SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Pada Bank BTPN Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process

SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI MENGGUNAKAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

IMPLEMENTASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN FOTO BERDASARKAN TUJUAN PEROLEHAN FOTO

Perangkat Lunak Perhitungan Perubahan Jabatan Dengan Menggunakan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (studi kasus : UIN Sunan Ampel Surabaya)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA PADA SMA 1 BOJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Penentuan Remunerasi Karyawan

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN SPARE PARTS SAMARINDA

Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process(AHP) sebagai Model Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMK N I DEMAK DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X TEKNIK PERMODELAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCES (AHP) SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN LOKASI CABANG BARU USAHA CLOTHING MENGGUNAKAN METODE AHP-TOPSIS

Penerapan Metode WP (Weighted Product) Untuk Pemilihan Mahasiswa Lulusan Terbaik di Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purwokerto

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

HALAMAN JUDUL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR DI CV

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Pemanfaatan Metode Analytical Hierarchy Process Untuk Penentuan Kenaikan Jabatan Karyawan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN AHP PADA PT.NAYATI

PENERAPAN PROFILE MATCHING UNTUK PENCARIAN SISWA SMP PENERIMA BEASISWA MISKIN DAN BERPRESTASI

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENINGKATAN JABATAN DAN PERENCANAAN KARIR

JURNAL. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT BANK CENTRAL ASIA Tbk. (BCA) MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HEARARCHY PROCESS

Kata Kunci: AHP, Algoritma, ANP, Profile Matching, Perbandingan, Rekrutmen. Universitas Kristen Maranatha

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI PENGANGKATAN KARYAWAN PESERTA TRAINING MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TELADAN MENGGUNAKAN METODE ANALITICY HIERARCY PROCESS (AHP)

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

IMPLEMENTASI METODE TOPSIS DALAM PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN BERPRESTASI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI DI PERTAMINA PENGAPON SEMARANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

Keywords: C4.5 algorithm, Decision Supporting System, Fixing Employee Salary Increase

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Freza Surya Asrina Strata Satu Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK

PENENTUAN KELUARGA MISKIN MENGGUNAKAN METODE AHP

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x INTISARI...

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS PENERIMAAN BEASISWA DI SMAN2 METRO)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA SAM BENGKEL SABLON

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

ANALISA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PROSES KENAIKAN JABATAN PADA PT. X

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKRUTMEN GURU DENGAN METODE TOPSIS

Perancangan Sistem Penilaian Kinerja KaryawanMenggunakan Metode TOPSIS Studi Kasus Pada Business Center Tempo Direct Solo

DECISION SUPPORT SYSTEMS IN THE ADMISSION SELECTION OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENT Case Study: SMK Pelita Pesawaran. Abstract

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT RUMAH DENGAN METODE FUZZY SAW MADM

Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pegawai Dalam Pengambilan Keputusan Pemilihan Pegawai Berprestasi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA UNTUK MEMILIH DOSEN BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU MA ARRAHMAH MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) ARTIKEL SKRIPSI

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA

Kata Kunci: UML, AHP, SistemInformasi, Kenaikan Pangkat Tenaga Pendidik.

SISTEM PENERIMAAN DOSEN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT COICE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KENAIKAN GAJI KARYAWAN PADA SEMBADA GARMENT YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HIERARCY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROGRAM STUDI S1 DI LPKIA MENGGUNAKAN METODE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN BAYI SEHAT DI RSI KALIMASADA BANTUL. Naskah Publikasi. diajukan oleh Tri Wahyu Ari Wijaya

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEGAWAI TELADAN PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG ABSTRAK

PENGOLAHAN DATA PENGANGKATAN KARYAWAN TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

ABSTRAK. Kata Kunci: AHP, DSS, kriteria, supplier

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA SIRKULASI PADA PERPUSTAKAAN

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penerimaan Beras Untuk Keluarga Miskin (Raskin) Di Kelurahan Sondakan Kecamatan Laweyan Kota Surakarta

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PROGRAM STUDI PERGURUAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS (AHP)

SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA BARU UKM KESENIAN MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS(AHP)

Titis Handayani Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan ketersediaan dan peran serta lembaga keuangan. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi sangat di perlukan adanya sistem pendukung keputusan untuk mendapatkan

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK PADA BANK BRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBERIAN BEASISWA TINGKAT SEKOLAH

PERANCANGAN APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU TELADAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI SMK NEGERI 1 KEDIRI SKRIPSI

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dimiliki tidak cukup bila informasi tersebut tidak digunakan

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)

BAB I PENDAHULUAN I-1

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS PENERIMAAN BEASISWA DI SMP N 5 PRINGSEWU)

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK PROMOSI KENAIKAN JABATAN DI PT. XYZ

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas tentang tahapan penelitian. Tahapan penelitian

IMPLEMENTASI SISTEM METODE AHP SEBAGAI ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN CALON TENAGA KERJA DI PT. DANAGUNG RAMULTI.

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN ALAT KESEHATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN DURENAN MENGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN MOTOR JENIS YAMAHA

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SUPPLIER FURNITURE MENGGUNAKAN MODEL PROMETHEE ABSTRAK

SISTEM INFORMASI HRD BENGKEL PADA AREMA MOTOR BENGKEL RESMI SEPEDA MOTOR HONDA DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA PEGAWAI PADA PT. BANK BPR ARTA TANAH MAS SEMARANG

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN PEKERJA PADA PT. HOK TONG PALEMBANG MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

SISTEM INFORMASI KENAIKAN JABATAN, PERENCANAAN KARIR MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA PT.SANDRATEX

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE AHP MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE

SISTEM PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN PREFERENCE RANKING ORGANIZATIONAL METHOD FOR ENRICHMENT EVALUATION (PROMETHEE)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PROMOSI JABATAN PADA PT. MUGAN INDONESIA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

RANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA SPBU DEMAK JAWA TENGAH

JSIKA Vol. 6, Nomor 1. Tahun 2017 ISSN X

Transkripsi:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Endang Wahyuningsih 1) 1) Komputerisasi Akuntansi, STMIK AKAKOM Jl. Raya Janti 143 Yogyakarta e-mail : ayuning@akakom.ac.id 1) ABSTRAK Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan (studi kasus di Margaria Group Yogyakarta), merupakan sistem pendukung yang dapat membantu para pengambil keputusan untuk penilaian kinerja karyawan di Margaria Group. Penilaian kinerja ini bisa dilakukan dengan penilaian beberapa kriteria, sub kriteria dan berdasarkan nilai grade yang dimasukkan. Di dalam sistem pendukung keputusan ada beberapa metode yang digunakan, salah satunya adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode AHP inilah yang menjadi pilihan metode pada sistem pendukung keputusan penilaian kinerja di Margaria Group Yogyakarta. Peralatan utama AHP adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya adalah persepsi manusia. Dengan hirarki, suatu masalah kompleks dan tidak terstruktur dipecahkan ke dalam kelompok-kelompoknya, kemudian kelompok-kelompok tersebut diatur menjadi suatu bentuk hirarki. Kriteria-kriteria dan sub kriteria penilaian kinerja karyawan dibedakan berdasarkan jabatan seorang karyawan yang akan dinilai. Jika karyawan yang akan dinilai adalah karyawan level pimpinan, maka terdapat 3 (tiga) kriteria dan 13 (tiga belas) sub kriteria penilaian. Tetapi jika karyawan yang akan dinilai adalah karyawan level non pimpinan, maka terdapat 2 (dua) kriteria dan 9 (sembilan) sub kriteria penilaian. Kriteriakriteria penilaian dan sub-sub kriteria penilaian ini ditentukan oleh Manajer HRD Margaria Group Yogyakarta. Kata Kunci : Analytical Hierarchy Process, Penilaian Kinerja Karyawan, Sistem Pendukung Keputusan ABSTRACT Decision Support System for Employee Performance Appraisal (case study in Yogyakarta Margaria Group), a support system that can help decision-makers to the employee performance appraisal in Margaria Group. This performance assessment can be done with the assessment of several criteria, sub criteria and based on the value entered grade. In the decision support system there are several methods used, one of which is the method of Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP method is the method of choice in the decision support system of performance appraisal in Margaria Group Yogyakarta. The main equipment AHP is a functional hierarchy with the main input is the human perception. With the hierarchy, a complex problem and not broken into the structured-group, then the groups are arranged into a form of hierarchy. The criteria and sub criteria are distinguished employee performance appraisal based on an employee's position to be assessed. If employees are to be assessed is the leadership level employees, then there are 3 (three) criteria and 13 (thirteen) sub-criteria assessment. But if the employee will be assessed a non-management level employees, then there are 2 (two) criteria and 9 (nine) sub-criteria assessment. This appraisal criteria and employee s performance sub criteria is determined by the HRD Manager of Margaria Group Yogyakarta. Keywords : Analytical Hierarchy Process, Employee Performance Appraisal, Decision Support System I. PENDAHULUAN P erkembangan kemajuan teknologi informasi dapat mempengaruhi tingginya suatu aktivitas dan rumitnya suatu pekerjaan yang dilakukan oleh manusia. Sehingga dapat menimbulkan ide untuk menciptakan suatu peralatan teknologi komputer yang dapat menyelesaikan berbagai masalah yang mungkin sulit untuk diselesaikan oleh manusia. Sebagai contoh penggunaan komputer dimana dulu hanya digunakan sebagai alat bantu elektronik untuk menyimpan dan mengolah data, tetapi sekarang komputer dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dimana manusia sulit untuk mengambil suatu keputusan dari masalah yang terjadi. Dengan kata lain komputer dikembangkan agar dapat berfikir seperti manusia. Semakin cepatnya perkembangan teknologi maka semakin banyak persaingan-persaingan yang terjadi pada dunia usaha maupun pada lembaga-lembaga. Selain itu ada juga yang saling bekerja sama. Dimana semuanya dihadapkan dengan kecepatan dan akuratnya suatu informasi, data ataupun untuk mengambil kesimpulan dengan menggunakan komputer. 378

Dalam kegiatan sehari-harinya, Margaria Group juga menggunakan alat bantu komputer untuk berbagai kegiatan, seperti untuk pembuatan laporan-laporan yang dibuat setiap bulannya. Dalam hal penentuan kinerja karyawan, pihak Margaria Group masih melakukan secara manual, sehingga seringkali terjadi kesalahan ataupun keputusan-keputusan yang masih belum jelas. Dari dasar-dasar inilah, maka dicoba membuat sebuah Sistem Pendukung Keputusan untuk Penilaian Kinerja Karyawan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus di Margaria Group Yogyakarta) yang bertujuan untuk membantu manajer, khususnya bagi manajer Margaria Group dalam penilaian kinerja dari masing-masing karyawannya. II. METODE PENELITIAN Penilaian Kinerja Karyawan di Margaria Group Yogyakarta adalah : 1. Penilaian dibedakan dari jabatan karyawan (level pimpinan atau level non pimpinan). 2. Penilaian kinerja karyawan, berdasarkan kriteria-kriteria, sub-sub kriteria dan grade. 3. Jika karyawan adalah level pimpinan, maka memiliki bobot penilaian kriteria seperti pada tabel 1. 4. Jika karyawan adalah level non pimpinan, maka memiliki bobot kriteria seperti pada tabel 3. TABEL I. BOBOT PENILAIAN KINERJA KARYAWAN LEVEL PIMPINAN BERDASARKAN KRITERIA No. Nama Kriteria Bobot 1 Produktivitas Kerja 40% 2 Sikap Kerja 30% 3 Manajerial 30% Dari kriteria pada tabel 1, ditentukan sub-sub kriteria. Sub-sub kriteria penilaian terdapat pada tabel 2. TABEL II. BOBOT PENILAIAN KINERJA KARYAWAN LEVEL PIMPINAN BERDASARKAN SUB KRITERIA No. Nama Kriteria Bobot Nama Sub Kriteria Bobot Sub Kriteria 1 Produktivitas Kerja 40% Kualitas Kerja 15 % Kualitas Hasil Kerja 5 % Profesionalisme 10 % Inisiatif 10 % 2 Sikap Kerja 30% Integritas 10 % Kerjasama Tim 5 % Etika 5 % Kedisiplinan 5 % K-3(Keselamatan & Kesehatan Kerja) 5 % 3 Manajerial 30% Kemampuan Perencanaan 5 % Kemampuan Inovasi 10 % Kemampuan Pengawasan 5 % Kemampuan Memimpin 10 % TABEL III. BOBOT PENILAIAN KINERJA KARYAWAN LEVEL NON PIMPINAN BERDASARKAN KRITERIA No. Nama Kriteria Bobot 1 Produktivitas Kerja 60 % 2 Sikap Kerja 40 % Dari kriteria pada tabel 3, ditentukan sub-sub kriteria. Sub-sub kriteria penilaian terdapat pada tabel 4. TABEL IV. BOBOT PENILAIAN KINERJA KARYAWAN LEVEL NON PIMPINAN BERDASARKAN SUB KRITERIA No. Nama Kriteria Nama Sub Kriteria Bobot 1 Produktivitas Kerja Kualitas Kerja 10 % Kuantitas Hasil Kerja 30 % Profesionalisme 10 % Inisiatif 10 % 2 Sikap Kerja Integritas 5 % Kerjasama Tim 10 % Etika Kerja 5 % Kedisiplinan 10 % K-3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja) 10 % 379

5. Setelah ditentukan jabatan dari karyawan, maka yang selanjutnya ditentukan adalah menilai grade nilai karyawan. Nilai grade ada 5 buah nilai, yaitu nilai A, B, C, D dan E. Nilai A berjumlah 5, nilai B berjumlah 4, nilai C berjumlah 3, nilai D berjumlah 2, dan nilai E berjumlah 1. 6. Dari penentuan nilai grade inilah, penilaian kinerja karyawan dapat dibuat atau dihasilkan. CARA KERJA 1. Komponen-komponen Sistem Pendukung Keputusan Komponen-komponen Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan di Margaria Group terlihat pada gambar 1 (Efraim Turban, 2008). Internal Data : Data karyawan Data jabatan Data kriteria Data sub kriteria Data grade Model penilaian kinerja level pimpinan Model penilaian kinerja non level pimpinan EKSTRAKSI Database SPK Model Base SPK Database Management System Model base Management System User Interface Input Data karyawan Input Data jabatan Input Data kriteria Input Data sub kriteria Input Data grade Input Data Nilai Level Pimpinan Input Data Nilai Non Level Pimpinan Daftar karyawan Daftar karyawan per jabatan Daftar nilai kinerja karyawan level pimpinan Daftar nilai kinerja karyawan non level pimpinan Gambar 1. Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Margaria Group Dari gambar 1, dapat dijelaskan bahwa Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja di Margaria Group memiliki komponen-komponen sebagai berikut : Data Internal Data internal adalah data yang berasal dari dalam organisasi, untuk mendukung sistem pendukung keputusan. Adapun yang tergolong dalam data internal adalah : a. Data karyawan b. Data jabatan c. Data kriteria d. Data sub kriteria e. Data grade Ekstraksi Data Ekstraksi data dalam sistem pendukung keputusan ini, menangani pengambilan data dari sumbersumber data privat. Data privat yang dimaksud merupakan pendapat dari user mengenai variabel yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah atau nilai dari suatu variabel. Dalam hal ini, data privat dapat berupa kriteria-kriteria dan sub-sub kriteria penilaian pada Margaria Group Yogyakarta untuk penilaian kinerja karyawan, baik karyawan level pimpinan maupun karyawan level non pimpinan. 2. Model Sistem Pendukung Keputusan Dalam melakukan evaluasi terhadap penilaian kinerja karyawan di Margaria Group, dibutuhkan suatu model yang akan digunakan untuk penilaian kinerja karywan tersebut. Model-model penilaian yang digunakan adalah menggunakan metode AHP, yaitu : a. Model Penilaian Kinerja Karyawan Level Pimpinan b. Model Penilaian Kinerja Karyawan Level Non Pimpinan User 380

a. Model Penilaian Kinerja Karyawan Level Pimpinan Model penilaian kinerja karyawan level pimpinan pada Margaria Group terdapat pada tabel 1. Dari kriteria masing-masing yang terdapat pada tabel 1, memiliki sub kriteria-sub kriteria. Sub kriteria-sub kriteria tersebut terdapat pada tabel 5. TABEL V. NAMA SUB KRITERIA No. Nama Kriteria Alias Bobot Nama Sub Kriteria Alias Bobot Sub Kriteria 1 Produktivitas PK 40% Kualitas Kerja KK 15 % Kerja Kualitas Hasil Kerja KHK 5 % Profesionalisme PRO 10 % Inisiatif INS 10 % 2 Sikap Kerja SK 30% Integritas INT 10 % Kerjasama Tim KT 5 % Etika EK 5 % Kedisiplinan DIS 5 % K-3 K3 5 % 3 Manajerial M 30% Kemampuan Perencanaan KP 5 % Kemampuan Inovasi KI 10 % Kemampuan Pengawasan KPG 5 % Kemampuan Memimpin KM 10 % b. Model Penilaian Kinerja Karyawan Level Non Pimpinan Model penilaian kinerja karyawan level non pimpinan pada Margaria Group terdapat pada tabel 2. Dari kriteria-kriteria yang terdapat pada tabel 2, terdapat sub kriteria dari masing-masing kriteria. Subsub kriteria tersebut terdapat pada tabel 6. TABEL IV. SUB KRITERIA PENILAIAN LEVEL NON PIMPINAN No. Nama Kriteria Nama Sub Kriteria Alias Bobot 1 Produktivitas Kerja (PK) Kualitas Kerja KK 10 % Kuantitas Hasil Kerja KHK 30 % Profesionalisme PRO 10 % Inisiatif INS 10 % 2 Sikap Kerja (SK) Integritas INT 5 % Kerjasama Tim KT 10 % Etika Kerja EK 5 % Kedisiplinan DIS 10 % K-3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja) K3 10 % 3. Rancangan Basis Data Rancangan basis data merupakan serangkaian pertanyaan spesifik yang relevan dengan berbagai pemrosesan data, misalnya objek data yang akan diproses oleh sistem, komposisi masing-masing objek data dan atribut yang menggambarkannya serta bagaimana hubungan antara masing-masing objek data tersebut (Janner Simarmata, 2007). Data yang akan digunakan dalam sistem pendukung keputusan untuk penilaian kinerja di Margaria Group ditampung dalam basis data yang terintegrasi dengan komputer. Basis data dirancang agar data yang berkaitan ini dapat terorganisir dan tersimpan dengan baik, sehingga memudahkan dalam pencarian dan manipulasi data. ER-Diagram (Entity Relationship Diagram) Untuk membuat sebuah ER-Diagram, diperlukan sebuah aturan bisnis. Aturan bisnis dalam sistem pendukung keputusan ini adalah sebagai berikut : a. Seorang karyawan memiliki satu jabatan, dan satu jabatan dapat dimiliki oleh banyak karyawan. b. Dalam penilaian kinerja karyawan, ada beberapa kriteria penilaian. c. Satu kriteria penilaian memiliki banyak sub kriteria. d. Satu sub kriteria memiliki banyak grade. e. Satu grade mempunyai satu nilai. Nilai inilah yang akan digunakan untuk penilaian beberapa kinerja karyawan di Margaria Group. Jadi, bisa dikatakan bahwa satu orang karyawan memiliki satu nilai untuk satu periode, atau satu orang karyawan akan memiliki banyak nilai kinerja untuk periode yang berbeda-beda (beberapa periode). 381

Dari aturan bisnis yang telah disebutkan, maka dapat digambarkan Diagram Entity Relationship dari sistem pendukung keputusan penilaian kinerja di Margaria Group, yaitu seperti pada gambar 2 (Endang Wahyuningsih, 2015). Gambar 2. Diagram ER Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Margaria Group 4. Rancangan Fungsionalitas Rancangan Fungsionalitas yang dibuat adalah : Diagram Arus Data (DAD) Diagram Arus Data (DAD) menunjukkan aliran data dari suatu proses ke proses lain dalam suatu sistem. Diagram Arus Data yang akan dibuat pada sistem ini adalah Diagram Konteks, Diagram Level 1, Diagram Level 2 Proses 6, dan Diagram Level 2 Proses 7. Diagram Konteks digambarkan pada gambar 3 dan Diagram Level 1 digambarkan pada gambar 4. a. Diagram Konteks Penggambaran diagram konteks dari sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi kasus di Margaria Group Yogyakarta) dapat terlihat pada gambar 3 (Endang Wahyuningsih, 2015). Gambar 3. Diagram Konteks Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Margaria Group b. Diagram Level 1 Dari diagram konteks pada gambar 3, maka dapat dibuat diagram level 1 yang terlihat pada gambar 4 (Endang Wahyuningsih, 2015). Dari gambar 4, dapat dijelaskan bahwa entitas karyawan memberikan masukan data_karyawan kepada proses 1.0 (Input data Karyawan), setelah diinputkan data ini akan disimpan pada tabel karyawan. Begitu juga yang dilakukan untuk proses-proses berikutnya, sama seperti yang dilakukan pada proses 1.0. 382

Gambar 4. Diagram Level 1 Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Margaria Group c. Diagram Level 2 Proses 6 (Pengolahan Nilai Kinerja Karyawan) Dari diagram Level 1 pada gambar 4, maka dianggap perlu untuk membuat diagram level 2 proses 6 (Pengolahan Nilai Kinerja Karyawan) yang terlihat pada gambar 5 (Endang Wahyuningsih, 2015). Gambar 5. Diagram Level 2 Proses 6 (Pengolahan Nilai Kinerja Karyawan) Dari gambar 5, dapat dijelaskan bahwa : a. Proses 6.1 dan Proses 6.2 adalah pecahan dari proses 6.0 di Diagram Level 1. b. Proses 6.1 (Pengolahan Nilai Kinerja Karyawan Level Pimpinan) menerima masukan data_nilai_kinerja_karyawan_level_pimpinan dari manajer dan masukan dari tabel karyawan dan tabel grade. Proses 6.1 ini menghasilkan keluaran yang akan disimpan ke tabel nilai. Begitu juga yang dilakukan oleh proses 6.2, sama dengan yang dilakukan oleh proses 6.1. d. Diagram Level 2 Proses 7 (Buat Laporan) 383

Dari diagram Level 1 pada gambar 5, maka dianggap perlu untuk membuat diagram level 2 proses 7 (Buat Laporan) yang terlihat pada gambar 6 (Endang Wahyuningsih, 20015). Gambar 6. Diagram Level 2 Proses 7 (Buat Laporan) Dari gambar 6, dapat dijelaskan bahwa untuk membuat Laporan daftar karyawan (Proses 7.1) yang akan diberikan kepada manajer, dibutuhkan input data dari tabel karyawan. Begitu juga yang dilakukan untuk proses-proses berikutnya. III. HASIL Pada aplikasi ini menghasilkan beberapa menu yaitu : 1. Menu Proses Pengolahan Penilaian Kinerja Karyawan Menu proses pengolahan penilaian kinerja karyawan adalah untuk memasukkan data nilai karyawan yang akan dinilai kinerjanya. Menu proses pengolahan penilaian kinerja karyawan terlihat pada gambar 7 (Endang Wahyuningsih, 2015). Fungsi menu ini adalah untuk memasukkan nilai masing-masing dari sub kriteria-sub kriteria dari kriteria-kriteria penilaian kinerja karyawan. 2. Menu Laporan Penilaian Kinerja Karyawan Level Pimpinan Menu Laporan Penilaian Kinerja Karyawan Level Pimpinan ini adalah menampilkan daftar-daftar penilaian akhir kinerja karyawan level pimpinan yang ada di Margaria Group. Menu Laporan Penilaian Kinerja Karyawan Level Pimpinan ini terlihat pada gambar 8 (Endang Wahyuningsih, 2015). 384

Gambar 7. Menu Proses Pengolahan Penilaian Kinerja Karyawan Gambar 8. Menu Laporan Penilaian Kinerja Karyawan Level Pimpinan Menu laporan penilaian kinerja karyawan level pimpinan merupakan implementasi dari proses 7.6 level 2 proses 7 diagram arus data (Endang Wahyuningsih, 2015). 3. Menu Laporan Penilaian Kinerja Karyawan Level Non Pimpinan Menu Laporan Penilaian Kinerja Karyawan Level Non Pimpinan ini adalah menampilkan daftardaftar penilaian akhir kinerja karyawan level non pimpinan yang ada di Margaria Group. Menu Laporan Penilaian Kinerja Karyawan Level Non Pimpinan terlihat pada gambar 9 (Endang Wahyuningsih, 2015). Gambar 9. Menu Laporan Penilaian Kinerja Karyawan Level Non Pimpinan Menu laporan penilaian kinerja karyawan level non pimpinan merupakan implementasi dari proses 7.7 level 2 proses 7 diagram arus data. IV. PEMBAHASAN 1. Proses Pengolahan Nilai Kinerja Karyawan Pada proses pengolahan nilai kinerja karyawan, karyawan yang sudah didapat dari proses sebelumnya untuk dinilai, maka akan dimasukkan nilainya berdasarkan periode tahun yang dipilih, kriteria dan sub kriteria. Kriteria dan sub kriteria akan muncul sesuai dengan level karyawan yang 385

dimiliki. Jika karyawan yang akan dinilai adalah level pimpinan, maka akan muncul tiga kriteria penilaian. Sedangkan jika karyawan yang akan dinilai adalah level non pimpinan, maka akan muncul dua kriteria penilaian. Menu Proses pengolahan nilai kinerja karyawan tersebut adalah seperti terlihat pada gambar 10 (Endang Wahyuningsih, 2015). Gambar 10. Menu Proses Pengolahan Nilai Kinerja Karyawan Menu pada gambar 11 adalah untuk memasukkan nilai kinerja dari karyawan yang dinilai berdasarkan sub kriteria-sub kriteria dari masing-masing kriteria. Total nilai sub kriteria ditampilkan pada nilai kriteria. 2. Hasil Penilaian Langkah selanjutnya dari proses perhitungan nilai kinerja karyawan adalah melihat hasil akhir penilaian kinerja karyawan. Hasil penilaian tersebut terlihat pada gambar 11 (Endang Wahyuningsih, 2015). Gambar 11. Hasil Penilaian Kinerja Karyawan Hasil penilaian kinerja karyawan merupakan tampilan dari total nilai kinerja dari karyawan yang dinilai. Total nilai kinerja ini dihasilkan dari jumlah masing-masing kriteria penilaian. Dari total nilai kinerja ini, dihasilkan grade atau nilai prestasi dari karyawan yang dinilai. V. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan dari sistem yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan untuk Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) ini adalah : a. Dapat membantu seorang pengambil keputusan untuk proses penilaian kinerja karyawan setiap periode 1 (satu) tahun, sehingga menghasilkan penilaian kinerja karyawan yang lebih efisien dalam hal waktu, lebih mudah pengadministrasiannya, dan pembuatan laporan lebih cepat. b. Dapat membantu seorang pengambil keputusan untuk menilai karyawan hanya dari satu atau seluruh kriteria penilaian, untuk maksud-maksud tertentu. Contohnya, untuk kenaikan jabatan karyawan, pemasukan data nilai hanya data nilai dari kriteria Manajerialnya saja. 386

c. Mesin Penilaian kinerja yang dibuat, masih seperti mesin-mesin yang hanya berdasarkan input dari manusianya, bukan seperti sistem yang sudah berbasis pengetahuan. Sedangkan saran dari sistem ini adalah jabatan karyawan yang dinilai lebih dari 2 (dua) jabatan, sehingga jumlah kriteria dan sub kriteria penilaian lebih banyak dari kriteria dan sub kriteria yang terdapat pada sistem ini. REFERENSI [1] Endang Wahyuningsih, 2015, Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus di Margaria Group Yogyakarta), penelitian PUSLIT STMIK AKAKOM, Yogyakarta. [2] Efraim Turban, 2008, Decision Support System & Expert System, Prentice Hall, New Jersey. [3] Janner Simarmata, 2007, Perancangan Basis Data, Andi, Yogyakarta. [4] Kusrini, 2009, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Andi Offset, Yogyakarta. [5] V.M.Eduardo Christian S, 2014, Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan pada Bank BCA Tbk menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP, Jurnal eprints, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang. 387