RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL

SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL

DIFFERENTIAL KELAS XI OLEH : HARIS MAULANA MARZUKI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB IV PEMBAHASAAN. 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan. Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 1 x 30 menit

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PERANGKAT UJI KOMPETENSI Final drive/gardan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Program Keahlian : TEKNIK KENDARAAN RINGAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 UNTUK SMA/MA KELAS X

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

NO.SOAL SKOR TINGKAT KESUKARAN. NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR SOAL BENTUK SOAL 1 Matematika Wajib. Uraian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Strukturisasi Materi GERAK MELINGKAR BERATURAN. Satuan Pendidikan : SMA/MA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

RPP dan Silabus SMA Kelas X Kurikulum 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Lampiran 01. RPP PDTO

SILABUS MATA PELAJARANPENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kompetensi Inti B. Kompetensi Dasar

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

A. Kompetensi Inti B. Kompetensi Dasar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

ANALISIS SILABUS MATA PELAJARAN

A. Kompetensi Inti B. Kompetensi Dasar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

12. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR EKONOMI SMA/MA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Kelas/Semester : X / 1 :Hukum Newton Tentang Gerak dan Penerapannya

Transkripsi:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Otomotif Satuan Pendidikan : SMK Kelas/Semester : XI TKR Mata Pelajaran : Pengetahuan Dasar Teknik Topik : Memelihara unit final drive/gardan Waktu : 2 45 menit Pertemuan ke : 1-2 A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan, bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa percaya diri, dan sikap

toleransi dalam perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah 2.2 Mampu mentransformasi diri dalam berprilaku jujur, tangguh menghadapi masalah, kritis, dan disiplin dalam melakukan tugas belajar PDTO 2.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan perilaku peduli lingkungan 3.1 Memilih dan menerapkan proses berjalannya Pemeliharaan unit final drive/gardan sesuai dengan karakteristik permasalahan yang akan diselesaikan dengan memeriksa kebenaran langkah - langkahnya 4.1 Menyajikan persoalan mengenai Pemeliharaan unit final drive/gardan dengan menggunakan alat peraga atau gambar video serta menyelesaikannya menggunakan teori teori yang terbukti kebenarannya C. Indikator Pencapaian Kompetensi Pengkonstruksian unit final drive; penggerak roda depan, belakang dan Four Wheel Drive dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakankerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya. Informasi yang benar di-akses dari spesifikasi pabrik dan dipahami Memeriksa unit final drive; penggerak roda depan, belakang dan Four Wheel Drive untuk mengidentifikasi tanda pemasangannya Mengklasifikasikan konstruksi unit final drive; penggerak roda depan, belakang dan Four Wheel Drive dan metode pemasangannya Seluruh kegiatan pemeliharaan/servis komponen unit final drive dilaksanakan berdasarkan SOP, undang-undang K 3, peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan D. Tujuan Pembelajaran - Tujuan akademik: Setelah pembelajaran selesai, peserta didik dapat: a. Menjelaskan pengertian, jenis, konstruksi unit final drive; penggerak roda depan, belakang dan Four Wheel Drive. b. Menjelaskan jenis-jenis unit final drive; penggerak roda depan, belakang dan Four Wheel Drive dan spesifikasinya. c. Menjelaskan identifikasi tanda pemasangan unit final drive; penggerak roda depan, belakang dan Four Wheel Drive dan spesifikasinya. d. Menjelaskan konstruksi unit final drive; penggerak roda depan, penggerak roda belakang dan Four Wheel Drive. - Tujuan karakter: a. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar dalam tiap kesempatan untuk menambah wawasan. b. Membiasakan sikap mandiri dalam mengerjakan sesuatu agar tidak menggantungkan diri terhadap pihak lain.

c. Membiasakan bersikap disiplin dimanapun berada agar mudah dipercaya dan dihargai pihak lain. d. Membiasakan bersikap jujur dalam bertindak untuk membentuk pribadi yang bermanfaat bagi lingkungan. e. Membiasakan sikap toleransi terhadap sesama dan tidak memikirkan kepentingan diri sendiri. E. Materi Pembelajaran FUNGSI DIFFERENTIAL. Menyesuaikan putaran roda kiri dan kanan (roda penggerak) pada saat membelok atau beban roda kiri dan kanan tidak sama (misal salah satu roda dijalan lumpur). Differential terbagi menjadi 2 bagian utama : Final Gear. Yang terdiri dari drive pinion dan ring gear, dan berfungsi untuk memperbesar momen dan mengubah arah putaran sebesar 90 o. Differential Gear. Yang terdiri dari side gear, dan berfungsi untuk membedakan kecepatan putar roda kiri dan kanan saat membelok. A. FINAL GEAR. Dewasa ini final gear terdiri dari 2 tipe : 1. Hypoid bevel gear.

Tipe ini digunakan pada kendaraan penggerak roda belakang, dimana drive pinion terpasang offset dengan garis tengah ring gear. Keuntungannya bunyi lebih halus. 2. Helical Gear. Tipe ini digunakan pada kendaraan penggerak roda depan. Mempunyai keuntungan bunyi dan getaran lebih kecil dan momen dapat dipindahkan dengan lembut. B. DIFFERENTIAL GEAR.

Saat kendaraan membelok, jarak tempuh roda bagian dalam (A) lebih kecil dari jarak tempuh roda bagian luar (B) dengan demikian roda bagian luar harus berputar lebih cepat dari roda bagian dalam. Bila roda roda berputar dengan putaran yang sama, maka salah satu ban akan slip yang menyebabkan ban akan cepat aus. Untuk mengatasi hal ini diperlukan differential gear dengan tujuan untuk membedakan putaran roda. Jarak A > Jarak B Rpm roda bagian dalam < Rpm roda bagian luar 1. Prinsip Dasar Differential Gear Bila kedua rak diberi beban yang sama, maka ketika shackle ditarik ke atas akan menyebabkan kedua rak terangkat pada jarak yang sama karena tahanan sama dan pinion gear tidak berputar. Tetapi bila beban yang lebih besar diletakkan pada rak sebelah kanan dan shackle ditarik ke atas, maka pinion gear akan berputar sepanjang gerigi rak yang mendapat beban lebih berat disebabkan adanya perbedaan tahanan. Dan ini mengakibatkan rak yang mendapat beban lebih kecil akan terangkat. 2. Kontruksi Differential Keterangan :

1. Mur. 2. Penghubung poros. 3. Sil poros pinion. 4. Bantalan poros 5. Rumah penggerak aksel. 6. Tutup bantalan. 7. Pipa pembatas. 8. Poros pinion. 9. 9. Bantalan rumah differential. Rumah differential. 11. 11. Roda gigi korona. 12. 12. Poros roda gigi pinion. pinion. 13. 13. Roda gigi samping 14. 14. Bantalan poros pinion. 15. 15. Roda gigi pinion. 16. 16. Gasket. 17. 17. Ring roda gigi samping. 18. 18. Ring roda gigi pinion. 19. 20. 21. 22. 23. 3. Cara Kerja Differential 24. a. Jalan Lurus. 25.

26. Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case, defferential case menggerakan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear memutarkan side gear kiri dan kanan dengan rpm yang sama karena tahanan roda kiri dan kanan sama, sehingga menyebabkan putaran roda kiri dan kanan sama. ( RPM A = B ). 27. 28. b. Belok Kanan. 29. 31. c. Belok Kiri. 32. 30. Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case, differential case menggerakan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear memutarkan side gear kiri mengitari side gear kanan karena tahanan roda kanan lebih besar, sehingga menyebabkan putaran roda kiri lebih besar dari roda kanan. ( RPM A > B ). 33. Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case, differential case menggerakan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear memutarkan side gear kanan mengitari side gear kiri karena tahanan roda kiri lebih besar, sehingga menyebabkan putaran roda kanan lebih besar dari roda kiri. ( RPM A < B ). 34. 35. d. Salah satu roda masuk Lumpur. 36. Saat salah satu roda masuk Lumpur, maka roda masuk Lumpur tersebut mempunyai tahanan yang besar, dan menyebabkan sulitnya mengeluarkan roda dari Lumpur. 37. 38. C. BENTUK RUMAH AXLE 39. Dari bentuk rumah penggerak aksel dapat dibedakan tiga macam : 40. 1. Aksel Banjo. 41.

42. Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona kurang kuat, biasa digunakan pada kendaraan sedan, station dan jeep. 43. 44. 2. Aksel Spicer. 45. Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona jenis ini sering digunakan pada kendaraan sedan, station dan jeep. 46. 47. 3. Aksel terompet. 48. Rumah bantalan merupakan satu kesatuan yang kokoh dengan rumah aksel, jenis ini paling kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona biasanya digunakan pada jenis kendaraan berat. Jarang lagi digunakan pada kendaraan, karena : 49. Konstruksi rumit. 1 Penyetel sulit. 2 Harga mahal. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. D. PENYETELAN PENGGERAK AKSEL

59. 60. 61. 1. Tinggi pinion 2. Pre load pinion 62. Untuk mendapatkan posisi gigi pinion yang tepat terhadap gigi roda korona 63. Agar keausan bantalan tidak menyebabkan kebebasan bantalan 3. Celah bebas gigi roda korona ( Back Lash ) 64. Roda korona dapat berputar dengan baik/halus dan tidak menimbulkan suara persentuhan gigi atau suara dengung 65. 4. Pre load bantalan rumah diferensial ( Keseluruhan ) 66. Agar keausan bantalan tidak menimbulkan kebebasan bantalan / gerak aksial roda korona 5. Memeriksa Persinggungan gigi 67. Untuk menempatkan posisi permukaan kontak gigi pinion dan roda korona benar ( di tengah tengah ) sehinggga suara halus dan keausan merata. 69. 68.

70. E. PENGUNCI DIFFERENTIAL. 74. 71. Fungsinya: 72. 73. Koefisien gesek roda kiri dan kanan berbeda misal salah satu roda jalan pada Lumpur atau basah maka roda dengan koefisien rendah mulai selip dan roda dengan koefisien besar diam, akibatnya tetap berhenti dengan salah satu roda berputar / slip. 75. Dengan terkuncinya salah satu poros aksel dengan rumah differential maka tidak akan terjadi slip salah satu roda (mencegah) slip salah satu roda saat roda kiri dan kanan koefisien geseknya tidak sama. Setelah kendaraan sudah keluar dari Lumpur pengunci harus dilepas, jika lupa penggerak aksel bisa pecah. 76. F. JENIS PENGGERAK SUDUT 77. 1. Pada saat sekarang penggerak aksel hanya menggunakan penggerak sudut roda korona. Tetapi pada sistem lama, misalnya merek PEUGEOT menggunakan penggerak roda cacing. 78. 79. Perbandingan gigi pada : Sedan station antara 3,5 : 1 s/d 4,5 : 1 80. Truk antara 5 : 1 s/d 12 : 1 81. Jenis biasa : 82. Sumbu poros pinion segaris dengan aksis roda korona Konstruksi ini hanya digunakan pada truk 83. Kerugian : Suara tidak halus

Gaya pada gigi besar ( Konstruksi Berat ) 84. Jenis Hypoid 1. 2. 85. Sumbu poros pinion tidak segaris dengan aksis roda korona 3. 4. Kerugian : Perlu oli khusus GL 4 atau GL 5 Gesekan antara gigi lebih besar 5. 6. Keuntungan : Suara halus Permukaan gigi yang memindahkan gaya lebih besar Poros penggerak ( Gardan ) lebih rendah 7. 8. 9. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. a. Jenis biasa b. Jenis Hypoid 19. 86. Konstruksi ini : Digunakan pada sedan, station dan truk.

1. Bentuk Gigi 87. Dari bentuk giginya, roda korona ada 2 macam Klingenberg Gleason 88. 89. 91. Klingenberg Tebal puncak gigi bagian dalam dan bagian luar sama (A=B) Disebut gigi spiral karena bentuk gigi sebagian dari busur spiral Kebanyakan digunakan pada mobil Eropa dan Jepang 92. 93. Gleason Tebal puncak gigi bagian dalam dan bagian luar tidak sama (ab) Disebut gigi lingkar karena bentuk bentuk gigi sebagian dari busur lingkaran Kebanyakan digunakan pada mobil Amerika 94.

a b a 90. 95. F. Penggunaan : 96. Kendaraan dengan motor memanjang, untuk meneruskan putaran ke roda-roda diperlukan penggerak sudut. Karena arah putaran motor berbeda dengan arah putaran roda roda 97. Contoh :

98. 101. 102. Motor di depan penggerak roda belakang / motor memanjang 99. Motor di belakang penggerak roda belakang / motor memanjang 100. Motor di depan penggerak roda depan / motor memanjang 103. Kecuali motor melintang 104. 105. Contoh 106. 107. 108. Motor didepan penggerak roda depan 109. F. Model Pembelajaran 1 Pembelajaran ini menggunakan pendekatan scientific dengan model pembelajaran discovery learning 111. 112. 113. 114. 115. 116.

117. G. Kegiatan Pembelajaran 118. Pertemuan ke 1 119. Ta hap Kegiatan 122. Ke giatan Awal 127. Ke giatan Inti 120. Uraian Kegiatan 123. Pra pembelajaran: a. Siswa menyiapkan diri, berdoa dan guru mengabsen siswa. b. Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan topik pembelajaran yang akan diberikan. c. Siswa siswa diminta secara jujur untuk menjawab pertanyaan guru, apakah mengenal unit final drive. a. Menyajikan informasi dengan bantuan media LCD dengan mengamati sikap siswa dalam menerima pelajaran. b. Mengulas mulai dari pengertian, jenis, konstruksi unit final drive; penggerak roda depan, belakang dan Four Wheel Drive. c. Menjelaskan jenis-jenis unit final drive; penggerak roda depan, belakang dan Four Wheel Drive dan spesifikasinya. d. Menjelaskan identifikasi tanda pemasangan unit final drive; penggerak roda depan, belakang dan Four Wheel Drive dan spesifikasinya. e. Menjelaskan konstruksi unit final drive; penggerak roda depan, penggerak roda belakang dan Four Wheel Drive. f. Guru memberi kesempatan siswa bertanya. 121. Waktu (menit) 124. 125. 128. 129. 130. 131. 132. 126. 15 menit 133. 55 menit

140. 141. 134. Ke giatan Akhir g. Guru mengetes pertanyaan kepada setiap siswa dan memberikan nilai aktif bagi siswa yang mampu menjawab. a. Dengan melibatkan siswa untuk membuat kesimpulan dari proses belajar saat ini. b. Menutup pembelajaran dengan memberikan tugas rumah. c. Memberikan apresiasi kepada siswa yang telah mengikuti pelajaran dan menutup pelajaran dengan doa. 135. 136. 137. 138. 139. 20 menit H. Alat / Media / Sumber Pembelajaran 1. Worksheet / lembar kerja 2. Buku Siswa (Kemendikbud Kurikulum 2013) 142. I. Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik penilaian : a. Penilaian Proses b. Penilaian prestasi belajar (hasil) 2. Bentuk penilaian : a. Uraian esay 3. Instrumen/Alat Penilaian: a. Instrumen: 1. Sebutkan 3 fungsi gardan dan jelaskan secar singkat! Bobot 15 2. Jelaskan prinsip dasar Differential! Bobot 20 3. Pilihlah satu dari 2 di bawah ini dan jelaskan cara kerja unit final drive! Bobot 30 - Saat kendaraan berjalan lurus - Saat kendaraan berjalan membelok 4. Apa fungsi dari pengunci Differential? Bobot 15 5. Bagaimana cara kerja Four Wheel Drive? Bobot 20 143. b. Kunci Jawaban 1. - Merubah arah putaran mesin: posisi mesin pada mobil untuk truck atau mobil yang menggunakan as kopel, memilki posisi mesin yang memanjang ke depan. Sehingga arah putaran dari roda gila jelas tidak searah dengan putaran roda. Maka gardan inilah yang membuat arah dari putaran mesin menjadi searah dengan arah putaran roda (yaitu maju ke depan) - Memperbesar momen : momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar. Putaran poros engkol mempunyai tenaga atau momen. Tenaga dari suatu benda yang berputar dengan cepat adalah kecil, sedangkan tenaga dari benda yang berputar lambat adalah besar. Diketahui selambat-lambatnya

mesin berputar memiliki kecepatan 600 rpm. Maksudnya adalah dalam satu menit poros engkol berputar 600 kali. Sedangkan pada kecepatan tinggi memilki kecepatan hingga 12.000 rpm. Agar tenaga dari poros engkol ini menjadi besar, maka kecepatan putaran dari poros engkol ini harus diperlambat. Disinilah gardan memeperlambat kecepatan putaran poros engkol tersebut, sehingga tenaga putar atau momen menjadi besar dan mobil dapat bergerak atau berjalan. - Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat memebelok: pada saat mobil berbelok, putaran roda bagian dalam cenderung lebih lambat daripada putaran roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan agar mobil dapat berbelok dengan baik dan tidak slip. Jika kedua roda antara yang kiri dan kanan selalu sama, maka mobil tak akan membelok. Disinilah gardan membuat putaran roda kiri dan kanan tidak sama sehingga mobil dapat membelok dengan baik. 144. 146. 2. 1. Prinsip Dasar Differential Gear 145. 147. Bila kedua rak diberi beban yang sama, maka ketika shackle ditarik ke atas akan menyebabkan kedua rak terangkat pada jarak yang sama karena tahanan sama dan pinion gear tidak berputar. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. Tetapi bila beban yang lebih besar diletakkan pada rak sebelah kanan dan shackle ditarik ke atas, maka pinion gear akan berputar sepanjang gerigi rak yang mendapat beban lebih berat disebabkan adanya perbedaan tahanan. Dan ini mengakibatkan rak yang mendapat beban lebih kecil akan terangkat. 161.

3. Pada saat mobil berjalan lurus : 162. Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama - sama dalam kecepatan putaran yang sama.dan juga beban yang ditanggung roda kiri dan roda kanan adalah sama. Sehingga urutan perpindahan putaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion. Drive pinion akan memutar ring gear, dan ring gear bersama - sama dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya differential case, maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan differential case karena antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft. Karena beban antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus, maka pinion gear akan membawa side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalam satu kesatuan. Jadi dalam keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar, pinion gear hanaya membawa side gear untuk berputar bersama - sama dengan differential case dalam kecepatan putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali, maka side gear juga berputar satu kali juga, demikian seterusnya dalam keadaan lurus. Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan kemudian menggerakkan roda. 163. 164. Pada saat kendaraan membelok : 165. Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda bagian dalam adalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda bagian luar. Misalkan sebuah mobil sedang belok ke kiri, maka beban pada roda kiri akan lebih besar daripada beban roda kanan. Dengan demikian urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut ; P:utaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion. Drive pinion akan memutar ring gear. Dengan berputarnya ring gear maka differential case akan terbawa juga untuk berputar. Karena beban roda kiri lebih besar dari roda kanan saat belok ke kiri, maka side gear sebelah kiri akan memberi perlawanan terhadap pinion gear untuk tidak berputar. Gaya perlawanan dari side gear kiri ini akan membuat pinion gear menjadi berputar mengitari side gear kiri. Dengan berputarnya pininon gear, maka side gear kanan akan diputar oleh pinion gear. Sehingga side gear kanan akan berputar lebih cepat dari side gear kiri. Gerakan side gear ini akan diteruskan ke as roda kemudian ke roda. Untuk roda kanan akan berputar lebih cepat daripada roda kiri karena side gear kanan berputar lebih cepat. 4. Mencegah terjadi nya slip saat roda kiri dan kanan koefisien geseknya tidak sama. Contohnya, pada saat di lumpur. 5. Pada kendaraan dengan penggerak 4 roda, mesin dihubungkan dengan diferensial tengah (transfer case) yang membagi tenaga ke roda belakang dan roda depan. Karena pada saat menggunakan penggerak 4 roda, penggunaan energi lebih tinggi, biasanya penggerak 4 roda hanya digunakan pada saat dibutuhkan saja, dengan mengaktipkan melalui tombol atau tuas tertentu 166.

167. c. Rubrik Penilaian Prestasi Belajar 168. Rubrik Penilaian prestasi belajar : 169. Aspek Kognitif/ (pengetahuan) 170. Item 171. Uraian 172. Sk or 173. 1 174. Jawaban mencapai benar 175. Jawaban mencapai cukup 176. Jawaban mencapai salah 177. 182. 2 183. Jawaban mencapai benar 184. Jawaban mencapai cukup 185. Jawaban mencapai salah 186. 190. 3 191. Jawaban mencapai benar 192. Jawaban mencapai cukup 193. Jawaban mencapai salah 197. 4 198. Jawaban mencapai benar 199. Jawaban mencapai cukup 200. Jawaban mencapai salah 205. 5 206. Jawaban mencapai benar 207. Jawaban mencapai cukup 208. Jawaban mencapai salah 178. 15 179. 7 180. 2 181. 187. 20 188. 9 189. 2 194. 30 195. 10 196. 2 201. 15 202. 7 203. 2 204. 209. 20 2 9 211. 2 212. Skor penilaian 213. 1 00 214. 215. N Kognitif = x 70 216. d. Rubrik Penilaian Proses 217. Rubrik Penilaian Proses : 218. a. Aspek Afektif (sikap) 219. Indikator 220. 221. Aspek yang dinilai 222. S 223. Nil a i

224. - Daya kreatifitas tinggi 225. 226. - Bertanya, menyumbang ide atau berpendapat, menjadi pendengar yang baik, berkomunikasi 227. Dalam proses pembelajaran : 228. 229. 1.memberikan respon positif terhadap 230. KD/ SK yang dilaksanakan 231. 232. 2.berperan serta aktif,berkomunikasi 239. 240. 241. 1 242. 243. 244. 1 250. 233. dengan baik 245. 234. 246. 235. 3 bersikap tertib dalam pembelajaran 247. 1 236. 237. 4 tertib hadir dalam pembelajaran 238.. 248. 249. 1 251. Skor Maksimal = 100 252. 253. 254. 255. N Afektif = x 10 256. b. Aspek Psikomotorik (performance) 257. Indikator 258. Aspek yang dinilai 259. Sk 260. Nil 261. - Mampu melepas dan memasang unit final drive sesuai dengan SOP. 263. Dapat Menjelaskan pengertian, jenis, konstruksi unit final drive. 264. 270. 10 271. 280. 265. Dapat menjelaskan

262. jenis-jenis unit final drive; 266. 267. Dapat menjelaskan identifikasi tanda pemasangan unit final drive; 268. 269. Dapat menjelaskan identifikasi tanda pemasangan unit final drive 272. 273. 10 274. 275. 276. 10 277. 278. 279. 10 281. 282. Skor Maksimal = 100 283. 284. 285. 286. N Performance = x 20 287. 288. 4. Penugasan a. Tidak Terstruktur 289. Tugas: setiap siswa diwajibkan meresum materi dengan KD 9.1. Memelihara unit final drive/gardan. Di kertas folio bergaris dan ditulis tangan. 290. 291. Rubrik Penilaian Tugas Mandiri Tak Terstruktur (TMTT) 292. 293. N 294. Aspek Penilaian 295. R entang Skor

296. 1 299. 2 302. 3 297. Aspek keberhasilan / nilai benar/ relevansi 298. 0-40 300. Aspek tepat waktu 301. 0-25 303. Aspek kreatifitas/ nilai lebih 304. 0 15 305. 306. Aspek kemandirian 307. 0 10 308. 5 309. Aspek sistematis 3 0-10 311. 312. Jumlah skor maksimal 313. 1 00 314. 317. 315. NTMTT = x 30 316. 5. Prosedur Penilaian: 318. a. Penilaian Proses : 322. 319. Nilai Afektif = x 10 320. 321. Nilai Performance = x 20 323. b. Penilaian prestasi belajar : 324. Nilai Kognitif = x 70 325. 326. Nilai UH (SK/KD) = N A + N P + N K 327. 328. c. Nilai tugas = NTMTT 329. 330. d. Skala nilai = 0 100

331. e. KKM = 76 332. 333. 334.