BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di Sekolah Dasar (SD), menjadi fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang diupayakan melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas antara lain melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum, Pengembangan dan pengadaan materi ajar serta perlatihan bagi guru. Upaya tersebut belum cukup berarti dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan yang harus diperhatikan saat ini yaitu siswa mengalami kesulitan dalam mata pelajaran matematika. Menurut Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi satuan pendidikan dasar dan menengah, dinyatakan bahwa Standar Kompetensi matematika merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik. Sedangakan Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari beberapa mata pelajaran yang disajikan pada Sekolah Dasar, matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi kebutuhan sistem dalam melatih penalaran. Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan di kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 masih jauh dari hasil yang ingin dicapai (KKM). Pemahaman siswa terhadap konsep dasar pada mata pelajaran matematika masih rendah. hal ini dapat ditunjukan pada tabel 1.1 berikut ini. 1
2 Tabel 1.1 Distribusi Ketuntasan Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 No Ketuntasan Frekuensi Persentase (%) KKM 1 Tuntas 13 34% 70 2 Belum tuntas 25 66% Jumlah Sumber: data primer 38 100% Berdasarkan tabel 1.1 menunjukan bahwa dari 38 siswa ada 13 (34%) siswa sudah tuntas, sedangkan 25 (66%) siswa tidak tuntas, dengan KKM 70 oleh karena itu terkait dengan permasalahan pembelajaran matematika di SD Negeri Salatiga 12. Peneliti menggunakan model pembelajaran group investigation sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah, model pembelajaran group investigation merupakan salah satu jenis model yang dikembangkan oleh Herbert Thelen sebagai upaya untuk mengkombinasikan strategi mengajar yang berorientasi pada pengembangan proses pengkajian akademis. Salah satu keunggulan teknik pembelajaran ini adalah siswa berkelompok sehingga siswa tidak terlalu kesulitan dalam memecahkan masalah selain itu setiap kelompok terdiri dari leader yang bertanggung jawab terhadap anggotanya untuk menyelesaikan permasalahan atau topik. berhubungan dengan permasalahan tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran group investigation untuk peningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat di identifikasi masalah sebagai berikut: 1) Model pembelajaran yang digunakan masih kurang menarik dan belum cukup memfasilitasi perolehan pemahaman bagi siswa. 2) Sebagian siswa tidak mau bertanya saat diberikan kesempatan bertanya mengenai kesulitan.
3 3) Siswa individualisme 4) Belum semua siswa mencapai KKM. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan Identifikasi masalah, maka masalah dalam penelitian ini sebagai beriku : Apakah peningkatan hasil belajar Matematika dapat diupayakan melalui model pembelajaran group investigation siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 semester 2 tahun pelajaran 2015/2016? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar matematika dapat diupayakan melalui model pembelajaran group investigation siswa kelas 5 SDN Salatiga 12 semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan beberapa manfaat, diantaranya adalah: Manfaat Teoritis Pada ranah teoritis, penelitian ini dapat memberikan masukan untuk melakukan kajian-kajian teoritis ilmu pendidikan, secara khusus dalam menemukan solusi teoritis mengenai model pembelajaran aktif, tetapi juga menyenangkan bagi peserta didik. Hasil penelitian ini dapat mendukung penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Sugiyono (2012). Manfaat Praktis Manfaat praktis bagi siswa, guru, sekolah dan peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut: a. Bagi Siswa 1) Melatih siswa aktif dalam belajar berdiskusi dengan kelompoknya dan dapat menghargai pendapat orang lain memberikan wawasan
4 pada siswa bahwa untuk menyelesaikan suatu masalah dapat dilakukan secara bersama- sama. 2) Meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam pelajaran Matematika untuk belajar lebih aktif. 3) Menumbuhkan semangat kerja sama siswa dalam memecahkan masalah dan meningkatkan daya tarik siswa terhadap pembelajaran terutama dalam belajar Matematika. b. Bagi Guru 1) Memberikan masukan pada guru tentang menerapkan model pendidikan yang tepat demi mendorong munculnya motivasi belajar siswa, secara khusus pada mata pelajaran matematika, namun juga dapat diterapkan pada mata pelajaran lain. 2) Menemukan pengalaman dan keterampilan guru menggunakan model pembelajaran Group Investigation. 3) Sebagai motivasi bagi guru untuk meningkatkan keterampilan yang bervariasi yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran sehingga dapat menigkatkan hasil belajar siswa. 4) Sebagai masukan dan dasar pemikiran guru untuk dapat memilih model pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar agar merangsang minat siswa dalam belajar. c. Bagi Sekolah 1) Memberikan masukan pada sekolah untuk mempertimbangan model-model pembelajaran yang tepat, agar model pembelajaran ini dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dari pada model pembelajaran yang lain dan biasanya dilakukan. 2) Memberikan masukan bagi guru dalam usaha perbaikan dan memilih model pembelajaran. 3) Kepala sekolah dapat menambah sarana dan prasaran sehingga mutu pendidikan dapat meningkat 4) Memberi metode yang baru serta menarik untuk dikembangkan disekolah yang bersangkutan.
5 d. Bagi Peneliti Selanjutnya 1) Model pembelajaran ini, dapat memberikan masukan untuk diterapkan dalam pengajaran yang akan dilakukan oleh peneliti sebagai pengajar dikemudian hari nanti.