PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS SELEKSI TENAGA PENDAMPING KEGIATAN PENGEMBANGAN KAKAO BERKELANJUTAN TAHUN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN MARET 2015
KATA PENGANTAR Kegiatan Pengembangan Kakao Berkelanjutan merupakan upaya percepatan peningkatan produksi dan produktivitas tanaman kakao melalui kegiatan intensifikasi, rehabilitasi, perluasan dan intercroping di bawah tanaman kelapa. Untuk mewujudkan tujuan tersebut salah satu kegiatan pendukung adalah penyediaan tenaga pendamping. Tugas tenaga pendamping yaitu membimbing dan mendampingi petani secara periodik dan berkelanjutan dalam pelaksanaan usaha tani kakao. Untuk itu, perlu dipersiapkan tenaga pendamping pada lokasi dalam rangka Pengembangan Kakao Berkelanjutan Tahun 2015. Untuk mendukung tersedianya tenaga pendamping sesuai dengan yang diharapkan, maka Direktorat Jenderal Perkebunan menyusun Pedoman Teknis Seleksi Tenaga Pendamping Direktorat Jenderal Perkebunan untuk dapat dijadikan acuan. Jakarta, 11 Maret 2015 Direktur Jenderal Perkebunan, Ir. Gamal Nasir, MS Nip. 19560728 198603 1 001 ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR LAMPIRAN... iv I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Sasaran... 3 II ORGANISASI... 3 A. Kelembagaan... 3 B. Ketenagaan... 4 C. Tugas dan Fungsi... 5 III POLA SELEKSI TENAGA PENDAMPING... 6 A. Metode Seleksi dan Alokasi Kebutuhan... 6 B. Persyaratan dan Seleksi... 6 IV PEMBIAYAAN... 11 V SANKSI... 11 LAMPIRAN iii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Alokasi Seleksi Tenaga Pendamping Kegiatan Pengembangan Kakao Berkelanjutan Tahun 2015... Lampiran 2 Surat Pernyataan... 14 Lampiran 3 Chek list Hasil Seleksi Administrasi... 16 13 iv
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi kakao merupakan salah satu komoditi andalan perkebunan dan mempunyai peran penting sebagai sumber devisa negara, sumber pendapatan petani, penciptaan lapangan kerja, terbentuknya pusat pertumbuhan, mendorong agribisnis dan agroindustri kakao. Berdasarkan statistic perkebunan, pada tahun 2013 luas areal kakao nasional mencapai 1,7 juta ha dengan produksi 720 ribu ton dan didominasi oleh perkebunan rakyat (95,4%) serta melibatkan petani secara langsung sebanyak 1,67 juta KK. Dalam pelaksanaannya, masih dijumpai permasalahan dalam pengembangan komoditi kakao antara lain menurunnya tingkat produksi dan produktivitas akibat sebagian besar tanaman tua/rusak, terserang organisme pengganggu tanaman (OPT), belum menggunakan bibit unggul, kurangnya perawatan tanaman, rendahnya tingkat diseminasi teknologi akibat minimnya tenaga penyuluh, luasnya cakupan wilayah, terbatasnya sarana dan prasarana pendukung, kualitas hasil masih rendah yang tidak sesuai SNI serta masih lemahnya kelembagaan petani. 1
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut antara lain yaitu pengembangan kakao rakyat melalui dana tugas pembantuan (TP), revitalisasi perkebunan maupun Gernas Kakao. Kegiatan utama yaitu peremajaan, rehabilitasi maupun intensifikasi tanaman kakao. Pada tahun 2015, melalui alokasi APBN Perubahan dialokasikan kegiatan kegiatan Pengembangan Kakao Berkelanjutan seluas 171.400 ha meliputi 15 provinsi 57 kabupaten dengan kegiatan utama peremajaan, rehabilitasi, intensifikasi dan intercroping di bawah tanaman kelapa. Adapun kegiatan pendukung yaitu pemberdayaan petani dan kelembagaannya, penyediaan dan pelatihan petugas pendamping, peningkatan mutu, pembangunan kebun sumber bahan tanam, pengembangan model integarsi ternak, pembentukan satuan pelaksana (Satlak) dan pembinaan pengawalan. Untuk mencapai keberhasilan kegiatan tersebut, khususnya dalam penyediaan tenaga pendamping, perlu dilakukan kegiatan seleksi tenaga pendamping untuk kegiatan Pengembangan Kakao Berkelanjutan tahun 2015 melalui dana APBNP. Sebagai acuan pelaksanaan seleksi tenaga pendamping, perlu disusun Pedoman Umum Seleksi Tenaga Pendamping Kegiatan Pengembangan Kakao Berkelanjutan Tahun 2015. 2
B. Tujuan Tujuan penyusunan Pedoman Umum Seleksi Tenaga Pendamping Kegiatan Pengembangan Kakao Berkelanjutan ini yaitu : A. Sebagai acuan daerah dalam proses seleksi tenaga pendamping B. Untuk memperoleh tenaga pendamping sesuai kriteria yang ditetapkan dan mampu melakukan bimbingan dan pendampingan kepada petani dan kelembagaannya dalam melakukan usaha tani kegiatan Pengembangan Tanaman Kakao. C. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai yaitu tersedianya tenaga pendamping sebanyak 259 orang untuk melakukan bimbingan dan pendampingan kepada petani pada kegiatan Pengembangan Kakao Berkelanjutan tahun 2015. II. ORGANISASI A. Kelembagaan Dalam rangka penyelenggaraan kegiatan seleksi tenaga pendamping diperlukan kelembagaan yang menangani, baik di tingkat Pusat maupun Daerah, sehingga kegiatan tersebut dalam kendali dan koordinasi yang baik. Kelembagaan dimaksud adalah: 1. Pusat 3
- Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan - Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar 2. Daerah - Dinas yang membidangi perkebunan Provinsi - Dinas yang membidangi perkebunan Kabupaten/Kota B. Ketenagaan Jumlah tenaga pendamping yang akan dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pengembangan Kakao Berkelanjutan tahun 2015 yaitu sebanyak 259 orang Dalam melaksanakan tugasnya, satu orang tenaga pendamping akan membina wilayah pengembangan kakao berkelanjutan sekitar 500 ha. Untuk dapat melaksanakan tugas bimbingan dan pendampingan kepada petani dan kelembagaannya, tenaga pendamping sebelum melakukan tugas pendampingan akan diberikan pelatihan/pembekalan khususnya terkait dengan pelaksanaan pengembangan kakao berkelanjutan. 4
C. Tugas dan Fungsi A. Tugas Melakukan bimbingan dan pendampingan kepada petani binaannya dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan tanaman kakao berkelanjutan. B. Fungsi Dalam melaksanakan tugas di atas, tenaga pendamping menyelengga rakan fungsi membantu Dinas yang membidangi Perkebunan Kabupaten/ Kota untuk : - mempersiapkan perencanaan pelaksanaan kegiatan; - melaksanakan bimbingan dan pendampingan kepada petani dari aspek teknis dan administrasi; - mengkoordinasikan penyelengga raan pendampingan dan penyuluhan di wilayah binaannya; - melaksanakan pengawalan kegiatan dalam aspek teknis dan administrasi di tingkat petani; - melaksanakan penumbuhan dan pembinaan kelembagaan petani; - mendorong dan mengembangkan kegiatan agribisnis; - menyusunan pelaporan hasil bimbingan dan pendampingan; 5
III. POLA SELEKSI TENAGA PENDAMPING A. Metode Seleksi dan Alokasi Kebutuhan A. Proses seleksi dilakukan secara terbuka dengan mengumumkan di Dinas Provinsi atau media massa lokal tentang pembukaan kesempatan kerja untuk menjadi Tenaga Pendamping. B. Seleksi dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan tenaga pendamping kegiatan Pengembangan Kakao Berkelanjutan, dengan alokasi kebutuhan seperti tersebut pada Lampiran 1. C. Penyiapan soal ujian seleksi, penilaian lembar jawaban, wawancara dan penetapan kelulusan tenaga pendamping dilakukan oleh Panitia/Tim Seleksi. D. Materi wawancara ditekankan pada minat dan motivasi untuk melakukan bimbingan dan pendampingan, kemampuan dan keterampilan dalam mengoperasikan komputer, pelaksanaan tugas administrasi, penyusunan laporan keuangan. B. Persyaratan dan Seleksi 1. Persyaratan Administrasi 6
a. Persyaratan Utama 1) Warga Negara Indonesia (WNI); 2) Usia minimal 20 tahun; 3) Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan keterangan dokter pemerintah; 4) Berkelakuan baik; 5) Tidak terikat pekerjaan dengan institusi lain; 6) Pendidikan Minimal lulusan setingkat SLTA, diutamakan lulusan SMK bidang pertanian (SPMA, SPP, STM Pertanian); Nilai rata-rata minimal 7. b. Persyaratan lain 1) Diutamakan berdomisili/tinggal lokasi binaan; 2) Bersedia bekerja/ditempatkan di lokasi selama masa kontrak; 3) Bersedia bekerja dengan status tenaga kontrak dalam masa kerja tertentu, dapat diperpanjang sesuai ketentuan yang berlaku dan ketersediaan anggaran; 4) Tidak menuntut untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)/Aparatur Sipil Negara (ASN); 5) Apabila terjadi pemutusan hubungan kerja karena hasil peniliaian kinerja tidak akan 7
2. Lamaran menuntut pesangon atau ganti rugi dikemudian hari; 6) Bersedia mengikuti pelatihan sebelum melaksanakan tugas; 7) Bersedia mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Dinas yang membidangi perkebunan setempat dan ketentuan lain yang berlaku; 8) Memiliki motivasi kerja untuk melaksanakan tugas pendamping an; 9) Mau dan mampu bekerja keras dan berdedikasi tinggi serta mempunyai kemampuan dalam melaksanakan tugas yang diberikan. a. Surat lamaran ditujukan kepada Kepala Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan setempat. b. Surat Lamaran ditulis tangan, menggunakan tinta hitam dengan dibubuhi materai Rp. 6.000,- dengan dilampiri : 1) Daftar riwayat hidup; 2) Fotokopi KTP; 3) Fotokopi ijasah dan transkip nilai yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; 4) Pas photo ukuran 4 x 6 sebanyak 2 lembar; 8
5) Surat keterangan Dokter pemerintah yang menyatakan sehat jasmani dan rohani; 6) Surat keterangan berkelakuan baik dari kepolisian; 7) Surat Pernyataan tidak sedang terikat pekerjaan dengan instansi lain; 8) Surat pernyataan bersedia ditempatkan di lokasi pada provinsi yang bersangkutan; 9) Surat pernyataan tidak akan menuntut diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN), dan tidak akan menuntut pesangon atau ganti rugi apabila terjadi pemutusan hubungan kerja dan dibuat bermeterai Rp. 6000,- (Lampiran 2); 10) Surat pernyataan bersedia mengikuti pelatihan/pembekalan sebelum melaksanakan tugas; 11) Surat pernyataan bersedia mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan; 12) Surat lamaran beserta lampiran dimasukkan ke dalam stofmap dan dimasukkan dalam amplop tertutup. 9
3. Seleksi dan Penetapan Penerimaan Tenaga Pendamping a. Seluruh berkas lamaran akan diseleksi administrasi oleh panitia seleksi daerah yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Provinsi yang membidangi Perkebunan; b. Panitia seleksi daerah dapat melibatkan unsur-unsur terkait di daerah; c. Penetapan kelulusan seleksi diprioritaskan bagi pelamar yang memiliki nilai ijazah tertinggi, umur lebih muda dan domisili diutamakan dekat lokasi kegiatan; d. Pelamar yang lulus seleksi administrasi akan dipanggil untuk mengikuti seleksi/tes pengetahuan teknis perkebunan dan pengetahuan umum (secara tertulis) dan seleksi wawancara; e. Bagi pelamar yang tidak memenuhi persyaratan administrasi tidak akan dipanggil; f. Penetapan kelulusan peserta tes ditetapkan oleh Panitia yang diumumkan di papan pengumuman Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan; g. Hasil keputusan panitia seleksi tidak dapat diganggu gugat; 10
IV. h. Peserta yang dinyatakan lulus akan diangkat/ditetapkan sebagai Tenaga Pendamping oleh Direktur Jenderal Perkebunan. PEMBIAYAAN Sumber pembiayaan berasal dari APBNP yang dialokasikan pada DIPA Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan Tahun 2015. Tenaga Pendamping akan memperoleh fasilitas berupa: a. Honor maksimal selama 9 bulan b. Biaya operasional c. Biaya pelatihan V. SANKSI Tenaga pendamping yang melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dalam Keputusan yang berlaku, akan mendapat sanksi sesuai dengan tingkat kesalahannya berupa : 1. Teguran lisan diberikan oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan atau pejabat yang ditunjuk kepada Tenaga Pendamping yang tidak disiplin; 2. Teguran tertulis diberikan oleh Kepala Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan atau pejabat yang ditunjuk kepada Tenaga Pendamping yang tidak membuat dan menyampaikan laporan kegiatan di wilayah kerjanya sesuai jadwal 11
VI. yang telah ditetapkan dan rekomendasi Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan; 3. Sanksi pemberhentian diberikan oleh Direktur Jenderal Perkebunan atas rekomendasi Kepala Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan kepada Tenaga Pendamping yang tidak melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selama 30 hari (dihitung secara kumulatif dalam 1 tahun) serta tidak menyampaikan laporan penyelenggaraan kegiatan di wilayah kerjanya selama 3 (tiga) bulan berturutturut tanpa ada keterangan dan atau pelanggaran yang mempunyai kekuatan hukum tetap. PENUTUP Pedoman Umum ini dibuat untuk dipergunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan rekrutmen dan seleksi Tenaga Pendamping kegiatan Pengembangan Kakao Berkelanjutan. Pedoman Umum selanjutnya agar dijabarkan dalam Petunjuk Pelaksanaan di Provinsi dan Petunjuk Teknis di Kabupaten. Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar 12
Lampiran 1 ALOKASI SELEKSI TENAGA PENDAMPING KEGIATAN PENGEMBANGAN KAKAO BERKELANJUTAN TAHUN 2015 No Provinsi Jumlah Tenaga Pendamping (Org) 1 Sulawesi Selatan 55 2 Sulawesi Barat 60 3 Sulawesi Tengah 58 4 Sulawesi Tenggara 50 5 Sulawesi Utara 6 6 Sumatera Utara 4 7 Aceh 3 8 Sumatera Barat 5 9 NTT 5 10 Bali 4 11 Papua 2 12 Gorontalo 2 13 NTB 2 14 Kalimantan Utara 1 15 Maluku Utara 2 Jumlah 259 13
Lampiran 2 SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : N a m a : Tempat tanggal lahir : Pendidikan terakhir : Alamat : Dengan ini kami menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya : 1. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, karena tindak pidana kejahatan. 2. Tidak akan menuntut diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil. 3. Bersedia ditempatkan di wilayah kegiatan yang ditetapkan oleh Dinas provinsi yang membidangi perkebunan. 4. Tidak sedang terikat pekerjaan dengan institusi lain. 5. Apabila karena sesuatu hal diberhentikan dari Tenaga Pendamping, tidak akan menuntut ganti rugi dan/atau uang pesangon. 14
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan saya bersedia dituntut dimuka pengadilan serta bersedia memenuhi segala tindakan yang diambil oleh pemerintah, apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar. Yang membuat pernyataan, Materai Rp.6000,- 15
CHECK LIST HASIL SELEKSI ADMINISTRASI Tempat, No. Nama Tanggal Lahir IPK Lulus Tahun PTN/PTS Akreditasi Kriteria Usia Sehat Domisili Lulus/ Tidak Lulus Keterangan : Beri tanda (cek) bila memenuhi kriteria x (cross) bila tidak memenuhi kriteria 16