Lampiran 1. Panduan wawancara Kepala Sekolah PANDUAN WAWANCARA UNTUK KEPALA SEKOLAH. Tempat Wawancara :.. Tanggal Wawancara :..

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 4. Proses Pembelajaran IPA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

PANDUAN WAWANCARA. Tempat Wawancara :.. Tanggal Wawancara :..

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

VERBATIM. Wawancara Supervisi Akademik di SD Negeri Candisari 1 Mranggen Demak 2014

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. telah diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di SMP N 1 Way Jepara

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten Pati. Penyelenggaraan seluruh proses pendidikan di SDN. Tujuan Pendidikan SDN Sambilawang tahun ajaran 2012/2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SKALA: Kinerja Kepala Sekolah (diisi oleh Guru) Nama SMP : (Bapak/ Ibu tidak perlu mencantumkan identitasnya)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang buruk dan tidak berkembang akan berpengaruh juga terhadap

INSTRUMEN PENELITIAN TENTANG KONVERSI DARI ANAK NAKAL MENJADI ANAK SHALIH (STUDI TERHADAP STRATEGI PENGASUH DAN GURU DALAM PENANAMAN

PENGGUNAAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK TENTANG STRUKTUR DAUN DAN FUNGSI DAUN PADA

pelatihan, bantuan teknis dan lain-lain sesuai apa yang dilaporkan BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses untuk membangun manusia dalam. mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DATA HASIL OBSERVASI KELAS. No Aspek yang diobservasi Deskripsi hasil observasi 1 Persiapan Mengajar (Silabus dan RPP)

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Efektivitas sebuah sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN INSTRUMEN VALIDASI DESAIN

Lampiran 1 PEDOMAN PENELITIAN IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA GURU SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DI MTS NEGERI KENDAL

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

IDENTITAS RESPONDEN. Asal Madrasah

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hal yang paling pokok dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di SMP Negeri 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROFIL SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. menunjang proses belajar mengajar untuk semakin baik, begitupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN No.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB lll METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

BAB II LANDASAN TEORI. Kata komunikasi berasal dari bahasa latincommunicare, berarti. merupakan proses informasi ilmu dari guru kepada siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang

PELAKSANAAN PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MIN Jambangan tahun. pelajaran 2013/2014. pemilihan penelitian ini didasarkan pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang menakutkan dan susah untuk dipahami. Kebanyakan

Eni Riptyawati. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi dan pembahasan data hasil penelitian tentang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data penelitian Evaluasi Pelaksanaan Semester Pendek

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG ALAT PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA DENGAN METODE

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses perkembangan dan penyesuaian seseorang. dengan lingkungan masyarakat dan kebudayaan untuk meningkatkan

DRAF WAWANCARA Wawancara dengan Pihak PT Patuna Mekar Jaya Perwakilan Semarang A. Profil PT Patuna Mekar Jaya Perwakilan Semarang

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA DENGAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS DI SEKOLAH DASAR ISLAM

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Strategi PAIKEM dalam Pembelajaran Fiqih Pada Siswa. kelas VII Mts. Terpadu Al-Fatich Surabaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

LEMBAR KUESIONER AWAL UNTUK MURID

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) agar siswa memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA

Instrumen dan Hasil Wawancara Kepala Sekolah

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

BAB V PENUTUP. Berdasarkan fokus penelitian, paparan data, dan analisis data, maka hasil. penelitian dapat dirumuskan dalam simpulan berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi. Azzra (Ambarita, 2010:37) mengatakan seorang guru yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEDOMAN OBSERVASI NO KEGIATAN OBSERVASI 1. Dimanakah letak SD Negeri Tegalrejo? 2. Dimanakah alamat SD Negeri Tegalrejo itu? 3. Bagaimanakah kedaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru

BAB IV HASIL PENELITIAN PERBAIKAN DAN PEMBAHASAN. SD N Pucuksari Weleri Kabupaten Kendal terletak di desa Pucuksari RT 02

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 1 BATANG

IDENTITAS RESPONDEN. Asal Madrasah

Lampiran 1 Panduan wawancara dengan guru dan Kepala Madrasah untuk mengetahui pemahaman tentang pendidikan life skills

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di SMP Negeri 3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu pendidikan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran yang mengedepankan keaktifan siswa dalam menguasai

Transkripsi:

Lampiran 1. Panduan wawancara Kepala Sekolah PANDUAN WAWANCARA UNTUK KEPALA SEKOLAH Nama :.. Jabatan :.. Tempat Wawancara :.. Tanggal Wawancara :.. 1. Apakah yang anda ketahui tentang supervisi akademik melalui dialogis kolegial? 2. Menurut anda mengapa supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA dilaksanakan di SMP Negeri 41 Semarang? 3. Bagaimanakan perencanaan anda dalam pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? 4. Bagaimanakah ketersediaan perangkat supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? Mohon dijelaskan. 5. Adakah kebutuhan danan untuk pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? Mohon dijelaskan. 6. Bagaimanakah persiapan pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? 7. Ketika pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang, bagimanakan kesiapan guru mata pelajaran yang bersangkutan? 85

8. Bagaimanakah langkah-langkah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? 9. Komponen apa sajakah yang dinilai pada pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? 10. Berapakah waktu yang diperlukan pada pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? Mohon dijelaskan. 11. Pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang apakah sudah sesuai yang anda harapkan? Mohon penjelasannya. 12. Menurut pendapat anda adakah peningkatan pembelajaran guru setelah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? Mohon dijelaskan. 13. Menurut pendapat anda bagaimanakah interaksi antara guru dan siswa setelah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? Mohon dijelaskan. 14. Menurut pendapat anda bagaimanakah motivasi guru dalam pembelajaran setelah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? Mohon dijelaskan. 15. Menurut pendapat anda adakah peningkatan kualitas penguasaan materi guru setelah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis 86

Lampiran 1. Panduan wawancara Kepala Sekolah kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? Mohon dijelaskan. 16. Menurut pendapat anda adakah peningkatan kemampuan akademik siswa setelah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? Mohon dijelaskan. 87

Lampiran 2. Panduan Wawancara Guru 88 PANDUAN WAWANCARA UNTUK GURU Nama :... Jabatan :... Tempat Wawancara :... Tanggal Wawancara :... 1. Apakah yang anda ketahui tentang supervisi akademik melalui dialogis kolegial? 2. Pada waktu pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial, bagaimanakah persiapan anda? 3. Komponen apa sajakah yang dinilai kepala sekolah pada waktu pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial di SMP Negeri 41 Semarang? 4. Menurut anda apakah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial di SMP Negeri 41 Semarang asudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku? Mohon dijelaskan. 5. Menurut anda apakah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial di SMP Negeri 41 Semarang membantu dalam perbaikan proses pembelajaran? 6. Menurut anda apakah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial di SMP Negeri 41 Semarang dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan pembelajaran IPA? 7. Menurut anda apakah setelah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial di SMP Negeri 41 Semarang mempengaruhi interaksi antara guru dan kepala sekolah? 8. Menurut anda apakah setelah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial di SMP Negeri 41 Semarang mempengaruhi interaksi antara guru dan siswa?

9. Menurut anda apakah setelah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial di SMP Negeri 41 Semarang dapat meningkatkan kinerja di sekolah? 10. Menurut anda apakah setelah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial di SMP Negeri 41 Semarang mempengaruhi hasil belajar siswa? 11. Menurut anda apakah kelebihan dan kekurangan supervisi akademik melalui dialogis kolegial di SMP Negeri 41 Semarang? 12. Mohon saran anda untuk pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial di SMP Negeri 41 Semarang. 89

Lampiran 3. Verbatim hasil wawancara Hasil wawancara dengan subjek penelitian Dra. Nurwahidah Pramudiyati (Kepala SMP Negeri 41 Semarang) Nama saya Nurwahidah Pramudiyati, biasa dipanggil ibu Nurwahidah bukan ibu Nur, karena di sekolah ada 2 orang ibu Nur yaitu Nurwahidah dan Nur Hidayah. Saya menjabat Kepala SMP Negeri 41 Semarang. Menurut saya supervisi adalah prosedur memberikan arahan serta mengadakan penilaian terhadap proses pengajaran. Sehingga supervisi akademik melalui dialogis kolegial diartikan sebagai suatu prosedur yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai seorang supervisor untuk mengadakan penilaian dan pengarahan terhadap proses pengajaran yang dilanjutkan dengan diskusi tentang proses pembelajaran yang sudah dilakukan guna mengungkapkan kelemahan serta kendala yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar selanjutnya. Supervisi akademik melalui dialogis kolegial yang diterapkan pada mata pelajaran IPA karena mata pelajaran IPA adalah pelajaran yang unik. Artinya pelajaran IPA benar-benar melibatkan siswa secara aktif pada proses pembelajarannya dengan berbagai pendekatan pembelajaran, yaitu ceramah bervariasi, diskusi, demonstrasi dan eksperimen. Hal ini sangat menarik untuk diamati karena guru sangat terlibat pada proses pembelajaran. Sehingga kendala di lapangan perlu mendapatkan solusi guna peningkatan pembelajaran pada waktu berikutnya. Perencanaan supervisi diawali dengan penjadualan kesepakatan dengan guru yang disupervisi. Dalam pelaksanaannya, kepala sekolah dibantu oleh team guru senior yang dianggap orang yang dituakan. Bapak/ibu guru diminta untuk mempersiapkan 90

perangkat pembelajaran. Secara sengaja dibagi menjadi beberapa metode pengajaran, yaitu ceramah bervariasi, diskusi, demonstrasi dan eksperimen. Disini nanti akan terjadi sharing sesama guru dan kepala sekolah pada waktu dialogis kolegial. Pada tahap dialogis, kepala sekolah mengungkapkan data tentang pelaksanaan pembelajaran. Kepala sekolah memberikan masukan kepada guru tetapi tidak bersifat menggurui, shingga guru merasa tidak diadili tetapi secara bersama merumuskan kegiatan pembelajaran yang lebih baik. Perangkat supervisi sudah tersedia dari dinaspendidikan, walaupun pada pelaksanaannya dilakukan modifikasi yang disesuaikan dengan kepentingan supervisi. Pelaksanaan supervisi tidak memerlukan dana sama sekali, karena tidak ada pembayaran honorarium. Blangko supervisi didapatkan dari foto kopi yang menggunakan dana dari BOS. Pelaksanaan supervisi diawali dengan menyiapkan blangko supervisi. Mengingatkan guru yang akan disupervisi tentang waktu, metode pembelajaran dan alat-alat yang digunakan dalam pembelajaran. Pada waktu pelaksanaan supervisi semua guru IPA mempersiapkan dengan baik tentang materi yang akan disampaikan dan metode yang cocok untuk materi tersebut. Guru benar-benar mempersiapkan diri secara optimal. Langkah-langkah pelaksanaan supervisi meliputi: - Tahap pertemuan awal yaitu meliputi pengecekan perencanaan guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Sehingga guru bebar-benar sudah siap untuk melaksanakan proses pembelajaran. - Pengamatan melalui kunjungan kelas, disini kepala sekolah mencatat data-data yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran. 91

Lampiran 3. Verbatim hasil wawancara - Dialogis kolegial yaitu diskusi terhadap proses pembelajaran yang sudah berlangsung, dicari alternatif pemecahan masalah yang dihadapi pada proses pembelajaran guna peningkatan pembelajaran berikutnya. Komponen yang diniali pada supervisi adalah perangkat pembelajaran dan proses pembelajaran. Melalui supervisi akademik dialogis kolegial pembelajaran ipa, guru semakin termotivasi untuk memperbaiki proses pembelajaran sehingga PBM lebih menarik, bersemangat dan lebih hidup. Guru semakin tertantang untuk mencari informasi baru guna peningkatan penguasaan materi pembelajaran. Interaksi anatara guru-kepala sekolah dan guru-murid menjadi lebih akrab dengan suasana kekeluargaan. Sebagai imbasnya nilai akademik menjadi lebih meningkat. Hasil wawancara dengan subjek penelitian Dra. Angelin Kencono Wungu (Guru IPA SMP Negeri 41 Semarang) Nama saya Dra. Angelin Kencono Wungu, guru IPA SMP Negeri 41 Semarang. Setaip hari oleh murid-murid biasa dipanggil ibu Anggelin, sementara oleh tementemen guru biasa dipanggil Uung. Menurut saya supervisi akademik melalui dialogis kolegial merupakan suatu bentuk supervisi yang dilakukan oleh kepala Sekolah sebgai supervisor untuk mengamati proses pembelajaran guru di kelas. Pada supervisi supervisi tersebut setelah dilakukan observasi kelas pada waktu guru mengajar, dilanjutkan dengan proses dialog antara kepala sekolah selaku supervisor dengan guru mengenai proses pembelajaran. Persiapan pembelajaran dipersiapkan lebih baik, karena pelaksanaan supervisi sudah terjadual. Persiapannya meliputi perangkat pembelajaran (silabus, RPP), media pembelajaran yang sesuai dengan RPP yang akan 92

diajarkan dan evaluasi pembelajaran. Sebelum mensupervisi, kepala sekolah membuat kesepakatan tentang waktu pelaksanaan supervisi dengan guru yang akan disupervisi. Selama 1 semester dilakukan mimimal 2 kali supervisi. Secara umum komponen yang diniali oleh kepala sekolah meliputi administrasi guru (perangkat pembelajaran). Disamping itu juga dilihat proses pembelajaran di kelas dicocokkan dengan RPP yang sudah dibuat. Melalui supervisi akademik dialogis kolegial pembelajaran IPA di SMP Negeri 41Semarang sangat membatu dalam pengembangan kegiatan pembelajaran. Solusi dari kepala sekolah terhadap terhadap kendalakendala yang dihadapai pada pembelajaran dapat teratasi melalui dialogis. Sehingga termotivasi untuk meningkatkan dan meperbaiki proses pembelajaran. Melalui proses dialogis akan meningkatkan interaksi dengan kepala sekolah. Hubungannya dengan siswa, karena PBM menjadi lebih menarik maka intreraksi guru dan muridpun menjadi lebih baik. Siswa mulai reaktif dan antusias dalam kegiatan pembelajaran. Supervisi Akademik melalui Dialogis Kolegial Pembelajaran IPA di SMP Negeri 41 dalam pelaksanaannya memerlukan waktu relative lama, tetapi memiliki kelebihan yaitu meningkatkan motivasi bagi guru dalam rangka meningkatkan proses pembelajaran. Disamping itu juga meningkatkan interaksi yang lebih baik antar kepala sekolah-guru dan guru-siswa. Pelaksanaan supervisi yang baik akan meningkatkan proses pembelajaran, sehingga akan meningkatkan kinerja guru dan prestasi akademik siswa. 93

Lampiran 3. Verbatim hasil wawancara Hasil wawancara dengan subjek penelitian Ilham Subur Jatmiko, M. Pd (Guru IPA SMP Negeri 41 Semarang) Nama saya Ilham Subur Jatmiko, M. Pd, Guru IPA SMP Negeri 41 Semarang. Setaip hari di sekolah saya dipanggil pak Ilham. Menurut pendapat saya supervisi adalah usaha kepala sekolah untuk mengamati proses pembelajaran di sekolah. Untuk supervisi akademik melalui dialogis kolegial, selain kunjungan kelasdilanjutkan dengan proses dialog antara supervisor (kepala sekolah) dengan guru yang disupervisi. Pada tahapan ini diharapkan kendalakendala pembelajaran di kelas dapat teratasi. Persiapan pembelajaran dilakukan lebih baik tetapi natural. Karena nanti diharapkan kendala-kendala di kelas dapat diselesaikan melalui dialogis dengan kepala sekolah. Perangkat mengajar yang pada awalnya hanya sebagai persaratat akademis belaka, sebelum proses pembelajaran dilakukan pengeditan untuk disesuaikan dengan kenyataan yang ada. Media pembelajaran dipersiapkan lebih baik, sesuai dengan metode yang diterapkan. Pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial pembelajaran IPA di SMP Negeri 41 dimulai dengan persiapan, yaitu kesepakatan waktu pelaksanaan. Walaupun jadual sudah tersusun tetapi karena kesibukan kepala sekolah, maka waktu pelaksanaan disesuaikan lagi waktunya. Komponen yang dinilai oleh supervisor adalah perangkat pembelajaran dan proses kegiatan pembelajaran yang mengacu pada RPP. Supervisi yang pada awalnya hanya merupakan kegiatan secara administratif, tetapi setelah ada dialogis kolegial dengan kepala sekolah akan membuat 94

peningkatan motivasi untuk memperbaiki dan mengembangkan pembelajaran. Hal ini karena kepala sekolah tidak hanya sekedar menilai saja, tetapi meberikan banyak masukan. Proses pembelajaran yang semakin berkembang dan menarik membuat siswa lebih tertarik terhadap pelajaran IPA yang pada awalnya menurut siswa pelajaran IPA merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan. Dengan adanya dialog pada waktu pelaksanaan supervisi akan meningkatkan interaksi antara kepala sekolah dan guru. Dan dengan pembelajaran IPA yang semakin menarik maka interaksi antara guru dan siswa menjadi baik. Siswa tidak merasa takut lagi terhadap guru tetapi lebih tertarik untuk menanyakan beberapa hal yang belum dimengerti. Keinginan guru IPA untuk memperbaiki proses pembelajaran akan berdampak pada kinerjanya, sehingga pembelajaran di sekolah lebih terkendali. Bedasarkan hasil ulangan, walaupun belum mendapat nilai yang bagus tetapi secara perlahan meningkatkan perolehan nilai. Supervisi Akademik melalui Dialogis Kolegial Pembelajaran IPA memerlukan waktu yang panjang, sehingga memerlukan energi ekstra bagi supervisor dan guru yang disupervisi. Tetapi akan meningkatkan motivasi bagi guru untuk mengadakan perbaikan proses pembelajaran IPA menjadi lebih menarik. Sehingga supervisi akademik melalui dialogis olegial dapat diterapkan untuk semua pembelajaran. 95

Lampiran 3. Verbatim hasil wawancara Hasil wawancara dengan subjek penelitian Rio Ratna Puri, S. Pd (Guru IPA SMP Negeri 41 Semarang) Nama saya Rio Ratna Puri, S. Pd, guru IPA SMP Negeri 41 Semarang. Sehari-hari saya selalu dipanggil ibu Rio oleh murid-murid dan teman-teman guru. Menurut saya supervisi akademik melalui dialogis kolegial adalah usaha dari kepala sekolah sebagai supervisor untuk memberikan layanan kepada guru dalam rangka memperbaiki perencanaan dan proses pembelajaran. Setelah supervisi kunjungan kelas dilanjutkan dengan diskusi hasil dari proses supervise tersebut mengenai keluhan ataupun masalah yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran. Persiapan sebelum supervisi adalah menyiapkan perangkat pembelajaran meliputi silabus dan RPP sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Menyiapkan media dan alat-alat yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Karena pelaksanaan supervisi sudah ditentukan waktunya maka persiapan pembelajaran akan lebih baik. Supervisi Akademik melalui dialogis kolegial pembelajaran IPA di SMP Negeri 41 yang dilakukan oleh kepala sekolah dan dibantu team, pada waktu pelaksanaan sudah dijadual dan merupakan hasil kesepakatan anta supervisor dengan guru. Komponen yang dinilai dalam pelaksanaan supervisi adalah perangkat pembelajaran dan pelaksanaan proses pembelajaran. Pada waktu dialogis kolegial akan diungkapkan kendala guru dalam PBM. Kepala sekolah selaku supervisor secara terbuka menerangkan berbagai hal tentang PBM, sehingga terjalin diskusi untuk peningkatan pembelajaran berikutnya. Guru akan termotivasi untuk meningkatkan PBM. Karena dalam dialogis kolegial terwujud suasana yang akrab dan kekeluargaan, 96

sehingga semua kesulitan dan hambatan guru dalam PBM akan mudah diungkapkan. Hasilnya motivasi guru meningkat dalam perbaikan PBM, suasana pembelajaran menjadi semakin bermutu. Hasilnya interaksi kepala sekolah dengan guru dan guru dengan siswa terjalin lebih baik. Sebagai efeknya terjadi peningkatan prestasi akademik. Supervisi Akademik melalui dialogis kolegial pembelajaran IPA memiliki kelebihan yaitu terjalin komunikasi yang lebih hangat dan kekeluargaan, sehingga hambatan dalam PBM mudah diungkapkan sehingga dapat dipecahkan secara bersama-sama. Dismping itu akan meningkatkan semangat kerja yang tinggi bagi guru. Kelemahanya memerlukan waktu yang lama dan memerlukan penyatuan visi dan misi. Agar tujuan supervisi tercapai maka pada waktu pelaksanaan supervisi dilakukan dengan sungguhsunggu. Supervisi jangan hanya sebagai tindakan administratif saja. 97