BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
deskriptif korelation yaitu

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif yang bersifat studi korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

sedangkan status gizi pada balita sebagai variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. independen (tingkat pengetahuan) dan variabel dependen (penerapan toilet

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelasional untuk

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional yang dilakukan sesaat dan waktu bersamaan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelational untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan analitik dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan cross sectional.

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam melakukan prosedur penelitian. Jenis ini adalah Survey Analitik yaitu survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi, kemudian melakukan analisa dimana korelasi antar fenomena, baik antara faktor resiko dengan faktor efek ( Notoatmodjo, 2005). Metode yang digunakan adalah Case Control yaitu penelitian yang berusaha melihat kebelakang (backward looking) yang artinya mengumpulkan data dimulai dari efek atau akibat yang terjadi. Kemudian dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau variabel-variabel yang mempengaruhi akibat tersebut (Notoatmodjo, 2005). Dengan mengidentifikasi efek pada saat saat ini, kemudian faktor resiko diidentifikasi adanya atau terjadinya pada waktu yang lalu (Sugiono, 2006). B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti (Arikunto, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak yang berusia 6-12 tahun berjumlah 258 anak yang ada di desa Pidodokulon Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap yang mewakili seluruh populasi (Arikunto, 2002). Sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling, hakikatnya adalah bahwa setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk di seleksi sebagai sampel 31

32 (Notoatmodjo, 2005). Dengan teknik pengambilan sempel secara lotre tecnicque. Pengambilan sampel menurut (Notoatmodjo, 2005) menggunakan rumus: N n = 1+ N (d 2 ) Keterangan : n : besar sampel N : jumlah populasi d : Tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan (0,1) untuk sampel sebagai control berjumlah 228 anak dengan menggunakan rumus sebagai berikut : N n = 1+ N (d 2 ) 228 = 1+ 228 (0,1) 2 228 = 1+ 228 (0,01) 228 = 1+ 2,28 228 = 3,28 = 69,51 n = 70 anak Jadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 70 anak.

33 Dan sampel sebagai kasus didapatkan dari data catatan kunjungan anak desa Pidodokulon yang berobat di Puskesmas Patebon I pada bulan Januari sampai Maret pada tahun 2010 sebanyak 30 anak yang menderita scabies. Pengambilan sampel dengan mengambil anak usia 6-12 tahun yang menderita scabies sebagai kasus dengan jumlah 30 anak dan sebagai control adalah anak usia 6-12 tahun yang tidak menderita scabies dengan jumlah 70 anak. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebagai berikut : 1) Kriteria Inklusi Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili dalam sampel yang memenuhi syarat sebagai sampel (Azis, 2007) Kriteria Inklusi dalam penelitian ini ada dua yaitu : a) Kriteria Inklusi sebagai Kasus (1) Semua anak usia 6 sampai 12 tahun dengan penyakit scabies yang ada di desa Pidodokulon Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. (2) Anak dengan status sosial ekonomi orang tua kurang (3) Pola kehidupan anak lingkungan kebersihannya kurang (4) Anak dengan peran orang tua terhadap kebersihan kurang (5) Bersedia menjadi responden

34 b) Kriteria Inklusi sebagai Control (1) Semua anak usia 6 sampai 12 tahun yang tidak memiliki penyakit scabies yang ada di desa Pidodokulon Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. (2) Anak dengan status sosial ekonomi orang tua baik (3) Pola kehidupan anak lingkungan kebersihannya baik (4) Anak dengan peran asuh orang tua terhadap kebersihan baik (5) Bersedia menjadi responden 2) Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel (Azis, 2007). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : (a) Anak usia 6 sampai 12 tahun yang menderita scabies yang pada saat penelitian pergi tidak ada di tempat. (b) Anak-anak yang terkena infeksi kulit tapi bukan scabies

35 C. Definisi Operasional, Variabel, dan Skala Penelitian Variabel Variabel Independen Kebersihan diri Variabel Independen Kontak perorangan Variabel Dependen Scabies Definisi Operasional Tindakan membersihkan dan memelihara badan untuk mencegah penyebaran kuman dan penyakit. Mencakup didalamnya : Mandi dengan sabun, cuci tangan pakai sabun, mencuci rambut pakai shampoo, ganti pakaian, memotong kuku Kontak langsung dengan penderita yaitu kontak kulit dengan kulit, misalnya berjabat tangan, tidur bersama, bermain bersama Kontak tak langsung yaitu melalui benda, misalnya pakaian, handuk, seprai, bantal, dan lain lain. Penyakit kulit akibat infestasi dan sensitasi tungau Sarcoptes Scabiei Var. Hominis jenis manusia dan produknya dalam tubuh Alat ukur Hasil ukur Skala Menggunakan kuisioner yang terdiri dari 6 pertanyaan dengan kriteria: Ya = 1 Tidak = 0 Menggunakan kuisioner yang terdiri dari 7 pertanyaan dengan kriteria: Ya = 1 Tidak = 0 Berdasarkan diagnosa medis dari dokter yang diobservasi atau dilihat dari catatan medis Baik >75 % Cukup 56-74% Kurang < 55% Dari total 6 item dengan nilai : Skor tertinggi: 6 Skor terendah: 0 Dikategori kan: Baik (5-6) Sedang (3-4) Kurang (0-2) Sering >50% Jarang <50% Dari total 7 item - - Terkena scabies - - Tidak terkena scabies Ordinal Nominal Nominal

36 D. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data 1. Alat Penelitian Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan wawancara dan kuisioner sebagai alat ukur metode pengumpulan data yang dibuat oleh peneliti dan observasi langsung. Kuisioner adalah alat ukur berupa angket atau kuisioner dengan beberapa pertanyaan. Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung kepada responden penelitian untuk mencari perubahan tau hal-hal yang akan diteliti (Sugiono, 2006). Sedangkan skala Guttman merupakan skala pengukuran dengan jawaban ya tau tidak (Nursalam, 2003). Kuisioner dalam penelitian ini terdiri dari sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh data dari responden. Lembar kuisioner terdiri dari 4 kuisioner yaitu : A. Kuisioner A Kuisioner ini digunakan untuk mengetahui data demografi meliputi umur, pendidikan, jenis kelamin, dan sekolah. B. Kuisioner B Kuisioner ini digunakan untu mengetahui tindakan responden akan kebersihan diri yang terdiri dari 6 pertanyaan. Menggunakan skala guttman dengan Skor 1 untuk jawaban Ya dan Skor 0 untuk jawaban Tidak. C. Kuisioner C Kuisioner ini digunakan untuk mengetahui kontak perorangan yang terdiri dari 7 pertanyaan. Menggunakan skala Guttman dengan skor 1 untuk jawaban Ya dan Skor 0 untuk jawaban Tidak. D. Kuisioner D Kuisioner ini digunakan untuk mengetahui kejadian scabies responden yang diisi berdasarkan diagnosa Medis/dokter.

37 2. Cara pengumpulan data Metode pengumpulan data adalah suatu usaha untuk memperoleh data dengan metode yang ditentukan oleh peneliti (Arikunto, 2002). Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : a. Meminta surat ijin dari program studi S1 Keperawatan fakultas keperawatan dan kesehatan UNIMUS Semarang tentang rekomendasi izin penelitian, mengajukan izin ke Kesbanglinmas Kabupaten Kendal dilanjutkan dengan meminta izin ke BAPPEDA ke DINKES kemudian ke Puskesmas Patebon I Kendal. b. Setelah peneliti mendapatkan izin dari dari Puskesmas Patebon I Kendal maka peneliti mencari calon responden yang sesuai dengan kriteria inklusi. c. Sebelum peneliti melakukan penelitian terhadap responden terlebih peneliti memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian. d. Memberikan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden dan jika responden menyetujui untuk menjadi responden kemudian responden diminta untuk menandatangani lembar persetujuan menjadi reponden. e. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dengan memberikan kuisioner dan wawancara kepada responden untuk diisi dan peneliti memberikan penjelasan cara mengisi kuisioner. f. Peneliti mengecek kembali kelengkapan kuisioner yang telah diisi oleh responden, dan melengkapi kekurangan dengan memberikan penjelasan kembali dan dipandu dengan kuisioner oleh peneliti sendiri.

38 E. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Metode Pengolahan Data Menurut Arikunto (2002) pengolahan data dilakukan dengan tahaptahap sebagai berikut : a. Editing Editing adalah pengecekan jumlah kuisioner, kelengkapan data, di antaranya kelengkapan identitas, lembar kuisioner dan kelengkapan isian kuisioner, sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian dapat dilengkapi segera oleh peneliti. b. Coding Melaksanakan pengkodean tes jawaban responden untuk memudahkan pengolahan data. Dengan memberikan kode 1 untuk jawaban ya dan 0 untuk jawaban tidak. Untuk variabel kebersihan diri kategori baik kode 2, kategori cukup kode 1 dan kategori kurang kode 0. Untuk variabel kontak perorangan kategori sering kode 1 dan kategori jarang kode 0. Dan untuk kejadian scabies dengan kategori scabies kode 1 dan tidak scabies kode 0. Hal ini penting untuk dilakukan karena alat yang digunakan untuk analisa data melalui progam SPSS yang memerlukan kode tertentu. c. Entri Data Entri adalah memasukkan data yang diperoleh menggunakan fasilitas komputer dengan menggunakan sistem atau program SPSS for windows SPSS for windows versi 12.0. d. Tabulasi Tabulasi adalah mengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian kemudian dimasukkan dalam tabel yang sudah disiapkan.

39 Setiap pertanyaan yang sudah diberi nilai, hasilnya dijumlahkan dan diberi kategori sesuai dengan jumlah pertanyaan pada kuesioner. 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Untuk menguji apakah instrument ini dapat dipertanggung jawabkan atau tidak maka terlebih dahulu harus di uji validitas dan reliabilitasnya. a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatantingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2002). Selanjutnya untuk menghasilkan hasil uji validitas akan digunakan rumus korelasi Product moment. r = N ( xy) ( x y) {N ( x 2 ( x) 2 } {N y 2 ( y) 2 } Keterangan : N x y : Jumlah responden : Skor butir soal : Skor total

40 r : Koefisien korelasi antara x dan y, kemudian r di konsultasikan dengan table r product moment menggunakan taraf signifikansi 0,05 dikatakan valid jika r hitung > r table. Hasil rumus tersebut kemudian dianalisa kembali dan bila perhitungan (r 11 ) lebih besar dari r table maka instrument dinyatakan valid (Nursalam, 2003). Uji validitas ini dilakukan kepada 20 responden di desa Korowelang Kulon Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal yang mempunyai karakteristik yang sama diluar penelitian pada tanggal 18 juni 2010. r tabel untuk N = 20 adalah 0,444 dengan taraf signifikan 5% (Sugiono, 2006). Dari kuisioner yang diajukan yaitu kuisioner kebersihan diri pada pasien scabies dan sebagai kontrolnya adalah responden yang tidak scabies dalam kuisioner tersebut 6 pertanyaan dinyatakan valid, dengan validitas seluruhnya 0,642 0,889. Untuk kuisioner kontak perorangan berjumlah 7 item pertanyaan dengan dinyatakan valid dengan validitas antara 0,691 0,771. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah alat ukur, meskipun digunakan secara berulang-ulang pada subjek yang berbeda (Sugiono, 2006).

41 Uji reliabilitas dapat menggunakan tehnik komputerisasi menggunakan progam statistic SPSS versi 12.0 dengan menggunakan rumus : Rumus α : r 11 = k 1-2 b k - 1 ơ 2 1 Keterangan : r 11 : Reliabilitas instrument k : Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal 2 b : Jumlah varians butir ơ 2 1 : Varians soal Harga r 11 hitung > N table dapat dinyatakan realibel, sedang jika r 11 hitungnya < dari table maka perangkat tersebut tidak memenuhi syarat sebagai alat pengumpul data dan uji ini akan dilakukan dengan menggunakan komputer progam SPSS versi 12.0 Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan pada 20 responden dengan taraf signifikan 5% jika p value < 0,05 maka kuisioner dkatakan reliabel. Suatu instrument dikatakan reliabel jika alpha lebih dari 0,6 sampai mendekati 1, semakin mendekati 1 kuisioner semakin reliabel (Arikunto, 2006). Uji reliabilitas kebersihan diri menggunakan 6 item pertanyaan yang sudah valid dan mendapatkan nilai alpha 0,852. Uji reliabilitas kontak perorangan dilakukan dengan 7 item pertanyaan yang sudah valid dan mendapatkan nilai alpha 0,854.

42 3. Analisa data Analisa data menggunakan alat bantu komputer melalui progam SPSS. Analisa data dilakukan dengan analisis univariate dan analisis bivariate sebagai berikut : a. Analisa Univariat Analisa univariate dilakukan terhadap tiap variabel hasil penelitian, meliputi kebersihan diri, kontak perorangan dan kejadian scabies. b. Analisa Bivariat Untuk mencari hubungan dua variabel, yaitu variabel bebas dengan variabel tergantung. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan jenis skala datanya. Adapun uji yang dipakai adalah Chi Square. Tehnik ini digunakan untuk menguji bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas, data berbentuk nominal dan sampelnya besar. Progam SPSS mempermudah dalam perhitungan uji ini. Rumus Chi Square (x²) adalah x 2 = k (fo-fh) 2 i =1 fh Keterangan : x 2 : chi = kuadrat fo : frekuensi yang diobservasi fh : frekuensi yang diharapkan

43 Kesimpulan Ha diterima bila nilai x 2 hitung lebih besar dari nilai x 2 tabel (Hastono, 1999). Keputusan uji : Bila p Value 0,05 maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan antar kebersihan dan kontak perorangan dengan kejadian scabies. Bila p value 0,05 maka Ho ditolak artiya ada hubungan antar kebersihan diri dan kontak perorangan dengan kejadian scabies. F. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti harus memperhatikan masalah etika penelitian yang meliputi (Nursalam, 2003) : 1. Lembar Persetujuan Responden (Informed Concent) Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan (inform conten). Tujuannya adalah supaya responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian. Bila subjek bersedia maka harus menandatangani lembar persetujuan menjadi responden dan sebaliknya jika responden tidak bersedia menjadi responden penelitian maka peneliti harus menghormati haknya. Dalam penelitian informasi lembar persetujuan responden diberikan kepada 100 responden. 2. Kerahasiaan nama (anonimity) Dalam menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi kode pada masing-masing lembar tersebut.

44 3. Kerahasiaan (Confidentiality) Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dengan cara kuesioner disimpan dalam tempat yang terkunci dan pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar. G. Jadwal Penelitian Terlampir