hidup dan memenangkan persaingan. Pada saat ini banyak berdiri perusahaan-perusahaan baik, yang berskala kecil maupun yang berskala besar yang bergerak dalam berbagai bidang. Perkembangan perusahaan-perusahaan tersebut memberikan kontribusi positif dalam pembangunan daerah dimana perusahaan tersebut berdiri. Salah satu contoh adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi. Perusahaan jasa konstruksi tersebut memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi PAD suatu daerah melalui pendapatan daerah baik melalui pajak, retribusi, laba perusahaan daerah maupun penerimaan lain-lain. Sebagai contoh adalah kontribusi sektor jasa konstrukis pada PAD di Kabupaten Kampar sebagaimana digambarkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Realisasi Penerimaan Pajak Asli Daerah (PAD)dari Sektor Jasa Konstruksi di Kabupaten Kampar Tahun Anggaran 2000-2004 TAHUN JENIS PAJAK PERUSAHAAN 2000 2001 2002 2003 2004 RETRIBUSI A. IZIN GANGGUAN 17,740,000 39,862,000 79,474,000 75,000,000 130,738,000 B. PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN 6,000,000 7,200,000 88,474,000 98,000,000 198,000,000 C. IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN 36,282,000 32,572,000 187,689,000 210,000,000 360,361,000 D.ANGKUTAN HASIL ALAM 25,000,000 302,000,000 397,500,000 297,000,000 308,000,000 PAJAK A. PAJAK REKLAME 2,147,000 8,700,000 48,616,000 49,688,000 54,688,000 B. PAJAK PENERANGAN JALAN 1 7,850,000 350,000,000 400,000,000 480,947,000 718,750,000 C. PAJAK GALIAN GOLONGAN C 314,938,500 475,190,953 505,987,906 864,533,255 896,500,000 D. PAJAK PEMANFAATAN AIR BAWAH TANAH DAN AIR PERMUKAAN 100,000,000 124,500,000 400,000,000 450.000.000 500.000.000 PAJAK LAIN-LAIN A. SUMBANGAN PIHAK KETIGA 8,000,000 26,250,000 45,000,000 175,000,000 390,000,000 B. JASA GIRO 136,515,000 155,260,000 2,250,000,000 4,250,000,000 5,500,000,000 T O T A L 414,534,000 1,126,344,000 2.036.336.033 4.929.336.350 11.772.987.940 PERSENTASE TERHADAP PAD 11.6% 12% 13.5% 15.5% 16% Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa persentase PAD dari sektor jasa konstruksi sejak tahun 2000 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dengan semakin tingginya pendapatan daerah maka daerah dapat lebih leluasa untuk melakukan pembangunan, termasuk pembangunan di sektor fisik prasarana. Perusahaan yang telah menerapkan International Organization for Standardization (ISO) 9001 di Kabupaten Kampar terdapat 11 buah perusahaan. Keseluruhan perusahaan mempunyai Asphalt Mixing Plant (AMP) yang berguna untuk membuat hotmix dan stone crusher untuk pemecah batu yang dapat
menghasilkan batu dengan ukuran tertentu untuk kemudian hasilnya digunakan bagi bahan baku hotmix. Perusahaan-perusahaan tersebut dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari, baik dalam proses produksi maupun pemasaran, melibatkan banyak karyawan yang diatur dalam suatu organisasi perusahaan dengan tugas dan tangung jawab masing-masing. Perusahaan-perusahaan ini pada umumnya telah melakukan pengaturan organisasi dan personilnya sesuai dengan ketentuan ISO, walaupun, ada juga beberapa diantaranya yang belum melakukan ISO tersebut secara konsisten. Di Kabupaten Kampar juga terdapat 30 perusahaan jasa konstruksi yang belum menerapkan International Organization for Standardization (ISO) 9001. Sebagian perusahaan tersebut juga mempunyai Asphalt Mixing Plant (AMP) dan stone crusher. Perusahaan-perusahaan tersebut dalam kegiatan sehari-hari juga melibatkan banyak karyawan dalam segala aktifitasnya, namun dengan manajemen yang belum diatur dalam prosedur International Organization for Standardization (ISO) 9001. Berdasarkan keterangan diatas penulis tertarik untuk melakukan kajian mengenai Penerapan International Organization for Standardization (ISO) 9001 di perusahaan jasa konstruksi dengan membandingkannya pada perusahaan yang belum menerapkan International Organization for Standardization (ISO) 9001 yang berkontribusi terhadap Pembangunan Daerah Kabupaten Kampar. Untuk itu penulis menuangkan dalam tulisan yang berjudul Penerapan International Organization for Standardization (ISO) 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan Kontribusinya pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Penyerapan Tenaga Kerja. Studi Kasus di Kabupaten Kampar. 1.2. Perumusan Masalah Masih sedikitnya perusahaan-perusahaan di Indonesia yang mendapatkan sertifikat ISO 9001 dibandingkan dengan Negara-negara di Asia Tenggara lainnya menunjukkan masih lemahnya kesadaran perusahaan akan pentingnya ISO 9001, sehingga sering ditemui permasalahan didalam perusahaan jasa konstruksi, terutama pada masalah pengendalian mutu dan manajemen mutu. Sedangkan pada saat ini
sertifikat ISO 9001 merupakan salah satu syarat bagi perusahaan-perusahaan jasa konstruksi daerah agar dapat berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan besar yang berskala nasional, bahkan internasional. Permasalahan yang sering ditemui di dalam perusahaan yaitu kurang jelas dan sering tumpang tindihnya tugas dan wewenang antara personel di perusahaan, tidak adanya kriteria penilaian hasil kerja yang telah dilakukan setiap karyawan dan kurang dilakukannya tindakan pencegahan untuk permasalahan yang timbul. Hal ini disebabkan antara lain karena tindakan perbaikan hanya dilakukan jika masalah yang mengakibatkan terhambatnya proses produksi sudah terjadi. Disamping itu dapat juga disebabkan oleh tidak adanya standarisasi dalam penyimpanan dan penggunaan dokumen disetiap departemen. Menurut Mulyo dan Sulistijo (2005) Manfaat penerapan ISO 9001 pada perusahaan jasa konstruksi terbagi ke dalam dua kelompok yaitu: 1. Manfaat Internal yang mencakup: a. Terdapatnya pedoman kerja yang standar b. Peningkatan sistem kerja yang lebih baik dan konsisten c. Peningkatan efektifitas dan efisiensi kerja perusahaan 2. Manfaat Eksternal yang mencakup: a. Peningkatan kepercayaan dan kepuasaan pelanggan melalui pemberian jaminan mutu b. Peningkatan image perusahaan Peningkatan lingkup dan pangsa pasar. Dalam menentukan suksesnya pelaksanaan pembangunan, di dalamnya terdapat aspek penentu yang mempunyai bobot terpenting dalam implementasinya, yaitu tersedianya dana pembangunan. Betapapun besarnya target pembangunan daerah yang ingin dicapai dan betapapun telitinya perencanaan pembangunan yang disusun, tidak akan berarti bila tidak ada dana. Salah satu sumber dana untuk pembangunan daerah berasal dari retribusi, pajak, laba perusahaan daerah dan penerimaan lain-lain yang bersumber dari perusahaan-perusahaan yang berlokasi di daerah tersebut. ISO 9001 mempunyai klausal yang mengatur bahwa setiap
perusahaan yang telah menerapkan ISO 9001 diwajibkan melaksanakan semua perizinan yang diberlakukan pemerintah yang disesuaikan dengan jenis dan fungsi dari perusahaan yang bersangkutan. Dengan semakin banyaknya pengurusan perizinan maka, bisa diasumsikan akan dapat memberikan kontribusi positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) baik dari sektor pajak maupun retribusi. Pertanyaan spesifiknya adalah bagaimana penerapan ISO 9001 di perusahaan jasa konstruksi dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)? Pesatnya pembangunan di Kabupaten Kampar diharapakan berbanding lurus dengan pengurangan jumlah penganguran yang merupakan salah satu masalah besar dalam bidang ekonomi. Hal ini sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Kampar yaitu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat dan menuntaskan kemiskinan dengan memberikan pekerjaan dan pendidikan yang layak bagi masyarakat Kabupaten Kampar, maka penerapan ISO 9001 penulis anggap perlu untuk pencapaian visi dan misi tersebut. Pertanyaan spesifiknya adalah sejauh apa penerapan ISO 9001 dapat berimplikasi terhadap perekrutan tenaga kerja di Kabupaten Kampar? 1.3 Tujuan dan Manfaat Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan umum yang akan dicapai adalah mengkaji kontribusi penerapan ISO 9001 di perusahaan jasa konstruksi terhadap Pendapatan Asli daerah (PAD) dan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Kampar. Untuk memenuhi tujuan umum tersebut, maka tujuan spesifik dari kajian ini adalah: 1. Mengetahui perbedaan dan seberapa besar kontribusi perusahaan jasa konstruksi terutama perusahaan yang menerapkan International Organization for Standardization (ISO) 9001 terhadap penerimaan PAD Kabupaten Kampar dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan. 2. Mengetahui perbedaan dan seberapa besar penyerapan tenaga kerja yang dilaksanakan oleh perusahaan yang telah menerapkan International Organization for Standardization (ISO) 9001 di Kabuapaten Kampar dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan.
Adapun manfaat yang diharapkan dari kajian Penerapan International Organization for Standardization (ISO) 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan Implikasinya terhadap Pembangunan Kabupaten Kampar adalah: 1. Hasil kajian ini dapat menjadi masukan bagi studi-studi tentang ISO 9001 dari sudut yang berbeda. 2. Memberikan masukan kepada pengambil kebijakan dan pihak-pihak yang berkepentingan tentang peran serta perusahaan jasa konstruksi yang menerapkan ISO 9001 terhadap pembangunan Kabupaten Kampar.