PENGELOLAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PADA UAPPA/B-W KEMENTERIAN PERTANIAN DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG

NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG UNIT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 41/Permentan/OT.140/9/2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. menyatakan bahwa keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL,

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/78/2015 TENTANG

BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 131 TAHUN 2012

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.11/MEN/2007 TENTANG UNIT AKUNTANSI DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 233/PMK.05/2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.19/MEN/2011 TENTANG

STRUKTUR ORGANISASI UNIT AKUNTANSI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

16. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan

PERATURAN SEKRETARIS MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 01 /PER/SM/II/2008

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN SISTEM PELAPORAN KEUANGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 27/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 213/PMK.05/2013 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK. 06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

BAB II LANDASAN TEORI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Barang Milik Negara dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat

2011, No.8 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambaha

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.48/MENHUT-II/2012 TENTANG

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Sistem Akuntansi. Keuangan. Pelaporan. Tentara Nasional Indonesia.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

STANDAR PELAYANAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN AUDITED UNIT AKUNTANSI PENGGUNA ANGGARAN (UAPA) SEKRETARIAT NEGARA BAGIAN ANGGARAN 007 DAN 069

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR Proses Pelaporan Keuangan Urutan siklus akuntansi menurut Indra Bastian (2005) adalah sebagai berikut:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS GUNADARMA PROGRAM DIPLOMA III BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN LAPORAN KERJA PRAKTEK (LKP)

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

KATA PENGANTAR REVIU LAPORAN KEUANGAN OLEH INSPEKTORAT

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

I. STRUKTUR ORGANISASI UNIT AKUNTANSI PEMBANTU PENGGUNA ANGGARAN /BARANG ESELON I (UAPPA-E1/UAPPB-E1)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 272/PMk.05/2014 TENTANG

SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI)

BAB II SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 04/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 01/Permentan/KU.410/1/2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG

Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 70/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 233/PMK.05/2007 TENTANG

50 BAB VII PENUTUP BAB VII PENUTUP A. RANGKUMAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 02/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG

BAB IV PROSEDUR AKUNTANSI ATAS BARANG MILIK NEGARA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 95/Perrrentan/ar.140/12/2011 TENTANG

2 2015, No.1413 melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja. 2. UAKPA Dekonsentrasi adalah unit akuntansi yang melakukan kegiatan

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tam

PP NOMOR 23 TAHUN 2006 PASAL 26 dan Perdirjen 67/PB/2007Pasal 2

2017, No Tahun 2013 Nomor 1617) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peratu

LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 (AUDITED)

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI

ANALISIS HASIL AUDIT LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA

Menimbang : Mengingat :

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

2016, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.05/2015 tentang Penyusunan Dan Penyampaian

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156/PMK.07/2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI DAN DANA TUGAS PEMBANTUAN MENTERI KEUANGAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

2017, No Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1343, 2012 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Persediaan. Penatausahaan. Pencabutan.

Kebijakan Penyusunan dan Pelaporan BMN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mewujudkan good governance mutlak diperlukan suatu

BAB III METODOLOGI. Sesuai dengan tugas Kementerian Kesehatan dalam pelaksanaan APBN,

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

B. Sasaran Verifikasi Sasaran verifikasi adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan

AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI ATAS PELAKSANAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA DEKONSENTRASI.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) AUDITED UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU TA.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Barang Milik Negara. Dana Dekonsetrasi. Tugas Pembantuan. Pemindahtanganan.

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA

Transkripsi:

RENCANA OPERASIONAL KEGIATAN TIM MANAJEMEN (ROKTM) PENGELOLAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PADA UAPPA/B-W KEMENTERIAN PERTANIAN DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2014 WILDA MIKASARI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2 0 1 4

LEMBAR PENGESAHAN 1. 2. Judul RKTM Judul ROKTM : : Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengelolaan Administrasi Kegiatan Satker, Layanan Perkantoran, Peningkatan Mutu Manajemen Satker, Sarana Prasarana dan Sistem Pengendalian Internal di BPTP Bengkulu. UAPPA/B-W 3. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu 4. Alamat Unit Kerja : Jl. Irian, Km.6,5 Kota Bengkulu 5. Sumber Dana : Satker Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu TA. 2014 6. Status Kegiatan (L/B) : Baru 7. Penanggung Jawab : a. Nama : Wilda Mikasari, STP, MSi Dr. Erizal b. Pangkat/Golongan : Penata tk I, III/d c. Jabatan : Kepala Sub Bagian Tata Usaha 8. Lokasi : Provinsi Bengkulu 9. Agroekosistem : - 10. Tahun Mulai : 2014 11. Tahun Akhir : 2014 12. Output Tahunan : Meningkatkan pengawasan sistem anggaran keuangan Kementerian Pertanian. 13. Output Akhir : Tercapainya pengawasan sistem anggaran keuangan Kementerian Pertanian. 14. Biaya : Rp. 365.000.000,- (tiga ratus enam puluh lima juta rupiah) Mengetahui : Penanggungjawab RKTM Penanggungjawab ROKTM Wilda Mikasari. S.TP,M.Si NIP. 19690812199803 2 001 Wilda Mikasari. S.TP,M.Si NIP. 19690812199803 2 001 Menyetujui: Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Dr. Dedi Sugandi, MS NIP. 19590206 198303 1 002 1

1. JUDUL RKTM : Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengelolaan Administrasi Kegiatan Satker, Layanan Perkantoran, Peningkatan Mutu Manajemen Satker, Sarana Prasarana dan Sistem Pengendalian Internal di BPTP Bengkulu 2. JUDUL ROKTM : UAPPA/B-W 3. SUMBER DANA : APBN 4. PROGRAM : a. Komoditas : - b. Bidang Riset : - c. Jenis Penelitian : Manajemen d. Status ROKTM : baru 5. JUDUL KEGIATAN : UAPPA/B-W Lokasi Kegiatan : Propinsi Bengkulu Kata Kunci : Akutansi, wilayah 6. PELAKSANA YANG TERLIBAT a. Pelaksana : 7 Orang 7. TUJUAN 1. Meningkatkan Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian dari Wajar Dengan Pengecualian (WDP) menuju Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). 2. Tersusunnya Laporan Keuangan Tingkat Satuan Kerja (satker) dan Wilayah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. 3. Tersusunnya Laporan Keuangan (SAK dan SIMAK BMN) dari tingkat Satker yang terdiri atas Kantor Pusat (KP), Kantor Daerah (KD), Dekonsentrasi (Dekon) dan Tugas Pembantuan (TP), dari Satker Kabupaten/Propinsi. 4. Tersusunnya Laporan Keuangan Tingkat Wilayah (UAPPA/B-W). 8. LATAR BELAKANG Dalam rangka pelaksanaan pembangunan pertanian, pada tahun 2009 Kementerian Pertanian memperoleh alokasi anggaran bersumber dari APBN sebesar Rp.8,1 Triliun yang tersebar di 3.320 satuan kerja (satker) pusat, dan satker perangkat daerah di propinsi dan kabupaten/kota. Jumlah anggaran tersebut menurun sebesar 10,99% dibanding tahun anggaran 2008 sebesar Rp. 9,1 Triliun yang tersebar di 2.890 Satker. Dengan besarnya jumlah satker yang ditangani Departemen Pertanian, maka masalah koordinasi merupakan hal yang sangat penting dan perlu mendapatkan 2

perhahatian dalam pengelolaan pelaporan keuangan terutama laporan yang berasal dari tingkat kabupaten/kota. Disamping itu, sejak tahun 2000 Kementerian Pertanian tidak memiliki lagi Kantor Wilayah (Kanwil) yang berfungsi sebagai koordinator kegiatan pusat di daerah. Atas dasar pertimbangan tersebut di atas, maka Biro Keuangan dan Perlengkapan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian mengupayakan pembentukan Sekretariat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang-Wilayah (UAPPA/B-W) yang berfungsi sebagai koordinator penyusunan laporan keuangan anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta membantu mencari solusi atas masalah-masalah yang dihadapi di masing-masing satker. Berdasarkan hasil inventarisasi sejak tahun 2005, terjadi beberapa hambatan dalam penyusunan dan penyampaian laporan keuangan lingkup Departemen Pertanian, yang meliputi : 1. Belum seluruh satker perangkat daerah (SKPD) membuat dan mengirimkan laporan keuangan sesuai dengan peraturan sehingga tidak dapat digabungkan dalam laporan keuangan Kementerian Pertanian. 2. Laporan keuangan dari SKPD hanya dikirimkan ke Eselon I yang mengalokasikan anggaran tetapi tidak ditembuskan ke UAPPA/B-W di propinsi/kabupaten sesuai ketentuan, karena organisasi akuntansi UAPPA/B-W belum operasional. 3. Catatan atas laporan keuangan belum informatif. 4. Akun/perkiraan yang dilaporkan dalam laporan keuangan belum sesuai dengan dokumen sumbernya. 5. Sering terjadi salah pembebanan anggaran per jenis akun belanja. 6. Belanja modal belum seluruhnya dicatat melalui Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN). 7. Lemahnya pengendalian internal dari pimpinan satker dalam proses penyusunan dan pengiriman laporan keuangan. 8. Dari hasil rekonsiliasi antara Departemen Pertanian dengan Departemen Keuangan masih ditemukan adanya selisih pencatatan. 9. Belum ditetapkan hasil inventarisasi dan revaluasi aset tetap. Untuk mengatasi permasalahan tersebut telah diterbitkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 02 jis nomor 03/Permentan/OT.140/2/2008 dan Pelimpahan Wewenang kepada Gubernur dan Bupati/Walikota dalam Pengelolaan dan 3

Tanggung Jawab Dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan, sekaligus menunjuk Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di tiap Propinsi untuk difungsikan sebagai Sekretariat UAPPA/B-W. 9. DASAR PERTIMBANGAN Pada tahun anggaran 2014, di wilayah Bengkulu jumlah satker penerima dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan dari Kementerian Pertanian sebanyak 40 satker. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 171/PMK.05/2007, pelaporan keuangan dari tingkat satker atau Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran/Barang (UAKPA/B) harus dilaporkan melalui Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang-Wilayah (UAPPA/B-W) yang berkedudukan di tingkat Provinsi. Atas dasar pertimbangan tersebut di atas, maka Biro Keuangan dan perlengkapan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian mengupayakan pembentukan Sekretariat UAPPA/BW yang berfungsi sebagai koordinator penyusunan laporan keuangan anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta membantu mencari solusi atas kendala-kendala yang dihadapi masing-masing wilayah. Berdasarkan peraturan menteri pertanian nomor 04/Permentan/OT.140/1/2008 tanggal 8 Januari 2008 mengenai Pelimpahan dan Penugasan Kepada Gubernur dan Bupati/Walikota dalam Pengelolaan Kegiatan dan Tanggung Jawab Dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2014, sekaligus membentuk Sekretariat UAPPA/B-W yang berkedudukan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di seluruh Indonesia. Untuk mendukung pelaksanaan tugas sekretariat UAPPA/B- W maka Kementerian Pertanian menerbitkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 41/Permentan/OT.140/09/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat UAPPA/B- W, dimana isinya menunjuk Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), sebagai Sekretariat UAPPA/B-W Internal Kementerian Pertanian, dalam hal ini adalah BPTP Bengkulu untuk wilayah Propinsi Bengkulu. Secara operasional Kepala BPTP ditunjuk sebagai Kepala Sekretariat, sedangkan operator dan verifikator dapat dibantu oleh petugas pembuat laporan dari satker penerima Dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan sektor pertanian yang ditunjuk oleh pimpinan daerah. 4

10. PERKIRAAN KELUARAN 1. Laporan hasil verifikasi satker Kantor Pusat (KP). Kantor Daerah (KD), Dekosentrasi (DK) dantugas Pembantuan (TP) dari satker Propinsi/Kabupaten/Kota. 2. Laporan Keuangan dan Laporan BMN satker dan Wilayah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). 11. HIPOTESA Tersusunnya laporan keuangan yang akuntabel dari seluruh satker di Wilayah Propinsi Bengkulu penerima dana dari bagian anggaran 018 (Kementerian Pertanian). 12. METODOLOGI/PROSEDUR Ruang Lingkup Kegiatan Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh sekretariat UAPPA/B-W di Propinsi Bengkulu adalah sebagai berikut : 1. Pembinaan dan Supervisi a. Sosialisasi dan Workshop Kegiatan sosialisasi dan workshop merupakan faktor yang cukup penting dalam keberhasilan peningkatan kualitas laporan keuangan khususnya disampaikan pada satker di Kabupaten/kota yang baru dibentuk/menerima bagian anggaran 018/062/069 atau yang belum tertib dalam menyusun dan menyampaikan laporan keuangannya. Disamping itu kegiatan ini dapat digunakan untuk menyebarluaskan peraturan/ aplikasi terbaru dari SAI yang dikembangkan oleh Kementerian Keuangan/SAI yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian. Sosialisasi dapat dilakukan di Propinsi/kabupaten/kota/ Sekretariat UAPPA/B-W pada saat pembinaan/ kunjungan ke Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya. Tim sosialisasi dapat dilakukan oleh pelaksana dari tingkat pusat/wilayah atau tim pusat bersama tim daerah, dengan pesertanya adalah seluruh UAKPA/B di Propinsi Bengkulu atau terbatas pada hanya UAKPA/B yang perlu mendapat perhatian. b. Bimbingan Teknis Kegiatan bimbingan teknis dilakukan jika masih ada satker / UAKPA/B di wilayah kerjanya yang belum tertib baik dari penyusunan/pengiriman laporan keuangan atau kualitas dari laporan keuangan. Bimbingan teknis dapat dilakukan di tempat 5

Sekretariat UAPPA/B-W di Propinsi atau mendatangi tempat kedudukan satker dan lebih fokus pada : - Entry data keuangan/barang melalui aplikasi SAI - Penyusunan Catatan Atas Laporan Keuangan Laporan kegiatan bimbingan teknis memuat antaralain nama dan kode satker, latar belakang melakukan bimbingan teknis, materi bimbingan teknis yang disampaikan, kendala/hambatan dalam melaksanakan bimbingan teknis, kesimpulan dan saran. c. Supervisi Kegiatan supervisi pelaksanaan penyusunan laporan keuangan di tingkat UAKPA/B dilakukan oleh Koordinator/Koordinator Bidang/Kepala Sekretariat minimal tiap semester, dengan fokus masalah kesiapan SDM, sarana dan prasarana dan koordinasi intern dan lebih diutamakan kegiatan supervisi dilakukan pada satker yang tidak tertib dalam penyusunan maupun pengiriman laporan keuangan. 2. Penyusunan dan Pengiriman Laporan Keuangan UAPPA/B-W Penyusunan laporan menggunakan aplikasi SAI yang telah disediakan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan, sedangkan pengiriman laporan keuangan lingkup Kementerian Pertanian menggunakan aplikasi pengembangan SAI yang telah disediakan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Laporan keuangan yang telah diterima dari UAKPA/B diwilayah kerjanya selanjutnya dilakukan verifikasi paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah batas akhir penyerahan laporan keuangan dari UAKPA/B. Laporan keuangan yang telah diverifikasi dan jika ditemukan kesalahan selanjutnya menghubungi satker tersebut (fasilitas intra data/faks/telpon/kunjungan langsung) untuk diperbaiki dan mewajibkan satker mengirim ulang hasil perbaikan dengan menggunakan aplikasi intradata. Laporan keuangan dari UAKPA/B yang telah dikoreksi selanjutnya dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan tingkat UAPPA/B-W paling lambat 4 (empat) hari setelah batas akhir hasil koreksi laporan keuangan dari tingkat UAKPA/B. UAPPA/B-W selanjutnya paling lambat tanggal 10, bulan berikutnya harus melakukan penggabungan Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca Satker diwilayah kerjanya yang telah selesai diverifikasi (membuat laporan keuangan konsolidasi tingkat UAPPA/B-W) untuk dikirimkan ke UAPPA/B-E1 dan UAPA/B setiap bulan melalui Web 6

Mail, kemudian UAPPA/B-W wajib melakukan rekonsiliasi dengan Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara setiap triwulan. 3. Pengadaan Bahan Pembantu Kegiatan Dalam rangka memperlancar terselenggaranya UAPPA/B-W di Propinsi Bengkulu diperlukan alokasi dana untuk pengadaan bahan-bahan penunjang yang sangat dibutuhkan, antara lain : ATK, Komputer suplies (Flasdisk, eksternal Hardisk, Eksternal Drive A, USB Modem, disket, CD, dll), fotocopy, jilid, cetak, pengiriman dan konsumsi dalam rangka koordinasi. Tahapan Kegiatan Sebagaimana diamanatkan Undang-undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Pimpinan Lembaga/Instansi sebagai Kuasa Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Satuan Kerja yang dipimpinnya. Lembaga/Instansi adalah entitas akuntansi dari Kementerian/Lembaga yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggung-jawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan laporan keuangan Lembaga/Instansi mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor : PER- 51/PB/2008 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dilaksanakan oleh kementerian negara/lembaga yang memproses transaksi keuangan baik arus uang maupun barang. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAK terdiri dari: a. Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SA-UAKPA); b. Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (SA-UAPPA-W); c. Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (SA-UAPPA-E1); dan d. Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (SA-UAPA). 7

SIMAK-BMN terdiri dari: a. Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (SA-UAKPB); b. Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (SA-UAPPB-W); c. Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I (SA-UAPPB-E1); dan d. Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pengguna Barang (SA-UAPB). Untuk melaksanakan SAI, kementerian negara/lembaga membentuk unit akuntansi instansi sesuai dengan hirarki organisasi. Unit Akuntansi Instansi (UAI) terdiri dari Unit Akuntansi Keuangan (UAK) dan Unit Akuntansi Barang (UAB). Unit Akuntansi Keuangan, terdiri dari : a. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) yang berada pada tingkat satuan kerja; b. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W) yang berada pada tingkat wilayah; c. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon 1 (UAPPA-E1) yang berada pada tingkat Eselon 1; dan d. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) yang berada pada tingkat kementerian negara/lembaga. Unit Akuntansi Barang, terdiri dari : a. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) yang berada pada tingkat satuan kerja; b. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W) yang berada pada tingkat wilayah; c. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon 1 (UAPPB-E1) yang berada pada tingkat eselon 1; dan d. Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB) yang berada pada tingkat kementerian negara/lembaga. Laporan Keuangan dilaksanakan per bulan, triwulan, semester dan akhir tahun yang ditujukan berjenjang dari Kabupaten/Kota, Propinsi, Tingkat Eselon I dan ke Tingkat Departemen, sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor : PER-51/PB/2008 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Sanksi terhadap tidak dilaksanakannya Peraturan Menteri Keuangan nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah adalah pengurangan anggaran sampai dengan pengurangan jumlah Satuan Kerja. 8