ANALISIS PERFORMA PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN CLOSED HOUSE

dokumen-dokumen yang mirip
ternakan Tropik ABSTRACT

KELAYAKAN USAHA PETERNAKANN AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA

ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA

VII. ANALISIS PENDAPATAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRACT. Keywords: profit, R/C ratio, Brean Even Point.

Peubah yang diamati meliputi berat badan awal, berat badan akhir, pertambahan berat badan, konsumsi pakan, feed convertion ratio (FCR), kecernaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umumnya dipanen pada umur 5 6 minggu dengan tujuan sebagai penghasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan umum Ayam Broiler. sebagai penghasil daging, konversi pakan irit, siap dipotong pada umur relatif

Analisa ekonomi usaha peternakan broiler yang menggunakan dua tipe kandang berbeda

BAB II KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN DAN KEADAAN USAHA TERNAK AYAM BROILER

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2011

BAB I PENDAHULUAN. Budidaya ayam ras khususnya ayam broiler sebagai ayam pedaging,

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

ANALISIS BREAK EVEN POINT USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

[Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas]

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

ANALISIS FINANSIAL USAHA BUDIDAYA AYAM PEDAGING (BROILER) PETERNAK PLASMA POLA KEMITRAAN DI PT. REZA PERKASA UNIT BUDIDAYA MADIUN

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI USAHA PEMBESARAN AYAM KAMPUNG DI TINGKAT PETERNAK DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR. Reli Hevrizen dan Reny Debora Tambunan

VI POLA KEMITRAAN. Perusahaan Inti DUF. Perusahaan Pemasok Sapronak

Analisis pola kemitraan usaha peternakan ayam pedaging sistem closed house di Plandaan Kabupaten Jombang

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

PENDAHULUAN. Kemitraan merupakan hubungan kerjasama secara aktif yang dilakukan. luar komunitas (kelompok) akan memberikan dukungan, bantuan dan

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN FINISHER PERIOD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan

METODE PERHITUNGAN TINGKAT KEBERHASILAN PANEN BROILER BERDASARKAN PERFORMANCE INDEX (PI) PADA GRUP TERNAK DI KOTA PRABUMULIH

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

JIIP Volume 2 Nomor 2, Desember 2016, h

PERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING YANG DIBERI PENAMBAHAN TEPUNG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) DALAM RANSUM

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD

PERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING UMUR HARI YANG DIBERI EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus costaricensis)

PERFORMA AYAM BROILER YANG DIBERI RANSUM BERBASIS JAGUNG DAN BUNGKIL KEDELAI DENGAN SUPLEMENTASI DL-METIONIN SKRIPSI HANI AH

BAGI HASIL KEMITRAAN AYAM PEDAGING PADA PT. X DI KABUPATEN MAROS, PROPINSI SULAWESI SELATAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR

PERENCANAAN LABA DENGAN METODE TITIK IMPAS (STUDI KASUS PADA PETERNAKAN AYAM UD. MARKOTA SURYA KECAMATAN BALUNG KABUPATEN JEMBER)

I. PENDAHULUAN. Sektor peternakan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi. Sumber daya

I Peternakan Ayam Broiler

VII. ANALISIS FINANSIAL

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707

I. PENDAHULUAN. umur 4 5 minggu. Sifat pertumbuhan yang sangat cepat ini dicerminkan dari. modern mencapai di bawah dua (Amrullah, 2004).

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk

RECORDING (PENCATATAN)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan penetasan final stock ayam petelur selalu mendapatkan hasil samping

Pengaruh Jenis Alat Pemanas Kandang Indukan terhadap Performan Layer Periode Starter

Reny Debora Tambunan, Reli Hevrizen dan Akhmad Prabowo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung ABSTRAK

PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING YANG DIPELIHARA PADA SISTEM LANTAI KANDANG PANGGUNG DAN KANDANG BERTINGKAT

ANALISIS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA (Studi Kasus Peternak Plasma PT. Bilabong di Kecamatan Limpung Kabupaten Batang)

BAB I PENDAHULUAN. pangan dan gizi serta menambah pendapatan (kesejahteraan) masyarakat. Hal ini

PENGARUH PERBEDAAN KEPADATAN KANDANG TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN KELINCI LEPAS SAPIH PERANAKAN NEW ZEALAND WHITE SKRIPSI BADRI YUSUF

PERBANDINGAN PENDAPATAN ANTARA PETERNAK MITRA DAN PETERNAK MANDIRI AYAM BROILER DI KABUPATEN BUNGO. SKRIPSI. Oleh : ELSYE DILLA ANGRIANI

Performa Produksi Puyuh Petelur (Coturnix-coturnix Japonica) Hasil Persilangan..Wulan Azhar

PENDAHULUAN. Peternakan merupakan sektor andalan bagi perekonomian nasional Indonesia.

122 ZIRAA AH, Volume 34 Nomor 2, Juni 2012 Halaman ISSN

PEMANFAATAN JAMU AYAM SEBAGAI FEED SUPLEMENT TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI AYAM BURAS DI DESA GARESSI, KECAMATAN TANETE RILAU, KABUPATEN BARRU

EFFECT OF HOUSE TEMPERATURE ON PERFORMANCE OF BROILER IN STARTER PERIOD

JURNAL PETERNAKAN VOLUME : 01 NO : 02 TAHUN 2017 E-ISSN

ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK ITIK PETELUR SISTEM PEMELIHARAAN NOMADEN DI DESA KALIANG, KECAMATAN DUAMPANUA, KABUPATEN PINRANG

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI TERNAK AYAM POTONG RAKYAT DENGAN TERNAK AYAM POTONG KEMITRAAN

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan protein hewani,

PENGARUH PEMBERIAN FEED ADDITIVE RI.1 DAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PENAMPILAN AYAM BROILER SKRIPSI ATA RIFQI

PERBEDAAN JUMLAH PEMBERIAN RANSUM HARIAN DAN LEVEL PROTEIN RANSUM TERHADAP PERFORMAN AYAM PETELUR UMUR MINGGU

1. PENDAHULUAN. Produktivitas ayam petelur selain dipengaruhi oleh faktor genetik juga

PERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING YANGDITAMBAH DENGAN TEPUNG BUAH KURMA (Phoenix dactylifera) DALAM RANSUM KOMERSIAL

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

VI. PELAKSANAAN KEMITRAAN

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LUAR HALAMAN SAMPUL DALAM LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS FINANSIAL USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH (Studi Kasus Peternakan HMB Agro, Desa Sukajaya Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor)

ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN BABI BALI YANG MENGGUNAKAN RANSUM NON KONVENSIONAL

D Praditia, W. Sarengat dan M. Handayani* Program S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan PertanianUniversitas Diponegoro Semarang

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENAMBAHAN PROBIOTIK STARBIO PADA SUPLEMEN MULTINUTRISI TERHADAP ANALISIS USAHA SAPI BALI (Bos sondaicus)

I. PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat dan meningkatkan. kesejahteraan peternak. Masalah yang sering dihadapi dewasa ini adalah

ternakan Tropik Journal of Tropical Animal Science

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR...xv. DAFTAR LAMPIRAN...xvii

Perbandingan Performans Broiler yang Diberi Kunyit dan Temulawak Melalui Air Minum

I. PENDAHULUAN. Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki

PERFORMA DAN NILAI EKONOMIS AYAM BROILER YANG DIBERI FEED ADDITIVE "SIGI LNDAH" DALAM AIR MINUM SKRIPSI TITISARI

Simon Candra, Hari Dwi Utami and Budi Hartono Faculty of Animal Husbandry, University of Brawijaya. Malang ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam menopang perekononiam masyarakat. Pembangunan sektor

PENGARUH PEMBERIAN PROTEIN KASAR DENGAN TINGKAT YANG BERBEDA TERHADAP PERFORMAN AYAM KAMPUNG

PERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING YANG DIBERI TEPUNG KEMANGI (Ocimum basilicum L.) SEBAGAI FEED ADDITIVE

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha peternakan unggas di Sumatera Barat saat ini semakin

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari pada 16 Maret sampai 15 April 2014,

ANALISIS USAHA PADA PETERNAKAN RAKYAT AYAM PETELUR DI KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN BLITAR

TINGKAT KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER DI KABUPATEN SRAGEN

[Evaluasi Hasil Produksi Ternak Unggas]

"/SF'S SKRIPSI DWI PUJA KESUMA PROGRAM STUD1 SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP PERFORMA PRODUKSI AYAM PETELUR FASE AWAL GROWER

II TINJAUAN PUSTAKA. Domestikasi lazim dilakukan dengan budidaya yang bertujuan mendapatkan

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK ITIK (Studi Kasus Desa Percut, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang)

Animal Agriculture Journal 3(1): 24-33, April 2014 On Line at :

Transkripsi:

ANALISIS PERFORMA PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN CLOSED HOUSE POLA KEMITRAAN (Studi Kasus di Peternakan Plasma Sri Budi Ratini, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana) PRAWIRA I G. I. K., I G. MAHARDIKA DAN I W. SUKANATA Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Jl. P. B. Sudirman Denpasar, Bali HP: 081916229765, E-mail: indra_karang94@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa produksi dan pendapatan peternak ayam broiler dengan sistem pemeliharaan kandang closed house pada pola kemitraan. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah performa produksi ayam broiler yang meliputi; bobot badan, pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, FCR, deplesi, dan indeks performa, serta aspek ekonomi yang meliputi: biaya investasi, biaya produksi, penerimaan usaha, pendapatan usaha, R/C ratio dan BEP usaha. Data hasil penelitian dianalisis dengan metode analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata rata umur panen ayam broiler yaitu 34 hari, rataan bobot panen 1,908 kg/ekor, rataan pertambahan bobot badan 1,869 kg/ekor, rataan konsumsi pakan 3,002 kg/ekor, rataan nilai FCR sebesar 1,598, rataan tingkat deplesi sebesar 4,67%, dan rataan indeks performa ayam broiler yaitu 334,77. Rata-rata pendapatan peternak sebesar Rp 20.391.337/periode atau Rp 1.020,74/kg bobot hidup dengan nilai R/C ratio usaha yaitu 1,06. BEP produksi pemeliharaan ayam broiler dengan sistem pemeliharaan closed house pola kemitraan kapasitas 11.000 ekor berada pada jumlah pemeliharaan sebanyak 6.771 kg ayam hidup. BEP harga jual usaha pemeliharaan ayam broiler yaitu Rp 15.783/kg bobot hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa performa produksi ayam broiler yang dipelihara dengan sistem closed house pada pola kemitraan menunjukkan performa produksi yang baik dan layak untuk diusahakan. Kata Kunci: Performa Produksi, Pendapatan Usaha, Closed House, Kemitraan, Ayam Broiler iv

ANALYSIS OF PRODUCTION PERFORMANCE AND INCOME OF BROILER FARMERS BY THE SYSTEM OF CLOSED HOUSE MAINTENANCE ON PARTNERSHIP MODEL (Case Study Plasma Sri Budi Ratini in Candikusuma Village, Melaya District, Jembrana Regency) PRAWIRA I G. I. K., I G. MAHARDIKA DAN I W. SUKANATA Faculty of Animal Husbandry, Udayana University, Jl. P. B. Sudirman Denpasar, Bali HP: 081916229765, E-mail: indra_karang94@yahoo.com ABSTRACT This research aims to analysis the productivity and income of broilers breeder with the closed house system on the partnership models. Variables observe are: body weight, increase body weight, feed consumption, feed conversion ratio (FCR), depletion, index performance and economic aspects. The presented research data were analyzed by descriptive analysis and quantitative analysis methods. The results showed that the average age of harvest broilers is 34 days, the average final weight is 1,908 kg/tail, the average increased weight is 1,869 kg/tail, the average of feed consumption amounting to 3,002 kg/tail, the average FCR values is 1,598, the average rate of depletion is 4,67%, and the average rate of broilers index performance is 334,77. The average rate of broilers breeder income reached out to Rp 20.391.337 each periods or Rp 1.020,74/kg of livestock weight with the value R/C ratio is 1,06. BEP of the maintenance production of broilers with closed house system partnership model with capacity of 11.000 tails is on the amount of maintenance as much as 6.771 kg livestock weight. BEP for selling price is equal to Rp 15.783/kg livestock weight. The results showed that the performance of broilers production in closed house system on the partnership model showed good production performance and feasible to be ventured. Key Words: Production Performance, Incomes, Closed House, Partnership, Broilers v

DAFTAR ISI JUDUL... i RINGKASAN... iv LEMBAR PENGESAHAN... vi RIWAYAT HIDUP... viii UCAPAN TERIMAKASIH... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian... 5 1.4 Manfaat Penelitian... 5 II. TINJAUAN PUSTAKA... 6 2.1 Ayam Broiler... 6 2.2 Performa Produksi Ayam Broiler... 8 2.2.1 Bobot badan... 8 2.2.2 Pertambahan bobot badan... 9 2.2.3 Konsumsi ransum... 9 2.2.4 Feed conversion ratio (FCR)... 10 2.2.5 Deplesi... 11 2.2.6 Indeks performa... 12 2.3 Pemeliharaan Ayam Broiler Pola Kemitraan... 13 2.4 Kandang Sistem Closed House... 15 xi

2.5 Pendapatan Usaha... 17 2.6 R/C Ratio Usaha... 20 2.7 Break Even Point (BEP) Usaha... 20 III. MATERI DAN METODE... 22 3.1 Materi... 22 3.1.1 Ayam... 22 3.1.2 Kandang dan perlengkapannya... 22 3.1.3 Alat penelitian... 23 3.1.4 Ransum dan air minum... 23 3.2 Metode... 23 3.2.1 Pemberian ransum dan air minum... 23 3.2.2 Obat - obatan dan vaksin... 24 3.2.3 Definisi operasional... 24 3.2.4 Peubah yang diamati... 25 3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian... 30 3.4 Analisis Data... 30 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 32 4.1 Performa Produksi... 32 4.1.1 Bobot badan... 32 4.1.2 Pertambahan bobot badan... 35 4.1.3 Konsumsi ransum... 36 4.1.4 Feed Conversion Ratio (FCR)... 37 4.1.5 Deplesi... 39 4.1.6 Indeks performa... 40 4.2 Pendapatan Peternak... 41 xii

4.2.1 Biaya investasi... 41 4.2.2 Biaya produksi... 41 4.2.3 Penerimaan usaha... 42 4.2.4 Pendapatan usaha... 44 4.2.5 R/C ratio... 45 4.3 Analisis Break Even Point (BEP)... 46 V. KESIMPULAN DAN SARAN... 47 5.1 Kesimpulan... 47 5.2 Saran... 47 DAFTAR PUSTAKA... 49 LAMPIRAN LAMPIRAN... 53 xiii

DAFTAR TABEL No Teks Halaman 2.1 Standar temperatur optimal ayam broiler sesuai dengan umur pemeliharaan... 7 2.2 Kriteria indeks performa ayam pedaging... 12 4.1 Bobot badan akhir, pertambahan bobot badan dan tingkat konsumsi ransum pemeliharaan ayam broiler dengan sistem closed house pada pola kemitraan dalam tahun 2016... 32 4.2 Pengukuran temperatur di dalam dan di luar kandang tiap minggu... 34 4.3 Tingkat FCR, deplesi dan indeks performa pemeliharaan ayam broiler dengan sistem closed house pada pola kemitraan dalam tahun 2016... 38 4.4 Pendapatan tiap periode dan rata-rata pendapatan usaha pemeliharaan ayam broiler dengan sistem closed house pola kemitraan... 44 xiv

DAFTAR LAMPIRAN No Teks Halaman 1. Kandungan nutrisi ransum ayam broiler... 53 2. Standar performa produksi ayam broiler strain New Lohmann (MB 202)... 53 3. Biaya investasi pemeliharaan ayam broiler dengan sistem closed house kapasitas 11.000 ekor... 54 4. Komponen biaya produksi pemeliharaan ayam broiler dengan sistem closed house kapasitas 11.000 ekor... 56 5. Komponen total penerimaan pemeliharaan ayam broiler dengan sistem closed house kapasitas 11.000 ekor... 56 6. Bonus FCR Usaha Pemeliharaan Ayam Broiler Pola Kemitraan... 57 7. Bonus Harga Pasar Usaha Pemeliharaan Ayam Broiler Pola Kemitraan... 57 8. Perhitungan total pendapatan peternak pemeliharaan ayam broiler dengan sistem closed house pola kemitraan... 57 9. Perhitungan R/C ratio pemeliharaan ayam broiler dengan sistem closed house pola kemitraan... 57 10. Perhitungan nilai BEP pemeliharaan ayam broiler dengan sistem closed house pola kemitraan... 58 xv

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk Indonesia mengalami pertumbuhan sekitar 1,2% tiap tahunnya (BPS, 2015) menyebabkan peningkatan permintaan terhadap daging untuk memenuhi kebutuhan protein penduduk Indonesia. Beberapa jenis daging yang dikonsumsi oleh masyarakat antara lain daging ayam, daging sapi, daging itik, maupun jenis daging lainnya. Daging ayam yang dikonsumsi umumnya berasal dari daging ayam ras maupun daging ayam buras. Ayam broiler merupakan salah satu ras ternak unggas yang cukup populer dan banyak dipelihara oleh peternak di Bali sebagai penghasil daging karena memiliki beberapa keunggulan, seperti laju pertumbuhan yang cepat dan kemampuan mengkonversi ransum yang efisien dibanding ayam ras lainnya. Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali pada tahun 2015, populasi ayam pedaging di provinsi Bali terus mengalami peningkatan rata-rata sebesar 13% dari tahun 2013 hingga tahun 2015. Populasi ayam pedaging di provinsi Bali menurut Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan pada tahun 2015 mencapai 9.504.702 ekor dan pada tahun tahun 2016 mencapai 9.575.037 ekor dengan pertumbuhan sebesar 0,74%. Tingginya jumlah populasi ayam pedaging di provinsi Bali berdampak pula terhadap peningkatan produksi daging ayam di Bali setiap tahunnya. Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan hewan melaporkan bahwa pada tahun 2015 produksi daging ayam di Bali sebanyak 10.454 ton dan tahun 2016 sebanyak 10.685 ton dengan pertumbuhan sebesar 2,21%. Salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya populasi ayam pedaging di provinsi Bali adalah permintaan pasar akan kebutuhan daging ayam broiler semakin tinggi setiap tahunnnya. 1

Rata-rata permintaan daging ayam di Bali mencapai 25% tiap tahun, terutama menjelang hari raya keagamaan (Antara, 2016). Peternak ayam broiler di Indonesia umumnya adalah peternak yang memiliki skala usaha dengan kapasitas 4.000 6.000 (Rasyaf, 2008). Dewasa ini usaha peternakan ayam broiler semakin berkembang dengan adanya pemeliharaan ayam broiler dengan pola kemitraan. Menurut Wahyuni (2006), pola kemitraan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil, dengan usaha menengah dan besar disertai pembinaan oleh usaha menengah dan besar, atas dasar prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan. Pada pemeliharaan ayam broiler pola kemitraan, peternak memiliki kewajiban untuk menyediakan kandang beserta perlengkapannya dan melaksanakan pemeliharaan ayam dari awal hingga panen. Perusahaan-perusahaan multinasional seperti JAPFA, Charoen Pokphand, Wonokoyo dan Patriot sebagai perusahaan inti, akan memberikan modal berupa sarana dan prasarana produksi, seperti bibit, pakan, obatobatan, dan bimbingan teknis dari petugas lapangan yang diberikan oleh perusahaan inti. Penjualan atau pemasaran ayam broiler dilakukan oleh perusahaan inti dan perusahaan inti berhak mengatur jadwal panen serta berkewajiban untuk membeli ayam dari peternak dengan harga kontrak yang telah ditentukan. Harga kontrak yang ditentukan oleh perusahaan inti akan berubah setiap periodenya, sehingga peternak yang menjual ayam broilernya tidak akan terpengaruh dengan fluktuasi harga pasar. Hal ini dirasa mampu melindungi peternak ayam broiler dari rendahnya penjualan ayam, karena harga yang tidak stabil, sehingga peternak tidak perlu khawatir untuk memasarkan dan menjual ayamnya. Hasil penjualan ayam broiler akan dipotong oleh perusahaan inti untuk mengganti modal awal berupa sapronak dari perusahaan inti sesuai dengan harga yang telah disepakati. Sisa dari penjualan ayam broiler setelah dipotong sapronak merupakan pendapatan peternak yang diberikan oleh perusahaan inti, yang dimana pendapatan ini 2

perlu diperhitungkan kembali untuk mengganti biaya produksi yang belum dipotong oleh perusahaan, seperti upah tenaga kerja, pemakaian listrik dan biaya penyusutan. Pendapatan peternak dari hasil penjualan ayam broiler pada pola kemitraan sangat dipengaruhi oleh performa produksi ayam broiler yang dipelihara, sehingga peternak perlu mengoptimalkan performa produksi ayam broiler untuk memaksimalkan keuntungan yang diperoleh. Semakin cepat kenaikan bobot badan ayam broiler dengan angka konversi pakan yang rendah maka keuntungan yang didapat oleh peternak akan semakin tinggi karena dengan pertambahan bobot badan yang cepat maka umur panen menjadi lebih cepat dan berdampak pada rendahnya biaya produksi yang dikeluarkan. Hal ini akan berdampak pada keuntungan yang didapat oleh peternak semakin tinggi dan peternak akan mendapatkan bonus dari perusahaan inti, seperti bonus FCR dan bonus harga pasar. Bonus yang diberikan oleh perusahaan inti merupakan pendapatan tambahan yang diberikan untuk peternak apabila mampu menghasilkan ayam broiler yang memiliki performa produksi lebih tinggi dari standar yang ditetapkan perusahaan inti. Tingginya permintaan daging ayam di Bali merupakan peluang bagi peternak ayam broiler, namun tingginya angka kematian akibat pengaruh lingkungan menjadi salah satu penyebab kurang optimalnya keuntungan yang didapat oleh peternak. Dewasa ini, peternak mulai menggunakan teknologi dalam pemeliharaan ayam broiler, salah satunya yaitu penggunaan teknologi kandang dengan sistem closed house pada pemeliharaan ayam broiler. Kandang closed house adalah kandang dengan sistem ventilasi tertutup, yang pada prinsipnya dapat mengatur suhu, kelembaban, kecepatan angin, dan cahaya yang masuk ke dalam kandang yang disesuaikan dengan kebutuhan ayam broiler. Menurut Rasyaf (2001), ayam broiler tumbuh optimal pada temperatur 19 21 o C. Sehingga dengan adanya kandang dengan sistem closed house diharapkan mampu menciptakan kondisi lingkungan 3

yang nyaman sesuai dengan temperatur optimal pertumbuhan ayam broiler dan ayam broiler mampu tumbuh optimal sesuai dengan potensi genetiknya. Selain kelebihan yang dimiliki oleh kandang dengan sistem closed house, kekurangan dari sistem kandang ini diantaranya yaitu membutuhkan biaya investasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kandang sistem open house. Hal ini disebabkan karena kandang dengan sistem closed house menggunakan peralatan canggih untuk membantu mengatur temperatur di dalam kandang, salah satunya yaitu exhaust fan, celldeck, dan temptron. Tingginya biaya investasi yang dibutuhkan di awal pemeliharaan, membuat peternak dengan keterbatasan modal belum mampu membangun kandang dengan sistem closed house dan timbul anggapan bahwa biaya investasi yang dikeluarkan tidak sebanding dengan keuntungan yang didapat. Dengan demikian dirasa perlu untuk melakukan penelitian untuk mengetahui performa produksi ayam broiler, pendapatan usaha, R/C ratio dan nilai BEP (Break Even Point) pemeliharaan ayam broiler yang dipelihara dengan sistem closed house pada pola kemitraan. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang didapat antara lain: 1. Bagaimana performa produksi ayam broiler yang dipelihara dengan sistem closed house pada pola kemitraan? 2. Berapakah pendapatan dan R/C ratio usaha peternakan ayam broiler yang dipelihara dengan sistem closed house pada pola kemitraan? 3. Berapakah BEP usaha peternakan ayam broiler yang dipelihara dengan sistem closed house pada pola kemitraan? 4

1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis performa produksi dari ayam broiler yang dipelihara dengan sistem closed house pada pola kemitraan. 2. Menganalisis pendapatan dan R/C ratio peternak dari usaha peternakan ayam broiler yang dipelihara dengan sistem closed house pada pola kemitraan. 3. Menganalisis BEP dari usaha peternakan ayam broiler yang dipelihara dengan sistem closed house pada pola kemitraan. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat: 1. Memberikan informasi mengenai performa produksi, pendapatan usaha, dan BEP usaha pemeliharaan ayam broiler dengan sistem closed house pada pola kemitraan bagi peternak serta masyarakat yang ingin membuka usaha dibidang peternakan ayam broiler. 2. Sebagai referensi dan acuan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian lebih lanjut. 5