HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU PADA MAHASISWA PUTRA 4 A PRODI PENJASKESREK UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA PUTRA KELAS X TSM SMK N 5 PEKANBARU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK

Keywords: arm muscle and shoulder strength, and smash strength.

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL LEMPAR LEMBING PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA N 3 PEKANBARU

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengam Akurasi Smash Pada Team Bola Voli Putra SMKN 5 Pekanbaru

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KETEPATAN LEMPARAN ATAS SOFTBALL PADA MAHASISWA SEMESTER V KEPELATIHAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

MARPION SAPUTRA NIM

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI SMASH PADA TEAM BOLA VOLI PUTRA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2010

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER

Keywords: Arm shoulder muscle strength, muscle flexibility back, shot put results

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL KECEPATAN LARI PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 PEKANBARU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS X TKJ I SMK NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

Kata kunci : kekuatan otot lengan dan bahu dan ketepatan servis panjang.

THE EDUCATION OF HEALTH AND RECREATION TEACHERS TRAINING AND EDUCATION FACULTY RIAU UNIVERSITY

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KOTO KAMPAR HULU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

AN EFFECT OF RUNNING COORDINATION EXERCISE WITH HIGH KNEE AND FOLLOWED BY SPRINT ON THE RUNNING SPEED 50 M OF THE ATHLETES SPRINT 100 M OF PPLP RIAU

Kata kunci : daya ledak otot tungkai, dan kekuatan jump smash.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

Journal of Physical Education, Health and Sport

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

CORRELATION OF POWER ARM MUSCLES AND SHOULDERS THE RESULTS THROWN THE SPEAR, ON THE ATHLETES MAN PPLP OF RIAU

HUBUNGAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMK TIGAMA PEKANBARU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGANKEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 KOTA PEKANBARU

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN DRIBBLING PADA TIM SEPAK BOLA SMK NEGERI 5 PEKANBARU

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 50 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA SMP PGRI PEKANBARU 2012/2013

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

TOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

I. PENDAHULUAN. Meroda merupakan salah satu gerak dasar yang kompleks, karena dalam

Arm Muscles Contribute To The Basic Skills Service Forehand In The Game Of Badminton In The Country SMA Sport Athlete Pekanbaru.

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA KELAS VII SMPN 05 TELUK KUANTAN KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

THE RELATIONSHIP ARM AND SHOULDER MUSCLE STRENGHT OVER UP SERVICE VOLLEY BALL RESULT AT MALE TEAM OF SMPN 10 TAPUNG KAMPAR REGENCY

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM EKSTRAKURIKULER SMP SANTA THERESIA PASIR PENYU KABUPATEN INDRAGIRI HULU

JURNAL. Oleh MASRIZAL

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT PADA SISWA PUTRA KELAS XI IS SMA PGRI PEKANBARU

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI JUMPING SERVICE PADA TIM BOLA VOLI PUTRA MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

Abstract. Keywords : Squat Jump Exercise, Step Up and Leg Muscle Strength

Tolak Peluru. Presented By Suci Munasharah

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

I. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh

KONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING JURNAL. Oleh MARLINA

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

KONTRIBUSI KECEPATAN KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK JURNAL. Oleh ANGGUN WAHYUNI SARI DEWI

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVICE

HUBUNGAN KELENTURAN OTOT PUNGGUNG DENGAN AKURASI SMASH PADA TIM BOLA VOLI PUTRA MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING TIM SEPAKBOLA LIPURI PEKANBARU TAHUN 2013 ABSTRAK

HUBUNGAN KECEPATAN LARI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMAN 2 XIII KOTO KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG. Feby Elra Perdima, M.

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA SMPN 6 TELUK TENGAH KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

SPORT COACHING EDUCATION FACULTY OF TEACHERS TRAINING AND EDUCATION UNIVERSITY OF RIAU

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL TOLAK PELURU. (Jurnal) Oleh YANDRI NAULI

SIGNIFICANT RELATIONSHIPS BETWEEN THE MUSCLE STRENGTH AND SHOULDER ARMS WITH LONG SERVICE FOREHAND ATHLETE MEN OF BADMINTON RTV CLUB PEKANBARU

Lampiran 1 Petunjuk Pelaksanaan Tes Daya Ledak Otot lengan, Kekuatan Otot Lengan, dan Tolak Peluru

PENGARUH LATIHAN LONCAT TALI TERHADAP DAYA TAHAN DALAM PERMAINAN BADMINTON PADA CLUB RIAU TELEVISI PEKANBARU

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA KELAS V SDN 013 SUKAMAJU KECAMATAN SINGINGI HILIR JURNAL

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENLITIAN

PETUNJUK PELAKSANAAN BARROW MOTOR ABILITY TEST. a. Tujuan : Untuk mengukur komponen power otot tungkai

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lain yang menggunakan kata atletik adalah athletics (bahasa Inggris), athletiek

III. METODE PENELITIAN. validitas dan reliabilitas. Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWA PUTRA SDN 014 BERINGIN MAKMUR KECAMATAN KERUMUTAN KABUPATEN PELALAWAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

SKRIPSI. Oleh: PURNA ADITYA NPM:

CORELATION ARMS MUSCLE POWER AND FLEXIBILITY MUSCLES BACK WITH SHOT PUT OF STUDENT SON CLASS XI SMK TARUNA SELF PEKANBARU

HUBUNGAN KELENTURAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN HASIL JUMP SHOT PADA TEAM BASKET PUTRI SMA NEGERI 3 PEKANBARU

Transkripsi:

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU PADA MAHASISWA PUTRA 4 A PRODI PENJASKESREK UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU Rahmadi Eka Putra¹, Drs. Ramadi, S. Pd, M. Kes. AIFO²,Drs. Saripin, M. Kes, AIFO³ PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT The purpose of research are : 1) to know corelation between the strength of the arm and shoulder muscle with shot put result, 2) to know how much the strength of the arm and shoulder muscle with shot put result. This research using corelation research that purpose to know how much the corelation between the strength of the arm and shoulder muscle with shot put result of male student 4A penjaskesrek University of Riau Pekanbaru. The population of this research is 28 students. And the writer used sample technique by using total sampling technique. So all the students 4A penjaskesrek University of Riau pekanbaru as a sample. The variable in this research is shot put result and the ordinal variable is the strength of the arm and shoulder muscle. The data was taken by test technique and measurement. the data that writer got, analized by using regresion analysis and simple corelation or plural.the result of corelation analysis : 1 ) there is no correlation between the strength of the arm and shoulder muscle with shot put result, corelation coefisien 0,17 on signifikan rate α 0,05 on the other word there is no signifikan corelation between the strength of the arm and shoulder muscle (x) with shot put result ( y ). With determination ( compare ) as much 0.03 %. It show that the strength of the arm and shoulder muscle not have signifikan corelation with shot put result. Based on data analysis the result of coefision corelation we got r = 0.17 where is the existance that tested with t test and got count t 1,05 it mean count t < t table ( 1,05 < 1,796 ) and it mean Ho accepted and Ha rejected. Based on the research result, so the conclusion from this research is there is no signfican corelation between the strength of the arm and shoulder muscle ( x ) with shot put result ( y ) of student 4A semester majoring penjaskesrek University of Riau. Keyword : Muscle strength and shoulder 1.Mahasiswa pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi FKIP Universitas Riau, Nim 0905120918, Alamat : Jln. Cipta karya, Panam Perkanbaru 2.Dosen Pembimbing I, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, (081268470052) 3.Dosen Pembimbing II, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, (08127625002) 1

A. Pendahuluan Pemerintah telah berusaha meningkatkan pembangunan dalam bidang olahraga. Pembangunan dalam bidang olahraga merupakan suatu aspek yang tidak kalah artinya di bandingkan dengan bidang lain. Olahraga tidak saja di kembangkan pada klub-klub, tetapi juga dikembangkan pada lembaga pendidikan. Atletik merupakan salah satu unsur dari pendidikan Jasmani dan Kesehatan, juga merupakan komponen komponen pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani serta pembinaan hidup sehat dan pengembangan jasmani, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang ( A.Widya 2004 ) Tolak peluru merupakan olahraga atletik yang juga di pertandingkan di tingkat naional dan internaional. Tolak peluru pada dasarnya olahraga melempar bola besi dengan ukuran yang sudah ditentukan. Peratutran peraturan dan cara cara melempar peluru saat ini masih makin berkembang, oleh karna pemenang lomba ini adalah yang melempar dengan benar dan terjauh, atlet berusaha untuk melempar sejauh jauhnya. Atlet yang mempunyai tekhnik yang baik dan fisik yang prima pasti akan menjadi atlet tolak peluru yang handal. Untuk itu, agar menjadi atlet tolak peluru yang berprestasi harus mau berlatih dan mengetahuai hal hal yang berkaitan dengan tolak peluru. Faktor faktor kondisi yang penting dalam mempengaruhi hasil tolak peluru adalah kecepatan, kemudahan gerak, dinamik, tenaga, tekhnik, variasi tekhnik, bergantung pada bentuk beban, sistem saraf, dan daya koordinasi. Menurut Sajoto ( 1995: 9 10 ) kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Artinya didalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan, adapun 10 komponen kondisi fisik tersebut yaitu : kekuatan, daya tahan, daya otot, kecepatan, daya lentur, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan, dan reaksi. Jadi jelasnya untuk mendapat prestasi atau hasil yang optimal dalam tolak peluru kondisi fisik atlet kita hendaklah terjaga dengan baik. Dalam tolak peluru di temukan beberapa hal yang menjadi faktor penyebab timbulnya masalah baik yang berkaitan dengan atlet maupun pelatih. Jika di lihat dari faktor pelatih yang hanya sedikit menyediakan waktu atau pemikiran untuk menciptakan program-program latihan fisik bagi atlet - atletnya. Mereka lebih memusatkan perhatian untuk memperhalus skill,menyempurnakan berbagai strategi permanen,dan mengulang praktek pola-pola permainan ofensif dan defensif. Para pelatih sering kali terpaksa dengan terburu-buru memanfaatkan setiap detik dari waktu latihan.akibatnya latihan untuk fisik kurang mendapatkan perhatian dari para pelatih.salah satu teknik dasar yang dominan di lakukan dalam tolak peluru adalah posisi kaki dan badan agar para pemain memiliki kekuatan untuk menolak peluru sejauh mungkin.(dr.james A Baley:1986:245) Dari masalah yang ditemui di kampus penjaskesrek universitas riau bahwa atlet tolak peluru pada mahasiswa penjaskesrek putra 4A Universitas Riau,kekuatan otot lengan para atlet tolak peluru yang ada sekarang ini belum menunjukkan hasil yang begitu memuaskan,seorang atlet sering gagal melakukan teknik dasar tolak peluru,mulai dari cara memegang peluru,sikap awal,cara menolak peluru dan sikap akhir.di samping itu kurangnya pengetahuan siswa tentang otot-otot yang bekerja saat melakukan praktek tolak peluru. Hal ini di karenakan banyak faktor yang berhubungan dengan kemampuan teknik dasar dalam melakukan tolak peluru tersebut,diantaranya yaitu faktor kekuatan, ketepatan, kecepatan,keseimbangan tubuh,kelenturan,daya tahan otot,serta program latihan belum berjalan sesuai yang kita harapkan. Landasan teori dalam penelitian ini yaitu : Ismaryati (2006:111) Kekuatan adalah tenaga kontraksi otot yang di capai dalam sekali usaha maksimal.usaha maksimal ini di lakukan oleh 2

otot atau sekelompok otot untuk mengatasi suatu tahanan.kekuatan merupakan unsur yang sangat terpenting dalam aktivitas olahraga,karena kekuatan merupakan daya penggerak,dan pencegah cedera.selain itu kekuatan memainkan peranan penting dalam komponenkomponen kemampuan fisik yang lain minsalnya power, kelincahan, kecepatan. Dengan demikian kekuatan merupakan faktor utama untuk menciptakan perestasi yang optimal. M.Sajoto ( 1995 : 8 ) Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja. Hudges larry mengemukakan bahwa otot lengan dan bahu adalah poin pendukung dan pendorong tubuh saat atlet bermain. Ingatlah bahwa pada tingkat yang tertinggi, akan menggunakan semua kelompok otot utama, jadi atlit tolak peluru harus meningkatkan kekuatannya. Munasifah ( 2008 : 45 ) Tolak peluru terdiri dua kata yaitu tolak dan peluru. Kata tolak berarti sorong atau dorong.sedangkan kata peluru berarti bola besi yang harus di lempar dengan tangan.jadi, tolak peluru adalah olahraga yang menggunakan alat berupa bola besi dengan cara mendorong atau di tolak sejauh-sejauhnya.olahraga tolak peluru ini dapat di lakukan putra maupun putri Jose manuel Bellesteros ( 1979 ) Atletik adalah induk dari semua olahraga, berisikan latihan fisik yang lengkap menyeluruh dan mampu memberikan kepuasan kepada manusia atas terpenuhnya dorongan nalurinya untuk bergerak, namun tetap mematuhi suatu disiplin dan aturan main. Berdasarkan kajian teori dan kerangka konseptual, serta dengan mempertimbangkan komponen komponen pokok yang telah di uraikan maka di ajukan hipotesis penelitian sebagai berikut. Adanya hubungan signifikan yang berarti antara kekuatan otot lengan bahu dengan hasil tolak peluru. B. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian korelasi yang bertujuan untuk menyelidiki seberapa jauh variabel variabel pada suatu faktor yang berkaitan dengan faktor lain. Korelasi adalah suatu penelitian yang di rancang untuk menentukan tingkat hubungan hubungan variabel yang berbeda dalam suatu populasi yang bertujuan untuk mengetahui beberapa besar kontribusi antara variabel bebas dan variabel terikat ( Arikunto,2006:131). Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah pada Mahasiswa Putra 4A Penjaskesrek Universitas Riau berjumlah 28 orang. Sampel penelitian ini adalah Mahasiswa Putra Penjaskesrek Universitas Riau yang berjumlah 28 0rang. Data yang di ambil dalam penelitian ini adalah data yang langsung di ambil dan di peroleh dari sampel yang telah di tetapkan, yaitu angka-angka dari hasil tes Kekuatan Otot Lengan Bahu dengan hasil Tolak Peluru, kemudian melihat siapa di antaranya berhasil melontarkan peluru terjauh dan mendarat pada wilayah yang telah di tentukan. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling, mengingat jumlah populasinya kurang dari 100 orang, maka sebaiknya semua populasi dijadikan sampel, apabila sampel lebih dari 100 maka menggunakan sistem acak ( random ). Karena populasi hanya berjumlah 28 orang, jadi semuanya dijadikan sampel ( Arikunto, 2006 : 131 ) Instrumen penelitian yang di gunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pengukuran terhadap variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini, adapun instrumen yang di gunakan : 1. Tes kekuatan otot lengan menggunakan tes kekuatan menarik dan mendorong otot lengan dan bahu ( ismaryati,2008:16) 2. Tolakan pada tolak peluru 3

Adapun peralatan yang digunakan yaitu : blangko tes, alat tulis, expanding dynamometer, meteran, tali plastik ( tepung untuk memberi garis secukupnya ), tolak peluru, lapangan tolak peluru, bendera. Pelaksanaan tes kekuatan otot lengan dan bahu dan tes tolak peluru yaitu : a). Tes Kekuatan Mendorong otot lengan dan bahu - Testi berdiri tegak dengan kedua tungkai membuka selebar bahu. - Expanding dynamometer dipegang dengan kedua tangan di depan dada. - Badan dan alat menghadap ke depan. - Kedua lengan atas kesamping, kedua siku ditekuk. - Dorong sekuat-kuatnya Expanding dynamometer ke arah dalam. Kedua lengan tidak boleh menyentuh dada. - Tes dilakukan sebanyak dua kali, diambil hasil terbaik. b). Tes tolak peluru 1. Persiapan Dengan tenang pelempar memasuki lingkaran dari belahan lingkaran bagian belakang. Peluruh masih dibawah dengan tangan kiri. - Peluru di pindahkan ke tangan kanan.cara memegang peluru dapat dipilih sendiri - Arah lempar berada di samping kirinya. - Padangan di tunjukkan pada satu titik kurang lebih 1 meter di depannya. - Kaki kanan bengkok sedikit dengan menahan berat badan. - Kaki kiri lemas-lemas saja - Tangan kanan yang memegang peluru,mengatur letak peluru. Peluru dapat di letakkan pada batas leher dan pundak, dan dapat juga agak kebelakang sedikit. - Tangan kiri terlipat sedikit ke depan dada. - Badan bongkok ke depan dan condong ke kanan. - Kaki kiri diayunkan.ayunan ini untuk mengatur letak kaki kanan serta keseimbangan badan. 2. Meluncur Sebagai awalan kaki kanan makin membengkok kemudian melakukan gerakan sebagai berikut - Kaki kiri diayunkan ke kiri ke arah lemparan, lalu kembali lagi, seterusnya secepatnya dilempar ke arah balok. - Kaki kanan di tolakkan dan mendarat kira-kira pada pertengahan lingkaran.berat badan bertumpu pada kaki kanan. Perpindahan kaki di lakukan dengan menggeser dekat lingkaran. - Waktu kaki kanan mendarat badan makin condong ke samping kanan. - Pundak kanan lebih rendah dari yang kiri - Tangan kiri tetap tertekuk di depan dada atau dagu. - Pandangan mata dan sikap kepala masih tetap - Otot-otot sudah tegang semua. 3. Tolakan pada peluru Pada posisi ini atlit telah mengambil sikap untuk menolak pelurunya.sikap ini hendaknya cepat-cepat di ubah menjadi gerakan menolak, jangan terlalu lama kemudian gerakan selanjutnya adalah: - Begitu kaki kanan mendarat,kaki kiri sudah menempati tempat yang dikehendaki,tolakan kaki kanan di mulai. - Kaki kiri turut membantu tolakan kaki kanan. - Badan yang sudah di condongkan ke kanan dan ke belakang itu, di putar ke kiri - Lengan kiri turut membantu memutar badan, tetapi jangan terlalu kuat dan cepat. - Pandangan di arahkan ke arah lemparan. 4

- Kaki kanan dengan kekuatan yang di mulai dari ujung kaki di luruskan ke atas depan, di lanjutkan otot-otot panggul, bahu, lengan dan jari-jari, dipergunakan untuk melakukan tolakan. Waktu memutar badan harus tepat dengan tolakan kaki kanan.terlalu cepat akan mengurangi kekuatan dorongan ke atas. Sebaliknya jika terlambat kekuatan akan berkurang. - Pada waktu akan di mulai dengan jejakan kaki kanan, pundak kanan lebih rendah dari yang kiri. Posisi siku kanan adalah sedemikian rupa, sehingga merupakan garis lurus dengan lengan kanan bagian atas bahu kanan. Sampai dengan bahu kiri. - Setelah kaki kanan di jejakkan, jangan langsung di lompatkan ke depan sebelum peluru di lepaskan. - Sudut lempar adalah 40 drajat. - Kaki kiri ditarik ke belakang kira-kira setinggi panggul, untuk memelihara keseimbangan. 4. Lepasnya peluru Gerakan selanjutnya adalah lepasnya peluru, dapat di lakukan dengan gerakan sebagai berikut. - Dengan sudut lebih kurang 4o 0,lengan kanan diluruskan sekuat-kuatnya. - Pada saat terakhir ujung jari-jari memukul peluru untuk membantu tolakan. Pada waktu peluru lepas dari tangan, tangan menggantung sejauh-jauhnya diluar lingkaran. - Badan menggantung di luar lingkaran. Hal ini di mungkinkan karena jejakan kaki kanan diiringi gerakan menjatuhkan badan ke depan. 5. Memelihara keseimbangan - Kaki kiri sebagai keseimbangan pada waktu kaki kanan maju ke depan sampai tertahan pada balok. Adanya balok ini untuk menahan jangan sampai badan ikut terlempar keluar lingkaran lemparan. - Lengan kiri juga di gerakkan ke samping belakang untuk memelihara keseimbangan. - Kaki kanan lututnya makin ditekuk untuk menurunkan titik berat badan. Dengan demikian dapat memudahkan pemeliharaan keseimbangan. - Setelah peluru jatuh dan juri lapangan sudah memberi tanda bahwa jatuhnya peluru sudah betul, atlit meninggalkan lingkaran lewat belahan lingkaran bagian belakang dengan langkah yang tenang. kalau keluarnya itu dengan meloncat atau tidak melewati belahan belakang lemparannya akan dianggap gagal. 5

C. Hasil Penelitian Hasil penelitian dan analisis data penelitian ini adalah setelah dilakukan tes kekuatan otot lengan dan bahu menggunakan expanding dynamometer. Maka diperoleh hasil sebagai berikut : skor tertinggi 49,0 kg, skor terendah 21,2 kg, dengan rata rata ( mean ) 34,22, standar deviasi 7.8 dan variance 1712, 1. Analisis hasil kekuatan otot lengan dan bahu serta distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut : Statistik Kekuatan otot lengan dan bahu Sampel 28 Mean 34,22 Std. Deviation 7,8 Variance 1712,1 Minimum 21,2 Maximum 49,0 Tabel 1. Analisis data statistik kekuatan otot lengan dan bahu semua sampel Setelah dilakukan tes tolak peluru maka diperoleh hasil sebagai berikut : tolakan terjauh 8,67 m, tolakan terendah 5,50 m, dengan rata rata ( mean ) 6,77, standar deviasi o,77, dan variance 16,66. Analisis hasil tolak peluru serta distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut : Statistik Tolak peluru Sampel 28 Mean 6,77 Std. Deviation 0,77 Variance 16,66 Minimum 5,50 Maximum 8,67 Tabel 2. Analisis Data Statistik kemampuan menggiring bola dari semua sampel Hasil Uji Normalitas Variabel X L 0 Max L tabel Hasil kekeutan otot lengan dan bahu 0.0700 0.173 6

Tabel 3. pengujian normalitas data melalui Uji Lilifors terhadap variabel X Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa data kelincahan (X) berdistribusi normal sebab L0maks < L tabel atau 0.0700 < 0.173. Variabel Y L 0 Max L tabel Hasil tolak peluru 0.1071 0.173 Tabel 4. pengujian normalitas data melalui Uji Lilifors terhadap variabel Y Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa data tes menggiring bola (Y) berdistribusi normal sebab L0maks < L tabel atau 0.1071 < 0.173 Selanjutnya untuk menganalisis korelasi dan uji t dari kedua variabel tersebut maka harga harga yang dibutuhkan untuk perhitungan sebagai berikut: X = 958,2 X² = 34442 X.Y = 6567,992 Y = 189.81 Y² = 1302,78 n = 28 Untuk perhitungan koofisien korelasi diperoleh hasil: rxy = 0,17 Untuk menguji apakah data korelasi product moment signifikan maka, untuk uji signifikan koofesien korelasi di atas, akan dilakukan Uji-t : Dan hasil uji-t diperoleh yaitu: T = 1,05 Uji-t Thitung Ttabel t= r xy 1 n 2 2 r xy 1,05 1.706 Tabel 5. Analisis data dengan menggunakan uji t 7

Perhitungan derajat bebas (db/v) = n-2 pada α =0.05(Ritonga, 2007:105) (db/v) = 28-2 = 26. Daftar distribusi t pada α= 0,05 diperoleh t0 95(26)= 1,706, Karena T hitung =1,05 < T tabel = 1.706 maka terdapat hubungan yang signifikan dengan kategori sangat rendah. Pembahasan penelitian ini yaitu : Setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengambilan data hingga pada pengolahan data yang akhirnya dijadikan patokan sebagai pembahasan hasil penelitian sebagai berikut : Hubungan Kekuatan Otot lengan Dan Bahu Dengan Hasil Tolak Peluru Pada Mahasiswa 4A Prodi PenjaskesRek Universitas Riau Pekanbaru. Dengan r = 0. 17, Ini menunjukkan terdapat hubungan signifikan dengan kategori sangat rendah. C. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan penelitian ini adalah berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dengan memakai prosedur ststistik penelitian maka disimpulakan bahwa untuk variabel x terhadap variabel y diperoleh r = 0,17 maka diuji t dan dapat T hitung =1,05 < T tabel = 1.706 dengan demikian Ho diterima Ha ditolak. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini disarankan kepada Mahasiswa putra 4 A Prodi Penjaskesrek Universitas Riau diharapkan senantiasa melakukan latihan untuk meningkatkan kekuatan otot lengan dan bahu agar menghasilkan tolakan yang baik. Bagi peneliti sendiri, kiranya peneliti ini dapat dilanjutkan dalam permasalahan yang lebih luas dengan jumlah sampel yang lebih besar, sehingga dapat memberikan sumbangan pikiran terhadap pelatih, pembina, maupun atlet dapat meningkatkan prestasi. Bagi guru olahraga, pelatih, dan pembina umumnya, dapat memilih atlet pada tolak peluru yang mengacu pada kekuatannya, karena komponen tersebut sangat berperan dengan kemampuan kekuatan otot lengan dan bahunya pada tolak peluru. 8

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian.Bina Aksara, Jakarta Ballesteros M.J. 1979. PASI Pedoman Latihan Dasar Atletik. Manual Didactico De Atletismo Baley, James.1986. Pedoman Atlet Teknik Peningkatan Ketangkasan Dan Stamina. Semarang Ismariyati. 2008. Tes Dan Pengukuran Olahraga.Surakarta. UNS Press Munasifah, 2008.Atletik Cabang Lempar. Semarang A.widya, Mohamad Djumidar.2004.Gerak Gerak dasar Atletik. Jakarta Ritonga Zulfan. 2007. Statistika Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Pekanbaru. Cendekia Insani Sajoto, 1995. Peningkatan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang. Dahara Prize 9