LANDASAN TEORI. dengan masalah penelitian.landasan teori diperlukan untuk menjelaskan konsep konsep

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) USAHA SIMPAN PINJAM KOPERASI DALAM PENILAIAN KESEHATAN KSP/ USP KOPERASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

mampu menjadi mitra usaha yang terbaik bagi anggotanya.

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang dilakukan oleh Fandy Adi Putra dengan judul Analisis Kinerja

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. tepatnya di Jalan Sultan Agung No.21 Pasuruan, Telp. (0343) , FAX

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB II LANDASAN TEORI. didirikan oleh orang perseorangan atau badanhukum koperasi, dengan pemisahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SUMBER DANA KOPERASI. koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang umumnya diderita oleh mereka

SKRIPSI. Disusun oleh: TRI PRASETIYA B

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KPRI RASA TUNGGAL DI KECAMATAN BANJARSARI

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 14/Per/M.KUKM/XII/2009 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Kinerja Keuangan KPRI Karya Husada Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Periode Tahun 2012

a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam pelaksanaannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS. Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua

BAB 2. Tinjauan Teoretis dan Perumusan Hipotesis. yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terlihat dari kinerjanya. Informasi tentang kinerja keuangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertama, penelitian yang dilakukan oleh Mariya (2009) di koperasi KANINDO

ASPEK PERMODALAN RASIO MODAL SENDIRI TERHADAP TOTAL ASET. Modal Sendiri. Total Aset

NALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI X DI KABUPATEN GRESIK TAHUN BUKU

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Para pelaku ekonomi baik perusahaan besar maupun. anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan berkaitan dengan tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan Nasional di bidang ekonomi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan Data

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

BAB I PENDAHULUAN. makmur maka ketiga sektor kekuatan ekonomi itu harus saling berhubungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KPRI IKHLAS KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA SURAKARTA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH BMT AKBAR TAHUN BUKU

BAB I PENDAHULUAN. hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat tersebut, maka diperlukan suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Bank menurut Global Association of Risk Professionals

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dewasa ini membuat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. cocok untuk perekonomian Indonesia. Menurut Undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat menuntut koperasi / perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS SEBAGAI SALAH SATU PENGUKUR TINGKAT EFISIENSI MODAL KERJA PADA KPRI KOPENDIK WONOGIRI TAHUN

Bab II. Tinjauan Pustaka

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) X BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi, dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Dari ketiga kekuatan

PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. koperasi indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI Untuk dapat memulai suatu penelitian diperlukan suatu landasan teori yang relevan dengan masalah penelitian.landasan teori diperlukan untuk menjelaskan konsep konsep yang digunakan dalam penelitian. Dari landasan teori akan penulis gunakan sebagai acuan mengganalisis masalah penelitian. A. Koperasi. 1. Pengertian Koperasi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan (Departemen Koperasi: 1992: 2).Artinya koperasi sebagai unit bisnis diberikan kesempatan untuk menjalankan usaha dalam rangka memperoleh keuntungan namun harus tetap tidak meninggalkan karakteristik dan prinsip-prinsip koperasi yang telah ditetapkan. 2. Tujuan Koperasi Tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 (DepartemenKoperasi: 1992:10).Kesejahteraan anggota merupakan prioritas utama yang harus dipegang koperasi, namun demikian harus tetap diusahakan tercapainya kemakmuran, keadilan dan kemajuan koperasi, karena kemajuan koperasi tidak terlepas dari partisipasi anggota dan pengelolaan secara profesional. 3. Usaha dan jenis koperasi 7

Menurut pendapat Ikatan Akuntan Indonesia (PSAK No 27, 2004: 2) disebutkan bahwa koperasi dapat melakukan usaha-usaha sebagaimana badan usaha lain, seperti sektor perdagangan, industri manufaktur, jasa keuangan dan pembiayaan, jasa asuransi, jasa transportasi, jasa profesi dan jasa lainnya. Jeniskoperasi sebenarnya bermacam-macam jenisnya tergantung dari sudut pandang pembedaan koperasi. Jenis-jenis koperasi dibedakan sebagai berikut: a. Berdasarkan kepentingan anggota dan usaha utama koperasi, koperasi digolongkan kedalam empat jenis yaitu: 1) Koperasi Konsumsi yaitu koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai barang atau jasa, dan kegiatan atau jasa utamanya menyediakan barang-barang keperluan anggotanya. 2) Koperasi Produksi Yaitukoperasi yang anggotanya tidak memiliki rumah tangga usaha atau perusahaan sendiri-sendiri tetapi bekerja sama dalam wadah koperasi untuk menghasilkan dan memasarkan barang atau jasa, dan kegiatan utamanya menyediakan, mengoperasikan, atau mengelola sarana produksi bersama. 3) Koperasi simpan-pinjam / koperasi kredit Yaitukoperasiyang kegiatan atau jasa utamanya menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman untuk anggotanya. 4) Koperasi pemasaran yaitu koperasi yang anggotanya para produsen atau pemilik barang atau penyedia jasa dan kegiatan utamanya melakukan pemasaran bersama. b. Berdasarkan sifat kegiatan usahanya, koperasi digolongkan dalam dua jenis yaitu: 8

1) Koperasi Tunggal Usaha (Single Purpose) yaitu koperasi yang mengusahakan hanya satu macam kegiatan usaha meskipun ada kesempatan untuk memperluas usaha. 2) Koperasi Serba Usaha (Multi Purpose) yaitu koperasi yang menyelenggarakan usaha lebih dari satu macam kebutuhan ekonomi atau kepentingan ekonomi para anggotanya c. Berdasarkan jenjang hierarkhi organisasinya, koperasi dapat digolongkan dalam dua jenis yaitu: 1) Koperasi Primer Yaitukoperasi yang anggotanya adalah orang-orang yang memiliki kesamaan kepentingan ekonomi dan melakukan kegiatan usaha yang langsung melayani kepentingan anggotanya. 2) Koperasi Sekunder Yaitukoperasi yang anggotanya badan-badan hukum koperasi karena kesamaan kepentingan ekonomi bergabung untuk tujuan efisiensi dan kelayakan dalam rangka melayani anggotanya d. Berdasarkan status hukum yang dimilikinya, koperasi dapat digolongkan dalam dua jenis yaitu: 1) Koperasi berbadan hukum adalah koperasi yang telah memperoleh badan hukum koperasi sehingga dapat melakukan tindakan hukum berkenaan dengan seluruh kegiatan usahanya. 2) Lembaga kerjasama ekonomi masyarakat yang belum berbadan hukum adalah bentuk kerjasama ekonomi masyarakat yang belum berbadan hukum sehingga tidak dapat melakukan tindakan hukum berkenaan dengan seluruh kegiatan usahanya. 9

4. Koperasi Simpan Pinjam ( KSP ) Dalam penelitian ini khususnya peneliti akan membahas tentang KSP. Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No 20/Per/MKUKM/XI/2008, Koperasi simpan pinjam (KSP) adalah koperasi yang kegiatanya hanya usaha simpan pinjam. Sasaran penilaian ini adalah Koperasi Simpan-Pinjam dan Unit Simpan-Pinjam yang telah memiliki kualifikasi sebagai berikut: 1. Kualifikasi Koperasi Simpan-Pinjam (KSP): a. Telah berbadan hukum. b. Telah beroperasi minimal 2 tahun dan melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT) tutup buku selama 2 tahun berturut-turut. c. Memiliki modal sendiri minimal Rp 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) untuk KSP primer dan Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) untuk KSP sekunder 2. Dalam penilaian kesehatan koperasi ini ada 5 aspek yang dinilai, berikut ini sedikit penjelasan tentang aspek-aspek tersebut a. Permodalan Rasio modal ini digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri/modal tetap KSP/USP terhadap total asset dan menutup bila ada risiko kemacetan dalam pengembalian pinjaman. b. Kualitas Aktiva Produktif Aktiva produktif yang dinilai adalah kualitas pinjaman yang diberikan kepada anggota dan non-anggota c. Manajemen Penilaian terhadap manajemen KSP/USPmeliputi : 1) Manajemen Permodalan 10

2) Manajemen Aktiva 3) Manajemen Pengelolan 4) Manajemen Rentabilitas 5) Manajemen Likuiditas Menurut Peraturan Pemerintah Tentang Pelaksanaan Kegiatan Uasha Simpan Pinjam. Koperasi dalam menjalankan usahan Koperasi Simpan Pinjam, Pengelola wajib memperhatikan aspek permodalan, likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas guna mengetahui kinerja keuangan dan menjaga kepentingan semua pihak yang berkepentingan yaitu: (1) Aspek permodalan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: a. Modal sendiri koperasi tidak boleh berkurang jumlahnya dan harus ditingkatkan. b. Setiap pembukaan jaringan pelayanan, harus disediakan tambahan modal sendiri. c. Antara modal sendiri dengan modal pinjaman dan modal penyertaan harus berimbang. (2) Aspek likuiditas yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : a. Penyediaan aktiva lancar yang mencukupi untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. b. Ratio antara pinjaman yang diberikan dengan dana yang telah dihimpun. (3) Aspek solvabilitas yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: a. Penghimpunan modal pinjaman dan modal penyertaan didasarkan pada kemampuanmembayarkembali b. Ratio antara modal pinjaman dan modal penyertaan dengan kekayaan harus berimbang. (4) Aspek rentabilitas yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: a. Rencana perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) atau keuntungan ditetapkan dalam jumlah yang wajar untuk dapat memupuk permodalan, pengembangan usaha, pembagian jasa anggota dengan tetap mengutamakan kualitas pelayanan. b. Ratio antara Sisa Hasil Usaha (SHU) atau keuntungan dengan aktiva harus wajar. 11

(5) Untuk menjaga kesehatan usaha, Koperasi Simpan Pinjam atau Unit Simpan Pinjam tidak dapatmenggadaikan harta kekayaannya. B. Pengertian dan Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Koperasi. 1. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Koperasi Dalam PSAK Nomor 27 dinyatakan bahwa laporankeuangan koperasi merupakan bagian dari sistem pelaporan keuangan koperasi. Laporan keuangan koperasi lebih ditujukan kepada pihak-pihak di luar pengurus koperasi dan tidak dimaksudkan untuk pengendalian usaha (Ikatan Akuntan Indonesia: 2002). Selanjutnyaberdasarkan laporan keuangan koperasi tersebut, para pemakaidapat melakukan penilaian terhadap kinerja koperasi. Kepentingan pemakai utama laporan keuangan koperasi terutama adalah untuk: a. Menilai pertanggungjawaban pengurus b. Menilai prestasi pengurus c. Menilai manfaat yang diberikan koperasi terhadap anggotanya d. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah sumberdaya, karya dan jasa yang diberikan kepada koperasi (Ikatan Akuntan Indonesia: 2002). Oleh karena itu begitu penting untuk selalu dilakukan analisis terhadap laporan keuangan koperasi agar segera terdeteksi jika terjadi ketidakberesan masalah keuangan di koperasi. 2. Pengertian Analisis Laporan Keuanagan Koperasi. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil usaha yang telah dicapai oleh koperasi. Data keuangan akan bermakna jika dilakukan analisis, sehingga dapat segera digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Laporan keuangan adalah suatu alatbantu yang dapat digunakan untuk membuat suatu keputusan antara lain mengenai rencana-rencanan perusahaan, penanaman modal/investasi, pencarian sumber-sumber dana oprasi perusahaan lainnya (Amin Wijaya Tunggal: 1995: 22). 12

Melalui analisis laporan keuangan ini maka para pemakai informasi akuntansi dapat mengambil keputusan.pengelola/manajer koperasi dapat menilai apakah kinerjanya dalam suatu periode yang lalu mendatangkan keuntungan atau tidak. C. Rasio Keuangan Rasio keuanganadalah suatu hal yang menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara jumlah tertentu dengan jumlah yang lain atau perbandinganantara berbagai gejala yang dinyatakan dengan angka/persentase. (AminWijaya Tunggal:1995). Beberapa jenis analisis rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja financial antara lain: 1. Analisis Rasio Likuiditas. Rasio likuiditas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Jadi yang dimaksud dengan Rasio Likuiditas Koperasi Simpan Pinjam dalam penelitian ini adalah kemampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang telah jatuh tempo. Rasio yang termasuk Rasio Likuiditas, yang akan digunakan adalah : Kas + Bank a. Current Kas = X 100% Hutang Lancar Current kas yang tinggi belum tentu dapat menjamin terbayarnya utang yang jatuh tempo.hal ini dikarenakan adanya jumlah persediaan yang relatif besar jika dibandingkan dengan tingkat penjualan, sehingga perputaran persediaan rendah, atau dapat juga dimungkinkan oleh jumlah piutang yang besar dan sulit ditagih.berdasarkan Surat Keputusan Menteri Koperasi tahun 2008, Current kas yang baik adalah sebesar 10% - 15%. 13

2. Rasio Permodalan Rasio modal ini digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri/modal tetap KSP terhadap total asset dan menutup bila ada risiko kemacetan dalam pengembalian pinjaman. Jadi yang dimaksud permodalan dalam penelitian ini adalah kemampuan modal sendiri KSP terhadap total asset. Rasio solvabilitas ini dapat ditentaukan dengan: Modal sendiri a. Rasio modal sendiri = X 100% Total Asset Rasioyang rendah menunjukkan adanya pinjaman yang besar, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Koperasi tahun 2008,Rasio Modal Sendiriyang baik adalah sebesar 40%- 60%. 2. Kemandirian dan Pertumbuhan Rasio ini menunjukkan kemapuan koperasi untuk memperolehshu (SisaHasil Usaha) dari pengelolaan kekayan. Jadi yang dimaksud dengan Rasio kemandirian dan Pertumbuhan pada penelitian ini adalah kemampuan koperasi dalam memperoleh SHU. Analisis rasio rentabilitas ini dapat ditentukan dengan dua macam cara yaitu: Sisa Hasil Usaha sebelum pajak a.rasio Rentabilitas Asset = X 100% Total Aktiva Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi dalam memperoleh hasil usaha dengan memanfaatkan keseluruhan dana yang ditanamakan dalam aktiva untuk operasi koperasi sehingga menghasilkan keuntungan. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Koperasi tahun 2008, Rasio Rentabilitas Asset yang baik > 10%. 14

Sisa Hasil Usaha b. Rentabilitas Modal Sendiri = X 100% Modal sendiri Rasio Rentabilitas Modal Sendiri yang tinggi menunjukkan keberhasilan koperasi dalam memperoleh penghasilan yang nantinya akan diberikan untuk kesejahteraan anggota koperasi. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Koperasi tahun 2008, Rentabilitas Modal Sendiri yang baik >5%. D. Kinerja Kinerja keuangan koperasi simpan pinjam dapat dilihat dan diukur dengan cara menganalisis laporan keuangan yang tersedia. Melalui analisis laporan keuangan keadaan dan perkembangan koperasi serta hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan dapat diketahui, baik diwaktu lampau maupun diwaktu sedang berjalan sehubungan dengan pemilihan strategi koperasi yang diterapkan. 1. Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja Kinerja menurut irham adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Irham Fahmi (2011:239). Pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa; hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan. Kinerja (performance) suatu koperasi berarti bagaimana kemampuan koperasi dalam mengelola dana masyarakat yang dipercayakan kepadanya, tolak ukur yang dapat digunakan antara lain laba yang dihasilkan, pinjaman yang diberikan dan lain-lain. 2. Tujuan Pengukuran Kinerja 15

Tujuan pengukuran dan penilaian kerja adalah memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan.selain itu, penilaian kinerja dilakukan untuk menekan perilaku yang tidak semestinya dan untuk merangsang dan menegakkan perilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta penghargaan, baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik (Mulyadi, 2001). Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi. Tujuan daripada pengukuran kinerja koperasi adalah untuk mengetahui: a. Tingkat likuiditas, yaitu kemampuan suatu koperasi untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. b. Tingkat Permodalan, yaitu kemampuan koperasi untuk mengelola modal sendiri terhadap total asset untuk menutupi resiko kemacetan dalam pengembalian pinjaman. c. Tingkat rentabilitas/profitabilitas, yaitu kemampuan untuk menghasilkan laba pada periode tertentu. Jadi penilaian kinerja dilaksanakan untuk mengukur sejauh mana aktifitas koperasi telah dijalankan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam proses perencanaan strategis serta untuk mencegah pemborosan. E. Kerangka Pikir Likuiditas Kinerja Keuangan Analisis Rasio Permodalan Kemandirian dan Pertumbuhan Gambar 2.1.Analisis Rasio keuangan Koperasi Simpan Pinjam Harta Sentosa. 16

Koperasi seperti halnya badan usaha lainnya yang melaksanakan kegiatan usaha pada periode tertenru perlu mengadakan laporan keuangan untuk mempertanggungjawabkan kinerja penggurus kepada anggota.untuk mengetahui hasil kinerja para pengurus yang menggelola koperasi perlu diadakan suatu evaluasi atau satuan analisis penilaian yang dilakukan pada umumnya adalah analisis rasio terhadap laporan keuangan yang dihasilkan. antaralaain: Beberapa jenis analisis rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja 1. Likuiditas. 2. Permodalan 3. Rentabilitas. Berdasarkan data yang diperoleh dari Koperasi Simpan Pinjam Harta Sentosa kemudian diolah, sehingga diperoleh hasil : 1. Likuiditas Standart penggerak Rasio Kas Terhadap kewajiban Lancar : Kriteria Rasio Kas Skor Buruk 0 < 100% 2,5 Sedang 100% - 125% 5 Baik 125% - 150% 10 2. permodalan Standart Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset Kriteria Rasio Kas Skor Buruk 0 < 20% 1,5 Sedang 20% - 40% 3,00 Baik < 40% - 60% 6,00 17

3. Rentabilitas Standart Perhitungan untuk Rasio Rentabilitas Asset Kriteria Rasio Kas Skor Kurang < 5% 0,75 Cukup 5% - <7,5% 1,5 Sedang 7,5% - <10% 2,25 3,00 Baik >10% Standart Perhitungan untuk Rasio Rentabilitas Modal Sendiri Kriteria Rasio Kas Skor Kurang < 3% 0,75 Cukup 3% - < 4% 1,5 Sedang 4% - < 5% 2,25 3,00 Baik > 5% F. Penelitian Sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Kresna Masahe dengan judul Kinerja Keuangan KUD Getasan periode tahun 2004 sampai dengan 2006 di KUD Getasan, dengan maslahbagaimana kinerja keuangan KUD Getasan Selama periode tahun 2004 sampai dengan 2006. Berdasarkan hasil penelitian menggambarkan bahwa kinerja keuangan KUD Getasan adalah Sedang. Berdasarkan analisis dari ketentuan kategorik baik jika tiga indikator selama tiga periode tahun meningkat, sedang jika dua indikator selama tiga periode meningkat dan jelek jika hanya satu indikator meningkat, maka posisi kinerja keuangan KUD Getasan periode 2004 sampai dengan 2006 dalam keadaan sedang dengan indikator Likuid, Tidak Solvabel dan Rentabel. 18