PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA Made Juniantari 1, Ni Putu Sri Ratna Dewi 2, Ni Luh Pande Latria Devi 3 1 Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Undiksha, 2 Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Undiksha, 3 Jurusan Pendidikan IPA FMIPA Undiksha Email: mdjuniantari@undiksha.ac.id ABSTRACT Implementation of this program was based on problems experienced by teachers in the Gugus I Kemacatan Marga. These problems are, 1) teachers lack an understanding about character education and its evaluation in a learning activity, 2) teachers have problems in designing and constructing an assessment of learning activity instruments based on character education, 3) teachers do not have experience in implementing the assessment tool in the classroom, and 4) teachers need assistance in designing and implementing the assessment tool. All problems can be solved by conducting training about designing and constructing an assessment of learning activity instruments based on character education. Training is conducted in three main activities, there are, 1) Outlining exposure about character education program, 2) Constructing an assessment tool, 3) Assistance in implementing an assessment tool. The schools involved in this training are SDN 1 Tua, SDN 2 Tua, SDN 3 Tua, SDN 4 Tua, and SD N 4 Payangan. Training has been successfully carried out. Participation of teachers is very high. They have successfully designs and constructing the assessment based on their subjects they teach. With assistance, they also have successfully implemented the assessment tool. Keywords: assessment tool, learning activity, character education ABSTRAK Program Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang dihadapi guru di Gugus 1 Kecamatan Marga, yaitu : 1) guru kurang memahami program pendidikan karakter dan evaluasinya dalam pembelajaran, 2) guru mengalami kendala dalam merancang dan menyusun berorientasi pendidikan karakter, 3) guru belum memiliki pengalaman langsung dalam mengimplementasikan berorientasi pendidikan karakter dalam pembelajaran, dan 4) guru memerlukan pendampingan dalam menyusun dan mengimplementasikan berorientasi pendidikan karakter. Dengan berkoordinasi dengan kepala gugus dan tim pengabdian kepada masyarakat, diupayakan solusi dengan mengadakan pelatihan penyusunan berorientasi pendidikan karakter. Solusi dilaksanakan dalam tiga kegiatan utama yaitu: 1) pemaparan garis besar program pendidikan karakter, 2) penyusunan berorientasi pendidikan karakter, dan 3) pendampingan dalam yang berhasil disusun. Hasil kegiatan dapat dikatakan berhasil mengatasi masalah dengan terlihatnya partisipasi guru-guru dalam mengikuti pelatihan yang sangat tinggi dan juga berhasilnya guru-guru dalam menyusun berorientasi pendidikan karakter. Pada tahap pendampingan, guru-guru telah dapat mengimplementasikan instrumen pada kegiatan pembelajaran, sehingga guru-guru dapat mengadakan evaluasi secara menyeluruh terhadap aspek sikap siswa dalam belajar. Kata kunci: instrumen penilaian, aktivitas belajar, pendidikan karakter 63
PENDAHULUAN Sekolah Dasar (SD) di Gugus I Kecamatan Marga terdiri dari lima sekolah dasar yang tersebar pada beberapa desa di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Sekolah yang termasuk ke dalam Gugus I Kecamatan Marga yaitu SD Negeri 1 Tua, SD Negeri 2 Tua, SD Negeri 3 Tua, SD Negeri 4 Tua, dan SD Negeri 4 Payangan. Pada umumnya, tempat tinggal guru-guru SD di Gugus I Kecamatan Marga tersebar pada beberapa desa, diantaranya Desa Tua, Desa Baru, Desa Bayan, Desa Pinge, Desa Susut, Desa Cau, Desa Petiga, Desa Geluntung dan Desa Payangan. Berdasarkan letak geografisnya sebagian besar guru terlambat dalam mendapatkan informasi baru berkaitan dengan pembaharuan dalam bidang pendidikan terutama dalam bidang pembelajaran ditambah lagi karena sebagian besar guru tidak terbiasa menggunakan komputer dan internet untuk mendapatkan informasi tentang program inovasi pendidikan. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Gugus 1 kecamatan Marga diperoleh informasi bahwa guru-guru di Gugus 1 pernah beberapa kali mengikuti pelatihan baik yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan setempat maupun dari Undiksha namun lebih terfokus pada pelatihan pembuatan perangkat Kurikulum di mana guru-guru diajak merancang Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP) namun tidak sampai pada bagaimana caranya merancang instrumen penilaian sikap yang ada pada RPP tersebut. Penilaian cenderung difokuskan pada aspek penilaian kognitif saja. Hal ini disebabkan proses merancang pencapaian tujuan pembelajaran afektif tidak semudah seperti pembelajaran kognitif. Salah satu cara guru untuk mengetahui pencapaian ranah afektif siswa adalah dengan menilai aktivitas belajar siswa yang terlihat melalui kegiatan pembelajaran di kelas (Yaumi, 2015). Untuk itu guru perlu mengetahui bagaimana cara menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar yang baik sehingga guru dapat melihat seberapa baik aktivitas belajar siswa yang sesuai dengan harapan pendidikan karakter. Pelaksanaan evaluasi yang seimbang dalam kaitannya dengan pelaksanaan program pendidikan karakter sebagaimana yang tertuang dalam Buku Induk Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa 2010-2025 (Kemendikbud, 2010) belum sepenuhnya dapat dipahami oleh guru-guru di Gugus 1 terutama definisi tentang apa itu pendidikan karakter. Guru-guru perlu mendapat penjelasan bahwa pendidikan karakter itu bukan mata pelajaran tersendiri sepeti pendidikan kewarganegaraan maupun mata pelajaran Agama. Namun pendidikan karakter harus terintegrasi ke setiap mata pelajaran. Kurangnya pemahaman guru tentang hakikat pendidikan karakter juga mempengaruhi pemahaman guru dalam merancang pembelajaran berorientasi pendidikan karakter. Pembelajaran yang berorientasi pendidikan karakter haruslah berupaya memaksimalkan peran siswa dalam membangkitkan sikap-sikap yang baik yang akan mendukung pencapaian hasil belajar yang maksimal (PPPPTK, 2011). Haruslah disadari bahwa sikap siswa dalam belajar sangat mempengaruhi hasil belajarnya. Untuk dapat melakukan pembinaan yang lebih lanjut mengenai permasalahan pada sikap siswa, maka RPP yang telah dirancang pada bagian penilaiannya juga harus menyertakan aspek 64
penilaian sikap salah satunya adalah penilaian terhadap aktivitas belajar siswa. Berdasarkan permasalahan yang dialami guru-guru di sekolah mitra, maka untuk dapat mengetahui sejauh mana aktivitas belajar siswa berlangsung dengan baik dan sesuai dengan program pendidikan karakter, perlu kiranya disusun suatu yang berorientasi pendidikan karakter. Pengembangan deskriptor dalam instrumen penilaian yang disusun dengan mempertimbangkan penanaman karakter dan mengacu pada 18 nilai karakter: 1) religius, 2) jujur, 3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja keras, 6) kreatif, 7) mandiri, 8) demokratis, 9) rasa ingin tahu, 10) semangat kebangsaan, 11) cinta tanah air, 12) menghargai prestasi, 13) bersahabat/ komunikatif, 14) cinta damai, 15) gemar membaca, 16) peduli lingkungan, 17) peduli sosial, 18) tanggung jawab yang dapat dipilih berdasarkan karakteristik materi dan siswa (Kemendiknas, 2011). Namun permasalahannya adalah guru-guru belum memahami bagaimana caranya merancang dan menyusun berorientasi pendidikan karakter yang dapat digunakan secara efektif dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru-guru SD di Gugus 1 Kecamatan Marga lebih difokuskan pada pencapaian penguasaan materi yang menuntut guru berinovasi dalam metode pengajaran dan lebih terfokus Lembar Kerja Siswa (LKS) yang bertujuan untuk memaksimalkan siswa dalam memahami materi. Hal ini menyebabkan guru-guru memiliki kendala dalam mengimplementasikan instrumen pembelajaran lainnya seperti instrumen penilaian terhadap aktivitas belajar siswa sebagai dasar pembinaan terhadap sikap siswa belajar berdasarkan hasil pengamatan menggunakan instrumen tersebut. Selama ini, program yang telah berlangsung lebih menekankan pada pemaparan materi dan pelatihan/workshop dan kurang kurang menekankan pada keberlanjutan program pelatihan tersebut, untuk itu harapan guru-guru SD di Gugus 1 Kecamatan Marga adalah agar program pelatihan disertai dengan pendampingan dalam menyusun dan karakter dapat dilaksanakan secara berkesinambungan. Dengan demikian program pendidikan karakter dapat sepenuhnya dipahami dan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran agar tercapainya hasil belajar siswa yang lebih optimal. Berdasarkan uraian tersebut permasalahan yang dapat diidentifikasi dan diprioritaskan untuk diselesaikan adalah: 1) guru kurang memahami tentang program pendidikan karakter dan evaluasinya dalam pembelajaran, 2) guru mengalami kendala dalam merancang dan menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter, 3) guru belum memiliki pengalaman langsung dalam karakter dalam pembelajaran di kelas, dan 4) guru memerlukan pendampingan dalam menyusun dan mengimplementasikan berorientasi pendidikan karakter. Solusi yang ditawarkan untuk setiap permasalahan yang ditemukan dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini. 65
Tabel 1 Permasalahan dan Solusi Masalah Solusi Guru kurang memahami tentang program Pemaparan mengenai program pendidikan pendidikan karakter dan evaluasinya dalam karakter dan evaluasinya dalam pembelajaran pembelajaran. Guru mengalami kendala dalam Pelatihan menyusun instrumen penilaian merancang dan menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi karakter pendidikan karakter. Guru belum memiliki pengalaman langsung dalam mengimplementasikan berorientasi pendidikan karakter dalam pembelajaran. Pendampingan dalam mengimplementasikan berorientasi pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas METODE Permasalahan yang telah disampaikan, dapat diselesaikan dengan meningkatkan pemahaman guru-guru di Gugus 1 Kecamatan Marga tentang program pendidikan karakter dan evaluasinya dalam pembelajaran, merancang, menyusun, dan karakter dalam pembelajaran di kelas. Dengan demikian bentuk kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah, 1) pemaparan mengenai program pendidikan karakter dan evaluasinya dalam pembelajaran, 2) pelatihan menyusun berorientasi pendidikan karakter, dan 3) pendampingan mengimplementasikan berorientasi pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas. Rencana kegiatan yang dilaksanakan pada program pengabdian kepada masyarakat ini dapat dijelaskan berdasarkan Gambar 1 berikut ini. 66
1. Pemaparan materi program pendidikan karakter dan evaluasinya dalam pembelajaran KKG Gugus 1 Marga 2. Pelatihan menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter Output: Instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter 3. Pendampingan mengimplementasikan instrumen dalam pembelajaran di kelas Output: Meningkatnya kompetensi pedagogi guru Gambar 1 Bagan Pelaksanaan Kegiatan HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan judul Pelatihan Penyusunan Instrumen Penilaian Aktivitas Belajar Berorientasi Pendidikan Karakter Bagi Guru Di Gugus 1 Kecamatan Marga telah terlaksana mulai Tanggal 7 Juni 2016 sampai dengan 25 Juli 2016 di SD Negeri 4 Tua Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan. Banyak peserta yang mengikuti pelatihan adalah sebanyak 32 peserta. Sampai pada bulan Juli 2016 rencana program yang telah terlaksana mencapai 85%. Kegiatan yang telah terlaksana meliputi kegiatan 1) pelatihan penyusunan berorientasi pendidikan karakter yang terdiri dari dua sub kegiatan yaitu pemaparan garis besar mengenai program pendidikan karakter dan evaluasinya dalam pembelajaran dan Pelatihan menyusun berorientasi pendidikan karakter yang diselenggarakan pada Tanggal 7-8 Juni 2016, 2) pendampingan dalam karakter dalam pembelajaran di kelas yang diselenggarakan pada Tanggal 25 Juli 2016. Pada awal pelaksanaannya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah melalui tahap perancangan kegiatan pelatihan yang meliputi kegiatan sosialisasi dan koordinasi dengan kepada UPTD Kecamatan Marga, Kepala Gugus 1 Kecamatan Marga, Para Kepala Sekolah di 67
lingkungan Gugus 1 Kecamatan Marga, penentuan lokasi pelaksanaan, koordinasi dengan narasumber, teknisi, dan merancang modul pelatihan bersama tim pelaksana, penentuan jadwal pelatihan, dan menyiapkan sara dan prasarana pendukung kegiatan. Semua kegiatan yang dirancang pada tahap perancangan ini melalui koordinasi yang baik dari pihak penyelenggara maupun pihak sekolah mitra. Selain itu, agar pelatihan mampu memberikan kontribusi secara langsung bagi penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan yang guru laksanakan, tim pelaksana menganalisis perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP) dan pedoman penilaian yang guru-guru biasa terapkan. Berdasarkan kajian ini, maka pelaksanaan diharapkan dapat langsung membantu guru dalam membuat perangkat pembelajaran yang lebih baik. Kemudian, tahap kegiatan pelatihan penyusunan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter meliputi tahap pemaparan materi, pelatihan penyusunan instrumen, dan kegiatan pendampingan pengimplementasian instrumen yang berhasil dibuat. Pada tahap pelaksanaan ini, narasumber 1, memberikan pemaparan mengenai program pendidikan karakter dan implementasinya dalam kegiatan pembelajaran. Topik materi yang disampaikan oleh narasumber 1 telah sesuai dengan tema pelatihan penyusunan berorientasi pendidikan karakter bagi guru SD. Setelah pemaparan materi dari narasumber 1, dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber 2 mengenai rancangan RPP yang memuat penilaian kognitif dan penilaian sikap yang berkaitan dengan program pendidikan karakter. Setelah pemaparan materi dari kedua narasumber, guru-guru diajak untuk menganalisis nilai-nilai karakter yang dapat dibangkitkan dari siswa dan diterapkan berdasarkan mata pelajaran yang diampu dan dilanjutkan dengan menurunkan indikator-indikator nilai karakter tersebut yang selanjutnya akan dijadikan pedoman penilaian yang dituangkan pada instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter. Pada pelatihan ini, tim pelaksana kegiatan membantu guru-guru dalam merancang desain instrumen, pedoman pengamatan, dan cara mengevaluasi hasil pengamatan yang diperoleh. Dengan adanya instrumen ini, diharapkan guru-guru dapat memberikan tindak lanjut yang tepat mengenai aspek nilai karakter yang perlu dibina untuk siswanya sehingga pembinaan lebih terarah dan bermuara pada optimalnya hasil belajar yang dicapai siswa dalam belajar. Setelah membantu guru dalam merancang dan menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter, selanjutnya kegiatan yang terlaksana adalah kegiatan pendampingan dalam karakter dalam pembelajaran. Pada tahap ini sebelum pelaksanaannya di kelas, instrumen yang telah disusun didiskusikan terlebih dahulu untuk memastikan dapat digunakan secara praktis dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, kegiatan pendampingan juga bertujuan agar guruguru dapat secara riil merasakan manfaat program pelatihan yang telah diberikan. Dengan adanya pendampingan guru-guru 68
diharapkan mulai terbiasa menggunakan berorientasi pendidikan karakter dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh guru dalam kegiatan pelatihan, dapat dilihat bahwa guru-guru di Gugus 1 Kecamatan Maga telah memahami program pendidikan karakter dan mampu menyusun dan menggunakan instrumen penilaian karakter dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu selama pelatihan respons yang diberikan oleh guru-guru peserta pelatihan adalah sangat baik. Pihak kepala gugus menyambut dengan baik kegiatan pelatihan dan berharap agar di tahun-tahun selanjutnya kegiatan sejenis aga tetap diadakan. Gambar 2. Suasana Pembukaan Gambar 3. Suasana pemaparan materi 69
Gambar 3. Suasana pelatihan Gambar 4. Suasana pendampingan pra pembelajaran SIMPULAN Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat dengan judul Pelatihan Penyusunan Instrumen Penilaian Aktivitas Belajar Berorientasi Pendidikan Karakter Bagi Guru Sekolah Dasar Di Gugus 1 Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan dapat disimpulkan bahwa: 1) Tingkat partisipasi guru-guru dalam mengikuti pelatihan sangat tinggi, guru-guru telah berhasil menyusun instrumen penilaian karakter sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, dan guru-guru dapat karakter dalam pembelajaran di kelas. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan dengan sangat baik. 2) Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini telah mampu menghasilkan luaran-luaran yang diharapkan. Namun karena evaluasi program masih berjalan maka luaran program ini belum sepenuhnya terselesaikan dan perlu disempurnakan kembali. DAFTAR RUJUKAN Kemdikbud. 2010. Buku Induk Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa 2010-2025. Jakarta: Kemdikbud. 70
Kemendiknas. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Jakarta Lickona, T. 2012. Character Matter (Versi Indonesia). Jakarta: Bumi Aksara. PPPPTK. 2011. Modul Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Melalui Pembelajaran Matematika di SD. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. Yaumi, M. 2015. Pendidikan Karakter, Landasan, Pilar & Implementasi. Jakarta: Kencana. 71