SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI

dokumen-dokumen yang mirip
[B.3] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU)

[B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU)

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BARANG DAN JASA

[B.1] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN UANG PERSEDIAAN (UP) A. KETENTUAN UMUM B. PIHAK TERKAIT C. ALUR PROSEDUR

[B.5] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PENGESAHAN PENGGUNAAN UANG PERSEDIAAN (GU)

PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN DAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU SKPD

PENGAJUAN SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

BENDAHARA PENGELUARAN SKPD. A. PENATAUSAHAAN 1. PENGAJUAN SPP a. PENGAJUAN SPP UANG PERSEDIAAN (SPP-UP)

TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN. REGISTER SPP-UP/SPP-GU/SPP-TU/SPP-LS. Jumlah. ~ 225 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

PENERBITAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D)

BAB III TEORI DAN PRAKTIK

BUPATI B A T A N G PROVINSI J A W A T E N G A H N O M O R L J S T A H U N

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188 / 222 / KPTS / 013 / 2008 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN

Disamping membuat SPP Bendahara Pengeluaran juga membuat register untuk SPP yang diajukan, SPM dan SP2D yang sudah diterima oleh bendahara.

[6.10.] PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 6 SERI A PERATURAN WALIKOTA BOGOR

BAB X PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Kantor Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat. Di

KOTA TASIKMALAYA SKPD. SURAT PERNYATAAN PENGAJUAN SPP-LS

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN PEMBANTU

KOTA TASIKMALAYA SKPD. SURAT PERNYATAAN PENGAJUAN SPP-LS

BAB IV PROSEDUR REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH BUPATI MADIUN,

BAGAN ALIR SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PELAKSANAAN BELANJA UNTUK PENGGUNAAN UANG PERSEDIAAN (UP), GANTI UANG PERSEDIAAN (GU) DAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU)

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

BAB III PEMBAHASAN TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK

Pengeluaran Daerah Melalui Bendahara PPKD

PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARANDAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU OPD

Pengeluaran Daerah Daerah Melalui Bendahara Penerimaan PPKD

Walikota Tasikmalaya

PROVINSI BANTEN KARTU KENDALI KEGIATAN

AZAS UMUM PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH; KEUANGAN DAERAH; PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN PENATAUSAHAAN PENGELUARAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 24 TAHUN 2017

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D)

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Pencairan Dana

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN PEMBANTU

PEMBUATAN SURAT PENYEDIAAN DANA

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran pada Badan. Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001 : 3) adalah Organisasi formulir,

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

WALIKOTA SUKABUMI PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG :

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA... BUKU PEMBANTU KAS TUNAI BENDAHARA PENGELUARAN

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

NOMOR : 7 TAHUN 2012 TANGGAL : 8 MARET 2012

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3.a TAHUN 2011

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 1291 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem Akuntansi

MODUL SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 76 TAHUN 2012 TENTANG

4.1 Aktivitas Kerja Praktek

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 79 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGELOLAAN KAS NON ANGGARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 9 PERATURAN BUPATI KERINCI

PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 229 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BANDUNG SEKRETARIAT DAERAH. Jalan Wastukancana No. 2 Telp Bandung

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN KELAS 1A

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI KELUARGA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN SUKOHARJO

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 26 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 542 TAHUN 2008 TENTANG

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBUATAN SURAT PENYEDIAAN DANA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PROSEDUR PENGGAJIAN PNS PADA BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL (BPHN)

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten

III. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) SUB BAGIAN KEUANGAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Satuan Kerja : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU. No. Dok : PM KEUPROG- 05 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September Staf Keuangan dan Program

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 35 TAHUN 2011

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

N O M O R 1 T A H U N D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A

PENCAIRAN DANA. B. Standar Kompetensi Memahami tata cara pelaksanaan pencairan dana melalaui KPPN.

Memeriksa laporan rekonsiliasi

Lembar Pengendalian MANUAL PROSEDUR

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR

Transkripsi:

[B.7] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI A. KETENTUAN UMUM Sistem dan Prosedur Pengajuan Pembayaran Langsung Belanja Pegawai adalah sistem dan prosedur dalam rangka melakukan Gaji Induk, Gaji Susulan, Kekurangan Gaji, Kekurangan Tunjangan Jabatan, Gaji Terusan, Uang Duka Wafat, Uang Duka Tewas, Penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD, Belanja Penunjang Operasional Pimpinan (BPOP) DPRD, Iuran ASKES, Tambahan Penghasilan PNS, lembur, serta upah pungut pajak dan retribusi melalui Bendahara Pengeluaran. Sistem ini terdiri dari :. Sub sistem Penerbitan SPP-LS Belanja Pegawai 2. Sub sistem Penerbitan SPM-LS Belanja Pegawai 3. Sub Sistem Penerbitan 4. Sub Sistem Pencairan Bagan Arus Hubungan antar Sub Sistem : Sub Sistem Penerbitan SPP-LS Belanja Pegawai Sub Sistem Penerbitan SPM- LS Belanja Pegawai Sub Sistem Penerbitan Sub Sistem Pencairan B. PIHAK TERKAIT. SKPD a. Pengguna Anggaran b. Bendahara Pengeluaran c. PPK-SKPD 2. PPKD/Biro Keuangan a. Bagian Perbendaharaan b. Bagian Pengelolaan Kas Daerah c. Bagian Akuntansi 3. Bank 94

C. ALUR PROSEDUR. Sub sistem Penerbitan SPP-LS Belanja Pegawai a. Untuk melakukan pembayaran Gaji Induk, Gaji Susulan, Kekurangan Gaji, Kekurangan Tunjangan Jabatan, Gaji Terusan, Uang Duka Wafat, Uang Duka Tewas, Penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD, Belanja Penunjang Operasional Pimpinan (BPOP) DPRD, Iuran ASKES, Tambahan Penghasilan PNS, lembur, serta upah pungut pajak dan retribusi Bendahara Pengeluaran membuat dan menandatangani SPP-LS rangkap 3 serta melengkapi Lampiran- Lampiran sesuai jenisnya sebagai berikut : ) Gaji Induk dilampiri dokumen: d) Daftar Rekapitulasi Pegawai beserta Keluarganya; e) Daftar Perbedaan gaji bulan lalu dengan bulan berjalan; f) Daftar Gaji dan Tunjangan Pegawai; g) Daftar Rincian Belanja dan Tunjangan Pegawai Pembayaran Gaji; h) Rekap Daftar Gaji untuk bulan yang bersangkutan per golongan/ruang. 2) Gaji Susulan, dilampiri dokumen: d) Daftar penerima gaji susulan. e) Copy SK Capeg (dilegalisir); f) Copy SK Mutasi (dilegalisir); g) Copy Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (dilegalisir); h) Tembusan Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP); i) Tembusan Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga (SKUM-PTK). 3) Gaji Susulan karena dijatuhi hukuman disiplin dilampiri : d) Daftar Penerima Gaji Susulan. 95

e) Copy SK Pangkat terakhir (dilegalisir); f) Copy SK Badan Pertimbangan Pegawai (dilegalisir); g) Copy SK hukuman disiplin dari Gubernur (dilegalisir). 4) Kekurangan Gaji dilampiri : d) Daftar Penerima Kekurangan Gaji; e) Copy SK kenaikan pangkat (dilegalisir); f) Copy SK Berkala (dilegalisir); g) Copy daftar gaji PNS yang bersangkutan sebelum naik dan daftar gaji setelah ada kenaikan yang dilegalisir SKPD. 5) Kekurangan Tunjangan Jabatan dilampiri : d) Daftar Penerima Kekurangan Tunjangan Jabatan; e) Copy SK Jabatan Struktural (dilegalisir); f) Copy SK Jabatan Fungsional (dilegalisir); g) Copy Surat Pernyataan Pelantikan (dilegalisir); h) Copy Surat Pernyataan menduduki Jabatan (dilegalisir); i) Copy Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Jabatan (dilegalisir); j) Copy daftar gaji PNS yang bersangkutan sebelum naik dan daftar gaji setelah ada kenaikan yang dilegalisir SKPD. 6) Gaji Terusan dilampiri : ) Ringkasan SPP; b) Rincian SPP; c) Daftar Penerima Gaji Terusan; d) Copy Surat Keterangan Kematian dari Kepala Kelurahan/Kepala Desa dan Camat (dilegalisir); e) Copy SK Pangkat Terakhir (dilegalisir); f) Copy Surat Nikah (dilegalisir); g) Potongan Iuran Wajib Pegawai (IWP) sebesar 2 %. 96

7) Uang Duka Wafat dilampiri : d) Daftar Penerima Uang Duka Wafat; e) Copy Surat Keterangan Kematian dari Kepala Kelurahan/Kepala Desa dan Camat (dilegalisir); f) Copy Surat Keterangan ahli waris yang diketahui oleh Kepala Kelurahan/Kepala Desa dan Camat (dilegalisir); g) Surat Keterangan Kematian dari Instansi yang bersangkutan; h) Copy SK Pangkat terakhir (dilegalisir). 8) Uang Duka Tewas dilampiri : d) Daftar Penerima Uang Duka Tewas; e) Copy Surat Keterangan Kematian dari Kepala Kelurahan/Kepala Desa dan Camat (dilegalisir); f) Copy Surat Keterangan ahli waris yang diketahui oleh Kepala Kelurahan/Kepala Desa dan Camat (dilegalisir); g) Surat Keterangan Kematian dari Instansi yang bersangkutan; h) Copy SK Pangkat terakhir (dilegalisir); i) Copy SK dari Badan Kepegawaian Negara atau Pejabat lain yang ditunjuk dalam lingkungannya (dilegalisir); 9) Penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD dilampiri: a) Surat Pengantar SPP-LS; d) Daftar Pimpinan dan Anggota DPRD beserta keluarga; e) Daftar nominatif penghasilan tetap pimpinan dan anggota DPRD; f) Foto copy SSP bulan lalu; 0) Belanja Penunjang Operasional Pimpinan (BPOP) DPRD dilampiri : d) Rencana Penggunaan BPOP; e) Kwitansi bermaterai; f) Pakta Integritas. 97

) Iuran ASKES dilampiri: d) Rekapitulasi Daftar Gaji. 2) Tambahan Penghasilan PNS dilampiri : d) Daftar nominatif penerima yang telah ditandatangani; e) SSP 3) Lembur dilampiri : d) Rekap Daftar Lembur; e) SPK; f) Daftar Hadir; g) SSP. 4) Upah Pungut Pajak dan Restribusi dilampiri: d) Formulir verifikasi realisasi pendapatan daerah yang telah divalidasi oleh DPPAD dan Biro Keuangan Bagian Akuntansi. e) Kuitansi yang ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan diketahui PA. b. Bendahara Pengeluaran menyampaikan SPP-LS yang telah ditandatangani beserta lampirannya rangkap 3 kepada PPK-SKPD. 2. Sub Sistem Penerbitan SPM-LS a. PPK-SKPD menerima SPP-LS berserta lampirannya diajukan oleh Bendahara Pengeluaran; b. PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen SPP-LS; c. Apabila dianggap belum sesuai dan lengkap, paling lambat (satu) hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPP, PPK-SKPD menerbitkan Surat Penolakan Penerbitan SPM dan menyampaikan kepada Bendahara Pengeluaran beserta dokumen pengajuan SPP-LS untuk dilengkapi dan diperbaiki. d. PPK-SKPD mencatat Surat Penolakan Penerbitan SPM dalam register Penolakan Penerbitan SPM. 98

e. Apabila telah dianggap sesuai dan lengkap, dalam jangka waktu 2 hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPP, PPK-SKPD menyusun draft SPM-LS rangkap 4. f. PPK-SKPD menyampaikan Draft SPM-LS kepada Pengguna Angaran untuk ditandatangani. g. Pengguna Anggaran menandatangani SPM-LS dan menyerahkan kembali kepada PPK-SKPD. h. PPK-SKPD mencatat penerbitan SPM-LS yang diterima ke dalam Register Penerbitan SPM; i. Terhadap SPM yang telah ditandatangani Pengguna Anggaran, PPK- SKPD : ) Mengirim Lembar, 2, dan 3 ke Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan beserta kelengkapan dokumen : Surat Pengantar SPM-LS; SPP-LS beserta lampirannya. 2) Lembar ke 4 sebagai arsip PPK-SKPD 3. Sub Sistem Penerbitan a. Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan menerima SPM-LS yang diajukan oleh Pejabat Pengguna Anggaran; b. Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan meneliti kelengkapan dokumen SPM-LS. ) Apabila dianggap tidak lengkap maka dokumen SPM-LS dikembalikan kepada SKPD dan mencatat dalam Register Penolakan Penerbitan. 2) Apabila dianggap lengkap maka diterbitkan -LS rangkap 0 dan mencatat dalam Register. c. Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan mendistribusi yang telah terbit : ) Lembar, 2, 3 dan 4 serta SPM-LS dan SPP-LS dikirim ke Bagian Pengelolaan Kas Daerah pada Biro Keuangan. 2) Lembar 5 dan 6 dikirim ke SKPD. 3) Lembar 7, 8 dan 9 sebagai arsip Bagian Perbendaharaan pada Biro Keuangan. d. Berdasarkan terbitnya, Bagian Perbendaharaan mencatat dalam Buku Pembantu Penerbitan per SKPD (Format B..8) sebanyak 3 (tiga) rangkap. Lembar dilampiri dengan lembar 0 dikirim ke Bagian Akuntansi, lembar 2 dan 3 sebagai arsip Bagian Perbendaharaan. 4. Sub Sistem Pencairan a. Bagian Pengelolaan Kas Daerah Menerima daftar penguji dan dari Bagian Perbendaharaan pada Biro Keuangan. 99

b. Berdasarkan yang diterima Bagian Pengelolaan Kas Daerah Menerbitkan Surat Perintah Transfer Uang (SPTU) kepada PT. Bank Jateng untuk mentransfer uang kepada Rekening Bendahara yang tercantum dalam. c. Memerintahkan kepada PT Bank Jateng untuk menyetorkan Potongan IWP, Taperum dan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) ke Kas Negara serta PPh Gaji ke Kantor Pajak; d. Mencatat ke dalam Buku Penerimaan dan Pengeluaran Kas (Format B..20) dan Buku Pembantu Kas Pengeluaran per SKPD (Format B..2) pada sisi pengeluaran. e. Mencatat pemotongan dan penyetoran IWP, PPh Gaji, Taperum, PPN/PPh Pihak Ketiga ke dalam Laporan Pemotongan IWP/TAPERUM/PPh 2 dan menyampaikan laporan bulanan atas pemotongan dan penyetoran tersebut kepada Bagian Akuntansi Biro Keuangan paling lambat tanggal 0 bulan berikutnya; f. Bagian Pengelolaan Kas Daerah mengirimkan Format B..20, B..2 dan Lembar ke Bagian Akuntansi Biro Keuangan. g. Bagian Pengelolaan Kas Daerah mengarsip lembar 2, 3, dan 4. h. PT. Bank Jateng berdasarkan SPTU yang diterima dari Bagian Pengelolaan Kas Daerah mentransfer dana dari Rekening Kas Umum Daerah ke Rekening Bendahara. 00

D. BAGAN ALIR PROSEDUR BAGAN ALIR PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI () SKPD BENDAHARA PENGGUNA PPK-SKPD PENGELUARAN ANGGARAN Bukti-bukti Susun SPP- LS Arsip LAMPIRAN SPTB 4 3 Draft 2 SPM-TUP SPM-LS SPM-LS & + SPP- LS Ke PPKD SPTB 4 3 2 Draft SPM-TUP SPM-LS SPTB Lampiran SPP-LS (Rangkap 3) Verifikasi 4 3 2 Draft SPM-TUP Draft SPM-LS Otorisasi Melengkapi Lengkap Ya Susun Draft SPM-LS Tidak Lampiran Kembalikan ke BP Register SPM SPP-LS (Rangkap 3) Register Penolakan Penerbitan SPM Melengkapi Arsip Arsip 2 Dikembalikan PPKD 5, SPM- LS & SPP-LS 6, SPM-LS & 5 Dari PPKD SPP-LS, SPM- 3 LS & SPP-LS Dari Bank 4 Rupiah Selesai 0

BAGAN ALIR PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI (2) Lanjutan PPKD/BIRO KEUANGAN BAGIAN PERBENDAHARAAN BAGIAN KAS DAERAH BAGIAN AKUNTANSI BANK PIHAK KETIGA Dari SKPD 2, 3, 4, SPM-LS, SPP-LS, Lampiran Verifikasi administrasi Register -Terbitkan SPTU SPTU -Catat dalam Tidak Lengkap Kembalikan ke SKPD Register Ya Arsip (3) Penolakan SPM Terbitkan, Form B..8 7,8,9 6 5 4 3 2, SPM- LS, SPP-LS, Lampiran 0-, Form K- Arsip (3) Form B..20 dan B..2 Form B..20 dan Arsip B..2 2 SPTU SPTU Form B..20, B..2 Pencatatan Laporan Transfer 4 B..8 2 3 Arsip Bukti Transfer Pencatatan Bukti Transfer Ke SKPD Ke SKPD Ke SKPD 0-, Form B..8 02

E. FORMULIR YANG DIGUNAKAN. Surat Pengantar SPP-LS Gaji dan Tunjangan (Format B.7.) 2. Ringkasan SPP-LS Gaji dan Tunjangan (Format B.7.2) 3. Rincian SPP-LS Gaji dan Tunjangan (Format B.7.3) 4. Laporan Pemotongan IWP/TAPERUM/PPh 2 (Format B.7.4) Formulir terkait lainnya. Register Penerimaan SPP (Format B..4) 2. Surat Penolakan Penerbitan SPM (Format B..5) 3. Register Surat Penolakan Penerbitan SPM (Format B..6) 4. Surat Perintah Membayar (Format B..8) 5. Register SPM SKPD (Format B..9) 6. Surat Pernyataan Verifikasi (Format B..0) 7. Surat Penolakan Penerbitan (Format B..) 8. Register Surat Penolakan Penerbitan (Format B..2) 9. Surat Perintah Pencairan Dana (Format B..3) 0. Register (Format B..4). Kartu Pengendalian Pencairan Dana Induk (Format B..5) 2. Kartu Pengendalian Pencairan Per Rincian Obyek (Format B..6) 3. Daftar Penguji (Format B..7) 4. Buku Pembantu Penerbitan per SKPD (Format B..8) 5. Surat Perintah Transfer Uang (Format B..9) 6. Buku Penerimaan dan Pengeluaran Kas (Format B..20) 7. Buku Pembantu Kas Pengeluaran per SKPD (Format B..2) 8. Register SPP/SPM/ SKPD (Format B..22) 03

B.7. CETAK APLIKASI SPP LS Gaji dan Tunjangan PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN LANGSUNG GAJI DAN TUNJANGAN (SPP LS-GAJI-TUNJANGAN) Nomor :. Tahun Kepada Yth. Pengguna Anggaran SKPD. Di Tempat SURAT PENGANTAR Dengan memperhatikan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor. Tahun. tentang Penjabaran APBD, Bersama ini kami mengajukan Surat Permintaan Pembayaran Langsung Gaji dan Tunjangan sebagai berikut : a. Urusan pemerintahan :. b. SKPD :. c. Tahun Anggaran :. d. Dasar Pengeluaran SPD Nomor :. e. Jumlah Sisa Dana SPD : Rp... (terbilang :...) f. Untuk Keperluan Bulan :. g. Nama Bendahara Pengeluaran :. h. Jumlah Pembayaran Yang Diminta : Rp... (terbilang :...) i. Nama dan Nomor Rekening Bank :., Bendahara Pengeluaran (Nama Lengkap) NIP. Cara Pengisian Formulir Surat Pengantar SPP LS-GAJI dan TUNJANGAN. Nomor diisi dengan nomor SPP; 2. SKPD diisi dengan nama SKPD; 3. Nomor Peraturan Gubernur diisi dengan nomor Peraturan Gubernur mengenai penjabaran APBD pada tahun anggaran yang bersangkutan; 4. Urusan Pemerintah diisi dengan kode dan nama urusan pemerintah; 5. SKPD diisi dengan kode dan nama SKPD; 6. Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang bersangkutan; 7. Dasar pengeluaran diisi dengan nomor SPD yang mendasari penerbitan SPP; 8. Sisa dana SPD diisi dengan jumlah dana yang belum dicairkan dari SPD yang mendasari penerbitan SPP. Pengisian disertai dengan jumlah terbilang dari dana SPD yang belum dicairkan tersebut; 9. Untuk keperluan bulan diisi dengan nama bulan peruntukan dana LS Gaji dan Tunjangan PNS; 0. Nama bendahara pengeluaran diisi dengan nama bendahara pengeluaran SKPD yang menerbitkan SPP;. Pembayaran yang diminta diisi dengan jumlah dana yang diminta untuk dicairkan lewat penerbitan SPP. Pengisian disertai dengan jumlah terbilang dari dana yang diminta untuk dicairkan tersebut; 2. Nama dan nomor rekening bank diisi dengan nama bank beserta nomor rekening bank bendahara pengeluaran pada bank tersebut yang akan dipakai untuk pemindahbukuan dana yang diminta untuk dicairkan lewat penerbitan SPP; 3. Diatas baris penandatanganan diisi dengan tanggal dan tempat penerbitan SPP; 4. Dibawah tanda tangan bendahara pengeluaran diisi dengan nama jelas bendahara pengeluaran dan dibawah nama diisi NIP bendahara pengeluaran. 04

B.7.2 CETAK APLIKASI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN LANGSUNG GAJI DAN TUNJANGAN (SPP LS-GAJI-TUNJANGAN) Nomor :. Tahun RINGKASAN RINGKASAN DPA-/DPPA-/DPAL-SKPD Jumlah dana DPA /DPPA /DPAL-SKPD Rp... (I) RINGKASAN SPD No. Urut Nomor SPD Tanggal SPD Jumlah Dana. 2. JUMLAH Rp... (II) Sisa dana yang belum di SPD-kan (I-II) Rp... RINGKASAN BELANJA Peruntukan UP Peruntukan GU Peruntukan TU Peruntukan LS Pembayaran Gaji dan Tunjangan Peruntukan LS Pengadaan Barang dan Jasa JUMLAH Sisa SPD yang telah diterbitkan, belum dibelanjakan (II-III), Bendahara Pengeluaran (Nama Lengkap) NIP. Cara Pengisian Formulir Ringkasan SPP LS-GAJI dan TUNJANGAN. Nomor diisi dengan nomor SPP; 2. Jumlah dana DPA/DPPA/DPAL-SKPD diisi dengan jumlah dana DPA/DPPA /DPAL-SKPD untuk satu tahun anggaran yang bersangkutan; 3. Ringkasan SPD diisi dengan ringkasan SPD yang telah diterbitkan/ditetapkan untuk SKPD yang bersangkutan. Masing-masing ringkasan SPD, yaitu nomor, tanggal penetapan SPD dan jumlah dan yang yang disediakan lewat SPD diisikan dalam kolom-kolom yang tersedia. Lalu seluruh dana SPD yang pernah diterbitkan untuk SKPD yang bersangkutan dijumlahkan (diisi pada tempat bertanda II. Rp..); 4. Pada tempat yang disediakan (bertanda I-II Rp..) diisikan hasil pengurangan jumlah total dana DPA/DPPA/DPAL-SKPD untuk satu tahun anggaran dengan jumlah total dana yang telah di- SPD-kan; 5. Pada kolom disamping kanan Peruntukan UP diisi dengan dana yang telah dicairkan (di kan) untuk keperluan UP; 6. Pada kolom disamping kanan Peruntukan GU diisi dengan dana yang telah dicairkan (di kan) untuk keperluan GU; 7. Pada kolom disamping kanan Peruntukan TU diisi dengan dana yang telah dicairkan (di kan) untuk keperluan TU; 8. Pada kolom disamping kanan Peruntukan LS Pembayaran Gaji dan Tunjangan diisi dengan dana yang telah dicairkan (di -kan) untuk keperluan Pembayaran Gaji dan Tunjangan PNS; 9. Pada kolom disamping kanan Peruntukan LS Pengadaan Barang dan Jasa diisi dengan dana yang telah dicairkan (di -kan) untuk keperluan pembayaran pihak ketiga dalam rangka pengadaan barang/jasa; 0. Seluruh dana yang telah dicairkan (dari point 5 sampai point 9) dijumlahkan dan diisikan pada tempat dengan tanda III. Rp..;. Pada tempat dengan tanda II-III Rp.. diisikan jumlah hasil pengurangan dana seluruh SPD (dari point 3) dengan dana yang telah dibelanjakan (dari point 0); 2. Diatas baris penandatanganan diisi dengan tanggal dan tempat penerbitan SPP; 3. Dibawah tanda tangan bendahara pengeluaran diisi dengan nama jelas bendahara pengeluaran dan dibawah nama diisi NIP bendahara pengeluaran. 05

B.7.3 CETAK APLIKASI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN LANGSUNG GAJI DAN TUNJANGAN (SPP LS-GAJI-TUNJANGAN) Nomor :. Tahun RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN BULAN :. No. Urut. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Kode Rekening (Rincian Obyek) Uraian JUMLAH Jumlah (Rp), Bendahara Pengeluaran (Nama Lengkap) NIP. Cara Pengisian Formulir Rincian SPP LS-GAJI dan TUNJANGAN. Nomor diisi dengan nomor SPP; 2. Bulan diisi dengan bulan peruntukan dana LS Gaji dan Tunjangan PNS; 3. Kolom kode rekening diisi dengan rincian obyek rekening gaji dan tunjangan; 4. Kolom uraian diisi dengan nama rekening gaji dan tunjangan sesuai dengan kode rekening yang ada pada kolom sebelumnya (dari point 3); 5. Kolom jumlah diisi dengan jumlah dana yang akan dibebankan pada masing-masing kode rekening; 6. Seluruh dana pada masing-masing kode rekening dijumlahkan sehingga dihasilkan jumlah totalnya; 7. Diatas baris penandatanganan diisi dengan tanggal dan tempat penerbitan SPP; 8. Dibawah tanda tangan bendahara pengeluaran diisi dengan nama jelas bendahara pengeluaran dan dibawah nama diisi NIP bendahara pengeluaran. 06

B.7.4 LAPORAN PEMOTONGAN IWP/TAPERUM/PPh 2 DARI GAJI BULAN. No. NPWP Nama SKPD IWP No Tanggal Taperum PPh 2 Jumlah 2 3 4 5 6 7 8 9 JUMLAH JUMLAH S/D BULAN LALU JUMLAH S/D BULAN INI Kepala Bagian Pengelolaan Kas Daerah 07