3/22/2012. Definisi Intelek : Kekuatan mental manusia dalam berpikir Kecakapan (terutama kecakapan berpikir) Pikiran dan intelegensi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Bahasa digunakan manusia sebagai sarana komunikasi di dalam

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa di antaranya adalah manajemen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi (Goleman, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Proses belajar tersebut tercermin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang. memuaskan dibutuhkan suatu proses dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MEMBENTUK BUAH HATI MENJADI PRIBADI TANGGUH DAN PERCAYA DIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. hitungan hari saja. Bukan hanya perusahaan-perusahaan saja yang merasakan

BAB I PENDAHULUAN. asuh dan arahan pendidikan yang diberikan orang tua dan sekolah-sekolah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. 1) Kemampuan Berpikir Reflektif Matematika. berlawanan arah, yaitu berpikir intelek bersifat discursive yang

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. berbeda-beda, antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. terapan maupun aspek penalarannya mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. matematika mempunyai peranan yang sangat esensial untuk ilmu lain, utamanya sains

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, seseorang tidak hanya dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan saat ini masih banyak orang yang cenderung

BAB I PENDAHULUAN. baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam

BAB I PENDAHULUAN. para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya sangat memudahkan seorang mahasiswa dalam mengembangkan ilmu

BERPIKIR & INTELIGENSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi anak usia sekolah tidak hanya dalam rangka pengembangan individu, namun juga untuk

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan untuk mengerti dan mengendalikan emosi (Susilo, 2008). rasional berfungsi utama pada jenis Homo sapiens, makhluk mamalia

PENINGKATAN KREATIVITAS BERMAIN MUSIK ANSAMBEL. Erlin Sofiyanti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Untuk membina

2015 PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tanpa karakter adalah manusia yang sudah membinatang. Orang orang

BAB I PENDAHULUAN. 2004). Hal lain yang perlu diperhatikan dalam matematika adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Dengan pendidikan. mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus-rumus matematika

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai

Pokok Bahasan 9 INTELIGENSI. Psikologi Umum By Hiryanto, M.si.

BAB I PENDAHULUAN. kemudikan oleh orangtua. Kartini Kartono menyebutkan bahwa keluarga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masalah kualitas pendidikan atau hasil belajar siswa merupakan topik yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,

*( Abdul Ghofur Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dibutuhkan oleh semua orang. Dengan pendidikan manusia berusaha mengembangkan dirinya sehingga

TINJAUAN PUSTAKA Remaja

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dapat membawa perubahan kearah yang lebih maju. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tujuan pendidikan formal di sekolah-sekolah atau di lembagalembaga

ANAK BERBAKAT MATERI 6 MATA KULIAH DETEKSI DINI DALAM PERKEMBANGAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Rumusan Masalah. Berikut ini akan dideskripsikan hasil penelitian tersebut dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara 1. yang tersebar diseluruh tubuh 2.

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma dunia pendidikan sekarang ini adalah memunculkan kelebihan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sendirinya. Mereka membutuhkan orang tua dan lingkungan yang kondusif

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pengembangan potensi diri diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. intelektualnya (IQ), namun juga ditentukan oleh bagaimana seseorang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana

BAB V PEMBAHASAN. pada mata pelajaran PAI di SDI Miftahul Huda Plosokandang. Tulungagung, dibuktikan dari perolehan nilai

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja merupakan generasi muda yang berperan sebagai penerus cita-cita

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN KEYAKINAN DIRI (SELF-EFFICACY) DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA AKSELERASI

(Survey di Perguruan Tinggi di Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. 2010). Sehingga diupayakan generasi muda dapat mengikuti setiap proses

BAB I PENDAHULUAN. Anak tunagrahita merupakan salah satu anak berkebutuhan khusus yang

BAB I PENDAHULUAN. akademik (Intelligence Quotient atau sering disebut IQ ) mulai dari bangku

BAB II LANDASAN TEORI. yang luar biasa, yang tidak lazim memadukan informasi yang nampaknya tidak

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan yang berkualitas yang disajikan. Kesuksesan dari perusahaan bisa

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki pengertian yang sangat luas. Kecerdasan menurut para ahli adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada SDM yang dimilikinya. Oleh karena itu setiap perusahaan

BAB II KAJIAN TEORETIS. A. Deskripsi Konseptual Dan Subfokus Penelitian 1. Pengertian Layanan Bimbingan dan Konseling Belajar

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kelangsungan hidup manusia akan berjalan dengan lancar dan optimal.

BAB II KAJIAN TEORITIK

PSIKOGRAM. Nama : A Level Tes : Supervisor Tanggal Tes : 29 Juli 2010 Pengirim : PT. X Tujuan Tes : Seleksi Calon Supervisor Gudang Bahan.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Pembahasan pada bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka yang berisi teori dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa melalui model matematika. sebagai produk yang siap pakai. Selain itu guru-guru tidak mengetahui bahwa

Silabus Bimbingan dan Konseling (01)

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi kepada orang lain. Komunikasi merupakan bagian. dalam matematika dan pendidikan matematika.

BAB II KAJIAN TEORITIK. A. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis. makna dan filosofisnya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Muhammad Miftahul Ulum Pendidikan Luar Biasa Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

Kecerdasan Emosi. Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Lembaga Administrasi Negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

GAMBARAN TINGKAT IQ TERHADAP KEMAJUAN TERAPI ANAK AUTISME DI SLB BIMA KOTA PADANG TAHUN 2011 OLEH NOVERY HARIZAL BP

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI LINGKARAN SISWA KELAS VIII

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bahwa

SKRIPSI. Oleh : SITI FATIMAH NIM K

Transkripsi:

Definisi Intelek : Kekuatan mental manusia dalam berpikir Kecakapan (terutama kecakapan berpikir) Pikiran dan intelegensi 1

Kumpulan kemampuan seseorang yang memungkinkan memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkannya dengan lingkungan Kemampuan untuk menyesuaikan diri pada tuntutan baru, dibantu dengan penggunaan fungsi berpikir (William Stern) Keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah, serta kemampuan mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif (Wechler) Remaja membangun pengetahuan melalui respon terhadap pengalaman. Remaja mengorganisasikan pengamatan dan pengalaman serta menyesuaikan cara berpikir mereka terhadap gagasan yang baru. Penyesuaian diri dilakukan dengan dua cara: Asimilasi (assimilation) penggabungan informasi baru ke dalam pengetahuan yang sudah dimiliki. Akomodasi (accomodation) penyesuaian terhadap informasi baru karena adanya disequilibrium menuju ke equilibrium. 2

3

Sifat deduktif hipotesis : remaja akan menganalisis masalah dan mengajukan cara2 penyelesaian hipotesis yang mungkin Berpikir opersional dan kombinasi : menggunakan teori2 yang ada kemudian menganalisis masalah serta mengajukan hipotesis, kemudian menggabungkannya untuk mendapatkan kemungkinan2 yang ada untuk menyelesaikan masalah (problem solving) 4

Bertambahnya informasi yang disimpan (dalam otak) seseorang sehingga ia mampu berpikir reflektif Banyaknya pengalaman dan latihan memecahkan masalah sehingga seseorang dapat berpikir proporsional Adanya kebebasan berpikir (yang menimbulkan keberanian seseorang dalam menyusun hipotesis2 yang radikal), kebebasan menjajaki masalah secara keseluruhan yang menunjang keberanian seseorang dalam memecahkan masalah dan menarik kesimpulan Berdasarkan penelitian : anak2 yang mengalami prasekolah sebelum sekolah dasar menunjukkan perbedaan peningkatan IQ dibandingkan dengan anak2 yang tidak mengalami masa prasekolah perbedaan yang menuju kepada perubahan ini akan menjadi lebih tinggi jika lebih lama bersekolah di prasekolah (sekitar 2-3 tahun) 5

Menurut penelitian ada tiga unsur penting dalam lingkungan keluarga yang berpengaruh : Jumlah buku, majalah, materi belajar, yang terdapat dalam lingkungan keluarga Jumlah ganjaran dan pengakuan yang diterima anak dari orang tua atas prestasi akademiknya Harapan orang tua akan prestasi akademik anaknya Sebaran IQ : - Dibawah 70 : anak mengalami kelainan mental - 71-85 : anak dibawah normal (bodoh) - 86-115 : anak yang normal - 116-130 : anak diatas normal (pandai) - 131-145 : anak superior (cerdas) - >145 : anak genius (istimewa) 6

Melakukan pendekatan keterampilan (discovery approach) Memberi penekanan pada penguasaan konsep2 dan abstraksi2 Tidak menganggap cara berpikir mereka adalah sama dengan kita (guru) Mengawasi kecenderungan remaja untuk melibatkan diri kepada hal-hal yang tidak terkendali/ negatif Memotivasi siswa belajar dengan menunjukkan angka2, kenaikan nilai kelas dan ujian2/ tes2 IQ, SQ, EQ 7

IQ adalah ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika dan rasio seseorang. Dengan demikian, hal ini berkaitan dengan keterampilan berbicara, kesadaran akan ruang, kesadaran akan sesuatu yang tampak, dan penguasaan matematika. IQ mengukur kecepatan kita untuk mempelajari hal-hal baru, memusatkan perhatian pada aneka tugas dan latihan, menyimpan dan mengingat kembali informasi objektif, terlibat dalam proses berpikir, bekerja dengan angka, berpikir abstrak dan analitis, serta memecahkan permasalahan dan menerapkan pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Kecerdasan spiritual adalah sebagai kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya. SQ juga bermakna kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya. Kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain. 8

Kecerdasan emosional adalah sebuah kemampuan untuk mendengarkan bisikan emosi, dan menjadikannya sebagai sumber informasi penting untuk memahami diri sendiri dan orang lain demi mencapai sebuah tujuan EQ adalah serangkaian kecakapan yang memungkinkan kita menghadapi masalah yang rumit, aspek pribadi, sosial, dan pertahanan dari seluruh kecerdasan, akal sehat yang penuh misteri, dan kepekaan yang penting untuk berfungsi secara efektif setiap hari. Dalam bahasa sehari-hari, EQ disebut sebagai akal sehat. Diupayakan dengan melatih 7 kemampuan primer dari inteligensi umum, yaitu : 1. Pemahaman verbal, 2. Kefasihan menggunakan kata-kata, 3. Kemampuan bilangan, 4. Kemampuan ruang, 5. Kemampuan mengingat, 6. Kecepatan pengamatan, dan 7. Kemampuan penalaran. 9

Dilakukan dengan mengasah kecerdasan emosi setiap individu yang meliputii : 1. Membiasakan diri menentukan perasaan dan tidak cepat-cepat menilai orang lain/situasi 2. Membiasakan diri menggunakan rasa ketika mengambil keputusan 3. Melatih diri untuk menggambarkan kekhawatiran 4. Membiasakan untuk mengerti perasaan orang lain 5. Melatih diri menunjukan empati 6. Melatih bertanggung jawab terhadap perasaannya sendiri 7. Melatih diri untuk mengelola perasaan dengan baik 8. Menghadapi segala hal secara positif. 1. Menggunakan aspek spiritual dalam menghadapi dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan makna dan nilai 2. Dengan melalui pendidikan agama 3. Melatih diri untuk melihat sesuatu dengan mata hati. 10