[A.1] PENYUSUNAN KUA DAN PPAS. 1. Berdasarkan Peraturan Gubernur tentang RKPD dan Peraturan Menteri Dalam

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM APBD DAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA

SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN APBD DAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA PERUBAHAN APBD

SISTEM DAN PROSEDUR PENYIAPAN RANPERDA APBD

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA PRIORITAS PLAFON ANGGARAN SEMENTARA PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2007

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALBAR

BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN

PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2015 (PPAS APBD PERUBAHAN T.A.

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 13 TAHUN 2010 T E N T A N G

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 76 TAHUN 2014

SIKLUS ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH

PROGRESS PERUBAHAN RKPD TAHUN 2015 DAN FINALISASI RKPD TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA (APBD) Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

Gubsu Sampaikan KUA-PPAS APBD TA 2018 Rp 13,010 Triliun, Defisit Rp 450Miliar

NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAHASAN RANPERDA PERUBAHAN APBD DAN PENYUSUNAN RANPERBUP PENJABARAN PERUBAHAN APBD

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2011

DAFTAR ISI. Halaman BAB III PENUTUP... 13

REALISASI APBD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN ANGGARAN 2013 TRIWULAN I

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

WALIKOTA KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 02 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Utara Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

RENCANA KERJA SKPD JANGAN ASAL JADI

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

BUPATI BANGLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. PENYUSUNAN RKA SKPD

BUPATI WAJO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAJO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN SAMBAS TAHUN ANGGARAN 2011

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2016 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 10 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pedoman

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI TEBO PROVINSI JAMBI

Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI DPPKAD KABUPATEN GRESIK

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2012, No NO NAMA PENERIMA ALAMAT PENERIMA JUMLAH (Rp) Dst

PEMERINTAH KOTA BATU

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH KOTA BATU

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN TAPIN TAHUN ANGGARAN 2010

BAB III PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DALAM PRAKTEK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

ANTARA PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

LEMBARAN DAERAH DAN BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 1 TAHUN 2012

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN NATUNA

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 1 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014

STRUKTUR, PENYUSUNAN DAN PENETAPAN APBD

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD atau rancangan peraturan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

Jumlah Anggaran 1 BELANJA , ,00 97, ,95

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 1 TAHUN 2015 SISTEM PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGGARAN 2016

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2018

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2008

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2008

PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta KUPA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DONGGALA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 17 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

[A.1] LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 68 TAHUN 2012 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH PENYUSUNAN KUA DAN PPAS A. KETENTUAN UMUM Gubernur menyusun rancangan KUA dan rancangan PPAS berdasarkan RKPD serta peraturan tentang penyusunan APBD yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. Dalam menyusun rancangan KUA dan rancangan PPAS, Gubernur dibantu oleh TAPD yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah. Rancangan KUA memuat kondisi ekonomi makro daerah, asumsi penyusunan APBD, kebijakan pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah, kebijakan pembiayaan daerah, dan strategi pencapaiannya. Rancangan KUA dan rancangan PPAS disampaikan Gubernur kepada DPRD untuk dibahas. B. PIHAK TERKAIT 1. Gubernur. 2. TAPD. 3. Pimpinan DPRD. 4. DPRD. C. ALUR PROSEDUR 1. Berdasarkan Peraturan Gubernur tentang RKPD dan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Penyusunan APBD, TAPD menyusun Rancangan KUA serta Rancangan PPAS dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : a. Bappeda mengidentifikasi kondisi ekonomi makro dan asumsi-asumsi yang akan digunakan dalam penyusunan APBD. b. Bappeda dan Biro Keuangan : 1) Merumuskan Kebijakan Belanja, skala prioritas pembangunan daerah; prioritas program untuk masing-masing urusan; dan menyusun plafon anggaran sementara untuk masing-masing program dan kegiatan. 2) Melakukan sinkronisasi pokok-pokok kebijakan pemerintah daerah dengan kebijakan pemerintah yang tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Penyusunan APBD. 3) Menyusun pagu indikatif dan prakiraan maju untuk : a) Belanja Langsung (yang terperinci dalam urusan, organisasi, program dan kegiatan). 1

b) Belanja Tidak Langsung (yang terperinci dalam jenis belanja; belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga). c. Bappeda, DPPAD, dan Biro Keuangan : 1) Merumuskan Kebijakan Pendapatan dan Kebijakan Pembiayaan Daerah berdasarkan kerangka ekonomi yang tertuang dalam RKPD. 2) Melakukan perhitungan estimasi penerimaan dan pengeluaran daerah yang meliputi : a) Perhitungan estimasi pendapatan daerah, dilakukan dengan cara proyeksi penerimaan berdasarkan dasar hukum yang mendasarinya dan mempertimbangkan penerimaan tahun sebelumnya, asumsiasumsi yang terkait, dan informasi lainnya. b) Perhitungan estimasi penerimaan Dana Perimbangan, dilakukan dengan cara menggunakan pagu definitif tahun sebelumnya ataupun alokasi-alokasi yang telah ditetapkan pemerintah. c) Perhitungan estimasi penerimaan pembiayaan daerah, dilakukan dengan cara melakukan proyeksi jumlah SiLPA tahun lalu dan penerimaan pembiayaan lainnya yang direncanakan serta estimasi pengeluaran pembiayaan daerah mendasarkan Peraturan Daerah. 2. Sekretaris Daerah selaku ketua TAPD kemudian mengajukan rancangan KUA dan PPAS yang telah disusun kepada Gubernur untuk ditandatangani, yang dilakukan paling lambat pada awal bulan Juni. 3. Gubernur menandatangani dan menyerahkan Rancangan KUA dan PPAS kepada DPRD paling lambat pertengahan bulan Juni. 4. TAPD bersama DPRD melakukan pembahasan rancangan KUA dan PPAS dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD. 5. Setelah Pemerintah Daerah dan DPRD memperoleh kesepakatan, maka rancangan KUA dan PPAS tersebut ditetapkan menjadi KUA dan PPAS yang dituangkan dalam 2 nota kesepakatan, yaitu Nota Kesepakatan KUA dan Nota Kesepakatan PPAS yang ditandatangani Gubernur dan Pimpinan DPRD (atau jika berhalangan, pejabat berwenang yang ditunjuk). Kesepakatan tersebut dicapai paling lambat minggu keempat bulan Juli. dibuatkan dalam rangkap 2: a. Rangkap pertama untuk DPRD; dan b. Rangkap kedua untuk Gubernur. 2

D. BAGAN ALIR PROSEDUR TAPD Gubernur DPRD Rancangan KUA Rancangan PPAS Awal Juni Tanda tangan Tengah Juni Pembahasan Akhir Juli Nota Kesepakatan KUA Nota Kesepakatan PPAS KUA PPAS E. FORMULIR-FORMULIR YANG DIGUNAKAN 1. Kebijakan Umum APBD (Format A.1.1) 2. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (Format A.1.2) 3. Nota Kesepakatan KUA (Format A.1.3) 4. Nota Kesepakatan PPAS (Format A.1.4) 3

PROVINSI JAWA TENGAH KEBIJAKAN UMUM APBD (KUA) TAHUN ANGGARAN... A.1.1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA); 1.2 Tujuan Penyusunan KUA; dan 1.3 Dasar (Hukum) Penyusunan KUA. BAB II. KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Daerah Pada Tahun Sebelumnya; 2.2 Rencana Target Ekonomi Makro Pada Tahun Perencanaan. BAB III. ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) 3.1 Asumsi Dasar Yang Digunakan Dalam APBN; 3.2 Laju Inflasi; 3.3 Pertumbuhan PDRB (Migas dan Non Migas); 3.4 Lain-Lain Asumsi (misal: kebijakan yang berkaitan dengan gaji PNS) BAB IV. KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH 4.1. Pendapatan Daerah 4.1.1 Kebijakan Perencanaan Pendapatan Daerah Yang Akan Dilakukan Pada Tahun Anggaran Berkenaan; 4.1.2 Target Pendapatan Daerah Meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, Dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah; 4.1.3 Upaya-Upaya Pemerintah Daerah Dalam Mencapai Target. 4.2. Belanja Daerah 4.2.1 Kebijakan Terkait Dengan Perencanaan Belanja Daerah Meliputi Total Perkiraan Belanja Daerah; 4.2.2 Kebijakan Belanja Pegawai, Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan; Dan Belanja Tidak Terduga; 4.2.3 Kebijakan Pembangunan Daerah, Kendala Yang Dihadapi, Strategi Dan Prioritas Pembangunan Daerah Yang Disusun Secara Terintegrasi Dengan Kebijakan Dan Prioritas Pembangunan Nasional Yang Akan Dilaksanakan Di Daerah. 4.2.4 Kebijakan belanja berdasarkan : - Urusan Pemerintahan Daerah (Urusan Wajib Dan Urusan Pilihan) - Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). 4.3. Pembiayaan Daerah 4.3.1 Kebijakan Penerimaan Pembiayaan; 4.3.2 Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan. 4

BAB V. PENUTUP Pada bab ini juga dapat berisi tentang hal-hal lain yang disepakati DPRD dan Gubernur dan perlu dimasukkan dalam Kebijakan Umum APBD. Demikianlah Kebijakan Umum APBD ini dibuat untuk menjadi pedoman dalam penyusunan PPAS dan RAPBD Tahun Anggaran berkenaan..., tanggal.. PIMPINAN DPRD Gubernur Jawa Tengah... 5

PROVINSI JAWA TENGAH PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN... A.1.2 BAB I. PENDAHULUAN Berisikan latar belakang, tujuan dan dasar penyusunan prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS) BAB II. RENCANA PENDAPATAN DAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH Berisikan tentang target pendapatan dan penerimaan pembiayaan daerah yang meliputi pendapatan asli daerah (PAD), penerimaan dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah, serta sumber-sumber penerimaan pembiayaan berdasarkan kebijakan pendapatan daerah dalam KUA. Tabel 2.1 Target pendapatan dan penerimaan pembiayaan daerah Tahun Anggaran... NO. PENDAPATAN DAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH TARGET TAHUN ANGGARAN BERKENAAN DASAR HUKUM 1 2 3 4 1 Pendapatan Asli Daerah 1.1 Pajak Daerah 1.2 Retribusi Daerah 1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang 2 Dana Perimbangan 2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil 2.2 Dana Alokasi Umum 2.3 Dana Alokasi Khusus 3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 3.1 Hibah 3.2 Dana Darurat 3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan 3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau JUMLAH PENDAPATAN DAERAH Penerimaan pembiayaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Pencairan dana cadangan Hasil penjualan kekayaan Daerah yang Penerimaan pinjaman daerah Penerimaan kembali pemberian Penerimaan piutang daerah JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN JUMLAH DANA TERSEDIA 6

BAB III. PRIORITAS BELANJA DAERAH Berisi urutan prioritas penggunaan pendapatan dan sumber pembiayaan daerah yang akan dituangkan dalam anggaran belanja daerah. MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN NO. Prioritas Pembangunan Sasaran SKPD yang melaksanakan Nama Program 1. Contoh : Contoh : Contoh : Contoh : Penanggulangan Meningkatnya 1. Dinas Sosial; Pemberdayaan Kemiskinan kesejahteraan 2. Dinas PMD; Fakir Miskin penduduk 3. Dinas miskin sehingga kesehatan; prosentase penduduk miskin dapat mencapai 14,4% pada akhir tahun 2007 2. 3. 4. Dst. JUMLAH Catatan: Prioritas disusun berdasarkan urusan pemerintahan yang menjadi kewajiban daerah, baik urusan wajib maupun urusan pilihan yang dipilih oleh daerah tersebut. BAB IV. PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN 4.1 Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Urusan Pemerintahan Berisikan plafon anggaran sementara masing-masing urusan dan satuan kerja yang dituangkan secara deskriptif dan dalam bentuk tabulasi. Tabel IV.1 URUSAN/SKPD PLAFON ANGGARAN KET. SEMENTARA (RP) 1 2 3 4 URUSAN WAJIB 1 Pendidikan 1.1 Dinas/Badan/Kantor 7

URUSAN/SKPD PLAFON ANGGARAN KET. SEMENTARA (RP) 1 2 3 4 1.2 Dst 2 Kesehatan 2.1 Dinas/Badan/Kantor 2.2 Dst 3 Pekerjaan Umum 3.1 Dinas/Badan/Kantor 3.2 Dst 6 Perencanaan Pembangunan 6.1 Dinas/Badan/Kantor 6.2 Dst 7 Perhubungan 7.1 Dinas/Badan/Kantor 7.2 Dst 8 Lingkungan Hidup 8.1 Dinas/Badan/Kantor 8.2 Dst 11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 11.1 Dinas/Badan/Kantor 11.2 Dst 13 Sosial 13.1 Dinas/Badan/Kantor 13.2 Dst 14 Ketenagakerjaan 14.1 Dinas/Badan/Kantor 14.2 Dst 15 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 15.1 Dinas/Badan/Kantor 15.2 Dst 8

URUSAN/SKPD PLAFON ANGGARAN KET. SEMENTARA (RP) 1 2 3 4 16 Penanaman Modal 16.1 Dinas/Badan/Kantor 16.2 Dst 17 Kebudayaan 17.1 Dinas/Badan/Kantor 17.2 Dst 18 Pemuda dan Olah Raga 18.1 Dinas/Badan/Kantor 18.2 Dst 19 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 19.1 Dinas/Badan/Kantor 19.2 Dst 20 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Dinas/Badan/Kantor/Sekretariat/ 20.1 Inspektorat 20.2 Dst 21 Ketahanan Pangan 21.1 Dinas/Badan/Kantor 21.2 Dst 22 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 22.1 Dinas/Badan/Kantor 22.2 Dst 24 Kearsipan 24.1 Dinas/Badan/Kantor 24.2 Dst 25 Komunikasi dan Informatika 25.1 Dinas/Badan/Kantor 9

URUSAN/SKPD PLAFON ANGGARAN KET. SEMENTARA (RP) 1 2 3 4 25.2 Dst URUSAN PILIHAN 1 Pertanian 1.1 Dinas/Badan/Kantor 1.2 Dst 2 Kehutanan 2.1 Dinas/Badan/Kantor 2.2 Dst 3 Energi dan Sumberdaya Mineral 3.1 Dinas/Badan/Kantor 3.2 Dst 5 Kelautan dan Perikanan 5.1 Dinas/Badan/Kantor 5.2 Dst 7 Industri 7.1 Dinas/Badan/Kantor 7.2 Dst 4.2 Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Program Kegiatan Berisikan plafon anggaran sementara berdasarkan program kegiatan yang dituangkan secara deskriptif dan dalam bentuk tabulasi. Tabel IV.2 Plafon anggaran sementara berdasarkan program dan kegiatan Tahun Anggaran... Urusan : SKPD : NOMOR PROGRAM/KEGIATAN SASARAN TARGET PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (Rp.) 1 2 3 4 5 01 Program A 02 Program B 10

NOMOR PROGRAM/KEGIATAN SASARAN TARGET PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (Rp.) 1 2 3 4 5 03 Program C 04 Program D 05 Program dst... 4.3 Plafon Anggaran Sementara Untuk Belanja Pegawai, Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga Berisikan plafon anggaran sementara untuk belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga yang dituangkan secara deskriptif dan dalam bentuk tabulasi. Tabel IV.3 Plafon anggaran sementara untuk belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga Tahun Anggaran... NO. URAIAN 1 Belanja Pegawai 2 Belanja Bunga 3 Balanja Subsidi 4 Belanja Hibah 5 Belanja Bantuan Sosial PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (Rp.) 6 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kabupaten dan Pemerintahan Desa 7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kabupaten dan Pemerintahan Desa 8 Belanja Tidak Terduga BAB V. RENCANA PEMBIAYAAN DAERAH Berisikan tentang target penerimaan pembiayaan daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah. 11

NO. Tabel V Rincian Plafon Anggaran Pembiayaan Tahun Anggaran... PLAFON ANGGARAN URAIAN SEMENTARA (Rp.) PEMBIAYAAN DAERAH 1 Penerimaan pembiayaan 1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya (SiLPA) 1.2 Pencairan dana cadangan 1.3 Hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan 1.4 Penerimaan pinjaman daerah 1.5 Penerimaan kembali pemberian pinjaman 1.6 Penerimaan piutang daerah Jumlah penerimaan pembiayaan 2 Pengeluaran pembiayaan 2.1 Pembentukan dana cadangan 2.2 Penyertaan modal (Investasi) daerah 2.3 Pembayaran pokok utang 2.4 Pemberian pinjaman daerah Jumlah pengeluaran pembiayaan Pembiayaan neto BAB VI. PENUTUP Demikianlah Kesepakatan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Tahun Anggaran Berkenaan dibuat untuk menjadi pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun RAPBD TA berkenaan. Pada Bab ini juga berisikan kesepakatankesepakatan lain antara pemerintah daerah dan DPRD terhadap PPAS..., tanggal.. PIMPINAN DPRD Gubernur Jawa Tengah... 12

NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR :. TANGGAL :. A.1.3 TENTANG KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN... Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama :... Jabatan : Gubernur Jawa Tengah Alamat Kantor :... bertindak selaku dan atas nama pemerintah Provinsi Jawa Tengah 2. a. Nama :... Jabatan : Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Alamat Kantor :... b. Nama :... Jabatan : Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Alamat Kantor :... c. Nama :... Jabatan : Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Alamat Kantor :... sebagai Pimpinan DPRD bertindak selaku dan atas nama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah. Dengan ini menyatakan bahwa dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diperlukan Kebijakan Umum APBD yang disepakati bersama antara DPRD dengan Pemerintah Daerah untuk selanjutnya dijadikan sebagai dasar penyusunan prioritas dan plafon anggaran sementara APBD Tahun Anggaran... Berdasarkan hal tersebut di atas, para pihak sepakat terhadap kebijakan umum APBD yang meliputi asumsi-asumsi dasar dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran..., Kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah, yang menjadi dasar dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara dan APBD TA... Secara lengkap Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran... disusun dalam Lampiran yang menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Nota Kesepakatan ini. 13

Demikianlah Nota Kesepakatan ini dibuat untuk dijadikan dasar dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran......, tanggal... GUBERNUR JAWA TENGAH selaku, PIHAK PERTAMA PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH selaku, PIHAK KEDUA KETUA WAKIL KETUA WAKIL KETUA WAKIL KETUA 14

A.1.4 NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR :. TANGGAL :. TENTANG PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA TAHUN ANGGARAN... Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama :... Jabatan : Gubernur Jawa Tengah Alamat Kantor :... bertindak selaku dan atas nama pemerintah Provinsi Jawa Tengah 2. a. Nama :... Jabatan : Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Alamat Kantor :... b. Nama :... Jabatan : Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Alamat Kantor :... c. Nama :... Jabatan : Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Alamat Kantor :... sebagai Pimpinan DPRD bertindak selaku dan atas nama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah Dengan ini menyatakan bahwa dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perlu disusun Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang disepakati bersama antara DPRD dengan Pemerintah Daerah, untuk selanjutnya dijadikan sebagai dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) TA.... Berdasarkan hal tersebut di atas, dan mengacu pada kesepakatan antara DPRD dan Pemerintah Daerah tentang Kebijakan Umum APBD TA...., para pihak sepakat terhadap Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang meliputi rencana pendapatan dan penerimaan pembiayaan daerah TA...., Prioritas belanja daerah, Plafon Anggaran Sementara per urusan dan SKPD, Plafon Anggaran Sementara program dan kegiatan, Plafon Anggaran Sementara belanja tidak langsung, dan rencana pengeluaran pembiayaan daerah TA.... termasuk prakiraan majunya. 15

Secara lengkap Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun Anggaran... disusun dalam Lampiran yang menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Nota Kesepakatan ini. Demikianlah Nota Kesepakatan ini dibuat untuk dijadikan dasar dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran......, tanggal... GUBERNUR JAWA TENGAH PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH... selaku, PIHAK PERTAMA selaku, PIHAK KEDUA KETUA WAKIL KETUA WAKIL KETUA WAKIL KETUA 16

TABEL KEGIATAN BESERTA PAGU INDIKATIF DAN PRAKIRAAN MAJU Kode Program : Program : Indikator Hasil : Kode Prakiraan Indikator Kelompok Pagu Sumber No Rekening Kegiatan Lokasi Maju Keluaran Sasaran Indikatif Pendanaan Kegiatan n+1 n+2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 17