RENCANA OPERASIONAL KEGIATAN TIM MANAJEMEN (ROKTM) PENGELOLAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PADA UAPPA/B-W KEMENTERIAN PERTANIAN DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2014 WILDA MIKASARI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2 0 1 4
LEMBAR PENGESAHAN 1. 2. Judul RKTM Judul ROKTM : : Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengelolaan Administrasi Kegiatan Satker, Layanan Perkantoran, Peningkatan Mutu Manajemen Satker, Sarana Prasarana dan Sistem Pengendalian Internal di BPTP Bengkulu. UAPPA/B-W 3. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu 4. Alamat Unit Kerja : Jl. Irian, Km.6,5 Kota Bengkulu 5. Sumber Dana : Satker Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu TA. 2014 6. Status Kegiatan (L/B) : Baru 7. Penanggung Jawab : a. Nama : Wilda Mikasari, STP, MSi Dr. Erizal b. Pangkat/Golongan : Penata tk I, III/d c. Jabatan : Kepala Sub Bagian Tata Usaha 8. Lokasi : Provinsi Bengkulu 9. Agroekosistem : - 10. Tahun Mulai : 2014 11. Tahun Akhir : 2014 12. Output Tahunan : Meningkatkan pengawasan sistem anggaran keuangan Kementerian Pertanian. 13. Output Akhir : Tercapainya pengawasan sistem anggaran keuangan Kementerian Pertanian. 14. Biaya : Rp. 365.000.000,- (tiga ratus enam puluh lima juta rupiah) Mengetahui : Penanggungjawab RKTM Penanggungjawab ROKTM Wilda Mikasari. S.TP,M.Si NIP. 19690812199803 2 001 Wilda Mikasari. S.TP,M.Si NIP. 19690812199803 2 001 Menyetujui: Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Dr. Dedi Sugandi, MS NIP. 19590206 198303 1 002 1
1. JUDUL RKTM : Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengelolaan Administrasi Kegiatan Satker, Layanan Perkantoran, Peningkatan Mutu Manajemen Satker, Sarana Prasarana dan Sistem Pengendalian Internal di BPTP Bengkulu 2. JUDUL ROKTM : UAPPA/B-W 3. SUMBER DANA : APBN 4. PROGRAM : a. Komoditas : - b. Bidang Riset : - c. Jenis Penelitian : Manajemen d. Status ROKTM : baru 5. JUDUL KEGIATAN : UAPPA/B-W Lokasi Kegiatan : Propinsi Bengkulu Kata Kunci : Akutansi, wilayah 6. PELAKSANA YANG TERLIBAT a. Pelaksana : 7 Orang 7. TUJUAN 1. Meningkatkan Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian dari Wajar Dengan Pengecualian (WDP) menuju Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). 2. Tersusunnya Laporan Keuangan Tingkat Satuan Kerja (satker) dan Wilayah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. 3. Tersusunnya Laporan Keuangan (SAK dan SIMAK BMN) dari tingkat Satker yang terdiri atas Kantor Pusat (KP), Kantor Daerah (KD), Dekonsentrasi (Dekon) dan Tugas Pembantuan (TP), dari Satker Kabupaten/Propinsi. 4. Tersusunnya Laporan Keuangan Tingkat Wilayah (UAPPA/B-W). 8. LATAR BELAKANG Dalam rangka pelaksanaan pembangunan pertanian, pada tahun 2009 Kementerian Pertanian memperoleh alokasi anggaran bersumber dari APBN sebesar Rp.8,1 Triliun yang tersebar di 3.320 satuan kerja (satker) pusat, dan satker perangkat daerah di propinsi dan kabupaten/kota. Jumlah anggaran tersebut menurun sebesar 10,99% dibanding tahun anggaran 2008 sebesar Rp. 9,1 Triliun yang tersebar di 2.890 Satker. Dengan besarnya jumlah satker yang ditangani Departemen Pertanian, maka masalah koordinasi merupakan hal yang sangat penting dan perlu mendapatkan 2
perhahatian dalam pengelolaan pelaporan keuangan terutama laporan yang berasal dari tingkat kabupaten/kota. Disamping itu, sejak tahun 2000 Kementerian Pertanian tidak memiliki lagi Kantor Wilayah (Kanwil) yang berfungsi sebagai koordinator kegiatan pusat di daerah. Atas dasar pertimbangan tersebut di atas, maka Biro Keuangan dan Perlengkapan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian mengupayakan pembentukan Sekretariat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang-Wilayah (UAPPA/B-W) yang berfungsi sebagai koordinator penyusunan laporan keuangan anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta membantu mencari solusi atas masalah-masalah yang dihadapi di masing-masing satker. Berdasarkan hasil inventarisasi sejak tahun 2005, terjadi beberapa hambatan dalam penyusunan dan penyampaian laporan keuangan lingkup Departemen Pertanian, yang meliputi : 1. Belum seluruh satker perangkat daerah (SKPD) membuat dan mengirimkan laporan keuangan sesuai dengan peraturan sehingga tidak dapat digabungkan dalam laporan keuangan Kementerian Pertanian. 2. Laporan keuangan dari SKPD hanya dikirimkan ke Eselon I yang mengalokasikan anggaran tetapi tidak ditembuskan ke UAPPA/B-W di propinsi/kabupaten sesuai ketentuan, karena organisasi akuntansi UAPPA/B-W belum operasional. 3. Catatan atas laporan keuangan belum informatif. 4. Akun/perkiraan yang dilaporkan dalam laporan keuangan belum sesuai dengan dokumen sumbernya. 5. Sering terjadi salah pembebanan anggaran per jenis akun belanja. 6. Belanja modal belum seluruhnya dicatat melalui Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN). 7. Lemahnya pengendalian internal dari pimpinan satker dalam proses penyusunan dan pengiriman laporan keuangan. 8. Dari hasil rekonsiliasi antara Departemen Pertanian dengan Departemen Keuangan masih ditemukan adanya selisih pencatatan. 9. Belum ditetapkan hasil inventarisasi dan revaluasi aset tetap. Untuk mengatasi permasalahan tersebut telah diterbitkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 02 jis nomor 03/Permentan/OT.140/2/2008 dan Pelimpahan Wewenang kepada Gubernur dan Bupati/Walikota dalam Pengelolaan dan 3
Tanggung Jawab Dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan, sekaligus menunjuk Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di tiap Propinsi untuk difungsikan sebagai Sekretariat UAPPA/B-W. 9. DASAR PERTIMBANGAN Pada tahun anggaran 2014, di wilayah Bengkulu jumlah satker penerima dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan dari Kementerian Pertanian sebanyak 40 satker. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 171/PMK.05/2007, pelaporan keuangan dari tingkat satker atau Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran/Barang (UAKPA/B) harus dilaporkan melalui Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang-Wilayah (UAPPA/B-W) yang berkedudukan di tingkat Provinsi. Atas dasar pertimbangan tersebut di atas, maka Biro Keuangan dan perlengkapan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian mengupayakan pembentukan Sekretariat UAPPA/BW yang berfungsi sebagai koordinator penyusunan laporan keuangan anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta membantu mencari solusi atas kendala-kendala yang dihadapi masing-masing wilayah. Berdasarkan peraturan menteri pertanian nomor 04/Permentan/OT.140/1/2008 tanggal 8 Januari 2008 mengenai Pelimpahan dan Penugasan Kepada Gubernur dan Bupati/Walikota dalam Pengelolaan Kegiatan dan Tanggung Jawab Dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2014, sekaligus membentuk Sekretariat UAPPA/B-W yang berkedudukan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di seluruh Indonesia. Untuk mendukung pelaksanaan tugas sekretariat UAPPA/B- W maka Kementerian Pertanian menerbitkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 41/Permentan/OT.140/09/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat UAPPA/B- W, dimana isinya menunjuk Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), sebagai Sekretariat UAPPA/B-W Internal Kementerian Pertanian, dalam hal ini adalah BPTP Bengkulu untuk wilayah Propinsi Bengkulu. Secara operasional Kepala BPTP ditunjuk sebagai Kepala Sekretariat, sedangkan operator dan verifikator dapat dibantu oleh petugas pembuat laporan dari satker penerima Dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan sektor pertanian yang ditunjuk oleh pimpinan daerah. 4
10. PERKIRAAN KELUARAN 1. Laporan hasil verifikasi satker Kantor Pusat (KP). Kantor Daerah (KD), Dekosentrasi (DK) dantugas Pembantuan (TP) dari satker Propinsi/Kabupaten/Kota. 2. Laporan Keuangan dan Laporan BMN satker dan Wilayah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). 11. HIPOTESA Tersusunnya laporan keuangan yang akuntabel dari seluruh satker di Wilayah Propinsi Bengkulu penerima dana dari bagian anggaran 018 (Kementerian Pertanian). 12. METODOLOGI/PROSEDUR Ruang Lingkup Kegiatan Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh sekretariat UAPPA/B-W di Propinsi Bengkulu adalah sebagai berikut : 1. Pembinaan dan Supervisi a. Sosialisasi dan Workshop Kegiatan sosialisasi dan workshop merupakan faktor yang cukup penting dalam keberhasilan peningkatan kualitas laporan keuangan khususnya disampaikan pada satker di Kabupaten/kota yang baru dibentuk/menerima bagian anggaran 018/062/069 atau yang belum tertib dalam menyusun dan menyampaikan laporan keuangannya. Disamping itu kegiatan ini dapat digunakan untuk menyebarluaskan peraturan/ aplikasi terbaru dari SAI yang dikembangkan oleh Kementerian Keuangan/SAI yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian. Sosialisasi dapat dilakukan di Propinsi/kabupaten/kota/ Sekretariat UAPPA/B-W pada saat pembinaan/ kunjungan ke Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya. Tim sosialisasi dapat dilakukan oleh pelaksana dari tingkat pusat/wilayah atau tim pusat bersama tim daerah, dengan pesertanya adalah seluruh UAKPA/B di Propinsi Bengkulu atau terbatas pada hanya UAKPA/B yang perlu mendapat perhatian. b. Bimbingan Teknis Kegiatan bimbingan teknis dilakukan jika masih ada satker / UAKPA/B di wilayah kerjanya yang belum tertib baik dari penyusunan/pengiriman laporan keuangan atau kualitas dari laporan keuangan. Bimbingan teknis dapat dilakukan di tempat 5
Sekretariat UAPPA/B-W di Propinsi atau mendatangi tempat kedudukan satker dan lebih fokus pada : - Entry data keuangan/barang melalui aplikasi SAI - Penyusunan Catatan Atas Laporan Keuangan Laporan kegiatan bimbingan teknis memuat antaralain nama dan kode satker, latar belakang melakukan bimbingan teknis, materi bimbingan teknis yang disampaikan, kendala/hambatan dalam melaksanakan bimbingan teknis, kesimpulan dan saran. c. Supervisi Kegiatan supervisi pelaksanaan penyusunan laporan keuangan di tingkat UAKPA/B dilakukan oleh Koordinator/Koordinator Bidang/Kepala Sekretariat minimal tiap semester, dengan fokus masalah kesiapan SDM, sarana dan prasarana dan koordinasi intern dan lebih diutamakan kegiatan supervisi dilakukan pada satker yang tidak tertib dalam penyusunan maupun pengiriman laporan keuangan. 2. Penyusunan dan Pengiriman Laporan Keuangan UAPPA/B-W Penyusunan laporan menggunakan aplikasi SAI yang telah disediakan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan, sedangkan pengiriman laporan keuangan lingkup Kementerian Pertanian menggunakan aplikasi pengembangan SAI yang telah disediakan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Laporan keuangan yang telah diterima dari UAKPA/B diwilayah kerjanya selanjutnya dilakukan verifikasi paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah batas akhir penyerahan laporan keuangan dari UAKPA/B. Laporan keuangan yang telah diverifikasi dan jika ditemukan kesalahan selanjutnya menghubungi satker tersebut (fasilitas intra data/faks/telpon/kunjungan langsung) untuk diperbaiki dan mewajibkan satker mengirim ulang hasil perbaikan dengan menggunakan aplikasi intradata. Laporan keuangan dari UAKPA/B yang telah dikoreksi selanjutnya dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan tingkat UAPPA/B-W paling lambat 4 (empat) hari setelah batas akhir hasil koreksi laporan keuangan dari tingkat UAKPA/B. UAPPA/B-W selanjutnya paling lambat tanggal 10, bulan berikutnya harus melakukan penggabungan Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca Satker diwilayah kerjanya yang telah selesai diverifikasi (membuat laporan keuangan konsolidasi tingkat UAPPA/B-W) untuk dikirimkan ke UAPPA/B-E1 dan UAPA/B setiap bulan melalui Web 6
Mail, kemudian UAPPA/B-W wajib melakukan rekonsiliasi dengan Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara setiap triwulan. 3. Pengadaan Bahan Pembantu Kegiatan Dalam rangka memperlancar terselenggaranya UAPPA/B-W di Propinsi Bengkulu diperlukan alokasi dana untuk pengadaan bahan-bahan penunjang yang sangat dibutuhkan, antara lain : ATK, Komputer suplies (Flasdisk, eksternal Hardisk, Eksternal Drive A, USB Modem, disket, CD, dll), fotocopy, jilid, cetak, pengiriman dan konsumsi dalam rangka koordinasi. Tahapan Kegiatan Sebagaimana diamanatkan Undang-undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Pimpinan Lembaga/Instansi sebagai Kuasa Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Satuan Kerja yang dipimpinnya. Lembaga/Instansi adalah entitas akuntansi dari Kementerian/Lembaga yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggung-jawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan laporan keuangan Lembaga/Instansi mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor : PER- 51/PB/2008 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dilaksanakan oleh kementerian negara/lembaga yang memproses transaksi keuangan baik arus uang maupun barang. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAK terdiri dari: a. Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SA-UAKPA); b. Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (SA-UAPPA-W); c. Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (SA-UAPPA-E1); dan d. Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (SA-UAPA). 7
SIMAK-BMN terdiri dari: a. Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (SA-UAKPB); b. Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (SA-UAPPB-W); c. Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I (SA-UAPPB-E1); dan d. Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pengguna Barang (SA-UAPB). Untuk melaksanakan SAI, kementerian negara/lembaga membentuk unit akuntansi instansi sesuai dengan hirarki organisasi. Unit Akuntansi Instansi (UAI) terdiri dari Unit Akuntansi Keuangan (UAK) dan Unit Akuntansi Barang (UAB). Unit Akuntansi Keuangan, terdiri dari : a. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) yang berada pada tingkat satuan kerja; b. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W) yang berada pada tingkat wilayah; c. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon 1 (UAPPA-E1) yang berada pada tingkat Eselon 1; dan d. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) yang berada pada tingkat kementerian negara/lembaga. Unit Akuntansi Barang, terdiri dari : a. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) yang berada pada tingkat satuan kerja; b. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W) yang berada pada tingkat wilayah; c. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon 1 (UAPPB-E1) yang berada pada tingkat eselon 1; dan d. Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB) yang berada pada tingkat kementerian negara/lembaga. Laporan Keuangan dilaksanakan per bulan, triwulan, semester dan akhir tahun yang ditujukan berjenjang dari Kabupaten/Kota, Propinsi, Tingkat Eselon I dan ke Tingkat Departemen, sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor : PER-51/PB/2008 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Sanksi terhadap tidak dilaksanakannya Peraturan Menteri Keuangan nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah adalah pengurangan anggaran sampai dengan pengurangan jumlah Satuan Kerja. 8